(933407014)
(933407114)
(933407314)
dengan
sanad
(jalur
transmisi)
yang
kecacatan.
Namun
demikian,
tetap
ada
B. SETTING HISTORIS
menjadi
Sedangkan
hadits
hadits
mutawatir
ahad
dibagi
dan
lagi
hadits
menjadi
ahad.
dua
seperti
contohnya
riwayat
hadits
oleh
terjaga.
2. Ulama Hadits Kontemporer
Masa ulama hadits kontemporer
adalah
masa
Tahrij,
kitab
Athraf
dan
Jawaid,
serta
kitab-kitab
yang
telah
ada,
diantaranya
dengan
hadits
mengenai
hukum,
seperti
yang
dilakukan oleh ad-Daruquthni, al-Baihaqiy, Ibnu Daqiq alIed, Ibnu Hajar al-Asqalaniy, dan Ibnu Qudamah.1
Masa ini juga merupakan masa penyaringan hadits.
Yaitu harus diketahui seluk-beluk para perawinya, silsilah
sanadnya, dan makna hadits secara tekstual karena
sering terjadi perubahan huruf dan syakal dalam kalimat
matan hadits.
.
Hadits shahih adalah musnad yang sanadnya
muttashil melalui periwayatan orang yang adil lagi
dhabit dari orang yang adil lagi dhabit (pula)
sampai ujungnya, tidak syadz dan tidak muallal
(terkena illat).2
2) Menurut Imam Nawawiy
1 Mustofa Hasan, Ilmu Hadis, CV Pstaka Setia, Bandung, 2012, hlm.
189.
2 Muhammad Ajaj al-Khatib, Ushul al-Hadits, Gaya Media Pratama,
Jakarta, 2007, hlm. 276.
.
Hadits
shahih
adalah
hadits
yang
muttashil
Sedangkan
termasuk
muttashil
hadits
karena
yang
maqthu
periwayatnya
tidak
terhenti
baik secara langsung (
) atau secara hukum
((
) dari awal sanad sampai akhirnya.
a) Pertemuan langsung (mubasyarah), seorang
bertatap muka langsung dengan syaikh yang
menyampaikan periwayatan.
b) Pertemuan secara hukum (hukmiy), seorang
meriwayatkan hadits dari seseorang yang hidup
semasanya
dengan
ungkapan
kata
yang
ketika
meriwayatkan
hadits,
dan
orang
yang
tsiqah
bertentangan
telah
memenuhi
segala
persyaratan
hadits
tersebut
tidak
memenuhi
sedang
matan-nya
belum
tentu
shahih
yang
menyangkut
sanad
saja,
yaitu
terselesaikan
penelitiannya.
Dengan
matan-nya
belum
tentu
shahih.
Namun,
jika
illat-nya,
maka
lahirnya
shahih
4)
hadits
shahih
tahap
tingkatan
yang
= ini adalah yang paling
5)
shahih dalam bab. Maksudnya hadits paling unggul
dalam bab itu, tidak pasti meunjukkan hadits
shahih, bisa jadi haditsnya lemah atau hanya satu
hadits yang memenuhi persyaratan shahih dalam
bab tertentu.
= ( artinya
6) Perkataan al-Hakim:
para perawi pada sanad yang dinyatakan shahih
sesuai dengan persyaratan Al-Bukhari Muslim.
Imam Bukhari dan
kedua
kitabnnya
yang
melebihi
yang
adanya
syarat-syarat
tertentu.
kitabnya
atau
salah
satunya
dengan
cara
disepakati
Muslim
bukan
disepakati
para
ulama
Imam
Bukhari
dan
Imam
Muslim,
akhrajuhu/awahu
al-Bukhari
wa
(diriwayatkan
Bukhari
Muslim)
oleh
dan
atau
Muslim
atau
persyaratan
keduanya,
seperti
Ibnu
dan
yang
lain
mengatakan,
10
Shahih Bukhari. Kemudian diikuti Imam Muslim (204261 H) dengan kitab karyanya Shahih Muslim.
Kedua kitab ini hanya memuat hadits shahih saja,
namun bukan berarti seluruh hadits shahih termuat
dalam kitab ini. Imam Bukhari mengatakan: Saya
tidak memasukkan dalam kitab al-Jami kecuali yang
shahih saja. Tetapi saya tinggalkan sebagian karena
khawatir terlalu panjang.10
Sedangkan Imam Muslim mengatakan: Tidak
semua hadits shahih yang ada pada saya, saya
letakkan
disepakati
di
sini.
Saya
hanya
keshahihannya.
meletakkan
Maksudnya,
yang
yang
11
al-Quran).
Memahaminya
pun
melalui
pendekatan
mengkajinya
dengan
12
13
dan
persyaratan
yang
ditentukan
Adalah hadits dhaif jika diriwayatkan melalui jalan
(sanad) lain yang sama atau lebih kuat.
Dari dua definisi diatas dapat dipahami bahwa
hadits dhaif bisa naik menjadi hasan li ghairihi
dengan dua syarat, yaitu:
1) Harus ditemukan periwayat sanad lain yang
seimbang atau lebih kuat.
2) Sebab kedhaifan hadits tidak berat seperti
dusta dan fasik, tetapi ringan seperti hapalan
yang kurang atau terputusnya sanad atau tidak
diketahui
dengan
jelas
(majhul)
identitas
perawi.
15 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Amzah, Jakarta, 2012, hlm. 160.
14
dengan
makna
shahih,
tetapi
para
= ini hadits hasan sanadnya. Maknanya
hadits ini hanya hasan sanadnya saja sedang
matannya perlu penelitian lebih lanjut. Mukharrij
hadits tersebut tidak menanggung ke-hasan-an
matan mungkin ada syadz atau illat. Berarti ada
kesempatan luas bagi para peneliti belakangan
untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang
matan hadits tersebut apakah matannya juga
hasan atau tidak.
3) Ungkapan at-Tirmiziy dan yang lain :
= ini hadits hasan shahih. Makna ungkapan
ini ada beberapa pendapat, diantaranya:
a) Hadits tersebut memiliki dua sanad, yang
shahih dan hasan.
b) Terjadi perbedaan
dalam
penilaian
hadits
15
dalam
sanadnya,
para
ulama
juga
adalah
riwayat
Bahz
Ibn
Hukaim
dari
sejenis
yang
menurut
sebagian
ulama
shahih
terenda.
Kemudian
sanad
yang
16
terpenuhi.
Jadi hadits dhaif adalah hadits-hadits yang tidak
memenuhi sebagian atau semua persyaratan hadits
shahih atau hasan.
b. Kriteria-kriteria Hadits Dhaif
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa hadits dhaif
adalah hadits yang tidak memenuhi kriteria hadits
shahih
dan
hasan.
Diantaranya:
(1)
sanadnya
(
( .
18 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Amzah, Jakarta, 2012, hlm. 163.
17
demikian,
seorang
tabiiy
Imam
Malik,
Imam
Ahmad
dan
18
munqathi
adalah
hadits
yang
pada
hadits
perawi
yang
dihilangkan
atau
dalam
satu
tempat
atau
lebih
secara
adalah
periwayat
hadits
dengan
yang
cara
19
pendusta
bahkan
hadits
yang
tampak
Namun
terdapat
illat,
setelah
seperti
diteliti
lagi,
ternyata
menyambung
yang
mauquf,
yang
munqathi,
memarfu-kan
dan
sebagainya
bertentangan,
yang
tidak
mungkin
atau
perawi
yang
tertukar
pada
hadits
jenis
ini,
mula-mula
yaitu
bila
20
syadz,
bedanya
pada
hadits
syadz
hadit
munkar,
seperti
kata
Imam
dusta
diketahui
sering
perawinya
(muttaham
bi
berdusta
tetuduh
al-kidzbi).
atau
Ia
terlihat
Namun
hadits
Syeikh
ini
Thahir
sama
al-Jazairiy
dengan
hadits
21
maupun
matannya.
Idraj
adalah
perawi
sehingga
disalahpahami
haram.
dengan
Apabila
tujuan
perawi
untuk
melakukan
menafsirkan
idraj
atau
pendapat
dalam
22
mauizhah,
menggemarkan),
dan
targhib
(janji-janji
yang
tarhib
(ancaman
yang
menakutkan).
Pendapat pertama, dari tiga pendapat diatas lebih
selamat karena jika alasan pengamal hadits dhaif
dalam
fadhail
al-amal
tidak
dalam
ahkam
persyaratan
diatas,
maksudnya
untuk
memotivasi beramal dan masuk bab dalam kehatihatian akan kemungkinan hadits tersebut datang dari
Rasulullah, bukan menetapkan (itsbat) kebenarannya
23
para
3) Asyats ibn Said Abu ar-Rabi as-Saman -
4) Ayyub ibn Utbah Abu Yahya -
5) Ayyub ibn Waqid Abu al-Hasan al-Kufi -
6)
7) Bahr ibn Kaniz as-Saqa -
8) Basyir ibn Maimun, Abu Shaifiy al-Wasithiy -
9) Bazi
10) Bisyr ibn Umarah -
23 Ibid., hlm. 188.
24
11)
12)
15)
16)
17)
20)
21)
Ismail ibn Qais ibn Sad ibn Zaid ibn Tsabit Abu Mushab
-
22) Ismail ibn Rafi -
23) Jafar ibn Abi Jafar al-Asyjaiy -
24) Jafar ibn al-Harits al-Wasithiy, Abu al-Asyhab -
25) Jafar ibn az-Zubair asy-Syamiy -
26) Jald ibn Ayub al-Bashri -
27) Jasr ibn Farqad -
h. Hukum Periwayatan Hadits Dhaif24
Hadits dhaif tidak identik dengan hadits maudhu (hadits
palsu). Diantara hadits dhaif terdapat kecacatan para perawinya
yang tidak terlalu parah, seperti daya hafalan yang kurang kuat tetapi
24 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Amzah, Jakarta, 2012, hlm. 165.
25
(tamridh).
Misalnya
:.=
diriwayatkan.
itibar
yang
pertama
kali
dicari
adalah
dengan
salah
seorang
gurunya
dalam
26
Contoh
mutabaah
yaitu
Imam
Muslim
.
Seandainya aku tidak (merasa) memberatkan umatku,
niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak
setiap kali (akan) shalat.25
Sejumlah
perawi
memperkuat
Zuhair
ibn
Harb
maka
harus
dicari
apakah
tidak ditemukan
hadits
tersebut
.
25 Muhammad Ajaj al-Khatib, Ushul al-Hadits, Gaya Media Pratama,
Jakarta, 2007, hlm. 332.
27
al-Khudriy
dari
Rasulullah
saw
bahwa
beliau
bersabda:
.
Mandi pada hari Jumat hukumnya wajib atas setiap yang
mimpi basah.27
Hadits yang tidak terdapat mutabi dan syahid maka
dihukumi
sebagai
hadits
fard,
yaitu
hadits
yang
28
ketentuan
hukum
pada
hsdit
sebelumnya.
d) Hadits rajih; hadits yang terkuat dari hadits-hadits
yang berlawanan.
2) Ghairu Mamul bih yaitu hadits yang tidak dapat
digunakan untuk mempertegakkan hukum. Hadits
yang tidak dapat diamalkan.
a) Hadits mutasyabih; hadits yang sukar dipahami
maksudnya.
b) Hadits mutawaqqaf fih; yakni dua hadits maqbul
yang tidak dapat dikompromikan.
c) Hadits marjuh yaitu hadits yang dilawani oleh yang
lebih kuat.
d) Hadits mansukh yaitu hadits yang sudah dihapus
hukumnya.
Kemudian hadits mardud adalah hadits yang tidak
menunjukkan keterangan yang kuat sehingga tertolak dan
tidak dapat dijadikan hujjah. diantaranya hadits matruk.
1) Hadits Matruk Anhu
Matruk adalah hadits yang tidak sampai kederajat
maudhu akan tetapi lebih baik dari maudhu.
(
Hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi,
sedang dia tertuduh berdusta, baik kedustaannya itu
terhadap
hadits
atau
lainnya.
Atau
tertuduh
hadits
diriwayatkan oleh
diceritakan
oleh
matruk
yakni
ibn
hadits
yang
berkata:
Telah
Sufyan
ibn
Ashim,
29
Sekiranya tak ada wanita di dunia ini, tentulah hamba
Allah menyembah Allah dengan sebenar-benarnya.
Menurut Ibn Adiy hadits ini matruk karena Abdur
Rahim dan ayahnya. Dan dua orang yang matruk ini
tidak boleh diambil haditsnya.
D. APLIKASI METODOLOGI
1. SHAHIH
a. Hadits Shahih Li Dzatihi
Contoh hadits shahih li dzatihi yang diriwayatkan
oleh
al-Bukhari
dalam
kitabnya
Jami
ash-Shahih
sebagai berikut.
: : , ,,
: : ,
, , , , .
Musaddad telah menceritakan kepada kami, telah
menceritakan kepada kami Mutamir, dia berkata, aku
mendengar ayahku berkata, aku mendengar Anas ibn
Malik ra berkata, Rasulullah saw berdoa, Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu perlindungan dari kelemahan,
kemalasan, sifat pengecut dan dari kepikunan, dan
saku memohon kepada-Mu perlindungan dari fitnah
30
(ujian) di masa hidup dan mati, dan memohon kepadaMu perlindungan dari adzab kubur.28
Hadits ini dikatakan shahih karena muttashil, tidak
syadz dan tidak mengandung illat, seluruh perawinya
adil dan dhabit yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Anas ibn Malik ra, beliau termasuk sahabat Nabi saw
dan semua sahabat menilainya tsiqah.
2) Sulaiman ibn Tharkhan (ayah Mutamir), dikenal
tsiqah lagi abid (ahli ibadah).
3) Mutamir, dia tsiqah.
4) Musaddad ibn Masruhad, dia tsiqah hafidz.
5) Al-Bukhari
dikenal
sebagai
jabal
al-hifdzi
(Abbas)
dari
neneknya
(Sahal)
sebagai
berikut.
.
Konon Rasulullah mempunyai seekor kuda, ditaruh
dikandang kami yang diberi nama al-Luhaif.29
Hadits ini sebenarnya berderajat hasan li dzatihi
karena Ubay ibn Abbas oleh Imam Ahmad, Ibnu Main
dan an-Nasaiy dianggap perawi yang kurang baik
hafalannya. Namun hadits ini memiliki mutabi yang
diriwayatkan oleh Abdul Muhaimin, maka hadits ini naik
derajatnya menjadi shahih li ghairihi.
28 Mohammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Hadits: Praktis dan
Mudah, Teras, Yogyakarta, 2013, hlm. 124.
29 Fatchur Rahman, Ikhtishar Mushthalahul Hadits, PT Almarif,
Bandung, 1974, hlm. 124.
31
2. HASAN
a. Hadits Hasan Li Dzatihi
Contoh hadits hasan li dzatihi adalah hadits yang
diriwayatkan oleh Abi Yala sebagai berikut.
: (
:
,.
Banyak-banyaklah
membaca
syahadat
sebelum
terhalangi kalian dengannya, dan talqinkanlah orangorang yang sedang menghadapi kematian (sakaratul
maut).30
Hadits ini termasuk hadits hasan karena terdapat
perawi Dhammam ibn Ismail. Ibnu Adiy mengatakan
bahwa Dhammam ibn Ismail merupakan seorang yang
abid, Imam Nasaiy mengatakan: la basa bih (tidak
apa-apa
dengannya),
adz-Dzahabiy
mengatakan:
.
30 Mohammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Hadits: Praktis dan
Mudah, Teras, Yogyakarta, 2013, hlm. 128.
32
Allah
melaknat
kalajengking,
janganlah
engkau
yang
dhaif.
Namun
dalam
riwayat
ibnu
dari
Qatadah.
Sehingga
naik
derajatnya
hadits
mursal
adalah
hadits
riwayat
(
: ,
.
Dari Ibnu Juraij, dari Atha, bahwasannya Nabi saw
apabila naik ke mimbar beliau menghadapkan wajah
beliau
ke
orang-orang
lalu
mengucap,
Assalamualaikum.32
Atha ibn Rabah adalah seorang tabiiy besar.
Namun pada hadits ini beliau meriwayatkannya dengan
tidak menyebut nama sahabat periwayat hadits, dan
langsung menyandarkannya kepada Rasulullah saw.
b. Munqathi
Contoh hadits munqathi adalah hadits riwayat
Ibnu Majah dan at-Tirmidziy sebagai berikut.
31 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Amzah, Jakarta, 2013, hlm. 181.
32 Mohammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Hadits: Praktis dan
Mudah, Teras, Yogyakarta, 2013, hlm. 133-134.
33
( (
( .
Ali ibn Hajar bercerita kepada kami, katanya Ismail ibn
Ibrahim bercerita kepada kami dari Laits dari Abdullah
ibn Hasan dari ibunya Fathimah binti Husain dari
neneknya
Fathimah
al-Kubra
katanya,
Apabila
tidak
pernah
bertemu
: :
.
33 Dr. Idri, M.Ag., Studi Hadis, Kencana, Jakarta, 2010, hlm. 187.
34
budak
mempunyai
pakaian.34
Beliau
hak,
meriwayatkannya
berupa
makanan
langsung
dari
dan
Abu
hadits
muallaq
adalah
hadits
yang
:
Nabi saw bersabda kepada penghuni kubur, Dahulu ia
tidak membersihkan kencingnya.35
Hadits ini diriwayatkan al-Bukhari tanpa menyebut
semua sanadnya, dan hanya mengatakan Nabi saw
bersabda.
e. Mudallas
Contoh
hadits
mudallas
adalah
hadits
yang
: ,
( : )
34 Mohammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Hadits: Praktis dan
Mudah, Teras, Yogyakarta, 2013, hlm. 137.
35 Ibid., hlm. 138-139.
35
yang
mendengar
mengandung
secara
dengan
kemungkinan
langsung,
yaitu
telah
dengan
al-Harits
ini
matruk
(tertolak
haditsnya)
dan
tertuduh berdusta.
f. Muallal
Contoh hadits muallal adalah hadits riwayat Ibnu
Majah sebagai berikut.
,
Barangsiapa mendapatkan satu rakaat dari shalat Jumat
dan
shalat
lainnya,
maka
telah
mendapatkan
shalatnya.37
Oleh Abu Hatim ar-Razi, hadits yang diriwayatkan
Ibnu Majah ini sanad dan matannya salah. Yang benar
36
(
( :
(
:
(
( :
.
Abu Amr Muhammad ibn Jafar ibn Muhammad ibn
Mathar
bercerita
kepadaku
dan
aku
bertanya
dapat
diketahui
mudhtharib
berdasarkan
37
(
(:
( : :
.
Abu Kuraib bercerita kepada kami, katanya Muawiyah
ibn Hisyam bercerita kepada kami dari Syaiban dari Abu
Ishaq dari Ikrimah dari Ibnu Abbas katanya, Abu Bakr
ash-Shiddiq ra berkata, Wahai Rasulullah, Engkau
tampak muda. Rasulullah saw menjawab, Surah Hud,
al-Waqiah, al-Mursalat, Amma Yatasaa-alun, dan Wa
Idza asy-Syams Kuwwirat telah menyebabkanku tampak
muda.39
h. Maqlub
Contoh hadits maqlub adalah hadits riwayat Abu
Hurairah yang terdapat dalam kitab Shahih Muslim
sebagai berikut.
...
.
Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada
hari
tiada
naungan
kecuali
naungan-Nya.
...
Dan
apa
yang
dinafkahkan
oleh
tangan
kirinya.40
39 Ibid.
38
Jika melihat dalam kitab Shahih al-Bukhari, alMuwaththa, dan lainnya maka akan didapati bahwa
redaksi hadits diatas terbalik. Redaksi yang benar
adalah sebagai berikut.
... .
Sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
dinafkahkan oleh tangan kanannya.41
i. Syadz
( .
Jika salah seorang di antara kamu telah melakukan
shalat dua rakaat fajar maka hendaklah ia berbaring
pada lambung kanannya.42
Hadits ini diriwayatkan Imam Abu Dawud dan
Imam Tirmidziy dari hadits Abdul Wahid ibn Ziyad dari
al-Amasy dari Abu Saleh dari Abu Hurairah secara
marfu. Dalam hal ini menurut al-Baihaqiy, Abdul Wahid
adalah mukhalafah (berbeda/melakukan penyimpangan)
dan tafarrud (melakukan penyendirian) dari sekian
murid al-Amasy.
j. Munkar
Contoh hadits
munkar
adalah
hadits
yang
39
: (
:
(
:
.
Muhammad ibn Umar ibn Ali ibn Atha ibn Miqdam
bercerita kepada kami katanya, Yahya ibn Muhammad
ibn Qais bercerita pada kami katanya, aku mendengar
Hisyam ibn Urwah menyebutkan (hadits) dari ayahnya
dari
Aisyah
Makanlah
katanya,
kurma
Rasulullah
yang masih
saw
muda.
bersabda,
Karena
jika
( (
( ----.
43 Idri, Studi Hadis, Kencana, Jakarta, 2010, hlm. 209.
44 Lihat halaman
40
Dinasti
Umayyah)
menguasai
Andalusia
(sekarang
penaklukan,
bangsa
Eropa
dengan
bebas
41
adalah
orang-orang
yang
mempelajari
Islam
dengan
sanad
(jalur
transmisi)
yang
dari
ingatannya;
orang-orang
(3)
yang
Kandungan
bertakwa
matan
dan
hadits
kuat
tidak
dengan
sanad
yang
kualitasnya
lebih
42
Empat
kriteria
tersebut
telah
ditetapkan
dan
bukunya
Jurisprudence
pada
The
tahun
Origins
1950
of
M,
Muhammadan
yang
kemudian
umumnya
terkesan
yang
lebih
tendesius
menggunakan
pendekatan
43
besar
di
Universitas
Budapest.
Karya-karya
dan
menjadi
master
piece
adalah
terbesar
dari
pertama
dan
kedua,
baik
dalam
bidang
melainkan
adalah
pengaruh
47 Ali Mustafa Yaqub, Kritik Hadis, Pustaka Firdaus, Jakarta, 2000, hlm.
9.
44
merubah
teks-teks
sejarah
untuk
memperkuat argumennya tersebut. Menurutnya, azZuhriy mengatakan, Inna haula`i al-umara akrahuna
ala kitabah ahadits (Sesungguhnya para pejabat itu
telah memaksa kami untuk menulis hadits). Kata
ahadits dalam bahasa Arab berarti hadits-hadits yang
belum
pernah
ada.
Padahal
pada
teks
aslinya
masanya.
Hadits
tersebut
berbunyi,
Tidak
Masjid
Nabawiy,
dan
Masjid
al-Aqsha.
45
terbesarnya
adalah
The
Origins
of
di berbagai universitas
melarang
mengkritik
mahasiswanya
buku-buku
hadits
Nabawiy,
terutama
yang
berkaitan
46
sejak
era
Khulafa
ar-Rasyidin
dan
era
Umayyah.
4) Pengangkatan hakim-hakim era Umayyah ditengarai
mendorong
upaya
penyandaran
keputusan
47
Ia
menjelaskan
rekonstruksi
bagaimana
Klasik.
Disini
keputusan-keputusan
qadhi
pada
tokoh-tokoh
sebelumnya
qadhi
di
Iraq
menisbahkan
tersebut
secara
lisan
dengan
sanad
yang
maupun
melakukan
Kelompok
pemalsuan
hadits.
Oposisi
sama-sama
Sehingga
Schacht
48
kepentingan
Abd
al-Malik
ibn
Marwan
yang
as-Sibai,
beliau
melakukan
kritik
secara
49
melarang penulisan, padahal tidak demikian. Shubhi ashShalih mengatakan bahwa larangan penulisan tersebut
disampaikan secara umum pada masa awal turunnya
wahyu al-Quran karena Nabi saw khawatir hadits akan
tercampur dengan al-Quran.
Setelah sebagian besar al-Quran telah diturunkan,
Nabi saw memberikan izin kepada sejumlah sahabat untuk
menulis
hadits.
Hal
ini
diperkuat
dengan
bukti
Schacht
yang
merupakan
orientalis
paling
terhadap
orientalis-orientalis
tersebut
dalam
lebih
mendalam.
Diantara
kritik-kritik
dan
50
berikut.
a) Sejarah membuktikan bahwa sanad telah dipakai
sejak masa Nabi saw, dimana beliau menganjurkan
kepada sahabat yang datang di majelis untuk
menyampaikan pengajaran beliau kepada yang
tidak datang dalam majelis.
b) Mayoritas pemalsuan hadits terjadi pada tahun ke40 Hijriah yang dipicu karena polemik politik.
c) Hasil penelitian orientalis tentang sanad tidak dapat
diterima karena yang mereka teliti adalah kitabkitab fiqh dan sirah, bukan kitab-kitab hadits.
d) Teori Projecting Back otomatis gugur karena
banyaknya jalan periwayatan suatu hadits.
e) Dalam perkembangannya, tidak pernah ada sanad
yang
mengalami
perbaikan.
f) Tuduhan sanad
pengembangan
yang
dipakai
maupun
hanya
untuk
yang
berbunyi,
Tidak
az-Zuhriy
membuat
diperintahkan
pergi
51
Palestina
belum
termasuk
wilayah
sehingga
sangat
dimungkinkan
bertemu,
hamba
sahaya
Ibnu
52
yang
benar
adanya
hadits
yang
sama
secara
lafdziy
dan
al-Azami,
kesalahan
Schacht
dalam
F. ANALISIS
1. Otentisitas Hadits
53
dengan
sanad
(jalur
transmisi)
yang
dari
orang-orang
yang
bertakwa
dan
kuat
hadits
(dalam
bentuk
shahifah)
sebagai
yang
berbeda-beda
aliran
dan
wilayah,
keberagaman
bebeda.
Contohnya
dalam
kalangan
sahabat,
54
dan
paham
menghafalnya
ketika
sejak
meriwayatkan
pertama
hadits,
menerima
dan
sampai
diperlukan
dalam
Sedangkan
rangka
didalam
menjaga
hadist
otentisitas
hasan
tingkat
G. KESIMPULAN
Dari segi kualitasnya, hadits dibagi menjadi tiga: shahih,
hasan,
dan
dhaif.
Hadits
shahih
adalah
hadits
yang
hujjah
dan
wajib
diterima
serta
diamalkan.
55
muqaran.
Sedangkan
ulama
hadits
kontemporer
Nabi
Muhammad
saw.
Tokoh-tokoh
orientalis
ini
56
DAFTAR PUSTAKA
Fatchur.
(1974).
Ikhtishar
Mushthalahul
Hadits.
Bandung: PT Almaarif.
Sulaiman, M. Noor. (2008). Antologi Ilmu Hadits. Jakarta: Gaung
Persada Press.
57
Sumbulah, Umi. (2010). Kajian Kritis Ilmu Hadis. Malang: UINMaliki Press.
Suryadilaga, Alfatih, dkk. (2010). Ulumul Hadits. Yogyakarta:
Teras.
Yaqub, Ali Mustafa. (2000). Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus.
http://huda-sarungan.blogspot.com/2012/07/281-nama-
Metodologi
Syarah
Hadits.
Diakses
dari
Pemikiran
Hadis
Kontemporer.
Diakses
dari
58