Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH ILMU AKHLAQ

Dosen Pengampu : Bapak Muhammad Sofyan, M. Pd.

Materi : Bir Walidain (Berbakti Kepada Orang Tua)

Kelompok : 13 (Tiga Belas)

Muhammad Adnan Najmudin (1222090098)

Muhammad Nasrudin (1222090103)

Muhammad Fadhil (1222090099)

BIR WALIDAIN
BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

‫َأح ُدمُهَٓا َْأو كِاَل مُهَا فَاَل‬ ِ َ ‫ك َأاَّل َتعب ُد ٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإيَّاه وبِٱلْ ٰولِ َدي ِن ِإح ٰسنًا ۚ ِإ َّما يبلُغَ َّن ِع‬
َ ‫ند َك ٱلْكَبَر‬ َْ َْ ْ َ َُ ُْ َ ُّ‫ض ٰى َرب‬
َ َ‫َوق‬
‫ُأف َواَل َتْن َه ْرمُهَا َوقُل هَّلَُما َق ْواًل َك ِرميًا‬
ٍّ ‫َت ُقل هَّلَُمٓا‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Q. S. Al-Isra :
23)

A. Cara Mendapatkan Ridho Kedua Orang Tua


Nabi Saw. bersabda:

‫ط اَللَّ ِه يِف َس َخ ِط اَلْ َوالِ َديْ ِن‬


ُ ‫ َو َس َخ‬,‫ضا اَلْ َوالِ َديْ ِن‬ ِ
َ ‫ضا اَللَّه يِف ِر‬
َ ‫ِر‬

“Ridha Allah ada pada ridha kedua orangtua dan murka Allah ada pada murka orangtua”
(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban,Hakim).

1
Dengan pandangan, ilmu itu adalah milik Allah, jika kita ingin meraihnya maka harus
siizin atau diridhoi oleh Allah SWT. Sedangkan sesuai dengan apa yang sudah kita ketahui
bahwasannya “ridho Allah ada pada ridho kedua orang tuamu”. Maka, apabila kita sudah
mendapatkan ridho dari kedua orang tua kita, maka otomatis ridho Allah pun akan kita
dapati.

Cara mendapatkan ridho dari kedua orang tua adalah dengan bersikap atau berakhlak
baik kepada kedua orang tua. Dengan seperti itu kedua orang tua kita secara tidak langsung
akan meridhoi kebaikan apa yang kita lakukan. Berikut adalah tata cara nya :

1. Mentaati mereka selama bukan untuk bermaksiat kepada Allah


Jiwa kita sebagai manusia haruslah kiranya mampu menempatkan orangtua
kita pada kedudukan yang tinggi, serta mencintai mereka sepenuh hati. Hal inilah
yang akan menghantarkan seseorang pada ketaatan kepada orangtua seperti yang di
perintahkan agama. Perlakuan masa lalu orangtua yang kadang menorehkan luka di
hati seseorang, hendaklah di sikapi dengan pemberian maaf dan melupakannya. Sebab
jika di bandingkan dengan jerih payah mereka orangtua untuk membesarkan anaknya
tak akan pernah terbalaskan.

2. Tidak menyakiti hati mereka


Kalaulah ada orang suci setelah para Nabi dan Rasul, pastilah agama akan
mengajarkan bahwa orang tua adalah orang suci dalam kehidupan manusia. Mereka
haruslah di hormati dan di mulyakan seagung mungkin, bahkan dalam agama, sebagai
seorang anak, sama sekali tidak boleh menyakiti hati orang tua. Diantara bentuk
menyakiti hati orang tua adalah:
a) Mengatakan kata ‘ah’, ‘hush’ dan kata-kata semisalnya atau mengatakan
kata-kata pedih menyayat hati mereka.
b) Malu kepada orang lain, bahwa kita punya orang tua seperti mereka.
c) Melakukan perbuatan yang melukai hati mereka, seperti membohongi
orangtua, bahwa biaya sekolah atau kuliah telah di bayarkan padahal habis
untuk hal tak berguna seperti main game di internet, main judi, membeli
rokok, membeli hal haram dan lain sebagainya.

2
3. Bersabar atas sikap orang tua
Terkadang dalam kehidupan berkeluarga, terjadi perbedaan pendapat dan
keinginan antara anak dengan orangtua, dan dalam menghadapi situasi seperti ini sang
anak harus hati-hati karena sangat rawan, menyebabkan hati orangtua sakit. Sikap
yang paling tepat dalam hal ini adalah bersabar untuk tidak menimpali ucapannya,
dan menjadi pendengar yang baik. Jika terpaksa harus menyampaikan perbedaan
keinginan dan pendapatnya dengan mereka, maka upayakan di lakukan dengan sangat
hati-hati.

4. Mendoakan mereka
Tidak ada yang menandingi pahala berbakti kepada kedua orangtua, selain
pahala meng-esakan Allah swt. Dan kesempurnaan kebaktian seseorang terhadap
orangtuannya adalah memintakan kebaikan kepada Allah dalam ketidakhadiran
mereka, baik saat orangtua masih hidup terlebih lagi saat mereka telah tiada. Bahkan
mendoakan orangtua adalah puncak dari segala macam bentuk bakti kepada orangtua.

5. Berbuat baik kepada kawan mereka sewaktu hidup


Tidaklah cukup sekedar mendoakan saat orang tua telah meninggal. Salah satu
yang di ajarkan agama Islam bagi ahli waris adalah menyambung hubungan baik yang
telah di bangun orangtua dengan oranglain disaat hidup mereka, seperti perkawanan
dan persahabatan mereka, dengan cara mengunjunginya atau menyambung
komunikasi dengan mereka-mereka.

B. Tatacara Bergaul Dengan Orang Tua.

Orang tua adalah orang yang melahirkan kita. Kita memiliki dua orang tua, yaitu
bapak dan ibu, yang keduanya selalu disebut dengan kedua orang tua. Bergaul dengan
orang tua tidak sama seperti bergaul dengan orang-orang lain atau teman-teman sebaya
kita. Orang tua memiliki kedudukan yang sangat istimewa di hadapan kita, sehingga kita
harus menghormati mereka dan patuh terhadap perintah-perintahnya. Kita ada di muka
bumi ini lantaran orang tua kita. Merekalah yang melahirkan kita. Karena itu, kita harus
memberikan penghargaan yang istimewa kepada mereka. Islam melalui al-Quran dan

3
hadis Nabi telah memberikan aturan mengenai apa yang harus kita lakukan terhadap
kedua orang tua.

Kita harus selalu mengucapkan perkataan yang baik dan sopan. Kita juga
diperintahkan untuk selalu mendoakan keduanya agar diampuni dosanya, baik ketika
keduanya masih hidup maupun ketika sudah meninggal dunia.

Tatacara bergaul dengan orangtua diantaranya adalah:

1. Mengikuti keinginan dan saran kedua orang tua dalam berbagai aspek kehidupan,
baik dalam masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, maupun masalah lainnya,
selama semuanya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Apabila di antara
hal itu ada yang bertentangan dengan ajaran Islam, maka tidak ada kewajiban bagi
si anak untuk mengikuti orang tuanya.
2. Menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan penuh rasa terima kasih
dan kasih sayang atas jasa-jasa keduanya yang tidak mungkin bisa dinilai dengan
apa pun. Seperti :
a) Memanggil orang tua dengan panggilan yang menunjukkan rasa hormat,
seperti bapak, ayah, papa, dan lain sebagainya.
b) Berbicara dengan orang tua dengan lemah lembut (baik bahasanya maupun
suaranya.
c) tidak mengucapkan kata-kata kasar atau kata-kata lain yang menyakitkan hati
orang tua.
3. Membantu kedua orang tua secara fisik dan material. Ketika masih tinggal
bersama-sama dengan orang tua (belum berkeluarga).
4. Selalu mendoakan kedua orang tua agar selalu mendapatkan ampunan, rahmat,
dan karunia dari Allah.
5. Jika kedua orang tua telah meninggal, maka yang harus dilakukan seorang anak
adalah:
a) mengurus jenazahnya dengan sebaik-baiknya, mulai dari memandikan,
mengkafani, menshalatkan, dan menguburkannya;
b) melunasi hutang-hutangnya;
c) melaksanakan wasiatnya;
d) meneruskan silaturrahim yang dibina orang tua di waktu hidupnya;
e) memuliakan sahabat-sahabatnya

4
f) mendoakannya.

Dari kedua orangtua tersebut, kita harus mendahulukan dulu Ibu. Karena
ibulah yang sudah melahirkan kita dan menyusui kita dari kecil lalu merawat kita
sampai bisa besar hingga sekarang. Ada hadist yang menjelaskan tentang kita harus
mengutamakan dulu Ibu kita lalu ayah kita, diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim
yang menjelaskan jawaban Nabi atas pertanyaan seorang sahabat tentang siapa yang
lebih berhak untuk dihormati. Jawaban Nabi yang pertama sampai ketiga adalah
ibunya, dan baru jawaban Nabi yang keempat adalah bapaknya. Tapi kita juga harus
selalu menghormati ayah kita karena ayah lah yang telah memberi kita nafkah,
makan, serta kebutuhan yang lain untuk kita dan tentu kasih sayang seorang ayah
yang tidak bisa kita dapatkan dari siapapun.

ٍ ِ‫ح َّدثَنا ُقتيبةُ بن سع‬


ِ ‫ َع ْن عُ َم َار َة بْ ِن الْ َق ْع َق‬،‫ َح َّدثَنَا َج ِر ٌير‬،‫يد‬
‫ َع ْن َأيِب‬،َ‫ َع ْن َأيِب ُز ْر َعة‬،َ‫اع بْ ِن ُشْب ُر َمة‬ َ ُ ْ َْ َ َ َ
‫ول اللَّ ِه َم ْن‬ َ ‫ول اللَّ ِه صلى اهلل عليه وسلم َف َق‬
َ ‫ال يَا َر ُس‬ ِ ‫ال جاء رجل ِإىَل رس‬
ُ َ ٌ ُ َ َ َ َ َ‫ُهَر ْيَر َة ـ رضى اهلل عنه ـ ق‬
َ َ‫ص َحابَيِت ق‬ ‫حِب‬
‫ قَ َال مُثَّ َم ْن‬." ‫ك‬
َ ‫ال مُثَّ َم ْن قَ َال " ُُّأم‬
َ َ‫ ق‬." ‫ك‬
َ ‫ال " ُُّأم‬
َ َ‫ال مُثَّ َم ْن ق‬
َ َ‫ ق‬." ‫ك‬
َ ‫ال " ُُّأم‬ َ ‫َأح ُّق ُ ْس ِن‬
َ
.ُ‫وب َح َّد َثنَا َأبُو ُز ْر َعةَ ِم ْثلَه‬
َ ُّ‫ال ابْ ُن ُشْب ُر َمةَ َوحَيْىَي بْ ُن َأي‬
َ َ‫ َوق‬." ‫وك‬
َ ُ‫قَ َال " مُثَّ َأب‬

“Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah (‫ )ﷺ‬dan berkata, "Ya Rasulullah (‫ !)ﷺ‬Siapa
yang lebih berhak untuk diperlakukan dengan persahabatan terbaik oleh saya?" Nabi (‫)ﷺ‬
berkata, "Ibumu." Pria itu berkata. "Siapa selanjutnya?" Nabi berkata, "Ibumu." Pria itu lebih
lanjut berkata, "Siapa selanjutnya?" Nabi (‫ )ﷺ‬berkata, "Ibumu." Pria itu bertanya untuk
keempat kalinya, "Siapa selanjutnya?" Nabi (‫ )ﷺ‬berkata, "Ayahmu."

Kita tidak boleh membuat kedua orangtua kita murka karena kita akan masuk
kepada kriteria anak yang durhaka, Hal-hal yang harus diperhatikan terkait dengan
durhaka kepada kedua orang tua adalah:

a) Durhaka kepada kedua orang tua termasuk di antara dosa besar yang dapat
mengakibatkan siksaan neraka.

5
b) Durhaka kepada kedua orang tua menyebabkan semua amal menjadi sia-sia dan tidak
bermanfaat.
c) Durhaka kepada kedua orang tua akan disegerakan pembalasannya oleh Allah di
dunia sekarang, di samping pembalasan (siksa) di akhirat kelak.

C. Kesimpulan

Allah SWT telah mengharamkan bagi seorang anak durhaka kepada kedua orang
tuanya (uququl walidain). Asy-Syaikh Abu ‘Amr bin Ash-Shalah rahimahullah bertutur
dalam kitab Al-Fataawaa, bahwa ‘uququl walidain adalah setiap perbuatan yang bisa
menyebabkan orang tua terluka atau yang semisalnya. Termasuk dosa besar perbuatan yang
mengarah pada kedurhakaan, seperti memaki atau menghina orang tua orang lain. Dan Allah
akan mempercepat azab bagi orang-orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya sebelum
datangnya ajal. Untuk itu sebagai anak kita perlu berbakti kepada orang tua agar terhindar
dari azab-Nya serta mendapatkan kenikmatan di dunia maupun di akhirat.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa untuk berbakti kepada orang tua bagi yang
masih ada orang tua nya, kita doakan agar selalu diberikan kesehatan, umur yang panjang
serta berkah, dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Dan marilah kita doakan kedua orang
tua kita bagi yang sudah mendahului kita semua, mudah-mudahan ditempatkan yang terbaik
di sisi Allah SWT.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Marzuki, M. (2009). PRINSIP DASAR AKHLAK MULIA: Pengantar Studi Konsep-
Konsep Dasar Etika dalam Islam. Yogyakarta: Debut Wahana Press & FISE UNY.
Saproni. (2015). Panduan Praktis Akhlak Seorang Muslim. Bogor-Indonesia: CV. BINA
KARYA UTAMA.

Anda mungkin juga menyukai