Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“TEKNIK MENULIS ESAI”

oleh

 Ayudia Ningtyas 2162401006


 Ayuni Mainisa 2162401007
 Ilham Wirana Kusuma 2162401022

Dosen Pengampu : Rani Nofrianti,S.pd.,M.pd


IV Akuntansi Malam

Prodi D3 Akuntansi
STIE Tuah Negeri Dumai

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah kami
yang bejudul “Teknik Menulis Esai”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Dumai, 08 Mei 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………….…........i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang…….………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….1
1.3 Tujuan………………………..……………………………………….2
BAB II ISI……………………………………………………………………..….3
2.1 Pengertian Ragam Bahasa……………………………………………3
2.2 Pentingnya Ragam Bahasa….…...……………………...……………5
2.3 Fungsi Ragam Bahasa………………………………………………..5
2.4 Ragam Bahsa Ilmiah dan Non-Ilmiah………………………………..6
2.4 Ragam Bahasa Ilmiah dalam Karya Ilmiah…………………………..8

BAB III PENTUP………………………………………….…………………….10


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Esai mulai dikenal pada tahun 1500- an dimana seorang filsuf perancis
yang bernama Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa
anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini di terbitkan pada tahun 1580
yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis
beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya di terbitkan
berdasarkan pendapat pribadinya. Essai ini berdasarkan pengakuan Montaigne,
bertujuan mengekspresiikan pandangannya tentang kehidupan.

Lalu bagaimana pengertian esai menurut Montaigne? Montaigne


menuliskan sikapdan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-
deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata
pengantar bukunya: “Pembaca, ini sebuah
buku yang jujur. Anda diperingatkan semenjak awal bahwa dalam buku ini tela
h sayatetapkan suatu tujuan yang bersifat kekeluargaan dan pribadi. Tidak
terpikir oleh saya bahwa buku ini harus bermanfaat untuk anda atau harus
memuliakan diri saya. Maksuditu berada di luar kemampuan saya. Buku ini
saya persembahkan kepada para kerabatdan handai taulan agar dapat mereka
manfaatkan secara pribadi sehingga ketika sayatidak lagi berada di tengah-
tengah mereka (suatu hal yang pasti segera mereka alami),dapatlah mereka
temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan dan rasa humorsaya, dan
mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka peroleh
tentang diri saya tetap awet dan selalu hidup” (dari “To The Reader “)
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-
tinjauannyamengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan
sebanyak empat jilid degan judul kesusastraan Indonesia modern dalam Kritik
dan Esei (1985), tapi justin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.

Oleh karena itu untuk memperdalam pengetahuan dan meningkatkan


kemampuanmahasiswa dalam kegiatan menulis karya ilmiah khususnya esai,
diperlukan pembahasan lebih dalam mengenai esai baik dari segi

1
pengertian, tipe, ciri-ciri, struktur,serta langkah penulisannya. Permasalahan-
permasalahan tersebut akan menjadi bahan bahasan dalam makalah Bahasa
Indonesia yang berjudul Menulis Esai ini

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada tulisan ini
adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Esai ?
2. Bagaiman tipe dan ciri Esai ?
3. Bagaimana struktur Esai ?
4. Bagaimana cara penulisan Esai ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari Esai
2. Untuk mengetahui tipe dan ciri Esai
3. Untuk mengetahui Struktur Esai
4. Untuk mengetahui cara penulisan Esai

2
BAB II

ISI
2.1 Pengertian Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara
sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais.
Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai
informal mempergunakan bahas percakapan dengan bentuk sapaan “ saya” dan
seolah olah dia berbicara langsung dengan pembacanya. Adanya esai yang
formal pendekatan nya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan
penulisan.

Sebuah Esai dasar dibagi menjadi 3 bagian: pendahuluan yang berisi


latar
Belakang informasi yang mengidentiffikasi subyek baasan dan pengantar
tentang subyek: tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek
dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan
menyebutkan kembali ide pokok, ringkasi dari tubuh essai atau menambhakna
beberapa observasi tentang subyek.

2.2 Tipe, ciri – ciri dan bahas Esai


Tipe tipe Esai

Ada enam tipe esai, yaitu:

1. Esai deskriptif
esai jenis ini dapat menuliskan subjek atau objek apa saja yang dapatmenarik
perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu,
tempatrekreasi dan sebagainya.
 
2. Esai tajuk
esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai inimempunyai
satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap
suratkabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat.
Dengan Esaitajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat
kabar tidak perludisertai dengan nama penulis.
 
3. Esai cukilan watak
esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapasegi dari
kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu
pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang
dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian
bagian utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.

3
4. Esai pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai
pribadi ditulissendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan
menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup
saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya
sendiri.

5. Esai reflektif

esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius penulis


mengungkapkan dengan dalam, sunguh sunguh dan hati hati beberapa
topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik,
pendidikan dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para
cendekiawan.

6. Esai Kritik
Esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentangs seni, misalnya
lukisan tarian,pahat,patung, teater. Esai ini membangkitkan kesadaran
pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kiritik
yang menyangkut karya sastra disebut kritik sasta.

Ciri ciri Esai

1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa,


menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.

2. Singkat

3. Memiliki gaya pembeda, Seorang penulis esai yang baik akan membawa
ciri dangaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya
penulis lain.

4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan
menarik dariobjek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek
tertentu saja untukdisampaikan kepada para pembaca.

5. Memenuhi keutuhan penulisan, walaupun esai adalah tulisan yang tidak


utuh,namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat
penulisan,
mulaidari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamn
ya terdapatkoherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus

4
mengemukakan argumennyadan tidak membiarkan pembaca tergantung di
awang-awang.
 
6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai
dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri
personal dalam penulisan esaiadalah pengungkapan penulis sendiri tentang
pandangannya, sikapnya, pikirannya,dan dugaannya kepada pembaca

Pola-pola Esai

1. Esai dengan Urutan Kronologis


Pada dasarnya, urutan kronologis ini adalah susunan
berdasarkan urutan-urutanwaktu atau dapat dikatakan suatau peristiwa yang
tersusun secara urut ( kronologis ).Urutan kronologis ini digunakan dalam
hampir semua bidang akademik. Dalamurutan kronologis tersebut biasanya
melukiskan peristiwa sejarah atau biografi. Selain itu,kronologis juga penting
digunakan dalam penulisan karya ilmiah dan tulisan-tulisan yangmenyangkut
teknologi dan menggambarkan proses dalam ilmu kimia, fisika, biologi
danmekanika.Perhatikanlah esai yang disusun dengan urutan kronologis
berikut ini!

“ SISWA SMA TERSERET AVANZA 1 KM HINGGA TEWAS ”


   Naas menimpa seorang siswa SMAN 1 Lembang, Iki Siswandi (17 thn) tersebu
tterseret mobil hingga hampir 1 kilometer di perkebunan pinus setelah tempat wisata
alamTangkuban Perahu ke arah Bandung.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada pukul 14.10 tepatnya pada tanggal 14
Des2011, saat di lokasi dilakukan pengamanan jalur SEA Games XXVI untuk lintasan
balapsepeda. Tak pelak, kecelakaan itu menghebohkan petugas keamanan SEA Games
yang berada dilokasi
finish Subang, Bandung. Maklum untuk mengeluarkan korban dari kolongmobil,
petugas harus mengangkat mobil tersebut.
Informasi dari tempat kejadian menyebutkan, saat itu korban yang
mengendaraimotor Mio hendak pulang ke Desa Palasari, Kecamatan Ciater. Saat
hendak menyalipmobil Avanza dengan nopol D156 KO itu, korban menyenggol motor
Supra dari arahSubang. Korban terjatuh kearah kolong mobil Avanza tersebut lalu
terseret.
Ayi sopir Avanza mengaku tidak merasakan benturan. Dia merasa ada
yangmengganjal saat berada didepan pintu masuk Tangkuban Perahu. Saat itu, dia
melihat anaksekolah mencoba memberhentikannya, dan ketika berhenti dan keluar
dari mobil dia punkaget karena ada orang dikolong mobilnya.Setelah dikeluarakan
korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Sespim PolriLembang.Namun, sesampai di

5
Rumah Sakit nyawa Iki Suwandi sudah tidak bisaterselamatkan. Ayi diamankan oleh
polisi untuk dimintai keterangan.

2. Esai Berdasarkan Pembagian Yang Logis.

Pembagian ide menjadi bagian-bagian yang logis (urutan berdasarkan derajat


nilai pentingnya masing-masing bagian) merupakan bentuk organisasi esai yang digun
akanuntuk mengelompokkan butir-butir pikiran yang saling berkaitan ke dalam
bagian-bagianyang berkualitas sama atau hampir sama. Pembagian ide menjadi
bagian-bagian yang
logis berguna sekali dalam merencanakan karya tulis ilmiah karena pokok bahasan yan
g luasdapat dibagi menjadi beberapa kategori atau kelompok yang membatasi ataume
mpersempit pokok bahasan. Kemudian sub-topik dibahas satu per-satu. Berikut
adalahcontoh esai yang dikembangkan dengan pola organisasi pikiran yang logis.

Tumor : yang lunak dan yang ganas


 
W.D. Snively.Jr
 
Donna R. Beshear
 Dalam proses pertumbuhan yang normal, sel-sel tubuh kita terus berkembang
biakuntuk mengganti jaringan yang telah tua. Tetapi kadang-kadang dalam
perkembangbiakansel itu bisa dimulai lagi dengan berlanjut pada kecepatan diatas
rata-rata. Kegiatan yangmeningkat, yang tidak menunjukkan hubungan yang jelas
dengan pertumbuhan
dan pemeliharaan jaringan tubuh, cenderung mengarah pada tumbuhnya gumpalan tu
mor.Proses semacam ini yang disebut neoplasis yang berarti pertumbuhan baru.
Karena neoplasma bersifat sangat bervariasi, perlu kiranya disebutkan
klasifikasitumor dalam mengklasifikasikan dan menentukan jenis tumor kita perlu
melakukandiagnosis dan tiap jenis tumor memerlukan cara pengobatan yang berbeda.
 
Pertama tumor dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yang lunak dan
yangganas. Sejenis tumor bisa mengalami perubahan dari jenis yang lunak menjadi
jenis yangganas dan tumbuh dalam beberapa waktu. Selain itu, tumor dapat pula
dibagi secaragenetika, yaitu dibagi berdasarkan jaringan tempat luka berasal.
Biasanya, tumor diberinama sesuai dengan histogenetika yang mungkin menjadi
penyebabnya. Misalnya, adalahsalah satu tumor ganas yang tumbuh pada jaringan
urat. Dan lelomyoma ialah tumor lunakyang tumbuh pada otot halus.
Ciri penting dari semua tumor yang lunak dan yang ganas ialah organisme
yangmengontrol gumpalan sel dan kurangnya sumbangan. Tumor yang lunak dan
yang
ganas berbeda dalam beberapa hal, misalnya perbedaan dalam pengaruh klinis, struktu
r, pertumbuhan, metastasis dan proses kambuhnya. Pertumbuhan tumor yang jinak sec

6
aratidak langsung dapat pula menyebabkan kerusakan fatal atau kematian dengan
tumbuhnyatumor otak.
Tumor jinak dapat dibedakan dengan jaringan aslinya, baik bentuk, sifat
ataupunfungsinya. Sedangkan sel tumor ganas sukar dibedakan dengan pasti.
Beberapa tumorganas tidak dapat ditentukan struktur sel-selnya. Tumor yang demikian
disebut anaplastic.Tumor ganas tumbuh dengan cara seperti menyerbu jaringan
biasanya tumor jenisini tumbuh dengan cepat sedangkan tumor jinak tumbuh perlahan-
lahan. Tetapi tumor jinakyang secara mendadak tumbuh dengan cepat menandakan
bahwa tumor itu berubahmenjadi tumor ganas.
Jika contoh paragraf diatas kita amati dengan seksama maka terlihat bahawa sub-
topik disajikan berdasarkan urutan yang logis dari topik utama, tentang tumor itu,
terdapat bagianbagian logis seperti misalnya klasifikasi neoplasma, tumor jinak dan tumo
r  ganas, pengaruh klinis, struktur dan pertumbuhannya.

3. Esai dengan pola sebab-akibat.

Metode lain yang bisa dipakai untuk mengorganisasikan esai adalah dengan
caramenyajikan hubungan sebab akibat. Dalam esai yang dikembangkan dengan
metode ini penulis  membahas  sebab
sebab terjadinya sesuatu dan kemudian membicarakan akibat-akibatnya. Esai berikut
adalah contoh esai yang dikembangkan dengan pola sebab akibat.

Kebebasan wanita
 
Alice oshima
  Sejak pertengahan abad dua puluh, wanita diseluruh dunia mencari kebebasan
dan pengakuan yang lebih besar, mereka tidak puas dengan peranan
tradisionalnya sebagai istri dan ibu, kemudian mereka bergabung membentuk gerakan
yang disebut “gerakankebebasan wanita”.
Sebab pertama kali timbulnya gerakan kebebasan wanita adalah
adanya perkembangan metode pengendalian kelahiran dan merawat
anak. Karena wanita sekarangmempunyai pilihan untuk mengatur kelahiran anak
mereka memperoleh kebebasan danmempunyai lebih banyak waktu untuk
mengembangkan minat diluar dunia rumah tangga.Akibatnya wanita sekarang
mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih
tinggi dan mengejar karier.
Peristiwa kedua yang menyebabkan timbulnya gerakan kebebasan wanita
adalahadanya perkembangan alat-alat keperluan rumah tangga yang hemat tenaga

7
yang diproduksi besar-besaran karena danya alat-alat ini wanita lebih memiliki
waktu luang dan kebebasan.Seorang ibu rumah tangga sekarang ini dapat
membereskan pekerjaan rumah tanggasemacam itu dalam waktu tidak lebih dari empat
atau lima jam saja dalam sehari.
Hal ke tiga yang mendorong terjadinya gerakan kebebasan wanita ialah
pecahnya perang dunia II. Beribu-  ribu wanita terpaksa bekerja dipabrik yang
dikarenakan padamasa perang dunia II. Orang laki – laki banyak yang menjadi tentara.
Dengan hal seperti inimerupakan perubahan yang sangat besar bagi wanita, karena
mereka menjadi sadar bahwamereka tidak hanya mampu membuat kue dan mengganti
popok bayi, melainkan juga bisamengerjakan pekerjaan seperti seorang laki-laki.
Di dalam ke tiga hal tersebut ada salah satu pengaruh yang paling besar
yangdiakibatkan karena kebebasan wanita. Karena demikian banyaknya wanita yang
bekerja,kaum pria harus belajar mengerjakan tugas tugas rumah tangga yang biasanya
dikerjakan. wanita. Pengaruh kebebasan wanita tidak hanya terasa dalam kehidupan
rumah tangga,tetapi juga terasa pada jenjang pekerjaan. Makin banyak wanita yang
bekerja merekamenuntut persamaan kesempatan menempati posisi serta persamaan
dalam penerimaanupah.
Kesimpulannya wanita sekarang berhasil mencapai kebebasan yang lebih
besaryang menyebabkan perubahan yang sangat besar. Kaum prialah yang
menyebabkanterjadinya perang dan kaum prialah yang menemukan dan memperjual
belikan alat –alat rumah tangga yang hemat tenaga. Meski kaum pria tidak senang
dengan perubahan tersebutdan akhirnya kaum prialah yang menemukan alat-alat
pengendali.
Pada dasarnya ada dua macam cara utama menyusun esai yang berpola sebab-
akibat
ini. Dua cara itu adalah sistem “blok” dan sistem “mata rantai”. Dalam sistem blok,
penulis menulis semua alasan terlebih dahulu dalam satu kelompok, kemudian akibat
alasan-alasanitu disusun dalam satu blok berikutnya. Dalam sistem mata rantai, alasan
dikemukakan dansegera diikuti oleh akibatnya, tidak perlu menunggu terkumpulnya
alasan-alasandalamsatu blok. Kadang
kadang ada pula gabungan antara sistem blok dengan sistem mata rantai
seperti pola pengembangan pikiran yang terdapat pada esai yang berjudul “kebebasan
wanita” di atas.

 
4.  Esai dengan Pola Perbandingan

8
 
Metode organisasi esai yang juga bias dipakai dan yang bermanfaat sekali
dalamkarya ilmiah adalah metode pengembangan dengan pola perbandingan. Apapun
dapatdibandingkan, dicari persamaan dan perbedaan, misalnya, kurun waktu dalam
sejarah, pelaku utama dalam cerita, atau kualifikasi dua pelamar suatu pekerjaaan. Sat
u hal yang perlu diingat adalah bahwa jika kita mempersamakan atau membedakan
sesuatu, kita harusmencari sesuatu yang sederajad. Umpamanya, kita dapat
membandingkan tanaman apeldengan tanaman jeruk karena kedua hal tersebut sejajar,
yaitu keduanya adalah merupakan jenis buah. Tetapi akan sangat tidak wajar jika kita
membandingkan, misalnya jeruk denganmesin komputer. Karena keduanya tidak
sederajad. Contoh tulisan yang menggunakan pola pengembangan perbandingan dapat
dilihat pada contoh berikut.

Bunyi dan cahaya


Tanpa nama
  Jika seorang yang tinggal diseberang jalan rumah kita memainkan stereonya
cukupkeras dalam ruang yang bercahaya, kita mungkin mendengar bunyi stereo itu
tetepi kitatidak melihat cahaya; pada saat bersamaan, mungkin orang lain dapat
melihat
cahaya, bukan mendengar stereonya. Sama halnya seperti lolongan anjing yang tidak d
apatdipersepsikan manusia, ada bentuk cahaya yang tidak dapat dipersepsikanmata
manusia.Orang yang ditembak dan mati seketika masih sempat melihat rasanya panas
peluru, tetepitidak mendengar ledakan senapannya. Contoh-contoh ini menunjukkan
sebagian dari persamaan dan perbedaan yang menarik antara bunyi dan cahaya, dua
bentuk getaran yangmempunyaiaspek langsung terhadap indra kita. Yang pertama
menyangkut kemampuan bunyi dan cahaya menembus beberapa media; yang kedua
hanya hubungan antara frekuensigetaran dalam kaitannya dengan tinggi rendahnya
suara; dan yang terakhir mencerminkan perbedaan yang sangat dramatik dalam
kecepatan yang ditempuh keduanya.
Bunyi dan cahaya pada dasarnya merupakan gerak gelombang yang
berbeda,dan dengan demikian, masing-masing berjalan melalui berbagai media dengan
cara
yang berbeda. Gelombang bunyi bergetar menurut arah yang ditempuhnya. Meskipun 
udaramerupakan medium bunyi yang paling sering dilalui, gelombang-gelombang
bunyi
dapat juga melewati dan benda padat seperti kayu gitar atau biola. tetepi bahan lain _in
sulasi berglas, misalnya _cenderung menyerap bunyi, sementara yang lain seperti
beton dan batumemantulkannya kembali. Di pihak lain, gelombang cahaya , yang
merupakan getarantenaga elektromagnetis, bergetar kesemua arah. Meskipun
gelombang cahaya berjalanmelalui udara, gelombang itu tidak menyebabkan udara
ikut bergetar sebagaimana yangterjadi pada gelombang bunyi. Perjalanan gelombang
cahaya yang paling baik
justruterjadi pada ruang hampa udara. Media tertentu seperti air jernih dan kaca yang
jugamemungkinkan cahaya menembusnya, meski sedikit agak lambat. Media
lain_sepertisegala sesuatu yang kusam_menyerap udaradan mencegahnya tembus; dan

9
media lainseperti lapisan perak pada cermin memantulkannya secara sempurna.
Karena bunyi danudara menempuh perjalanan dengan cara yang berbeda dalam
hubungannya dengan mediayang dilaluinya, maka jarak tempuh keduanya juga
berbeda. Gelombang bunyi secara berangsur-angsur diserap oleh udara yang
dilaluinya, dan karenanya gelombang bunyi tidak dapat menempuh jarak lebih dari
dua puluh mil; tetapi, gelombang cahaya dapat
melampaui jarak yang dibayangkan menembus ruang hampa udara yang terdapat diant
ara bintang- bintang.
 Namun demikian,tak satupun bentuk getaran dari kedua
jenis energy yang terdiridari hanya satu frekuensi atau getaran; keduanya. bunyi dan
cahaya, berada dalam satuspectrum atau rentangan, dan bagaimana bunyi dan cahaya
itu dapat dipersepsi indra kitasangat bergantung pada Batas jumlah getaran tertentu.
Bunyi dengan nada rendahgetarannya lambat ; jika frekuensinya kurang dari 27 hertz
(getaran) tiap detik,bunyi yangdihasilkan sukar ditangkap oleh telinga manusia.
Sebaiknya,meskipun beberapa intrumenmusik,misalkan piano,mempunyai frekuensi
lebih dari 4186 hertz per detik dan masih dapatdidengar telinga manusia,bunyi yang
getarannya lebih besar dari itu akan menghasilkannada yang sangat tinggi sehingga
tidak dapat dihayati telinga manusia.
Dengan cara yang hampir sama tetapi berbeda, spectrum cahaya yang
dapatditangkap mata manusia terdiri dari satu rentangan frekuensi, dengan frekuensi
rendah padawarna merah dan frekuensi yang tertingi pada warna violet dan warna-
warna lain yangterbentang dalam warna pelangi sesuai dengan frekuensinya diantara
warna merah danviolet. Cahaya bergetar pada frekuensi yang jauh lebih cepat daripada
bunyi; untukmenampakkan warna merah diperlukan frekuensi 100.000.000.000.000
per detik. Getaranenergi yang kurang dari itu tak akan bisa dilihat oleh mata kita,tetapi
sinar infra merah yangdapat dirasakan karena panasnya dan sinar itu dapat direkam
oleh film fotografi. Padaujung lain spektrum, pada sinar violet yang frekuensinya kira-
kira lima kali lipat sinarmerah dan masih ada lagi sinar ultra violet yang dalam jumlah
kecil dapat bermanfaat tetapidalam jumlah besar akan merusak mata,meskipun
sebenarnya sinar ini tidak ditangkap matamanusia. Dengan memancarkan sinar
melalui prisama kaca,kita dapat memisah-misahkanwaran cahaya menjadi rangkaian
spektrum warna,tetapi sampai sekarang tak seorang punyang mampu membuat
spectrum warana yang keindahannya menyamai warna pelangi alam

Bahasa Esai

10
Bahasa yang digunakan dalam esai pada umumnya sama dengan karya ilmiah,
yaitu :

a.Baku
Struktur yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia baku,
baikmengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan
kata/istilah, dan penulisan sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan
(EYD) 

b.LogisIde atau pesan yang disampaikan melalui bahasa indonesia ragam


ilmiah dapatditerima akal

c.RingkasIde dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan


kebutuhan, pemakaiankata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya benar.

d.RuntunIde diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya


baik dalamkalimat maupun dalam paragraf

e.DenotatifKata yang diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan


kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan.

2.3 Struktur Esai

Pendahuluan
 Pendahuluan merupakan struktur awal pembangun kerangka dari esai.
Pendahuluan biasanya akan mengungkapkan secara sekilas topik atau tema yang akan 
diangkat padakeseluruhan esai. Pada bagian ini pula, dijabarkan latar belakang yang
mendasari penulisan esai tersebut, biasanya dapat berupa data atau fakta di lapangan. 
Selain itu,ada bagian ini penulis juga mengungkapkan sedikit pendapatnya tentang tem
a yangakan dibahas lebih lanjut. Singkatnya, pendahuluan akan menjadi pengantar
ataugambaran pembaca agar dapat memahami topik yang akan dibawakan suatu
esai,sehingga pembaca akan mudah memahami isi esai yang akan disampaikan pada
bagianselanjutnya.
 
Isi atau Pembahasan
 Bagian ini merupakan bagian inti dari struktur pembangun esai. Pada bagian
ini,topik atau tema yang telah dipilih sebelumnya akan dibahas dan dijelaskan secara
lebihrinci dan mendetail. Di pembahasan, menulis akan menjabarkan opininya
sertaargumennya secara kronologis atau berurutan sehingga esai yang ditulis
nantinya bersifat koheren. Dalam isi juga dijelaskan tentang dasar dari penyusun 
argument tersebut, seperti teori para ahli yang dikombinasikan dengan data dan fakta

11
fakta yangada di lapangan. Teori, data, dan fakta inilah yang akan lebih meyakinkan
pembacauntuk mempercayai opini penulis yang disampaikan dalam esai.
 
Penutup atau Kesimpulan
 Seperti namanya, bagian penutup merupakan bagian terakhir dalam menyusunsebuah
esai. Bagian ini berisi kesimpulan yang berupa kalimat yang merangkum poin- poin
utama yang telah disampaikan sebelumnya di bagian pendahuluan dan
pembahasan. Kesimpulan harusnya bersifat singkat, padat, dan jelas, serta tidak
melebar ke topiklainnya. Beberapa esai juga menambahkan saran penulis bagi pihak
ketiga untukmenyikapi permasalahan yang di bahas pada bagian penutup.

2.4 Langkah Mnulis Esai


1. menentukan topik

2. membuat outline atau garis besar ide

3. tulislah essai dengan kalimat yang singkat dan jelas.

4. tulislah tubuh esai anda.

5. Buatlah paragraf pertama ( pendahuluan )

6. Tuliskan kesimpulan

7. berikan sentuhan akhir

BAB III

12
PENUTUP

3.1 Simpulan

Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas dari
sudut pandang pribadi penulisnya. Ada 6 tipe esai yaitu : Esai deskriptif, Esai
tajuk,Esai cukilan watak, Esai pribadi, Esai reflektif dan Esai kritik. Ciri-ciri Esai
ialah berbentuk prosa, singkat, memiliki gaya pembeda, selalu tidak utuh, memenuhik
eutuhan penulisan dan mempunyai nada pribadi atau bersifat personal. Struktur
Esaimeliputi adanya pendahuluan, pembahasan dan kesimpulan. Cara membuat Esai
yaitumenentukan topik terlebih dahulu, membuat outline, tulis dalam kalimat singkat
dan jelas, tuliskan tubuh esai, buatlah paragraf pertama (pendahuluan), tuliskankesimp
ulan, lalu edit dan rapikan kembali.

3.2 Saran
Adapun saran saran yang dapat kami sampaikan yaitu pembaca dapat
memahamiapa itu esai dan bisa menulis esai dengan baik dan benar.

13
14
Daftar Pustaka

Nugraheni, Aninditya Sri. 2017. Bahasa Indonesia DI PERGURUAN TINGGI


Berbasis Pembelajaran Aktif. KENCANA

15

Anda mungkin juga menyukai