Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran/Tema : Bahasa Indonesia/Cerita Inspiratif
Kelas/Semester : IX/Genap
Materi Pokok : Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita
inspiratif
Kompetensi Dasar : 3.12
Alokasi Waktu : 3 jam (1 x pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik menentukan struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif.
b. Peserta didik mampu menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat : LKPD, kertas plano, lakban, spidol warna, kertas berperekat
2.1.2 Bahan : a. Buku Siswa edisi revisi 2018
b. Buku Guru
2.1.3 Pertanyaan : Terlampir
2.2 Peserta didik berlatih praktik/mengerjakan tugas LKPD 6.2
a. Peserta didik secara individu membaca teks cerita inspiratif berjudul
Tania. (lampiran 2)
b. Peserta didik secara berpasangan melakukan curah pendapat untuk menggali
pengetahuan mereka berkaitan struktur dan kebahasaan teks cerita inspiratif
yang sudah dibaca.
c. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan struktur dan kebahasaan teks
cerita inspiratif berjudul Tania. (lampiran 2)
d. Peserta didik secara berkelompok menuliskan hasil analisis struktur teks
cerita inspiratif yang sudah dibaca pada kertas plano.
2.3 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
a. Peserta didik melakukan kunjung karya ke kelompok lain, seorang anggota
kelompok bertugas menjelaskan hasil diskusi kelompoknya.
b. Kelompok yang dikunjungi melakukan presentasi dan memberikan penjelasan
kepada para pengunjung.
c. Peserta didik yang berkunjung memberikan respon berupa tanggapan atau
pertanyaan untuk mendalami hasil telaah teks yang telah dibaca.
d. Peserta didik yang berkunjung menuliskan catatan-catatan di kertas berperekat
dan menempelkannya pada plano hasil kerja kelompok tersebut.
2.4 Menyimpulkan dan Penilaian Pembelajaran
2.4.1 Kesimpulan Pembelajaran
a. Peserta didik mengungkapkan kembali isi ungkapan cerita inspiratif yang
terdapat dalam teks yang dibaca.
b. Peserta didik menuliskan simpulan di kertas berperekat mengenai isi
cerita inspiratif yang telah ditelaah
c. Peserta didik menempelkan kertas berperekat yang telah diisi pada kertas
plano yang akan dipajang di dinding kelas.
d. Peserta didik dan pendidik bersama-sama menyimpulkan pembelajaran
tentang isi cerita inspiratif.
e. Peserta didik membuat mind mapping tentang isi cerita inspiratif yang
telah dipelajari.
2.4.2 Penilaian
a. Pendidik menilai LKPD siswa.
b. Pendidik melakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran untuk
menilai sikap peserta didik.
Tenggarong, Januari 2021
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru mata pelajaran

____________________ ____________________
NIP NIP
Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 1
Skenario Pembelajaran

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


KD : 3.12 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita inspiratif
yang dibaca atau didengar
Indikator : a. Menelaah struktur teks cerita inspiratif yang dibaca.
b. Menelaah aspek kebahasaan cerita inspiratif yang dibaca.
Tujuan Pembelajaran :
a. Peserta didik mampu mengetahui struktur teks cerita inspiratif
b. Peserta didik mampu menganalisis struktur teks cerita inspiratif
c. Peserta didik mampu mengetahui unsur kebahasaan teks cerita inspiratif
d. Peserta didik mampu menganalisis unsur kebahasaan teks cerita inspiratif

Peng. Kelas Waktu


Kegiatan (I, Ps,
Klp)*) (mnt)

Kegiatan Pendahuluan Kls 10


1. Pengkondisian kelas sebelum pelajaran dimulai
(Pendidik melihat seisi ruang kelas apakah sudah kondusif
atau belum. Jika kelas belum kondusif, pendidik menata
kelas dan mengkondisikan peserta didik untuk tenang dan
siap mengikuti pelajaran)
2. Salam pembuka
(Pendidik mengucapkan salam di awal kegiatan pembelajaran
berupa “Assalamu’alaikum. Selamat pagi, anak-anak.”)
(Peserta didik menjawab salam dari guru yakni
“Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat
pagi, Bu Guru.”)
3. Pendidik mengajak peserta didik untuk membaca doa
bersama. Kemudian pendidik menunjuk satu peserta didik
untuk memimpin doa.
4. Pendidik mengecek kehadiran peserta didik di kelas
dengan memanggil nama peserta didik satu per satu sesuai
dengan urutan di buku absen.
5. Pendidik melakukan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan seperti,
- Apa yang dimaksud dengan teks cerita inspiratif?
- Nilai apa saja yang ada dalam teks cerita inspiratif?
Kegiatan Inti
2.2 Peserta didik berlatih praktik/mengerjakan tugas
halaman 152-153 buku siswa, LKPD 6.2
1. Peserta didik secara individu membaca teks cerita inspiratif I 10
berjudul Tania (lampiran 2)
2. Peserta didik secara berpasangan melakukan curah Ps 10
pendapat untuk menggali pengetahuan mereka berkaitan
dengan struktur cerita inspiratif yang sudah dibaca.
3. Peserta didik secara berpasangan melakukan curah Ps 10
pendapat untuk menggali pengetahuan mereka berkaitan
dengan unsur kebahasaan cerita inspiratif yang sudah dibaca.
4. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan teks Ps 10
tentang sedekah uang sepuluh ribu

5. Peserta didik secara berkelompok menuliskan hasil analisis Klp 5


struktur dan unsur kebahasaan teks cerita inspiratif yang
sudah dibaca pada kertas plano.
2.3 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
1. Peserta didik melakukan kunjung karya ke kelompok lain, Klp 10
seorang anggota kelompok bertugas menjelaskan hasil diskusi
kelompoknya.

Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 2


2. Kelompok yang dikunjungi melakukan presentasi dan Klp 10
memberikan penjelasan kepada para pengunjung.
3. Peserta didik yang berkunjung memberikan respon berupa Klp 10
tanggapan atau pertanyaan untuk mendalami hasil telaah
teks yang telah dibaca.
4. Peserta didik yang berkunjung menuliskan catatan-catatan Klp 5
di kertas berperekat dan menempelkannya pada plano hasil
kerja kelompok tersebut.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang hasil Klp 10
analisis struktur dan unsur kebahasaan teks cerita inspiratif
yang sudah dibaca.
2. Peserta didik mengungkapkan perasaannya setelah I 5
mengikuti pembelajaran hari ini.
3. Peserta didik membuat mind mapping tentang hasil I 10
analisis struktur isi teks cerpen yang sudah dibaca.
4. Pendidik dan peserta didik merencanakan pembelajaran Kls 5
selanjutnya.
TOTAL WAKTU 120

I = Individual; Ps = Pasangan; Klp = Kelompok

Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 3


LKPD 6.3

Materi : Struktur Teks Cerita Pendek


KD : 3.12 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif yang
dibaca atau didengar
Tujuan : Peserta didik mampu menelaah struktur dan kebahasaan teks cerita
inspiratif yang dibaca atau didengar

Langkah-langkah:
1. Peserta didik membaca teks cerita inspiratif tentang sedekah uang sepuluh ribu yang
terdapat di buku siswa (halaman 149-151).
2. Peserta didik menelaah struktur teks cerita inspiratif tentang sedekah uang sepuluh
ribu dalam kelompok sesuai dengan format yang telah diberikan.
3. Peserta didik menelaah unsur kebahasaan teks cerita inspiratif tentang sedekah uang
sepuluh ribu dalam kelompok sesuai dengan format yang telah diberikan.
4. Peserta didik mendiskusikan hasil telaah dalam kelompoknya, kemudian
mempresentasikan hasil telaah di hadapan kelompok lain.

TUGAS

1. Bacalah cerita pendek berikut ini!


Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia
menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di
sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik
belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang
wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu
berkata kepada istri Budiman,“Beri kami sedekah, Bu!”
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang
kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu
jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah
ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia
mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, “Aku
dan anakku ini sudah berhari- hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah
untuk bisa membeli makanan!”
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat
dengan gerak tangannya seolah berkata, “Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan
sedekah untukmu!” Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putri
Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada
kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo
rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo
rekeningnya.
Di depan ATM, ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol
INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat
Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah
masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan
rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki
dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10
ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan
wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia.
Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan
kalimat-kalimat penuh kesungguhan: “Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Alhamdulillah... Terima kasih tuan!
Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah
memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia
keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang
shaleh dan shalehah.
Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di
surga...!”
Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan.

Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 4


Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun,
apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau
dan membisu.
Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya,“Dik,
Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!”
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi
sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus
kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari
menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya
kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca
dan istrinya pun mengetahui itu. “Ada apa Pak?”Istrinya bertanya. Dengan suara yang
agak berat dan terbata Budiman menjelaskan:“Aku baru saja menambahkan sedekah
kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!”
Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia
memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian
melanjutkan kalimatnya: “Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat
menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak
itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita.
Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian
hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo
dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10
ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum.
Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah. Bu..., aku malu kepada Allah!
Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan
berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke
dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa,
ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak
berucap hamdalah.”
Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa
bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa
selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.
Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu
Sumber:

http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/10-ribu-rupiah-membuat-anda-mengerti.html
1. Isilah struktur berikut (dalam kotak sebelah kanan) sesuai cerita inspiratif tentang
sedekah uang sepuluh ribu rupiah!

Orientasi

Perumitan
Peristiwa

Komplikasi

Resolusi

Koda

Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 5


2. Telaahlah unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks tersebut dengan mengisi
tabel berikut ini!

No. Unsur Kebahasaan Bukti Kalimat


1 Kata/Kalimat Deskriptif
2 Kata Ekspresif
3 Majas

Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 6


MIND MAPPING

TEKS
CERITA
INSPIRATIF

STRUKTUR UNSUR
TEKS KEBAHASAAN

ORIENTASI KALIMAT

MAJAS
PERUMITAN KALIMAT HIPERBOLA

MAJAS LITOTES
KOMPLIKASI
MAJAS

RESOLUSI MAJAS IRONI

KODA REPETISI

Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 7


SOAL-SOAL LATIHAN

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN TEPAT!

Teks di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 2!


(1) "Bu, aku malu kepada Allah! Dia hanya menerima 10 ribu tapi begitu bersyukurnya
kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang
pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur
yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun
sedikitpun aku tak berucap hamdalah?”

(2) Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir
air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini
kurang bersyukur sebagai hamba.

1. Paragraf nomor (1) tersebut merupakan bagian ....


A. Orientasi
B. Perumitan peristiwa
C. Komplikasi
D. Resolusi

2. Paragraf nomor (2) tersebut merupakan bagian ....


A. Koda
B. Resolusi
C. Komplikasi
D. Perumitan peristiwa

3. Aku mempunyai seorang teman di kelasku yang baru. Pertama-tama dia mulai
mendekatiku. Aku sangat senang mempunyai seorang teman baru. Dia sangat pintar.
Selain itu dia juga lucu dan enak diajak bicara. Sejak saat itu dia selalu bersama-sama
denganku di mana saja, bagai sampul lengket dengan prangko.
Penggalan cerita inspiratif tersebut mengandung majas/gaya bahasa ….
A. Repetisi
B. Simile
C. Hiperbola
D. Litotes

4. Setelah lama bersama dengan dia, aku sadar kalau dia tergolong anak yang egois. Dia
telah berubah. Dia benar-benar berubah. Dulu dia baik, tetapi sekarang mulai terlihat
sifat buruknya.
Penggalan cerita inspiratif tersebut menggunakan majas/gaya bahasa ….
A. Personifikasi
B. Litotes
C. Repetisi
D. Hiperbola

5. Sepatu menjadi salah satu item penting yang harus dikenakan ketika pergi ke sekolah
setiap hari. Seragam yang rapi dan sepatu mengkilat adalah hal yang bisa aku banggakan
sejak dahulu. Akan tetapi tak pernah ada rasa antusias ketika memakai sepatu baru,
karena ibu yang membelikannya bukan atas dasar keinginanku sendiri.

Setiap detik tatapanku terpaku pada sepatu yang kini telah dipakai. Sama sekali tidak
keren dan mengesankan seperti sepatu milik teman-teman yang lain. Aku merasa malu
memiliki sepatu baru ini. Tak terasa aku termenung sendiri karena memikirkan sepatu
baru ini memang tidak keren.

Tiba-tiba seorang teman menepuk pundak dan membuyarkan lamunan. Namanya Santi
dan dia duduk tepat di sampingku sambil bercerita tentang pekerjaan rumahnya.
Kuperhatikan Santi dari ujung kepala sampai ujung kaki secara saksama dan kaget
melihat sepatunya yang bolong.

Tuliskan bukti kalimat yang menunjukkan kalimat deskriptif pada kutipan cerita
inspiratif di atas!
Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 8
Berikan alasanmu ....................

6. Pasangkan dengan tepat paragraf di bawah ini sesuai dengan strukturnya!


Paragraf Struktur
Saat ia sedang mengambil air di sungai dan memasukannya Orientasi
ke kendi miliknya, tiba-tiba seorang nenek pun mengambil
air di sungai tersebut. Refleks, si Pengembara pun
membantu mengangkat air Nenek tersebut dan
membawanya ke rumah saung di dekat sungai. Si
Pengembara ditawari ubi ungu rebus yang masih hangat.
Sambil berkenalan dan berbincang, Nenek tersebut
bertanya kepada si Pengembara.
“Nak, mengapa kamu mengembara, dari mana asal mu?” Perumitan
“Jika ditanya seperti itu, saya berasal dari Wilayah Barat Peristiwa
Laut, Nek. Entah mengapa, saya merasa itu bukan tempat
asal saya. Sejak dua tahun lalu entah mengapa saya
mencari rumah.”
Pengembara dengan pakaian lusuh itu sedang Komplikasi
beristirahat di sebuah pohon rindang. Ia sudah
mengembara lebih dari dua tahun. Ia sudah memasuki
Wilayah Selatan, Hutan Utara, Tanah Tenggara, dan Bukit
Timur. Namun, pada suatu sore itu, ia beristirahat di
pondok kecil di wilayah Sungai Barat.
Si Pengembara itu tertegun. Pencariannya selama ini Resolusi
memang terkesan sia-sia. Tak pernah ia temukan tempat
yang nyaman untuk dijadikan rumah. Namun, kali ini entah
mengapa, Ia merasa arah mata angin menunjukan
rumahnya, yaitu tempat ini.
“Nak, rumah itu berasal dari dalam diri. Hati kamu. Di Koda
mana kamu tinggal itulah rumahmu. Tak perlu mencari
terlalu jauh, kamu hanya perlu melihat yang sudah dekat”

7. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. “Stop! Stop!, Aku
berteriak. Tetapi orang itu berkata, “Belum!” Lalu ia mulai menyodok dan meninjuku
berulang-ulang. “Stop! Stop!,” teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa
menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi, ia memasukkan aku ke dalam
perapian. “Panas! Panas!, teriakku dengan keras. “Stop! Cukup!,” teriakku lagi. Tapi orang
ini berkata “Belum !”
Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku
pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada
seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. “Stop!
Stop!, Aku berteriak.

Tuliskan kalimat ekspresif yang terdapat pada paragraf di atas! Berikan alasanmu!

Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 9


KUNCI JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN

1. D
2. A
3. B
4. C
5. Bukti kalimat : Kuperhatikan Santi dari ujung kepala sampai ujung kaki secara
saksama dan kaget melihat sepatunya yang bolong.
Alasannya : Kalimat tersebut menggambarkan bagaimana kondisi sepatu Santi yang
sudah bolong.
6.

Paragraf Struktur
Saat ia sedang mengambil air di sungai dan
memasukkannya ke kendi miliknya, tiba-tiba seorang
nenek pun mengambil air di sungai tersebut. Refleks, si Orientasi
Pengembara pun membantu mengangkat air nenek tersebut
dan membawanya ke rumah saung di dekat sungai. Si
Pengembara ditawari ubi ungu rebus yang masih hangat.
Sambil berkenalan dan berbincang, Nenek tersebut
bertanya kepada si Pengembara.
“Nak, mengapa kamu mengembara, dari mana asal mu?”
“Jika ditanya seperti itu, saya berasal dari Wilayah Barat Perumitan
Laut, Nek. Entah mengapa, saya merasa itu bukan tempat Peristiwa
asal saya. Sejak dua tahun lalu entah mengapa saya
mencari rumah.”
Pengembara dengan pakaian lusuh itu sedang
beristirahat di sebuah pohon rindang. Ia sudah
mengembara lebih dari dua tahun. Ia sudah memasuki Komplikasi
Wilayah Selatan, Hutan Utara, Tanah Tenggara, dan Bukit
Timur. Namun, pada suatu sore itu, ia beristirahat di
pondok kecil di wilayah Sungai Barat.
Si Pengembara itu tertegun. Pencariannya selama ini
memang terkesan sia-sia. Tak pernah ia temukan tempat
yang nyaman untuk dijadikan rumah. Namun, kali ini entah Resolusi
mengapa, Ia merasa arah mata angin menunjukan
rumahnya, yaitu tempat ini.
“Nak, rumah itu berasal dari dalam diri. Hati kamu. Di
mana kamu tinggal itulah rumahmu. Tak perlu mencari Koda
terlalu jauh, kamu hanya perlu melihat yang sudah dekat”

7. Bukti kalimat : “Panas! Panas!” teriakku dengan keras. “Stop! Cukup! teriakku lagi.
Tapi orang ini berkata, “Belum!”
Alasannya : Kalimat tersebut menjelaskan bagaimana ekspresi cangkir pada saat manusia
mengolahnya menjadi cangkir yang cantik.

Bab VI Teks Cerita Inspiratif KUKAR PINTAR 10

Anda mungkin juga menyukai