DOSEN PENGAMPU :
Abdul Khaliq,M.Pd.I
DISUSUN OLEH :
1. Ahmad Nuafal Nur Syifa’
2. Muhammad Bahrul Amieq
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang implikasi nilai nilai ibadah dalam
kehidupan sehari hari.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL .....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Kesimpulan .......................................................................................11
B. Saran ..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...…..13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat semakin peka dan sadar akan pentingnya pendidikan
agama islam. Hal itu dikarenakan pendidikan sangat memegang peranan vital bagi
kehidupan dan masa depan umat manusia. Dengan pendidikan agama islam,
manusia akan dapat membedakan tindakan yang baik dan tindakan yang buruk.
Khusunya dikalangan pelajar, pendidikan menjadi kunci masa depan mereka.
Dengan pendidikan agama islam juga, peserta didik dapat belajar dengan tekun
dan dapat membentuk pribadi yang baik pula. Pendidikan agama islam merupakan
1
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan ; Dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2008),
hlm. 1.
1
jendela dunia, dikarenakan dengan adanya pendidikan agama islam, kita bisa tahu
apa saja yang belum kita ketahui. Namun, jika para pelajar tidak melaksanakan
kegiatan belajar dengan serius dan kontinyu, moral mereka akan terancam dari
pengaruh yang tidak diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pendidikan agama islam
2. Sejarah pendidikan agama islam di Indonesia
3. Dasar dan Tujuan pendidikan agama islam di Indonesia
4. Dasar-dasar pelaksanakan agama
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti dari pendidikan agama islam
2. Untuk mengetahui sejarah pendidikan agama islam di Indonesia
3. Untuk mengetahuidasar dan tujuan pendidikan agama islam di Indonesia
4. Untuk mengetahui dasar-dasar pelaksanaan agama
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata pendidikan dalam bahasa Yunani dikenal dengan nama paedagogos yang
berarti penutun anak. Paedagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya
membimbing).2 Dalam wacana islam, pendidikan lebih populer dengan istilah
tarbiya, ta’lim, ta’dib dan riyadha. Istilah-istilah tersebut dijabarkan sebagai
berikut:
1. Tarbiyah
Tarbiyah mengandung arti memelihara, membesarkan, mendidik,
memelihara, merawat dan lain sebagainya. Tarbiyah dari kata kerja rabba,
yang mana kata ini takjub dalama firman Allah. Artinya : “Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku. Kasihilah mereka keduanya/
sebagaimana mereka berdua telah mendidik Aku waktu kecil”. 3
Dalam pengertian yang sedehana, makna pendidikan adalah
sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. 4
2
Djumransjah, Filsafat Pendidikan, (Malang: Bayumedia Publishing, 2002), hlm.22
3
QS. Al-Isra’/17:24
4
Djurmransya, op.cit., hlm 22
3
2. Ta’lim
Ta’lim adalah masdar (kata benda buatan) yang beraal dari akar
kayta allama. Sebagian para ahli menerjemahkan istilah ta’lim dengan
pengajaran yang lebih cenderung mengarah pada aspek saja.
Muhammad Rasyid Ridha mengartiakan ta’lim dengan proses
tranmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya
batasan dan ketentuan tertentu.5
3. Ta’dib
Ta’dib pada umumnya diterjemahkan dengan pendidikan sopan
santun, tata karma, budi pekerti, akhlak, moral, dan etika. 6 Ta’dib yang
seakar dengan adab memeliki arti pendidikan peradaban dan kejayaan.
Menurut Naquib al-Attas,
Ta’dib berarti pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-
angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari
segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga membimbing kea rah
pengenalan dan pengakuan kekuatan dan keagungan Tuhan.7
Istilah ini menunjukkan bahwa pendidikan mengarahkan pada
pembentukkan sosok manusia yang memiliki tata krama serta akhlak
muliah, memiliki adab kepada Allah, sesame manusia dan lngkungannya.
4. Riyadha
Riyadha secara bahasa diartikan dengan pengajaran dan peltihan.
Menurut al-Bastanu dalam konteks pendidikan berarti mendidik jiwa anak
dengan akhlak yang mulia. Sedangkan menurut al-Ghazali, mengartikan
pelatihan dan pendidikan kepada anak yang lebih menenkakan pada aspek
psikomotorik dengan cara melatih. Pelatihan memiliki arti pembiasaan dan
masa kana-kanak adalah masa yang paling cocok dengann metode
pembiasaan ini.8
5
Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, (Kairo: Dar al-Manar, 1373 H), Juz I, hlm
262
6
Muhammad Yunus, Kamus Arab Indonesia, hlm.149
7
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir,op.cit., hlm.21
8
Ibid
4
Sementara itu, pengertian agama dalam kamus besar bahasa Indonesia yaitu:
“sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya.”9
Kemudian pengertian Islam itu sendiri adalah agama yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW berpedoman pada kitab suci Al-Qur'an, yang diturunkan ke
dunia melalui wahyu Allah SWT. Agama Islam merupakan sistem tata kehidupan
yang pasti bisa menjadikan manusia damai, bahagia, dan sejahtera.
Adapun yang dimaksud dengan pendidikan Islam sangat beragam, hal ini
terlihat dari definisi pendidikan Islam yang dikemukakan oleh beberapa tokoh
pendidikan berikut ini:
9
https://www.google.com/search?q=pengertian+agama+menurut+kbbi
5
pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan
dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia
dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam yang telah
diyakini menyeluruh, serta menjadikan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat
kelak.
Jadi Pendidikan islam adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada
terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada pembentukan
manusia yang ideal. Manusia ideal adalah manusia yang sempurna akhlaqnya.
Yang nampak dan sejalan dengan misi kerasulan Nabi Muhammad SAW, yaitu
menyempurnakan akhlaq yang mulia. Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang
berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai
pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam,
serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan
masyarakat.10
10
Aat Syafaat; Sohari Sahrani; Muslih, Peranan Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2008), h. 11-16
6
B. Sejarah Pendidikan Agama Islam di Indonesia
Pendidikan Agama Islam sejarahnya sangat panjang sebab sudah ada sejak
agama Islam itu sendiri ada di nusantara meskipun pengertian yang sangat
sederhana yaitu tentang pendidikan dimulai dari langgar, masjid, pesantren,
sampai madrasah.
Berbicara tentang perguruan Islam ini sangat. tidak saja bagi umat Islam yang
memang merupakan mayoritas dari penduduk Indonesia dalam konteks nasional.
Perguruan agama islam menjadi cikal bakal Lahirnya pendidikan nasional.
7
saat itu berkembang sangat pesat, dan pengelolaannya suadah terorganisasi rapi.
Hal ini terjadi karena.11
11
Hasbullah, Dasar-dasar pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 151
12
Hasbullah, Dasar-dasar pendidikan, hal 152
8
Dasar pendidikan adalah : suatu landasan yang dijadikan pegangan dalam
menyelenggarakan pendidikan. Adapun dasar pendidikan di Indonesia
secara yuridis telah dirumuskan, antara lain:
1. Undang-undang tentang pendidikan dan pengajaran No. 4 Th. 1950,
Jo Nomor 12 Th 1954, Bab III pasal 4 yang berbunyi : Pendidikan
dan pengajaran berdasar atas azas-azas yang termaktub dalam
pancasila, UUD RI. Dan kebudayaan bangsa Indonesia.
2. Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 Bab II pasal 2 yang
berbunyi : Dasar pendidikan adalah falsafah negara pancasila.
3. Dalam GBHN Th. 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN
1988 Bab IV bagian pendidikan yang berbunyi : Pendidikan Nasional
Berdasarkan Pancasila.13
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
Dasar dan tujuan pendidikan agama Islam : Firman Allah dan sunah
Rasulullah SAW. Kalau pendidikan diibaratkan bangunan, maka isi Al-Qur’an
dan Hadist-lah yang menjadi pondamenya.
Al-Qur’an adalah sumber kebenaran dalam Islam, kebenarannya tidak
dapat diragukan lagi. Sedangkan sunah Rasulullah yang dijadikan landasan
pendidikan agama Islam adalah merupakan perkataan, perbuatan atau
pengakuan Rasulullah SAW dalam bentuk isyarat (suatu perbuatan yang
dilakukan oleh sahabat atau orang lain dan Rasulullah membiarkan saja, dan
perbuatan serta kejadian itu terus berlangsung). Dan Allah berfirman yang
artinya : “ Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya ia akan bahagia sebenar-benar bahagia.”14
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam Menurut Beberapa Tokoh
Adapun tujuan pendidikan agama Islam menurut beberapa ahli/tokoh
pendidik Islam adalah:
1. Imam al-Ghazali, tujuan yang hendak dicapai adalah : pertama,
kesempurnaan manusia, yang puncaknya adalah dekat dengan Allah.
13
Patoni Achmad, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT. Bina Ilmu, 2004
14
Q.S Al-Ahzab: 71
9
Kedua, kesempatan manusia, yang puncaknya kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
2. Muhammad Athiyah al-Abrasi :
a. untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia
b. persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat;
c. persiapan mencari rejeki dan pemeliharaan segi-segi
kemanfaatannya;
d. menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar;
e. menyiapkan pelajaran dari segi professional, tekhnis supaya dapat
menguasai profesi tertentu dan keterampilan tertentu.
3. Ahmad D. Marimba : untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan diri
pribadi manusia muslim secara menyeluruh melalui latihan kejiwaan,
akal pikiran, kecerdasan, perasaan dan panca indera, sehingga memiliki
kepribadian yang utama.15
Dasar dari segi Sosial Psychologi : Semua manusia dalam hidupnya di dunia
ini, selalu membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang disebut agama. Hal
semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive atau modern. Meraka
merasa tenang dan tentram hatinya kalau mereka dapat mendekatkan dan
mengabdi kepada Dzat yang Maha Kuasa. Hal ini sesuai dengan Firman Allah
SWT yang artinya : “ Ketahuilah, bahwa hanya dengan mengingat Allah, hati
akan menjadi tentram.” 16
BAB III
15
Ibid. Hal. 45
16
Q.S Ar-Ra’ad : 28
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jadi Pendidikan islam adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada
terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya mengarah pada
pembentukan manusia yang ideal. Manusia ideal adalah manusia yang
sempurna akhlaqnya. Yang nampak dan sejalan dengan misi kerasulan
Nabi Muhammad SAW, yaitu menyempurnakan akhlaq yang
mulia.Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang berupa pengajaran,
bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya
dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta
menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan
masyarakat.
2. Pendidikan Agama Islam sejarahnya sangat panjang sebab sudah ada sejak
agama Islam itu sendiri ada di nusantara meskipun pengertian yang sangat
sederhana yaitu tentang pendidikan dimulai dari langgar, masjid, pesantren,
sampai madrasah.
3. Dasar dan tujuan pendidikan adalah : masalah yang sangat pokok dalam
pelaksanaan pendidikan. Sebab dari dasar pendidikan itu akan menentukan
corak dan arah pendidikan, dan dari tujuan pendidikan akan menentukan ke
arah mana peserta didik itu akan diarahkan.
4. Dasar dari segi Yuridis / Hukum : Dasar-dasar pelaksanaan pendidikan
agama yang berasal dari peraturan perundang-undangan. Dasar dari segi
Sosial Psychologi : Semua manusia dalam hidupnya di dunia ini, selalu
membutuhkan adanya suatu pegangan hidup yang disebut agama.
B. Saran
11
Demikian makalah yang berjudul “Pendidikan Agama Islam di Indonsia”
kami buat. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka, kritik dan saran kami harapkan demi terciptanya makalah
yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi
bagi kita semua.
12
DAFTAR PUSTAKA
13