AHKÂMI AL-NIKÂH
KARYA K.H. HASYIM ASY’ARI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora
(S.HUM)
Oleh
Nauval Fitriah
NIM: 1113024000028
JURUSAN TARJAMAH
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT. Yang dengan izin serta karuniaNya,
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga
zaman terang benderang, yang telah mengenalkan kebenaran kepada kita sebagai
Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin haturkan terima kasih kepada:
Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Dr.
penulis selama menjadi mahasiswa, dan kepada seluruh dosen-dosen yang telah
penulis. Semoga segala ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat khususnya
Secara khusus penulis haturkan terima kasih yang tidak terhingga kepada
Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M. Hum selaku dosen pembimbing yang telah
ii
Kepada Prof. Dr. Ahmad Satori Ismail, M.A selaku dosen penguji 1 dan
Dr. Ahmad Ismakun Ilyas, M.A selaku dosen penguji 2 yang telah meluangkan
waktunya dan memberikan masukan serta arahan yang berharga demi perbaikan
skripsi ini.
Kepada orang tua tercinta, Ayah dan Mamah dua sosok yang paling
berjasa selama ini. Kakak dan adik-adik tercinta, Hj Ayu Gandasari dan Suami,
Aang Muhammad Mulkillah, Lu‟lu Azizatul Khadhra. Terima kasih atas segala
Semoga skripsi yang masih banyak kekurangan ini dapat bermanfaat untuk
khalayak luas, khususnya bagi penulis sendiri serta orang-orang yang menggeluti
dunia penerjemahan.
Nauval Fitriah
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
SINGKATAN ................................................................................................. xi
6. Teknik Penulisan......................................................................... 10
iv
C. Strategi Penerjemahan ..................................................................... 16
1. Taqdim wa Ta’khir...................................................................... 16
2. Ziyâdah ....................................................................................... 17
3. Hadzf ........................................................................................... 17
4. Tabdil .......................................................................................... 18
A. Pendahuluan .................................................................................... 30
a. Teks I .......................................................................................... 69
b. Teks II ......................................................................................... 70
v
c. Teks III ........................................................................................ 73
d. Teks IV ....................................................................................... 75
e. Teks V ......................................................................................... 76
f. Teks VI ....................................................................................... 78
i. Teks IX ....................................................................................... 83
j. Teks X ......................................................................................... 85
vi
2. Strategi penerjemahan ............................................................ 86
k. Teks XI ....................................................................................... 87
A. Kesimpulan.................................................................................... 89
B. Saran .............................................................................................. 90
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
pada pedoman transliterasi pada buku yang berjudul “Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDa (Central for
1. Konsonan
ا
ب b
ت t
ث ts
ج j
ح h
خ kh
د d
ذ dz
ر r
ز z
س s
ش sy
ص s
ض d
ط t
ظ z
ع „
غ gh
viii
ف f
ق q
ك k
ل l
م m
ن n
و w
ه h
ء '
ي y
2. Vokal
Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari
3. Vokal Panjang
Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab
ix
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
َا â a dengan topi di atas
َي î i dengan topi di atas
َو û u dengan topi di atas
4. Kata Sandang
huruf, yaitu ال, dialihaksarakan menjadi huruf /I/, baik diikuti huruf syamsiyyah
maupun huruf qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân bukan ad-
dîwân.
5. Syaddah (Tasydîd)
dengan tanda (), dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan
menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak
berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang
6. Ta Marbûtah
Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata
yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat
contoh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbûtah tersebut diikuti
oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut
diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/
x
Contoh:
7. Huruf Kapital
Meskipun dalam tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam alih
aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan, dengan mengikuti ketentuan
yang berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, antara
lain untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal, nama tempat, nama bulan,
nama diri, dan lain-lain. Penting diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata
sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri
tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. (Contoh: Abû Hâmid al-Ghazâlî
dalamalih aksara ini, misalnya ketentuan mengenai huruf cetak miringn (italic)
atau cetak tebal (bold). Jika menurut EYD, judul buku itu ditulis dengan cetak
tidak „Abd al-Samad al-Palimbânî; Nuruddin al-Raniri, tidak Nûr al-Dîn al-Rânîrî.
xi
8. Cara Penulisan Kata
Setiap kata, baik kata kerja (fi’l), kata benda (ism), maupun huruf (harf)
ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-
atas:
xii
SINGKATAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
keagamaan yang termasuk bagian dari teks klasik memiliki peranan penting
terbukti dengan banyaknya karya ulama asal Indonesia yang diakui oleh
dunia internasional.
merupakan salah seorang ulama besar yang memiliki pemikiran yang khas
dan sangat berpengaruh hingga saat ini. Kiai Hasyim termasuk juga kategori
ringkas, sistematis, dan bahasa yang mudah dipahami terutama bagi kalangan
1
daripada menikah. Berbeda dengan para Ulama Syafi’iyah lainnya seperti Ibn
bahwa menikah merupakan sunah Nabi.1 Dalam kitab Fathul Mu’in karya
dianjurkan sejak pada zaman Nabi Adam hingga sampai ke surga kecuali
keinginan hawa nafsu belaka, bukan sebagian dari cara mendekatkan diri
pada Allah.3
Dari sekian banyak karya Kiai Hasyim yang fenomenal dan sudah
merupakan salah satu karya beliau yang belum ditemukan terjemahan dalam
bahasa Indonesianya, dan dapat diasumsikan bahwa kitab ini menarik untuk
2
Tarjamah dalam mengenal dan menerjemahkan teks Arab klasik. Umumnya,
batasan dan perumusan masalah yang akan dikaji. Dalam penelitian ini
penerjemahan semantis?”
Asy’ari.
3
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
D. Tinjauan Pustaka
Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Penelitian Epri
ilmiah dalam buku An-Nabaat Wa Al-Inbaat karena ada beberapa yang sukar
dicari maknanya.
4
Wa Musykilah Tarjamah Al Jamal Al Syarthiyah Fihi”. Penelitian yang
bahasa sumber (bahasa Arab) dan bahasa sasaran (bahasa Indonesia) memiliki
satu kata dengan kata lain yang membentuk frase atau kalimat.
5
Lukman Hakim (2015) yang berjudul “Metode dan Strategi
6
Dau'u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh dan menganalisis metode
menerjemahkan.
E. Metodologi Penelitian
fenomena dengan latar alamiah, dengan berporos pada data deskriptif yang
kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya
1. Fokus Penelitian
4
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 31.
5
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
h. 11
7
2. Sumber Data
kamus Al-Munawwir. Oleh karena itu, peneliti juga merujuk pada kamus
kata.
8
3. Metode Penyediaan Data
dikumpulkan, data akan sulit dianalisis karena belum ditata dan dipilah.
Untuk itu, datanya harus dipilah-pilah. Satu alternatif untuk memilah dan
berdasarkan konteks data. Data dalam hal ini merujuk pada fenomena
4. Analisis Data
semantis.
6
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 200.
9
pengklasifikasian dan pengelompokan data, tentu harus didasarkan pada
bersifat teknis.
6. Teknik Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDa
10
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima Bab, yang akan
tersendiri yang terdiri dari enam sub-bab, yang meliputi latar belakang
Bab II adalah pembahasan. Bagian pembahasan ini terdiri dari tiga sub-
Bab III akan memaparkan korpus penelitian. Bagian ini akan membahas
Kiai Hasyim dan karya-karyanya. Yang terdiri dari tiga sub-bab yaitu, tentang
penulis, karya-karya kiai Hasyim Asy’ari, dan tentang kitab dan naskah
Yang terdiri dari tiga sub-bab yaitu, pendahuluan, terjemahan kitab Dau'u al-
Bab V adalah penutup. Pada bagian ini, ada dua hal yang dikemukakan:
11
BAB II
terkandung dalam teks suatu bahasa atau teks sumber ke dalam bentuk teks
dalam bahasa lain atau teks sasaran. Dengan demikian teks adalah bahasa.7
Menurut Benny Hoedoro Hoed, teks klasik adalah teks yang sudah berumur
beberapa puluh tahun. Dalam tradisi yang ada, biasanya teks klasik dianggap
bertambah karena antara pengirim dari Tsu dan penerima bahasa sasaran
terdapat jarak waktu yang disertai dengan jarak budaya. Masa 50 tahun sudah
Jarak budaya antara isi teks tersebut dan lingkungan teks yang sama 50 tahun
masa kini, maka hasil penafsiran penerjemah dapat berbeda dari teks aslinya.
Terdapat pula jarak kebahasaan dan waktu atau jarak kronolektal yang harus
7
Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya,
2006), h. 28.
8
Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 32-33.
12
Menurut Hidayatullah, untuk kasus teks klasik Arab ada perbedaan
dengan yang dikemukakan Hoed. Ada aspek lain yang juga harus
diperhatikan dalam, yaitu terkait dengan format dan gaya bahasa teks. Dalam
teks Arab, perubahan format dan gaya bahasa teks nyata terlihat pada teks-
teks yang berusia 100 tahun ke atas. Teks klasik dalam teks Arab dinilai yang
berusia lebih dari 100 tahun dan teks yang ditulis kurang dari 100 tahun
namun menggunakan format dan gaya bahasa teks klasik. Adapun ciri-ciri
format dan gaya bahasa teks klasik dapat diketahui sebagai berikut.9
Salah satu bentuk teks klasik ialah teks keagamaan. Dunia yang
adalah teks yang subtansinya didominasi oleh tema dan topik-topik yang
bersumber pada satu agama atau lebih. Bentuk teks keagamaan beragam.
9
Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer
(Tangerang Selatan:Alkitabah, 2014), h. 114.
13
Dalam Islam, teks keagamaan bisa ditemukan pada Alquran, hadis, kitab
tafsir, kitab fikih, kitab tasawuf, kitab akhlak, dan yang lainnya.10
klasik. Baik teks otoritatif maupun teks ekspresif, keduanya adalah teks-teks
yang isi dan gaya bahasa, gagasan dan kata-kata, serta strukturnya sama-sama
pentingnya. Teks sumber yang dijadikan objek penelitian ini pun termasuk
penulis yang subtansinya adalah topik yang bersumber pada teks keagamaan
pada Tsu dan tetap dalam ruang lingkup budaya Tsu, penerjemah bisa
makna yang bersifat tidak begitu penting dan tidak mengkhianati pesan Tsu
itu sendiri.11
translation is more flexible, admits the creative exception to 100% fidelity and allows
for the translator’s intuitive empathy with the original. Semantic translations is used
for expressive texts. Semantic translation is personal and individual, follows the
10
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 97.
11
Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto, Translation Bahasan Teori & Penuntun
Praktis Menerjemahkan (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 53.
14
thought processes of the author, tends to over-translate, pursues nuances of meaning,
kata, frasa/kolokasi, dan klausa serta konteks untuk mendapatkan makna yang
tepat sama dengan stuktur semantik dan sintaksis bahasa sumber, serta makna
kata dan makna kalimat ditinjau dari sudut konteks bahasa sumber.12
12
Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke Dalam Bahasa Indonesia (Jakarta:
Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008), h. 92-93.
13
M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Arab Indonesia (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 55.
15
penulis Tsu; hasil terjemahannya cenderung lebih kompleks lebih rinci
C. Strategi Penerjemahan
bahasa sumber dan bahasa sasaran. 15 Dalam bukunya terdapat empat strategi
penerjemahan untuk teks sumber berbahasa Arab yang bisa digunakan saat
menerjemahkan:
dalam Bsa. Seperti kata dalam Tsu yang semula berurutan, saat
Contoh:16
14
Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke Dalam Bahasa Indonesia, h. 96.
15
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 54.
16
Seluruh contoh strategi penerjemahan diambil dari buku Hidayatullah, Seluk-Beluk
Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 54-
16
2. Ziyâdah (Menambahkan)
Bsa. Ini terkait dengan konsekuensi dari perbedaan struktur dalam Bsu
dan Bsa. Jika kata tambahan dalam Tsa muncul itu merupakan
menjadi 6 kata.
Contoh:
3. Hadzf (Membuang)
dalam Bsu. Ada beberapa kata yang tidak perlu diterjemahkan untuk
pengalihan pesan Tsu ke Tsa. Bahkan, jika kata-kata itu tidak dibuang,
maka pesannya bisa jadi menyimpang. Seperti jumlah kata dalam Tsu
kata.
17
Contoh:
4. Tabdil (Mengganti)
konsep yang digunakan dari struktur Tsu dalam Tsa. Seperti kata dalam
Tsu yang berjumlah 5 kata. Cukup diterjemahkan satu kata atau dua
kata saja.
Contoh:
18
BAB III
A. Tentang Penulis
Pesantren Gedang, Jombang. Saat itu lahirlah bayi mungil yang kemudian
diberi nama Muhammad Hasyim. Bayi inilah yang kelak menjadi salah
ini.17
adalah Kiai Asy’ari asal Demak, seorang santri cerdas di pesantren Kiai
Usman. Ibunya, Nyai Halimah, adalah putri Kiai Usman. Sang ibu merupakan
putri pertama dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Adapun saudara-
saudarinya adalah Muhammad, Leler, Fadhil, dan Nyai Arif. Dari pernikahan
kakek buyutnya adalah Kiai Sihah yang merupakan pendiri Pondok Pesantren
Tambak Beras, sedangkan kakeknya Kiai Usman adalah kiai terkenal pendiri
17
Muhammad Hasyim dan Ahmad Atho’illah, Biografi Ulama Nusantara (Tuban:
Kakilangit Book, 2012), h. 10.
18
Zuhairi Misrawi, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi Keutamaan dan
Kebangsaan (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010), h. 34.
19
pondok pesantren Gedang, sedangkan ayahnya Asy’ari adalah pengasuh
pondok pesantren Keras di Jombang. Dari silsilah ini maka dapat dilihat
pesantren ayahnya.19
Dari garis ayah, beliau adalah seorang kiai yang memiliki garis darah dengan
Maulana Ishaq hingga Imam Ja’far Shadiq bin Muhammad Baqir. Sedangkan
dari garis ibu, beliau memiliki pertalian darah dengan Raja Brawijaya VI
(Lembur Peteng) yang memiliki anak bernama Karebet, atau dikenal dengan
istrinya adalah putri kiai sehingga beliau sangat dekat dengan para kiai. Di
antara mereka adalah Khadijah, putri Kiai Ya’kub dari Pesantren Siwalan.
Nafisah, putra Kiai Romli dari Pesantren Kemuring, Kediri. Nafiqoh, yaitu
putri Kiai Ilyas dari Pesantren Sewulan Madiun. Masruroh, putra dari saudara
beliau adalah Hannah, Khairiyah, Aisyah, Ummu Abdul Jabar, Ummu Abdul
19
Hartono Margono, “K.H. Hasyim Asy’ari dan Nahdlatul Ulama,” Media Akademika Vol,
26, no. 3 (Juli 2011): h. 337.
20
Nur Rokhim, Kiai-kiai Kharismatik dan Fenomenal (Yogyakarta: IRCiSoD, 2015), h. 20.
21
Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama Biografi K.H. Hasyim Asy’ari, (Yogyakarta:
LkiS, 2000), h. 20-21.
20
Abdullah, meninggal di Mekah sewaktu masih bayi, Abdul Wahid Hasyim,
Abdul Hafidz, yang lebih dikenal dengan Abdul Khalik Hasyim, Abdul
pasca wafat gurunya, yaitu Kiai Kholil tahun 1925, kiblat para kiai di Jawa
2. Riwayat Pendidikan
Solahuddin Wahid yang tak lain adalah cucu Kiai Hasyim Asy’ari mengenai
merupakan sosok yang luar biasa. “Seorang yang punya pengaruh besar,
sangat besar. Sosok yang penuh pengabdian, sosok yang diikuti oleh banyak
orang, sosok yang luar biasa menurut saya.” Ujar cucunya. Kiai Hasyim lahir
dari keluarga ulama, ayahnya adalah Kiai Asy’ari menikah dengan putri Kiai
22
Chairul Anam, Pertumbuhan dan Perkembangan Nahdlatul Ulama, (Sala: Jatayu Sala,
1985), h. 58-59.
23
Rokhim, Kiai-kiai Kharismatik dan Fenomenal, h. 20.
24
Atunk Oman, “Biografi KH Hasyim Asy’ari Tebuireng—KompasTV.VOB”, video diakses
pada 18 Oktober 2016 dari: https://youtu.be/UReft2Ts5U4
21
Gedang inilah Kiai Hasyim dibesarkan hingga usianya 6 tahun. “Kemudian
Kiai Asya’ari ini pindah ke Dusun Keras, di situ Kiai Hasyim dididik oleh
ilmu.” Lanjutnya.
“Kemudian beliau belajar juga ke Mekah, dua kali beliau berangkat, yang
istrinya meninggal. Setelah itu beliau ke Mekah lagi untuk waktu yang cukup
lama dan belajar dari beberapa ulama di sana. Di antaranya ialah KH Mahfud
Termas kemudian Syeikh Khatib Minangkabau dan juga Syeikh Nawawi Al-
dan pabrik gula. Warga Tebuireng yang kala itu mengalami kebobrokan
berbagai cara untuk mengancam keselamatan para santri dan keluarga Kiai
Hasyim. “Jadi kalau ada kehidupan buruh yang dekat dengan hura-hura lah
katakan, kalau mereka menerima upah, kemudian ada minum, ada main, ada
22
madon, ini kan dihilangkan, kan tentunya orang menentang itu, keras sekali
penentangan itu.” Tutur pimpinan Tebuireng saat ini. Sikap Kiai Hasyim
yang lemah lembut dan suka menolong lambat laun merebut hati warga
Meski memegang tradisi lama Kiai Hasyim tetap terbuka pada berbagai
perubahan. Dia menerima usulan dari putra dan kerabatnya yang lain untuk
23
B. Karya-karya K.H. Hasyim Asy’ari
memiliki beberapa karya lain dalam berbagai bidang ilmu. Ciri khas Kiai
Ikhwân. Kitab ini selesai ditulis pada Senin, 20 Syawal 1260 H, dan
organisasi Muslim terbesar di dunia itu. Buku ini sangat penting dalam
25
Misrawi, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi Keutamaan dan Kebangsaan, h. 96.
24
yaitu Iman Syafi’i, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad
bin Hanbal.
Bandung. Karya ini juga diterjemahkan oleh Prof. Buya Hamka dalam
‘Ulamâ. Karya ini berisi 40 hadis yang mesti dipedomani oleh warga
kuat bagi setiap umat dalam mengarungi kehidupan yang begitu sarat
tantangan.
Selain itu, kitab ini juga berisi biografi Rasulullah SAW dan akhlaqnya
diperhatikan saat Maulid Nabi. Kita tahu bahwa tradisi merayakan hari
25
khas kalangnan Muslim tradisional. Karena itu, agar perayaannya
tersebut, kitab ini dapat dijadikan rujukan. Kitab ini selesai ditulis pada
Fâsuruanî. Kitab ini berisi perdebatan antara Kiai Hasyim dan Syaikh
11. al-Risâlah fî al-‘Aqâid. Kitab ini ditulis dalam bahasa Jawa, berisi
12. al-Risâlah fî al-Tasawuf. Kitab ini juga ditulis dalam bahasa Jawa,
berisii masalah Tasawuf. Kitab ini dicetak dalam satu buku dengan
26
13. Âdâb al-‘Âlim wa al-Muta’allim fî mâ Yanhaj Ilaih al-Muta’allim fî
dunia pendidikan. Kitab ini merupakan resume dari kitab Âdâb al-
(majalah milik Masyumi), Berita NO, Soeloeh NO, Swara NO, dan
sebagainya. Tema yang beliau tulis tidak sebatas bidang ilmu keagamaan, tapi
26
Hamzah Sahal, “Karya-karya Hadratusy Syaikh”, artikel ini diakses pada 21 Oktober
2016 dari http://www.nu.or.id/post/read/41172/karya-karya-hadratusy-syaikh
27
C. Tentang Kitab dan Naskah Dau'u al-Misbâh
karya beliau yang terdiri dari 21 halaman, yang di dalamnya berisi hal-hal
yang berkaitan dengan pernikahan, mulai dari aspek hukum, syarat, rukun,
bermanfaat bagi setiap pembacanya. Kitab ini biasanya dicetak bersama kitab
Miftah al-Falah karya cucu dari Kiai Hasyim sendiri, yaitu almarhum Kiai
alasan yang beliau tulis dalam karyanya. Beliau menangkap betapa pada saat
itu, banyak pemuda yang ingin menikah, akan tetapi tidak mengetahui syarat
dan rukun nikah, hak-hak seorang istri terhadap suami dan begitupun
sebaliknya. Tidak tahu pula tentang tata cara atau sopan santun dalam
Dalam kitab tersebut, terkandung juga beberapa nasehat yang penting agar
27
Misrawi, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Moderasi Keutamaan dan Kebangsaan, h. 98.
28
pernikahan benar-benar bisa menjadi sebuah bahtera rumah tangga yang
sistematis yang mana terdiri dari pendahuluan, dua bab, dan penutup. Dalam
termasuk kepada yang dihukumi sunnah, wajib, haram, dan makruh beliau
jelaskan di dalam bab pertama. Pada bab kedua dipaparkan mengenai rukun-
yang mana menjelaskan seperti apa bentuk ijab-qabul yang menjadikan sah
dan tidak sahnya akad tersebut; rukun kedua adalah mempelai perempuan,
rukun ketiga adalah mempelai laki-laki, yang mana juga dijelaskan beberapa
syarat untuk seorang mempelai laki-laki; rukun keempat ialah seorang wali
nikah dan rukun terakhir ialah dua orang saksi, yang mana dijelaskan
tersebut beliau selalu menyertakan ayat al-Quran atau hadis Nabi yang beliau
28
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 3.
29
BAB IV
A. Pendahuluan
dan kalimat Tsu yang tidak sesuai dengan arti dalam kamus saja. Deskripsi
dari mana arti kata tersebut diambil, dan mengapa diterjemahkan seperti itu.
Adapun untuk kata yang artinya sesuai atau ditemukan dalam kamus, tidak
dideskripsikan.
Kitab ini merupakan sebuah risalah دعاين إىل، ىف أحكام النكاح30فهذه رسالة
mengenai hukum-hukum pernikahan.
Banyaknya yang hendak menikah dari أتليفها كون أكثر مريدي التزوج من عوام أىل
29
Kata وبعدtidak diterjemahkan karena ada dan tidak ada terjemahannya dalam Tsu pun tidak
mengurangi pesan yang disampaikan penulis.
30
Kata رسالةmenurut kamus aplikasi Al-Maany Arab-Indonesia (Atef Sharia, versi 1.2) memiliki arti
surat; catatan; pesan; kabar; tesis; disertasi; risalah; paper; makalah. Diterjemahkan dengan kata
30
masyarakat kalangan awam namun وال شروطو، بلدي ال يتعلمون أركان النكاح
tidak mempelajari akan rukun,
ketentuan dan adab-adab pernikahan فتأملت سبب، مع وجوبو عليهم، وال آدابو
padahal menjadi kewajiban mereka
untuk mempelajarinya, mendorong saya
فإذا ىو كون ابب النكاح مندرجا يف، ذلك
untuk menulis risalah ini. Oleh karena ، فتكاسلت مهتهم عن ذلك، الكتب الكبار
itu saya menulisnya. Penjelasan
mengenai pernikahan biasanya terdapat فأردت ذكرىا يف ىذه الرسالة ليسهل تناوذلا
dalam kitab-kitab besar, sehingga
membuat mereka malas untuk
على مريدي التزوج منهم
mementingkan mempelajari
pengetahuan mengenai pernikahan.
Saya ingin menjelaskan pentingnya
pengetahuan tersebut dalam risalah ini
untuk memudahkan mereka yang
hendak menikah untuk mempelajarinya.
Risalah ini saya beri nama Dau'u al- ، ومسيتها ضوء ادلصباح يف بيان أحكام النكاح
Misbah Fi Bayani Ahkami al-Nikah
Risalah ini tersusun dari dua bab dan وادلرجو شلن رأى، ورتبتها على اببُت وخاسبة
penutup. Yang diharapkan kepada siapa فيها خلال أو نقصا أو خطاء أن ينبو على ذلك
saja yang menemukan kesalahan
maupun kekurangan dalam risalah ini وما توفيقي، ألن اإلنسان زلل اخلطأ والنسيان
adalah untuk mengingatkannya, karena
manusia adalah tempat kesalahan dan
. إال ابهلل عز وجل عليو توكلت وإليو أنيب
lupa. Tiada yang memberi saya
pertolongan kecuali Allah swt,
kepadanya saya berserah diri dan
kepada-Nya lah saya kembali.
31
Hukum-hukum Pernikahan الباب األول
Terdapat beberapa persoalan mengenai
يف بيان أحكام النكاح
pernikahan. األوىل نص اإلمام أن النكاح من، وفيو مسائل
1. Pendapat Imam Haramain, “Menikah
risalah sendiri, karena dalam kamus aplikasi KBBI (Yufid Inc. vers. 3.2) terdapat arti karangan
ringkas mengenai suatu masalah dalam ilmu pengetahuan.
31
Frase الباب األولyang merupakan bentuk sistematika penulisan dari penulis tidak diterjemahkan,
karena tidak mempengaruhi pesan yang penulis sampaikan dalam Tsu dan untuk kepentingan
pemoderenan sistematika penulisannya.
31
merupakan sebagian dari hawa nafsu وإليو أشار، 32الشهوات ال من القرابت
belaka, bukan sebagian dari cara
mendekatkan diri pada Allah.” Dalam قال هللا تعاىل (زين: فقال، الشافعي يف األم
kitab Al-Umm Imam Syafi’i merujuk
pada firman Allah swt (Dijadikan indah
ويف،)للناس حب الشهوات من النسأء
bagi pandangan manusia kecintaan احلديث (حبب إيل من دنياكم النسآء
terhadap hawa nafsu, yaitu wanita), dan
pada hadis (Dijadikan cinta kepadaku )والطيب
dari dunia kalian yaitu wanita dan
wewangian).
2. Pendapat Abu Ishaq al-Syairazi dalam : الثانية قال أبو إسحاق الشَتازي يف ادلهذب
kitab Muhadzdzab, “Menikah النكاح جائز ألنو ابتغاء لذة تصرب النفس عنها
merupakan perkara yang
diperbolehkan. Karena menikah ialah ، فلم جيب كلبس الناعم وأكل الطيب
mencari kesenangan yang harus
bersabar atasnya dan tidak diwajibkan,
seperti mengenakan pakaian bagus dan
memakan makanan yang enak.”
32
Kata قرابتmerupakan bentuk jamak dari kata قربةyang menurut kamus Al-Munawwir (Pustaka
Progressif, 2002) memiliki arti dekat; mendekati; mempersembahkan; berusaha, namun
diterjemahkan dengan “cara mendekatkan diri kepada Allah” karena jika hanya diterjemahkan
sebagaimana arti harfiyahnya, akan kurang mudah dipahami.
33
Kata ابقاءmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progressif, 2002) memiliki arti tetap; tinggal;
menetapkan, namun diterjemahkan dengan “melanjutkan” karena ada kata نسلsetelahnya yang
memiliki arti keturunan; anak cucu; generasi. Jika ibqa’ tetap diterjemahkan sebagaimana arti
harfiyah, terjemahannya kurang berterima.
32
34
Disunahkan menikah, seperti bagi وقد يستحب كمن اتقت نفسو إىل الوطىء
seseorang yang sangat berkeinginan
memenuhi kebutuhan biologisnya dan وشلن مل تتق نفسو إليو، وقدر على ادلهر والنفقة
mampu untuk memberi mahar dan ألنو تتوجو إليو، فادلستحب لو أن ال يتزوج
nafkah. Jika sebaliknya, disunahkan
baginya untuk tidak menikah. Karena حقوق ىو غٍت عن التزامها وحيتاج أن يشتغل
menikah membuat seseorang
berhadapan dengan hak-hak yang harus ، وإذا تركو زبلى للعبادة، بسببها عن العبادة
dipenuhi. Menikah juga membuat . انتهى، فكان تركو أسلم لدينو
seseorang menjadi sibuk sebab urusan
hak-haknya dan mengabaikan
ibadahnya. Ketika seseorang tidak
menikah dan memprioritaskan ibadah,
maka pilihannya tersebut
menyelamatkan agamanya.
Pendapat Imam Syarqawi dalam kitab وقد جيب:وقال الشرقاوى يف حاشية التحرير
Hasyiyah al-Tahrir, “Menikah
تعُت النكاح طريقا لدفع الزان أو طلنق
كما إذا ن
diwajibkan ketika menikah dipastikan
menjadi jalan untuk menghindari zina وقد يكون خالف، من ذلا حق يف القسم
atau diceraikannya istri yang dimadu.
Berbeda lagi dengan seperti seseorang بل، األوىل كمن اتقت نفسو إليو وفقد أىبتو
yang sangat ingin menikah namun tidak فإن مل ينكسر بو ال، توقانو بصوم35يكسر
ada kesiapan, sebaiknya menghilangkan
keinginannya dengan berpuasa. Jika بل يتزوج بقصد العفة، يكسرىا بكافور وحنوه
dengan berpuasa tak juga
menghilangkan keinginannya, maka ia
tidak boleh menghilangkan
keinginannya dengan menggunakan
kapur dan sejenisnya, namun
menikahlah dengan niat menjaga diri
dari zina.”
34
Kata وطءmerupakan bentuk mashdar dari kata وطئyang dalam kamus Al-Munawwir (Pustaka
Progressif, 2002) memiliki arti setubuh diterjemahkan menjadi “kebutuhan biologis” karena
bersinonim dengan arti harfiyahnya namun lebih sesuai dengan norma bahasa sasaran.
35
Kata كسرmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progressif, 2002) memiliki arti memecahkan;
meremukan; memisahkan diterjemahkan dengan kata “menghilangkan” karena lebih sederhana
untuk dipahami.
33
Menikah dimakruhkan bagi seseorang وقد يكره كمن مل تتق نفسو إليو وفقد أىبتو أو
yang sama sekali tidak menginginkan
menikah, baik memiliki kesiapan atau وقد حيرم، وجدىا وكان بو علة كهرم وتعيُت
tidak, dan ia memiliki penyakit seperti
kepikunan dan impotensi. Diharamkan
.كنكاح من حرم نكاحها
menikah, seperti menikahi perempuan
yang haram untuk dinikahi.
3. Disunahkan menikah hanya dengan الثالثة يستحب أن اليتزوج إال ذات دين دلا
perempuan yang seagama.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah,
روى أبو ىريرة رضى هللا عنو أن النيب صلى هللا
Rasulullah saw bersabda “Perempuan عليو وسلم قال ( تنكح ادلرأة ألربع دلاذلا
dinikahi karena empat faktor, karena
hartanya, nasabnya, parasnya dan فاظفر بذات الدين، وحسبها ومجاذلا ودينها
agamanya. Pilihlah perempuan karena تربت يداك ) يغٍت الالئق بذي الدين وادلروءة
agamanya, niscaya kamu akan
beruntung.” Keharmonisan terpenuhi ، أن يكون الدين مطمح نظره يف كل شىء
dengan memilih perempuan yang
seagama dan memiliki budi pekerti, السيما فيما تطويل صحبتو
karena agama merupakan tujuan yang
berkaitan dalam segala hal, terutama
perihal hubungan untuk jangka waktu
yang lama.
Nabi saw menganjurkan untuk memilih الدين الذي36فأمر النيب ملسو هيلع هللا ىلص بتحصيل صاحبة
istri yang beragama, yang mana agama
ويف احلديث عبد هللا بن عمرو، ىو غاية البغية
adalah puncaknya tujuan. Diriwayatkan
dari Abdullah bin Umar dari Ibnu Majah, عن إبن ماجو رفعو إيل رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص ( وال
Rasulullah saw bersabda “Janganlah
kamu menikahi perempuan karena تزوجوا النسآء حلسنهن فعسى حسنهمن
keindahannya, terkadang keindahannya ( وال تزوجوىن أمواذلن، يرديهن) أي يهلكهن ن
membinasakannya, dan janganlah kamu
menikahinya karena hartanya,
36
Kata صاحبةmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progressif, 2002) memiliki arti teman; pemilik
diterjemahkan menjadi “istri” karena menyesuaikan konteksnya.
34
terkadang hartanya menyesatkannya, ولكن تزوجوىن، فعسى أمواذلن أن تطغيهن
tetapi kamu nikahilah ia karena
agamanya. Karena seorang budak ذات دين37 وألمة سوداء خرماء، على الدين
perempuan hitam yang cacat namun
memiliki agama itu lebih baik daripada
)أفضل من امرأة حسناء وال دين ذلا
seorang perempuan cantik yang tidak
memiliki agama.”
Menikahlah hanya dengan perempuan ألن القصد، وأن ال تزوج إال ذات عقل
yang berakal, karena tujuan menikah وال، ابلنكاح العشرة ابدلعروف وطيب العيش
adalah suatu hubungan dan kehidupan
yang baik. Tujuan tersebut hanya akan . يكون ذلك إال مع ذات عقل
didapat bersama perempuan yang
berakal.
4. Disunahkan menikah dengan الرابعة يستحب أن تكون الزوجة بكرا إال لعذر
perempuan perawan, kecuali terdapat كضعف آلتو عن االفتضاض أي إزالة
alasan lain. Seperti bagi seorang
penderita impotensi dan seseorang أو احتياجو دلن يقوم على عيالو، 38البكارة
yang membutuhkan perempuan yang
dapat menangani untuk mengurus وكوهنا ذات نسب طيب ال، كما وقع جلابر
keluarganya, seperti yang dialami Jabir; ومثلهما اللقيطة ومن، بنت زان وال بنت فاسق
perempuan yang memiliki nasab yang
baik, bukan anak hasil zina dan anak وكوهنا كفوا لو دلا صححو، ال يعرف ذلا أب
seorang fasik, seperti anak adopsi yang
tidak diketahui siapa ayahnya;
احلاكم من حديث عائشة مرفوعا ( زبَتوا
perempuan yang sepadan dengannya. ، وكوهنا ولودا، ) لنطفكم وانكحوا األكفاء
Diriwayatkan dari Hakim dari Aisyah r.a
"Pilihlah olehmu tempat engkau ، وكوهنا ودودا، ويعرف ذلك ىف البكر أبقرهبا
menanamkan air mani (benih)mu, dan
nikahilah perempuan yang sekufu
فإىن مكاثر بكم، خلرب ( تزوجوا الولود الودود
(sederajat);” perempuan yang subur خفيفة، األمم يوم القيامة ) ابلغة إال حلاجة
37
Kata خرماءdalam kamus aplikasi Al-Maany Arab-Indonesia (Atef sharia, versi 1.2) memiliki arti
lubang; telinga yang sobek diterjemahkan menjadi “yang tidak cantik” karena terdapat antonim
إ
di kalimat selanjutnya yaitu مرأة حسناءyang berarti “perempuan cantik”.
38
إ
Kalimat كضعف آلتو عن االفتضاض اى زالة البكارةyang secara harfiyahnya berarti “seperti lemah
kemaluannya seseorang untuk memecahkan atau menghilangkan keperawanan” diterjemahkan
menjadi “bagi seorang penderita impotensi” saja, karena mempertahankan norma dalam
bahasa sasaran.
35
rahimnya. Kesuburan seorang perawan ال مطلقة يرغب فيها مطلقها أو ترغب، ادلهر
dapat diketahui dari kerabatnya;
perempuan yang penuh kasih sayang. غَت ذات قرابة قريبة أبن كانت أجنبية، ىي فيو
Rasulullah saw bersabda “Menikahlah
kamu dengan perempuan yang subur,
. أو ذات قرابة بعيدة
yang penyayang, karena aku berbangga
dengan banyaknya umatku nanti dihari
kiamat”; perempuan yang balig kecuali
karena keperluan; perempuan yang
sedikit maharnya; bukan seorang
perempuan yang dicerai namun masih
suka sama suka dengan mantan
suaminya atau yang masih disukai
mantan suaminya; perempuan yang
tidak memiliki garis kekerabatan dekat,
ia yang bukan kerabat, atau memiliki
garis kekerabatan namun jauh.
6. Ketika hendak menikahi seorang السادسة إذا أراد نكاح امرأة فيسن أن ينظر إىل
perempuan disunahkan untuk melihat
paras dan kedua telapak tangannya. وجهها وكفيها دلا روى أبو ىريرة هنع هللا يضر أن رجال
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. فقال النيب، أن يتزوج امرأة من نسآء األنصار
Seseorang hendak menikahi perempuan
Anshar, lalu Nabi saw bersabda فإن يف أعُت األنصار، ملسو هيلع هللا ىلص (أنظر إىل وجهها
“Lihatlah parasnya, karena terdapat
sesuatu dalam kedua mata perempuan
وال ينظر إىل ما سوى الوجو والكفُت، ) شيئا
Anshar.” Jangan hendak melihat selain وال بد يف حل النظر من تيقن خلوىا من،
pada paras dan kedua telapak
tangannya. Dalam perihal melihat وأن ال يغلب على ظنو أنو ال، نكاح وعدة
perempuan yang hendak dipinang,
جياب
diharuskan memastikan bahwa ia tidak
36
dalam status menikah dan tidak dalam
masa idah, namun tidak diwajibkan
melihat jika sudah tidak harus
dipertanyakan statusnya.
Bagi seseorang yang sulit untuk melihat ويسن دلن ال يتيسر لو النظر أن يرسل حنو امرأة
perempuan yang hendak dipinangnya وكذلك يسن للمرأة إذا إرادت أن، لتصفها لو
disunahkan untuk mengirim seseorang
untuk menyifatkan perempuan tersebut من39 ألنو يعجبها، تتزوج برجل أن تنظر اليو
kepadanya. Begitu pula disunahkan bagi
seorang perempuan yang hendak
وذلذا قال عمرو، الرجل ما يعجب الرجل منها
menikah dengan seorang laki-laki untuk ال تزوجوا بناتكم من الرجل: بن اخلطاب هنع هللا يضر
melihatnya terlebih dahulu. Karena
perempuan menyukai laki-laki yang . فإنو يعجبهن منهم ما يعجبهم منهن، الدميم
berparas baik sebagaimana laki-laki
menyukai perempuan berparas cantik.
Oleh karenanya Umar bin Khattab r.a
berkata “Janganlah kamu menikahkan
anak perempuanmu dengan laki-laki
yang berwajah jelek, karena anak
perempuanmu menyukai laki-laki yang
berwajah baik sebagaimana laki-laki
menyukai perempuan berparas cantik.”
7. Suami menyampaikan urusannya ، السابعة أن يلقي الزوج أمره إىل مسع الزوجة
untuk didengarkan istri dan
menjelaskan tujuannya, agar istrinya لتكون على بصَتة من أمره، ويشرح شأنو
dapat waspada pada setiap urusan . ويقُت من حالو ويدخل على اختيار منها
suaminya, meyakinkan keputusan
suaminya dan menjadikan pendapat
istrinya sebagai pertimbangan.
8. Sebagian orang Arab mengungkapkan ال تنكحوا من: الثامنة قال بعض العرب
“Jangan kamu nikahi 6 karakter
perempuan ini yaitu, egois, suka وال، ال أاننة وال منانة وال حنانة، النسآء ستة
mengungkit, dan mengingat mantan أما األاننة، تنكحوا جداقة وال براقة وال شداقة
keluarganya. Jangan kamu nikahi pula
39
Kata عجبdalam kamus aplikasi Al-Maany Arab-Indonesia (Atef Sharia, versi 1.2) memiliki arti
ketakjuban; kekaguman; keheranan; kekaguman, diterjemahkan menjadi menyukai karena
memilih sinonim dari kata kagum atau mengagumi.
37
perempuan yang boros, berlebihan فهي اليت تكثر األنُت والتشكى وتعصب رأسها
dalam berhias dan banyak bicara. al-
Ananah ialah perempuan yang فنكاح ادلراضة وادلتمارضة ال خَت، أكثر أوقاهتا
egoismenya tinggi, banyak mengeluh,
selalu mengikat kepalanya. Tidak ada
فيو
baiknya menikahi perempuan yang
sengaja berpura-pura sakit;
al-Mananah ialah perempuan yang suka : ىي اليت سبن على زوجها فتقول40وادلنانة
memberikan sesuatu kepada suaminya,
lalu ia berkata, “Saya telah melakukan
واحلنانة اليت ربن إىل، فعلت الجلك كذا وكذا
ini dan itu untuk kamu;” al-Hananah وىذه شلا، زوج أخر أو إىل ولدىا من زوج أخر
ialah perempuan yang mengingat
mantan suaminya atau anak dari ينبغي اجتنابو واحلداقة اليت ترى إىل كل شيء
mantan suaminya. Perempuan seperti حبداقتها فتشتهيو وتكلف زوجها شراءه
ini harus dihindari untuk dinikahi; al-
Hadaqah ialah perempuan boros yang
melihat setiap hal lalu menginginkannya
dan menuntut suaminya untuk
membelinya;
40
Kata احلنانة ادلنانةdan احلداقةtidak diterjemahkan sebagaimana kata tersebut hanya dialih aksarakan
dalam kalimat sebelumnya. Karena ketiga kata tersebut dalam kalimat ini diikuti penjelasan
makna dari setiap katanya secara detail.
41
Begitupun kata الرباقةdan الشداقةtidak diterjemahkan sebagaimana dalam kalimat sebelumnya.
Karena ketiga kata tersebut dalam kalimat ini diikuti penjelasan makna dari setiap katanya
secara detail.
38
42
9. Terdapat 5 manfaat menikah di الولد وكسر، التاسعة فوائد النكاح مخسة
antaranya. Memiliki keturunan,
memenuhi kebutuhan biologis, شهوة الفرج وتدبَت أمور ادلنزل وكثرة العشَتة
mengatur urusan rumah tangga, ورلاىدة النفس ابلقيام على وظائف األىل
memperbanyak kerabat, bertanggung
jawab dengan sungguh dan sabar والعيال والصرب عليها
terhadap istri dan keluarganya.
Terdapat 3 penyakit karena menikah. األوىل العجز عن طلب، وآفة النكاح ثالث
Pertama, tidak mampu untuk mencari
nafkah halal, karena hal tersebut tidak
، فان ذلك ال يتيسر ألكثر الناس، احلالل
mudah bagi kebanyakan orang. Apalagi سيما ىف ىذا الزمان الصعب الذي أكثر معاملة
di zaman serba sulit, kebanyakan
perilaku masyarakatnya keluar dari أىلو خارجة عن قانون الشرع مع اضطراب
hukum syariat dengan beralasan tidak فيكون النكاح سببا، ادلعاش وفساد أحوالو
pastinya pendapatan dan prihatinnya
keadaan menjadikan pernikahan وفيو ىالكو، للدخول فيها واإلطعام من احلرام
penyebab masuknya penyakit tersebut
dan makanan yang haram. Celakalah ia وىالك أىلو
dan celakalah keluarganya.
Seorang lajang terbebas dari hal وادلتزوج يدخل، وادلتعزب يف سعة عن ذلك
tersebut. Seorang yang menikah akan 43
memasuki tempat masuknya keburukan
بسببو مداخل السوء فيتبع ىوى زوجتو ويبيع
dengan mengikuti keinginan istri dan آخرتو بدنياه
mengabaikan urusan akhiratnya demi
urusan dunianya.
42
Kata كسرmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progressif, 2002) memiliki arti memecahkan;
meremukan; memisahkan diterjemahkan dengan kata “memenuhi” karena objeknya adalah
frase شهوة الفرجyang berarti keinginan farji; vulva diterjemahkan menjadi “kebutuhan biologis”
Karena menjaga norma dalam bahasa sasaran.
43
Kata يبيعmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progressif, 2002) memiliki arti menjual
diterjemahkan dengan kata “mengabaikan” karena lebih mudah sampai maksud maknanya dari
pada diartikan sebagaimana arti harfiyahnya.
39
Kedua, kurang mementingkan dan والتفريط عن القيام حبق44والثانية القصور
menganggap sepele dalam memenuhi
kebutuhan istri dan keluarga. Laki-laki وأىل، ألن الرجل راع يف بيتو، األىل والعيال
diibaratkan penggembala di rumahnya,
keluarganya ibarat gembalaannya dan ia
الثالثة أن، وىو مسؤل عنهم، بيتو رعيتو
yang bertanggung jawab atas mereka. يكون األىل والولد شاغلُت لو عن طاعة هللا
Ketiga, istri dan anak adalah penyebab
seseorang berpaling dari taat kepada تعاىل وجاذبُت إىل اإلجتهاد يف طلب الدنيا
Allah swt, mereka menuntutnya untuk
bekerja keras mencari hal duniawi,
ومجع ادلال وادخاره ذلم وطلب التفاخر والتكاثر
mengumpulkan harta dan menyimpan ، هبم
serta mencari kemewahan demi anak
istrinya.
Segala sesuatu yang menyibukan dari وكل ما شغل عن طاعة هللا تعاىل من أىل ومال
taat kepada Allah swt, baik istri, harta,
maupun anak, semua itu merupakan فمن، وولد فهو آفة وشؤم على صاحبو
penyakit dan kemalangan bagi لو فوائد النكاح وانتفت عنو آفتو45اجتمعت
pemiliknya. Jika seseorang memiliki
manfaat karena menikah dan tidak ada ومن ال فالًتك لو، فادلستحب يف حقو التزوج
padanya penyakit yang disebabkan
menikah, disunahkan baginya untuk
ومن تعارض فيو األمران فليجتهد، أفضل
menikah. Jika sebalilknya, lebih baik وليفعل ابلراجح
baginya untuk tidak menikah.
Sedangkan jika keduanya ada padanya,
bekerja keraslah dan kerjakanlah
dengan yang terbaik.
10. Disunahkan menikah dengan niat العاشرة السنة أن ينوي ابلنكاح اتباع سنة
untuk mengikuti sunah Rasulullah saw,
untuk menjaga agamanya, memiliki رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص وصون دينو وطلب الولد وسائر
keturunan dan memiliki manfaat- وأن يكون العقد يف، الفوائد اليت ذكرانىا
manfaat yang tadi telah dipaparkan.
Disunahkan pula menyelenggarakan ادلسجد حلديث عائشة مرفوعا (أعلنوا ىذا
akad nikah di Masjid sebagaimana hadis
44
Kata قصورmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progressif, 2002) memiliki arti kependekan;
kekurangan; keterbatasan ditejemahkan menjadi “kurang mementingkan” karena melihat
konteks kalimat tersebut yang jika hanya diterjemahkan dengan kekurangan saja menjadi tidak
membuat pembaca langsung memahaminya.
45
Kata اجتمعmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progressif, 2002) memiliki arti bertemu;
berkumpul; berhimpun diterjemahkan dengan kata “memiliki” saja, karena lebih sederhana.
40
marfu’ dari Aisyah (Umumkanlah النكاح واجعلوه ىف ادلساجد) رواه الًتمذي
pernikahan kalian dan menikahlah di
Masjid) HR. Turmudzi,
dan di hari jumat di pagi hari للحديث46وىف يوم اجلمعة يف أول النهار
sebagaimana hadis masyhur. Nabi ويف، ) ادلشهور (اللهم ابرك ألميت يف بكورىم
bersabda, (Ya Allah berikan keberkahan
bagi umatku di pagi hari mereka). Jika ، ويف غَته على السواء، شول حيث أمكن فيو
memungkinkan disunahkan pada bulan
Syawal, namun di bulan lain pun sama
فإن وجد سبب النكاح يف غَته فعلو
saja. Jika terdapat alasan seseorang
untuk menikah selain di bulan Syawal,
maka menikahlah.
Dibenarkan pula berkeinginan menikah روى الزىري أن، وصح الًتغيب ىف صفر أيضا
di bulan Shafar. Diriwayatkan dari Zuhri;
Rasulullah saw menikahkan Fatimah r.a رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص زوج ابنتو فاطمة عليا رضي هللا
putrinya dengan Ali r.a di bulan Shafar, عنهما يف شهر صفر على رأس اثٌت عشر شهرا
awal bulan kedua belas setelah hijrah.
. من اذلجرة
11. Disunahkan menghadirkan para alim احلادية عشر يسن إحضار مجع من أىل
ulama karena adanya anjuran
mengumumkan pernikahan dan itu الصالح والتقوى لورود األمر ابإلعالن يف
merupakan hal yang lumrah. Tidak akan
terselenggara kecuali dengan hadirnya
وال يكون إال جبمع، وىو اشهار أمره، النكاح
tamu undangan, khususnya para alim وخص أىل الصالح رجاء حلصول، من الناس
ulama dengan harapan agar sampainya
keberkahan atas hadirnya mereka. الربكة حبضورىم
12. Membacakan khutbah nikah الثانية عشر يسن خطبة من ويل الزوجة أو
disunahkan dari wali nikah mempelai
دلا روى أن رسول هللا صلى هللا، وكيلو للنكاح
perempuan atau yang mewakili.
Sebagaimana diriwayatkan Rasulullah عليو وسلم دلا زوج ابنتو السيدة فاطمة لسيدان
saw ketika menikahkan Fatimah r.a
46
Kata أول النهارditerjemahkan dengan “pagi hari” karena awal dari siang adalah pagi dan
diperkuat maksud pesannya adalah pagi hari dengan hadis yang mengikuti kata tersebut yang
menjelaskan waktu pagi hari pula.
41
putrinya dengan Ali bin Abi Thalib r.a علي بن أىب طالب رضى هللا عنهما خطب
membacakan khutbah berikut:
:فقال
Allah swt berfirman (Dialah Allah, yang فقال عز من قائل ( وىو الذى خلق من ادلاء
dari air Ia ciptakan manusia, Ia jadikan
mereka memiliki keturunan dan ) وكان ربك قديرا، فجعلو نسبا وصهرا، بشرا
hubungan pernikahan, dan Ialah وقضاؤه جيرى إىل، فأمر هللا جيرى إىل قضائو،
Tuhanmu yang MahaKuasa). Allah
memerintahkan untuk menjalankan ، ولكل قدر أجل، ولكل قضاء قدر، قدره
segala sesuatu dengan ketentuan-Nya,
setiap ketentuan-Nya berjalan dengan
، ديحو هللا ما يشاء ويثبت، ولكل أجل كتاب
kekuasaan-Nya, setiap ketentuan وعنده أم الكتاب
terdapat kekuasaan, setiap kekuasaan
terpadat ajal, setiap ajal telah tertulis.
Allah menghapus dan menetapkan
sesuatu dengan kehendaknya, Dialah
pemilik al-Quran.
Segala puji hanya milik Allah, kepada- ونعوذ، احلمد هلل حنمده ونستعينو ونستغفره
Nya kami memuji, memohon
pertolongan dan ampunan. Kami من، ابهلل من شرور أنفسنا ومن سيآت أعمالنا
berlindung kepada Allah dari kejahatan
42
diri kami dan keburukan amal kami. ومن يضلل فال ىادي، يهد هللا فال مضل لو
Seseorang yang Allah berikan petunjuk
tiada kesesatan baginya, dan seseorang وأشهد أن ال إلو إال هللا وحده ال شريك لو، لو
yang Allah berikan ia sesat tiada
petunjuk bagi-Nya. Aku bersaksi tiada
وأشهد أن دمحما عبده ورسولو صلى هللا عليو،
Tuhan selain Allah dan aku bersaksi وسلم وعلى آلو وأصحابو
Muhammad saw adalah hamba dan
utusan-Nya.
(Hai orang-orang yang beriman, ( اي أيها الذين أمنوا اتقوا هللا حق تقاتو وال
bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan اي أيها الناس اتقوا، سبوتن إال وأنتم مسلمون
janganlah kamu mati melaikan dalam ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق
keadaan beragama Islam; Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu ، منها زوجها وبث منهما رجاال كثَتا ونساء
yang telah menciptakanmu dari diri
yang satu, dan daripadanya Allah إن هللا، واتقوا هللا الذي تسآءلون بو األرحام
menciptakan istrinya dan daripada كان عليكم رقيبا
keduanya Allah mengembangkan biakan
laki-laki dan perempuan yang banyak.
Bertakwalah kepada Allah yang dengan
nama-Nya kamu saling meminta satu
sama lain, dan peliharalah hubungan
silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu
mengawasi kamu.
Hai orang-orang yang beriman, ، اي أيها الذين امنوا أتقوا هللا وقولوا قوال سديدا
bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, ومن، يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم
niscaya Allah memperbaiki amalan- أما، ) يطع هللا ورسولو فقد فاز فوزا عظيما
amalanmu dan mengampuni dosa-
dosamu. Barang siapa menaati Allah يقضي فيها ما، فإن األمور كلها بيد هللا، بعد
dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia
telah mendapatkan kemenangan yang
وال، ال مؤخر دلا قدم، وحيكم ما يريد، يشاء
besar). Setiap segala urusan ada dalam وال جيتمع اثنان وال يفًتقان إال، مقدم دلا أخر
kuasa Allah. Allah menentukan segala
urusan sebagaimana kehendak-Nya. . بقضاء وقدر من هللا قد سبق
Allah menghakimi sebagaimana
kehendak-Nya. Tidak ada akhir untuk
sebuah permulaan dan tidak ada
permulaan untuk sebuah akhir. Dua hal
43
yang disatukan ataupun dipisahkan
hanya dengan ketentuan dan kehendak-
Nya.”
Sesudahnya khutbah yang dianjurkan مث بعد إلقاء تلك اخلطبة الواردة يقول اخلطيب
tersebut disampaikan, khatib
mentuturkan:
وأن شلا قضى هللا تعاىل وقدره أن خطب فالن:
“Ini merupakan ketentuan dan وسيزوجها وليها، بنت فالن47بن فالن فالنة
kehendak Allah swt, telah meminang
fulan bin fulan kepada fulanah bin أو وكيل وليها على ما مسي من الصداق على
fulan. Akan menikahkannya wali atau ما أمر هللا تعاىل بو من امساك دبعروف أو
yang mewakili dengan sesuatu yang
disebut mas kawin. Sebagaimana واستغفر هللا، أقول قويل ىذا، تسريح إبحسان
perintah Allah swat mengenai mas
kawin. Mengikat dengan baik dan العظيم يل ولكم ولوالدي ودلشاخيي ولسائر
menyerahkan dengan baik pula.” إنو ىو الغفور، فاستغفروا هللا، ادلسلمُت
Kemudian tuturkan:
“Aku meminta ampunan kepada Allah . الرحيم
untukku dan kamu sekalian, untuk
kedua orang tuaku, guru-guruku dan
setiap muslimin. Mintalah ampunan
kalian kepada Allah, karena ialah Allah
yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
48
13. Disunahkan meminang dari pihak الثالثة عشر يسن تقدًن اخلطبة بكسر اخلاء
wali, kemudian dibacakan khutbah
terlebih dahulu, begitupun sebelum ، وكذا قبل اإلجابة، من الويل وخطبة قبلها
mengucap ijab. Para sahabat berkata: واخلطبة ربصل حبمد هللا: قال األصحاب
“Khutbah disampaikan dengan memuji
kepada Allah, solawat dan salam bagi والصالة والسالم على رسول هللا صلى هللا عليو
Rasulullah saw, dan menyampaikan
nasihat.”
وسلم والوصية
47
Kata فالنةadalah bentuk muannats dari kata فالنyang dalam kamus aplikasi Al-Maany Arab-
Indonesia (Atef Sharia, versi 1.2) berarti fulan; si fulan; si anu. Yang mana dalam aplikasi KBBI
Yufid Inc. Vers 3.2 memiliki arti n sebutan kepada orangyang tidak diketahui namanya; sebutan
kepadaorang yang tidak ingin disebutkan nama sebenarnya atau lupa. Jadi diterjemahkan
dengan kata fulanah saja.
48
Frase بكسر اخلاءtidak diterjemahkan karena tidak mempengaruhi pesan Tsu dan hanya sebuah
penjelas kata dalam Tsu.
44
Kemudian khatib menyampaikan. والصالة، بسم هللا واحلمد هلل: فيقول اخلاطب
“Dengan menyebut nama Allah dan
segala puji milik Allah. Salawat dan أوصيكم عباد هللا، والسالم على رسول هللا
salam bagi Rasulullah saw. Aku
mewasiatkan kepada kalian hamba فقد جائتكم، أما بعد، ونفسي بتقوى هللا
Allah dan diriku dengan takwa kepada وإن كان، خاطبا كرديتكم أو فتاتكم فالنة
Allah. Telah datang kepada kalian
seorang khatib untuk meminang جاءكم موكلى أو جئتكم عنو: وكيال قال
fulanah putri kalian.”
Sedangkan jika yang menyampaikan
، فيخبط الوىل أو انئبو كذلك، خاطبا كرديتكم
khutbah adalah yang mewakili, maka . لست دبرغوب عنك: مث يقول
disebutkan. “saya adalah yang
mewakili” atau “saya adalah wakil
peminang untuk putri kalian.”
kemudian wali atau pengganti
menyampaikan khutbah. Lalu
dituturkan: “Aku bukanlah yang tidak
menyukaimu.”
14. Disunahkan bagi yang menikahkan الرابعة عشر يستحب أن يقول ادلزوج قبل العقد
sebelum akad untuk mengucapkan:
أزوجك على ما أمر هللا بو عز وجل من:
أزوجك على ما أمر هللا بو عز وجل من امساك دبعروف او تسريح
ابحسان وأن،49 امساك دبعروف أو تسريح إبحسان
“saya kawinkan kamu sebagaimana يدعو ذلما بعد العقد ابخلَت والربكة دلا روى أبو
perintah Allah swt, mengikat dengan
baik dan menyerahkan dengan baik ىريرة رضي هللا تعاىل عنو أن رسول هللا صلى
pula.”
Kemudian mendoakan keduanya seusai
هللا عليو وسلم كان إذا رفأ اإلنسان إذا تزوج
akad dengan doa yang baik dan berkah. أي دعا لو ابالتفاق واالجتماع قال ( ابرك هللا
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a:
Rasulullah saw ketika menyambangi . ) 50لك وابرك عليك ومجع بينكما يف خَت
warga dalam pernikahan dan beliau
mengajak mereka dengan bersamaan
49
Kalimat أزوجك على ما أمر هللا بو عز وجل من امساك دبعروف او تسريح ابحسانdialihaksarakan terlebih dahulu
kemudian diikuti terjemahannya. Karena kalimat tersebut merupakan suatu anjuran untuk
dilafalkan.
50
Kalimat ابرك هللا لك وابرك عليك ومجع بينكما ىف خَتdialihaksarakan terlebih dahulu kemudian diikuti
terjemahannya. Karena kalimat tersebut merupakan suatu anjuran untuk dilafalkan. Begitupun
seterusnya untuk kalimat yang merupakan suatu anjuran untuk dilafalkan dialihaksarakan
terlebih dahulu.
45
mengucapkan:
ابرك هللا لك وابرك عليك ومجع بينكما ىف خَت
“semoga Allah memberkahi kamu dan
keberkahan untukmu dan dipersatukan
kalian dalam kebaikan.”
15. Imam Qalyubi pada Bab Solat sunah اخلامسة عشر قال العالمة القليويب يف ابب
dalam Hasyiyahnya Syarh Mahali
menuturkan: Disunahkan salat sunah صالة النفل من حاشيتو على شرح العالمة
dua rakaat bagi pengantin laki-laki
sebelum akad nikah dan sebelum ، يسن ركعتان للزوج قبل عقد النكاح: احمللي
bersenggama, begitupun bagi pengantin . وذلا أيضا، ودلن زفت لو عروس قبل الوقاع
perempuan.
51
Rukun Nikah الباب الثاين
Terdapat 5 rukun nikah. Yaitu, ىف بيان أركان النكاح وغَتىا
shighah(ijab-qabul), mempelai ، وزوجة، وىي صيغة، أركان النكاح مخسة
perempuan, mempelai laki-laki dan wali
nikah keduanya yang mengucap akad, . وشاىدان، ومها العاقدان، وزوج وويل
dan dua saksi.
1. Shighah (bentuk), yang mana muncul وربصيل أبن يقول، 53 الصيغة52الركن األول
dari tuturan wali:
زوجتك فالنة او انكحتكها ، والزوج، زوجتك فالنة أو أنكحتكها: الويل
“saya kawinkan kamu kepada fulanah” تزوجتها أو نكحتها أو قبلت نكاحها أو
atau “saya nikahkan kamu kepadanya”.
51
Begitupun frase الباب الثاىنyang merupakan bentuk sistematika penulisan dari penulis tidak
diterjemahkan, karena tidak mempengaruhi pesan yang penulis sampaikan. Karena dengan
judul bab saja pun sudah mewakili bahwa itu sebuah bab.
52
Penulisan الركن االولsampai terakhir dalam penyebutan pada bab rukun-rukun nikah
diterjemahkan hanya dengan menggunakan angka 1, 2, 3, 4, dan 5. Karena agar lebih rapi dan
tidak mengulang kata rukun di setiap poin selanjutnya.
53
Kata صيغةdalam kamus aplikasi Al-Maany Arab-Indonesia (Atef Sharia, versi 1.2) memiliki arti
formula; bentuk; format; rumus; susunan kata; versi; teks, dialihaksarakan terlebih dahulu karena
merupakan istilah tersendiri dalam teks fikih yang memiliki makna kontekstual “bentuk tuturan”
dan diterjemahkan hanya dengan kata “bentuk” saja
46
Dan tuturan mempelai laki-laki: تزوجيها أو النكاح أو التزويج أو رضيت
تزوجتها او نكحتها او قبلت نكاحها او تزوجيها او النكاح او
التزويج او رضيت نكاحها او ىذا النكاح قال الشافعي يف األم، نكاحها أو ىذا النكاح
“saya kawin kepadanya” atau “saya قد: وال نكاح أبدا إال أبن يقول أي الويل:
nikah kepadanya,” “saya terima nikah
kepadanya” atau “ saya terima زوجتكها أو أنكحتكها
kawinnya,” “nikah” atau “kawin,” “saya
rida menikah kepadanya” atau “dengan
menikah ini.”
Pendapat Imam Syafi’i dalam kitab al-
Umm, Menikah hanya terjadi atas
tuturan wali:
قد زوجتكها او انكحتكها
“telah saya kawinkan kamu kepadanya”
atau “saya nikahkan kamu kepadanya”
Meskipun mempelai laki-laki terlebih تزوجت ابنتك أو أنكحتها أو: ولو قال الزوج
dahulu menuturkan:
تزوجت ابنتك او انكحتها او قبلت نكاحها
زوجتكها أو: فيقول الويل، قبلت نكاحها
“saya kawin kepada anak perempuan صح النكاح ألن القبول أحد، انكحتكها
kamu” atau “saya nikah kepadanya”
atau “saya terima nikah kepadanya.”
شقي العقد فال فرق بُت تقدمو وأتخره
47
Lalu wali menuturkan:
زوجتكها او انكحتكها
“saya kawinkan kamu kepadanya” atau
saya nikahkan kamu kepadanya.”
Maka pernikahnya pun sah. Karena
adanya qabul dari salah satu dari kedua
belah pihak yang menuturkan akad.
Baik qabulnya dituturkan lebih dahulu
atau setelahnya.
Dalam Syarh Ihya, “Kesesuaian وال يشًتط اتفاق اللفظ من: ويف شرح اإلحياء
pelafalan akad dari kedua belah pihak
tidak menjadi syarat. Sekalipun satu
وقال، زوجتك: فلو قال أحدمها، الطرفُت
pihak hanya menuturkan: ىذا، صح النكاح، قبلت نكاحها: األخر
زوجتك
“saya kawinkan kamu”
مذىب الشافعي هنع هللا يضر
Dan satu pihak menjawab dengan
tuturan:
قبلت نكاحها
“saya terima nikahnya”
Menurut madzhab Syafi’i pernikahan
tersebut sah”.
Sebuah pernikahan sah dengan ويصح النكاح دبا كان دبعٌت التزويج واألنكاح
menggunakan bahasa apapun asalkan من سائر اللغات وأن أحسن ادلًتجم العربية يف
dengan kata yang memiliki makna
kawin dan nikah, namun menurut بشرط أن يفهم كل من، األصح اعتبارا ابدلعٌت
pendapat yang paling dibenarkan
alangkah lebih baik seorang penerjemah
ادلتعاقدين كالم األخر ويعرف الشاىدان لفظ
bahasa Arab menuturkan dengan ادلتعاقدين
maknanya. Karena dengan syarat kedua
orang penutur akad paham terhadap
ucapan yang lainnya, dan kedua saksi
mengetahui pelafalan yang digunakan
kedua penutur akad.
Ijab qabul tidak sah dengan berbentuk وال يصح إجياب وال قبول بكتابة وال إشارة
tulisan atau isyarat yang hanya
dipahami seseorang yang bisu. Ijab فيصحان منو ابإلشارة، مفهمة إال من أخرس
qabul dengan isyarat sah bagi seseorang
48
yang bisu, seperti ia dalam transaksi .نصا كبيعو وطالقو
berjualan dan menceraikan.
Disyaratkan bagi penutur ijab dan qabul ويشًتط يف ادلوجب والقابل بقاء األىلية إىل
untuk memastikan kelangsungan akad
sampai selesainya akad. Sebuah
فلو أوجب الويل مث جن أو أغمي، سبام العقد
pernikahan batal, jika seorang wali عليو أو زالت واليتو قبل قبول الزوج بطل
hendak menuturkan ijab kemudian ia
mendadak gila, kehilangan kesadaran ولو رجعت اآلذنة ىف أذهنا أو جنت، كموتو
atau kehilangan kewaliannya sebelum
mempelai laki-laki menuturkan qabul,
أو ارتدت أو أغمي عليها قبل قبول الزوج امتنع
seperti meninggal. Meskipun ia kembali القبول من الزوج
dari gila, murtad atau hilang sadarnya
sebelum mempelai laki-laki menuturkan
qabul, maka tidak diperbolehkan qabul
tersebut dituturkan.
Tata cara shighah dalam akad nikah وكيفية الصيغة يف النكاح الذي فيو توكيل أن
yang diwakilkan. wakil wali menuturkan
زوجتك فالنة بنت: يقول وكيل الويل للزوج
ijab kepada mempelai laki-laki, yang
mana perwakilan tersebut tidak ، فالن موكلي إذا مل يعلم الشهود الزوج الوكالة
diketahui saksi.
زوجتك فالنة بنت فالن موكلى
“saya kawinkan kamu kepada fulanah
binti fulan yang saya wakili”
49
Jika perwakilan diketahui para saksi, فيقبل، وإال فال حيتاج إىل زايدة لفظ موكلي
maka penambahan kata “ موكلىyang saya
wakili” tidak diperlukan. زوجت: أو يقول الويل لوكيل الزوج، الزوج
Atau wali menuturkan kepada wakil ، بنيت فالان موكلك إذا مل يعلم الشهود الوكالة
mempelai laki-laki, yang mana
perwakilan tersebut tidak diketahui فإن قال الويل، وإال فال حيتاج إىل لفظ موكلك
saksi.
زوجت بنىت فالان موكلك
قبلت: فقال، زوجتك بنيت: لوكيل الزوج
“saya nikahkan anak perempuan saya أو، فسد العقد لعدم التوافق، نكاحها دلوكلي
kepada fulan yang kamu wakili”
Jika perwakilan diketahui para saksi, صح لو، قبلت نكاحها: قال
maka penambahan kata “ موكلكyang
kamu wakili” tidak diperlukan.
Jika wali kepada wakil mempelai laki-
laki menuturkan.
زوجتك بنىت
“saya nikahkan kamu kepada anak
perempuanku”
kemudian wakil mempelai laki-laki
menuturkan.
قبلت نكاحها دلوكلى
“saya terima nikah kepadanya untuk
yang saya wakili”
Maka akadnya rusak dikarenakan tidak
ada kesamaan pelafalan, namun jika
wakil mempelai laki-laki menuturkan.
قبلت نكاحها
“saya terima nikah kepadanya” saja,
maka nikahnya sah.
Disyaratkan bagi pernikahan yang ويشًتط لنكاح فيو توكيل يف قبول قول ويل أو
diwakilkan dalam penuturan kabul. Wali
atau wakil wali menuturkan kepada زوجت فالنة بنت فالن: وكيلو لوكيل زوج
wakil mempelai laki-laki. أو زوجت فالنة، فالان ويصفو دبا يتميز بو
زوجت فالنة بنت فالن فالان
“saya kawinkan fulanah binti fulan أو زوجت موكلك، بنت فالن لفالن بن فالن
kepada fulan” زوجتكها: وال يقول، فالان فالنة بنت فالن
dan memberi sifat kepada fulan sebagai
pembeda dengan wakilnya. Atau قبلت: ويشًتط قول وكيل زوج، وحنوه
menuturkan
زوجت فالنة بنت فالن لفالن بن فالن
أو قبلت نكاحها لفالن، نكاحها دلوكلي فالن
50
“saya kawinkan fulanah binti fulan . فان مل يقل ذلك مل يصح النكاح، ابن فالن
kepada fulan bin fulan”. Atau
menuturkan.
زوجت موكلك فالان فالنة بنت فالن
“saya kawinkan fulan yang kamu wakili
kepada fulanah binti fulan”
Wali atau wakil wali tidak boleh
menuturkan.
زوجتكها
“saya kawinkan kamu kepadanya”, dan
semacamnya.
Disyaratkan wakil mempelai laki-laki
menuturkan.
قبلت نكاحها دلوكلى فالن
“saya terima nikah kepadanya untuk
fulan yang saya wakili”. Atau
menuturkan.
قبلت نكاحها لفالن ابن فالن
“saya terima nikah kepadanya untuk
fulan bin fulan”. Jika tidak dituturkan
seperti yang sudah dipaparkan di atas,
maka pernikahannya tidaklah sah.
3. Mempelai laki-laki. Disyaratkan bagi ويشًتط فيو مخسة شروط، الركن الثالث الزوج
mempelai laki-laki lima syarat. Pertama,
laki-laki selain mahram. Tidaklah sah فال يصح نكاح زلرم ولو بوكيلو، كونو حالال،
menikah dengan mahramnya meskipun
فال يصح نكاح مكره بغَت حق، وكونو سلتارا،
51
dengan diwakilkan. Kedua, dengan خبالف ما لو كان مكرىا حبق كما لو أكره،
seseorang yang diinginkan. Tidaklah sah
menikah dengan seseorang yang tidak على نكاح من طلقها طالقا ابئنا بدون الثالث
diinginkan dengan tanpa hak. Berbeda
jika tidak diinginkan namun dengan hak,
فإنو يصح. وىي مظلومة يف القسم
seperti jika tidak diinginkan menikah
dengan perempuan yang jelas ditalak
namun bukan talak tiga dan perempuan
tersebut tidak mendapat adil dalam
giliran, maka pernikahan tersebut sah.
Ketiga, dengan seseorang yang tertentu. فال يصح نكاح أحد الرجلُت كما، وكونو معينا
Tidaklah sah nikah dengan salah satu
dari dua laki-laki. Seperti jika dituturkan نوى، زوجت بنيت أحدكما: لو قال الويل
wali.
وكونو عادلا حبل ادلرأة، الويل معينا منهما أو ال
زوجت بنىت احدكما
“saya kawinkan anak perempuan saya فال يصح نكاح، 54وامسها ونسبها وعينها
dengan salah satu dari kalian”, baik wali
tersebut sudah meniatkan seorang
جاىل بشيء من ذلك وإن تبُت بعد نكاحها
tertentu dari keduanya atau tidak. أهنا ربل لو
Keempat, denga seseorang yang
mengenal perempuannya, namanya,
nasabnya dan fisiknya. Tidaklah sah
dengan seseorang yang tidak
mengetahuinya, meskipun setelah
menikah akan jelas mengetahui
perempuannya.
Seperti menikah dengan perempuan كان نكاح امرأة ال يدرى أهنا معتدة أو خلية
yang tidak diketahui apakah dia
memiliki idah atau tidak, apakah ia أو أهنا أختو أو غَتىا من زلارمها، عن العدة
saudaranya atau bukan dan apakah dia
mahramnya atau bukan. Kemudian
، مث ابن أهنا خالية وأهنا أجنبية، أو أجنبية
diketahui bahwa perempuan tersebut فال يصح نكاح اخلنثى، وكونو ذكرا يقينا
tidak memiliki idah dan bukan
mahramnya. Kelima, dengan seorang
laki-laki tulen. Tidaklah sah menikah
54
Kata عُتmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progresif, 2002) memiliki arti mata; mata air;
sumber diterjemahkan menjadi “fisik” karena yang dimaksudkan penulis adalah mengetahui
yang mana badan perempuan tersebut atau fisiknya.
52
dengan seorang banci.
4. Seorang wali nikah. Disyaratkan bagi ، ويشًتط فيو تسعة شروط، الركن الرابع الويل
seorang wali 9 syarat. Pertama, seorang
yang bersedia. Tidaklah sah menikah فال يصح النكاح من ويل، األول االختيار
dengan wali yang tidak bersedia فال والية لصيب ابالمجاع، والثاىن البلوغ، مكره
menjadi wali. Kedua, balig. Tidak ada
perwalian bagi anak-anak. Ketiga, sehat فال والية جملنون أطبق جنونو، والثالث العقل،
mental. Tidak ada perwalian bagi orang
yang buruk kegilaannya, dengan
فإن تقطع جنونو، ابالمجاع بعدم سبييزه
sepakat para ulama berpendapat. ، فكذلك على الراجح تبليغا لزمن اجلنون
Begitupun bagi orang gila yang sadar
dari gilanya karena mempertimbangkan ،فيزوج األبعد يف زمن جنون األقرب دون أفاقتو
masa gilanya. Menikahkanlah wali jauh
ketika wali dekatnya dalam kondisi gila
dan belum tersadar dari kegilaannya.
Keempat, seorang yang merdeka. Tidak ، فال والية لرقيق ابالمجاع، والرابع احلرية
ada perwalian bagi budak. Kelima,
seorang laki-laki. Tidak ada perwalian فال تعقد، فال والية المرأة، واخلامس الذكورة
bagi perempuan. Begitupula dalam
akad, baik ijab maupun kabul, baik
ال لنفسها، إجيااب كان أو قبوال، امرأة نكاحا
untuk dirinya atau bukan. Keenam, فال والية، والسادس العدالة، وال لغَتىا
seorang yang adil. Tidak ada perwalian
bagi seorang yang fasik selain seorang ألن الفسق نقص، لفاسق غَت اإلمام األعظم
imam besar. Karena fasik merupakan
kekurangan yang merusak dalam
ىذا، يقدح يف الشهادة فيمنع الوالية كالرق
persaksian. Tidak diperbolehkan ىو ادلذىب
perwalian bagi seseorang yang kekanak-
kanakan. Ini adalah pendapat menurut
Madzhab Syafi’i.
Kebanyakan ulama saat ini berpendapat واختار أكثر متأخر األصحاب أن الفاسق يلي
bahwa seorang fasik bisa mengikuti
perwalian. Imam Nawawi memilih واختار النووي كابن الصالح والسبكي ما،
pendapat seperti Imam Ibnu Shalah dan
Imam Subki yang memilih pendapat أفىت بو الغزايل من بقاء الوالية للفاسق حيث
Imam Ghazali mengenai ketentuan فال، والسابع اإلسالم، تنتقل حلاكم فاسق
perwalian bagi seorang fasik, saat
memindahkan perwalian kepada hakim ويلي الكافرة لقولو، والية لكافر على مسلمة
yang fasik. Ketujuh, seorang muslim.
53
Tidak ada perwalian bagi seorang non- )عز وجل (والذين كفروا بعضهم أولياء بعض
muslim sebagai wali mempelai
perempuan muslim, namun boleh jika
sebagai wali bagi non-muslim. Allah swt
berfirman (adapun orang-orang kafir,
sebagian mereka menjadi pelindung
bagi sebagian yang lain).
Kedelapan, seorang yang tidak rusak ، والثامن أن ال يكون سلتل النظر هبرم أو خبل
ingatannya, baik pikun atau bodoh.
Tidak ada perwalian bagi seorang yang
فال والية دلن اختل نظره خببل أصلي أو عارض
rusak ingatannya baik karena benar- أو مرض أو كرب لعجزه عن البحث عن أحوال
benar bodoh, baru terkenanya, karena
sakit, atau karena faktor usia. Untuk ويف معناه من، األزواج ومعرفة الكفء منهم
membahas mengenai keperluan
pernikahan dan untuk mengetahui
شغلو األسقام عن ذلك
kesepadanannya. Yang dimaksud adalah
seseorang yang disibukan penyakitnya
dari mengurus hal tersebut.
Kesembilan, bukan seseorang yang فال، والتاسع أن ال يكون زلجورا عليو بسفو
terhalang karena belum dewasa. Tidak
ada perwalian bagi seorang yang أو، يلي زلجور عليو بسفو إبن بلغ غَت رشيد
terhalang karena belum dewasa, ألنو لنقصو ال، بذر بعد رشده مث حجر عليو
meskipun dia sudah sampai ke tahap
dewasa, namun memubadzirkan وقيل أنو يلي، يلي أمر نفسو فال يلي أمر غَته
hartanya setelah dewasanya maka tetap
terhalang. Karena itu merupakan
وأمنا حجر عليو، لكمال نظره يف النكاح
kekurangan, tidak bisa mengurus حلفظ مالو
urusannya sendiri apalagi urusan orang
lain. pendapat lain mengatakan, bisa
dijadikan wali bagi ia yang sehat
pikirannya dalam pernikahan, namun
terhalang untuk menjaga hartanya
sendiri.
5. Dua orang saksi. Disyaratkan 9 syarat ويشًتط فيهما تسعة، الركن اخلامس الشاىدان
bagi kedua saksi. Pertama, seorang
muslim. Tidak sah pernikahan dengan فال يصح النكاح، األول اإلسالم، شروط
dihadiri dua saksi non-muslim, atau satu سواء كانت، حبضرة كافرين أو مسلم أو كافر
54
orang muslim dan satu orang non- إذ الكافر ليس أىال، ادلنكوحة مسلمة أو ذمية
muslim. Begitupula mengenai mempelai
perempuan apakah seorang muslim الثالث العقل، الثاين البلوغ، للشهادة
atau non-muslim, jika non-muslim maka
ia bukan ahli untuk dipersaksikan.
Kedua, seseorang yang balig. Ketiga,
seseorang yang sehat mental.
Keempat, seseorang yang merdeka. الرابع احلرية فال ينعقد النكاح حبضور الصبيان
Tidak sah pernikahan jika dihadiri saksi
dua orang anak, dua orang gila, atau
، 55 قنا أو مدبرا أو مكاتبا، واجملانُت والعبيد
dua orang budak. Baik murni seorang فال ينعقد النكاح حبضور، اخلامس الذكورة
budak, budak yang diatur, atau budak
yang dikontrak. Kelima, seorang laki- النساء وال حبضور رجل وامرأتُت وال حبضور
laki. Tidak sah pernikahan dengan
، نعم إن ابن ذكرين صح العقد، خنثيُت
dihadiri saksi perempuan, satu orang
laki-laki dan satu orang perempuan, فال ينعقد حبضور فاسقُت أو، السادس العدالة
atau dua orang banci. Dibenarkan jika
kedua orang saksi adalah laki-laki, maka حضور عدل و فاسق
akad pun sah. Keenam, seorang yang
adil. Tidak sah pernikahan dengan
dihadiri dua orang saksi fasik, atau satu
orang adil dan satu orang fasik.
Ketujuh, yang sehat pendengarannya. فال ينعقد حبضور األصمُت وال، السابع السمع
Tidak sah pernikahan dengan dihadiri وادلراد ابألصم من ال يسمع أصال، مسيع وأصم
dua saksi yang tuli atau satu orang
mendengar dan satu orang tuli. Maksud الثامن البصر ألن األقوال ال تثبت إال،
dari tuli adalah seseorang yang tidak
bisa mendengar sama sekali. Kedelapan,
فال ينعقد حبضور، ابدلشاىدة والسماع
yang sehat penglihatannya. Karena األعميُت وال بصَت وأعمى ىف األصح الوجهُت
ucapan hanya bisa dipastikan dengan
disaksikan dan didengarkan. Tidak sah ألنو أىل للشهادة ىف، والوجو الثاين ينعقد،
pernikahan dengan dihadiri dua orang
اجلملة
saksi yang buta atau satu orang yang
55
Kata مكاتباmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progresif, 2002) berarti: yang ditulis; tertulis
diterjemahkan “dikontrak” karena melihat konteksnya yang tengah menjelaskan budak, yang
mana ada macam budak yang dikontrak beberapa tahun dengan ia bekerja pada majikannya
sampai kemudian ia merdeka.
55
melihat dan satu orang yang buta.
Menurut pendapat paling dibenarkan
dari dua pendapat. Pendapat kedua
pernikahannya sah, karena seorang
buta tersebut merupakan keluarga
dalam jumlah persaksian.
Kesembilan, yang bisa berbicara. Tidak فال ينعقد النكاح حبضور، التاسع النطق
sah pernikahan dengan dihadiri dua
orang saksi yang bisu. Dijadikan syarat
ويشًتط فيها زايدة على ما مر عدم، أخرسُت
dalam persaksian tambahan dari syarat فال ينعقد، حجر سفو ومعرفة لسان ادلتعاقدين
yang sudah disebutkan sebelumnya.
Yaitu, bukan seorang yang dalam دبن ال يعرف لساهنما
pengampuan dan mengetahui bahasa
yang digunakan dua orang penutur
akad. pernikahan tersebut juga tidak
sah dengan seseorang yang tidak
mengetahui bahasa yang digunakan
kedua penutur akad.
Dalam Hasyiyah Bujairimi dalam kitab : ويف حاشية البجَتمي على شرح ادلنهج
manhaj tertulis: Disyaratkan dalam akad ويشًتط يف إنعقاد النكاح على ادلرأة ادلنتقبة أن
nikah bagi kedua orang saksi untuk
melihat seorang mempelai perempuan فلو عقد عليها، يراىا الشاىدان قبل العقد
yang mengenakan cadar sebelum akad
nikah dimulai. Jika seorang mempelai ألن، وىي منتقبة ومل يعرفها الشاىدان مل يصح
perempuan bercadar dan kedua orang استماع الشاىد العقد كاستماع احلاكم الشهادة
saksi tidak mengetahuinya, maka
menikahnya seorang mempelai
perempuan bercadar tersebut tidaklah
sah. Karena mendengarnya saksi dalam
akad nikah sama dengan mendengarnya
seorang hakim dalam persaksian.
Imam Zarkasyi berpendapat, وإال، زللو إذا كانت رلهولة: قال الزركشي
“disyaratkan pun apabila perempuan
tersebut tidak dikenali. Jika dikenali
والقضاة اآلن ال، وىي مسئلة نفسية، فيصح
maka pernikahannya pun karena hal فإهنم يزوجون ادلنتقبة احلاضرة من، يعلمون هبا
tersebut adalah permasalahan kondisi
mental. Ketentuan ini bagi yang tidak . غَت معرفة الشهود اكتفاء حبضورىا واخبارىا
56
mengetahui perempuan tersebut.
Nikahilah oleh kalian perempuan
bercadar yang ia dihadirkan. Selain
diketahui oleh saksi, namun sepakat
hanya dengan dihadirkannya
perempuan bercadar tersebut dan
pengabarannya.”
Ibnu Hajar dan Syihab Qalyubi وقال ابن حجر و ق ل (الشهاب القليويب) يف
berpendapat dalam kitab Jalal mahali,
“tidak disyaratkan untuk melihat
ال يشًتط رؤية: حاشيتو على جالل احمللي
perempuan yang tidak diketahui, بل تكفي الشهادة على جراين العقد، اجملهولة
namun persaksian cukup berjalan
dengan akad nikah antara ia dan انتهى، بينها وبُت الزوج
mempelai laki-laki.”
Penutup خاسبة
Hak-hak seorang istri atas suaminya dan
يف بيان حقوق الزوجة على الزوج وحقوق الزوج
hak-hak seorang suami atas istrinya . على الزوجة
seorang suami wajib menemani istrinya ذبب على الزوج مصاحبة زوجتو ابدلعروف أبن
dalam kebaikan. Dengan baiknya حيسن إليها إبيصال حقها مهرا أو نفقة ومؤنة
seorang suami memenuhi hak istrinya
baik mahar, nafkah, biaya, dan pakaian وكسوة برضا وطيب نفس ولُت قول وابلبصر
dengan rida, baik hati, lemah lembut
tuturnya dan sabar menghadapi buruk
وأن يسلكها سبيل اخلَت، على سواء خلقها
akhlak istrinya. Menuntun istrinya والعبادات
dalam jalan kebaikan dan ibadah.
57
Mengajari apa yang istrinya butuhkan وأن يعلمها ما ربتاج إليو ىف الدين من أحكام
dalam agamanya mengenai hukum-
hukum bersuci, haid dan solat, yang الطهارة واحليض والصلوات اليت تقضيها واليت
mana yang harus ia penuhi dan yang
tidak harus dipenuhi. Allah swt
قال هللا تعاىل ( وعاشروىن، ال تقضيها
berfirman (dan bergaulah dengan ابدلعروف ) وقال عز وجل (وذلن مثل الذى
istrimu secara patut), (dan perempuan
mempunyai hak yang sama dengan ) وللرجال عليهن درجة، عليهن ابدلعروف
kewajibannya dalam kebaikan, dan laki-
laki mempunyai hak satu tingkat di atas
ia).
Dalam perjalanan haji wadak, setelah ia وعن النىب ملسو هيلع هللا ىلص قال يف حجة الوداع بعد أن محد
menuturkan segala puji milik Allah swt,
memuji-Nya kemudian Nabi saw هللا عز وجل وأثٌت اليو ووعظ (إال واستوصوا
bersabda (Ingat, hendaklah kalian ليس، فأمنا ىن عوان عندكم، ابلنساء خَتا
berwasiat yang baik untuk istrimu
karena ia ibarat tawanan di sisimu, سبلكون منهن غَت ذلك إال أن أيتُت بفاحشة
kamu tidak memiliki sesuatu apapun
darinya selain itu, kecuali jika datang
فإن فعلن فاىجروىن يف ادلضاجع، مبينة
kepadanya perlakuan keji yang nyata, فان أطعنكم فال، واضربوىن ضؤاب غَت مربح
jika ia melakukannya, maka jangan
temani ia tidur dan pukul ia dengan إال أن لكم على نسائكم، تبغوا عليهن سبيال
pukulan yang tidak menyakiti. Jika فحقكم عليهن، حقا ولنسائكم عليكم حقا
istrimu taat padamu, maka jangan
mencari alasan untuk mengungkit وال أيذن، أن ال يوطئن فراشكم من تكرىون
terhadapnya. Ingatlah, bahwa bagimu
atas istrimu ada hak, begitupun bagi أال وحقهن عليكم أن، يف بيوتكم دلن تكرىون
istrimu atas dirimu ada hak. Hak kamu ) ربسنوا إليهن يف كسوهتن وطعامهن
sekalian yang harus ia penuhi ialah tidak
memberi izin kepada orang selainmu
masuk ke tempat tidurmu, dan tidak
memberi izin orang yang tidak kamu
perbolehkan masuk ke dalam rumahmu.
Ingatlah, hak istrimu yang wajib kamu
penuhi ialah kamu berbuat baik
kepadanya dalam hal sandang dan
pangannya).
Rasulullah saw besabda (Hak istri atas وقال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص ( حق ادلرأة على الزوج أن
suami adalah memberi makan kepada وال، ويكسوىا إذا كتسى، يطعمها إذا طعم
istri ketika ia makan, memberi pakaian
58
kepada istri ketika ia berpakaian dan وال يهجر إال يف، وال يقبح، يضرب الوجو
jangan memukul wajahnya, jangan
menjelek-jelekannya dan jangan وقال ملسو هيلع هللا ىلص (إمنا رجل تزوج امرأة على، ) ادلبيت
memindahkannya kecuali dalam tempat
tidur). Rasulullah pun bersabda
ليس يف نفسو أن، ما قل من ادلهر أو كثر
(siapapun laki-laki yang menikahi يؤدي إليو حقها ) أى خدعها ( فمات ومل يؤد
seorang perempuan baik dengan mas
kawin yang sedikit atau banyak, dan ) لقي هللا يوم القيامة وىو زان، إليها حقها
dirinya tidak berniat untuk tidak
memenuhi hak-hak istrinya atau
menipunya. Lalu laki-laki itu meninggal
dan belum memenuhi hak-hak istrinya,
maka di hari kiamat ia akan menghadap
Allah sebagai pezina).
Sabda Rasulullah saw: (sesungguhnya di وقال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص (إن من أكمل ادلؤمنُت
antara kesempurnaan keimanan
seorang mukmin adalah mereka yang
وقال، ) إدياان أحسنهم خلقا وألطفهم أبىلو
paling baik akhlaknya dan lemah lembut ، ) ملسو هيلع هللا ىلص ( الرجل راع يف أىلو ومسؤل عن رعيتو
kepada istrinya). (laki-laki diumpamakan
penggembala bagi istrinya dan وقال تعاىل ( وأمر أىلك ابلصالة ) فمن مل
penanggung jawab atasnya). Allah swt أيمر امرأتو ابلصالة ومل يعلمها أمور دينها فقد
berfirman (perintahkan istrimu untuk
melaksanakan salat) barang siapa yang وعن النيب صلى هللا عليو، خان هللا ورسولو
tidak memerintahkan istrinya untuk
melaksanakan salat dan tidak وسلم ( ال يلقي هللا تعاىل رجل بذنب أعظم
mengajarinya perkara agamanya, maka ) من جهالة أىلو
ia telah berkhianat pada Allah dan
Rasul-Nya. Nabi saw bersabda (Tiada
seseorang yang datang kepada Allah
dengan dosa yang lebih besar daripada
membiarkan keluarganya dalam
kebodohan).
59
suaminya kecuali dalam hal-hal yang و، وال تصوم وال زبرج من بيتو إال ابذنو ورضاه
dilarang, tidak boleh berpuasa, tidak
boleh keluar dari rumah kecuali dengan أن تتحرى رضاه وتتجنب سخطو ما56منها
izin dan ridha suaminya; mencari
keridhaan suami dan menjauhi yang ia
أمكن
benci selama itu mungkin
Tidak diperbolehkan istri melarang وينبغي أن، ومنها أن ال سبنعو من سبتع مباح
suami dari kesenangan terhadap
istrinya yang diperbolehkan. Seorang تعًتف إهنا كمملوكة فال تتصرف مالو إال ابذنو
suami harus mengakui istrinya sebagai ومنها، بل قيل ويف ماذلا ألهنا كمهجورة لو،
miliknya, seorang istri tidak boleh
menggunakan harta suami kecuali بل، أن تقدم حقوقو على حقوق أقارهبا
dengan izinnya, sebagian pendapat atas
harta istrinya pula karena istri
وحقوق نفسها يف بعض صورىا
merupakan tanggungannya; seorang
istri harus memprioritaskan hak-hak
suaminya di atas hak-hak saudaranya,
dan hak-hak dirinya dalam sebagian
gambarannya;
seorang istri harus siap untuk ومنها أن تكون مستعدة لتمتعو هبا دبا تقدر
kesenangan suami terhadapnya dengan
وال تفتخر عليو، عليو من أسباب النظافة
semampunya ia dalam kebersihan
dirinya, jangan menyombongkankan ومنها دوام احلياء، وال تعَته بقبح فيو، جبماذلا
kecantikannya kepada suaminya, jangan
mencela kejelekan suaminya; ia harus ، والطاعة المره، وغض طرفها قدامو، منو
selalu malu di depan suaminya, والقيام عند قدومو، والسكوت عند كالمو
menundukan pandangan di depan
suaminya, menuruti yang وخروجو
diperintahkannya, diam mendengarkan
ketika suaminya berbicara, berdiri
ketika suaminya datang atau hendak
pergi.;
56
Kata و منهاtidak diterjemahkan dalam Tsa karena tidak mengurangi pesan yang dimaksud
penulis, dan jika diterjemahakan akan mengulangi beberapa kali kata tersebut dalam beberapa
kalimat setelah kalimat tersebut.
60
seorang istri harus menyerahkan dirinya وترك، ومنها عرض نفسها عليو عند النوم
pada suaminya ketika hendak tidur,
وطيب، اخليانة عند غيبتو يف فراشو أو مالو
menghindari berkhianat atas tempat
tidur atau hartanya ketika suaminya ومنها دوام، وتعهد الفم ابلطيب، الرائحة لو
tidak ada, memakai wewangian untuk
suaminya, menjaga mulutnya untuk ومنها إكرام، الزينة يف حضرتو و تركها يف غيبتو
tetap wangi; ia harus selalu berdandan وطلب، ورؤية القليل منو كثَتا، أىلو وأقاربو
untuk suaminya ketika suaminya ada
maupun tidak ada; ia harus فهو جنتها وانرىا، رضاه جهدىا
menghormati keluarga dan kerabat
suaminya, merasa banyak dari apa yang
sedikit diberi suaminya, mencari
keridaan suaminya dengan
kesungguhannya, suaminya adalah
surga dan nerakanya.
Nabi saw bersabda (ketika seorang فقد روى عن النيب صلى هللا عليو و سلم أنو
perempuan melaksanakan solat lima
waktu, puasa di bulannya, menjaga
(إذا صلت ادلرأة مخسها وصامت شهرىا: قال
dirinya, dan taat kepada suaminya. قيل ذلا، وحفظت فرجها وأطاعت زوجها
Dikatakan kepadanya “Masuklah kamu
ke dalam surga melalui pintu mana saja )ادخلي اجلنة من أي أبواب اجلنة شئت
yang kamu inginkan”)
Nabi saw bersabda kepada perempuan ، وصح أنو صلى هللا عليو و سلم قال دلزوجة
yang dinikahkan (bagaimana kamu
terhadap suamimu?) ia menjawab: “aku
ما ألوه أي ما: قالت، ) قال (فأين أنت منو
tidak lalai dalam melayaninya kecuali قال ( فكيف، أقصر يف خدمتو إال ما عجزت
dalam hal yang aku tak mampu”, Nabi
saw bersabda “bagaimana kamu وعن عائشة، ) فإنو جنتك وانرك، أنت لو
terhadapnya, ialah surga dan
nerakamu”. Diriwayatkan dari Aisyah
سألت رسول هللا صلى هللا عليو و: اهنع هللا يضر قالت
r.a: Aku bertanya kepada Rasulullah ( قال، سلم أي الناس أعظم حقا على ادلرأة
saw. “siapa saja orang yang paling besar
memiliki hak atas perempuan?” Beliau فأي الناس أعظم حقا على: قلت، ) زوجها
menjawab “suaminya,” aku bertanya ) قال ( أمو، الرجل
lagi “siapa saja orang yang paling besar
memiliki hak atas laki-laki?” Beliau pun
menjawab “ibunya.”
61
Diriwayatkan bahwa seorang أان رافدة، اي رسول هللا: وروي إن امرأة قالت
perempuan bertanya “Ya Rasulullah, مث ذكرت ما للرجل يف اجلهاد، النساء إليك
aku adalah utusan para perempuan
untuk menghadapmu” kemuadian aku فما لنا من: مث قالت، من األجر والغنيمة
menuturkan tentang apa yang laki-laki
dapatkan dari pahala dan ganimah
فقال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص ( ابلغي من لقيت، ذلك
dalam perang. Lalu aku bertanya من النساء إن طاعة الزوج واعًتافا حبقو يعدل
“apakah tidak sama bagi kami dari
perang?” Rasul menjawab “sampaikan ) وقليل منكن من يفعلن، ذلك
kepada para perempuan yang
mengutusmu, sesungguhnya taat
kepada suami dan memenuhi haknya
sebanding dengan semua itu, dan hanya
sedikit dari kalian yang melakukannya.”
Diriwayatkan, seorang ayah datang وروي أن رجال أتى اببنتو إىل رسول هللا صلى
bersama anak perempuannya menemui
Rasulullah saw. Lalu ia mengadu: “anak إن ابنيت ىذه أبت أن: هللا عليو وسلم فقال
perempuanku yang ini tidak mau ، ) فقال النيب ملسو هيلع هللا ىلص (أطيعي أابك، تتزوج
menikah.” Rasulullah bersabda:
“Turutilah ayahmu” Anak perempuan ال أتزوج حىت، والذي بعثك ابحلق: فقالت
itu menjawab: “Demi dzat yang
mengutusmu dengan kebenaran. Aku
زبربىن ما حق الزوج على زوجتو
tidak hendak menikah sebelum engkau
memberitahuku apa saja hak seorang
suami atas istrinya”.
Rasulullah bersabda: “hak seorang فقال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص ( حق الزوج على زوجتو لو
suami atas istrinya diumpamakan
dengan jika suaminya memiliki lubang منخراه57 أو انتشر، كانت بو فرجة فلحستها
lalu kamu tutupi, dan jika keluar ingus
dan darah dari lubang hidungnya, lalu
، ) حقو58صديدا ودما مث ابتلعتو ما أدت
dijilatinya pun tidak akan memenuhi ، ال أتزوج أبدا، والذى بعثك ابحلق: قالت
57
Kata انتشرmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progresif, 2002) memiliki arti menyebar;
menghamburkan; mengedarkan diterjemahkan menjadi “mengeluarkan”.
58
Kata أدتmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progresif, 2002) memiliki arti melakukan;
melaksanakan; menyelesaikan diterjemahkan dengan kata “memenuhi” karena lebih sepadan
dengan konteksnya.
62
hak suami atas istrinya”. Lalu ia berkata: )فقال النيب ملسو هيلع هللا ىلص (ال تنكحوىن إال ابذهنن
“Demi dzat yang mengutusmu dengan
kebenaran, aku tidak hendak menikah
selamanya.” Nabi saw bersabda:
“jangan nikahkan anak perempuanmu
kecuali dengan kemauannya.”
59
Kata ال ينظرkamus aplikasi Al-Maany Arab-Indonesia (Atef Sharia, versi 1.2) yang memiliki arti
tidak memandang; melihat diterjemahkan dengan “memberikan rahmat” karena subjeknya
Allah maka lebih efektif diterjemahkan seperti itu. Karena نظر هللاmerupakan rahmat bagi
hambanya.
63
Nabi pun memaparkan 4 golongan وذكر من األربعة اللوايت يف احلنة ( امرأة عفيفة
perempuan yang berada di surga
(perempuan yang menjaga, yang taat ولو ذات صابرة قانعة، طائعة هلل ولزوجها
kepada Allah swt dan suaminya;
perempuan penyabar, yang dengan
ذات حياء إن غاب، ابليسَت من زوجها
mudah bersedia menerima apapun dari وذلا أوالد صغار فحسبت نفسها على، زوجها
suaminya; memiliki rasa malu saat
suaminya tidak ada, menjaga dirinya ومل تتزوج، أوالدىا وربتهم واحسنت إليهم
dan harta suaminya, menjaga bicaranya
saat suaminya ada; dan perempuan
) خشية أن يضيعوا
yang ditinggal mati suaminya dengan
anak-anak yang masih kecil lalu ia
mencukupkan dirinya untuk anak-
anaknya, merawat anak-anaknya dan
tidak lagi menikah karena khawatir
mengabaikan anak-anaknya).
Lalu beliau melanjutkan (Sedangkan 4 مث قال النيب صلى هللا عليو و سلم (وأما
perempuan yang berada di dalam
neraka adalah, perempuan yang tidak اللسان60األربعة اللوايت ىف النار فامرأة بذية
menjaga bicaranya terhadap suaminya,
saat suaminya pergi ia tidak menjaga
إن غاب عنها زوجها مل تصن، على زوجها
dirinya, saat suaminya ada ia menyakiti وامرأة، وإن حضر آذاتو بلساهنا، نفسها
suaminya dengan ucapannya;
perempuan yang menuntut suaminya وامرأة ال تسًت، تكلف زوجها ما ال يطيق
akan hal yang diluar kemampuan
وزبرج من بيتها متربجة، نفسها من الرجال
suaminya; perempuan yang tidak
menutupi dirinya dari laki-laki dan
keluar dari rumah menampakkan
dirinya
Perempuan yang hanya makan, minum ، وامرأة ليس ذلا ىم إال األكل والشرب والنوم
dan tidur, yang tidak suka salat dan
tidak taat kepada Allah, Rasulullah dan وليس ذلا رغبة يف صالة وال طاعة هللا وال ىف
suaminya). Perempuan yang memiliki فامرأة إذا، ) طاعة رسولو وال يف طاعة زوجها
sifat ini dan tidak bertaubat, ia terlaknat
dan tergolong penghuni neraka. كانت هبذه الصفات كانت ملعونة من أىل
60
Kata بذيةmenurut kamus Al-Munawwir (Pustaka Progresif, 2002) keji; kotor; membantah;
mengatai diterjemahkan dengan “tidak menjaga” yang lebih umum dan berarti bertengkar,
beradu mulut.
64
.النار إال أن تتوب
Ali menceritakan: suatu hari, aku dan دخلت على النيب: وقال علي كرم هللا وجهو
Fatimah mengujungi Nabi saw. Kami
menemuinya yang tengah terisak
فوجدانه يبكي بكاء شديدا، ملسو هيلع هللا ىلص أان وفاطمة
menangis. Aku pun bertanya: “Wahai ما، فداك أيب وأمي اي رسول هللا: فقلت،
Rasulullah, apa yang membuatmu
menangis?” الذي أبكاك
Rasul pun bersabda (wahai Ali, ketika ليلة أسرى يب رأيت نساء من، قال ( اي علي
malam aku diisrakan, aku melihat
perempuan dari umatku disiksa di فبكيت دلا رأيت من، أميت يعذبن يف النار
dalam neraka. Akupun menangis tatkala رأيت امرأة معلقة بشعرىا يغلي، شدة عذاهبن
melihat siksaan yang pedih
menimpanya. Aku melihat perempuan ورأيت امرأة معلقة بلساهنا واحلميم، دماغها
digantung rambutnya dan mendidih
otaknya, perempuan yang digantung
ورأيت امرأة قد شد رجالىا، يصب يف حلقها
lidahnya dan ke dalam tenggorokannya إىل ثدييها ويداىا إىل انصيتها وقد سلط هللا
dituangkan air neraka, perempuan yang
diikat kakinya dengan payudara dan ورأيت امرأة رأسها، عليها احليات والعقارب
tangannya lalu dengan ubun-ubunnya
رأس خنزير وبدهنا بدن محار وعليها ألف ألف
dan Allah menimpakan ular dan
kalajengking atasnya, perempuan yang ورأيت امرأة على صورة الكلب، من العذاب
berkepala babi berbadan keledai dan
ditimpakan beribu-ribu siksaan, dan والنار تدخل من فيها وزبرج من دبرىا وادلالئكة
perempuan yang berupa anjing yang api ) يضربون رأسها دبقامع من انر
masuk dari mulut dan keluar dari
anusnya, yang mana malaikat tengah
memukuli kepalanya dengan gada dari
api)
Fatimah Zahra r.a pun terkejut seraya اي حبييب: فقامت فاطمة الزىراء اهنع هللا يضر وقالت
betanya: “wahai kekasihku, penyejuk
mataku, apa yang telah mereka perbuat
ما كان أعمال ىؤالء حىت وقع، وقرة عيٍت
sehingga tertimpa siksaan itu?”. فقال رسول هللا صلى هللا، عليهن ىذا العذاب
Rasulullah saw bersabda (wahai putriku,
perempuan yang digantung rambutnya أما ادلعلقة بشعرىا فإهنا، عليو وسلم ( اي بنية
adalah ia yang tidak menutupi وأما، كانت ال تغطى شعرىا من الرجال
rambutnya dari laki-laki, perempuan
65
yang digantung lidahnya adalah ia yang ادلعلقة بلساهنا فإهنا كانت تؤذى زوجها
menyakiti suami dengan ucapannya,
Perempuan yang digantung وأما ادلعلقة بثدييها فإهنا كانت توطىء فراش
payudaranya adalah ia yang
membiarkan orang lain masuk ke
وأما اليت شد رجالىا إىل ثدييها، زوجها
tempat tidur suaminya, adapun ويداىا إىل انصيتها وقد سلط هللا عليها احليات
perempuan yang diikat kaki dengan
payudara dan tangan di ubun-ubunnya والعقارب فإهنا كانت ال تغتسل من اجلنانة
dan Allah timpakan ular dan
kalajengking atasnya adalah perempuan
وأما اليت رأسها، واحليض وتستهزىء ابلصالة
yang tidak mandi dari junub dan haid, رأس خنزير وبدهنا بدن محار فإهنا كانت منامة
yang mencemoohkan solat, sedangkan
perempuan yang berkepala babi كذابة
berbadan keledai adalah ia tukang
mengadu domba dan pembohong
Adapun perempuan berupa anjing yang وأما اليت على صورة الكلب والنار تدخل من
mana api masuk dari mulut dan keluar فيها وزبرج من دبرىا فاهنا كانت منانة حسادة
dari anusnya adalah seorang pengungkit
yang dengki. Wahai putriku, celakalah ) الويل المرأة تعصي زوجها، واي بنية،
perempuan yang durhaka terhadap
suaminya).
Menurut beberapa pendapat mengenai والقول ادلختصر يف آداهبا أن تكون قاعدة يف
adab-adab seorang perempuan di
antaranya, berdiam di rumahnya, قليلة الكالم، الزمة يف شغل بيتها، قعر بيتها
menetap dengan kesibukan rumahnya, ، للجَتان والدخول عليهم إال دلوجب ذلك
tidak banyak bicara dan mengunjungi
tetangga kecuali karena suatu طالبة مسرتو، حافظة بعلها يف غيبتو وحضرتو
kepentingan, menghormati suami baik
ada maupun tidak ada suaminya, yang
فإذا، ال زبرج من بيتو إال إبذنو، يف كل أمر
mencari kebahagian suaminya dalam خرجت من بيتو إبذنو خرجت غَت متربجة يف
segala hal, tidak keluar dari rumah
tanpa izin suaminya. Ketika keluar dari وتغض طرفها يف، ملحفة وسخة وثياب بذلة
rumah dengan izin suaminya pun tidak غَت متعرفة، وال تنظر دييننا وال مشاال، مشيها
nampak dalam keadaan murung, kotor
dan mengenakan baju jelek, لصديق بعلها متنكرة على من تظن أنو يعرفها
menundukan pandanganya saat
berjalan, tidak jelalatan, tidak mengenal
66
teman suaminya, dan berpura-pura
tidak mengenal orang yang mungkin
mengenalnya.
Memiliki maksud baik dalam urusannya مقبلة على، ىهما صالح شأهنا وتدبَت بيتها
dan mengurus rumahnya, mengerjakan
solat dan puasanya, tidak memberi غَت مستفهمة وال معاودة يف، صالهتا وصيامها
penjelasan dan mengulangi ucapannya الكالم دلن استأذن على الباب وليس بعلها
kepada orang yang meminta izin masuk
rumah saat suaminya tidak ada, زلًتزة من أن يسمع أجنيب صوهتا، حاضرا
menjaga suaranya atau tidak
mengenalkan kepribadian dirinya ، مشفقة على أوالدىا، أويعرفها بشخصها
kepada orang asing, menyayangi anak- قصَتة اللسان عن سب األوالد، حافظة السر
anaknya, menjaga rahasia, dan
menghindari memarahi anak dan ومراجعة الزوج
suaminya.
Pendapat lain, apabila nampak tiga hal فقد قيل إذا ظهر يف امرأة ثالث خصال تسمى
dalam diri perempuan maka disebut
ونظرىا إىل، خروجها يف النهار متربجة، قحبة
keburukan, yaitu. Keluar di siang hari
dan menampakan dirinya, ورفع صوهتا حيث تسمع األجانب، األجانب
pandangannya tertuju kepada orang-
orang asing, meninggikan suaranya agar ألهنا شبهت نفسها ابخلبيثة، ولو كانت صاحلة
didengar orang asing meskipun ia
seorang perempuan saleh, karena itu
membuatnya serupa dengan
perempuan buruk.
Rasulullah saw bersabda (barang siapa وقد قال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص ( من تشبو بقوم فهو
yang menyerupai suatu kaum maka ia
termasuk kaum tersebut). Kepada وقال رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص البنتو فاطمة، ) منهم
putrinya Fatimah r.a Rasul bersabda أن ال: قالت، ) اهنع هللا يضر ( أي شيء خَت للمرأة
(apa saja perkara yang baik bagi
perempuan?), Fatimah r.a menjawab: فضمها إليو صلى، ترى رجال وال يراىا رجل
“tidak memandang laki-laki dan
membiarkan laki-laki memandangnya”.
) هللا عليو وسلم وقال ( ذرية بعضها من بعض
Lalu Rasulullah saw memeluk putrinya . فاستحسن قوذلا،
dan bersabda (satu keturunan yang
sebagiannya dari yang lain) perbaikilah
oleh kamu ucapan seorang perempuan.
67
Hanya Allah yang maha mengetahui ، وإليو ادلرجع وادلآب، وهللا أعلم ابلصواب
kebenaran, hanya kepadanyalah tempat
kembali. Solawat dan salam bagi وصلى هللا وسلم على سيدان دمحم كاشف
sayidina Muhammad, keluarga, para
sahabatnya dan orang-orang yang
وعلى آلو وأصحابو ومن سلك، احلجاب
berada di jalan kembali. Segala puji . واحلمد هلل رب العادلُت، سبيل من أانب
hanya milik Allah Tuhan semesta.
68
C. Metode dan Strategi Penerjemahan
Karena jumlah kalimat dalam Tsu begitu banyak, tidak memungkinkan untuk
a. Teks I
1. Metode Penerjemahan
kalimat انثاب األٔل فٗ تياٌ أدكاو انُكاحyang merupakan judul bab, penerjemah
lugas dan cukup mewakili keseluruhan bab yang menjelaskan dari mulai
61
Syekh Muhammad Hâsyim Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh.
(Jombang: Maktabah al-Turâts al-Islâmî, t.t.), h. 4.
69
definisi-definisi sampai hukum wajib, sunah, makruh dan haramnya
2. Strategi Penerjemahan
b. Teks II
62
Moch. Syarif Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer
(Tangerang Selatan:Alkitabah, 2014), h. 114
63
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 56.
64
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 4.
70
1. Metode Penerjemahan
nafsu.”
65
Abdul Hamid bin Muhammad Ali Qudsi, Syarh Lathaifu al-Isyarah (Jeddah: Al-
Haramain), h. 6.
66
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo (Surabaya: Pustaka
Progressif, 1997), h. 1102.
67
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 749.
68
Fadil Basymeleh, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Yufid Inc. Versi 3.2, 2015)
71
2. Strategi Penerjemahan
dan Taqdîm Ta’khîr yang menambahkan kata dalam Bsu yang disebut
dalam Bsa dan mengedepankan kata dalam Bsu yang diakhirkan dalam
struktur dalam Bsu dan Bsa dan kata tambahan makna kontekstual. Kata
tambahan dalam Tsa yang terlihat wujud luarnya (leksikal) itu merupakan
dimengerti.
69
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 54-55.
72
diterjemahkan kata tersebut diakhirkan. Ini terkait pembuatan kalimat
c. Teks III
1. Metode Penerjemahan
berorientasi pada Tsu dengan memilih diksi yang lebih umum untuk
diksi “sangat ingin” dan kata انٕطءyang merupakan bentuk mashdar dari
كًٍ ذاقد َفغّ انٗ انٕطءditerjemahkan menjadi “Bagi seseorang yang sangat
70
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 4.
71
Atef Sharia, Alma’any Arabi Indonesia (Atef Sharia, versi 1.2, 2016)
73
2. Strategi Penerjemahan
dalam Bsa.72
ّ ٔيًٍ نى ذرق َفغّ اني، ٔقذ يغرذة كًٍ ذاقد َفغّ انٗ انٕطء ٔقذس عهٗ انًٓش ٔانُفقح
21 20 19 18 17-16 15-14 13 12 11-10 9 8 7-6 5 4-3 2 1
فانًغرذة نّ اٌ ال يرضٔج
27 26 25 24 23-22
Kata dalam Tsu yang berjumlah 27, dalam Tabdil ada dua kalimat
saja. Sementara dalam Ziyâdah kata dalam Tsa bertambah dengan ditandai
(T) yang muncul dari kata yang dalam Bsu tidak terlihat karena sudah
tidak berurut seperti Tsu dan tidak mungkin berterima adanya kalimat
dengan urutan seperti Tsu dalam Tsa. Adapun dalam Hadzf walaupun
tidak terlihat menyusut katanya, namun bisa dilihat ada beberapa angka
urut yang tidak muncul dalam Tsa karena dirasa tidak diperlukan dalam
72
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 54-56.
74
d. Teks IV
1. Metode Penerjemahan
gadis; perawan. Kata isteri menurut kamus aplikasi KBBI berarti wanita
seorang isteri yang berarti wanita yang telah menikah. Kalimat ّكضعف آنر
73
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 5.
74
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 591.
75
Fadil Basymeleh, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Yufid Inc. Versi 3.2, 2015)
75
2. Strategi Penerjemahan
انشاتعح يغرذة اٌ يكٌٕ انضٔجح تكشا اال نعزس كضعف آنرّ عٍ االفرضاض اٖ اصانح انثكاسج
17 16 15 14 13 12 1110 98 7 6 5 4 3 2 1
4. Disunahkan menikah dengan perempuan perawan, kecuali terdapat alasan lain
1 2 5 6 7 8 9
seperti bagi seorang penderita impotensi
10-17
Kata dalam Tsu yang berjumlah 17 kata, pada urutan angka dari 10-17
keseluruhan arti dari kalimat tersebut diganti dengan kalimat yang jauh
e. Teks V
1. Metode Penerjemahan
berorientasi pada Tsu dengan lebih umum dan efektif meskipun saat
diterjemahkan bisa menjadi lebih panjang dari Tsu. Kata أَاَح يُاَح دُاَح جذاقح
76
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 56.
77
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 6.
76
utuhnya dari setiap kata tersebut menjadi “egois, suka mengungkit,
lebar mulutnya.82
2. Strategi Penerjemahan
ٔال ذُكذٕا دذاقح ٔال تشاقح ٔال شذاقح، ال أَاَح ٔال يُاَح ٔال دُاَح، ال ذُكذٕا يٍ انُغآء عرح
23 2221 20 1918 17 16 1514 13 1211 10 98 7 6 5 4 3 2 1
Jangan kamu nikahi 6 jenis perempuan ini yaitu, egois, suka mengungkit,
12345 7 10
mengingat mantan keluarganya. Jangan kamu nikahi pula perempuan yang boros,
13 14 15 16 17
berlebihan dalam berhias dan cerewet
20 21 23
menjadi 14 kata dalam Tsa. Partikel ( الla nahyi) atau partikel yang berarti
karena di setiap partikel tersebut ada makna yang dibuang yang jika
78
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 45.
79
Atef Sharia, Alma’any Arabi Indonesia (Atef Sharia, versi 1.2, 2016)
80
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 245
81
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 77.
82
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 703.
83
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 56.
77
ٔ pun tidak diterjemahkan karena menghindari pengulangan kata dan
f. Teks VI
1. Metode Penerjemahan
berorientasi pada Tsu dengan memperhatian koteks dalam Tsu. Kata انذالل
kata “nafkah” sebagai penjelas maksud dari kata انذاللitu sendiri. Kata
84
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 7.
78
yang batal85 diterjemahkan dengan kata “prihatin.” Kata انذشاوmenurut
2. Strategi penerjemahan
menambahkan kata dalam Bsu yang disebut dalam Bsa dan membuang
sebagai yang dalam Tsu tidak diharuskan adanya karena sudah diwakili
dimaksud penulis.
g. Teks VII
85
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 1055.
86
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 256.
79
bagi Rasulullah, kemudian أصيكى، ٔانصالج ٔانغالو عهٗ سعٕل هللا
menyampaikan wejangan. Khatib فقذ، ايا تعذ، عثاد هللا َٔفغٗ ترقٕٖ هللا
87
menyampaikan: جائركى خاطثا كشيًركى أ فراذكى فالَح
ٗ ٔانصالج ٔانغالو عه، تغى هللا ٔانذًذ هلل
، أصيكى عثاد هللا َٔفغٗ ترقٕٖ هللا، سعٕل هللا
فقذ جائركى خاطثا كشيًركى أ فراذكى، ايا تعذ
.فالَح
Dengan menyebut nama Allah dan
segala puji milik Allah. Solawat dan
salam bagi Rasulullah saw. Aku
mewasiatkan kepada kalian hamba
Allah dan diriku dengan takwa
kepada Allah. Telah datang kepada
kalian seorang khatib untuk
meminang putri kalian fulanah.
1. Metode Penerjemahan
ايا، أصيكى عثاد هللا َٔفغٗ ترقٕٖ هللا، ٔانصالج ٔانغالو عهٗ سعٕل هللا، تغى هللا ٔانذًذ هلل
“Dengan menyebut nama Allah dan segala puji milik Allah. Solawat dan
salam bagi Rasulullah saw. Aku mewasiatkan kepada kalian hamba Allah
dan diriku dengan takwa kepada Allah. Telah datang kepada kalian
87
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 10.
80
Karena kalimat tersebut merupakan suatu kalimat yang pesannya
2. Strategi Penerjemahan
yang mengedepankan kata dalam Bsu yang diakhirkan dalam Bsa dan
ٔكزا قثم االجاتح، يغٍ ذقذيى انخطثح تكغش انخاء يٍ انٕنٗ ٔخطثح قثهٓا
15 14 1312 11 109 8 7 6 54 3 2 1
Disunahkan meminang dari pihak wali, dan dibacakan khutbah terlebih dahulu,
1 3 78 9 10 11
begitupun sebelum mengucap ijab
12 13 14 15
Tsu dan Tsa. Kata dalam Tsu yang semula berjumlah 15 kata, saat
mempengaruhi pesannya
88
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 54 dan 56.
81
h. Teks VIII
1. Metode Penerjemahan
Tsu namun menggunakan norma Bsa agar hasilnya tidak terlalu kaku.
partikel الdan االyang berarti tidak dan kecuali diterjemahkan menjadi kata
2. Strategi Penerjemahan
.ّٔال يصخ ايجاب ٔال قثٕل تكراتح ٔال اشاسج يفًٓح اال يٍ أخشط فيصذاٌ يُّ تاالشاسج َصا كثيعّ ٔطالق
2726 2524 23 2221 20 1918 17 16 14 13 12 1110 98 7 65 4 3 21
Ijab qabul tidak sah jika dengan berbentuk tulisan atau isyarat yang hanya
4 7 2 3 T 8 9 10 12 T
dipahami seorang bisu. Ijab qabul dengan isyarat sah bagi seorang bisu,
13 16 17 T 21 22 19 20
jika seperti dalam transaksi jual beli dan memberi talaknya seorang bisu tersebut.
T 24 25 26 27 T
89
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 12.
90
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 55.
82
Kata dalam Tsu berjumlah 27 kata, sementara kata dalam Tsa
bertambah menjadi 31. Kata tambahan pertama dan keempat dalam Tsa
Tsa tertentu. Kata tambahan kedua muncul dari partikel الdan االyang
Kata tambahan terakhir disebut dalam Tsa dari dua dhamir muttashil yang
i. Teks IX
1. Metode Penerjemahan
91
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 12.
83
yang mengeluarkan92 jika diterjemahkan seperti arti katanya tidak mudah
2. Strategi Penerjemahan
ٔيشرشط ايضا كٌٕ االيجاب انصادس يٍ انٕنٗ ٔانقثٕل انصادس يٍ انضٔج تذيث يغًع كم ٔادذ
18 17 16 1514 13 12 11 109 8 7 6 5 4 3 21
ٔ اال نى يصخ، ٔيغًعّ انشاْذاٌ ايضا، يًُٓا كالو االخش
29 28 2726 25 24 2322 21 20 19
Disyaratkan pula ijab dituturkan oleh wali dan kabul dituturkan oleh mempelai
2 3 5 6 7 8 9 10 11 12
laki-laki
13
dengan ucapannya didengar oleh satu sama lain dan kedua saksi pula.
14 20 16 T 171819 22 24 25
bertambah menjadi 31. Kata tambahan (T) pertama merupakan kata yang
tidak disebut dalam Tsu karena struktur gramatikal kata selanjutnya sudah
struktur Tsa yang berbeda dengan Tsu. Kata tambahan kedua merupakan
kata yang muncul dari kata نى يصخyang dimaksudkan merujuk kepada kata
“akad”.
92
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 768.
93
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 55.
84
j. Teks X
1. Metode Penerjemahan
mungkin dengan Tsu namun menyampaikan pesan Tsu pula. Kata انٕنذ
kebutuhan biologis” yang muncul dari koteks dalam kalimat tersebut yang
kerabat” diambil dari pesan Tsu yang jika diterjemahkan sesuai arti
94
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 7.
95
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 1580.
96
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 1208.
97
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 749.
98
Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indo, h. 1041.
85
2. Strategi Penerjemahan
انٕنذ ٔكغش شٕٓج انفشج ٔذذتيش ايٕس انًُضل ٔكثشج انعشيشج ٔيجاْذ، انراععح فٕائذ انُكاح خًغح
1817 16 1514 13 12 1110 9 8 76 5 4 3 2 1
انُفظ تانقياو عهٗ ٔظائف االْم ٔانعيال ٔانصثش عهيٓا
30 2928 2726 25 2423 22 2120 19
9. Terdapat 5 faedah menikah. Yaitu, memiliki keturunan,
1 4 2 3 5
memenuhi kebutuhan biologis, mengatur urusan rumah tangga, memperbanyak
789 10 12 13 15
kerabat,
16
melawan hawa nafsu dalam memenuhi kebutuhan istri dan keluarganya dengan
2324 20 21 22 24 25 26 27
kesabaran.
29
99
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 54.
86
k. Teks XI
1. Metode Penerjemahan
berorientasi pada Tsu dengan memilih diksi yang tepat untuk dipahami
“para alim ulama” yang lebih familiar dari pada arti perkatanya
dari manusia”.
2. Strategi Penerjemahan
ْٕٔ ، انذاديح عشش يغٍ ادضاس جًع يٍ أْم انصالح ٔانرقٕٖ نٕسٔد األيش تاالعالٌ فٗ انُكاح
1918 17 16 1514 13 1211 109 8 7 6 5 4 3 2 1
ٔال يكٌٕ اال تجًع يٍ انُاط، ِاشٓاس أيش
100
Asy‘arî, Dau’u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh, h. 8.
101
Hidayatullah, Seluk-Beluk Penerjemahan Arab Indonesia Kontemporer, h. 56.
87
29 28 2726 25 24 2322 21 20
11. Disunahkan menghadirkan para alim ulama karena adanya perintah untuk
12 3 4 5678910 11 12 13 14
mengumumkan
15
pernikahan dan itu merupakan hal yang lumrah dan hanya akan terselenggara
17 18 19 21 20 22 24
dengan hadirnya tamu undangan,
26 272829
Dalam Tsu yaitu ٖٕ جًع يٍ أْم انصالح ٔانرقdan جًع يٍ انُاطcukup
diterjemahkan dengan “para alim ulama” dan “tamu undangan”. Ini terkait
dengan kelaziman pengguanaan konsep dari struktur itu dalam Tsa yang
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sedekat mungkin tepat sama dengan makna Tsu, dan membantu penerjemah
Pertama, menyesuaikan arti setiap kata Tsu dengan pola-pola dasar bahasa
Tsu untuk mendapatkan makna yang sesuai dengan Tsu. Kedua, memahami
317 kalimat dalam kitab Dau'u al-Misbâh fî Bayâni Ahkâmi al-Nikâh. Dari
89
strategi Tabdil. Adapula kata yang tidak diterjemahkan sekitar 17 kata, seperti
pada kasus penulisan sub-bab dalam Tsu yang tidak dimunculkan dalam
Ziyâdah. Karena struktur gramatikal Tsu dan bahasa sasaran yang berbeda,
seperti pada kata tambahan berupa kata penghubung yang dimunculkan dalam
bahasa sasaran yang tidak ada dalam Tsu karena sudah terwakili struktur
B. Saran
90
Masih banyak teks klasik karya-karya ulama nusantara yang belum
91
DAFTAR PUSTAKA
Basymeleh, Fadil. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yufid Inc. versi 3.2,
2015.
Mufid, Nur dan Rahman, Kaserun AS. Buku Pintar Menerjemahkan Arab-
Indonesia (Cara Paling Tepat, Mudah dan Kreatif). Surabaya:
Pustaka Progresif, 2007.
Sharia, Atef. Almaany Arabi Indonesia. Atef Sharia. versi 1.2, 2016.