Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nabila Kurnia

Npm : 2011040331

Class : PBI 2A

RESENSI BUKU “ILMU KALAM”

Judul buku : Ilmu Kalam edisi revisi

Penulis : Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M.Ag.

Prof. Dr. H. Rosihin Anwar, M.Ag.

Penerbit : CV Pustaka Setia

Tahun terbit : 2012

Jumlah Halaman : 292 halaman

a. Sinopsis

Buku ini menjelaskan tentang pengertian ilmu kalam, dari berbagai sejarah
kemunculan masalah kalam dan sumber-sumber ilmu kalam. Menurut Ibnu Khaldun, ilmu
kalam merupakan disiplin ilmu yang mengandung argumentasi-argumentasi tentang akidah
imani yang merupakan dalil-dalil rasional. Persoalan-persoalan kalam dipicukemunculannya
oleh persoalan-persoalan politik. Persoalan kalam ini telahmenimbulkan tiga aliran teologi
dalam islam, yaitu Khawarij, Murji'ah dan Mu'tazilah. Selanjutnya, dalam buku ini juga
dibahas tentang aliran-aliran ilmu kalam yang dilihat dari kerangka berpikir masing-masing
aliran tersebut yang meliputi latar belakang, doktrin-doktrin pokok aliran dan riwayat para
pemukanya. Beberapa aliran yang diuraikan di antaranya, yaitu Khawarij dan Murji'ah,
Jabariah dan Qadariah, Mu'tazilah, Syi'ah, Salaf dan Khalaf Ahlussunah. Khawarij adalah
suatu kelompok aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar rmeninggalkan barisan karena
tidak bergantung pada Ali yang menerima arbitrase/tahkim dengan kelompok Mu'awiyah.
Murji'ah artinya orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa,
yaitu Ali dan Mu'awiyah serta pasukannya pada hari hari kelak.

Paham Jabariah pertama kali diperkenalkan oleh Ja'd bin Dirham yang kemudian
disebarkan oleh Jahm bin Shafwan di Khurasan. Sedangkan Qadariah pertama kali
dimunculkan oleh Ma'bad Al-Jauhani dan Ghailan Ad-Dimasyqy. Golongan Mu'tazilah
muncul sebagai respon politik murni dan respon masalah teologis yang berkembang di
kalangan Khawarij dan Murji'ah yang muncul karena acara tahkim. Syi'ah secara bahasa
berarti pengikut, pendukung, partai atau kelompok, sedangkan secara terminologi istilah ini
berinteraksi dengan sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan Merujuk pada
keturunan Nabi Muhammad SAW atau orang yang disebut sebagai Ahl Bait. Salaf mungkin
untuk merujuk generasi sahabat, tabiit, tabiin-tabiin, para pemuka abad ke-3 H dan para
pengikutnya. Salaf berarti ulama-ulama saleh yang hidup pada tiga abad pertama
islam. Sedangkan Khalaf biasanya digunakan untuk merujuk para ulama yang lahir setelah
abad ke-3 H dengan karakteristik yang bertolak belakang dengan yang dimiliki salaf.

Penulis juga menguraikan beberapa perbandingan aliran tersebut, antara lain dilihat
dari perbandingan aliran yang iman dan kufur, aliran yang termasuk dalam Tuhan atau
manusia perbuatan dan aliran yang termasuk dalam kehendak mutlak Tuhan atau keadilan
Tuhan. Selain itu, dijelaskan pula hubungan ilmu kalam dengan ilmu lain, seperti ilmu filsafat
dan ilmu tasawuf, baik dari segi persamaan, perbedaan maupun titik singgung di antara ilmu-
ilmu tersebut. Beberapa tokoh ilmu kalam yang sangat penting pemikirannya tentang ilmu
kalam juga diuraikan secara rinci di antaranya, yaitu Syekh Muhammad Abduh, Sayyid
Ahmad Khan dan Muhammad Iqbal. Selain itu, ada juga para ulama ilmu kalam masakini,
seperti Ismail Al-Faruqi, Hassan Hanafi, HM Rajidi dan Harun Nasution.

b. Kelebihan dan Kekurangan

Buku ini disajikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Penjelasannya
sangat sederhana dan tidak bertele-tele, selain itu penyampaiannya sangatdan rinci secara
berurutan. Buku ini juga dilengkapi dengan ringkasan, soal-soal latihan,
bahan bacaan yang lebih disukai dan daftar istilah pada setiap bab-nya. Kekurangan dari buku
ini yaitu tidak terlalu signifikan karena buku ini sudah direvisi oleh penulis, kekurangan buku
ini juga terdapat pada “glosery” yang memuat semua kosakata dalam buku ini. Jadi bagi
orang awam yang baru belajar ilmu kalam merasa asing dengan kosa kata baru yang terdapat
didalam buku ini.

Judul : Tauhid Ilmu kalam

Penulis : Drs. H. Muhammad Ahmad


Tahun terbit : 1998

Penerbit : CV Pustaka Setia

Jumlah halaman : 160 halaman

A. Sinopsis

Dibagian pertama dalam buku ini dijelaskan materi tentang kajian ilmu kalam yang
membahas tentang akidah. Dalam dunia keilmuan (islam) akidah dijelaskan dalam suatu
disiplin ilmu yang sering disebut dengan ilmu tauhid, ilmu aqaid, ilmu kalam, ilmu
ushuludin, ilmu hakikat, ilmu makrifat dan sebagainya. Dengan begitu maka pokok dalam
ilmu tauhid atau kalam adalah masalah keyakinan akan adanya eksistensi allah yang maha
kuasa. Keyakinan ini akan membawa seseorang untuk mempercayai adanya tuhan, malaikat,
kitab suci yang telah diturunkan allah swt, nabi-nabi dan rosul dan mempercayai adanya
kehidupan setelah kematian. Buku ini juga membahas beberapa pengertian dasar iman. Yang
pertama adalah iman berasal dari bahasa arab yang berarti membenarkan. Iman ialah
mempercayai dan yakin dengan sepenuh hati dan membenarkan adanya tuhan serta semua
yang dibawa oleh nabi muhammad saw. karena iman seseorang akan mengakui adanya hal-
hal yang wajib dan mustahil bagi allah swt. Dibuku ini juga dijelaskan beberapa macam-
macam tauhid. Diantaranya adalah auhid (zat), Sifat, Af’al, Rububiyah, Uluhiyah, dan
Syirik. Tauhid (zat), sebenarnya wujud Allah itu sudah nyata, bahkan merupakan suatu
hakikat yang tidak perlu lagi diragukan persoalnnya dan tidak ada jalan untuk
memungkirinya. Tauhid Sifat, yang dimaksud dengan tauhid sifat (Esa dalam sifat) ialah
bahwa sifat-sifat Allah tidak sama dengan sifat-sifat Allah. Tauhid Af’al adalah sifat-sifat
yang dimiliki Allah SWT. Ada yang termasuk dalam sifat-sifat Zat dan ada yang termasuk
dalam sifat-sifat Af’al (perbuatan). Adapun sifat Af’al itu ialah seperti sifat menciptakan dan
memberi rejeki. Jadi Allah yang Maha Menciptakan dan Maha pemberi rejeki Dialah yang
membuat makhluk ini dan juga yang mengaruniakan rejeki kepda mereka. Yang berarti
Tauhid Af’al adalah bahwa alam semesta ini seluruhnya ciptaan Allah, tidak ada bagian-
bagian alam yang diciptakan oleh selain Allah SWT.

Tauhid Rububiyah ialah suatu keyakinan seorang muslim bahwa alam semesta beserta
isinya telah diciptakan Allah SWT dan selalu mendapat pengawasan dan pemeliharaan dari-
Nya tanpa bantuan siapapun. Tidak ada kekuatan melaikan karena-Nya. Tauhid Uluhiyah
ialah percaya atau meyakini sepenuhnya bahwa Allah-lah yang berhak menerima semua
peribadahan makhluk, dan hanya Allah saja yang sebenarnya harus disembah. Syirik adalah
perbuatan menyekutukan Allah, sekalipun orang tersebut mempercayai adanya Allah. Karena
mencampurkan kepercayaan terhadap Allah dengan kepercayaan terhadap yang lain yang
dianggap sebagai tuhan, sehingga ia tidak sepenuhnya mempercayai keEsaan dan
kemahakuasaan Allah SWT.

B. Kelebihan dan Kekurangan

Kekurangan buku ini adalah Sinopsis buku tidak dituliskan, Karena cetakan pertama,
bahasanya masih susah untuk dipaham dan Penggunaan kata yang berulang-ulang.dan
mempuyani Kelebihan, Dengan buku yang setipis ini, penulis dapat menjelaskan secara
singkat padat dan jelas tengtang Tauhid Ilmu Kalam, Penulis dapat mengemas tulisan
menjadi menarik walapun bahasa yang digunakan adalah bahasa sedikit baku.

Kesimpulan

Kesimpulan dari resensi dua buku diatas adalah Keimanan dalam Islam merupakan
dasar atau pondasi, yang di atasnya berdiri syariat Islam. Antara keimanan dan perbuatan atau
‘aqidah dan Syari’ahkeduanya sambung menyambung, tidak dapat dipisahkan antara yang
satu dengan yang lain sebagaimana pohon dan buahnya. Keimanan atau ‘aqidah dalam dunia
keilmuan (Islam) dijabarkan dalam suatu disiplin ilmu yang sering diistilahkan dengan Ilmu
Tauhid, Ilmu ‘Aqa’id, Ilmu Kalam, Ilmu Ushuluddin, Ilmu Hakikat, Ilmu Makrifat, dan
sebagainya dengan kita belajar tauhid atau ilmu kalam kita bisa tau makna akidah, kita bisa
tahu bagaimana kita mengimani allah swt. sebagai pencipta alam semesta ini. Islam sebagai
agama (din) mempunyai dua dimensi, yaitu keyakinan (‘aqidah) dan sesuatu yang diamalkan.
Amal perbuatan merupakan perpanjangan dan implementasi dari ‘aqidah tersebut. Islam
adalah agama samawi yang bersumber dari Allah swt., yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad saw. yang berintikan keimanan dan perbuatan. Keyakinan seseorang dalam
menjalankan pengabdiannya kepada Tuhan tidaklah membutuhkan diskursus keilmuan yang
rumit sebagaimana yang berkembang dalam sejarah ilmu tersebut. Seiring dengan problem
msyarakat dan manusia di era sekarang sangat memungkinkan menjadikan pola teologi
menjadi alternative penyelesaian secara bijak, seperti bencana, ekonomi hijau (green
economy), lingkungan hidup dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai