Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERISTIWA WAHYU PERTAMA TURUN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Kajian Akhlak

Dosen Pengampu : Yusuf Abdul Kholid,Lc

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Nazarudin 22212004
Subhan Abdul Matin 22212005

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH DARUL FATTAH


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANDAR LAMPUNG
2022

I
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini, yang berjudul PERISTIWA WAHYU PERTAMA TURUN

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan


kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umat dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh Allah SWT
yaitu dengan agama Islam.

Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam


bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas dari dosen
kami.Yusuf Abdul Khalid,Lc. selaku dosen pengampu mata kuliah Siroh

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, dan bermanfaat bagi kita semua, Aamiin
yaa rabbal ’aalamiin.

Bandar Lampung, 17 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................
.................................................................................................................ii
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................4
A. Latar Belakang ...........................................................................4

BAB II KAJIAN TEORI .....................................................................5


A. Peristiwa Wahyu Pertama Turun................................................5
1. Ayat Yang Pertama Turun..............................................6
2. Setelah Wahyu Pertama Turun.......................................7
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki waktu pertengahan bulan Ramadan, tentu saja umat muslim telah
menanti datangnya malam Nuzulul Quran. Ini adalah malam yang penuh
limpahan berkah dan rahmat dari Allah. Bukan tanpa alasan, malam Nuzulul
Quran adalah malam diturunkannya kitab suci Alquran ke bumi.

Di mana umat muslim berlomba-lomba memperbanyak amalan baik dengan


membaca Alquran untuk memperingati peristiwa besar dalam sejarah agama
Islam ini. Ini juga menjadi kesempatan baik untuk seluruh umat muslim agar
lebih mempelajari dan memaknai setiap perintah Allah yang tercantum di
dalam Alquran.Kemudian, melalui mukjizat tersebut Rasulullah mengemban
tugas menyebarkan agama Islam dan menuntun umat muslim untuk membaca
ayat-ayat suci dalam Alquran. Ayat-ayat suci Alquran ini berisi berbagai
macam hal yang baik untuk dijadikan pelajaran agar mendapatkan kehidupan
dunia dan akhirat yang baik.
2

1. PERISTIWA WAHYU PERTAMA TURUN

Sejarah Nuzulul Quran ini jatuh pada malam 17 Ramadan. Di mana, malaikat


jibril mengirimkan wahyu kitab suci Alquran kepada Nabi Muhammad di
Gua Hira, ayitu sekitar 5 km dari kota Makkah. Dikatakan bahwa Nabi
Muhammad menerima wahyu pertama tersebut saat berusia 40 tahun.

Enam bulan sebelum wahyu pertama turun, , beliau suka berkhalwat


(menyendiri) di Gua Hira kemudian turunlah wahyu.

Nabi Muhammad selalu mendapat mimpi-mimpi. Aisyah memberi


keterangan, “Yang pertama sekali mendahului kedatangan wahyu kepada
Rasulullah adalah mimpi-mimpi yang benar. Setiap mimpi beliau selalu
terbukti (kebenarannya) secara nyata, seterang cahaya di pagi hari.

Setelah itu beliau terdorong untuk menyendiri (bersemedi), bertempat di Gua


Hira untuk beribadah beberapa malam. Dan kembali lagi kepada keluarganya
untuk mengambil bekal bersemedi berikutnya. Hingga suatu ketika datang
kepada beliau al-Haq, kebenaran mutlak, yaitu dengan datangnya malaikat
yang menyampaikan “Igra’ dan seterusnya.” (HR Imam Bukhari)

2. Ayat Pertama Yang Turun


3

Surat yang pertama kali turun adalah surat Al ‘Alaq ayat 1 – 5. Sebagaimana
keterangan dari Aisyah radhiallahu’anha, beliau menyebutkan:

َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِم ْن ْال َوحْ ِي الرُّ ْؤ يَا الصَّالِ َحةُ فِي النَّوْ ِم فَ َكان‬ َ ِ ‫َأ َّو ُل َما بُدَِئ بِ ِه َرسُو ُل هَّللا‬
ِ ‫ِّب ِإلَ ْي ِه ْالخَ اَل ُء َو َكانَ يَ ْخلُو بِغ‬
‫َار ِح َرا ٍء‬ َ ‫ْح ثُ َّم ُحب‬ ِ ‫ق الصُّ ب‬ ِ َ‫ت ِم ْث َل فَل‬
ْ ‫اَل يَ َرى ُرْؤ يَا ِإاَّل َجا َء‬
‫ت ْال َع َد ِد قَ ْب َل َأ ْن يَ ْن ِز َع ِإلَى َأ ْهلِ ِه َويَتَزَ َّو ُ~د لِ َذلِكَ ثُ َّم يَرْ ِج ُع‬
ِ ‫ث فِي ِه َوهُ َو التَّ َعبُّ ُد اللَّيَالِ َي َذ َوا‬ ُ َّ‫فَيَتَ َحن‬
‫ك فَقَا َل ا ْق َرْأ قَا َل‬ ُ َ‫َار ِح َرا ٍء فَ َجا َءهُ ْال َمل‬ِ ‫ق َوه َُو فِي غ‬ ُّ ‫ِإلَى َخ ِدي َجةَ فَيَتَزَ َّو ُد لِ ِم ْثلِهَا َحتَّى َجا َءهُ ْال َح‬
‫ت َما َأنَا‬ ُ ‫ال ا ْق َرْأ قُ ْل‬ َ َ‫ال فََأ َخ َذنِي فَغَطَّنِي َحتَّى بَلَ َغ ِمنِّي ْال َج ْه َد ثُ َّم َأرْ َسلَنِي فَق‬ َ َ‫ارٍئ ق‬ ِ َ‫َما َأنَا بِق‬
‫ارٍئ‬ِ َ‫ت َما َأنَا بِق‬ ُ ‫ال ا ْق َرْأ فَقُ ْل‬
َ َ‫ارٍئ فََأ َخ َذنِي فَغَطَّنِي~ الثَّانِيَةَ َحتَّى بَلَ َغ ِمنِّي ْال َج ْه َد ثُ َّم َأرْ َسلَنِي فَق‬ ِ َ‫بِق‬
ٍ َ‫ق اِإْل ْن َسانَ ِم ْن َعل‬
‫ق‬ َ َ‫ق خَ ل‬َ َ‫ك الَّ ِذي خَ ل‬ َ ِّ‫فََأخَ َذنِي فَغَطَّنِي~ الثَّالِثَةَ ثُ َّم َأرْ َسلَنِي~ فَقَا َل } ا ْق َرْأ بِاس ِْم َرب‬
َ ُّ‫{ ا ْق َرْأ َو َرب‬
‫ك اَأْل ْك َر ُم‬

“Awal turunnya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dimulai


dengan ar ru’ya ash shadiqah (mimpi yang benar dalam tidur). Dan tidaklah
Beliau bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh. Kemudian Beliau
dianugerahi rasa ingin untuk menyendiri. Nabi pun memilih gua Hira dan
ber-tahannuts. Yaitu ibadah di malam hari dalam beberapa waktu. Kemudian
beliau kembali kepada keluarganya untuk mempersiapkan bekal untuk ber-
tahannuts kembali. Kemudian Beliau menemui Khadijah mempersiapkan
bekal. Sampai akhirnya datang Al Haq saat Beliau di gua Hira. Malaikat
Jibril datang dan berkata: “Bacalah!” Beliau menjawab: “Aku tidak bisa
baca”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan: Maka Malaikat itu
memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan
berkata lagi: “Bacalah!” Beliau menjawab: “Aku tidak bisa baca”. Maka
Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian
melepaskanku dan berkata lagi: “Bacalah!”. Beliau menjawab: “Aku tidak
bisa baca”. Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga
kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi: (Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha Pemurah)” (HR. Bukhari no. 6982, Muslim no. 160).

3. Setelah Wahyu Pertama Turun


4

Setelah menerima wahyu di gua Hira, beliau Nabi Shallallahu’alaihi


Wasallam kembali ke rumah Khadijah Beliaupun pulang dalam kondisi
gemetar dan bergegas hingga masuk ke rumah Khadijah. Kemudian Nabi
berkata kepadanya: Selimuti aku, selimuti aku. Maka Khadijah pun
menyelimutinya hingga hilang rasa takutnya. Kemudian Nabi bertanya:
‘wahai Khadijah, apa yang terjadi denganku ini?’. Lalu Nabi menceritakan
kejadian yang beliau alamai kemudian mengatakan, ‘aku amat khawatir
terhadap diriku’. Maka Khadijah mengatakan, ‘sekali-kali janganlah takut!
Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Sungguh
engkau adalah orang yang menyambung tali silaturahmi, pemikul beban
orang lain yang susah, pemberi orang yang miskin, penjamu tamu serta
penolong orang yang menegakkan kebenaran. Setelah itu Khadijah pergi
bersama Nabi menemui Waraqah bin Naufal, ia adalah saudara dari ayahnya
Khadijah. Waraqah telah memeluk agama Nasrani sejak zaman jahiliyah. Ia
pandai menulis Al Kitab dalam bahasa Arab. Maka disalinnya Kitab Injil
dalam bahasa Arab seberapa yang dikehendaki Allah untuk dapat ditulis.
Namun usianya ketika itu telah lanjut dan matanya telah buta.

Khadijah berkata kepada Waraqah, “wahai paman. Dengarkan kabar dari


anak saudaramu ini”. Waraqah berkata, “Wahai anak saudaraku. Apa yang
terjadi atas dirimu?”. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menceritakan
kepadanya semua peristiwa yang telah dialaminya. Waraqah berkata, “(Jibril)
ini adalah Namus yang pernah diutus Allah kepada Nabi Musa. Duhai,
semoga saya masih hidup ketika kamu diusir oleh kaummu”. Nabi bertanya,
“Apakah mereka akan mengusir aku?” Waraqah menjawab, “Ya, betul. Tidak
ada seorang pun yang diberi wahyu seperti engkau kecuali pasti dimusuhi
orang. Jika aku masih mendapati hari itu niscaya aku akan menolongmu
sekuat-kuatnya”. Tidak berapa lama kemudian Waraqah meninggal dunia

Anda mungkin juga menyukai