Anda di halaman 1dari 5

MATERI TEKS CERPEN

A. Mengidentifikasi Nilai Kehidupan dalam Kumpulan Cerita Pendek

B. Mendemonstrasikan Nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek

C. Unsur-Unsur Pembangun dalam Cerita Pendek

D. Menyusun Sebuah Cerita Pendek

E. Buku Pengayaan Nonfiksi

F. Buku Pengayaan Fiksi

G. Kebahasaan

Cerpen adalah karya sastra berbentuk fiksi yang selesai dibaca sekali
duduk. Antologi cerpen adalah kumpulan beberapa cerpen.

Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerpen Moral, Sosial, Budaya, Religi,


Politik

Kaitan unsur-unsur pembangun teks cerpen Unsur intrinsik cerpen Unsur


ekstrinsik cerpen Penelaahan teks cerpen Kaidah kebahasaan teks cerpen

Unsur Intrinsik & Unsur Ekstrinsik Unsur intrinsik adalah unsur yang
membangun sebuah karya sastra dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur
ekstrinsik adalah unsur yang membangun sebuah karya sastra dari luar
karya sastra itu.

Unsur Intrinsik Cerpen Tema Latar Penokohan Sudut pandang Alur


Amanat
Tema [ Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema
dapat bersinonim dengan ide utama dan tujuan utama. Jadi, tema
merupakan gagasan dasar umum, dasar cerita sebuah karya yang digunakan
pengarang untuk mengembangkan cerita

Latar/Setting Adalah segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan


suasana terjadinya lakuan/peristiwa dalam cerita. Latar terbagi menjadi tiga
yaitu : Latar waktu Latar tempat Latar suasana

Tokoh Adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan


(memiliki sifat/watak/karakter) di dalam berbagai peristiwa dalam cerita.
Berdasarkan peranannya dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi tiga yaitu
tokoh utama, tokoh pembantu, dan figuran. Sedangkan berdasarkan
wataknya, tokoh dibagi menjadi tiga yaitu tokoh protagonis (tokoh baik),
tokoh antagonis (tokoh jahat), dan tokoh tritagonis (tokoh penengah)

Penokohan Adalah cara pengarang dalam menyajikan/menggambarkan


watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Penggambaran tokoh-tokoh dalam
suatu cerita dapat menggunakan dua metode, yaitu: Metode Analitik Metode
Dramatik

Metode Analitik Dina menatap wajah ibunya. “Ibuku memang cantik


batinnya. Meski sudah lanjut usia, kecantikan ibu masih terlihat jelas di
wajahnya. Aku sangat menyayangi wanita ini. Sikapnya yang tegas telah ikut
membentuk karakterku. Kasih sayangnya padaku tak pernah habis.
Perhatiannya padaku juga sangat luar biasa. Meski sejak usiaku 10 tahun
ayah sudah meninggal, tapi ibuku sampai kini tak menikah lagi. Ibu sangat
kuat dan tabah dalam menapaki hari-hari bersamaku, mendidikku,
mengajariku, membimbingku sendirian. Aku ingin sekali bisa sekuat dia,”
begitu pikir Dina.

Metode Dramatik Aku memang tak senang dengan dia. Dia tak bisa
menyimpan rahasia. Mulutnya ember, bocor, tak ada remnya. Aku sudah
bilang, tolong jangan cerita pada orang lain. Eh, baru sehari udah banyak
orang yang tahu. Dia bukanlah orang yang dapat dipercaya untuk
menyimpan rahasia. Aku sudah tidak mau lagi berbicara masalah yang
sedang dihadapi kepada dia.

Sudut Pandang Adalah posisi pengarang dalam ceritanya. Bisa jadi ia


menjadi tokoh dalam ceritanya tersebut (pengarang berada di dalam cerita).
Namun, bisa juga dia hanya menjadi pencerita saja (pengarang berada di
luar cerita). Sudut pandang dibagi menjadi tiga yaitu : Sudut pandang orang
pertama Sudut pandang orang ketiga Sudut pandang campuran

Sudut Pandang Orang Pertama Pada sudut pandang orang pertama,


posisi pengarang berada di dalam cerita. Ia terlibat dalam cerita dan menjadi
salah satu tokoh dalam cerita (bisa tokoh utama atau tokoh pembantu).
Salah satu ciri sudut pandang orang pertama adalah penggunaan kata ganti
‘aku’ dalam cerita. Oleh karena itu, sudut pandang orang pertama sering
disebut juga sudut pandang akuan.

Sudut Pandang Orang Ketiga Pada sudut pandang orang ketiga,


pengarang berada di luar cerita. Artinya dia tidak terlibat dalam cerita.
Pengarang berposisi tak dalam cerita. Pengarang berposisi tak ubahnya
seperti dalang atau pencerita saja. Ciri utama sudut pandang orang ketiga
adalah penggunaan kata ganti ‘dia’ atau ‘nama-nama tokoh’. Oleh sebab itu,
sudut pandang ini disebut pula sudut pandang ke-dia- an.

Alur/Plot Adalah rangkaian/jalinan antar peristiwa/ lakuan dalam cerita.


Sebuah cerita sebenarnya terdiri dari berbagai peristiwa yang memiliki
hubungan sebab - akibat. Misalnya karena ada peristiwa 1 (pacarnya lari)
maka akibatnya terjadilah peristiwa 2 (tokoh A frustasi). Jalinan itu yang
dinamakan alur/plot.

Jenis-Jenis Alur Alur maju (alur lurus). Rangkaian peristiwanya bergerak


maju dari awal ke akhir (kronologis) Alur mundur (alur flashback). Rangkaian
peristiwanya bergerak mundur dari akhir ke awal (set back) Alur campuran
(maju-mundur) Rangkaian peristiwa bergerak secara acak.

Struktur Cerpen Pengenalan situasi cerita (exposition orientation)


Pengungkapan peristiwa (complication) Menuju pada adanya konflik (rising
action) Puncak konflik (turning point) Penyelesaian (ending atau coda)

Gaya Bahasa Pengarang Adalah cara pengarang mengungkapkan


ceritanya melalui bahasa yang digunakan. Setiap pengarang memiliki gaya
masing-masing. Ahmad Tohari, misalnya, dia banyak menggunakan kalimat-
kalimat yang indah dan kuat untuk mendeskripsikan latar dalam ceritanya.

Unsur Ekstrinsik Cerpen Latar belakang pengarang Nilai-nilai


kehidupan dalam cerpen Bahasa

Lakukan kegiatan berikut!

1.Bergabunglah dengan kelompok Anda!

2.Bacalah kutipan cerpen “Serdadu Tua dan Jipnya”.

3.Analisislah unsur-unsur pembangun dalam kutipan cerpen tersebut!

Jawablah pertanyaan berikut!

1.Apa tema cerpen tersebut?

2.Apa pesan moral yang terkandung dalam cerita tersebut?

3.Apa sudut pandang yang digunakan dalam cerpen tersebut? Jelaskan!

4.Jenis alur apakah yang digunakan dalam cerpen tersebut? Jelaskan!


5.Jelaskan tentang watak tokoh-tokoh dan penokohannya.

Tunjukkan bagian teks yang mendukung jawaban Anda!

Anda mungkin juga menyukai