SEMESTER : II
REGULER : ( REGULER A )
Program Studi : Ilmu Kalam
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Hubungan Ilmu
Kalam, Ilmu Fiqih, Ilmu Filsafat dan perbedaannya” tepat waktu. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas dari Bapak H. Nuthfaturrahman, M.Pd. pada mata
kuliah Ilmu Kalam di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Washliyah
Barabai. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi kami dan pembaca tentang Konsep Dasar Belajar. Kami
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak H. Nuthfaturrahman,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Psikologi Belajar yang telah membimbing kami
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan ke
depannya. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang
dapat diterapkan dalam kehidupan.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ...........................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................iii
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada zaman modern, kata Salaf memiliki dua definisi yang kadang-kadang
berbeda. Yang pertama, digunakan oleh akademisi dan sejarahwan, merujuk pada
"aliran pemikiran yang muncul pada paruh kedua abad sembilan belas sebagai
reaksi atas penyebaran ide-ide dari Eropa," dan "orang-orang yang mencoba
memurnikan kembali ajaran yang telah dibawa Rasulullah serta menjauhi berbagai
ke bid'ahan, khurafat, syirik dalam agama Islam”.
2
melakukan perjalanan haji melalui jalan Taima’. Sekembalinya dari haji, ia
mendapati isterinya melahirkan seorang anak wanita yang kemudian diberi nama
Taimiyah. Sejak saat itu keturunannya dinamai Ibnu Taimiyyah sebagai
peringatan perjalanan haji moyangnya itu.
Ibn Taimiyah terkenal sangat cerdas sehingga pada usia 17 tahun ia telah
dipercaya masyarakat untuk memberikan pandangan-pandangan mengenai
masalah hukum secara resmi. Para ulama merasa sangat risau oleh serangan-
serangannya serta iri hati terhadap kedudukannya di istana gubernur Damaskus,
telah menjadikan pemikiran-pemikiran ibn Taimiyah sebagai landasan untuk
menyerangnya. Dikatakan oleh lawan-lawannya bahwa pemikiran Ibn Taimiyah
sebagai klenik, antropomorpisme sehingga pada awal 1306 M, Ibn Taimiyah
dipanggil ke Kairo kemudian dipenjara. Setelah sekian lama beliau di dunia
dakwah, Ibnu Taimiyah akhirnya beristirahat dari getirnya dunia yang beliau
rasakan. Tepat pada malam senin tanggal 20 Dzulqa’dah 729 H menjelang fajar
kala itu beliau rahimahullah wafat.
4. Di dalam Islam yang diteladani hanya tiga generasi saja (Sahabat, Tabi’in dan
Tabi’ut tabi’in)
5. Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan tauhid dan tetap
mentanzihkan-Nya.
3
pandangannya oleh Al-Khatib Al-Jauzi sebagai pandangan tajsim Allah, yakni
menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya. Oleh karena itu, Al-Jauzi berpendapat
bahwa pengakuan Ibn Taimiyah sebagai Salaf perlu ditinjau kembali.
1. Percaya sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah yang disampaikan oleh Allah
sendiri atau oleh Rasul-Nya. Sifat-sifat dimaksud adalah:
4
3. Allah meridhai pebuatan baik dan tidak meridhai perbuatan buruk. Dalam
masalah sosiologi politik Ibnu Taimiyah berupaya untuk membedakan antara
manusia dengan Tuhan yang mutlak, oleh sebab itu masalah Tuhan tidak dapat
diperoleh dengan metode rasional, baik metode filsafat maupun teologi. Begitu
juga keinginan mistis manusia untuk menyatu dengan Tuhan adalah suatu hal
yang mustahil.
5
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
6
Ghazali, Adeng Muhtar. 2003. Perkembangan Ilmu Kalam dari Klasik hingga Modern.
Bandung: Pustaka Setia
http://jeulingke-gp.bandaacehkota.go.id/2020/10/28/biografi-singkat-ibnu-
taimiyah/
Mustopa. 2011. Mazhab-Mazhab Ilmu Kalam. Cerebon: IAIN Publisher
Razak, Abdur dan Anwar Rosihan. 2006. Ilmu Kalam. Bandung: Puskata Setia
Saad, Thablawy Mahmud. 1984. At-Tashawwuf fi Turasts Ibn Taimiyah, al-Hai alHadis
al-Mishriyah al-Ammah li al-Kitab. Mesir