Siswa dapat menyebutkan / menjelaskan pengertian citraan Siswa dapat menyebutkan jenis jenis citraan Siswa dapat menentukan citraan yang terdapat dalam puisi Siswa dapat membuat puisi yang mengandung citraan Pengertian :
Penggambaran mengenai objek berupa
kata, frase, atau kalimat yang tertuang di dalam puisi atau prosa. Citraan Penglihatan Citraan Penciuman Citraan Cecapan Citraan Pendengaran Citraan Perasaan Citraan Gerak Citraan Perabaan Pengertian : Citraan yang ditimbulkan oleh indera penglihat (mata). Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada mata sehingga seolah-olah dapat melihat sesuatu yang sebenarnya tidak terlihat. Kulihat mendung membayangi pancaran wajahmu Ombak memecah di tepi pantai Ufuk membersit merah mewarna Tinggal kedip lilin di kelam sunyi Pengertian : Citraan yang berhubungan dengan indera pencium (hidung). Kata-kata yang mengandung citraan ini menggambarkan seolah-olah objek yang dibicarakan berbau harum, busuk, anyir, dll. Bau belerang merebak di sekeliling Tubuhmu menguap bau tanah Harum rambutmu mengalun bergelut senda Pengertian : Citraan yang melibatkan indera pencecap (lidah). Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu yang pahit, asam, manis, kecut, dll. Semanis gula, sepahit empedu neraka adalah rasa pahit di mulut Lahir dari kenyataan pahit masyarakat terbata Pengertian : Citraan yang ditimbulkan oleh indera pendengar (telinga). Citraan ini dapat memberikan rangsangan kepada telinga sehingga seolah-olah dapat mendengar sesuatu yang diungkapkan melalui citraan tersebut. CONTOH : Hanya selagu sepanjang dendang
Meriam musuh berdentum
Serigala-serigala melulung
Maka menangislah ruh bayi itu keras keras
Suaranya melengking lalu menghiba - hiba
Pengertian :
Citraan yang melibatkan hati (perasaan).
Citraan ini membantu kita dalam menghayati suatu objek atau kejadian yang melibatkan perasaan. Hidup ini seakan hampa Derita menyapa rasa tersentuh Aku hilang bentuk, remuk Citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi secara abstrak objek tersebut bergerak. Kuperpanjang langkah kakiku Menyusuri trotoar yang seperti tak berujung Gelap mulai merayap menyusul langkah kakiku Di pintuMu aku mengetuk Pengertian :
o Citraanyang melibatkan indera peraba
(kulit), misalnya kasar, lembut, halus, basah, panas, dingin, dll. Menggaruki rasa gatal di sukmanya Panasnya matahari yang menyengat buas CahayaMu panas suci Sajak Putih Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah Hayatilah Sayang Hayati, rasa serta renungkan Duka mahapedih sedalam samudra Oleh gelombang tsunami yang gemuruh menerjang Yang merenggut dan memporakporandakan segalanya Semoga, dengan semua itu Terketuklah pintu hatimu Untuk ikhlas berbagi Menyantuni Merawat dan merengkuh penuh kasih sayang Mereka yang kini terlunta Seraya engkau pun merasa perlu berpuasa Dari menempuh hidup sekedar berhura hura Berbahagialah kita Yang mampu mengambil hikmah Atas musibah Yang datang melanda Aku Kalau sampai waktuku Ku mau takseorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya yang terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi SAWAH Sawah di bawah emas padu Padi melambai, melalui terkulai Naik suara suling serunai Sejuk didengar, mendamaikan kalbu Sungai bersinar, menyilaukan mata Menyemburkan buih, warna pelangi Anak mandi bersuka hati Berkejar-kejaran, berseru gempita Langit ia zuardi bersih sungguh Burung elang melayang-layang Sebatang kara dalam udara Desik-berdesik daun buluh Dibuai angin dengan sayang Ayam berkokok sayup suara Karya : Sanusi Pane Om Shantih, Shantih, Shantih Om