Anda di halaman 1dari 7

Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua

Islam mengatur hubungan antara orang tua terhadap anak, termasuk tata
cara pergaulannya. Antara orang tua dan anak masing-masing memiliki hak dan
kewajiban yang diatur dalam Islam. Diantara kewajiban orang tua terhadap anak
adalah merawat dan mendidik dengan sebaik-baiknya sesuai syariat Islam. Proses
Pendidikan di lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan
mental dan spiritual anak. Oleh karena itu orang tua harus memberikan pendidikan
yang terbaik bagi anak-anaknya.

Dalam ajaran Islam, kedua orang tua memiliki kedudukan yang tinggi. Setiap
anak diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain). Birrul
walidain juga diartikan sebagai berbakti kepada kedua orang tua. Perilaku
menghormati dan mematuhi nasihat-nasihatnya termasuk birrul walidain. Seorang
anak wajib menghormati dan mematuhi semua nasihat orang tuanya selama
keduanya tidak memerintahkan kemaksiatan atau kemusyrikan. Bahkan seorang
anak tetap harus menghormati kedua orang tuanya meskipun orang tuanya kafir.

1. Pengertian Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua


Hormat adalah sikap menghargai yang diberikan seseorang kepada yang lain
yang dianggap berjasa memberikan sesuatu jasa tersebut bisa berupa
bimbingan, nasihat, materi, dan sebagainya, sebagai bentuk rasa syukur atau
rasa terima kasih atas apa yang diterimanya atau dirasakannya. Hormat juga
berarti menghargai, takzim, dan khidmat. Patuh adalah sikap setuju dan siap
melakukan sesuatu yang baik dan benar serta dalam pelaksanaannya dilakukan
secara bersungguh-sungguh, jujur, bertanggung jawab, dan ikhlas. Orang tua
adalah ibu bapak kita yang melahirkan, mengasuh, mendidik, dan membesarkan
kita.

Menghormati orang tua artinya menghargai dan menunjukkan rasa khidmat


atau takzim kepada orang tua sebagai orang yang telah melahirkan, mendidik,
dan merawat kita. Mematahi orang tua artinya melaksanakan perintahnya,
menjauhi larangannya, dan mendengarkan nasihatnya. Setiap anak harus
mematuhi perintah kedua orang tua selama perintah tersebut tidak bertentangan
dengan syariat Islam. Jika perintah tersebut bertentangan dengan syariat Islam,
seseorang anak hendaknya mengingatkan kedua orang tuanya dengan sopan
dan santun.

2. Jasa-Jasa Kedua Orang Tua Kepada anak


Dalam kehidupan sehari-hari orang tua berperan sebagai sekolah pertama
bagi setiap anak. Ditangan kedua orang tua pendidikan seorang anak di mulai.
Jasa orang tua kepada anak sangat besar dan tidak dapat dihitung.
Di antara jasa-jasa orang tua sebagai berikut.
1) Ibu mengandung selama 9 bulan lamanya dan melahirkan dengan susah
payah.
2) Ibu menyusui anaknya selama dua tahun dengan penuh kasih sayang.
3) Bapak mencari nafkah bagi keluarganya dengan penuh perjuangan.
4) Bapak mendidik Ibu dan anak-anaknya.
5) Bapak dan Ibu merawat dan mendidik anak-anaknya dari buaian hingga
liang lahat.
6) Bapak dan Ibu merawat kita saat kita sakit dan menghibur kita saat kita
sedih.
7) Bapak dan Ibu diam diam selalu mendoakan kesuksesan, kesehatan, dan
kebaikan lainnya dimanapun kita berada.
8) Bapak dan Ibu yang senantiasa menerima kita dalam baik dan buruk kita,
menerima apa adanya.
9) Bapak dan Ibu berjasa melepas kita lewat pernikahan apabila sudah
dipertemukan dengan jodoh.
10) Bapak dan Ibu terkadang ikut dalam merawat cucu-cucunya di hari tua
mereka

Dan masih banyak lagi jasa-jasa lainnya yang tak terhitung banyaknya dan
tak terhingga nilainya. Sebagai seorang anak kita di haruskan untuk membalas
jasa-jasa kedua orang tua, walaupun kita yakin kita tidak bisa membalas semua
jasa-jasanya. Kita bisa membalas jasa-jasa yang diberikan orang tua dengan
cara menghormati, mematuhi, dan mendoakan kedua orang tua. Contoh doa
untuk kedua orang tua sebagai berikut.
a. Doa untuk kedua orang tua yang masih hidup

Allahummaghfirlii Waliwaalidayya War Hamhumaa Kama Robbayaanii Shaghiraa

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah
mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.

b. Doa untuk kedua orang tua yang sudah meninggal

ِ ‫ت َوا ْل ُمْؤ ِمنِ ْي َن َوا ْل ُمْؤ ِمنَا‬


‫ت‬ ِ ‫سلِ َما‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لِ ْل ُم‬
ْ ‫سلِ ِم ْي َن َوا ْل ُم‬
‫ض ِإلَى َم َغا ِربِ َها بَ ِّر َها‬ ِ ‫ق ااْل َ ْر‬ ِ ‫شا ِر‬ َ ‫ت ِمنْ َم‬ ِ ‫اَأل ْحيَا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأل ْم َوا‬
‫صا ِإلَى آبَا ِءنَا َواُ َّم َهاتِنَا َوَأ ْج َدا ِدنَا َو َجدَّاتِنَا‬ ً ‫ص ْو‬ ُ ‫ ُخ‬،‫َوبَ ْح ِر َها‬
‫ق َعلَ ْينَا‬
ِ ‫الحقُ ْو‬
ُ ‫ب‬ ْ ‫س َن ِإلَ ْينَا َوَأِل‬
ِ ‫ص َحا‬ َ ‫ساتِ َذتِنَا َو ُم َعلِّ ِم ْينَا َولِ َمنْ َأ ْح‬
َ ‫َوَأ‬
Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā'i
minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā,
khushūshan ilā ābā'inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa
mu'allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi 'alaynā.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang


masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di
darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru,
mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih
memiliki hak terhadap kami."

3. Ayat Al-Qur’an dan Hadis yang Menjelaskan Kewajiban


Menghormati dan Mematuhi Kedua Orang Tua
Ada banyak ayat Al-Qur’an dan hadis yang menjelaskan kewajiban
menghormati dan mematuhi kedua orang tua. Perhatikan beberapa ayat Al-
Qur’an dan hadis berikut!

1. Surah Luqman [31] ayat 15

Artinya: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan


sesuata yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah
engkau manaati keduanya dan pergaulilah mereka dalam kehidupan
dunia ini dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku.
Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku
beritahukan kepadamu apa yang telah engkau kerjakan {Q.S. Luqman
[31] ayat 15}
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Swt. Memerintahkan kepada setiap
muslim untuk menghormati, mematuhi, dan berbuat baik kepada orang tua meski
mereka tidak beragama Islam. Perbuatan baik dapat dilakukan dengan
senantiasa memberikan sesuatu yang dibutuhkan mereka. Surah Luqman [31]
ayat 15 juga menjelaskan jika orang tua mengajak menyekutukan Allah Swt, kita
harus menolak ajakan tersebut dengan sopan dan lemah lembut.

2. Surah Al-Baqarah [2] ayat 83

Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu):
Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang
miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,
dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling." (QS. AL-Baqarah: 83).

Ayat tersebut menyebutkan bahwa menghormati dan mematuhi orang tua


memiliki hubungan erat dengan ibadah kepada Allah Swt. Penyataan tersebut
dibuktikan dengan kedudukan orang tua yang disebutkan setelah perintah
beribadah kepada Allah Swt. Dengan demikian, seseorang yang beriman kepada
Allah Swt. akan senantiasa menghormati dan mematuhi kedua orang tua.

3. Surah Al-Isra’ [17] ayat 23


Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra: 23)

Pada ayat tersebut Allah Swt. memerintahkan kepada setiap anak untuk
menghormati dan mematuhi kedua orang tua. Ayat tersebut juga menjelaskan
salah satu cara menghormati dan mematuhi kedua orang tua yaitu dengan
berkata sopan dan santun, tidak mengatakan “ah”, serta tidak membentak kedua
orang tua. Seorang anak harus menghindari perbuatan yang dapat menyaiti hati
dan perasaan orang tua. Setiap anak harus berperilaku terpuji kepada orang tua
baik orang tua yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.

4. Hadis tentang Larangan Mengecewakan Orang Tua

Artinya: “Dari Abullah bin Umar berkata. Seseorang datang kepada Rasulullah
saw. dan berkata, “Aku akan berbaiat kepadamu untuk berhijrah, dan
aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.”
Rasulullah saw. bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan
buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat
keduanya menangis.” (H.R. Baihaqi)

Melalui hadis tersebut Rasulullah saw. melarang umat Islam melakukan


perbuatan yang mengecewakan dan menyakiti hati orang tua. Selain hadis
tersebut, Rasulullah saw. bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim yang artinya Abdullah bin Amr bin Ash meriwayatkan bahwa ada
seorang lelaki meminta izin kepada Rasulullah saw. untuk berjihad. Rasulullah
saw. bertanya “Apakah orang tuamu masih hidup?” Lelaki itu menjawab “Masih”.
Beliau bersabda “Kalau begitu, berjihadlah dengan berbuat baik terhadap
keduanya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

4. Contoh Perilaku Menghormat dan Mematuhi kepada


Orang Tua
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan perilaku hormat
dan patuh kepada orang tua. Beberapa perilaku yang dapat diterapkan dalam
keseharian sebagai bentuk hormat dan patuh kepada orang tua sebagai berikut.

1). Perilaku Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua yang Masih Hidup
a. Contoh Perilaku Hormat:
1. Berbicara dengan sopan dan lemah lembut kepada kedua orang tua.
2. Menjaga nama baik kedua orang tua dilingkungan sosial.
3. Mendengarkan dengan baik saat orang tua sedang menasehati.
4. Mencium tangan kedua orang tua sebelum pergi dan saat sampai
dirumah.
5. Meminta izin kepada orang tua saat mau keluar rumah.
6. Tidak meninggikan suara saat di hadapan orang tua.
7. Tidak berkata bohong.
8. Membuat mereka senang dan gembira dengan prestasi kita.
9. Menyapa ketika bertemu di jalan.
10. Meminta saran dan nasehat ketika hendak melakukan sesuatu.

b. Contoh Perilaku Patuh:


1. Mematuhi perintah dan larangan kedua orang tua selama tidak
bertentangan dengan syariat Islam.
2. Melaksanakan semua nasehat yang di berikan kedua orang tua kepada
kita.
3. Menjaga Amanah yang di berikan kepada kita.
4. Selalu taat kepada orang tua.
5. Selalu melakukan hal-hal yang bisa meringankan pekerjaan kedua
orang tua.

2). Perilaku Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal
a. Contoh Perilaku Hormat:
1. Mendoakan kedua orang tua.
2. Meminta ampunan kedua orang tua kepada Allah Swt.
3. Menjalin hubungan yang baik dengan keluarga dari orang tua.
4. Memuliakan dan menghormati teman-teman dan sahabat dari orang
tua.
5. Berziarah ke makam orang tua.
6. Menjaga nama baik orang tua.
b. Contoh Perilaku Patuh:
1. Menjalankan amanah dan wasiat orang tua (selama masih tergolong
dalam kebaikan).
2. Memenuhi janji yang pernah diucap orang tua semasa masih hidup.
3. Melunasi hutang piutang orang tua.
4. Mencontoh kebaikan orang tua.
5. Bersedekah atas nama orang tua.

5. Hikmah Berperilaku Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua


Adapun Hikmah yang dapat diambil dari berperilaku Hormat dan Patuh
kepada Orang Tua, antara lain sebagai berikut.

1. Hormat dan patuh kepada orang tua merupakan amalan paling utama
setelah beribadah kepada Allah Swt.
2. Hormat dan patuh kepada orang tua dimudahkan segara urusan.
3. Ridho orang tua adalah Ridho Allah Swt. apabila orang tua Ridho atas
apa yang kita perbuat maka Allah Swt. juga meRidhoi kita.
4. Hormat dan patuh kepada orang tua dapat mengurangi kesulitan yang
sedang dialami, dengan cara bertawasul dengan amal sholih tersebut.
5. Hormat dan patuh kepada orang tua meluaskan rezeki
6. Hormat dan patuh kepada orang tua merupakan jihad fi Sabilillah
(berjuang di jalan Allah Swt).
7. Hormat dan patuh kepada orang tua dapat menjadikan kita dimasukkan di
surga Jannah oleh Allah Swt.
8. Hormat dan patuh kepada orang tua melebur dosa-dosa besar.
9. Hormat dan patuh kepada orang tua dipanjangkan dan diberkahi
umurnya.
10. Hormat dan patuh kepada orang tua akan meningkatkan kesempatan kita
selamat dunia dan akhirat.

Nama Kelompok 1: Ahmad Faqih Santoso


Aldi Irawan
Andhika Labib Nuril Kirom
Azizah Shifa Kasriani

Anda mungkin juga menyukai