Anda di halaman 1dari 9

Esai

 Pengertian
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu
dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai ditujukan pada publik umum dan
berupaya untuk mengomunikasikan ide, tesis, atau informasi dalam bentuk wacana
dengan anekdot bebas, gambaran, dan contoh-contoh keseharian yang
menggambarkan pengalaman masyarakat umum. Esai sebagai satu bentuk karangan
dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan,
dengan bentuk sapaan dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya.
Adapun esai yang formal pendekatannya serius.
 Ciri-ciri
1. Esai ditulis dalam bentuk prosa
Sebuah esai ditulis dalam bentuk komunikasi biasa dan menghindarkan
penggunaan bahasa serta ungkapan figuratif.
2. Esai harus singkat
Dapat dikatakan bahwa ukuran pendek sebuah esai ialah dapat dibaca dengan
santai dalam waktu sekitar dua jam
3. Esai memiliki gaya pembeda
Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas. Gaya dan
ciri itu membedakan tulisannya dengan tulisan penulis yang lain. Gaya bersifat
individual. Dengan memiliki gaya pembeda ini, seorang penulis mudah dikenal
dan diketahui tulisan esainya, walaupun ia tidak mencantumkan namanya.
4. Esai selalu tidak utuh
Penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang
hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada
para pembaca
5. Esai memenuhi keutuhan penulisan
Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan,
dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan
sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang
logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca
tergantung di awang-awang
6. Esai mempunyai nada pribadi atau bersifat personal
Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada
pembaca
 Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam esai pada umumnya sama dengan karya ilmiah, yaitu:
1. Baku
Penulisan sesuai kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD).
2. Logis
Ide atau pesan dapat diterima akal
3. Ringkas Jelas dan Efektif
Pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, penggunaan kalimat jelas dan
efektif
4. Runtun
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya
 Struktur
a) Pendahuluan
Unsur-unsur yang ada di dalam pendahuluan adalah latar belakang dan pendapat
pribadi penulis mengenai tema yang akan dibahas secara lebih jelas dan detil pada
bagian selanjutnya. Pendahuluan menjadi pengantar pembaca untuk memahami
topic yang akan dibahas sehingga pembaca lebih mudah menelaah isi esai.
b) Isi
Di dalam isi, penulis menjabarkan pendapatnya secara kronologis atau urut sesuai
dengan ide yang disusun dalam kerangka sehingga esai menjadi koheren.
c) Penutup
Bagian ini berisi kalimat yang merangkum atau menyimpulkan apa yang sudah
disampaikan di pendahuluan dan isi
 Jenis-jenis
1. Esai Deskriptif
Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik
perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat
rekreasi dan sebagainya
2. Esai Tajuk
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai
satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat
kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan
Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar
tidak perlu disertai dengan nama penulis
3. Esai Cukilan Watak
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari
kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu
pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan.
Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang
utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut
4. Esai Pribadi
Hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri
oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan Saya
adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan
saya tentang hidup. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri
5. Esai Reflektif
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada baca serius. Penulis
mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik
yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan,
dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan
6. Esai Kritik
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya,
lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang
seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan
perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut
kritik sastra
 Langkah-langkah membuat esai
1 Menentukan tema atau topik.
2 Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas.
3 Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat
dan jelas.
4 Menulis isi esai
Memulai dengan memilih poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah
beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk
memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus
mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
5 Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan
Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang
alasan kita menulis esai tersebut.
6 Menuliskan kesimpulan
Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan
kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas
penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa
yang seharusnya (memang) bersikap netral.
Kritik
 Pengertian
Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan
untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu
memperbaiki pekerjaan. Istilah ini biasa dipergunakan untuk menggambarkan seorang
pengikut posisi yang berselisih dengan atau menentang objek kritikan
 Ciri-ciri
1 Berisi tafsiran terhadap suatu karya dengan disertai penjelasan dan alasan.
2 Terdapat sebuah penalaran analisis, interpretasi dan evaluasi
3 Merupakan pendapat subjektif dan bersifat pribadi
4 Dalam mengkritik tidak hanya berisi kecaman tetapi juga pujian terhadap
suatu karya
 Fungsi
a) Bagi Pembaca
Bagi pembaca merupakan penuntun untuk dapat menikmati ciptaan yang dikritik
itu , sehingga dapat memberikan pandangannya dan menghargainya
b) Bagi Seniman atau Pengarangnya
Bagi pengarangnya merupakan petunjuk yang berharga yang wajib
dipertimbangkan untuk kebaikan ciptaan yang akan datang. Dari beberapa segi
aspek,
 Pembinaan dan Pengembangan Sastra
Dengan kritikan yang ada, sastrawan dapat belajar untuk dapat
meningkatkan kecakapannya ataupun mempertimbangkan untuk
memperluas daerah garapannya. Dengan begitu, kesusastraan akan dapat
berkembang, baik corak, gaya, maupun mutunya. Pembinaan dan
Pengembangan Sastra
 Pembinaan Kebudayaan dan Apresiasi Seni
Dalam mengeritik, para kritikus menunjukkan daerah-daerah gelap yang
terdapat dalam suatu karya sastra secara lebih baik dan lebih bermakna,
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan apresiasi sastra ke tingkat
yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena kritikus
menganalisis struktur sastra, memberi komentar dan interpretasi,
menerangkan unsur-unsurnya, serta menunjukkan hal-hal yang tersirat dari
semua yang tersurat.
 Menunjang Ilmu Sastra
Kritik sastra berusaha menguraikan unsur-unsur karya sastra berdasarkan
teori sastra. Apakah bernilai atau tidak. Memiliki kualitas seni atau tidak.
Kemudian mempertimbangkan seluruh penilaian yang menjadi kesatuan
erat, barulah seorang kritikus menentukan karya sastra itu bernilai tinggi,
sedang, kurang, atau tidak bernilai.
 Jenis-jenis
a. Berdasarkan bentuk
1) Kritik Teoritis
Kritik sastra yang berusaha (bekerja) atas dasar prinsip-prinsip umum
untuk menetapkan seperangkat istilah yang berhubungan, pembedaan-
pembedaan, dan kategori-kategori, untuk diterapkan pada pertimbangan-
pertimbangan dan interpretasiinterpretasi karya sastra maupun penerapan
“kriteria” (standar atau norma) untuk menilai karya sastra dan
pengarangnya.
2) Kritik Terapan
Merupakan diskusi karya sastra tertentu dan penulis-penulisnya. Misalnya
buku “Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei” Jilid II
(1962) dikritik sastrawansastrawan dan karyanya, diantaranya Mohammad
Ali, Nugroho Notosusanto, Subagio Sastrowardoyo, dan lain sebagainya
b. Berdasarkan pelaksanaan
1) Kritik Judisial
Adalah kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan efek-
efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, teknik, serta
gayanya, dan mendasarkan pertimbangan-pertimbangan individu kritikus
atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan dan keluarbiasaan
sastra
2) Kritik Induktif
Kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan
fenomenafenomena yang ada secara objektif. Kritik induktif meneliti
karya sastra sebagaimana halnya ahli ilmu alam meneliti gejala-gejala
alam secara objektif, tanpa menggunakan standar-standar yang tetap yang
berasal dari luar dirinya
3) Kritik Impresionistik
Adalah kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata-kata,
sifat-sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus atau dalam sebuah
karya sastra dan menyatakan tanggapan-tanggapan (impresi) kritikus yang
ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra.
c. Berdasarkan orientasi terhadap karya sastra
1) Kritik Mimetik
Kritik yang bertolak pada pandangan bahwa karya sastra merupakan tiruan
atau penggambaran dunia dan kehidupan manusia. Kritik ini cenderung
mengukur kemampuan suatu karya sastra dalam menangkap gambaran
kehidupan yang dijadikan suatu objek
2) Kritik Pragmatik
Kritik yang disusun berdasrkan pandangan bahwa sebuah karya sastra
disusun untuk mencapai efek-efek tertentu kepada pembaca, seperti efek
kesenangan, estetika, pendidikan, dan sebagainya. Model kritik ini
cenderung memberikan penilaian terhadap suatu karya berdasarkan ukuran
keberhasilannya dalam mencapai tujuan tersebut
3) Kritik Ekspresif
Kritik yang menekankan kepada kebolehan pengarang dalam
mengekspresikan atau mencurahkan idenya ke dalam wujud sastra. Kritik
ini cenderung menimbang karya sastra dengan memperlihatkan
kemampuan pencurahan, kesejatian, atau visi penyair yang secara sadar
atau tidak tercermin pada karya tersebut
4) Kritik Objektif
Suatu kritik sastra yang menggunakan pendekatan bahwa suatu karya
sastra adalah karya yang mandiri. Kritik ini menekankan pada unsur
intrinsik
 Prinsip penulisan kritik
1. Kritik bersifat membangun (konstruktif)
2. Merupakan kupasan, pembahasan, ulasan suatu karya
3. Kritik tidak bertujuan untuk menjatuhkan atau mendiskritkan sebuah
karya atau penulis
4. Tujuan kritik adalah untuk memperkaya khazanah sastra
5. Yang dikritik adalah karya orang lain
6. Menggunakan bahasa yang lugas yang tidak menimbulkan penafsiran ganda
 Langkah-langkah mengkritik yang baik
1. Sebelum memberi kritik kita harus memiliki pengetahuan yang cukup
tentang sesuatu yang akan kita kritik
Sebagai contoh apabila kita akan mengkritik cerpen, kita harus mengetahui
pengetahuan luas tentang cerpen
2. Sebelum mengkritik pelajari dahulu dengan cermat karya yang akan
dikritik pahami segala istilah yang terdapat dalam karya.
Akan lebih baik jika kita juga membaca bahan rujukan karya tersebut
3. Setelah itu buatlah catatan yang obyektif tentang kelebihan dan kekurangan
karya yang akan dikritik
Contoh catat bagaimana tema, alur, penokohan, latar atau bahasa yang ada dalam
cerpen
4. Sebelum kritik disampaikan, pikirkan kembali
Pikirkan kembali ,posisikan jika kritik tersebut ditujukan pada kita, bagaimana
rasanya jika kita diberi kritikan seperti itu
5. Saat menyampaikan kritik melalui lisan atau tulisan perhatikan penggunaan
bahasa
Gunakan bahasa yang tidak menyerang orang dan yang tidak menyakiti hati. Beri
penilaian yang jujur dan obyekyif, tetapi tetap santun. Kritik harus mempunyai
alasan yang masuk akal atau logis, jadi tidak asal mengkritik.
Perbandingan kritik dan esai
 Berdasarkan pengetahuan (isi) yang dikaji di dalamnya

 Berdasarkan pandangan penulisnya

Anda mungkin juga menyukai