KELAS X
Bab IV
Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra
Ciri-ciri atau
karakteristik hikayat
Jenis-jenis hikayat
Definisi
hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang
mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum
bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar
istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat
tokoh utamanya.
Bersifat komunal
Bersifat statis
Nilai-nilai yang
terkandung
dalam hikayat
Isi yang
terkandung
dalam hikayat
1 NILAI NILAI 4
RELIGI BUDAYA
2 NILAI NILAI 5
MORAL ESTETIKA
3 NILAI NILAI 6
SOSIAL EDUKASI
Tema
11
22
Amanat
Alur/plot 33
44 Latar/setting
Tokoh dan penokohan 5
5
66 Sudut pandang
UNSUR INTRINSIK
RELIGI ADAT
(AGAMA) ISTIADAT
UNSUR EKSTRINSIK
LATAR SILSILAH/
BELAKAN GARIS
G SOSIAL KETURUN
BUDAYA AN
C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat
Ringkasan Isi
Hikayat
Penyampaian Isi
Hikayat
Sinopsis atau ringkasan hikayat dapat
disusun dengan langkah-langkah berikut.
a. Membaca keseluruhan hikayat dengan
saksama.
Ringkasan hikayat dapat b. Mencatat gagasan utama dengan
menggarisbawahi gagasan-gagasan penting.
disusun dengan menentukan
c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-
unsur intrinsik dan ekstrinsik
gagasan utama yang telah dicatat pada
untuk menentukan pokok-
langkah kedua. Gunakan kalimat padat,
pokok isi hikayat.
efektif, dan menarik untuk merangkai jalan
cerita menjadi sebuah karangan singkat yang
menggambarkan karangan asli.
d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis
isi atau dicari garis besarnya.
e. Sinopsis hikayat tidak boleh menyimpang
dari jalan cerita dan isi keseluruhan
hikayat.
Mengembangkan urutan 4 1 Membaca hikayat dengan
peristiwa dengan bahasa saksama.
sendiri yang lebih sederhana. Langkah-langkah
menyampaikan isi
hikayat
Mencatat peristiwa-
peristiwa yang terjadi
sesuai dengan urutan
waktu. 3 2
Memahami unsur intrinsik
dalam hikayat tersebut.
D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan
Cerpen
Karakteristik Kebahasaan
dalam Hikayat
2.Peribahasa
Penggunaan bahasa dalam bentuk klausa atau kalimat yang konstruksinya Contoh:
tetap, menuansakan makna tertentu yang sudah diketahui banyak orang. Tak ada rotan akarpun jadi
3. Ungkapan
2. Kata majemuk = gabungan kata yang maknanya masih dapat dirunut
1. Idiom = gabungan dua kata lebih yang maknanya tidak dapat ditelusuri
dari arti setiap komponennya disebut kata majemuk. Contoh: setia kawan,
dari makna unsur pembentuknya. Contoh: naik pitam.
kereta api, dsb.
KEBAHASAAN DALAM HIKAYAT
Latar Latar tempat sangat menonjol yaitu istana dan lingkungannya. Latar lebih bervariasi, baik tempat, waktu, maupun suasana.
Unsur Intrinsik
Tokoh dan penokohan Tokoh terbatas raja-raja, ratu, permaisuri, atau rakyat jelata Tokoh yang diciptakan tidak terbatas. Penokohan dalam teks cerpen
yang digambarkan hidup di lingkungan istana atau kerajaan. lebih realistis.
Penokohan dalam hikayat bersifat mutlak.
Alur Alur yang digunakan biasanya alur maju. Alur maju, mundur, dan campuran sangat mungkin digunakan.
Sudut pandang Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang Sudut pandang yang biasa digunakan yaitu sudut pandang orang
ketiga serbatahu. ketiga, sudut pandang orang pertama, dan campuran.
Gaya bahasa Gaya bahasa yang digunakan bersifat statis. Gaya bahasa lebih dinamis dan mengikuti perkembangan zaman.
Amanat Amanat ditulis secara eksplisit. Amanat tidak selalu ditulis secara eksplisit, bahkan cenderung
implisit.
Unsur Ekstrinsik Biografi pengarang Nama pengarang biasanya tidak disebutkan (anonim). Nama pengarang ditampilkan atau disebutkan.
Niai-nilai Nilai agama dan pendidikan paling menonjol. Nilai lebih beragam, misalnya sosial, budaya, agama, dan
pendidikan.
E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah
Langkah-langkah
penggalan hikayat.
Penyusunan Hikayat
b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam
penggalan hikayat tersebut.
dalam Bentuk
c. Memilih konflik yang menarik
Cerpen
(mengesankan) berdasarkan data konflik yang
sudah dirumuskan.
d. Mengembangkan pilihan konflik tersebut
menjadi cerita pendek.
Penyampaian
Penyampaian
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam Hikayat
Hikayat
dalam
dalam
menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen. Bentuk
BentukCrepen
Cerpen
a. Keruntutan cerita
b. Suara, lafal, dan intonasi
c. Gestur dan mimik
Membandingkan Kaidah Kebahasaan Hikayat dan
Cerpen
HIKAYAT : DIKSKUSIKANLAH
!
CERPEN :