Anda di halaman 1dari 14

Produksi Tulisan Pendek

Fakhriy Ahmad 11180480000122


Fakhry Ardhana 11180480000123
Mira Rosadah 11180480000099
Rizkya Amalia Putri 11180480000106

Jurusan Ilmu Hukum


Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2018
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa. Karena
atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya penulis naskah yang berjudul ‘Produksi Tulisan Pendek’ ini
dalam rangka pengembangan salah satu tri dharma pengguruan tinggi.
Yaitu bidang penelitian, kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari
kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu ,semua kritik dan saran
pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah
penelitian lebih lanjut. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam bentuk tulisannya,
(buku,jurnal,dan sebagainya)
Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini ada manfaatnya

Jakarta, 18 September 2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Materi ini dilatarbelakangi oleh kesadaran membuat tulisan pendek
sangat penting dalam berbagai keperluan akademik. Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) yang akan dilakukan dalam kuliah ini berbentuk simulasi.
Praktik penulisan sesungguhnya dan pemberian ataupun penerimaan
umpan balik. Kegiatan tersebut dilakukan secara perorangan, berpasangan
dan berkelompok.
Kegiatan belajar mengajar memicu atau mendorong keterampilan
dalam menulis produksi tulisan pendek ( essai, makalah, artikel ). Maka
dari itu, dengan mengetahui arti, manfaat, cara dan penerapan secara tidak
langsung dapat meningkatkan kempauan berbicara untuk keperluan
akademik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu metode Essai
2. Apa itu metode Artikel
3. Apa itu metode Makalah
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu essai, makalah, artikel
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menulis essi, makalah, artikel
3. Untuk dapat mengetahui manfaat dan kegunaan essai, makalah,
artikel
4. Untuk mengetahui mempraktikan pembuatan essai, makalah,
artikel
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Essai
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis
tentang subyek tertentu yang coba dinilainya.

2.1.2 Pengertian Essai


Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara
sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai sebagai satu
bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal
mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya dan
seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembaca. Adapun esai yang
formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua
persyaratan penulisan.

Ada enam tipe esai, yaitu :

1. Esai Deskriptif

Esai jenis ini dapat menulis subjek atau objek apa saja yang
dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah
rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.

2. Esai Tajuk

Esai jenis ini dapat dilihat dalam media massa dan majalah.
Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan
pandangan dan sikap media massa/majalah tersebut terhadap satu
topik dan isyu dalam masyarakat
n seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan
individual seseorang kepada para pembaca. Lewat watak itu
pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang
dituangkan. Penulis tidak menuliskan biografi.

3. Esai Pribadi

hampir sama dengan esai watak. Akan tetapi esai pribadi


ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis
akan menyatakan Saya adalah saya.

4. Esai Reflektif

Essai reflektif ditulis secara formal. Penulis mengungkapkan


dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang
penting berhubungan dengan kehidupan, misalnya politik,
pendidikan, dan hakikat manusiawi.

5. Esai Kritik

Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang


seni, misalnya, lukisan, tarian,teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa
ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada
masa lampau. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang
pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni

2.1.3 Ciri-Ciri Essai

1. Berbentuk prosa

artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan


penggunaan bahasa dan ungkapan figur.

2. Singkat
maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

3. Memiliki gaya pembeda

Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya
yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.

4. Selalu tidak utuh

artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik


dari objek dan subjek yang hendak ditulis,

5. Memenuhi keutuhan penulisan

Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus


memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai
dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran.

6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat individu

yang membedakan esai dengan jenis karya sastra adalah ciri


personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan
penulis sendiri tentang pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
kepada pembaca.

2.1.4 Bagian Essai

Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang


mengidentifikasi bahasan dan pengantar tentang yang akan dinilai
oleh si penulis tersebut.
2. Tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi.
3. Bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan
kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai.

2.1.5 Langkah-Langkah Pembuatan Essai


Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut
sebagai berikut:

1. Menentukan tema atau topik


2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang
singkat dan jelas
4. Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting
yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema
pembahasan agar lebih memudahkan pembacauntuk memahami
maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus
mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu
sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar
belakang alasan kita menulis esai tersebut.
6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini
pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan
kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah
seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang
seharusnya (memang) bersikap netral.
7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar
pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis
tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk
kerangka berpikir mereka secara utuh.

2.2 Artikel

Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam


pengarangan sebuah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat
yang menarik dan enak dibaca sehingga membuat pembaca merasakan
dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui sebelumnya.
Sebuah artikel berasal dari pengalaman seseorang, imajinasi, pengetahuan
umum atau penelitian ilmiah.
2.2.1 Pengertian Artikel

Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu


yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb)
dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan,
mendidik, dan menghibur.

2.2.2 Jenis dan Cara Penulisan Artikel

1. Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan
hal tersebut.

 Contoh deskripsi berisi fakta:


Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan
masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan
ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan
anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai.
Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah
contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek
wisata.
 Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga;
bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin
bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur
dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan
yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.

2. Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada
pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau
fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman.
Contoh narasi yang berupa fiksi:
novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal – tengah – akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan
suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu
konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah
konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita
akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada
yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita
dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

3. Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau
statistik. Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu
akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan
berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan,
juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi
yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat kegiatan
ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah
kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil. Tidak jarang eksposisi
berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.
4. Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi
pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya
unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini
tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita
dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan
berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur,
berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh,
dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan
untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

5. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat
sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap
motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh
pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada
NARKOBA Hemat energi demi generasi mendatang Hutan sahabat
kita Hidup sehat tanpa rokok Membaca memperluas cakrawala
Langkah menyusun persuasi: Menentukan topik/ tema Merumuskan
tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka
karangan Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan
persuasi

2.3 Makalah
Sebuah makalah dapat dijadikan sebagai sarana inormasi, demostrasi
dan pemahaman penulis tentang pokok permasalahan yang dikaji oleh
penulis dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang
berhubungan dengan masalah tertentu.

2.2.1 P engertian Makalah

karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik
tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai
analisis yang logis dan objektif. Makalah tersebut ditulis untuk
disajikan dalam forum ilmiah atau tugas-tugas terstruktur. Makalah
merupakan salah satu jenis karangan yang memiliki ciri atau sifat
ilmiah yaitu: objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis,
dan logis.

2.2.2 Jenis-jenis Makalah

1. Jenis makalah deduktif

Makalah dedukatif merupakan makalah yang tulisannya didasarkan


pada kajian teoretis (pustaka yang relevan dengan masalah yang
dibahas)
2. Jenis makalah induktif
Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan
data empiris, diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah
yang dibahas.

3. Jenis makalah campuran


Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya
didasarkan pada kajian teoretis digabung data empiris yang relevan
dengan masalah yang dibahas.
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Sebuah Pendekatan
Praktik. Bandung: Rineka Cipta.
Asqarini, Daud Al Insyirah, dkk. 2011. Antologi Puisi Komunitas Pena Santri:
Kepingan Kehidupan#2. Sidoarjo: Penerbit Hamasah
Ayuningtyas, Marlinda Saraswati. 2011. Depdikbud. 1989. Kamus Besar
bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2006. Permendiknas no 22/2006 tentang STANDAR ISI. Jakarta:
Depdiknas.

Gumiati, Teti dan Yayah Mariah. 2010. Kiat Praktis Menulis Puisi. Bandung:
Batic Press.

Hidayat, Kosadi. 2001. Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Trimitra


Mandiri (tanpa keterangan kota penerbit)
Imoet, Nupuz. 2011.

Anda mungkin juga menyukai