Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................         1

DAFTAR ISI........................................................................................................         2

BAB I      : PENDAHULUAN ............................................................................         3

A.    Latar Belakang .............................................................................         3

B.     Rumusan Masalah ........................................................................         3

BAB II    : PEMBAHASAN................................................................................         4

A.    Definisi Islam dan Studi Agama...................................................         4

B.     Tujuan Studi Islam........................................................................         4

C.     Keterkaitan Manusia dengan Studi Agama .................................         5

D.    Asal-usul dan Pertumbuhan Studi Islam ......................................         6

E.     Aspek-aspek Sasaran Studi Islam ................................................         7

BAB III   : KESIMPULAN ................................................................................         8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….          9
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Metode studi islam merupakan salah satu mata kuliah dasar pada program strata sati (S-1)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon. Mata kuliah ini berusaha mengkaji metodologi
dan pendekatan kajian Islam, baik kronologi maupun dinamika social dan intelektual yang mengitarinya.

B.  Rumusan Masalah

a.    Definisi Islam dan Studi Islam

b.    Apa tujuan studi Islam

c.    Keterkaitan manusia dengan studi agama

d.   Asal-usul dan pertumbuhan studi Islam

e.    Aspek-aspek sasaran studi Islam.


BAB II

PEMBAHASAN

A.  Definisi Islam dan Studi Agama

 Islam
1. Menurut Umar bin Khathab, Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW. Agama ini meliputi: akidah, syariat, dan akhlak.
2. Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima  yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima  selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama  yang berarti berserah diri masuk dalam kedamain.
 Studi Agama
1. Dari segi kebahasaan studi agama berasal dari bahasa Arab Dirasah Islamiyah. Dalam kajian
Islam di Barat disebut Islamic Studies secara harfiyah adalah kajian tentang hal-hal yang
berkaitan dengan keislaman.
2.   Dari segi Istilah, studi agama adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk mengetahui,
memakai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam,
pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.

Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya mengenai berbagai segi dari
kehidupan manusia. Sumber ajaran yang mengambil berbagai aspek ialah Al-Qur'an dan
Hadits. Kedua sumber ini sebagai pijakan dan pegangan dalam mengakses wacana pemikiran dan
membumikan praktik penghambaan kepada Tuhan.

B.  Tujuan Studi Islam

Bagi umat Islam, mempelajari Islam mungkin untuk memantapkan keimanan dan mengamalkan
ajaran Islam, sedangkan bagi non muslim hanya sekedar diskursus ilmiah, bahkan mungkin mencari
kelemahan umat Islam dengan demikian tujuan studi Islam adalah sebagai berikut:

Pertama, untuk memahami dan mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam agar mereka dapat
melaksanakan dan mengamalkan secara benar, serta menjadikannya sebagai pegangan dan pedoman
hidup. Memahami dan mengkaji Islam direfleksikan dalam konteks pemaknaan yang sebenarnya bahwa
Islam adalah agama yang mengarahkan pada pemeluknya sebagai hamba yang berdimensi teologis,
humanis, dan keselamatan di dunia dan akhirat. Dengan studi Islam, diharapkan tujuan di atas dapat di
tercapai.

Kedua, untuk menjadikan ajaran-ajaran Islam sebagai wacana ilmiah secara transparan yang
dapat diterima oleh berbagai kalangan. Dalam hal ini, seluk beluk agama dan praktik-praktik keagamaan
yang berlaku bagi umat Islam dijadikan dasar ilmu pengetahuan. Dengan kerangka ini, dimensi-dimensi
Islam tidak hanya sekedar dogmentis, teologis. Tetapi ada aspek empirik sosiologis. Ajaran Islam yang
diklaim sebagai ajaran universal betul-betul mampu menjawab tantangan zaman, tidak sebagaimana
diasumsikan sebagian orientalis yang berasumsi bahwa Islam adalah ajaran yang menghendaki ketidak
majuan dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

C.  Keterkaitan manusia dengan studi agama

Kebanyakan pemikiran modern melihat agama merupakan sekumpulan doktrin yang


dilegatimasi oleh “prasangka-prasangka” manusia di luar rasionalitas. Sementara ilmu pengetahuan
yang mengedepankan rasionalitas sangat keras menolak doktrin. Semakin rasional seseorang semakin
menjauh dari ritual agama, sebaliknya manusia yang kurang tersentuh rasionalitas, dengan sendirinya
akan kuat meyakini ajaran agama. Karena modernitas tidak selalu memberi perbaikan bagi kondisi umat
manusia, tak mampu mengatasi berbagai problem dan bahkan hanya memberikan kontribusi positif bagi
kelas yang dominan. Mereka yang pinggirkan mengalami marginalisasi/leterasingan dari kemajuan
zaman.

Agama sebagai salah satu ajaran yang memberi tuntunan hidup banyak dijadikan pilihan. Karena
ada indikasi dalam agama terdapat banyak nilai yang bisa dimanfaatkan manusia daripada ideologi.
Orang juga lebih leluasa memeluk agama dan merasakan nilai-nilai positifnya tanpa harus menggunakan
potensi akalnya untuk berfikir. Agama memberi tempat bagi semua. Agama juga merupakan fenomena
sosial; agama tidak hanya ritual tapi juga fenomena di luar kategori pengetahuan akademis. Psikologi
agama merupakan salah satu cara bagaimana melihat praktek keagamaan. Sebagai gejala psikologi,
agama rupanya cukup memberi pengertian tentang perlu atau tidaknya manusia beragama ketika
agama tak sanggup lagi memberi pedoman bagi masa depan kehidupan manusia, bisa saja kita
terinspirasi menciptakan agama baru/melakukan eksperimen baru sebagai jalan keluar dari berbagai
problem yang menghimpit kehidupan.

D.  Asal Usul dan Pertumbuhan Studi Islam

Pendidikan Islam di Indonesia tidak pernah lepas dari semangat penyebaran Islam yang
dilakukan secara intensif oleh para pendahulu dalam kerangka perpaduan antara konteks keindonesiaan
dengan keislaman. Pada awalnya pendidikan Islam, dalam bentuk halaqah-halaqah, kemudian bentuk
madrasah. Selain pesantren pendidikan Islam di Indonesia diharapkan pada tantangan semakin
berkembangnya model-model pendidikan. Pertumbuhan minat untuk memahami Islam lebih sebagai
tradisi keagamaan yang hidup, yang historis. Ketimbang “kumpulan tatanan doktrin” yang terdapat
dalam Al-Qur'an dan Hadits. Studi Islam kontemporer di Barat, berusaha keras menampilkan citra yang
lebih adil dengan mengandalkan berbagai pendekatan dan metode yang lebih canggih dalam ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan.

Islam tidaklah dijadikan semata-mata sebagai obyek studi ilmiah yang secara leluasa
ditundukkan pada prinsip yang berlaku di dunia keilmuwan, tapi diletakkan sesuai dengan
kedudukannya sebagai doktrin yang kebenarannya diyakini. Tak heran jika dekade 80-an dan 90-an
terjadi perubahan besar dalam paradigma Islam. kecenderungan pertama, terjadinya pergeseran dari
kajian Islam yang bersifat normatif. Kepada yang lebih historis, sosiologis dan empiris. Kedua orientasi
keilmuwan yang lebih luas kendatipun orientasi studi Islam di Indonesia lebih cenderung ke Barat, studi
di Timur tengah tetap memiliki nilai penting, terutama dalam memahami aspek doktrinal yang menjadi
basis ilmu pengetahuan dalam Islam.

Jika dipadukan menjadi satu model pendidikan Islam, kiranya dapat menjawab kekurangan masing-
masing orientasi, yakni menguasai khazanah intelektual Islam yang paling dasar dan otentik juga
menguasai metodologi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi di tengah-
tengah masyarakat.

E.  Aspek-Aspek Sasaran Studi Islam

Antara agama dan ilmu pengetahuan masih dirasakan adanya hubungan yang belum serasi.
Dalam bidang agama terdapat sikap dogmatis (sifat yang mengikuti atau menjabarkan suatu ajaran
tanpa kritik sama sekali), sedang dalam bidang ilmiah  terdapat sikap rasional dan terbuka. Oleh karena
itu, aspek sasaran studi Islam meliputi 2 hal yaitu:

1.    Aspek sasaran keagamaan

Kerangka ajaran yang terdapat dalam Al-Qur'an dan hadits tetap dijadikan sandaran sentral agar
kajian keislaman tidak keluar dan tercerabul dari teks dan konteks. Dari aspek sasaran tersebut, wacana
keagamaan dapat ditransformasikan secara baik dan menajdikan landasan kehidupan dalam berperilaku
tanpa melepaskan kerangka normatif. Elemen dasar keislaman yang harus dijadikan pegangan: pertama,
islamn sebagai dogma juga merupakan pengamalan universal dari kemanusiaan. Oleh karena itu sasaran
study Islam diarahkan pada aspek-aspek praktik dan emprik yang memuat nilai-nilai keagamaan agar
dijadikan pijakan. Kedua, Islam tidak hanya terbatas pada kehidupan setelah mati, tapi orientasi utama
adalah dunia sekarang. Dengan demikian sasaran study Islam diarahkan pada pemahaman terhadap
sumber-sumber ajaran Islam, pokok-pokok ajaran Islam sejarah Islam dan aplikasinya dalam kehidupan.
Oleh karena itu studi Islam dapat mempertegas dan memperjelas wilayah agama yang tidak bisa
dianalisis dengan kajian empirik yang kebenarannya relatif.

2.    Aspek sasaran keilmuwan

Studi keilmuwan memerlukan pendekatan kritis, analitis, metodologis, empiris, dan historis.
Dengan demikian studi Islam sebagai aspek sasaran keilmuwan membutuhkan berbagai pendekatan.
Selain itu, ilmu pengetahuan tidak kenal dan tidak terikat kepada wahyu. Ilmu pengetahuan beranjak
dan terikat pada pemikiran rasional. Oleh karena itu kajian keislaman yang bernuasa ilmiah meliputi
aspek kepercayaan normatif dogmatik yang bersumber dari wahyu dan aspek perilaku manusia yang
lahir dari dorongan kepercayaan.

BAB III

KESIMPULAN

Dari penjelasan yang sudah ada dalam makalah ini, dapat kita ambil kesimpulan bahwa arti agama, dan
religi mempunyai  pengertian  yang sama dan juga studi Islam mempunyai asal-usul dan pertumbuhan.
Studi Islam sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Tujuan studi Islam adalah untuk memahami dan
mendalami serta membahas ajaran-ajaran Islam sebagai wacana ilmiah yang dapat diterima oleh
berbagai kalangan. Aspek-aspek sasaran studi Islam  yaitu aspek keagamaan dan aspek sasaran
keilmuwan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kamusbesar.com/

http://id.shvoong.com/

http://muhlis.wordpress.com/

Anda mungkin juga menyukai