Alhamdulilah sega;la puji bagi Allah tuhan semesta alam yang senantiasa
melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita,sehingga kita bisa melangsungkan
aktivitas hingga saat ini.Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada putra padang
pasir yakti Nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari jalan yang
gelap gulita menuju jalan yang terang benderang sekaligus sebagai uswatun hasanah
bagiumatnya diseluruh penjuru dunia.
Makalah ini membahas tentang “Al ilmu rijalul hadist ” Beberapa hambatan dan
kesulitan kami hadapi dalam proses pembuatan, namun kami sadari bahwa semua itu adalah
rintangan yang harus dihadapi demi hasil yang baik. Kami berharap makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca, dan bisa membantu saat dibutuhkan sebagai pendukung mata
kuliah Study Al-hadist.
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Menurut bahasa (lughat), hadith dapat berarti baru, dekat (qarib) dan cerita(khabar). Sedangkan
menurut istilah ahli hadith ialah “segala ucapan Nabi, segala perbuatan beliau dan segala keadaan
beliau”. Akan tetapi para ulama Ushul Hadith, membatasi pengertian hadits hanya pada ”Segala
perkataan, segala perbuatan dan segala taqrir Nabi Muhammad SAW, yang bersangkut paut dengan
hukum.
Dalam kehidupan sehari-hari,umat muslim sering mendengar istilah ilmu hadith. Apalagi
dikalangan para ulama dan umat muslim pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah ini,
tapi yang dipertanyakan sekarang ini apakah ulama dan umat muslim yang sering mendengar
bahkan menjadikannya landasan dalam berargumen itu paham akan kandungan dan
pengertian dari ilmu hadith serta cabang-cabangnya? Jika diteliti, pastinya seorang ulama
sudah tau tentang ilmu hadis itu sendiri,tapi apakah ulama itu tau akan cabang-cabangnya dan
pengertian dari cabang-cabang ilmu hadith sendiri. Banyak sekali jumlah cabang ilmu hadith,
para ulama menghitungnya beragam. Ibnu al-S}ala>h menghitungnya 65 cabang, bahkan ada
yang menghitungnya 10 hingga 6 cabang. Muhammad Ajja>j al-Khat}i>b sendiri
membaginya kedalam 52 cabang akan tetapi yang dibahas hanyalah 6 didalam kitabnya. Pada
makalah ini akan dibahas apa saja cabang ilmu hadith itu menurut Muhammad Ajja>j al-
Khat}i>b itu sendiri. Adanya yang membagi 65,10,dan 6 adalah perbedaan pendapat ulam
yang mana membaginya menurut kepentingan masing-masing dan ada yang menghitungya
secara terperinci dan juga secara global.
Hadith juga merupakan sesuatu yang dijadikan sumber hukum islam yang kedua. Hadist
merupakan tata perilaku, perbuatan dan juga perkataan nabi yang dijadikan contoh untuk
seluruh umat manusia. Pembahasan mengenai hadith sangatlah luas. Agar dapat memahami
hadith lebih jelasnya, maka perlu dilakukan spesifikasi dalam pembahasan ruang lingkup
tertentu dalam hadith. Ada beberapa ilmu yang terbagi untuk mendalami hadith menjadi lebih
detail. Ilmu-ilmu tersebut antara lain: ilmu Rijal al Hadith, ilmu jahr wa ta’dil, ilmu Gharib al
Hadits, asbaab wurud, nasikh mansukh, mukhtalaf hadits, dan ilmu ilal al hadist.Pada
makalah ini saya akan membahas salah satu ilmu hadith yakni ilmu rijal al-hadith.
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada cabang-cabang ilmu hadist adalah:
1.Apa yang dimaksud dengan ilmu Rijal al Hadith ?
2.Kapan munculnya ilmu rijalul hadith?
3.Apa saja urgensi ilmu rijalul hadith?
C.Tujuan
Adapun Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.Mengetahui pengertian ilmu rijalul hadith.
2.Mengetahui sejarah munculnya ilmu rijalul hadith.
3.Mengetahui urgensi ilmu rijalul hadith.
BAB II
PEMBAHASAN
Ilmu Rijalil Hadith merupakan Ilmu yang secara spesifik mengupas keberadaan para
rijal hadith atau para perawi atau transmitter hadith. Ilmu Rijalul Hadith memiliki dua
cabang, yakni Ilmu Tarikh ar-Ruwat - didefinisikan Muhammad Ajjaj al-Khatib sebagai
Ilmu yang membahas keadaan para perawi dari segi aktivitas mereka dalam
meriwayatkan hadith,ilmu ini mencangkup penjelasan tentang keadaan para
perawi ,wafatnya,guru-gurunya, perjalanan-perjalanan ilmiyah yang mereka lakukan,
dan Ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil, Ilmu yang membahas keadaan para perawi dari segi
diterima tidaknya periwayatan mereka,dengan ilmu ini dapat dibedakan mana yang
shahih dan mana yang cacat ,yang diterima dan mana yang ditolak karena masing-
masing tingkatan jarh dan ta’dil memiliki akibat hukum yang berbeda-beda.
Ilmu rijal al-hadith ini merupakan ilmu yang sangat penting karena mencangkup
kajian sanad dan matan dan dengan ilmu ini kita dapat mengetauhui keadaan perawi
yang menerima hadith dari Nabi SAW dan keadaan perawi yang menerima hadith
dari para sahabat dan sesudahnya.
Kitab kitab yang disusun pada ilmu ini juga banyak sekali macamnya .Ada yang
hanya menerangkan para perawi perawi yang dipercaya saja, ada yang menerangkan
riwayat-riwayat ringkas dari para sahabat saja ,ada yang menerangkan riwayat
umum para perawi ,menerangkan riwayat perawi yang lemah, menerangkan sebab-
sebab dicacat dan sebab dipandang adil dengan kata –kata yang digunakan ,dan
tingkatan-tingkatan ucapan.
Adapun kitab-kitab yang membahas keadaan para perawi dari golongan sahabat
adalah:
a) Ulama pertama yang menyusun kitab riwayat ringkas dari para sahabat
adalah: al-Bukhari [256H] ,dalam bukunya al-Tabaqat’kemudian dilanjutkan
oleh muhammad ibnu sa’ad[230] sesudah laihirnya beberapa ahli yang lain
.Diantaranya adalah ibn Abdil Bar[463 H] ,dengan judul al-isti’ab.
b) Permulaan abad ke tujuh Hijriyah ‘Izzuddin ibn ‘Athir [630H] berusaha
mengumpulkan kitab-kitab yang telah disusun sebelum masanya dalam
sebuah kitab-kitab besar yang berjudul Usd al-ghabah .
c) Pada abad ke sembilan Hijriyah ,al-hafidz ibn hajar al-athqalani menyusun
kitab al-Isabah. Dalam kitab ini adalah kumpulan al-Isti’ab dengan Usd al-
Ghabah dan ditambahkan dengan yang belum ada dalam kitab-kitab tersebut.
B.SEJARAH MUNCULNYA ILMU RIJALUL HADITH.
« ت ْالفِ ْتنَةُ قَالُوا َس ُّموا لَنَا ِر َجالَ ُك ْم فَيُ ْنظَ ُر إِلَى أَ ْه ِل ال ُّسنَّ ِة فَي ُْؤخَ ُذ َح ِديثُهُ ْم َويُ ْنظَ ُر إِلَى
ْ لَ ْم يَ ُكونُوا يَسْأَلُونَ ع َْن اإْل ِ ْسنَا ِد فَلَ َّما َوقَ َع
ُ ُ َ
َع فاَل ي ُْؤ َخذ َح ِديثهُ ْم ْ َ
ِ أ ْه ِل البِد «
Artinya: “Dahulu orang-orang tidak pernah menanyakan isnad, akan tetapi setelah
terjadi fitnah maka dilihat hadits Ahli Sunnah lalu diterima dan dilihat haditsnya ahlil-bida’
A.Kesimpulan
Ilmu rijal hadith inilahir bersama-sama dengan peristiwa nyata hadith dalam islam dan
mengambil porsi khusus untuk mempelajari persoalan persoalan di sekitar sanad .Ulama
memberikan perhatian yang sangat serius terhadapnya agar mereka dapat mengetahui tokoh-
tokoh yang ada dalam sanad .ulama akan menanyakan umur para perawi,tempat
mereka,sejarah mendengar,(belajar) mereka dari para guru, disamping bertanya tentang para
perawi itu sendiri.Hal ini mereka lakukan demi mengetahui keshahihan sima’ yang dikatakan
oleh perawi dan demi mengetahui sanad-sanad yang mustahil dari yang terputus,yang mursal,
dari yang marfu’ dan lain lain.
B.Saran
1.Untuk mengetahui informasi tentang sebuah Hadis baik dari segi sanad maupun matannya
maka perlu di ketahui terlebih dahulu ilmu-ilmu yang mempelajari tentang hal tersebut.
2.Untuk mendapatkan informasi yng sesuai dengan keinginan kita, maka kita harus sesuikan
dengan kitab yang membahas tentang informasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Subhi As-Shalih Dr. Membahas Ilmu-Ilmu Hadis, Pustaka Firdaus, Jakarta 2007
Nawir Yuslem, DR. MA, Ulumul Hadis, Mutiara Sumber Widya (angota IKAPI) 2001
Tengku Muh Muh. Zuhri, Prof. Dr. Hadis Nabi Telaah Historis dan Metodologis, Tiara
Wacana Yogya (anggota IKAPI), Yogyakarta 2003
ammad Hasbi Ash Shiddieqy, Prof. Dr. Sejarah dan pengantar Ilmu Hadits, Pustaka Rizki
Putra, Semarang 2005
Prof.Dr.H.Abu Azam Al Hadi .,M.Ag ,studi Hadith.