Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR FILSAFAT

Tentang
AKAL DAN HATI DI JALUR TIMUR

Disusun oleh :
Kelompok 8 (PGMI 1-C)
Mahaa zhaafirah salaamah ( 1222090091 )
Muhammad Milaad S.T.L.M ( 1222090102 )
Naya hasna farida ( 1222090110 )
Nenden ripa piqriyanti ( 1222090113 )

Dosen Pengampu :
Drs. ANAS SALAHUDIN, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Adapun makalah ini yang
berjudul “AKAL DAN HATI DI JALUR TIMUR” untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengantar filsafat. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis sangat berharap semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Bagi kami sebagai penyusun makalah merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................................4
B. Rumusan masalah.......................................................................................4
C. Tujuan penulisan.........................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................10
A. Kesimpulan.............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Di jalur barat yaitu jalur kristen (pada umumnya), sebagaimana telah diuraikan pada
Bab III sampai dengan Bab V, akal (filsafat) dan hati (iman) ternyata selalu bertarung
berebut dominasi hendak menguasai jalan hidup manusia. Ringkasnya,sejak Thales
sampai Sofis akal menang, sejak socrates sampai menjelang abad hati (iman kristen)
menang. Sejak Descartes sampai masa Kant akal menang lagi,sejak Kant sampai
sekarang kelihatannya akal dan hati sama-sama menang di barat,pada umumnya orang
barat dan kerja sama itu tidak harmonis.
Di jalur timur yaitu di dunia islam,keadaannya hampir sama dengan keadaan di
barat. Hampir sama berati tidak sama. Ketidaksamaan itu sekurang-kurangnya
terdapat dalam dua hal : pertama, waktunya dan kedua, sifat dominasinya. Tatkala
akal sedang kalah total di barat, akal sedang dihargai sama dengan hati di timur.

B. Rumusan masalah

1. Kapan akal dan hati di jalur timur mulai berjalan bersama-sama ?


2. Siapa sajakah tokoh-tokoh besar yang ada di jalur mistisme atau tashawwuf ?
3. Apa sajakah perbedaan antara pemikiran rasional (filsafat) dan rasa
(tashawwuf) ?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana akal dan hati bisa berjalan bersama-sama di jalur
timur
2. Untuk mengetahui filosof-filosof besar islam yang ada di jalur timur
3. Untuk mengetahui usaha Al-Ghazali dalam membuktikan bahwa dominasi akal
tidak seimbang dengan dominasi hati

4
BAB II
PEMBAHASAN

Di jalur timur yaitu di dunia islam,keadaannya hampir sama dengan keadaan di barat.
Hampir sama berati iti tidak sama. Ketidaksamaan itu sekurang-kurangnya terdapat dalam
dua hal yaitu waktunya dan sifat dominasinya. Tatkala akal sedang kalah total di barat, akal
sedang dihargai sama dengan hati di timur. Ini mngenai waktu dan sifat dominasi, akal di
timur dihargai tetapi tidak sampai mendominasi jalan hidup sehingga menyebabkan orang
islam meninggalkan agama lalu mengambil materialisme dan ateisme. Sedangkan di barat
dominasi akal terlalu besar sehingga orang ada yang mengambil materialisme dan ateisme
sementara hati, tatkala mendominasi menentang akal secara total.

Masa kekalahan akal di barat berlangsung kira-kira sejak tahun 200-an sampai 1600-an. Di
timur akal berjalan bersama-sama dengan hati sejak kedatangan islam, terutama sejak tahun
80-an sampai tahun 1200-an. Ini adalah tahun-tahun hidupnya filosof-filosof besar islam jalur
rasional seperti Al-kindi (769873), Al-Razi (863-925), Al-Farabi (870-950), ibnu sina (980-
1037), Al-Ghazali (1059-1111), dan ibnu rusyd (1126-1198). Ini adalah sebagian dari nama
filosof terkenal dalam islam untuk jalur ini seperti ibnu bajjah dan ibnu thufail. Bersamaan
dengan perkembangan ini pemikiran jalur bawah yaitu jalur hati (rasa) juga berkembang.
Inilah jalur mistisme atau tashawwuf dalam islam. Tokoh-tokohnya yang besar antara lain
ialah Rabi’ah Adawiyyah (713-801), Zunnun al-Mishri (wafat tahun 860), Abu Yazid al-
bisthami (wafat tahun 874), Husain ibn Manshur al-hallaj (858-9220 dan muhyiddin ibn arabi
(1165-1240). Jadi perkembangan filsafat rasional (akal) dan tashawwuf rasa (dzauq) terjadi
bersama-sama dalam islam. Bersama-sama bukan berati selalu sependapat.

Banyak perbedaan antara pemikiran rasional (filsafat) dan rasa (tashawwuf), di antaranya ada
yang bersifat prinsip. Akan tetapi perbedaan itu tidak menyebabkan ada orang islam yang di
dominasi oleh akal secara total sebagaimana hal nya tidak ada juga orang islam yang di
dominasi oleh hati (rasa) seratus persen. Buktinya ialah tidak ada filosof maupun sufi islam
yang meninggalkan iman apalagi sampai mengambil paham materialisme atau ateisme.
Penghargaan Al-quran pada akal dan hati tidak menimbulkan akibat seperti di barat. Jadi,
penghargaan pada akal di barat (kristen) dan di timur (islam) sama-sama membawa akibat
perkembangnya filsafat rasional tetapi tidak sama kekuatan dominasinya terhadap jalan hidup
manusia. Karena penghargaan terhadap hati di barat dan timur sama-sama mengembangkan

5
mistisme tetapi di barat sampai menjauhi filsafat,sedangkan di timur tidak berakibat menjauhi
akal. Salah satu jawabannya ialah karena kitab suci umat islam (Al-quran) menghargai akal
dan hati, sedangkan kitab suci kristen memang tidak memberi tempat bagi penggunaan akal.
Pertengahan antara akal dan hati (iman) memang terjadi juga di dalam islam, tetapi tidak
sehebat di barat. Di timur filosof dan sufi sama-sama beriman, di barat filosof ada yang
benar-benar mengambil paham materialisme atau ateisme. Di dalam islam perbedaan antara
filosof dan sufi hanyalah perbedaan visi dalam menafsirkan kitab suci orang-orang filsafat
umumnya menggunakan takwil ke arah rasio sementara orang-orang tashawwuf juga
menggunakan takwil,tetapi ke arah rasa. Perkembangan itu tidak menyebabkan gejolak yang
berarti di dalam islam.

Filosof menafsirkan kitab suci terlalu didominasi oleh akal rasional,metode dan ukurannya
ialah logika, dari cara ini muncul pendapat mereka yang sepintas seperti berlawanan dengan
teks kitab suci.

Pemikiran rasional itu bisa berdampak bagi islam dan umat islam,namun ada kemungkinan
dari pendapatnya al Ghazali benar bahwa pendapat itu bisa membawa kepada kekufuran.akan
tetapi,bahwa pemikiran rasional sudah membantu perkembangan budaya islam. Yang mana
masa perkembangannya itu terjadi pada ke-8 sampai abad ke-13.dan pada masa itu juga
muncul Gerakan penerjemah karya Yunani kedalam Bahasa arab,atas inisiatif khalifah al
manshur,kemudian khalifah harun arrasyid,lalu diteruskan oleh putranya yang
bernama,khalifah al makmun.maka, didirikanlah bait al hikmah sebagai pusat penerjemah
dan pusat perkembangan filsafat dan sains.selain buku-buku Yunani,ada juga buku-buku
Persia dan india yang diterjemahkan kedalam Bahasa arab.dan dari buku-buku inilah yang
mempengaruhi barat kepada modernisasinya.

perkembangan pemikiran rasional dalam islam mendapatkan dorongan dari dua


sumber,yaitu:dari al quran dan dari luar al quran.alquran ialah kitab suci yang diterima
kebenarannya sehingga sangat berwibawa.sedangkan sumber dari luar alquran ialah Yunani
dan india,yang memiliki tradisi rasional yang tinggi.alquran amat menghargai akal.kata arab
yang berarti ‘kegiatan berpikir’ didalam alquran cukup banyak.dan dalam hadis juga banyak
yang menjelaskan perlunya akal untuk digunakan dan dikembangkan.

Dalil naqli memiliki kekuatan yang sangat kuat untuk memotivasi umat islam dalam
menggunakan dan mengembangkan akal.seperti contohnya,berkembangnya pengetahuan
rasional dan sains dalam islam.

6
Berkembangnya filsafat dan sains Yunani itu kurang lebih sejak tahun 600 SM.yang mana
pada masa Aristoteles berlangsung pada 384-322 SM.dan hanya berjarak 300 dari masa
Thales

Sejarah datangnya filsafat dan sains Yunani ke dalam Islam

Menurut Harun Nasution sejarah datangnya filsafat dan sains Yunani ke dalam Islam
dikarenakan ekspansi Alexander yang agung ke Timur. Ekspansi nya ke Timur tidak hanya
membawa tentara, tetapi juga membawa ahli-ahli pengetahuan. Karena Kemenangan
Alexander menyebabkan jumlah orang sipil yang datang ke Timur semakin banyak.

Tujuan Alexander ke Timur bukan hanya untuk memperluas kekuasaan, tetapi juga untuk
mempersatukan Yunani dan Parsi dalam satu negara-besar. Ia juga mengangkat pembesar
dan pembantunya, bukan hanya dari Yunani tetapi juga dari persia. Alexander juga
menganjurkan dan mendorong perkawinan campuran antara Yunani dan Parsi dan ia juga
mendirikan kota-kota dan permukiman untuk dihuni bersama orang Yunani dan Parsi. Hal ini
menyebabkan percampuran kebudayaan antara Yunani dan Parsi.

Alexander meninggal pada tahun 323 SM, dan kerajaan besar yang didirikannya itu pecah
menjadi tiga, yaitu kerajaan Maedonia di Eropa, Kerajaan Ptolemeus di Mesir, dan Kerajaan
Seleusia di Persia.

Masuknya filsafat dan sains Yunani ke dalam Islam lebih banyak terjadi di Irak dibandingkan
dengan daerah-daerah lain. Dari sanalah timbulnya gerakan penerjemahan karya-karya
Yunani ke dalam bahasa Arab, atas dorongan Khalifah Al-Manshur, kemudian Khalifah
Harun Ar-Rasyid, dilanjutkan oleh putranya, Khalifah Al-Ma'mun. Bait al-hikmah
merupakan pusat penerjemahan dan mesjid dijadikan pusat pengembangan filsafat dan sains.
Selain, menerjemahkan buku-buku Yunani, buku-buku dari Parsi dan India juga
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dari India diambil astronomi dan matematika dan dari
Persia diambil sastra dan seni. Gerakan penerjemahan ini dilakukan dari tahun 750 M-900M.

Jasa orang Islam dalam pengembangan sains dan filsafat ada tiga yaitu, menerjemahkan,
mengomentari karya Yunani supaya mudah dipahami dan mengkoreksinya dengan
menambahkan beberapa hal baru.

Karya-karya itu kemudian di tersebar ke Barat melalui beberapa jalur, seperti melalui jalur
Cordova maupun silsilia. Berkembangnya filsafat dan sains Islam berasal dari Al Qur'an yang
menghargai akal dan rasa. Ayat-ayat Al-Qur'an banyak yang tidak dapat dipahami oleh akal.

7
Maka dari itu untuk memahami nya harus dengan rasa. Maka dari itu, pangetahuan yang
berbasis rasa cukup berkembang dalam masyarakat Islam. Nah, yang ini disebut jalur rasa
(tashawwuf).

Tashawwuf dalam Islam muncul karena banyak sebab, diantaranya

1. Pengaruh Kristen, yaitu karena Kristen mengajarkan zuhud atau "membenci dunia" amat
mungkin berpengaruh pada kemunculan sufi dalam Islam.

2. Pengaruh Filsafat Yunani, yaitu seperti teori zuhudnya Pythagoras, juga sangat mungkin
berpengaruh karena orang Islam telah mengetahui ajaran itu.

3. Pengaruh Filsafat Abad Pertengahan, yaitu pada abad ini, amat mengutamakan kehidupan
ascetic dan kecintaan kepada Tuhan, bahkan kebersatuan dengan Tuhan, sangat mungkin
telah mempengaruhi para sufi Islam.

4. Pengaruh dari Al-Qur'an. Al-Qur'an mengandung berbagai ayat yang memberikan motivasi
untuk tashawwuf, seperti Al-Baqarah ayat 186, Al-Baqarah ayat 115, 116 dan Al Anfal ayat
17. Ayat-ayat itu mendorong orang Islam untuk berada lebih dekat dengan Tuhan. Ayat-ayat
lain yang menyuruh membersihkan batin. Ayat-ayat yang tidak dapat dipahami juga
merupakan dorongan munculnya tashawwuf dalam Islam.

5. Faktor sejarah. Menurut Harun Nasution, karena banyaknya penyelewengan yang


dilakukan oleh Khalifah dan pembesar kerajaan Islam dalam sejarah, yang menyimpang dari
ajaran Al-Qur'an dan hadis Rasul Saw., juga telah mendorong munculnya kehidupan sufi
dalam Islam.

Orang orang melihat perbedaan yang sangat besar antara Rasulullah Saw , Bersama empat
sahabat dan khalifah, terutama Abu Bakar, Umar dan Ali dibandingkan dengan khalifah
muawiyah dari segi kemewahan dan kesederhanaan nya, padahal tidak bisa menyamai
kemewahan raja raja romawi dan persia. Dalam sejarah Yazid yang merupakan anak
muawiyah dikenal sebagai seorang pemabuk dan tidak peduli ajaran islam. Khalifah yang
saleh dan taat hanya Umar bin Abdul Aziz . Demikian pula Khalifah khalifah dari Bani
Abbas.

Mereka yang ingin hidup sederhana jauh dari kemewahan dunia menghindari kemewahan
duniawi untuk meniru Nabi dan para sahabatnya. Mereka yang ingin menjalani gaya hidup
nyaman menahan diri dari keterlibatan dengan kemewahan duniawi agar menjadi zuhud, atau

8
pertapa yang terasing. Selama era kekhalifahan untuk pertempuran politik, banyak yang
mencari perlindungan dari perebutan kekuasaan melalui isolasi – terutama selama masa
pemerintahan Ali dan Utsman.

Akibat ketidaksukaan mereka terhadap pakaian sutra Bani Umayyah, para pertapa Kufah
mulai memakai wol. Mereka termasuk Sufyan al-Tsauri, Abu Hasyim dan Jabir ibn Hasyim,
semuanya meninggal antara tahun 135 dan 190.

Aliran zuhud di Bashrah mengambil langkah yng lebih ekstrim daripada kufah sehingga
menjadi ajaran mistik. Hasan al Basri ialah salah satu zahod di Bashrah yang wafat tahun 110
H. Dari kedua kota ini pun aliran zuhud berkembang ke daerah-daerah lain.

Orang-orang zuhud jadi teringat ancaman dalam al-quran terhadap orang yang tidak patuh ,
atas Perbuatan maksiat para khalifah. Dan ingat atas azab neraka. Karena takut atas azab yang
dijanjikan Tuhan, selain mengasingkan diri mereka bertobat atas dosa yang telah
diperbuatnya. Mendekati Tuhan ialah hiburan bagi mereka dan Allah tidak dapat didekati
sebelum bertobat. Tobat menjadi maqom pertama bagi orang yang ingin menjadi sufi, dan
harus disertai dengan meninggalkan materi, dalam hidup hanya ingat kepada Tuhan.

Dari cerita panjang tersebut dapat diketahui bahwa dalam islam pernah terjadi lebih
mengutamakan hati dibanding akal. Tasawuf inilah yang merupakan khazanah, akibat dari
arus tersebut.Mengutamakan rasa, lalu tasawuf, tidak bisa lepas dari aspek positif bagi Islam
dan umat Islam. Semakin religius Anda, semakin Anda memiliki kontrol diri, dan semakin
kecil kemungkinan Anda untuk menyimpang dari ajaran agama. Para sufi sangat takut
melakukan kejahatan, bahkan yang kecil sekalipun. Namun, gerakan ini, seperti gerakan
filosofis, memiliki konsekuensi negatif. Jelaslah bahwa filsafat dan sains mundur dalam
Islam sebagai akibat dari berkurangnya aturan akal. Jadi keduanya memiliki dampak positif
dan negatif.

Sepertinya Al-Ghazali merupakan tokoh pertama yang berusaha mencoba menyeimbangkan,


dan menggabungkan akal dan hati dalam hidup umat muslim. Ia menginginkan filsafat dan
iman di fungsikan secara sama besar, tidak berat sebelah. Namun usahanya belum selesai
dan dilanjutkan tokoh lain. Dari usaha Al-Ghazali ini terbukti bila dominasi akal dan hati
tidak seimbang , islam dan orang muslim dapat dirugikan. Dalam islam keseimbangan akal
dan hati, pikir dan zikir dapat dilakukan. Namun di dunia Barat Kristen tidak dapat dilakukan
, buktinya perlu skularisme di Barat. Dan ini membuktikan bahwa di barat keseimbangan
tidak mungkin dilakukan.

9
BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan
Kecenderungan mengecilkan kedudukan akal dan mengutamakan rasa dalam islam
pernah terjadi.dan dari arus inilah yang memperkaya khazanah islam atau bisa desebut
dnegan tashawuf.
tashawwuf dalam islam muncul dikarenakan banyaknya sebab.diantaranya ada
pengaruh Kristen,pengaruh filsafat Yunani,dan juga pengaruh filsafat pada abad
pertengahan.namun,hal yang lebih penting dari pengaruh itu ialah pengaruh dari
alquran itu sendiri.
Alghazali menunjukan bahwa dominasi akal yang tidak seimbang dengan dominasi
hati dapat merugikan islam dan umat islam.dan begitupun sebaliknya.penyeimbangan
antara akal dan hati dengan penyeimbangan pikir dan zikir dapat dicapai dalam
islam.namun,tampaknya tidak di dunia barat.sehingga tidak dapat memungkinkan
keseimbangan itu dapat dilakukan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir, Ahmad. 2021. Filsafat umum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

11

Anda mungkin juga menyukai