Anda di halaman 1dari 22

START TIMER

Bahasa Indonesia Kelas VII


Slide 1

30

25 Bab V 5
PUISI
RAKYAT
20 10

15

PERTEMUAN 3
Sumber Bahan Yang Digunakan
Buku Siswa
Bahasa Indonesia
SMP/MTs
Kelas VII
Edisi Revisi 2017
2
Yuk Berbagi……
Ikan nila dimakan berang-berang
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada dirantau orang
Baik-baiklah membawa diri

Apa pesan moral yang


terdapat pada pantun
diatas!
Pesan moral yang ingin
disampaikan adalah kita
harus pandai-pandai
membawa diri kita apabila
kita di rantau/daerah orang
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu Menyimpulkan variasi
pola pengembangan isi pantun yang di baca
dan didengar

Peserta didik mampu menyimpulkan prinsip


penggunaan kata/ kalimat pada pantun
gurindam dan syair yang di baca dan didengar

Peserta didik mampu melengkapi puisi rakyat


(pantun, gurindam dan syair) sesuai struktur
dan kaidah bahasa serta menelaahnya
Bacalah pantun berikut !
1.Pohon jati tumbuh berjajar, 2. Waktu magrib peri ke surau
Daunnya untuk membungkus ikan. Sore ini ada khataman
Jika engkau rajin belajar, Kalau belajar jangan bergurau
Manfaatnya engkau yang rasakan.
Jangan bercanda dengan teman

3. Jangan sombong jangan angkuh, 4.Kalau keladi sudah ditanam


Di dalam pagar ada kemumu. Jangan lagi meminta balas
Belajarlah bersungguh-sungguh, Kalau budi sudah ditanam
Agar cepat masuknya ilmu. Jangan lagi meminta balas
Pola Pengembangan pantun
Pantun yang terdiri dari empat
larik dengan rima a-b-a-b, larik 1
dan 2 merupakan sampiran, larik
ke 3 dan 4 merupakan isi

Pantun dapat berisi kalimat


ajakan, perintah, larangan, saran,
dan nasihat.
Pehatikan kata yang bercetak
tebal!
Pantun 1 Jika (kata hubung syarat)
Pantun 2 Kalau (kata hubung syarat)
jangan (kata larangan)

Pantun 3 jangan (kata larangan)


belajarlah (kata perintah)
agar (kata hubung yang
menyatakan tujuan.
Pantun 4 kalau (kata penghubung syarat)
jangan (kata larangan)
Telaah pantun 3!
1.Struktur penyajian pantun dua larik
sampiran dan dua larik isi pantun. Dua 3.Larik 3 dan 4
larik pertama merupakan pengantar
untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. merupakan satu kalimat
Makna/ isi pada larik 1 dan 2 dengan majemuk.
larik 3 dan 4 tidak berhubungan.

2.Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan,


pantun larik 1 menggunakan kalimat larangan.
Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri
sendiri. Larik 3 merupakan kalimat perintah
dengan pola hubungan akhiran -lah, larik ke 4
menggunakan kata penggubung tujuan pada
larik 3 dan larik 4 merupakan hasil
Struktur penyajian pantun dua larik
sampiran dan dua larik isi pantun.

Struktur Pantun

larik 3 dan 4 Makna/ isi pada larik


1 dan 2
Bacalah gurindam berikut !
1. Apabila kelakuanmu baik berbudi
Hidup indah tak akan merugi

2. Dengan orang tua jangan pernah melawan


Kalau tidak mau hidup berantakan

3. Jagalah hati jagalah lisan


Agar kau tak hidup dalam penyesalan
Gurindam 1 apabila (kata hubung syarat)
Gurindam 2 Kalau (kata hubung syarat)
jangan (kata larangan)

Gurindam 3 jagalah (kata perintah)


agar (kata hubung tujuan)
Telaah gurindam 1.
Apabila kelakuan baik berbudi
Hidup menjadi indah tak akan merugi

Penelaahan Struktur penyajian gurindam dua larik


merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan
syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis
kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan
kalimat dengan pola hubungan syarat (larik 1 apabila ...)
dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
dua larik merupakan isi yang
berhubungan

Struktur
Gurindam

Larik 1 merupakan syarat


terjadinya keadaan pada larik 2
Bacalah syair berikut !

Hai muda arif budiman


Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahu juakerjakan
Itulah jalan membetuli iman
Telaah syair
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima
sama (a-a-a-a). Keempat larik syair merupakan isi dan terkait
dengan bait-bait yang lain..
Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1
menggunakan kalimat untuk menyapa ( menggunakan kata seru
Hai ....) Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada
generasi muda yang disapa pada larik 1.

Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan


ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan
3.

Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut


merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama.
Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
satu bait terdiri atas 4 larik. Pola
rima sama (a-a-a-a).

Struktur Syair

Keempat larik syair merupakan isi dan


terkait dengan bait-bait yang lain.
Unsur kebahasaan puisi
rakyat(pantun,gurindam, dan syair
Menggunakan kata/kalimat
ajakan, saran, perintah, seru,
larangan

Menggunakan kata hubung


tujuan,sebab,akibat,syarat

Menggunakan kalimat tunggal


dan kalimat majemuk
LKPD
5.3
1. Bacalah Pantun di bawah ini dengan cermat!
Buah stoberi kecil rupanya
Membuat kita menjadi semangat
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan tetap sehat
a. Telaahlah pola pengembangan ini pantun di
atas!
b. Telaahlah prinsip penggunaan kata/kalimat di
atas pantun di atas!
Buah leci, buah mengkudu
Tidak dapat dibuat tempoyak
………………………………………………
………………………………………………

2. Lengkapilah pantun di atas sesuai dengan struktur


dan kaidah kebahasaan!
3. Telaahlah pantun yang sudah dilengkapi dengan
struktur dan kaidah kebahasaan

Jika hendak menggapai cita-cita


Bekerjalah lebih dari rata-rata

4. Bacalah gurindam di atas dan telaahlah sesuai


dengan struktur dan kaidah kebahasaan!
Wahai muda, kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

5. Bacalah syair di atas dan telaahlah sesuai


dengan struktur dan kaidah kebahasaan
Main Mapping

Puisi Rakyat

Struktur Unsur Kebahasaan

Pantun Syair

Gurindam

Anda mungkin juga menyukai