Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN PAI


(Dosen: Ahmad Dhiyaa Ul Haqq, M.Pd.)

Kelompok 3
1. Shofwatun Nisa (T20191430)
2. Fatur Rohman (T20191435)
3. Izzatur Rohmah (T20191451)
4. Sarmila Dwi Kurniawati (T20191452)
5. Risalatus Firdaus (T20191464)
6. Isna Nurinda Putri (T20191465)

FAKULTAS TARBIYAH ILMU DAN ILMU KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa,
yang telah memberikan limpahan rohmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “(Perencanaan Pembelajaran PAI)” di Institut
Agama Islam Negeri Jember. Karena menurut kami makalah ini memberikan
manfaat yang besar bagi kami maupun pembacanya untuk menambah wawasan
keilmuan.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dulu meminta maaf dan memohon
maklumnya apabila isi makalah ini terdapat kesalahan dan juga pada tulisan yang
kami buat kurang tepat.
Dan ini kami persembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimakasih
dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat bagi kami dan pembacanya.

Jember, 22 Maret, 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................... 1
C. TUJUAN................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. APA PENGERTIAN STRATEGI?........................................................ 3
B. APA SAJA JENIS STRATEGI?............................................................ 5
C. APA ITU PERTIMBANGAN MENENTUKAN STRATEGI?...........10
D. BAGAIMANA MENENTUKAN STRATEGI
SESUAI DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN?............................. 11
BAB III PENUTUP............................................................................................. 14
KESIMPULAN.................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kegiatan pembelajaran di setiap jenjang pendidikan
harus dikembangkan sesuai dengan abad ini, sehingga setiap guru dituntut
untuk memiliki pemahaman yang tinggi terhadap pendekatan
pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran. Hal ini
sangat penting, dikarenakan guru merupakan perencana utama dalam suatu
kegiatan pembelajaran.
Proses kegiatan pembelajaran direncanakan dan didesain oleh guru
sedemikian rupa, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Idealnya pembelajaran yang sesuai dengan abad
ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa, agar pembelajaran yang
dialami siswa menjadi lebih bermakna. Selain itu, model pembelajaran
yang diterapkan dalam pembelajaran haruslah bervariasi, sehingga siswa
tidak merasa jenuh dan bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal
ini menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap pendekatan, model,
strategi, metode dan teknik pembelajaran tidak bisa diabaikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka dalam makalah ini akan membahas
tentang strategi pembelajaran, jenis-jenis strategi pembelajaran,
pertimbangan menentukan strategi, dan menentukan strategi sesuai dengan
tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Strategi ?
2. Apa Saja Jenis Strategi ?
3. Apa itu Pertimbangan Menentukan Strategi ?
4. Bagaimana Menentukan Strategi Sesuai Dengan Tujuan
Pembelajaran.
C. Tujuan Masalah
a) Untuk Mengetahui Pengertian Strategi.
b) Untuk Mengetahui Jenis Jenis Strategi.

1
c) Untuk Mengetahui Pertimbangan Menentukan Strategi.
d) Untuk Mengetahui Menentukan Strategi Sesuai Dengan
Tujuan Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi
Secara bahasa strategi berasal dari kata strategic yang berarti
menurut siasat atau rencana dan strategy yang berarti ilmu siasat1. Menurut
istilah strategi adalah rencana yang cermat mengenal kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus2. Strategi adalah bagaimana menggerakkan
pasukan ke posisi paling menguntungkan sebelum pertempuran aktual
dengan musuh. 3 Sebagaimana dikutip
oleh Erly Suandy “Perencanaan Pajak”. Menurut Jaunch and Glueck,
strategi merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah kepada
perkembangan suatu strategi yang efektif untuk membantu mencapai
sararan perusahaan. Strategi ialah rencana yang disatukan, strategi
mengikat semua bagian perusahaan menjadi satu. Strategi itu menyeluruh,
strategi meliputi semua aspek penting perusahaan. Strategi itu terpadu,
semua bagian rencana serasi satu sama lain dan bersesuaian. 4
Sebagaimana dikutip oleh
Husein Umar “Strategic Managemen In Action”. Menurut Sukristono,
Strategi adalah adalah sebagai suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai. Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad, strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremenial (senantiasa meningkat) dan
terus menerus, serta dilakukan berdasarkna sudut pandang tentang apa
yang di harapkan oleh para pelanggan di masa depan.5 Dengan demikian,
strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang
baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
1
John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2007, h. 701.
2
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3 cet. 3, Jakarta: Balai Pustaka 2005, h. 423.
3
M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2007, h. 16.
4
Erly Suandy, Perencanaan Pajak Edisi 4, Jakarta: Salemba Empat, 2008, h. 2.
5
Husein Umar, Strategic Management in Action, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001, h.
31.

3
competition).6 Strategi adalah bakal tindakan yang
menuntun keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan
yang banyak merealisasikannya. Di samping itu, strategi juga
mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang, paling tidak
selama lima tahun. Oleh karena itu, sifat strategi adalah berorientasi ke
masa depan. Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau
multidivisional dan dalam perumusannya perlu mempertimbangkan faktor-
faktor internal maupun eksternal yang dihadapi perusahaan.7
Strategi memiliki hirarki tertentu. Pertama adalah strategi
tingkat korporat. Strategi korporat, menggambarkan arah pertumbuhan dan
pengelolaan berbagai bidang usaha dalam sebuah organisasi untuk
mencapai keseimbangan produk dan jasa yang dihasilkan. Kedua adalah
strategi tingkat unit usaha (bisnis). Strategi unit usaha biasanya
menekankan pada usaha peningkatan daya saing organisasi dalam satu
industri atau satu segmen industri yang dimasuki organisasi yang
bersangkutan. Ketiga strategi tingkat fungsional. Strategi pada tingkat ini
menciptakan kerangka kerja bagi untuk manajemen fungsional seperti
produksi dan operasi, keuangan, sumber daya manusia, pemasaran ,dan
penelitian dan inovasi (research and innovation).8
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah
suatu proses yang direncanakan untuk mencapai sasaran perusahaan dalam
jangka waktu yang panjang. Saat strategi telah diterapkan maka akan
diketahui apakah gagal atau berhasil pada organisasi tersebut.

B. Jenis Jenis Strategi


Jenis jenis strategi pembelajaran ini diantaranya yaitu:
6
Ibid, h. 33
7
Rachmat, Manajemen Strategik, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014, h. 14.
8
Diah Tuhfat Yoshida, Arsitektur Strategik: Sebuah Solusi Meraih Kemenangan dalam Dunia yang
Senantiasa Berubah, Jakarta: PT Elex Komputindo Kelompok Gramedia, 2004, h. 26.

4
 Strategi Pembelajaran Ekspositori
Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi,
yang berarti memberikan penjelasan. Dalam konteks
pembelajaran eksposisi merupakan strategi yang dilakukan
pendidik untuk mengatakan atau menjelaskan faktafakta,
gagasan-gagasan, dan informasi-informasi penting lain
kepada para peserta didik (Jarolimek dan Foster, 1981: 110-
111). Menurut Sanjaya (2006: 177), strategi pembelajaran
ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang pendidik kepada sekolompok peserta didik dengan
maksud agar peserta didik dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori
cenderung menekankan penyampaian informasi yang
bersumber dari buku teks, referensi atau pengalaman
pribadi.
Salah satu tujuan dari strategi pembelajaran
ekspositori adalah memberikan pengetahuan dan
keterampilan kepada peserta didik (Ausubel, Novak,
Hanesian, 1978: 171-172). Pengetahuan dan keterampilan
yang dianggap penting untuk peserta didik seperti
informasi-informasi yang berkaitan dengan sains,
matematika, kajian sosial, kesehatan, keselamatan dan
lainlain sering dapat dilakukan secara efisien dan efektif
dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Di
samping itu, strategi pembelajaran ini lebih tepat untuk
menjelaskan hubungan antara beberapa konsep dan lebih
sesuai untuk diterapkan pada peserta didik kelas lima dan
kelas enam (Al Rasydin dan Nasution, 2015: 136-137).9
 Strategi Pembelajaran Inkuiri

9
Dr. Wahyudi Nur Nasution M.ag. Strategi Pembelajaran, Medan: PERDANA PUBLISHING, 2017.
Hal: 103.

5
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan (Sanjaya, 2006: 194). Strategi pembelajaran
ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran heuristik,
karena strategi pembelajaran inkuiri pada hakikatnya
merupakan bagian dari strategi pembelajaran heuristik.
Strategi pembelajaran heuristik terbagi dua, yaitu strategi
diskoveri dan strategi inkuiri (Winataputra, 2001: 2.47).
Menurut Sanjaya (2006: 194-195), ada beberapa hal
yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri.
Pertama, strategi inkuiri menekankan keaktifan peserta
didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan,
artinya strategi inkuiri menempatkan peserta didik sebagai
subjek belajar. Dalam proses pembelajaran peserta didik
tidak hanya sebagai penerima materi pelajaran melalui
penjelasan pendidik secara verbal, tetapi juga mereka
berupaya menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu.
Kedua, seluruh kegiatan yang dilakukan peserta didik
diarahkan untuk mencari dan menem ukan jawaban sendiri
dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan
kegiatan ini dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran
inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Oleh karena itu, dalam strategi pembelajaran inkuiri peserta
didik tak hanya dituntut dapat menguasai materi pelajaran,
akan tetapi peserta didik juga dituntut untuk dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya.
 Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

6
Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
difokuskan kepada proses penyelesaian masalah/problema
secara ilmiah. Problema tersebut bisa diambil dari buku
teks atau dari sumber-sumber lain misalnya dari peristiwa
yang terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa dalam
keluarga atau dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
masyarakat.
Ada tiga karakteristik penting dari SPBM. Pertama,
SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran,
artinya dalam pelaksanaan SPBM, peserta didik tidak hanya
sekadar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal
materi pelajaran, tetapi juga peserta didik aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, serta
menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran difokuskan
untuk menyelesaikan masalah. Masalah harus ada dalam
implementasi SPBM. Sebab tanpa adanya masalah dalam
SPBM, maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan
menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir
dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir
deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara
sistematis (melalui tahapan-tahapan tertentu) dan emperis
(didasarkan pada data dan fakta yang jelas) (Sanjaya, 2006:
212).10
 Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu strategi pembelajaran yang dalam implementasinya
mengarahkan para peserta didik untuk bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil dan kelompokkelompok yang

10
Dr. Wahyudi Nur Nasution M.ag. Strategi Pembelajaran, Medan: PERDANA PUBLISHING.
2017.Hal: 110.

7
berhasil mencapai tujuan pembelajaran akan diberikan
penghargaan. Kerjasama yang dilakukan tersebut dalam
rangka menguasai materi yang pada awalnya disajikan oleh
pendidik. Menurut Reinhartz dan Beach (1997: 158),
strategi pembelajaran kooperatif adalah strategi di mana
para peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok atau
tim-tim untuk mempelajari konsep-konsep atau materi-
materi. Henson dan Eller (1999: 160) mendefinisikan
strategi pembelajaran kooperatif sebagai kerjasama yang
dilakukan para peserta didik untuk mencapai tujuan
bersama.
 Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
pembentukan sikap yang positif pada diri peserta didik.
Strategi pembelajaran afektif pada umumnya
menghadapkan peserta didik pada situasi yang mengandung
konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini
diharapkan peserta didik dapat mengambil keputusan
berdasarkan nilai yang dianggapnya baik (Sanjaya, 2006:
277).11
 Strategi Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual telah berkembang
di negara-negara maju dengan nama yang bervariasi. Di
negara Belanda disebut dengan realistics mathematics
education (RME), yang menjelaskan bahwa pembelajaran
matematika harus dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari peserta didik. Di Amerika disebut dengan istilah
contextual teaching and learning (CTL) yang intinya
membantu peserta didik untuk mengaitkan materi pelajaran

11
Dr. Wahyudi Nur Nasution M.ag. Strategi Pembelajaran, Medan: PERDANA PUBLISHING,
2017.Hal: 121.

8
dengan kehidupan nyata yang dialaminya dalam kehidupan
sehari-hari.12
 Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang
bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik
klasifikasi, fakta, tentang objek atau mereview informasi.
Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat
membantu mendinamisir kelas yang jenuh dan bosan
(Zaini, Munthe, Aryani, 2007: 53). 13
 Strategi Pembelajaran Quantum.
Strategi pembelajaran quantum merupakan sebuah
program percepatan pembelajaran yang ditawarkan learning
forum, yaitu sebuah perusahaan pendidikan internasional
yang menekankan perkembangan keterampilan akademis
dan keterampilan pribadi. Dalam program tersebut peserta
didik mulai usia sembilan hingga dua puluh empat tahun
memperoleh kiat-kiat yang membantu mereka dalam
berkreativitas, berkomunikasi, dan membina serta
meningkatkan kemampuan mereka menguasai segala hal
dalam kehidupan (DePorter, 2003: 4).
Strategi pembelajaran quantum dapat diartikan
sebagai orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di
dalam dan di sekitar moment belajar. Interaksi-interaksi ini
mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang
mempengaruhi kesuksesan peserta didik. Interaksi-interaksi
ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah peserta didik
menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri
dan bagi orang lain.

12
Dr. Wahyudi Nur Nasution M.ag. Strategi Pembelajaran, Medan: PERDANA PUBLISHING,2017.
Hal: 127.

13
Dr. Wahyudi Nur Nasution M.ag. Strategi Pembelajaran, Medan: PERDANA PUBLISHING,2017.
Hal: 130.

9
C. Pertimbangan Menentukan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi
dan kemampuan baru. Ketika kita berfikir informasi dan kemampuan apa
yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga tujuan kita dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Ini sangat penting untuk dipahami,sebab
kita harus tahu bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, sebelum
menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan, diantaranya
a) Tujuan yang ingin dicapai.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan:
 Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan
dengan aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik?
 Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, apakah tingkat tinggi atau rendah?
 Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan
keterampilan akademis?
b) Bahan atau materi pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan:
 Apakah materi pelajaran itu berupa fakta,
konsep, hukum, atau teori tertentu?
 Apakah untuk mempelajari materi
pembelajaran itu memerlukan syarat tertentu
atau tidak?
c) Pertimbangan dan sudut siswa
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan:
 Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan
tingkat kematangan siswa?
 Apakah strategi pembelajaran itu sesuai
dengan minat, bakat dan kondisisiswa?
d) Pertimbangan lain yang dapat dipertimbangkan
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan:

10
 Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup
dengan satu strategi saja?
 Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap
satu-satunya strategi yang dapat digunakan?
 Apakah strategi itu memiliki nilai efektif dan
efisien?
Pertanyaan-pertanyaanini merupakan
bahan pertimbangan dalam menetapkan
strategi yang ingin diterapkan.14
Untuk mencapai tujuan yang
berhubungan dengan aspek kognitif guru
memiliki strategi yang berbeda dengan
upaya untuk mencapai tujuan efektif atau
psikomotorik. Demikian juga hal nya untuk
mempelajari bahan pelajaran yang bersifat
fakta akan berbeda dengan mempelajari
bahan bukti suatu teori dan lain sebagainya
D. Menentukan Strategi Sesuai dengan Tujuan
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai strategi belajar
mengajar, guru perlu memahami tahapan belajar mengajar pada saat
bertatap muka dengan peserta didiknya. Kegiatan belajar mengajar yang
perlu dipahami guru untuk kemudian merumuskan strateginya. Untuk
jenjang SMA/SMK paling lama 2 X 45 menit atau 3 x 45 menit sesuai
dengan kurikulum yang berlaku. Kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan guru sangatlah sederhana, kegiatan mengajar dan
membelajarkan siswa sudah terpola meliputi: kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 41 tanggal 23 November 2007 tentang
standar proses pendidikan.
Berdasarkan Standar Proses Pendidikan secara rinci pola kegiatan

14
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Balai
Pustaka,2008),h.12

11
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup belajar mengajar adalah
sebagai berikut:
a) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
 menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran
 mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari
 menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
 menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
b) Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar (KD) yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
(munculnya) prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan
metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
c) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram

12
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.15

15
Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar Guru. Bandung: Alfabetha, 2010. Hal 120

13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara bahasa strategi berasal dari kata strategic yang berarti menurut
siasat atau rencana dan strategy yang berarti ilmu siasat 16. Menurut istilah strategi
adalah rencana yang cermat mengenal kegiatan untuk mencapai sasaran khusus 17.
Strategi adalah bagaimana menggerakkan pasukan ke posisi paling
menguntungkan sebelum pertempuran aktual dengan musuh. Jenis jenis strategi
pembelajaran ini diantaranya adalah strategi Pembelajaran ekspositori, strategi
pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran berbasis masalah, strategi
pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran afektif,strategi pembelajaran
konstektual, strategi pembelajaran aktif, startegi pembelajaran quantum.
Sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, diantaranya tujuan yang ingin
dicapai,bahan atau materi pembelajaran, pertimbangan dan sudut siswa,dan
pertimbangan lain yang dapat dipertimbangkan.Berdasarkan Standar Proses
Pendidikan secara rinci pola kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup belajar mengajar

16
John M. Echols, Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2007, h. 701.
17
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3 cet. 3, Jakarta: Balai Pustaka 2005, h. 423.

14
DAFTAR PUSTAKA
Encols, John M. Dan Hasan Shandily. 2017. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia.
Darmadi. 2010. Kemampuan Dasar Mengajar Guru. Bandung: Alfabetha.
Nur Nasution M.ag, Dr. Wahyudi. 2017.Strategi Pembelajaran. Medan: Perdana
Publishing.
Rachmad. 2014. Managemen Strategik. Bandung: CV Pustaka Setia.
Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.
Umar, Husen. 2001. Strategic Management In Action. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Yoshida, Diah Tuhfat. 2004. Arsitektur Strategik: Sebuah Solusi Meraih
Kemenangan Dalam Dunia Yang Senantiasa Berubah. Jakarta: PT Alex
Kamputindo Kelompok Gramedia.

15

Anda mungkin juga menyukai