Anda di halaman 1dari 5

BAB VII BELAJAR DARI BIOGRAFI

A. MENELAAH TEKS BIOGRAFI


Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Dalam biografi
disajikan sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses orang yang sedang
diulas.
1 Mengidentifikasi ciri teks biografi berdasarkan isinya
2 Mengidentifikasi struktur teks biografi.
3 Menemukan pola penyajian karakter unggul tokoh dalam teks biografi.

B. Mengungkapkan Kembali Keteladanan dalam Teks Biografi


Kegiatan 1 Menuliskan Kepribadian Unggul yang Dapat Diteladani dari Tokoh Biografi
Tokoh yang riwayat hidupnya ditulis dalam biografi biasanya memiliki kepribadian unggul
lebih, dibandingkan orang lain.
Kegiatan 2 Menjelaskan Cara Meneladani Karakter Unggul Tokoh dengan Menggunakan
Teks Eksposisi Salah satu ciri cerita ulang adalah cerita tersebut didengarkan dan dibaca
berulangkali karena kebermanfaatannya sangat dirasakan. Salah satu kebermanfaatan teks
biografi adalah pendengar atau pembaca dapat meneladani karakter unggul tokoh dalam
biografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

C. MENGANALISIS MAKNA DAN KEBHASAAN TEKS BIOGRAFI


1. Mendata Pokok-pokok Informasi dalam Teks Biografi
2. Menemukan Pola Penyajian Karakter Unggul Tokoh
3. Mengidentifikasi Kaidah Bahasa Teks Biografi

D. MENCERITAKAN KEMBALI TEKS BIOGRAFI DENGAN POLA PENYAJIAN


YANG BERBEDA
Untuk menceritakan kembali isi teks biografi, kamu dapat meninjau ulang hasil kerjamu pada
bagian mengidentifikasi pokok-pokok informasi teks biografi. Setelah itu, gabungkanlah
pokok-pokok informasi tersebut dengan menggunakan konjungsi yang benar dalam bentuk
teks biografi singkat.
Mampu: 1. menceritakan kembali biografi yang dibaca dengan pola penyajian berbeda;
2. menceritakan kembali biografi yang dibaca dengan bahasa sendiri.
BAB VIII MENDALAMI PUISI
A. Mengidentifikasi Komponen Penting dalam Puisi
puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak, karena disajikan dalam bahasa yang
indah dan sifatnya yang imajinatif.

1. Menentukan suasana dalam puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi;
2. Menemukan tema puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi;
3. Menentukan makna puisi yang terdapat dalam sebuah antologi puisi

KOMPONEN PENTING DALAM PUISI


1. TEMA, yaitu unsur yang menerangkan topik atau garis besar isi puisi
2. ALUR, yaitu unsur yang menerangkan pola pergerakan peristiwa dalam puisi
3. LATAR, yaitu unsur yang menerangkan tempat, waktu, serta suasana dalam puisi
4. AMANAT, yaitu unsur yang menerangkan pesan dari penyair
5. GAYA BAHASA, yaitu unsur yang menerangkan penggunaan bahasa dalam puisi
6. SUDUT PANDANG, yaitu unsur yang menerangkan cara penyair memosisikan
dirinya dalam puisi
7. TOKOH, yaitu unsur yang menerangkan para pelaku dalam puisi
8. PENOKOHAN, yaitu unsur yang menerangkan sifat para tokh
9. UNSUR EKSTRINSIK, yaitu unsur yang menerangkan latar belakang penyair hingga
kondisi sosial masyarakat yang mendorong penulisan puisi
10. CITRAAn, yaitu unsur yang menggambarkan suasana yang terbangun dalam puisi
dan dialami oleh pembaca.

B. MENDEMONSTRASIKAN PUISI
Demonstrasi Puisi artinya siswa mendemonstrasikan membaca puisi menurut kreasinya
sendiri tidak menirukan siapapun. Siswa membaca menurut versinya sendiri, sehingga siswa
menjadi dirinya sendiri. Namun demikian guru tetap perlu memberikan perbaikan/bimbingan
dimana perlu.
1. Membacakan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang baik.
2. Memusikalisasikan puisi dengan memerhatikan makna puisi.

C. Menganalisis Unsur Pembangun Puisi


Menurut Yunus (2015: 59) unsur batin terdiri atas: tema, nada, rasa, dan amanat. Unsur fisik
puisi terdiri atas: diksi, imaji, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, dan rima
Unsur-unsur pembangun puisi ini merupakan faktor puisi yang membentuknya dari dalam
dan dari luar sehingga akhirnya bisa menjadi sebuah puisi yang indah.
Unsur-unsur Pembangun Puisi

A. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi). Unsur intrinsik
terbagi menjadi dua yaitu, unsur batin dan unsur fisik.
1. Tema, adalah pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat puisi.
2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi
penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan
dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan.
3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan
rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama
dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada
pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
4. Amanat/tujuan/maksud, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
atau pendengar.
5. Gaya Bahasa, dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian kata yang bersifat
konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang disebut sebagai gaya
bahasa dalam puisi. Biasanya tiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya sendiri, yang
paling mudah dilihat melalui majas-majas, seperti personifikasi, metafora, eufemisme,
bahkan tak jarang ada yang menggunakan majas ironi. Jadi, gaya bahasa merupakan cara
pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan
sesuatu yang akan dikemukakan.
6. Rima, yaitu kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik
atau baris, namun dapat juga berada di antara tiap kata dalam baris.
7. Tipografi, yaitu bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi dalam
bentuk baris, namun ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan
dalam bentuk yang menyerupai apel, zigzag, ataupun model lainnya.
8. Imaji, penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya.
Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apa yang
ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca melalui
penginderaan.
9. Kata Konkret, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret
atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal terkesan dapat
disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas.
B. Unsur Ekstrinsik Puisi
Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang terdapat di luar karya sastra (puisi).
1. Unsur Biografi, unsur biografi ini adalah latar belakang pengarang. Latar belakang cukup
berpengaruh dalam pembuatan puisi, misalkan penulis puisi yang latar belakangnya berasal
dari keluarga miskin, maka jika ia membuat puisi akan sangat menyentuh hati para
pembacanya, yang terbawa dari latar belakang penulis sehingga mampu dikesankan dalam
sebuah puisi.

2. Unsur Sosial, unsur sosial sangat erat kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika puisi itu
dibuat. Misalkan puisi itu dibuat ketika masa orde baru menjelang berakhir. Pada saat itu
kondisi masyarakat itu sedang sangat kacau dan keadaan pemerintahan pun sangat carut
marut, sehingga puisi yang dibuat pada saat itu adalah puisi yang mengandung sindiran-
sindiran terhadap masyarakat.
3. Unsur Nilai, unsur nilai dalam puisi ini meliputi unsur yang berkaitan dengan pendidikan,
seni, ekonomi, politik, sosial, budaya, adat-istiadat, hukum, dan lain-lain. Nilai yang
terkandung dalam puisi menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat memengaruhi baik atau
tidaknya puisi.

D. MENULIS PUISI
Langkah-langkah Penulisan Puisi
1. Menentukan tema
Penentuan/pencarian ide untuk menulis sebuah puisi merupakan tahap persiapan dan
usaha. Ketika hati seseorang tergerak untuk menulis puisi maka ia harus berusaha mencari ide
yang akan dituangkan dalam puisinya. Yang namanya ide selalu datang dengan tiba-tiba. Ide
ini dapat berkaitan dengan masalah sosial, keagamaan, kesedihan, dan lain-lain. Bagi orang
yang sudah terbiasa menulis puisi, ide yang akan ditulis dalam puisi biasanya muncul secara
tiba-tiba ketika melihat atau mengamati lingkungan sekitarnya. Ide puisi dapat juga dicari
secara sengaja dari lingkungan sekitar kita, terutama bagi mereka yang baru berlatih.
Informasi dan pengalamanpun harus dikumpulkan untuk menguatkan ide yang ditemukan.

2. Mengendapkan ide.
Setelah ide diperoleh, penulis harus berjuang untuk mewujudkannya dalam bentuk puisi.
Pada tahap ini, penulis memerlukan perenungan untuk mengolah dan memperkaya ide yang
didapat dengan pengalaman batin. Misalnya, untuk menulis puisi anak penjual koran, Anda
dapat merenung bagaimana jika Anda yang menjadi penjual koran itu.

3. Mewujudkan ide menjadi puisi


Untuk mewujudkan ide menjadi sebuah puisi dibutuhkan keterampilan berbahasa
karena bahasalah yang Anda gunakan sebagai media ekspresi. Anda harus bergelut dan
bergulat dengan kata-kata. Kreativitas Anda untuk memilih diksi dan majas ditantang pada
tahap ini. Anda harus mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk mengekspresikan puisi
Anda. Keindahan puisi Anda dapat terlihat dari tepat tidaknya Anda memilih, menjalin, dan
menggunakan kata-kata pada tempatnya yang wajar. Semakin sering Anda menulis puisi,
Anda akan semakin terampil mengekspresikan puisi dalam bahasa yang indah (estetis).

4. Mengevaluasi hasil tulisan


Setelah Anda selesai menulis puisi, Anda dapat melakukan penilaian secara kritis
terhadap puisi yang telah Anda buat. Bila perlu, puisi tersebut dapat dimodifikasi, direvisi,
ditambah, atau dihilangkan bagian-bagian yang tidak sesuai. Evaluasi juga dapat dilakukan
dengan membandingkan puisi Anda dengan puisi orang lain. Selain itu juga mendiskusikan
puisi Anda dengan orang lain untuk mendapatkan masukan bagi penyempurnaan karya
tersebut.

E. MENYUSUN ULASAN DARI BUKU YANG DI BACA


Resensi atau ulasan buku adalah suatu kegiatan mengulas, menilai, menganalisis, atau
mengapresiasi suatu buku secara keseluruhan
Ulasan selalu melayani pada isi buku bukan pada pandangan sendiri, sehingga memberikan
ulasan harus dibantu oleh kerangka isi buku. Berikanlah ulasan pada setiap bagian penting isi
buku secara proporsional. Kemukakanlah ulasan minimal satu paragraf singkat pada setiap
bagian buku (fiksi) atau setiap bab buku nonfiksi (buku pengayaan) yang disajikan menarik.
Pada bagian akhir, sampaikanlah kesan kamu setelah membaca buku tersebut.

Cara menyusun ulasan buku


1. baca teks secara berulang kali
2. cari inti pokok teks tersebut
3. amati setiap inti pokok paragraf
4. susun inti poko setiap paragraf

Anda mungkin juga menyukai