Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MA. Babus Salam Payaraman

Kelas/ Semester : XI / I

Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tema : Menambah Cita Rasa Bahasa Melalui Seni


Berpantun

Alokasi waktu : 6 x 38 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
diri sebagai bagian dari solusi atas berbagai prmasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan
menganalisis informasi lisan dan tulis melalui pantun.
2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, dan proaktif dalam menggunakan
bahasa Indonesia untuk memahami dan menyampaikan permasalahan.

3.1 Memahami struktur dan kaidah pantun baik melalui lisan maupun tulisan

4.2 Memproduksi teks pantun, sesuai dengan karakteristik yang akan dibuat baik secara
lisan mupun tulisan.

3.1.1. Menjelaskan struktur dasar teks pantun dan mengidentifikasi khazanah budaya bangsa
dalam teks pantun.

4.2.4. Memproduksi dan membacakan teks pantun sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca teks pantun, siswa dapat menjelaskan struktur teks pantun
dengan benar
2. Setelah mengamati struktur teks pantun, siswa dapat mengkreasikan struktur
teks pantun ke dalam jenis-jenis pantun dengan baik dan benar
3. Setelah mengkreasikan teks pantun, siswa dapat mendiskusikan budaya dan
situasi yang melatarbelakangi lahirnya sebuah teks pantun dengan tepat
4. Setelah berdiskusi, siswa dapat mengidentifikasi kaidah kebahasaan dalam teks
pantun dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Setelah mengidentifikasi kebahasaan, siswa dapat menulis teks pantun sesuai struktur
teks pantun yang tepat dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia: Teks Pantun

E. PENDEKATAN DAN METODE


Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah, Diskusi, Bepasangan, Penugasan.
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam 15 menit
2. Guru mengajak siswa mengawali KBM
dengan berdoa
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru menyampaikan tema pembelajaran
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajak siswa berpantun
Inti 1. Sebelum membaca teks pantun, guru 193 menit
menugasi siswa menyanyikan lagu “Rasa
Sayange” sebagai kegiatan pramembaca.
2. Siswa membaca teks pantun
3. Siswa mengamati teks pantun
4. Siswa membaca struktur teks pantun
5. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai
pantun dan jenis-jenis pantun.
6. Siswa mengkreasikan struktur teks pantun ke
dalam jenis-jenis pantun
7. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi
mengenai asal usul pantun.
8. Siswa mengidentifikasi kaidah kebahasaan
dalam teks pantun
9. Siswa menjawab pertanyaan yang ada
10. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
11. Setiap siswa dibagikan satu kartu, sebagian
kartu berisi teks sampiran dan sebagian lagi
teks isi
12. Siswa mencari pasangan sesuai kartu yang
disiapkan
13. Siswa menuliskan teks pantun yang dihasilkan
bersama pasangannya dalam tabel yang
disediakan pada LKPD
14. Perwakilan dari masing-masing kelompok
membacakan teks pantun yang dihasilkan
bersama pasangan.
15. Guru mengajak siswa memproduksi teks
pantun sesuai dengan kaidah dan maksud yang
diinginkan
Penutup 1. Guru bersama siswa melakukan refleksi 20 menit
2. Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan hari ini
3. Siswa mengerjakan latihan pada buku siswa
4. Guru mengakhiri pelajaran dengan doa
bersama.

G. SUMBER BELAJAR DAN MEDIA


1. Sumber
a. Buku Kurikulum 2013
b. Buku Guru Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. 2014. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Buku Siswa
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.

2. Media
a. Teks Pantun
b. Kartu teks pantun

H. PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Sikap
b. Pengetahuan
c. Keterampilan
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Rubrik penilaian sikap
b. Rubrik penilaian pengetahuan (soal)
c. Rubrik penilaian keterampilan

Indralaya, 13 Agustus 2016

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Mahasiswa

Drs. Kasmansyah, M.Si. Yenni Lidyawati, M.Pd. Dina Nurta’ati

NIP. 195606161981031004 NIP. 198506172015042003 NIM.06021281419033


BAHAN AJAR

Rasa Sayange

Rasa sayange rasa sayang sayange,


eeee lihat Ambon dari jauh rasa sayang sayange.
Rasa sayange rasa sayang sayange,
eeee lihat Ambon dari jauh rasa sayang sayange.

Ayam hitam telurnya putih,


mencari makan di pinggir kali.
Orang hitam giginya putih,
kalau tertawa manis sekali.

Pulau Pandan jauh di tengah,


di balik pulau si angsa dua.
Hancur badan di kandung tanah,
budi baik dikenang jua.

Kalau ada sumur di ladang,


boleh kita menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
boleh kita berjumpa lagi.

Lagu “Rasa Sayange” merupakan lagu daerah yang berasal dari Maluku, Indonesia.
Untuk mengungkapkan rasa sayang terhadap lingkungan, rakyat Maluku selalu
menyanyikan lagu ini. Dalam pergaulan sehari-hari pun mereka kerap menyanyikannya.
Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun.

Jika kalian perhatikan, beberapa bait pantun mengikuti kalimat Rasa sayange rasa
sayang sayange, eeee lihat Ambon dari jauh rasa sayang sayange. Pantun tersebut diciptakan
sendiri oleh pelantun lagu sesuai dengan maksud dan tujuan lagu itu dinyanyikan. Pada
bagian akhir, lagu selalu ditutup dengan syair Kalau ada sumur di ladang, boleh kita
menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, boleh kita berjumpa lagi.
Baris 1 /-a/
Sampiran
Baris 2/-b/
Struktur
Teks Pantun
Baris 1/-a/
Isi
Baris 2/-b/

Bagan 1. Struktur Dasar Teks Pantun

Teks pantun terdiri atas empat larik/baris dan bersajak akhir a-b-a-b. Lazimnya, teks
pantun terdiri atas dua bagian: dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris
terakhir disebut isi. Sampiran, yang biasanya berupa sketsa alam/suasana
(mencirikan mayarakat pendukungnya), berfungsi sebagai pengantar (paling tidak
menyiapkan rima/sajak dan irama dua baris terakhir) untuk mempermudah
pemahaman isi pantun.

Dua baris pertama merupakan pembayang atau sampiran, sedangkan dua baris berikutnya
mengandung maksud atau isi. Sampiran yang biasanya merupakan unsur alam
mengantarkan menuju isi atau maksud yang merujuk kepada dunia manusia yang meliputi
perasaan, pemikiran, dan perbuatan manusia.
MEDIA PEMBELAJARAN

A. SPESIFIKASI MEDIA
Nama Media : Kartu Teks Pantun
Penggunaan : 1. Untuk memperjelas materi yang akan disampaikan yaitu teks pantun
2. Untuk melatih kemampuan siswa menyusun teks pantun
3. Untuk memudahkan siswa membuat teks pantun

B. RANCANGAN MEDIA
Contoh Kartu Teks Pantun

jx, Jalan-jalan ke pasar unik, Siapa gerangan wanita cantik,


membeli baju dan handphone baru. yang tersenyum di hadapanku.

Kartu Sampiran Kartu Isi

Apa guna orang bertenun, untuk Untuk apa orang berpantun,


membuat kain dan baju. untuk menimba berbagai ilmu.

Kartu Sampiran Kartu Isi

Kalau hendak berlabuh pukat, Kalau kurang mengetahui adat,


carilah pancang kayu berdaun. carilah orang tahu berpantun.

Kartu Sampiran Kartu Isi

Apa guna orang bertenun, Apa guna orang berpantun,


untuk membuat kain selendang. untuk memberi hukum dan undang.

Kartu Sampiran Kartu Isi

Rumpun bambu di tepi perigi, Ampun hamba tegak berdiri,


tumbuh rebung menjadi buluh. wujudnya hamba tegak bersimpuh.

Kartu Sampiran Kartu Isi

Apa guna orang bertenun, untuk Apa guna orang berpantun, untuk
membuat pakaian adat. memberi petuah amanat.

Kartu Sampiran Kartu Isi


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Memproduksi Teks Pantun

A. Alat dan Bahan


1. Pena
2. Kartu Teks Pantun
3. Lembar Kerja Peserta Didik

B. Langkah kerja
1. Ambil kartu teks pantun kemudian bacalah. Setelah dibaca tentukan kartu tersebut,
apakah kartu sampiran atau kartu isi?
2. Kemudian carilah pasangan sesuai kartu masing-masing.
3. Selanjutnya tuliskan teks pantun yang dihasilkan dengan pasangan tersebut pada
tabel yang tersedia.
4. Perwakilan dari masing-masing kelompok membacakan teks pantun yang
dihasilkan bersama pasangan.

No. Nama Pantun yang dihasilkan


PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
a. Rubrik Penilaian Sikap
Belum Mulai Mulai
No. Sikap Membudaya Keterangan
terlihat terlihat berkembang
1 Teliti
2 Kerjasama
3 Rasa ingin
tahu

b. Instrumen Penilaian
Teliti Kerjasama Rasa Ingin Tahu Jumlah Nilai
No. Nama Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor

Keterangan:

1: Kurang Baik
Nilai: Jumlah Skor yang didapat x 100 2: Cukup
Skor maksimal 3: Baik
4: Sangat Baik

2. Penilaian Pengetahuan
Soal:
1. Jelaskan tentang pantun dan struktur teks pantun
2. Apa yang dimaksud dengan pantun Talibun dan pantun berkait?
3. Jelaskan budaya dan situasi yang melatarbelakangi lahirnya sebuah teks pantun!
4. Apa kaidah kebahasaan dalam teks pantun?
5. Buatlah satu bait pantun dengan tema pendidikan!, dan tulislah pendapatmu
mengenai pantun itu.
Kunci jawaban dan skor

No. Jawaban Skor


1 Pantun ialah sejenis puisi pada umumnya, yang terdiri atas empat baris dalam 15
satu rangkap; empat perkataan sebaris; rima akhir a-b-a-b, dengan sedikit variasi
dan kekecualian. Tiap rangkap pantun terdiri atas dua unit, yaitu pembayang
(sampiran) dan maksud (isi). Setiap rangkap melengkapi satu ide.
2 Pantun yang jumlah barisnya lebih dari empat, bisa enam, delapan, sepuluh, dua 15
belas, dan seterusnya, asalkan jumlah barisnya harus genap. Dengan demikian,
rima akhir pada talibun akan berbentuk a-b-c-a-b-c, a-b-c-d-a-b-c-d, dan
seterusnya. Pantun seperti itu disebut talibun.
Pantun berkait merupakan pantun yang terdiri atas beberapa bait yang
sambung-menyambung. Larik kedua dan keempat pada setiap baitnya menjadi
larik pertama dan ketiga bait berikutnya. Jadi, struktur pantun berkait sangat
kompleks dan unik.
3 Latar belakang lahirnya pantun adalah sebagai m e d i a 20
menyebarluaskan nilai asas kemelayuan, pantun dijadikan media tunjuk ajar.
pantun juga dimanfaatkan sebagai media hiburan, penyampai aspirasi, serta
pengekal tali persaudaraan.

4 Sebuah pantun menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan 25


makna yang ingin disampaikan. Struktur kebahasaan pada sebuah pantun sering
juga disebut dengan struktur fisik. Struktur fisik tersebut mencakup diksi, bahasa
kiasan, imaji, dan bunyi yang terdiri atas rima dan ritme.
Sebagai sebuah media komunikasi, karena teks pantun berperan sebagai alat
pemelihara bahasa. Selain itu, pantun juga diyakini sebagai penjaga alur
berpikir manusia. Di samping melatih seseorang berpikir secara logis tentang
makna kata, pantun juga melatih seseorang untuk berpikir secara asosiatif
tentang kaitan kata yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, pantun
mencerminkan kepiawaian seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan
kata.
5 Berburu ke padang datar, 25
dapat rusa belang kaki.
Berguru kepalang ajar,
bagai bunga kembang tak jadi

Menurut pendapat saya, pantun ini mengisyratkan tentang tugas penting menjadi
seorang guru. Jangan menganggap pendidikan itu hal sepele yang tidak berguna,
padahal belajar itu sangat penting bahkan wajib dari lahir sampai meninggal.
Oleh karena itu bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu adalah hal mutlak
yang harus dilakukan, agar tidak menyesal di kemudian hari.
Skor Maksimal 100
3. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Membuat Teks Pantun
Penilaian
No. Kriteria
1 2 3 4
1 Tulisan teks Pantun yang sesuai dengan
struktur teks
2 Memilih pasangan kartu yang tepat
3 Penulisan dan pembacaan pantun sesuai
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Keterangan: 1: Kurang baik


2: Cukup
3: Baik
4: Baik sekali

Anda mungkin juga menyukai