Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa. Karena
atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya penulis naskah yang berjudul ‘Produksi Tulisan Pendek’ ini
dalam rangka pengembangan salah satu tri dharma pengguruan tinggi.
Yaitu bidang penelitian, kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari
kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu ,semua kritik dan saran
pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah
penelitian lebih lanjut. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam bentuk tulisannya,
(buku,jurnal,dan sebagainya)
Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini ada manfaatnya
2.1 Essai
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis
tentang subyek tertentu yang coba dinilainya.
1. Esai Deskriptif
Esai jenis ini dapat menulis subjek atau objek apa saja yang
dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah
rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
2. Esai Tajuk
Esai jenis ini dapat dilihat dalam media massa dan majalah.
Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap media massa/majalah tersebut terhadap satu
topik dan isyu dalam masyarakat
n seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan
individual seseorang kepada para pembaca. Lewat watak itu
pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang
dituangkan. Penulis tidak menuliskan biografi.
3. Esai Pribadi
4. Esai Reflektif
5. Esai Kritik
1. Berbentuk prosa
2. Singkat
maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya
yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
2.2 Artikel
1. Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan
hal tersebut.
2. Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada
pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau
fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman.
Contoh narasi yang berupa fiksi:
novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal – tengah – akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan
suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu
konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah
konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita
akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada
yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita
dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
3. Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau
statistik. Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu
akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan
berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan,
juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi
yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat kegiatan
ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah
kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil. Tidak jarang eksposisi
berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.
4. Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi
pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya
unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini
tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita
dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan
berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur,
berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh,
dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan
untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
5. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat
sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap
motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh
pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada
NARKOBA Hemat energi demi generasi mendatang Hutan sahabat
kita Hidup sehat tanpa rokok Membaca memperluas cakrawala
Langkah menyusun persuasi: Menentukan topik/ tema Merumuskan
tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka
karangan Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan
persuasi
2.3 Makalah
Sebuah makalah dapat dijadikan sebagai sarana inormasi, demostrasi
dan pemahaman penulis tentang pokok permasalahan yang dikaji oleh
penulis dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang
berhubungan dengan masalah tertentu.
karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik
tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai
analisis yang logis dan objektif. Makalah tersebut ditulis untuk
disajikan dalam forum ilmiah atau tugas-tugas terstruktur. Makalah
merupakan salah satu jenis karangan yang memiliki ciri atau sifat
ilmiah yaitu: objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis,
dan logis.
Gumiati, Teti dan Yayah Mariah. 2010. Kiat Praktis Menulis Puisi. Bandung:
Batic Press.