Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT ISLAM DAN BARAT ABAD

PERTENGAHAN
Mata kuliah : Filsafat Umum

Dosen Pengampuh : Asep Awaludin, M.Pd.

Disusun kel. VI:

1. Wusriyatun
2. Fitri Maulina Nida Ussa’adah.

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN SEMARANG

TAHUN AJARAN 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Kemajuan peradaban manusia dewasa ini mengalami perkembangan pesat yang
ditentukan oleh ilmu pengetahuan yang dimiliki. Ilmu dan pengetahuan menjadi sumber atau
inspirasi awal manusia untuk berubah ke arah yang lebih baik. Kemajuan peradaban tersebut
terlihat dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebgaimana yang kita
rasakan saat ini. Hal ini terjadi karena adanya falsafah atau filsafat hidup bagi manusia.
Tahap tahap perkembangan falsafah hidup dalam salah satu konteks yakni sebagai
perioderisasi sejarah perkembangan ilmu yaitu sejak dari abad klasik, abad pertengahan, abad
modern, dan abad kontemporer.

Filsafat abad pertengahan adalah filsafat diera yang dikenal sebagai abad pertengahan.
Periode ini didefinisikan sebagai proses menemukan kembali budaya kuno yang pernah
berkembang pada masa Yunani dan Roma pada periode klasik,dan juga kebutuhan untuk
mengatasi masalah teologis dan untuk mengintegrasikan ajaran seci dengan pembelajaran
sekuler.

Filsafat selalu dikaitkan dengan Yunani sebagai tempat lahirnya ini, dan hal ini
menjadikan salah satu alasan munculnya para filsuf yang mencelupkan ajararan ajaran islam
kepada setiap pembahasan mencapai hakikat yang sebenarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan filsafat islam dan filsafat barat?
2. Bagaimana munculnya filsafat islam?
3. Siapa saja tokoh tokoh filsafat islam?
4. Bagaimana munculnya filsafat barat pada abad pertengahan?
5. Siapa saja tokoh tokoh filsafat abad pertengahan?

C. Tujuan 
Adapun tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan filsafat
islam dan filsafat barat, lahirnya filsafat islam, tokoh tokoh filsafat islam, munculnya filsafat
barat pada adab pertengahan, dan tokoh tokoh filsafat pada abad pertengahan.

.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaaan Filsafat Islam dan Filsafat Barat

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa filsafat lahir dari Yunani,namun ada juga
yang mengatakan bahwa filsafat dimulai dari islam. Dan ada lagi yang berpendapat bahwa
asal mula filsafat adalah gabungan dari keduanya.

Adapun perbedaan filsafat islam dan filsafat barat yakni,Filsafat barat adalah hasil
pemikiran radikal oleh para filosof barat sejak abad pertengahan sampai abad modern.
Sedangkan filsafat islam adalah berpikir bebas, radikal dan berada pada taraf makna yang
mempunyai sifat dan karakter yang menyelmatkan dan kedamaian hati.

Perjalan filsafat barat dimulai dalam masa Yunani kuno yang berfokus pada
pemikiran asal kejadian alam secara rasional, segala sesuatu harus berdasarkan logika,
kemudian masa abad pertengahan filsafat berubah arah menjadi bersifat teosentrik. Segala
kebenaran ukurannya adalah ketaatan pada gereja. Maka mereka banyak yang berasal dari
kalangan pendeta(agamawa). Dan pada perjalanan berikutnya para pendeta dokmatis tersebut
ditinggal oleh para ilmuwan yang kemudian beralih pada pemikiran yang bercorak bebas,
radikal, dan rasional yang realis.

Filsafat islam segala bentuk pemikiran ilmuwan muslim yang mendalam secara
teoritis maupun empiris, bersifat universal yang berlandaskan wahyu. Filsafat islam
merupakan pengembangan filsafat plato dan aristoteles yang telah dilandasi dengan ajaran
islam dan memadukan antara filsafat dan agama, filsafat yang berciri religius dan berusaha
sekuat tenaga memasukkan teks agamadengan akal.

Adapun tujuan filsafat barat dan filsafat islam sebenarnya mempunyai kesamaan,
akan tetapi, karena terjadinya perbedaan agama maka pada filsafat islam ada batasan batasan,
yaitu menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal
sampai pada hakikatnya, jadi dalam filsafat objeknya tidak membatasi diri.
B. Latar Belakang Munculnya Filsafat Islam

Sudah kita ketahui, bahwasannya sejarah filsafat islam tidak dapat dilepaskan dari
filsafat Yunani.filsafat Yunani dikembangkan oleh Alexander Agung yang kita kenal dengan
Iskandar Zulkarnain.

Adapun perkembangan peradaban filsafat Yunani yang berada diluar yunani disebut
dengan Hellenisme. Hellenisme memiliki pengaruh terhadap masuknya filsafat dalam islam.
Sebab, ketika islam berhasil menaklukkan Mesir, Seria, dan baghdad wilayah tersebut sudah
maju oleh perdaban Yunani.

Kemajuan islam relatif mudah diraih karena bibit kemajuan sudah berkembang
diwilayah tersebut. Begitu juga filosof dan ilmuwan muslim bermunculan seiring dengan
kemajuannya.

Timbulnya filsafat islam dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu:

1. Faktor dorongan ajaran islam yaitu membuktikan adanya Allah SWT,dengan


menghendaki umatnya memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.
2. Faktor perpecahan dikalangan umat islam. Yang mana setelah terbunuhnya kholifah
Usman bin Affan, dikalangan umat islam terjadi perpecahan dan pertentangan.
Hal tersebut berawal dari persoalan polotik akan tetapi lambat laun merambah pada
bidang agama dan lainnya
3. Faktor dakwah islam. Dapat menyampaikan ajaran islam kepada sesama manusia,
agar seseorang bisa menerima ajaran islam secara rasional, maka islam harus
dismpaikan kepada mereka dengan dalil dalil yang rasional pula sehingga filsafat
sangatlah dibutuhkan dalam hal tersebut.
4. Faktor menghadapi tantangan zaman. Pengembangan pemikiran berlangsung didalam
filsafat, zamanpun juga berkembang, islam adalah agama yang berkembang sesuai
dengan zamannya, akan tetapi hal tersebut sangatlah bergantung pada pemahaman
umatnya, sehingga setiap berkembangnya zaman diharapkan pemikiran umat. Islam
juga berkembang terhadap agamanya.
5. Faktor pengaruh kebudayaan lain. Setelah daerah kekuasaan islam meluas keberbagai
wilayah, umat islam berjumpa dengan beberapa kebudayaan. Mereka menjadi tertarik
dan mempelajarinya sehingga pada akhirnya terjadi sentuhan budaya diantara mereka.
Hal ini banyak sekali ditemukan dalam beberapa teori filsafat islam, misalnya pada
“teori emanasi”.

C. Tokoh - Tokoh Filsafat Islam

Tokoh filosof islam yang terkenal sangatlah banyak, namun ada beberapa tokoh yang
sudah banyak dikenal, antara lain:

1. Al-Kindi(185-252H/ 806-873M).
2. Al-Farabi( 257-337/ 870- 950 M).
3. Ibnu Sina
4. Ibnu Rusyd ( 520-595H / 1126- 1198M)

D. Sejarah Filsafat Barat Abad Pertengahan

Filsafat barat abad pertengahan adalah filsafat pada era yang dikenal sebagai abad


pertengahan, periode sejarah yang membentang dari jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada
abad ke-5 masehi hingga periode Renaissance pada abad ke-16. Filsafat abad pertengahan,
dipahami sebagai sebuah proyek penyelidikan filosofis yang independen, yang dimulai
di Baghdad. Periode ini juga didefinisikan sebagai proses menemukan kembali budaya kuno
yang pernah berkembang pada masa Yunani dan Roma pada periode klasik, dan juga
kebutuhan untuk mengatasi masalah teologis dan untuk mengintegrasikan ajaran suci dengan
pembelajaran sekuler.

Sejarah filsafat abad pertengahan lazimnya dibagi menjadi dua periode:

1. Awal Abad Pertengahan sampai abad ke-12, ketika karya-karya


dari Aristoteles dan Plato dilestarikan dan dibudidayakan,
2. Pada masa keemasan di sekitar abad ke-12, ke-13 dan abad ke-14 di Barat Latin, yang
merupakan puncak dari pengembalian filsafat kuno, yang diperoleh kembali dari para
pemikir di dunia berbahasa arab, dan perkembangan yang signifikan di bidang Filsafat
agama, Logika dan Metafisika.

Era abad pertengahan umumnya dipandang remeh oleh para humanis pada zaman
Renaissance, lantaran mereka melihat filsafat pada Abad Pertengahan sebagai periode
penengah. Sejarawan Modern menganggap era abad pertengahan merupakan periode dalam
kronologi perkembangan filsafat, yang bagaimanapun sangat dipengaruhi oleh teologi
Kristianitas.

Masalah yang dibahas sepanjang periode ini adalah hubungan iman dengan akal


budi, eksistensi dan kemudahan dari Allah, tujuan dari teologi dan metafisika, dan masalah-
masalah pengetahuan, universalisme, dan individuasi.

A. Tokoh - Tokoh Filsafat Abad Pertengahan


1. Plotinus (204-270)
2. Augustinus (354-430)
3. Boethius
4. Anselmus(1033-1109)
5. Thomas Aquinas (1225-1274)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Zaman pertengahan ialah zaman dimana filsafat abad pertengahan dicirikan dengan
adanya hubungan erat antara agama kristen dan filsafat. Abad ini ditandai dengan keruntuhan
budaya Romawi dan upaya untuk kembali membangun peradaban berdasarkan ajaran filsafat
Yunani dan ajaran agama Kristen. Pada awalnya perkembangan ilmu dan filsafat berlangsung
digereja , kemudian mengalami perpecahan dikarenakan domininasi kuat agama terhadap
berbagai aspek kehidupan, akan tetapi harus diakui bahwa hasil-hasil peterjemahan Yunani
telah membantu perkembangan filsafat islam menjadi lebih pesat.

Para tokoh filsafat mulai dari Al-Kindi sampai Ibnu Rusyd dengan caranya masing –
masing selalu senantiasa berusaha untuk menyelaraskan antara wahyu dan rasio, antara
agama dan filsafat, Dalam perkembangan selanjutnya pemikiran – pemikiran para filosofis
muslim berkembang sesuai dengan ajaran – ajaran dan kaidah islam, agar tidak bertentangan
dengan hakikat islam yang sesungguhnya.

B. Daftar Pustaka

Ajami,H.Filsafat islam dalam tinjauan historis.Jakarta: Gaya Media Pratama,2019.

Suciyana, A..Filsafat Umum.Yogyakarta: Gama Media, 2013.

Fahruddin,M. M. “Pusat Peradaban Islam Abad Pertengahan”, 2009.

Saputra, H. “Pemikiran Filus Barat Dan Islam Terhadap Konsep Dinamika


Gerak”,dalam Jurnal filsafat Indonesia, 2018.

https://www.academia.edu/37987583/Filsafat_Abad_Pertengahan_dan_pemikiran_tokoh

https://www.kompasiana.com/semuellusi/5de254d4097f363f584445b2/filsafat-abad-
pertengahan-bagian-2-pemikiran-filsafat-islam

Anda mungkin juga menyukai