َاب َعلَ ْي ِه ۚ إِنَّهُ هُ َو التَّوَّابُ ال َّر ِحيم ٍ فَتَلَقَّ ٰى آ َد ُم ِم ْن َربِّ ِه َكلِ َما
َ ت فَت
1
Manna Khalil al-Qatthan, studi ilmu ilmu alquran (Jakarta:Litera Antar Nusa, 1994) h.
482.
2
Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam
sebagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
1
Dan ayat yang menjelaskan lafadz dari
“kalimaatin” itu sebagian ahli tafsir mengatakan
terdapat pada surat al araf ayat 23:
ِ قَااَل َربَّنَا ظَلَ ْمنَا أَ ْنفُ َسنَا َوإِ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكون ََّن ِمنَ ْال
َخَاس ِرين
2
Penafsiran Al-Quran dengan hadis teramat banyak
jumlahnya untuk disebutkan satu - persatu dan dapat dilacak
melalui kitab-kitab hadis yang jumlahnya sangat banyak .
2) Tafir bi rayi
Tafsir ini disebut juga dengan tafsir dirayah yaitu tafsir Al-
Quran yang didasarkan kepada ijtihad dan pemikiran mufassir
sesuai dengan tuntutan kaidah-kaidah bahasa arab artinya pola
3
M. Quraish Shihab, op.cit h. 351
4
Muhammad Amin Suma , Ulumul Quran (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2013) h. 343
3
pemahaman terhadapt ayat-ayat Al-Quran dilakukan melakui
ijtihad dengan menggunakan akal pikiran dan menggunakan
seluruh kemampuan ilmu yang dimiliki guna mencapai hasil
penafsiran yang memadai sesuai dengan yang dikehendaki oleh isi
ayat yang bersangkutan.
5
Ibid. h. 302
6
Muhammad Husyn Al Dzahabi , A-Tafsir Wal Al Mufassirun.J.1 (tk:tp.1396H / 1976
M) h.295
7
Muhammad Amin Suma op.cit h. 351
8
Yunus Hasan Abidu, tafsir alquran ;sejarah tafsir dan mertode para mufasir. (Jakarta:
gaya media pratama:2007) h.83
4
Patut disebut bahwa tafsir bi rayi tidak bisa dilepas dari
tafsir bil matsur sebab tafsir bil matsur merupakan pondasi
sedangkan tafsri bil-rayi seperti bangunan, atau tafsri bil matsur
merupakan pokok sedangkan tafsir bil rayi merupakan cabang.
sebab ilmu-ilmu rasional telah menjadi produk yang popular dan
barang yang terus berkembang. Dan umat manusia memerlukan
penjelasan beserta uraian dan takwil dari ayat —ayat yang belum
dijelaskan9
Adapun tafsir madzmun atau yang tercela yaitu tafsir yag ciri-ciri
penafsirannya sebagai berikut:
9
Ibid h. 83
5
d. Mengabaikan aturan-aturan bahasa arab dan aturan syariah
yang menyebabkan penafsirannya menjadi rusak, sesat dan
menyesatkan 10
3) Tafsir isyari
Kata isyarah adalah sinonim dengan kata al-dalil yang
berarti tanda petunjuk indikasi, isyarat signal, perintah,
panggilan, nasihat dan saran. Sedangkan yang dimaksud
dengan tafsir bil isyarah adalah menakwilkan Al-Quran dengan
mengesampingkan (makna) lahiriyahnya karena ada isyarat
indikator tersembunyi yang hanya bisa disimak oleh orang-
orang yang memiliki ilmu suluk dan tasawuf. tetapi besar
kemungkinan pula memadukan anatara makna isyarat yang
bersifat rahasia itu dengan makna lahir sekaligus.11
6
isyarah yang mardud (harus ditolak), ada lima syarat minimal
agar tafsir isyari ini dapat diterima.
7
masuk kerumah yang ada anjing atau patung-patung (yang
disembah). bahwa ini mengisyaratkan bahwa makrifat Allah
tidak akan masuk kehati yang penuh dengan anjing-anjing
syahwat dan telah dinodai oleh berhala-berhala alam. lebih
jauh Al-Ghazali menulis bahwa saya tidak berkata bahwa yang
dimaksud dengan rumah adalah hati dan anjing adalah amarah
serta sifat-sifat buruk, saya tidak menyatakan demikian, tetapi
yang saya katakan /maksudkan adalah bahwa itu mengingatkan
tentang hati, amarah, dan sifat-sifat buruk. memang berbeda
antara mengalihkan makna lafazh yang zhahir menuju ke
makna yang batin, lalu menafikan yang zhahir berbeda dengan
memberi peringatan tentang makna batin yang lahir dari lafazh
yang zhahir tanpa mengabaikan atau dengan tetap menegaskan
makan yang zhahir itu.
8
DAFTAR PUSTAKA