Anda di halaman 1dari 46

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA


PROVINSI JAWA TIMUR
Jalan Raya Bandara Juanda Nomor 26 Sidoarjo 61253
Telepon (031) 8686014; PTSP Center 08113018113
Website:www jatim.kemenag.go.id; E-mail:kanwiljatim@kemenag.go.id

Nomor : B-4947/Kw.13.4.1/PP.02.3/09/2022 9 Agustus 2022


Sifat : Biasa
Lampiran : 1 dokumen
Hal : Petunjuk Teknis Tuntas Baca Tulis Al-Quran

Yth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan Al-Quran dalam kehidupan


sehari-hari, perlu dikembangkan program tuntas baca tulis Al-Quran sebagai kompetensi
utama pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menuju gerakan menghafal al Qur’an di
lingkungan sekolah jenjang PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, dan SMA/SMALB & SMK,
sesuai dengan Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dengan Menteri Dalam
Negeri Nomor 44 A dan 128, tanggal 13 Mei Tahun 1982 tentang Usaha Peningkatan
Kemampuan Baca Tulis Al-Quran bagi Umat Islam.
Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut, Bidang Pendidikan Agama Islam telah
menyusun Petunjuk Teknis Tuntas Baca Tulis Al-Quran (Juknis TBTQ) sebagai pedoman bagi
guru PAI, Kepala Sekolah, Pengawas PAI, dan Komite Sekolah dalam penyelenggaraan
kegiatan TBTQ di sekolah serta bagi Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan sebagai
institusi yang menetapkan kebijakan program.
Sehubungan dengan hal tersebut bersama ini kami kirimkan softcopy juknis TBTQ
dimaksud berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor
401 Tahun 2022, untuk disosialisasikan, dipedomani dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terimakasih.

a.n. Plh. Kepala Kantor Wilayah


Kepala Bidang Pendidikan Agama
Islam,

Juhedi
Tembusan:
Plh. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
Lampiran surat
Nomor : B-4947/Kw.13.4.1/PP.02.3/08/2022
Tanggal : 9 Agustus 2022
Hal : Petunjuk Teknis Tuntas Baca Tulis Al-Quran

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan
inayah-Nya sehingga Petunjuk Teknis Tuntas Baca Tulis al Qur’an (Juknis TBTQ)
menuju gerakan menghafal al Qur’an di lingkungan sekolah jenjang PAUD/TK,
SD/SDLB, SMP/SMPLB, dan SMA/SMALB & SMK telah selesai disusun
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Timur nomor 401 Tahun 2022 tanggal 15 Maret 2022.

Juknis ini sebagai pedoman dan rambu-rambu yang dapat digunakan oleh
lembaga pendidikan, Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan, sehingga
program TBTQ dapat terlaksana dengan lancar, mencapai target yang diharapkan
dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan untuk perbaikan pelaksanaan program ke depan.

Penghargaan dan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan kontribusi hingga tersusunnya juknis ini. Semoga juknis ini dapat
memberikan informasi dan bermanfaat bagi sekolah pelaksana program TBTQ.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Sidoarjo, 15 Maret 2022


a.n. Kepala Kantor Wilayah
-Kepala Bidang Pendidikan
Agama Islam,

Drs. H. M. Juhedi, M.M.Pd.


NIP. 196507101993031004

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
ii

KATA SAMBUTAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berkah
dan rahmad-Nya sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Tuntas Baca Tulis al
Qur’an (Juknis TBTQ) menuju gerakan menghafal al Qur’an di lingkungan sekolah
jenjang PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, dan SMA/SMALB & SMK telah
selesai disusun.
Pendidikan agama memiliki dasar konstitusi yang sangat kuat, tetapi pada
praktiknya pendidikan agama masih memerlukan pengembangan program
keterampilan agama di luar kompetensi dasar sebagai kompetensi utama. Dalam
konteks PAI, kompetensi utama itu berupa kemampuan dasar peserta didik dalam
membaca dan menulis Al-Quran. Selama ini kompetensi membaca dan menulis Al-
Quran bagi sebagian peserta didik belum dimiliki.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dengan
Menteri Dalam Negeri Nomor 44 A dan 128, tanggal 13 Mei Tahun 1982 tentang
Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-Quran bagi Umat Islam dalam
rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan Al-Quran dalam kehidupan
sehari-hari, perlu dikembangkan program tuntas baca tulis Al-Quran sebagai
kompetensi utama pembelajaran PAI, sehingga disusunnya Juknis TBTQ ini.
Juknis ini disusun dengan tujuan sebagai pedoman bagi guru PAI, Kepala
Sekolah, Pengawas PAI, dan Komite Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan
TBTQ di sekolah serta bagi Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan sebagai
institusi yang menetapkan kebijakan program, sekaligus melakukan pengawasan
dan evaluasi serta memberikan dukungan kebijakan anggaran.
Semoga dengan adanya Juknis TBTQ ini, kompetensi peserta didik di
masing-masing jenjang dalam membaca, menulis, dan menghafal Al-Quran dapat
terpenuhi sesuai yang ditetapkan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih
dalam penyusunan juknis ini.

Sidoarjo, 15 Maret 2022


Kepala Kantor Wilayah,

Dr. Husnul Maram, M.H.I.


NIP. 196912241995031001

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... I

KATA SAMBUTAN ......................................................................................... II

DAFTAR ISI .................................................................................................... III

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Landasan Hukum ....................................................................... 3

C. Tujuan dan Fungsi ...................................................................... 4

D. Sasaran ..................................................................................... 5

BAB II : KOMPETENSI, PROGRAM DASAR DAN PENGEMBANGAN TBTQ


DI SEKOLAH

A. Pengertian Kompetensi ............................................................. 6

B. Acuan Program ........................................................................... 6

C. Program Dasar ........................................................................... 6

D. Program Pengembangan ............................................................ 8

BAB III : METODE TUNTAS BACA TULIS AL-QURAN DI SEKOLAH

A. Metode Membaca ...................................................................... 9

B. Metode Menulis .......................................................................... 15

C. Metode Menghafal ...................................................................... 16

BAB IV : PENGELOLAAN PROGRAM DASAR TBTQ DI SEKOLAH

A. Pola Penyelenggaraan .............................................................. 20

B. Pengelompokan Kompetensi ...................................................... 21

C. Penilaian ..................................................................................... 22

D. Sertifikasi .................................................................................... 22

E. Pembiayaan ................................................................................ 22

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
iv

BAB V : PENGELOLAAN PROGRAM PENGEMBANGAN TBTQ DI


SEKOLAH

A. Pemetaan Peserta ...................................................................... 24

B. Pengelompokan .......................................................................... 24

C. Pola Bimbingan........................................................................... 27

BAB IV : PENUTUP ....................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 31

LAMPIRAN

1. Jurnal Harian Pada Hafalan Dengan Metode Membaca ............................ 32

2. Progress Aktifitas Menghafal Harian Metode Berjamaah Dan Sima’i......... 33

3. Pengisian Format Metode Menghafal Bi At-Tikror...................................... 34

4. Jurnal Muroja’aah Hafalan Metode Fami Bisyauqin ................................... 35

5. Setoran Tengah Semester ......................................................................... 36

6. Format Penilaian Munaqosyah I TBTQ (Hifdz Al-Quran) ........................... 37

7. Format Penilaian Munaqosyah II TBTQ (Hifdz Al-Quran) .......................... 38

8. Format Penilaian Menulis Al-Quran ........................................................... 39

9. Instrumen Monitoring dan Evaluasi ............................................................ 40

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
1

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN
AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR
NOMOR 401 TAHUN 2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS TUNTAS BACA TULIS AL QUR’AN DI
LINGKUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI/TAMAN
KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR/SEKOLAH DASAR LUAR
BIASA, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH
MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR
BIASA DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Clayton M Christensen dalam bukunya The Innovators Dilemma (1997)


menyebut zaman sekarang ini sebagai era disrupsi. Disrupsi merupakan
inovasi yang menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru.
Gelombang revolusi industri 4.0 telah mendorong terjadinya disrupsi
diberbagai bidang. Banyak bidang kehidupan manusia yang mengalami
perubahan sebagai dampak adanya inovasi berbasis teknologi informasi dan
komputer.

Era disrupsi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku dan budaya


masyarakat. Standar perilaku dan budaya masyarakat juga berubah mengikuti
perubahan yang terjadi. Meskipun demikian ada nilai-nilai utama yang tetap
dijadikan sumber moralitas di tengah perubahan perilaku dan budaya tersebut.
Nilai-nilai ini dapat diimplementasikan di semua ruang dan waktu tanpa
dibatasi dengan suatu era perkembangan tertentu.

Nilai utama itu adalah agama. Agama memiliki nilai-nilai moral yang
bersifat universal. Dalam konteks kehidupan kebangsaan dan keindonesiaan,
agama menjadi fondasi filosofi kebangsaan yang kokoh. Meskipun Indonesia
bukan negara agama, atau negara yang mengelola warga negaranya dengan
agama tertentu, tapi bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
2

Negara menjamin semua warga negaranya untuk menjalankan agama sesuai


dengan keyakinannya masing-masing.

Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Pasal ini menunjukkan besarnya peran agama dalam
membentuk tujuan pendidikan.

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional juga menyebutkan bahwa peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama
yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. Sementara
Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Keagamaan menyatakan pula bahwa setiap satuan pendidikan di semua
jalur jenjang dan jenis pendidikan wajib menyelenggarakan pendidikan
agama.

Meskipun pendidikan agama memiliki dasar konstitusi yang sangat


kuat, tetapi pada praktiknya pendidikan agama masih memerlukan
pengembangan program. Tujuannya adalah sebagai bekal peserta didik
dalam menghadapi era disrupsi yang tumbuh begitu cepat. Perlu keterampilan
agama di luar kompetensi dasar yang diajarkan. Bahkan perlu kompetensi
utama sebelum peserta didik mempelajari kompetensi dasar dalam kurikulum.

Dalam konteks Pendidikan Agama Islam (PAI), kompetensi utama itu


berupa kemampuan dasar peserta didik dalam membaca dan menulis Al-
Quran. Selama ini kompetensi membaca dan menulis Al-Quran masih menjadi
permasalahan di sekolah. Sebagian peserta didik belum menguasai
kompetensi utama ini. Akibatnya peserta didik merasa kesulitan pada waktu
mempelajari kompetensi dasar PAI aspek Al-Quran.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
3

Oleh karena itu perlu dikembangkan program tuntas baca tulis Al-Quran
sebagai kompetensi utama pembelajaran PAI. Ini sesuai dengan Surat
Keputusan Bersama antara Menteri Agama dengan Menteri Dalam Negeri
Nomor 44 A dan 128, tanggal 13 Mei Tahun 1982 tentang Usaha Peningkatan
Kemampuan Baca Tulis Al-Quran bagi Umat Islam dalam rangka peningkatan
penghayatan dan pengamalan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Keputusan tersebut perlu didukung dengan perangkat teknis berupa Petunjuk
Teknis Kegiatan Tuntas Baca Tulis Al-Quran (TBTQ) di sekolah, sehingga
dapat dijadikan sebagai pedoman bagi sekolah dan Guru PAI di semua
jenjang PAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB. Untuk jenjang SMA/SMALB dan
SMK kegiatan baca tulis Al-Quran dilaksanakan melalui kegiatan Rohis.

B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013, 13 Tahun 2015.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama


dan Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4769);

4. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan


Pendidikan Agama pada Sekolah;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016


tentang Standart Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016


tentang Standart Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
4

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016


tentang Standart Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016


tentang Standart Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014


tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;

10. Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang


Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam;

11. Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dengan Menteri Dalam
Negeri Nomor 44 A dan 128, tanggal 13 Mei Tahun 1982 tentang Usaha
Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-Quran bagi Umat Islam dalam
Rangka Peningkatan Penghayatan dan Pengamalan Al-Quran dalam
Kehidupan Sehari-hari;

12. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj. I/12A Tahun
2009, tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan
Agama Islam (PAI) pada sekolah;

13. Pedoman Ekstrakurikuler dan Panduan Ekstrakurikuler yang disyahkan


oleh dua direktorat, yakni Direktorat Pendidikan Islam Kementerian
Agama RI dan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI Tanggal 18 Agustus 2015.

C. Tujuan dan Fungsi

1. Tujuan

a. Pedoman bagi Guru PAI, Kepala Sekolah, Pengawas PAI, dan Komite
Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan TBTQ di sekolah;

b. Pedoman peningkatan kompetensi peserta didik dalam membaca,


menulis, dan menghafal serta memahami Al-Quran.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
5

2. Fungsi

a. Sebagai wadah peningkatan kompetensi peserta didik dalam


membaca, menulis, dan menghafal serta memahami Al-Quran;

b. Sebagai petunjuk teknis penyelenggaraan TBTQ di sekolah.

D. Sasaran

1. Peserta didik yang beragama Islam pada PAUD/TK, SD/SDLB,


SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK;

2. Guru PAI dan Guru TBTQ pada satuan pendidikan sebagai pelaksana
atau pembimbing pelaksanaan program;

3. Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab program pada satuan


pendidikan;

4. Komite Sekolah sebagai pendukung pelaksanaan program;

5. Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan sebagai institusi yang


menetapkan kebijakan program, sekaligus melakukan pengawasan dan
evaluasi serta memberikan dukungan kebijakan anggaran.

***

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
6

BAB II

KOMPETENSI, PROGRAM DASAR DAN PENGEMBANGAN TBTQ

DI SEKOLAH

A. Pengertian Kompetensi

Secara bahasa, kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan. Adapun


secara istilah, kompetensi artinya seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugasnya. Kompetensi yang dimaksud pada juknis ini adalah
seperangkat kemampuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik di masing-masing jenjang dalam
membaca, menulis, dan menghafal Al-Quran

B. Acuan Program

Kompetensi TBTQ ini mengacu pada kurikulum 2013 dan KMA nomor 211
tahun 2011 tentang Standar Nasional PAI.

C. Program Dasar

Program dasar TBTQ berupa kegiatan dalam rangka mencapai


kompetensi membaca dan menulis Al-Quran. Rancangan programnya sebagai
berikut:

JENJANG MEMBACA MENULIS

PAUD / • Pengenalan: Melafadzkan huruf-huruf hijaiyah Pengenalan:


TK dengan benar Pengenalan
menulis huruf
• Melafazkan surat Al Fatihah, An Nas, Al Falaq,
hijaiyah
Al Ikhlas, Al Kautsar, Al Asr, Al Lahab, An
Nashr, Al Kafirun, Al Maun, Al Quraisy, Al Fiil.

SD / • Tilawah: Penguasaan huruf hijaiyah beserta • Menulis huruf

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
7

SDLB makhrojnya, bacaan panjang/pendek, sifat-sifat beserta


huruf (seperti qalqalah, hams dll), bacaan harakatnya
dengung, pengenalan tanda waqof ibtida’ dan
• Menyambung
praktek pembacaan surat-surat pendek.
huruf menjadi
• Hafalan surat-surat pendek. kata

• Menyusun
kata menjadi
kalimat

• Menyalin ayat
Al-Quran

SMP / • Pendalaman Tilawah: Penguasaan huruf Menulis ayat dan


SMPLB hijaiyah beserta makhrojnya, sifat-sifat huruf terjemahan
(seperti qalqalah, hams dll), bacaan dengung, dengan melihat
pengenalan tanda waqof ibtida’ dan teks.
pemahaman ilmu tajwid

• Tahsin: Pendalaman ilmu tajwid dan gharib


beserta prakteknya secara baik dan benar

• Tahfidz: Surah An-Nas s.d. Adh-dhuha,

• Bagi yang memiliki program tahfidz intensif:


Juz 30 dan surat pilihan.

SMA / • Pendalaman Tilawah: Penguasaan huruf • Menyalin ayat


SMALB hijaiyah beserta makhrojnya, sifat-sifat huruf Al-Quran (juz
dan SMK (seperti qalqalah, hams dll), bacaan dengung, 30)
pengenalan tanda waqof ibtida’ dan
• Menulis ayat
pemahaman ilmu tajwid
beserta artinya
• Tahsin: Pendalaman ilmu tajwid dan gharib dengan dan
beserta prakteknya secara baik dan benar atau tanpa
melihat teks
• Tahfidz: Juz 30 dan surat-surat mutabarroh
(umum dikenal)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
8

D. Program Pengembangan

Peserta didik yang telah tuntas menyelesaikan program dasar dapat


difasilitasi untuk mengikuti program pengembangan. Sekolah memiliki
kewenangan untuk mendesain program pengembangan TBTQ sesuai dengan
kekhasan dan sumber daya sekolah.

Berikut ini adalah beberapa contoh program pengembangan yang bisa


dikembangkan di sekolah:

1. Tahfiz Al-Quran

2. Khatam Al-Quran

3. Bimbingan menulis indah sesuai kaidah penulisan (khatt Al-Quran)

4. Tafsir Al-Quran.

5. Seni Tilawah Al-Quran

***

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
9

BAB III

METODE TUNTAS BACA TULIS AL-QURAN (TBTQ) DI SEKOLAH

A. Metode Membaca

Metode pembelajaran membaca Al Qur’an sudah banyak ditemukan


dengan tujuan yang relatif sama yaitu untuk memudahkan siapapun yang
belajat membaca Al Qur’an dengan cepat dan tepat. Masing-masing metode
mempunyai kelebihannya masing-masing, sehingga pengguna bisa memilih
metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

Adapun beberapa metode membaca al Qurán yang bisa digunakan dalam


penyelenggaraan program TBTQ di sekolah antara lain:

1. Baghdadiyah

Metode ini diajarkan dengan cara mengeja huruf-hurufnya. Dimulai


dengan mengenal huruf-huruf hijaiyah, mengeja dengan harakat, dan
seterusnya. Masing-masing daerah memiliki cara yang berbeda dalam
mengeja harakat. Beberapa hal yang dipertahankan dalam metode ini seperti
pertama kali diciptakan adalah:

a. Pengenalan nama huruf hijaiyah dapat diperkuat dengan angka dan


bilangan;

b. Tidak memberikan contoh berbahasa Arab sama sekali supaya fokus


pelajar terletak pada makhraj dan sifat huruf;

c. Bentuk yang diulang-ulang dalam bacaan mad thabi‘i, supaya bacaan


mad bisa konsisten;

d. Bentuk yang diulang-ulang dalam tempo dengung nun dan mim tasydid,
supaya bacaan pelajar konsisten dalam membunyikan tempo dengung
atau ikhfa.

Sedangkan hal-hal baru yang dikembangkan adalah:

a. Pengenalan huruf hijaiyah melalui lagu.

b. Langsung membaca tanpa mengeja.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
10

c. Urutan contoh disusun berdasarkan makhorijul huruf

d. Pengenalan susunan makhorijul huruf dan pengenalan harakat melalui


lagu.

e. Pengenalan istilah-istilah yang tepat sesuai disiplin ilmu tajwid


berdasarkan rujukan yang akurat.

f. Mengenalkan tanda-tanda baca mushaf Madinah dan Mushaf standar


Indonesia

g. Mengenalkan makna perkata serta i’râbul-Qur`ân.

Buku yang digunakan ada dua macam, yaitu buku utama dan buku
penunjang. Buku utama berisi qaidah dasar, juz amma, dan Al-Quran . Buku
tersebut membahas bunyi huruf dengan tepat sesuai makharijul khuruf, praktik
dalam kalimat dan pengenalan tajwid yang lebih detail, praktik membaca Al-
Quran, pengenalan muskilatul kalimat, waqaf ibtida, dan memahami makna
perkata disertai tanda-tanda i’rabul-qur`an.

Sedangkan buku penunjang berupa panduan menulis berisi belajar


menulis huruf hingga kalimat dengan tepat, tugas di kelas dan tugas di rumah,
kumpulan doa, kumpulan lagu-lagu penunjang untuk pembelajaran.

2. Iqra’

Metode iqra’ adalah metode belajar membaca Al-Quran yang disusun oleh
Ustad As’ad Humam dari Yogyakarta, dalam buku enam jilid. Tiap jilid rata-
rata memiliki 43 halaman, dengan warna sampul masing-masing jilid yang
berbeda. Jilid 1 berwarna merah, jilid 2 berwarna hijau, jilid 3 berwarna biru
muda, jilid 4 berwarna kuning kunyit, jilid 5 berwarna ungu dan jilid 6 berwarna
coklat.

Buku tersebut disusun berdasarkan urutan dan tertib materi yang harus
dilalui secara bertahap oleh masing-masing anak, sehingga jilid 2 adalah
kelanjutan jilid 1, jilid 3 kelanjutan jilid 2, dan seterusnya sampai selesai jilid 6.
Bagi anak yang telah menyelesaikan jilid 6, ia telah mampu membaca Al-
Quran dengan benar bila pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
petunjuk.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
11

Metode iqra’ mempunyai 10 sifat, antara lain bacaan langsung, CBSA


(Cara Belajar Santri Aktif), privat/klasikal, modul, asistensi, praktis, sistematis,
variatif, komunikatif, dan fleksibel.

Untuk pelajaran penunjang dalam keberhasilan metode ini, siswa juga


digembleng dengan materi-materi berikut :

a. Hafalan surat-surat pendek (Juz Amma)

b. Hafalan ayat-ayat pilihan

c. Hafalan bacaan shalat dan praktiknya

d. Hafalan do‟a sehari-hari

e. Menulis huruf al-qur’an2)

Adapun keunggulan metode iqra’ antara lain:

a. Waktu yang digunakan untuk pembelajaran cukup pendek.

b. Logikanya sangat sistematik dari model yang berulang-ulang dan


berkelanjutan.

c. Bagi anak yang pandai lebih cepat menyelesaikan jilid-jilid tertentu (sesuai
kemampuan anak).

d. Terdapat alat kontrol prestasi yang baku sehingga dapat menilai


perkembangan/ kemajuan anak.

3. Qira’ati

Metode membaca al-qur’an ini baru berakhir disusun pada tahun 1963 M
oleh KH. Dahlan Salim Zarkasyi, yang terdiri dari 6 jilid. Buku ini merupakan
hasil evaluasi dan pengembangan dari kaidah Baghdadiyah. Metode qira‟ati
ini secara umum bertujuan agar siswa mampu membaca al-qur’an dengan
baik sekaligus benar menurut kaidah tajwid.
Metode qira’ati adalah membaca Al-Quran yang langsung
mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Cara
pengajaran metode ini melalui sistem pendidikan berpusat pada murid.
Kenaikan kelas/jilid tidak ditentukan oleh bulan/tahun, juga tidak secara
klasikal, tapi secara individual (perseorangan).

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
12

Metode pengajaran qira’ati bisa dilaksanakan dengan teknik sebagai


berikut:

a. Klasikal dan privat;

b. Guru menjelaskan dengan memberi contoh materi pokok bahasan;

c. Selanjutnya siswa membaca sendiri (CBSA);

d. Peserta didik membaca tanpa mengeja;

e. Sejak awal belajar, peserta didik ditekankan untuk membaca dengan tepat
dan cepat.

4. Ummi

Pada pertengahan tahun 2007, KPI telah menerbitkan sebuah metode


baca tulis al-qur’an yang bernama Ummi. Metode ini disusun oleh Masruri dan
A. Yusuf MS. Sebelum beredar di masyarakat, buku ini telah melewati
beberapa tim penguji pentashihan, antara lain Roem Rowi, yang merupakan
Guru Besar „Ulumul Qur‟an / tafsir al-Qur’an IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Pentashih selanjutnya adalah Mudawi Ma‟arif (al-Hafizh). Beliau pemegang
sanad Muttashil sampai Rasulullah SAW. Qira‟ah riwayat Hafs dan Qira‟ah
Asyarah.
Metode ummi merupakan metode yang menggunakan pendekatan
bahasa Ibu. Metode ini didukung oleh Ummi Foundation yang menyiapkan
berbagai perangkat untuk pembinaan dan menjadi lembaga mitra sekolah
dalam menjamin kualitas baca Al-Quran peserta didik. Ada 3 (tiga) strategi
yang dilakukan, lebih dikenal dengan strategi pendekatan bahasa ibu, yaitu:

a. Direct Method (langsung), yaitu dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak
penjelasan. Dengan kata lain learning by doing.

b. Repetition (diulang-ulang), dengan membaca berulang-ulang, maka akan


diketahui keindahan, kekuatan, dan kemudahan dalam membaca Al-Quran.

c. Affection (kasih sayang yang tulus), dengan kekuatan cinta, kasih sayang
yang tulus, seorang guru akan mudah menyentuh hati peserta didik.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
13

Buku panduan metode ummi terdiri-dari Pra TK, Jilid 1-6, Buku Ummi
Remaja/Dewasa, Ghorib Al-Quran, Tajwid Dasar beserta alat peraga dan
Metodologi Pembelajaran

5. Al-Barqi

Metode ini disebut anti lupa karena mempunyai struktur yang apabila
peserta didik lupa dengan huruf-huruf/suku kata yang telah dipelajari, maka ia
akan dengan mudah dapat mengingat kembali tanpa bantuan guru.

Metode ini diperuntukkan bagi anak-anak hingga orang dewasa.


Kelebihan metode ini peserta didik tidak akan lupa sehingga secara langsung
dapat mempermudah dan mempercepat anak/siswa belajar membaca. Waktu
untuk belajar membaca Al-Quran menjadi semakin singkat.

Keuntungan lain yang diperoleh adalah:

a. Guru mempunyai keahlian tambahan sehingga dapat mengajar dengan


lebih baik.

b. Peserta didik bisa belajar dalam waktu relatif cepat, sehingga tidak merasa
bosan dan menambah kepercayaan dirinya.

c. Sekolah menjadi lebih terkenal karena peserta didik mempunyai


kemampuan menguasai pelajaran lebih cepat dibandingkan dengan
sekolah lain.

6. Tilawati

Metode tilawati adalah metode belajar Al–Qur’an yang disampaikan


secara seimbang antara pembiasaan melalui pendekatan klasikal, dan
kebenaran membaca melalui pendekatan individual dengan teknik baca
simak. Metode ini memberikan jaminan kualitas bagi santri-santrinya, antara
lain:

a. Mampu membaca Al-Quran dengan tartil,

b. Santri mampu membenarkan bacaan Al-Quran yang salah,

c. Ketuntasan belajar santri secara individu 70 % dan secara kelompok 80%.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
14

Sedangkan prinsip-prinsip pembelajaran tilawati adalah:

a. Disampaikan dengan praktis

b. Menggunakan lagu rost

c. Menggunakan pendekatan klasikal dan individu secara seimbang.

7. Yanbu’a

Metode yanbu’a adalah suatu metode baca tulis dan menghafal al-Qur’an
yang untuk membacanya santri tidak boleh mengeja, membaca langsung
dengan cepat, tepat, lancar dan tidak putus-putus disesuaikan dengan kaidah
makharijul huruf. Kitab yanbu‟a terdiri dari lima jilid khusus belajar membaca
dan dua jilid berisi materi gharib dan tajwid.

Metode yanbu’a diperkenalkan oleh putra KH. Arwani Amin, yakni KH. Ulin
Nuha Arwani, KH. Ulil Albab Arwani dan KH. Mansur Maskan (Alm) pada awal
tahun 2004.

Kelebihan dari metode yanbu’a adalah materi yang diajarkan ditulis


dengan khat Rasm Usmany, di mana khat Rasm Usmany tersebut merupakan
khat al-qur’an standar Internasional. Dan yanbu‟a dapat diajarkan oleh orang
yang sudah dapat membaca al-qur’an dengan lancar dan bermusyafahah
kepada ahli qur‟an yang mu‟tabarah / diakui kredibilitasnya, serta dapat
membaca al-qur’an dengan benar, lancar dan fasih.

Tujuan secara umum metode yanbu’a antara lain:

a. Ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa supaya bisa membaca al-
Qur’an dengan lancar dan benar.

b. Nashrul Ilmi (menyebarkan ilmu) khususnya ilmu al-Qur’an.

c. Memasyarakatkan al-Qur’an dengan Rosm Uthmaniy

d. Untuk membetulkan yang salah dan menyempurnakan yang kurang dari


segi bacaan

e. Mengajak selalu mendarus al-Qur’an dan mushafahah al-Qur’an sampai


khatam.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
15

Tujuan metode yanbu’a secara khusus antara lain :

a. Dapat membaca Al-qur’an dengan tartil yang meliputi makhraj sebaik


mungkin, mampu membaca al-Qur’an dengan bacaan yang bertajwid,
mengenal bacaan ghorib dan bacaan yang musykilat, hafal (paham) ilmu
tajwid praktis.

b. Mengerti bacaan shalat dan gerakannya.

c. Hafal surat-surat pendek.

d. Hafal do'a-do'a.

e. Mampu menulis huruf arab dengan baik dan benar.

Metode yanbu’a isinya disusun guna mengembangkan potensi anak usia


dini (pra-sekolah) disesuaikan menurut umur dan tingkatannya dimulai jilid I, II,
III, IV, V, VI dan VII, dalam setiap jilid memiliki tujuan pembelajaran yang
berbeda.

8. Bil Qalam

Metode ini dibuat oleh K.H. Muhammad Bashori Alwi Pengasuh Pondok
Pesantren Ilmu Al Qur’an (PIQ) Singosari Kab. Malang, metode bil qalam
menggunakan metode jibril. Sebagai pencetus metode jibril, beliau
menegaskan bahwa metode jibril bersifat talqin-taqlid, yaitu murid menirukan
bacaan gurunya. Teknik dasar metode jibril bermula dengan membaca satu
ayat atau waqaf, lalu diturunkan oleh guru yang mengaji. Guru membaca
berulang satu atau dua kali yang masing-masing ditirukan oleh peserta didik.
Kemudian guru membaca ayat atau lanjutan ayat berikutnya dan ditirukan
kembali oleh semua yang hadir. Begitulah seterusnya, sehingga mereka dapat
menirukan bacaan guru dengan tepat.

B. Metode Menulis

Kemampuan membaca Al-Quran belum cukup jika tidak diikuti dengan


kemampuan menulis Al-Quran dengan baik dan benar. Masih sering dijumpai
peserta didik yang mahir dalam membaca Al-Quran, tapi ketika diminta untuk

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
16

menulis Al-Quran sering kali tidak sesuai dengan standar penulisan yang telah
ditentukan.

Dalam menulis huruf hijaiyyah, diperlukan suatu keterampilan dan potensi


yang harus dikembangkan yakni menuliskan huruf-huruf hijaiyah dalam Al
Qur’an sesuai dengan kaidah penulisan yang benar.

Ada beberapa metode menulis Al-Quran, antara lain:

1. Yanbu’a

Yanbu’a adalah metode menulis huruf arab (hijaiyyah) dengan cara


terlebih dahulu membentuk sketsa-sketsa huruf hijaiyyah, kemudian baru
membentuk huruf hijaiyah yang lebih utuh.

Tujuan pembelajaran metode yanbu’a terkait menulis huruf hijaiyyah


adalah:

a. Anak bisa menulis huruf hijaiyyah yang belum berangkai dan yang
berangkai dua dan bisa menulis angka arab.

b. Anak bisa menulis kalimah yang 4 huruf dan merangkai huruf yang belum
dirangkai.

Salah satu keistimewaan atau bisa dikatakan sebagai kelebihan metode


ini adalah semua tulisan menggunakan Rosm Uthmany, tulisan Al-Quran yang
ditulis di atas perintah beliau sahabat Utsman bin Affan r.a.

2. Follow The Line

Follow the line (itba’ fii sabilii) adalah mengikuti “garis – garis” jalan yang
sudah ditentukan. Follow the line dikeluarkan dari pikiran imajinatif untuk
kemudian diletakan di kertas yang ditulisi. Dengan melakukan metode follow
the line sesungguhnyalah seseorang sedang membentuk “Pattern” imajiner di
dalam pikirannya secara lebih mudah dan simpel, cepat dan sistematis untuk
mencapai kemampuan seperti orang yang sudah bisa menulis.

C. Metode Menghafal

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk kegiatan menghafalkan


Al-Quran, yaitu:
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
17

1. Berjama’ah dengan Sima’i

Metode ini juga bisa dilakukan sebagai proses menghafalkan al-Quran.


Metode ini cocok diterapkan kepada peserta didik yang berada di kelas
bawah, yang rata-rata masih belum memiliki kemampuan dan kelancaran
dalam membaca Al-Quran. Metode ini juga cocok bagi peserta didik yang
memiliki kekurangan dalam hal penglihatan, sehingga tidak bisa leluasa ketika
membaca Al-Quran.

Metode ini bisa di lakukan dengan berbagai macam cara, bisa langsung
mendengarkan dari guru atau pembimbing secara langsung, atau melalui
media kaset atau mp3. Sebenarnya metode ini juga sudah di ajarkan di dalam
Al-Quran (Al-Qiyamah: 18), yang artinya “Apabila kami telah selesai
membacakannya (Al-Quran ) maka ikutilah bacaannya itu.”

Sima’i artinya mendengar. Yang dimaksud dengan metode ini adalah


mendengarkan sesuatu bacaan Al-Quran untuk dihafalkan. Metode ini sangat
efektif bagi penghafal yang memiliki daya ingat ekstra, terutama bagi
penghafal tuna netra, atau anak-anak yang masih dibawah umur yang belum
mengenal baca tulis Al-Quran.

2. Berjama’ah dengan Tikrar

Yang dimaksud dengan metode berjama’ah adalah cara menghafal Al-


Quran yang dilakukan secara bersama-sama, dipimpin oleh seorang
instruktur/ guru pembimbing.

Pertama: pembimbing membacakan satu ayat atau beberapa ayat dan


siswa menirukan secara bersama-sama. Kemudian instruktur membimbingnya
dengan mengulang kembali ayat-ayat tersebut dan siswa mengikutinya.

Kedua: setelah ayat-ayat itu dapat dibaca dengan baik dan benar,
selanjutnya peserta didik mengikuti bacaan guru/pembimbing dengan sedikit
demi sedikit mencoba melepaskan mushaf, demikian seterusnya sampai ayat-
ayat itu benar-benar bisa dihafalkan.

Sedangkan metode tikrar adalah metode menghafal Al-Quran yang


digunakan paling tua sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Istilah tikrar secara
bahasa berarti pengulangan. Metode tikrar ini adalah cara menghafal yang

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
18

paling sederhana, karena yang diperlukan hanya mengulang-ngulang bacaan


sambil melihat tulisan, sebanyak hitungan dalam jumlah tertentu, sehingga
terbentuk hafalan yang terpatri kuat di ingatan.

Metode tersebut juga terbuki secara ilmiah bisa meningkatkan dan


menguatkan hafalan, sehingga tidak mudah hilang. Semakin sering peserta
didik mengucapkan, maka semakin kuat mereka akan mengingatnya. Bahkan,
tanpa berusaha menghafal pun, siswa akan hafal dengan sendirinya dari ayat
yang dibaca berulang-ulang tersebut, dengan catatan bahwa metode
berjamaah dengan tikrar dijalankan dengan sebenar-benarnya. Adapun
jumlah pengulangan yang ideal untuk membentuk hafalan yang kuat adalah
sekurang-kurangnya 40 kali pengulangan.

3. Jibril

Menurut K.H. Muhammad Bashori Alwi, sebagai pencetus metode Jibril


menegaskan bahwa metode jibril bersifat talqin-taqlid, yaitu murid menirukan
bacaan gurunya. Dengan demikian, guru dituntut untuk profesional dan
memiliki kredibilitas yang mumpuni di bidangnya. Metode Jibril diadopsi dari
Imam Al-Jazari dan dikombinasi dengan cara mengajar Imam Abdurrahman
As-Sulaimi, seorang yang ahli qiraat pada awal era awal kebangkitan Islam.
Kombinasi tersebut diterapkan dalam teknik metode jibril, yang disebut tashih.

Teknik dasar metode jibril bermula dengan membaca satu ayat atau
waqaf, lalu diturunkan oleh guru yang mengaji. Guru membaca berulang satu
atau dua kali yang masing-masing ditirukan oleh peserta didik. Kemudian
guru membaca ayat atau lanjutan ayat berikutnya dan ditirukan kembali oleh
semua yang hadir. Begitulah seterusnya, sehingga mereka dapat menirukan
bacaan guru dengan tepat.

4. Talaqqi

Talaqqi berasal dari kata laqia yang berarti berjumpa, yaitu bertemunya
antara peserta didik dengan guru. Talaqqi adalah model pembelajaran
pertama yang dicontohkan Rasulullah bersama para sahabat beliau. Dilihat
dari cara mengajarnya, maka ada dua kategori talaqqi, yaitu:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
19

a. Seorang guru membaca atau menyampaikan ilmu di depan peserta didik,


sedangkan peserta didik menyimak, yang diakhiri dengan pertanyaan.

b. Murid membaca di depan guru lalu guru membenarkan jika ada kesalahan
dalam bacaan murid.

Di zaman Nabi sendiri talaqqi kedua hanya bisa digunakan dalam


membaca Al-Quran, yaitu para sahabat membaca Al-Quran di depan Nabi
SAW lalu Nabi mendengarkan dan membenarkannya jika ada kesalahan
karena pada waktu itu belum ada bacaan dan para sahabat hanya fokus pada
menghafal Al-Quran dan belum mengerti membaca dan menulis, sedangkan
dalam metode pembelajaran, Nabi SAW lebih menggunakan metode talaqqi
yang pertama, yaitu Nabi SAW menyampaikan di depan para sahabat sedang
para sahabat mendengarkannya.

5. Tasalsuli (menghafal secara berantai)

Metode tasalsuli yaitu menghafal ayat-ayat Al-Qur-an dengan cara


menghafal satu ayat sampai hafal dengan lancar, kemudian pindah ke ayat
kedua sampai benar-benar lancar. Setelah itu, ayat 1 dan ayat 2 digabung
tanpa melihat mushaf. Peserta didik tidak diperkenankan berpindah ke ayat
selanjutnya kecuali ayat sebelumnya betul-betul lancar, begitu seterusnya
sampai semua ayat dalam surat Al-Quran dapat dihafalkan.

Cara tasalsuli ini membutuhkan kesabaran dan sangat melelahkan.


Peserta didik harus banyak mengulang setiap ayat yang telah hafal, kemudian
digabungkan dengan ayat sebelumnya. Hal tersebut tentu menguras banyak
energi, tetapi akan menghasilkan hafalan yang benar-benar mantap.

Pada dasarnya semua metode tersebut bisa dijadikan acuan dalam


belajar membaca, menulis, dan menghafal Al-Quran. Agar bisa mencapai
hasil yang maksimal, maka guru tidak harus terpaku pada satu metode, tapi
bisa memadukan beberapa metode. Disamping metode yang sudah
disebutkan, masih banyak metode lain yang bisa digunakan. Sekolah bisa
memilih sesuai dengan kondisi masing-masing.

***

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
20

BAB IV

PENGELOLAAN PROGRAM DASAR TBTQ DI SEKOLAH

A. Pola Penyelenggaraan

Penyelenggaraan program dasar TBTQ di sekolah dapat dikembangkan


melalui kegiatan ekstrakurikuler TBTQ. Penanggungjawab program ini adalah
guru PAI. Guru dapat mendesain program ekstrakurikuler TBTQ dengan
berkonsultasi dengan kepala sekolah dan meminta masukan, saran, dan
pendapat dari seluruh dewan guru. Guru PAI juga bisa melibatkan guru mata
pelajaran lain dan seksi kerohanian Islam pada Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) dalam menyelenggarakan program TBTQ ini.

Program ini dapat dikembangkan menjadi beberapa model kelas TBTQ,


diantaranya adalah:

1. Kelas Reguler

Kelas reguler adalah kelas yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran


di kelas. Pada kelas reguler pengaturan kelas menyesuaikan dengan kelas
kegiatan pembelajaran sehari-hari. Penyelenggara kegiatan bertugas
menyiapkan pendamping masing-masing kelas. Pendamping bisa diambilkan
dari guru, ustadz dari luar sekolah, maupun anggota Rohis yang kompeten.

2. Kelas Khusus

Kelas khusus adalah kelas yang dibuat secara khusus untuk kegiatan
TBTQ. Kelas khusus bisa disusun berdasarkan kekhasan pilihan metode yang
digunakan. Penyelenggara juga bisa membagi kelas berdasarkan
pertimbangan tertentu, misalnya berdasarkan tingkatan kemampuan
membaca dan menulis, dan lain-lain.

3. Kelas Kerjasama

Kelas kerjasama adalah kelas yang dibentuk berdasarkan kerjasama dengan


pihak eksternal, seperti madrasah diniyah, pesantren, dan lain-lain. Kelas yang
dibentuk mengikuti pembagian kelas yang dikembangkan oleh pihak eksternal.
Penyelenggara hanya melakukan pemantauan yang bersifat administratif.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
21

B. Pengelompokan Kompetensi

Kompetensi program TBTQ dapat dikelompokkan ke dalam tingkatan


kompetensi sesuai dengan kriteria masing-masing. Berikut ini merupakan
tingkatan kompetensi program beserta kriterianya.

NO TINGKAT
MEMBACA MENULIS MENGHAFAL
KOMPETENSI

1 Mumtaz Sempurna dalam Sempurna Sempurna


bacaan (lancar, dalam penulisan dalam
cepat tepat benar sesuai dengan menghafal surat-
dalam hal makhraj, kaidah penulisan surat pilihan
tajwid, waqaf Al-Quran beserta arti dan
ibtida’, gharib dan isi kandungan
sifatul huruf) ayatnya

2 Jayyid Baik dalam bacaan Baik dalam Baik dalam


(lancar, tepat, penulisan sesuai menghafal surat-
benar dalam hal dengan kaidah surat pilihan
makhraj, tajwid, penulisan Al- beserta artinya
waqaf ibtida’, Quran
gharib dan sifatul
huruf)

3 Maqbul Cukup dalam Cukup dalam Cukup dalam


bacaan (lancar penulisan sesuai menghafal
dalam hal makhraj, dengan kaidah Surat-Surat
tajwid, waqaf penulisan Al- pilihan
ibtida’, gharib dan Quran
sifatul huruf)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
22

C. Penilaian

Ada dua penilaian yang dapat dikembangkan dalam TBTQ. Berikut ini
diuraikan dua macam penilaian TBTQ.

1. Penilaian Perkembangan

Penilaian ini bertujuan untuk menilai perkembangan kemampuan membaca


dan menulis dalam program dasar TBTQ. Penilaian dilakukan pada setiap
tahapan sesuai dengan metode yang digunakan. Penilaian dilakukan dengan
teknik munaqasah, yakni ujian praktik membaca dan menulis di hadapan penguji
secara langsung. Penguji bertugas memberikan penilaian kepada setiap peserta
didik yang melakukan ujian sekaligus membuat dan laporan perkembangan
kemampuan TBTQ setiap peserta didik.

2. Penilaian Akhir

Penilaian akhir bertujuan untuk memberikan penilaian pencapaian tingkat


kompetensi program TBTQ. Penilaian dilakukan setelah semua tahapan dilalui
oleh peserta didik sesuai dengan metode yang digunakan. Penilaian dilakukan
dengan teknik munaqasah. Setelah munaqasah akhir di tingkat akhir pada
masing-masing jenjang, peserta didik yang dinyatakan tuntas diberikan sertifikat.
Bagi peserta didik yang belum lulus, diberikan kesempatan untuk mengulangi
penilaian akhir.

D. Sertifikasi

Sertifikat diberikan kepada peserta program yang sudah mengikuti penilaian


akhir dan dinyatakan menguasai kompetensi minimal Maqbul. Sertifikat ini
berfungsi sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian praktik PAI pada waktu
pelaksanaan ujian sekolah.

E. Pembiayaan

Biaya penyelenggaraan dan pengembangan TBTQ menjadi tanggung


jawab masing-masing sekolah pada semua jenjang pendidikan, yang dapat
bersumber dari:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
23

1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota

2. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),

3. Bantuan Operasional Daerah (BOSDA),

4. Komite Sekolah / paguyuban orang tua / wali peserta didik,

5. Sumbangan / infak lain yang halal dan tak mengikat.

***

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
24

BAB V

PENGELOLAAN PROGRAM PENGEMBANGAN TBTQ DI SEKOLAH

A. Pemetaan Peserta

Peserta TBTQ yang sudah tuntas kompetensi dasar membaca dan


menulis Al-Quran diarahkan mengikuti program pengembangan gerakan
menghafal Al-Quran dan dilakukan pemetaan kemampuan.

Pemetaan bertujuan untuk menempatkan peserta didik pada kelompok


yang sesuai dengan kemampuannya, serta memetakan kemampuan hafalan
Al-Quran peserta didik dengan tetap memperhatikan kemampuan baca dan
tulis Al-Quran.

Pemetaan peserta TBTQ dan gerakan menghafal Al-Quran dilakukan


dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pemetaan dilaksanakan secara langsung dengan menguji satu per satu


peserta didik.

2. Pemetaan dilakukan di semester ganjil pada awal tahun pelajaran.

3. Pemetaan dapat dilakukan pada jam muatan lokal atau ekstrakurikuler


TBTQ.

4. Materi hafalan Al-Quran yang diujikan harus sesuai dengan standar


kompetensi yang telah ditentukan di masing-masing jenjang pendidikan.

5. Pemetaan meliputi membaca, menulis dan hafalan Al-Quran.

B. Pengelompokan

Pengelompokan berdasarkan kemampuan, tetap di dalam kelas masing-


masing, dalam artian tidak digabungkan dengan jenjang kelas yang lain atau
antar kelas dan atau sesuai dengan metode yang digunakan. Pengelompokan
ini bertujuan untuk memberikan pola bimbingan dan pendekatan pembelajaran
yang tepat pada masing-masing peserta didik. Pengelompokan kompetensi
terbagi menjadi:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
25

KELOM HAFALAN BACA TULIS


POK

1. Memenuhi 1. Benar seluruh Tajwid 1. Bisa menulis dan


Standart dan Makhrojnya, baik benar tulisannya
Kompetensi lagunya dengan tanpa
melihat (bil ghaib)

2. Memenuhi 2. Benar seluruh Tajwid 2. Bisa menulis dan


sebagian dan Makhrojnya, baik benar tulisannya
standart lagunya dengan tanpa
kompetensi melihat (bil ghaib)

Mumtaz 3. Memenuhi 3. Tajwid dan 3. Bisa menulis dan


Standart Makhrojnya ada benar tulisannya
Kompetensi sedikit kesalahan, dengan tanpa
lagunya perlu melihat (bil ghaib)
diperbaiki lagi.

4. Memenuhi 4. Benar seluruh Tajwid 4. Bisa menulis dan ada


Standart dan Makhrojnya, baik beberapa kesalahan
Kompetensi lagunya dalam tulisannya
dengan tanpa
melihat (bil ghaib)

1. Memenuhi 1. Tajwid dan 1. Bisa menulis dan ada


sebagian Makhrojnya ada beberapa kesalahan
Standart sedikit kesalahan, dalam tulisannya
Kompetensi lagunya perlu dengan tanpa
Jayyid diperbaiki lagi. melihat (bil ghaib)

2. Memenuhi 2. Tajwid dan 2. Bisa menulis dan ada


standart Makhrojnya ada beberapa kesalahan
kompetensi sedikit kesalahan, tulisannya dengan
lagunya perlu tanpa melihat (bil

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
26

diperbaiki lagi. ghaib)

3. Memenuhi 3. Benar seluruh Tajwid 3. Bisa menulis dan ada


sebagian dan Makhrojnya, baik beberapa kesalahan
Standart lagunya tulisannya dengan
Kompetensi tanpa melihat (bil
ghaib)

4. Memenuhi 4. Tajwid dan 4. Tidak bisa menulis


sebagian Makhrojnya ada dengan tanpa
Standart sedikit kesalahan, melihat (bil ghaib)
Kompetensi lagunya perlu
diperbaiki lagi.

1. Tidak memenuhi 1. Tajwid dan 1. Tidak bisa menulis


keseluruhan Makhrojnya ada dengan tanpa
Standart banyak kesalahan, melihat (bil ghaib)
Kompetensi lagunya perlu
diperbaiki lagi.

2. Memenuhi 2. Tajwid dan 2. Tidak bisa menulis


sebagian Makhrojnya ada dengan tanpa
Maqbul Standart banyak kesalahan, melihat (bil ghaib)
Kompetensi lagunya perlu
diperbaiki lagi.

3. Tidak memenuhi 3. Tajwid dan 3. Tidak bisa menulis


keseluruhan Makhrojnya ada dengan tanpa
Standart sedikit kesalahan, melihat (bil ghaib)
Kompetensi lagunya perlu
diperbaiki lagi.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
27

4. Tidak memenuhi 4. Tajwid dan 4. Bisa menulis dan


keseluruhan Makhrojnya ada benar tulisannya
Standart banyak kesalahan, dengan tanpa
Kompetensi lagunya perlu melihat (bil ghaib)
diperbaiki lagi.

C. Pola Bimbingan

Pola bimbingan kegiatan gerakan menghafal Al-Quran melalui sebagai


berikut:

1. Pola Mandiri

Pelaksanaan pola mandiri dilakukan dengan:

a. Tempat pelaksanaan kegiatan TBTQ dan gerakan menghafal Al-Quran


diselenggarakan secara mandiri di lingkungan sekolah. Pihak sekolah dapat
memanfaatkan ruangan kelas dan musholla sekolah untuk dijadikan tempat
kegiatan.

b. Pelaksanaan TBTQ dan gerakan menghafal Al-Quran melibatkan semua


unsur sekolah yang dianggap mampu.

c. Rencana pelaksanaan TBTQ dan gerakan menghafal Al-Quran dirumuskan


oleh pihak sekolah dengan melibatkan komite sekolah dan paguyuban
orang tua/wali peserta didik.

d. Dalam penyusunan rencana program tersebut, kepala sekolah sebagai


penanggung jawab, guru agama sebagai koordinator, dan dibantu oleh
guru-guru yang lain yang ada di sekolah.

2. Pola Kerjasama

Pola kerjasama dilaksanakan dengan:

a. Tempat utama kegiatan memanfaatkan fasilitas di luar sekolah, bisa di


TPQ, atau pesantren.

b. Pembimbing kegiatan gerakan menghafal Al-Quran dapat dilakukan oleh


sekolah bekerja sama dengan paguyuban orang tua/wali peserta didik,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
28

pengajar TPQ, TQA atau Pesantren, FKG, KKG, MGMP atau Majlis Ta’lim
sekitar tempat tinggal peserta didik yang diprogramkan secara matang oleh
sekolah.

c. Pengawasan kegiatan gerakan menghafal Al-Quran dilakukan oleh tim


yang dibentuk oleh pihak sekolah.

3. Pola Terpadu

Pola terpadu dilaksanakan dengan:

a. Tempat pelaksanaan TBTQ dan gerakan menghafal Al-Quran dilaksanakan


di sekolah.

b. Pembimbing melibatkan ustadz-ustadzah yang berasal dari lembaga


pendidikan di luar sekolah, seperti dari Pesantren, Madrasah Diniyah,
Majelis Ta’lim, Taman Kanak-Kanak Al-Quran (TKA)/ Taman Pendidikan Al-
Quran (TPA)/ Ta’limul Qur’an Lil Aulad (TQA) yang siap membimbing di
sekolah

c. Penyusunan rencana pelaksanaan TBTQ dan gerakan menghafal Al-Quran


dirumuskan secara bersama-sama antara pihak sekolah dan pihak luar
sekolah (pengelola/pembina dari dari Pesantren, Madrasah Diniyah, Majelis
Ta’lim, TKA/TPA/TQA). Pihak luar sekolah terlibat secara aktif dalam
penyusunannya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ketiga


pola pelaksanaan tersebut, antara lain:

a. Sekolah menetapkan waktu utama gerakan menghafal Al-Quran setelah


selesai proses pembelajaran.

b. Teknis pelaksanaan bimbingan dapat dilakukan dengan cara klasikal dan


atau privat.

c. Pembimbing menyiapkan buku pedoman dan alat peraga.

d. Sekolah yang menetapkan waktu utama gerakan menghafal Al-Quran pada


hari khusus kegiatan ekstrakurikuler, berkoordinasi dengan pembina
ekstrakurikuler lain untuk menghindari jadwal waktu yang bersamaan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
29

e. Khusus bagi kelompok peserta didik yang sudah mencapai tahap mahir,
bisa dikelompokkan pada ekstra tahfidz, atau menjadi tutor sebaya bagi
peserta didik yang masih tahap pemula dan atau menengah. Hal ini
dilakukan untuk membantu pembimbing dalam mempercepat penguasaan
Al-Quran, terutama dalam penguasaan aspek membaca dan menghafal.
Peserta didik yang menjadi tutor sebaya tetap berada dalam pengawasan
dan kontrol dari pembimbing.

f. Sekolah yang menetapkan tambahan waktu utama untuk mendukung


TBTQ dan gerakan menghafal Al-Quran dengan 15 menit jam pelajaran
pertama di setiap hari, lebih baik dikhususkan untuk kegiatan membaca
secara klasikal saja, terutama untuk merangsang hafalan surat-surat
pendek juz 30 (Juz ‘Amma), sebab ketersediaan waktu memang sangat
singkat. Dalam hal ini guru agama harus berkoordinasi dengan seluruh guru
kelas agar kegiatan mengisi 15 menit pertama ini digunakan dengan sebaik
mungkin. Sebelumnya, guru kelas terlebih dahulu diberikan pemahaman
tentang TBTQ dan gerakan menghafal Al-Quran melalui kegiatan TBTQ,
sesuai dengan kelasnya masing-masing.

g. Pada 15 menit awal pelajaran PAI, dipergunakan untuk kegiatan


membaca/menulis/menghafal surat-surat pendek juz 30 (Juz `Amma).

***

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
30

BAB VI

PENUTUP

Demikian juknis TBTQ ini disusun. Tuntas membaca, menulis, dan


menghafal Al-Quran sejatinya adalah kebutuhan semua orang, karena Al-Quran
merupakan pedoman hidup untuk meraih kesuksesan, bukan hanya kesuksesan
duniawi namun juga kesuksesan kehidupan yang abadi kelak. Demikian panduan
TBTQ ini disusun. Mudah-mudahan terwujud generasi Islam Rahmatan Lil ‘alamin
yang hamililquran lafdzon wa ma’nan wa ‘amalan di lembaga pendidikan
umum/sekolah.

Beberapa contoh formulir untuk menunjang penyelenggaraan program


TBTQ sebagaimana terlampir.

***

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
31

DAFTAR PUSTAKA

Direktur Jenderal Bimbingan Agama Islam. 1998. Metode-Metode Membaca Al-


qur’an Di Sekolah Umum. Jakarta: Depag RI.

Afif, Abdullahm, 2009. Panduan Ilmu Tajwid. Tebuireng: Unit Tahfidh Madrasatul
Quran Tebuireng Jombang

Hakim, Lukman dan Khosim, Ali. 2016. Metode ILHAM Menghafal Al-Quran
Serasa Bermain Game. Bandung: Humaniora.

Unit Tahfidh Madrasatul Quran Tebuireng. 2000. Study Al-Quran Qira’ah


Muwahhadah

Yaqub, Ali Mustafa. 1990. Nasihat Nabi Kepada Pembaca dan Penghafal Qur’an.
Jakarta: Gema Insani Press.

Zamani, Zamani dan Maksum, Muhammad Syukron. 2009. Menghafal Al-Quran


itu Gampang. Yogyakarta: Mutiara Media.

Murjito, Imam. 2000. Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Al-Qur’an Qira’ati.
Semarang: Raudhatul Mujawwidin.

Mansuri, Mansuri dan A. Yusuf. 2007. Belajar Mudah Membaca Al-Qur’an Ummi.
Surabaya: KPI.

Arwani, M. Ulinnuha. 2004. Thariqah Baca Tulis Dan Menghafal Al-qur’an


“Yanbu’a” Jilid I. Kudus: Pondok Tahfidh Yanbu‟ul Qur‟an.

***

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
32

Lampiran 1:

Contoh
JURNAL HARIAN PADA HAFALAN DENGAN METODE MEMBACA
(Lampiran Buku Kendali)
Nama : ________________________
Bulan : ________________________

PENILAIAN (NILAI 1-4)


HARI/ SURAT SKOR
NO KELANCAR TAJWID MAKHRAJ &
TANGGAL / AYAT TOTAL
AN FASHOHAH

Pedoman penskoran : Skor maksimum = 8


∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
N = 𝑥 100
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Predikat : 4 = Amat Baik (A)


3 = Baik (B)
2 = Cukup (C)
1 = Kurang (K)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
33

Lampiran 2:

Contoh format
PROGRESS AKTIFITAS MENGHAFAL HARIAN
METODE BERJAMAAH DAN SIMA’I
(Lampiran Buku Kendali)
Nama : _________________________
Bulan : _________________________

SURAT / AYAT

NO HARI/TANGGAL
MUROJA’AAH MENGHAFAL (NILAI 1-
HAFALAN (NILAI 1-4) 4)

Pedoman penskoran : Skor maksimum = 8


∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
N = 𝑥 100
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Rentang Interval
Predikat : 4 = Amat Baik (A) A = 92 – 100
B = 83 – 91
3 = Baik (B)
C = 74 – 82
2 = Cukup (C)
D = >73
1 = Kurang (K)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
34

Lampiran 3:

CONTOH PENGISIAN FORMAT METODE MENGHAFAL BI AT-TIKROR

(Lampiran Buku Kendali)

BANYAK
NAMA SURAT DAN
TANGGAL PENGULANGAN KETERANGAN
AYAT
(KALI)

01-03-2021 An-Naba’ ayat 1 20

An-Naba’ ayat 2 20

An-Naba’ ayat 3 20

An-Naba’ ayat 4 20

An-Naba’ ayat 1-4 20 Hafal, lancar

02-03-2021 Muroja’aah ayat 1-4 20 Hafal, Lebih lancar

An-Naba’ ayat 5 20

An-Naba’ ayat 6 20

An-Naba’ ayat 7 20

An-Naba’ ayat 8 20 Hafal, lancar

dst.

Catatan:

➢ Setiap berganti hari wajib melakukan muroja’ah sebanyak 20 kali sebelum


menambah hafalan baru.
➢ Kolom keterangan diisi dengan skor 1-4.
➢ Pedoman penskoran : Skor maksimum = 8
∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
N = 𝑥 100
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

➢ Predikat : 4 = Amat Baik (A)


3 = Baik (B)
2 = Cukup (C)
1 = Kurang (K)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
35

Lampiran 4:

CONTOH JURNAL MUROJA’AAH HAFALAN

METODE FAMI BISYAUQIN

(HIFDZ AL-QURAN TINGKAT MAHIR)

NO HARI,
NAMA SURAT KETERANGAN
TANGGAL
1 al-Fatihah sampai an-Nisa # surat ke
Sabtu, ..............
1-4
2 al-Maidah sampai at-Taubah # surat
Ahad, ...............
ke 5-9
3 Yunus sampai an-Nahl # surat ke 10-
Senin, ..............
16
4 al-Isro sampai al-Furqon # surat ke
Selasa, ..............
17-25
5 as-Syu'aro sampai Yasin # surat ke
Rabu, ...............
26-36
6 as-Shoffat sampai al-Hujurot # surat
Kamis, ..............
ke 37-49
7 Qoof sampai an-Naas # surat ke 50-
Jumat, ..............
114

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
36

Lampiran 5:

SETORAN TENGAH SEMESTER

PENILAIAN (NILAI 1-4)


NO SURAT
KELANCARAN TAJWID MAKHRAJ & SKOR
/AYAT
FASHOHAH TOTAL
1 An-Naas
2 Al Falaq
3 Al Ikhlas
4 Al Lahab
5 An-Nashr
6 Al-Kafirun
7 Al-Kautsar
8 Al-Ma’un
9 Al-Quraisy
10 Al-Fiil
11 Al-Humazah
12 Al-‘Ashr
13 At-Takatsur
14 Al-Qari’ah
15 Al-‘Adiyat
16 Al-Zalzalah
17 Al-Bayyinah
18 Al-Qadar
19 Al-‘Alaq
20 At-Tin
21 Al-Insyirah
22 Adl-Dluha

Ustadz/ ustadzah,

__________________
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
37

Lampiran 6:
CONTOH FORMAT PENILAIAN MUNAQOSYAH I TBTQ
(HIFDZ AL-QURAN)
Nama : _________________________
Materi yang diujikan : Hafalan Surat-surat Pendek KKM:
75

MATERI YANG
NO CATATAN/ KETERANGAN NILAI
DIUJIKAN
1 An-Naas Sangat Lancar
2 Al Falaq Sangat Lancar
3 Al Ikhlas Sangat Lancar
4 Al Lahab Lancar
5 An-Nashr Sangat Lancar
6 Al-Kafirun Sangat Lancar
7 Al-Kautsar Lancar
8 Al-Ma’un Lancar
9 Al-Quraisy Belum lancar, mengulang 60
10 Al-Fiil Sangat Lancar
11 Al-Humazah Lancar
Salah, ayat ke 3 keliru dengan QS.At-
12 Al-‘Ashr 60
Tin ayat 6, mengulang
13 At-Takatsur
14 Al-Qari’ah
15 Al-‘Adiyat
16 Al-Zalzalah
17 Al-Bayyinah
18 Al-Qadar
19 Al-‘Alaq
20 At-Tin
21 Al-Insyirah
22 Adl-Dluha

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
38

Lampiran 7:

CONTOH FORMAT PENILAIAN MUNAQOSYAH II TBTQ

( HIFD Z AL-QURAN )

Nama : _________________________

Materi yang diujikan : Hafalan Surat-surat

MATERI YANG
NO CATATAN/ KETERANGAN NILAI
DIUJIKAN
1 Al-Lail
2 Asy-Syams
3 Al-Balad
4 Al-Fajr
5 Al-Ghasyiyah
6 Al-A’la
7 Ath-Thoriq
8 Al-Buruj
9 Al-Insyiqoq
10 Al-Muthoffifin
11 Al-Infithor
12 At-Takwir
13 ‘Abasa
14 An-Nazi’at
15 An-Naba’

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
39

Lampiran 8:

FORMAT PENILAIAN MENULIS AL-QURAN

(UJI KOMPETENSI MENULIS TENGAH SEMESTER)

Nama : ________________________

Bulan : ________________________

KETEPATAN KETEPATAN
SURAT DAN KEINDAHAN
NO PENULISAN PENULISAN KERAPIAN
AYAT TULISAN
HURUF HAROKAT
1
2
3
4
Jumlah Skor

Keterangan : Amat Baik =4

Baik =3

Cukup =2

Kurang =1

Penskoran =
∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
N = 𝑥 100
∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m
40

Lampiran 9:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE. Untuk memastikan keasliannya,
silahkan scan QRCode dan pastikan diarahkan ke alamat https://tte.kemenag.go.id atau kunjungi halaman https://tte.kemenag.go.id/
Token : 3DoX7m

Anda mungkin juga menyukai