Anda di halaman 1dari 35

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SMP Citra Alam

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VIII/Satu

Materi Pokok : Artikel Ilmiah Populer

Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit (2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-1:
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
KI-2: berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
KI-3: pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.

Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret


(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
KI-4:
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
4.6 Menyajikan gagasan dan 4.6.1 Menguraikan gagasan, pendapat
pendapat ke dalam bentuk ke dalam bentuk teks eksposisi
teks eksposisi artikel ilmiah dengan memperhatikan struktur
populer (lingkungan hidup, (pernyataan umum,
kondisi sosial, dan/atau argumentasi, dan penegasan
keragaman budaya, dll) secara ulang) dan unsur kebahasaan
lisan dan tertulis dengan (konjungsi, pronomina, verba,
memperhatikan struktur, dan nomina) dalam teks artikel
unsur kebahasaan, dan aspek ilmiah populer.
lisan. 4.6.2 Merumuskan kerangka teks
eksposisi berdasarkan gagasan
dan pendapat dengan
memperhatikan struktur dalam
teks artikel ilmiah.
4.6.3 Mengembangkan kerangka teks
eksposisi menjadi teks eksposisi
dengan memperhatikan struktur
dalam teks eksposisi.
4.6.4 Menyajikan gagasan, pendapat
ke dalam bentuk teks eksposisi
berupa artikel ilmiah populer
(lingkungan hidup, kondisi
sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) secara lisan dan
tertulis dengan memperhatikan
struktur, unsur kebahasaan,
aspek lisan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model
pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat
menguraikan gagasan atau ide menjadi sebuah topik untuk bahan
menulis artikel ilmiah.
2. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model
pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat
menguraikan merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk menjawab
gagasan atau topik yang sudah ditentukan.
3. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model
pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat
mengembangkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dilakukan.
4. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, model
pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat menyusun
kerangka yang telah dibuat menjadi sebuah teks artikel ilmiah
populer.

Nilai Karakter :
a. Jujur
b. Percaya diri
c. Bekerjasama
d. Kreativitas
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a. Faktual
a) Artikel imiah populer berjudul “Sekolah Inklusi”
b. Konseptual
a) Pengertian artikel ilmiah populer.
b) Ciri-ciri dan tujuan penulisan artikel ilmiah populer.
c. Prosedural
Langkah-langkah mengembangkan gagasan dalam teks artikel
ilmiah populer
d. Metakonitif
Membuat teks artikel ilmiah populer berdasarkan isu terkini

2. Materi Pembelajaran Remedial

a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum


mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah
melampui KKM. Remedial terdiri atas dua bagian: remedial karena
belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai
Kompetensi Dasar.
b. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan
memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) sebagai berikut.
 Mengembangkan gagasan dalam bentuk artikel ilmiah populer
dengan tema tertentu sesuai dengan strukturnya.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
a. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta
didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
b. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas, yakni sebagai berikut.
 Menyunting artikel ilmiah populer berdasarkan strukturnya.
 Mempublikasikan hasil artikel ilmiah populer dalam berbagai
sumber media sosial.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Project Based Learning
3. Teknik Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Penugasan

F. Media dan Alat Pembelajaran


a. Media
1) Teks artikel ilmiah
2) Materi konsep dan langkah-langkah pembuatan teks artikel ilmiah
populer.
3) LKPD
b. Alat
1. LCD Proyektor
2. Gawai
3. Laptop

G. Sumber Belajar
a. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia. 2021. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas
IX.
b. Modul/Bahan Ajar
c. Sumber belajar lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Sebelum proses pembelajaran dimulai 10
peserta didik merespon salam dan Menit
membacakan basmallah bersama-sama.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai
pembelajaran.
4. Pelajar bersama guru mengulas kembali inti
materi pembelajaran sebelumnya dan
menyampaikan keterkaitannya dengan
materi yang akan diajarkan.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
indikator, dan proyek yang akan pelajar
capai dalam pembelajaran.
6. Peserta didik menyimak penjelaskan
mekanisme pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Sintak Model Kegiatan Inti
Pembalajaran
Pengenalan 1. Peserta didik diminta untuk mengingat
masalah tentang beberapa bacaan (artikel atau berita)
(Penentuan yang sudah pernah dibaca sebelumnya.
Pertanyaan 2. Guru memberikan pertanyaan pemantik
Mendasar) “Pernahkah kalian melihat dan
memperhatikan isi bacaan yang kalian baca
bahwa bacaan tersebut mengemukakan
pendapat pengarang terhadap suatu hal atau
kejadian?” 100
3. Kemudian guru menjelaskan tentang Menit
pengertian teks artikel ilmiah populer, ciri-
ciri, unsur-unsur, dan langkah-langkah
menulis artikel ilmiah populer.
Penyusunan 1. Peserta didik dibagi menjadi 8 kelompok.
Rancangan 2. Bersama kelompok peserta didik
Proyek menentukan isu/topik yang akan dibahas
dalam perancangan artikel ilmiah populer.
3. Peserta didik menyusun jadwal pelaksanaan
proyek.

Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
pembelajaran tentang kesulitan/ kendala
yang dihadapi peserta didik selama
pembelajaran.
2. Peserta didik menyimak umpan balik dan
penguatan mengenai materi dari guru 10
3. Peserta didik menyimak informasi mengenai Menit
materi pada pertemuan selanjutnya yaitu
menyusun teks artikel ilmiah populer.
4. Peserta didik bersama dengan guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
membaca hamdallah.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Sebelum proses pembelajaran dimulai peserta 10
didik merespon salam dan membacakan Menit
basmallah bersama-sama.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai
pembelajaran.
4. Pelajar bersama guru mengulas kembali inti
materi pembelajaran sebelumnya dan
menyampaikan keterkaitannya dengan
materi yang akan diajarkan.
5. Guru mengajukan pertanyaan terkait
kegiatan sebelumnya untuk bahan
melanjutkan kegiatan hari ini.
Sintak Model Kegiatan Inti
Pembalajaran
Penyusunan 1. Peserta didik bersama kelompoknya membuat
Rencana Kerja pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan
topik untuk bahan literatur dan bahan
wawancara atau angket yang akan ditulis.
2. Peserta didik bersama kelompok menetukan
waktu untuk melakukan pencarian data.
3. Peserta didik bersama kelompoknya
melakukan kajian literatur dan wawancara
terkait topik atau isu yang telah disepakati.
Pelaksanaan 1. Masing-masing kelompok menyusun data
dan hasil kajian literatur, wawancara atau
Monitoring penyebaran angket dalam bentuk artikel
Project ilmiah populer.
2. Guru melakukan pengecekan setiap 100
pekerjaan kelompok yang dilakukan oleh Menit
peserta didik.
3. Peserta didik membuat bahan presentasi
untuk penyajian artikel ilmiah populer yang
telah dibuat.
Pengujian Peserta didik atau guru menampilkan artikel
Hasil ilmiah yang telah dibuat, sedangkan peserta
(Presentasi) didik lainnya memirsa dan mengomentari hasil
salah satu kelompok.
(Communication,Creativity-4C,
MengkomunikasikanSaintifik)
Evaluasi dan Peserta didik dengan bimbingan guru membuat
Refleksi kesimpulan sesuai dengan masukan yang
diperoleh dari kelompok lain. (Communication,
Collaboration -4C)
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
10
pembelajaran tentang kesulitan/ kendala
Menit
yang dihadapi peserta didik selama
pembelajaran.
2. Peserta didik menyimak umpan balik dan
penguatan mengenai materi dari guru
3. Peserta didik menyimak informasi mengenai
materi pada pertemuan selanjutnya yaitu
menyusun teks artikel ilmiah populer.
4. Peserta didik bersama dengan guru
mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
membaca hamdallah.

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap sosial : Teknik observasi/jurnal
b. Penilaian keterampilan : Teknik kinerja
2. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Jurnal Perkembangan Sikap Sosial dengan Teknik
Observasi
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMP Citra Alam
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Tahun Pelajaran: 2022/2023
Butir Sikap Tindak
No Nama Kejadian/Perilaku/Sikap
Positif Negatif Lanjut
1
2
3
dst

Keterangan :
Butir Sikap dinilai dengan kriteria:
Sangat Baik : SB
Baik : B
Cukup : C
Kurang : K

b. Instrumen Keterampilan
Kisi-kisi soal
Jenis Butir
KD Materi Indikator Soal
Penilaian Soal
4.6 Menyajikan Teks Peserta didik menyusun Tertulis Uji
gagasan dan Artikel dan merancang artikel dan Lisan petik
pendapat ke dalam Ilmiah ilmiah populer dengan kerja/
bentuk teks Populer media LKPD mengenai produ
eksposisi artikel proyek membuat artikel k
ilmiah populer ilmiah.
(lingkungan hidup,
kondisi sosial,
dan/atau
keragaman
budaya, dll) secara
lisan dan tertulis
dengan
memperhatikan
struktur, unsur
kebahasaan, dan
aspek lisan.

Butir Soal KD 4.8


1. Rancanglah sebuah artikel ilmiah populer berdasarkan isu terkini
serta sajikan dalam bentuk presentasi menarik!

Rubrik Penilaian Keterampilan (Uji petik kerja/ Produk)

Kriteria dan Skor


Aspek
25 20 15 10
Gagasan Memperhatikan:
1. Ide atau gagasan,
serta tujuan teks
mudah dipahami
2. Disampaikan Memuat tiga Hanya dua Hanya satu
dengan lengkap subaspek subaspek subaspek
3. Disampaikan
dengan utuh
4. Disampaikan
dengan detil
Organisasi Struktur teks lengkap
memuat:
1. Tesis
2. Rangkaian
argumen Memuat tiga Hanya dua Hanya satu
3. Penegasan ulang subaspek subaspek subaspek
4. Seluruh kalimat
dan paragraf
menunjukkan
kepaduan
Bahasa Memenuhi Memuat tiga Hanya dua Hanya satu
keseluruhan dari : subaspek subaspek subaspek
1. Pilihan kata tepat
guna menunjang
maksud kalimat
2. Tidak terdapat
kesalahan dalam
penggunaan ejaan
3. Tidak terdapat
kesalahan dalam
penggunaan tanda
baca
4. Menggunakan
kalimat yang efektif
dalam keseluruhan
teks
Visualisasi Visualisasi
menggunakan
variasi dan
penggabungan dari
berbagai bahan seperti
Memuat tiga Hanya dua Hanya satu
video
subaspek subaspek subaspek
lain, gambar, tulisan,
musik, dll.Disajikan
dengan menarik dan
mendukung
ide/gagasan
Nilai = Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal

c. Instrumen Pengetahuan
Kisi-Kisi

Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik


Penilaian
3.6. Mengidentifikasi Artikel Disajikan kutipan Penugasan
fakta dan opini teks ilmiah kalimat teks artikel
artikel ilmiah populer. populer ilmiah populer peserta
didik menentukan fakta
dan opini dari teks
tersebut!
Pedoman Penskoran Tugas Nilai Akhir = Total skor perolehan : 20 x 100

Kunci Jawaban :

Kalimat Fakta Opini


Peserta didik difabel adalah peserta didik yang
mengalami keterbatasan, baik dari segi fisik maupun √
mental.
Dikutip dari laman halodoc.com, difabel adalah bentuk
halus untuk menggambarkan kondisi seseorang yang

mengalami disabilitas atau keterbatasan, baik dari segi
fisik, mental, maupun intelektual.
Peserta didik difabel sudah selayaknya mendapat

layanan khusus saat berinteraksi di sekolah inklusi.
Jadi, sekolah inklusi memberikan layanan khusus

terhadap peserta didik difabel dalam berinteraksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo
(2010: xv), interaksi terhadap peserta didik difabel
dapat dilakukan dengan interaksi simbolik atau interaksi √
menggunakan simbol-simbol, seperti dengan puzzle,
gambar, dan simbol-simbol pendukung lainnya
Lampiran

1. Teks Artikel Ilmiah Populer

Sekolah Inklusi

Sekolah inklusi adalah sekolah yang memberi kesempatan belajar yang sama pada setiap peserta didik. Semua
peserta didik, baik berkebutuhan khusus (Anak Berkebutuhan Khusus, ABK) maupun yang bukan, mendapat
respek yang sama dari guru. Mereka mendapat materi pelajaran yang sama. Perbedaannya, peserta didik
berkebutuhan khusus memiliki guru pendamping khusus di kelas. Jia Song, praktisi pendidikan inklusi dari
Nonsang Naedong Elementary School dan kandidat doktor Korea University of Education, Korea Selatan,
mengatakan bahwa pendidikan inklusi adalah metode pendidikan bagi ABK yang direkomendasikan oleh
Organisasi Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO). Di Korea Selatan bibit pendidikan ABK dimulai pada
tahun 1998 (pmpk.kemendikbud.go.id).

Ada beberapa keistimewaan dari sekolah inklusi, antara lain pembelajarannya bersifat kolaboratif dan ada kerja
sama antara seluruh peserta kelas, mulai dari guru kelas, guru pendamping khusus, dan seluruh peserta didik
untuk mewujudkan kesuksesan pembelajaran. Keistimewaan lainnya adalah muncul pandangan bahwa peserta
didik berkebutuhan khusus sesungguhnya juga memiliki kebutuhan yang sama dengan peserta didik lainnya
sehingga mereka tidak lagi dianggap berbeda. Peserta didik biasa di sekolah inklusi akan terbiasa melibatkan
peserta didik berkebutuhan khusus dalam setiap kegiatan mereka. Lama-kelamaan tidak ada lagi perbedaan
antara peserta didik berkebutuhan khusus dan peserta didik biasa.

Tidak semua sekolah dapat menjadi sekolah inklusi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebuah sekolah
inklusi, di antaranya ada keterbukaan pemikiran seluruh penyelenggara sekolah, ada fasilitas yang mendukung
peserta didik berkebutuhan khusus, dan ketersediaan guru pendamping (service teacher) yang sudah dibekali
keterampilan mengawasi menu makanan, memastikan ABK mengonsumsi obat-obatannya tepat waktu, dan
mampu menangani ABK yang menangis dan berteriak-teriak di kelas. Menurut Jia Song lagi, “ABK yang
mengalami intellectual disability (ketidakmampuan intelektual) juga diikutsertakan di kelas. Oleh sebab itu,
untuk menyusun kurikulum pembelajaran, orang tua, psikolog anak, dan guru selalu diikutsertakan.”

Sementara itu, Joko Yuwono, praktisi dan pemerhati pendidikan inklusi dari Universitas Ageng Tirtayasa,
Serang, mengatakan bahwa pendidikan inklusi sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 70 Tahun 2009. Aturan itu menyatakan bahwa seluruh sekolah di provinsi ataupun kabupaten/kota
wajib menyediakan pendidikan inklusi dan harus tersedia mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Peraturan
menteri ini membantu peserta didik berkebutuhan khusus untuk diperlakukan sama seperti peserta didik
lainnya. Peraturan ini diharapkan memberikan kenyamanan dan persamaan hak antara peserta didik
berkebutuhan khusus dan peserta didik lainnya. Tanpa semua itu, peserta didik berkebutuhan khusus tidak
akan nyaman di sekolah dan tujuan sekolah inklusi tidak akan dapat tercapai.
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Bahan Ajar
Rangkuman materi

 Artikel ilmiah populer adalah karya tulis yang mengandung ilmu


pengetahuan dan ditulis dengan bahasa Indonesia yang ringan serta
mudah dipahami. Artikel ilmiah populer pada umumnya diterbitkan di
media massa, baik cetak maupun elektronik (web).
 Ciri-Ciri Teks Eksposisi:
1. Teks eksposisi bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan
pengetahuan.
2. Bersifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan
bagaimana.
3. Disampaikan dengan cara dan gaya yang lugas dan menggunakan
bahasa baku (mengikuti PUEBI).
4. Umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis.
5. Disajikan dengan netral tidak memancing emosi, tidak memihak,
dan memaksakan sikap penulis kepada pembaca.
 STRUKTUR TEKS EKSPOSISI
1. Judul
Judul teks eksposisi haruslah sudah memunculkan isu atau
persoalan tentang topik yang dibawakan, memberi gambaran umum
isi teks, mudah dipahami, dan menarik minat baca.
2. Tesis/Opini/Pendapat
Berisi suatu pernyataan umum yang memperlihatkan sudut pandang
dan informasi awal (pembuka) penulis terhadap persoalan atau isu
tentang topik yang akan dibahas.
3. Argumen
Argumen dalam eksposisi digunakan untuk memberikan alasan atau
pemaparan halhal yang mendukung informasi awal yang telah
disampaikan dalam tesis. Berisi sejumlah bukti berupa fakta untuk
mendukung atau membuktikan kebenaran tesis, disertai dengan
contoh nyata yang berkaitan dengan topik.
4. Simpulan/Penegasan ulang
Berupa rangkuman sudut pandang penulis terhadap keseluruhan isi
teks eksposisi. Berisi ulasan, penegasan, dan simpulan terhadap
topik yang disampaikan.
 Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
1. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.
2. Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung
atau membuktikan kebenaran argumentasi penulis/penuturnya.
3. Menggunakan istilah teknis berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
4. Menggunakan pernyataan ungkapan yang bersifat menilai atau
mengomentari.
5. Menggunakan konjungsi.
6. Menggunakan kata kerja material.
Memahami Dan Mencari Informasi Dari Artikel Ilmiah Popoler
Nama :
Kelompok :
Petunjuk Pekerjaan!
1. Bacalah kedua teks artikel ilmiah populer di bawah ini!
2. Kerjakan LK yang berkaitan dengan kedua teks tersebut secara berkelompok!

Teks 1

Sekolah Inklusi

Sekolah inklusi adalah sekolah yang memberi kesempatan belajar yang sama pada setiap peserta didik. Semua
peserta didik, baik berkebutuhan khusus (Anak Berkebutuhan Khusus, ABK) maupun yang bukan, mendapat
respek yang sama dari guru. Mereka mendapat materi pelajaran yang sama. Perbedaannya, peserta didik
berkebutuhan khusus memiliki guru pendamping khusus di kelas. Jia Song, praktisi pendidikan inklusi dari
Nonsang Naedong Elementary School dan kandidat doktor Korea University of Education, Korea Selatan,
mengatakan bahwa pendidikan inklusi adalah metode pendidikan bagi ABK yang direkomendasikan oleh
Organisasi Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO). Di Korea Selatan bibit pendidikan ABK dimulai pada
tahun 1998 (pmpk.kemendikbud.go.id).

Ada beberapa keistimewaan dari sekolah inklusi, antara lain pembelajarannya bersifat kolaboratif dan ada kerja
sama antara seluruh peserta kelas, mulai dari guru kelas, guru pendamping khusus, dan seluruh peserta didik
untuk mewujudkan kesuksesan pembelajaran. Keistimewaan lainnya adalah muncul pandangan bahwa peserta
didik berkebutuhan khusus sesungguhnya juga memiliki kebutuhan yang sama dengan peserta didik lainnya
sehingga mereka tidak lagi dianggap berbeda. Peserta didik biasa di sekolah inklusi akan terbiasa melibatkan
peserta didik berkebutuhan khusus dalam setiap kegiatan mereka. Lama-kelamaan tidak ada lagi perbedaan
antara peserta didik berkebutuhan khusus dan peserta didik biasa.

Tidak semua sekolah dapat menjadi sekolah inklusi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebuah sekolah
inklusi, di antaranya ada keterbukaan pemikiran seluruh penyelenggara sekolah, ada fasilitas yang mendukung
peserta didik berkebutuhan khusus, dan ketersediaan guru pendamping (service teacher) yang sudah dibekali
keterampilan mengawasi menu makanan, memastikan ABK mengonsumsi obat-obatannya tepat waktu, dan
mampu menangani ABK yang menangis dan berteriak-teriak di kelas. Menurut Jia Song lagi, “ABK yang
mengalami intellectual disability (ketidakmampuan intelektual) juga diikutsertakan di kelas. Oleh sebab itu,
untuk menyusun kurikulum pembelajaran, orang tua, psikolog anak, dan guru selalu diikutsertakan.”

Sementara itu, Joko Yuwono, praktisi dan pemerhati pendidikan inklusi dari Universitas Ageng Tirtayasa,
Serang, mengatakan bahwa pendidikan inklusi sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 70 Tahun 2009. Aturan itu menyatakan bahwa seluruh sekolah di provinsi ataupun kabupaten/kota
wajib menyediakan pendidikan inklusi dan harus tersedia mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Peraturan
menteri ini membantu peserta didik berkebutuhan khusus untuk diperlakukan sama seperti peserta didik
lainnya. Peraturan ini diharapkan memberikan kenyamanan dan persamaan hak antara peserta didik
berkebutuhan khusus dan peserta didik lainnya. Tanpa semua itu, peserta didik berkebutuhan khusus tidak
akan nyaman di sekolah dan tujuan sekolah inklusi tidak akan dapat tercapai.
Teks 2

Fasilitas Sekolah untuk Peserta Didik Difabel Di SMP

Di SMP Merdeka terdapat lima peserta didik difabel. Empat di antara peserta didik itu berjalan menggunakan
bantuan kruk, sementara satu lagi memakai kursi roda. Selain kelima peserta didik itu, ada satu peserta didik lagi
yang mengalami kesulitan berjalan karena baru saja mengalami kecelakaan. Ia juga pergi ke sekolah dengan
menggunakan kruk. Menurut dokter, kemungkinan besar kakinya baru dapat berjalan normal sebulan. Sebaiknya,
SMP Merdeka lebih memperhatikan fasilitas untuk peserta didik dengan kondisi seperti itu. Sayangnya, hal itu
belum dilakukan SMP Merdeka.

SMP Merdeka memiliki dua gedung belajar. Setiap gedung itu memiliki dua lantai. Untuk mencapai lantai dua,
para peserta didik harus menaiki tangga. Kondisi ini tentu menimbulkan kesulitan bagi peserta didik difabel,
terutama bagi peserta didik yang berjalan dengan menggunakan kruk. Mungkin bagi mereka, menaiki tangga
rasanya seperti mendaki gunung. Mereka membutuhkan waktu lama untuk sampai di lantai dua. Peserta didik
difabel yang menggunakan kursi roda mempunyai masalah lain lagi. Jika peserta didik dengan kruk merasa tangga
layaknya gunung, peserta didik dengan kursi roda merasa tangga adalah dinding pembatas. Ia sama sekali tidak
dapat melaluinya. Peserta didik ini selalu dibantu untuk dapat naik ke lantai dua. Kadang-kadang ia belajar di
ruang guru yang terletak di lantai satu. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas menyatakan bahwa kaum difabel memiliki hak untuk menggunakan
semua fasilitas publik dengan nyaman, termasuk fasilitas sekolah.

Sekolah sebaiknya membangun fasilitas ramp, yaitu jalan penghubung antarbangunan yang memiliki kemiringan
tertentu. Ramp membantu peserta didik difabel yang menggunakan kursi roda untuk dapat naik ke lantai dua
tanpa perlu digendong. Sudah saatnya sekolah memikirkan fasilitas ini karena semua peserta didik memiliki hak
yang sama untuk mendapatkan kenyamanan dan keamanan di sekolah.

Diskusikanlah bersama kelompok mu hal-hal di bawah ini!

1. Informasi apa yang disampaikan dalam


teks 1?

2. Informasi apa yang disampaikan dalam


teks 2?

3. Temukan kata-kata yang berhubungan


dengan inklusi pada teks 1!

4. Temukan kata-kata yang berhubungan


dengan difabel pada teks 2!

5. Tuliskan kata-kata yang tidak dipahami


dalam teks 1 dan 2!
Lembar Kerja Siswa Mengidentifikasi Artikel Ilmiah

Petunjuk pekerjaan :

1. Amatilah tiga video dengan memindai barcode atau membuka tautan di bawah ini!

artikel 1 tentang kerusakan hutan Artikel 2 Buka Data - Kenapa Orang


(bagaimana jika hutan tidak ada??) Indonesia Jarang Baca?

Artikel 3 Fwi: Deforestasi Tanpa


Henti Di Indonesia

2. Diskusikan bersama anggota kelompokmu mengenai isi informasi dari video tersebut!
3. Tuliskan hasil pengamatanmu pada lembar isian di bawah ini!
4. Komunikasikan dengan kelompok lain hasil kerja kalian!

Pertanyaan Video 1 Video 2 Video 3

Apa isi dari masing-masing


video tersebut?

Ketiga video tersebut


merupakan contoh artikel
ilmiah. Carilah fakta dari
informasi tersebut!
Buktikan mana pernyataan
yang termasuk opini atau
pendapat dalam ketiga
video tersebut!

Datalah kata-kata atau


istilah yang belum kalian
pahami dari setiap video,
kemudian carilah makna
atau arti kata tersebut
dalam kamus!
Menentukan fakta dan opini berdasarkan video

Nama :

Petunjuk Pekerjaan:

1. Amatilah tiga video dalam link di bawah ini!


 https://www.youtube.com/watch?v=DHs9Ozdj4QU
 https://www.youtube.com/watch?v=pbrpdUiSYMY&t=105s
 https://www.youtube.com/watch?v=QK01ROEqJ1A
2. Identifikasikan fakta dan opini serta simpulkan isi dari maisng-masing video!

Identifikasi Video 1 Video 2 Video 3

Isi

Fakta

Data
Opini
4. Media Ajar
Refleksi Guru

1. Apakah pelajar kesulitan dalam membuat artikel ilmiah?


2. Bagaimana cara guru mengatasinya agar anak maksimal pada pertemuan
berikutnya?
3. Apakah terdapat pelajar yang tidak fokus dalam pembelajaran?
4. Bagaimana cara guru mengatasinya agar lebih menarik?

Anda mungkin juga menyukai