Anda di halaman 1dari 12

HAKIKAT ILMU, FIQIH DAN KEUTAMAANNYA

Di ajukan untuk memenuhi tugas Adab dan Akhlaq

Oleh :
Darto Wiguna
Muhammad Ilhaq Wafi

Dosen Pembimbing
Ustadz Abdul Hafidz

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR`AN (STIQ) AR-RAHMAN


BOGOR

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah yang telah mengangkat harkat derajat manusia dengan ilmu dan
amal, atas seluruh alam. Salawat dan Salam semoga terlimpah atas Nabi Muhammad,
pemimpin seluruh umat manusia, dan semoga pula tercurah atas keluarga dan para
sahabatnya yang menjadi sumber ilmu dan hikmah.

1
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PERMASALAHAN...................................................................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
1. Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan...............................................................................................4
2. Kepentingan Ilmu Pengetahuan...........................................................................................................5
3. Sumber Ilmu Pengetahuan menurut Islam...........................................................................................6
4. Kedudukan Ilmu..................................................................................................................................7
KESIMPULAN........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu merupakan pengetahuan yang sifatnya umum dan sistematis, yang mana
pengetahuan dari mana dapat disimpulkan keterangan tertentu menurut kaidah-kaidah
umum.  Untuk lebih jelasnya lagi kami akan mengulas secara lengkap Materi makalah
definisi Pengertian Ilmu mulai dari Pengertian Ilmu Secara Umum, Secara Bahasa,
Secara Istilah dan Menurut Para Ahli. Maka simaklah pembahasannya di bawah ini.
Pengertian Ilmu
Sebelum kita melihat penjelasan dari para ahli, terlebih dahulu kita simak
pengertian ilmu secara bahasa, secara istilah, dan secara umum, berikut penjelasannya ;
Secara Bahasa
Kata Ilmu ini berasal dari kata arab yakni ‘alima yang memiliki makna
mengetahui atau perbuatan yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu. Dan juga
kata ilmu ini berasal dari bahasa latin yakni science yang bermakna pengetahuan,
mengetahui atau memahami.
Secara Istilah
Ilmu adalah bentuk pengetahuan tentang sesuatu yang datang dari Allah, yang
mana ilmu tersebut diturunkan kepada para nabi dan rasul serta alam yang diciptakan-
Nya termasuk manusia dan apa saja yang ada pada diantara langit dan bumi ini, Atau
pengetahuan yang sistematis dan bersifat ilmiah.
Secara umum
Sedangkan secara umum, Ilmu memiliki arti kepandaian atau pengetahuan yang
berkenaan dengan bidang yang tersusun secara sistematis menurut kaidah dan metode
yang bisa digunakan untuk menjelaskan serta memahami hal yang terkait dengan bidang
ilmu tersebut.

3
BAB II

PERMASALAHAN

Didalam bab ini akan membahas beberapa pengertian dari Ilmu disamping itu juga kami
akan membahas pengertian tentang Fiqih dan keutamaannya

BAB III

PEMBAHASAN

1. Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ilmu adalah pengetahuan tentang
sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan.
Menurut Kamus Populer Istilah Islam, Ilmu merupakan salah satu sifat wajib bagi Allah
yang artinya Allah Maha memiliki Ilmu; Pengetahuan yang jelas dan benar tentang sesuatu. Ilmu
yang menjadikan Manusia Istimewa lebih daripada mahluk lainnya.
Sedangkan menurut And English Reader's Dictionary, Science is knowledge arranged in
a system, especially obtained by observation and testing of fact yang artinya ilmu adalah
pengetahuan yang disusun dalam sebuah sistem khususnya didapat dari observasi dan
pemeriksaan fakta, dan menurut Webster's Super New School and Office Dictionary, dikatakan
bahwa Science is a systematized knowledge obtained by study, observation, experiment yang
memiliki arti kurang lebih sama dengan pengertian ilmu yang dijabarkan di buku And English
Reader's Dictionary.

Pengertian Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur'an, ada pada surat :

a. Surat Ali Imran ayat 7.

4
Artinya : Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada
ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka
mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan
fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata:

"Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan
tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

b. Surat Al-Mujadalah ayat 11.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:"berlapang-lapanglah


kamu dalam majelis", maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan:"berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

c. Surat Al-Fathir ayat 27-28.

Artinya: Tidaklah kamu melihat bahwasannya Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami
hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka ragam jenisnya. Dan diantara gunung-
gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang
hitam pekat. Dan demikian (pula) diantara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-
binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut
kepada Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

2. Kepentingan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meingkatkan martabat
manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada Allah dan
terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu.

5
Pentingnya mempunyai imu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT. Matlamat ini
adalah untuk menguatkan kepercayaan dan keimanan manusia terhadap Allah SWT. Dengan
adanya ilmu, manusia dapart membaca Al-Qur'an yang mana terkandung segala persoalan yang
wujud di muka bumi ini. Ilmu juga membolehkan manusia mengkaji alam semesta ciptaan Allah
ini.

Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke akhiratan saja, tetapi juga tentang
keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat
adalah ilmu. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia
maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka dengan ilmu,
dan barangsiapa yang menghendaki keduanya (kehidupan dunia dan akhirat) maka dengan ilmu."

Untuk kehidupan dunia kita memerlukan ilmu yang dapat menopang kehidupan dunia,
untuk persiapan di akhirat. Kita juga memerlukan ilmu yang sekiranya dapat membekali
kehidupan akhirat. Dengan demikian, kebahagiaan di dunia dan di akhirat sebagai tujuan hidup
insya Allah akan tercapai.

Dengan Ilmu, Manusia juga dapat menjalankan tugas sebagai hamba dan khalifah di
muka bumi ini. Sebagai hamba Allah, manusia perlu melaksanakan ibadah-ibadah umum dan
khusus. Dalam pada masa yang sama, manusia juga merupakan khalifah Allah di muka bumi
ini.Ilmu yang diperoleh dengan keizinan Allah SWT perlulah di kongsi dan disampaikan kepada
individu dan masyarakat.

3. Sumber Ilmu Pengetahuan menurut Islam

Melihat dari pyramid di atas, ilmu pegetahuan diperoleh dari berbagai sumber. Perkara
ini menjelaskan tiada kekangan atau sempada untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Sebuah
hadist telah diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar: "Tuntutlah ilmu walaupun di negeri Cina, karena
sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Sesungguhnya para malaikat
meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia
tuntut." Oleh demikian, sumber ilmu telah di klasifikasikan kepada beberapa jenis agar manusia
faham akan sumber dan konsep ilmu pengetahuan. Wahyu diturunkan oleh Allah melalui
malaikat Jibril kepada pesuruhNya. Ia merupakan teras kepada segala ilmu, dimana ia telah
diturunkan dan dikumpulkan di dalam Al-Qur'an. Wahyu yang diturunkan mengandungi segala
ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh manusia untuk kemaslahatan hidup serta perkara ghaib
yang tidak terjangkau oleh akal manusia.

6
Dengan akal manusia dapat menimbang dan membedakan antara yang baik dan buruk walaupun
mungkin hanya tidak bersifat kebenaran mutlak namun memadai untuk mengatasi masalah
kehidupan seharian. Semua makhluk ciptaan Allah dikaruniakan otak, namun hanya manusia
yang dikaruniakan akal supaya dapat berpikir dan menerpakan sifat perikemanusiaan di dalam
diri.

Allah telah menciptakan manusia dengan lima pancaindra yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari untuk beribadah kepada Allah SWT. Pancaindra juga merupakan sumber
untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Ia digunakan melalui beberapa percobaan dalam proses
mendapatkan ilmu pengetahuan.

4. Kedudukan Ilmu

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam, hal ini terlihat dari
banyaknya ayat Al-Quran yang memandang orang berilmu  dalam posisi yang tinggi dan mulia
disamping hadits-hadits nabi yang banyak memberi dorongan bagi umat manusia untuk terus
menuntut ilmu.
Hadist riwayat Ar-Rabbi':

"Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza
Wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh.
Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia
(tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat".

Hadits di atas telah menyebut sesungguhnya dengan ilmu pengetahuan seseorang itu akan
diangkat derajatnya dalam golongan orang terhormat. Manusia juga memerlukan ilmu untuk
membedakan antara hak dan batil. Dengan menuntut ilmu, seorang manusia itu dapat mengetahui
sebab dan akibat atas perlakuannya.

Hukum mencari ilmu itu wajib, menjadi fardhu 'ain untuk setiap manusia mempelajari
ilmu sama ada ilmu agama ataupun ilmu duniawi. Ilmu-ilmu ini bersifat praktis, artinya setiap
hambaNya wajib memahami dan mempraktiskan dengan niat karena Allah SWT. Di dalam
hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bari nabi juga telah disebut bahwa menuntut ilmu
adalah wajib.

7
Hadist menjelaskan bahwa tuntutan ilmu bukan hanya pada kaum lelaki, tetapi kaum perempuan
juga. Namun begitu ilmu yang dituntut perlulah sesuai dan mengikut ketentuan Islam.

Hadir ke majelis ilmu boleh menghidupkan hati yang telah mati. Pengertiannya, dengan
adanya ilmu di dada seseorang hamba itu dapat melakukan amal ibadah kepada Allah SWT yang
mana mampu menjadi cahata kepada hambaNya itu. Tambahan lagi, Allah telah menjanjikan
ganjaran yang besar kepada orang yang menuntut ilmu dan mengamalkannua dengan niat karena
Allah.

ILMU DAN FIQIH SERTA KEUTAMAANNYA

A. Kewajiban Belajar.

Rasulullah saw bersabda : “Menuntut ilmu wajib bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan”.

Perlu diketahui bahwa, kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan ini
tidak untuk sembarang ilmu, tapi terbatas pada ilmu agama, dan ilmu yang menerangkan cara
bertingkah laku atau bermuamalah dengan sesama manusia. Sehingga ada yang berkata,“Ilmu
yang paling utama ialah ilmu Hal. Dan perbuatan yang paling mulia adalah menjaga perilaku.”
Yang dimaksud ilmu hal ialah ilmu agama islam, shalat misalnya.

Oleh karena setiap orang islam wajib mengerjakan shalat, maka mereka wajib mengetahui
rukun-rukun dan sarat-sarat sahnya shalat, supaya dapat melaksanakan shalat dengan
sempurna.Setiap orang islam wajib mempelajari/mengetahui rukun maupun shalat amalan ibadah
yang akan dikerjakannya untuk memenuhi kewajiban tersebut. Karena sesuatu yang menjadi
perantara untuk melakukan kewajiban, maka mempelajari wasilah/perantara tersebut hukumnya
wajib. Ilmu agama adalah sebagian wasilah untuk mengerjakan kewajiban agama. Maka,
mempelajari ilmu agama hukumnya wajib. Misalnya ilmu tentang puasa, zakat bila berharta, haji
jika sudah mampu, dan ilmu tentang jual beli jika berdagang.

Muhammad bin Al-Hasan pernah ditanya mengapa beliau tidak menyusun kitab tentang
zuhud, beliau menjawab, “aku telah mengarang sebuah kitab tentang jual beli.” Maksud beliau
adalah yang dikatakan zuhud ialah menjaga diri dari hal-hal yang subhat (tidak jelas halal
haramnya) dalam berdagang.

Setiap orang yang berkecimpung di dunia perdagangan, wajib mengetahui cara berdagang
dalam islam supaya dapat menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan. Setiap orang juga harus
mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan batin atau hati, misalnya tawakal, tobat, takut
kepada Allah, dan ridha. Sebab, semua itu terjadi pada segala keadaan.[alkhoirot.org]

8
B, Keutamaan Ilmu

Tidak seorang pun yang meragukan akan pentingnya ilmu pengetahuan, karena ilmu itu
khusus dimiliki umat manusia. Adapun selain ilmu, itu bisa dimiliki manusia dan bisa dimiliki
binatang. Dengan ilmu pengetahuan Allah Ta’ala mengangkat derajat Nabi Adam as. Di atas
para malaikat. Oleh karena itu, malaikat di perintah oleh Allah agar sujud kepada Nabi Adam as.

Ilmu itu sangat penting karena itu sebagai perantara (sarana) untuk bertaqwa. Dengan
taqwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat disisi Allah, dan keuntungan yang abadi.
Sebagaimana dikatakan Muhammad bin Al-Hasan bin Abdullah dalam syairnya : “Belajarlah!
Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya. dia perlebihan, dan pertanda segala pujian, Jadikan
hari-harimu untuk menambah ilmu. Dan berenanglah di lautan ilmu yang berguna.”

Belajarlah ilmu agama, karena ia adalah ilmu yang paling unggul. Ilmu yang dapat
membimbing menuju kebaikan dan taqwa, ilmu paling lurus untuk di pelajarai. Dialah ilmu yang
menunjukkan kepada jalan yang lurus, yakni jalan petunjuk. Tuhan yang dapat menyelamatkan
manusia dari segala keresahan. Oleh karena itu orang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara’
lebih berat bagi setan daripada menggoda seribu ahli ibadah tapi bodoh.

C. Belajar Ilmu Akhlaq

Setiap orang islam juga wajib mengetahui/mempelajari akhlak yang terpuji dan yang
tercela, seperti watak murah hati, kikir, penakut, pemberani, merendah diri, congkak, menjaga
diri dari keburukan, israf (berlebihan), bakhil terlalu hemat dan sebagainya. Sifat sombong, kikir,
penakut, israf hukumnya haram. Dan tidak mungkin bisa terhindar dari sifat-sifat itu tanpa
mengetahui kriteria sifat-sifat tersebut serta mengetahui cara menghilangkannya. Oleh karena itu
orang islam wajib mengetahuinya.

Asy-Syahid Nasyiruddin telah menyusun kitab yang membahas tentang akhlak. Kitab tersebut
sangat bermutu, dan perlu dibaca. Karena setiap orang wajib memelihara akhlaknya.

D. Ilmu Yang Fardu Kifayah dan Yang Haram dipelajari

Adapun mempelajari amalan agama yang dikerjakan pada saat tertentu seperti shalat
zenajah dan lain-lain, itu hukumnya fardhu kifayah. Jika di suatu tempat/daerah sudah ada orang
yang mempelajari ilmu tersebut, maka yang lain bebas dari kewajiban. Tapi bila di suatu daerah
tak ada seorangpun yang mempelajarinya maka seluruh daerah itu berdosa. Oleh karena itu
pemerintah wajib memerintahkan kepada rakyatnya supaya belajar ilmu yang hukumnya fardhu
kifayah tersebut. Pemerintah berhak memaksa mereka untuk mereka untuk melaksanakannya.

Dikatakan bahwa mengetahui/mempelajari amalan ibadah yang hukumnya fardhu ain itu
ibarat makanan yang di butuhkan setiap orang. Sedangkan mempelajari amalan yang hukumnya
fardhu kifayah, itu ibarat obat, yang mana tidak dibutuhkan oleh setiap orang, dan

9
penggunaannya pun pada waktu-waktu tertentu.

Sedangkan mempelajari ilmu nujum itu hukumnya haram, karena ia diibaratkan penyakit
yang sangat membahayakan. Dan mempelajari ilmu nujum itu hanyalah sia-sia belaka, karena ia
tidak bisa menyelamatkan seseorang dari taqdir Tuhan.

Oleh karena itu, setiap orang islam wajib mengisi seluruh waktunya dengan berzikir kepada
Allah, berdo’a, memohon seraya merendahkan diri kepadaNya, membaca Al-Qur’an,dan
bersedekah supaya terhindar dari mara bahaya.

Boleh mempelajari ilmu nujum (ilmu falaq) untuk mengetahui arah kiblat, dan waktu-waktu
shalat. Boleh pula mempelajari ilmu kedokteran, karena ia merupakan usaha penyembuhan yang
tidak ada hubungannya dengan sihir, jimat, tenung dan lain-lainnya.Karena Nabi juga pernah
berobat.

Imam Syafi’I rahimahullah berkata, “ilmu itu ada dua, yaitu ilmu piqih untuk mengetahui hukum
agama, dan ilmu kedokteran untuk memelihara badan.”

E. Definisi Ilmu

Ilmu ditafsiri dengan : Sifat yang dimiliki seseorang, maka menjadi jelaslah apa yang
terlintas di dalam pengertiannya. Fiqih adalah: Pengetahuan tentang kelembutan-kelebutan ilmu.
Ujar Abu Hanifah : Fiqih adalah pengetahuan tentang hal-hal yang berguna, yang berbahaya bagi
diri seseorang. Ujarnya lagi : Ilmu itu hanya untuk diamalkannya, sedang mengamalkan di sini
berarti meninggalkan orientasi demi akhirat.

Maka seyogyanya manusia jangan sampai lengah diri dari hal-hal yang bermanfaat dan
berbahaya di dunia dan akhirat. Dengan demikian dia akan mengambil mana yang bermanfaat
dan menjauhi mana yang berbahaya, agar supaya baik akal dan ilmunya tidak menjadi beban
pemberat atas dirinya dan menambah siksanya. Kita berlindung kepada allah dari murka dan
siksanya.

Dalam masalah kebaikan keistimewaan dan keutaman ilmu itu, banyaklah ayat-ayat al-
quran dan hadis-hadis shahih dan masyhur yang mengemukakannya. Namun kali ini tidak kami
kedepankan, agarlah uraian kitab ini tidak terlalu berkepanjangan.[alkhoirot.org]

10
KESIMPULAN

Kesimpulannya ilmu boleh diperolehi dari berbagai sumber dan berbagai cara.
Sebagaimana yang telah dinyatakan sumber-sumber ilmu menurut Islam. Walaubagaimanapun,
konsep budaya ilmu di dalam Islam menitikberakan soal amalan membaca. Melalui pembacaan,
kita memeroleh informasi-informasi yang tidak diterima melalui ceramah atau kuliah.

DAFTAR PUSTAKA

https://materibelajar.co.id/pengertian-ilmu-menurut-para-ahli/

https://www.alkhoirot.org/2017/08/terjemah-talim-mutaallim.html#1

https://www.kompasiana.com/alim35845/5c23affe43322f0f811cb014/islam-dan-ilmu-
pengetahuan?page=all&page_images=1

11

Anda mungkin juga menyukai