Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Kajian Pustaka

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu: Nina Hayuningtyas, M.Pd.

Oleh :

Kelompok 4 Kelas PAI A10

1. Inarotul Munawaroh T20191445


2. Tasya Umrotul Maulidhea T20191466
3. Ahmad Alfan Fuad T20191458
Hamzah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ (UIN KHAS) JEMBER
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Kajian Pustaka. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Junjungan Nabi Besar Nabi Angung Nabi
Muhammad SAW. yang telah membawa ummat Islam dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang-benderang. Dalam penyusunan makalah
ini penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. selaku Rektor UIN KHAS
JEMBER.
2. Ibu Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan UIN KHAS JEMBER.
3. Bapak Drs. H. D. Fajar Ahwa, M.Pd.I. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam UIN KHAS JEMBER.
4. Ibu Mudrikah, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran UIN KHAS JEMBER.
5. Ibu Nina Hayuningtyas, M.Pd. selaku dosen yang mengampu mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas di UIN KHAS JEMBER yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis.
6. Kepada Orang Tua dan adek-adekku termasuk keluarga yang telah membantu
support moril dan materil.
7. Teman sekelas Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam yang sama-sama
memberi semangat dan dukungan untuk mencari Ilmu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.


Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.

Jember, 18 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 6

A. Pengertian kajian pustaka..................................................................... 6


B. Manfaat dan fungsi kajian pustaka....................................................... 8
C. Cara menulis kajian pustaka................................................................. 14
D. Siklus Kajian Pustaka........................................................................... 15

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 19

A. Kesimpulan .......................................................................................... 19
B. Kritik dan Saran.................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kajian pustaka bagi seorang peneliti sangat penting dalam mencari tempat
untuk berpijak yang kokoh sehingga acuan-acuan yang digunakan dalam
penelitian sesuai dengan bidang yang hendak dikaji. Kajian pustaka di samping
membekali peneliti dengan landasan yang diinginkan, juga mencerminkan
kedalaman teori yang terlibat dalam penelitian. Jadi kedudukan kajian pustaka
dalam penelitian menempati peranan yang strategis karena dia merefleksikan
kadar keilmiahan suatu penelitian.

Kajian pustaka memuat berbagai sumber yang diacu dan telah disajikan
kesimpulan-kesimpulannya untuk selanjutnya dengan uraian peneliti sendiri
sampai pada kesimpulan berdasarkan hasil-hasil penelitian orang lain. Dengan
demikian dalam kajian pustaka seorang peneliti bukan sekedar menjadi
"compiler", tetapi ia harus bertindak sebagai "analytical and critical thinker",
sehingga dia akan mampu melebur berbagai konsep dalam acuan tersebut untuk
diramu dengan analisis data menjadi suatu komprehensif serta membahas secara
teori yang partly modified or fully modified.

Fokus dalam penelitian tindakan kelasa (PTK) adalah untuk menemukan


cara manipulasi perlakuan atau tindakan dalam proses pembelajaran agar kinerja
kelas meningkat, bukan untuk menyelidiki apakah suatu perlakuan atau metode
tertentu dapat meningkatkan kinerja kelas. Berdasarkan konsep di atas, untuk
melakukan PTK, peneliti harus lebih dulu memilih perlakuan atau metode yang
secara teoritis dapat meningkatkan kinerja kelas. Oleh karena itu kajian pustaka
pada PTK perlu juga difokuskan pada kajian tentang alasan teoritis mengapa
perlakuan atau metode tertentu yang dipilih dapat menjanjikan peningkatan
pembelajaran atau kinerja kelas atau dapat mengatasi kelemahan kelas.

Analisis tentang penelitian yang relevan, dapat menunjang alasan itu, jika
benar bahwa di tempat lain, pada kesempatan lain, perlakuan itu dapat
4

meningkatkan kinerja kelas. Oleh karena itu, pada penelitian yang relevan perlu
dikaji langkah-langkahnya, yang secara empiris telah meningkatkan kinerja kelas.
Kalau hasil perlakuan itu diduga berkaitan dengan mata pelajaran atau pokok
bahasan tertentu, maka karakteristik mata pelajaran atau pokok bahasan itu perlu
dibahas juga dalam kajian pustaka agar tampak relevansi perlakuan dengan
masalah penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran atau pokok bahasan
tersebut. Kalau konsep penelitian tindakan kelas yang digunakan berbeda dengan
yang dikutip di atas, sehingga berdampak pada perumusan tujuan, konsep itu
perlu disajikan di dalam kajian pustaka.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul yang telah dipilihkan dan latar belakang yang diuraikan,
karena cakupan permasalahan tentang materi ini sangat luas, maka batasan
masalah pada makalah ini ke dalam beberapa rumusan masalah, diantaranya:

1. Apa devinisi kajian pustaka?


2. Apa saja manfaat dan fungsi kajian pustaka?
3. Bagaimana cara menulis kajian pustaka?
4. Bagaimana siklus Kajian Pustaka?

C. Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah
ini adalah untuk menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah PTK. Adapun
tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian kajian pustaka
2. Untuk mengetahui manfaat dan juga fungsi kajian pustaka
3. Untuk mengetahui cara menulis kajian pustaka
4. Untuk mengetahui siklus kajian pustaka
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kajian pustaka


Mengutip buku Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan
Kelas & Studi Kasus karya Muh. Fitrah, M.Pd & Dr. Lutfhiyah, M.Ag, kajian
pustaka adalah tindakan mencermati, mendalami, dan menelaah pengetahuan.
Kajian pustaka memuat uraian tentang kajian literatur yang mendasari
gagasan untuk menyelesaikan masalah. Kajian ini juga mendukung proses
pencarian teori
Pengertian daftar pustaka menurut para ahli
1. Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 276), memiliki tiga pengertian yang
berbeda.1
 Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca
dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi
pribadi.
 Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori,
yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh
sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka
teori.
 Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan
dengan objek penelitian yang sedang dikaji.
2. Menurut Pohan (2007:42) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan
mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau
pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam bentuk
buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain
yang terdapat di perpustakaan. Selain itu, kajian ini dilakukan dengan tujuan
menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, plagiat, termasuk suaplagiat2.

1
. Setyosari Pimako, Buku Metode Penelitan Pendidikan, 2013.

2
(https://penerbitbukudeepublish.com/)
6

Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi


seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory
manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal.
Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalamnya.
Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan
peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan
hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka. Bila
ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka
kajian pustaka ditulis dengan aspek penulisan yang sesuai dengan kaidah-kaidah
aturan dalam masing-masing instansi. Kajian pustaka adalah kegiatan yang
meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan
pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Kajian pustaka dalam penelitian, baik mencari pustaka maupun
mencari lapangan memiliki kedudukan yang sangat penting. bahkan tidak
berlebihan jika. dikatakan bahwa kajian pustaka merupakan variabel yang
menentukan dalam suatu penelitian.
Ada pula istilah kajian pustaka yang telah didefinisikan dengan cara
berikut:
1. menurut bagus, Barr dan Sisik (dalam Singh, 2006)
Dokter yang kompeten harus mengikuti perkembangan terbaru penemuan
di bidang kedokteran . Jelas mahasiswa cermat pendidikan, pekerja penelitian
dan penyidik harus menjadi akrab dengan lokasi dan penggunaan sumber-
sumber informasi pendidikan.
2. Menurut WR Borgo (dalam Singh, 2006)
Sastra dalam bidang apapun membentuk dasar yang semua pekerjaan di
masa depan akan dibangun. Jika kita gagal untuk membangun dasar
pengetahuan yang diberikan oleh sastra, pekerjaan kita cenderung pendek dan
naif dan sering akan menduplikasi pekerjaan yang telah dilakukan baik oleh
beberapa orang lain.
3. Menurut Piagam V (dalam Singh, 2006)
7

Kunci gudang yang luas dari sastra yang diterbitkan dapat membuka pintu
ke sumber signifikan masalah dan hipotesis jelas dan memberikan orientasi
membantu untuk definisi masalah , latar belakang pemilihan prosedur, dan data
perbandingan untuk interpretasi hasil. Agar menjadi kreatif dan asli, seseorang
harus banyak membaca dan kritis sebagai rangsangan untuk berpikir.
4. Menurut John W
Hampir semua pengetahuan manusia dapat ditemukan dalam buku-buku.

B. Manfaat dan fungsi kajian pustaka

Pada umumnya dalam melakukan kajian pustaka terdapat empat jenis kesimpulan
yaitu:

 Kajian pustaka yang dilakukan sebelum penulisan yang lazim disebut


annoted bibiliograpy memberikan landasan utama pada tingkat awal yang
akan mengarahkan peneliti melangkah lebih lanjut, lebih memfokuskan,
lebih mempertajam persoalan yang hendak diteliti serta model yang akan
dikembangkan. Berbagai ragam teori dan model yang digunakan dalam
penelitian sebelumnya, setelah diulas, dikaji, dicari kelebihan/kekuatan
serta kekurangan/kelemahan memberikan gambaran kepada peneliti
permasalahan apa yang tersisa yang perlu lebih lanjut.
 Dalam kajian pustaka peneliti dapat melangkah setapak ke depan
memformulasikan dengan jelas yang disertai pembahasan yang mendalam
dengan argumentasi yang kuat untuk meyakinkan pembaca bahwa
pemulihan teori yang dituangkan dalam hipotesis mempunyai landasan
yang kuat. Atas dasar argumentasi tersebut pemilihan suatu teori atau
bagian dari teori yang dirumuskan dalam suatu hipotesa yang akan diuji
mempunyai posisi yang kuat sehingga pembuktiannya akan mantap,
meyakinkan, dan menarik. Hasil penelitian seperti ini akan menjadi
sumber acuan yang berbobot dan teruji.
 Kajian pustaka, disamping membekali peneliti dengan landasan yang
dinginkan, dan sekaligus dapat mencerminkan kedalam teori yang terlibat
dalam penelitian. Acuan-acuan yang dipakai yaitu literatur yang baku,
8

terkini, jurnal nasional atau internasional, tesis, disertasi serta makalah-


makalah yang berbobot, dibanding-bandingkan, dikritik, diungkap
kelemahan dan kekuatannya, kemudian disimpulkan oleh peneliti tersebut.
Dari kesimpulan tersebut peneliti dengan jastifikasinya mengajukan teori
sendiri yang dituangkan dalam hipotesis yang hendak diuji kebenarannya.
Kedalaman, kedangkalan materi yang diajukan akan menentukan apakah
penelitian tersebut memiliki kadar yang tinggi. Jadi kedudukan kajian
pustaka dalam penelitian menempati peranan yang strategis karena dapat
merefleksikan kadar keilmiahan dari suatu penelitian.
 Kajian pustaka memuat berbagai sumber yang diacu dan yang sudah
disajikan secara komprehensif serta membahas kesimpulan-kesimpulan
untuk selanjutnya dengan uraian peneliti sendiri yang dipetik
kesimpulannya berdasarkan hasil-hasil penelitian orang lain. Jadi dalam
kajian pustaka seorang peneliti bukan sekedar "complier", tetapi harus
bertindak sebagai "analytical and critical thinker"3.

Menurut Alan Bryman, beberapa poin penting mengapa kita harus membaca
literatur yang sudah eksis adalah karena kita perlu mengetahui:

a) Apa yang sudah diketahui tentang topik yang akan kita teliti.
b) Apa konsep dan teori yang sudah diaplikasikan dalam membahas topik
penelitian yang akan kita lakukan.
c) Apa metode penelitian yang sudah pernah diterapkan dalam mengkaji
topik tersebut
d) Apa saja kontroversi yang berkaitan dengan topik dan bagaimana hasil
studi tersebut muncul
e) Jika ada, apa saja temuan penelitian yang saling bertolak belakang.
f) Siapa saja peneliti yuang sudah pernah melakukan penelitian terkait topik
yang akan kita teliti4.

Manfaat dari kajian pustaka yaitu:

1) Sebagai solusi

3
Karuru Perdi. Artikel Pentingnya Kajian Pustaka dalam Penelitian. Hal 5
4
(https://penerbitbukudeepublish.com/)Hal. 2
9

Dengan adanya kajian pustaka maka kerangka berpikir menjadi jelas


sehingga solusi dari permasalahan ditemukan berdasarkan hasil
pengkajian-pengkajian dari berbagai literatur tersebut
2) Landasan Pengembangan Instrumen
Setelah menemukan solusi berupa teori selanjutnya disusunlah indikator-
indikator berdasarkan solusi tersebut. Indikator yang disusun inilah yang
kemudian dijadikan intrumen dalam penelitian.
3) Membuat/menentukan kriteria
Terkait dengan penelitian evaluasi, dalam membuat atau menentukan
kriteria dengan dimulai pembentukan pernyataan terlebih dahulu. Kriteria
yang dimaksud seperti keberhasilan/kegagalan, saran bagi program
tersebut, diidentifikasi, kemudian dibuatlah kesimpulan susuaikah dengan
teori atau tidak.
4) Memverifikasi hasil penelitian
Pada manfaat memverifikasi hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai
perbandingan hasil penelitian yang telah kita lakukan dengan penelitian
sebelumnya sehingga diperolehlah kesimpulan-kesimpulan yang menjadi
hasil dari verifikasi tersebut5.

Adapun fungsi dari kajian pustaka di antaranya:

1. Mengetahui Sejarah Masalah Penelitian


Berdasarkan sejarah masalah yang berkaitan dengan masalah
penelitiannya, peneliti akan mendapatkan informasi tentang hal-hal yang
telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, aspek-aspek yang telah
diteliti, prosedur-prosedur yang telah diterapkan, hasil dan hambatan yang
ditemukan di dalam penelitian, dan perbedaan antara masalah yang hendak
dipecahkan dengan masalah-masalah yang sudah dipecahkan orang lain.
2. Memilih Prosedur Penyelesaiaan Masalah Penelitian
Berdasarkan prosedur-prosedur yang telah diterapkan oleh para peneliti
sebelumnya yang berkaitan dengan masalah penelitiannya, peneliti dapat

5
Ibid. Hal. 4
10

memilih prosedur yang cocok atau membuat prosedur baru berdasarkan


kajian tentang kelebihan dan kekurangan dari prosedur-prosedur yang ada.
3. Memahami Latar Belakang Teori Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang teori masal ah penelitian, peneliti dapat
memetakan kedudukan masalah penelitiannya ke dalam perspektif
cakupan pengetahuan yang lebih luas, sehingga dapat membantu peneliti
dalam menjelaskan pentingnya penelitan itu dilakukan serta dampak dari
hasil penelitiannya.
4. Mengetahui Manfaat Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan kajian dari hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan,
peneliti dapat memperkirakan manfaat hasil penelitian yang akan
dilaksanakannya.
5. Menghindari Terjadinya Duplikasi Penelitian
Pengkajian pustaka dapat menghindari duplikasi penelitian. Dalam batas-
batas tertentu suatu penelitian boleh merupakan duplikasi dari penelitian
lain, sepanjang penelitian yang akan dilaksanakan memiliki tujuan berbeda
untuk melengkapi hasil penelitian sebelumnya atau mempunyai alasan
yang kuat untuk meragukan hasil penelitian sebelumnya (bukan plagiat).
6. Memberikan Pembenaran Alasan Pemilihan Masalah Penelitian
Kajian pustaka harus berfungsi sebagai kajian secara kritis tetapi singkat
tentang kekhususan, manfaat dan kelemahan dari penelitian sebelumnya
(bukan sekadar senarai teori atau hasil penelitian yang relevan saja),
sehingga peneliti dapat memberikan pembenaran tentang pentingnya
masalah tersebut diteliti.

Isi, Sifat dan Kedalaman Kajian Pustaka


Kajian pustaka berisi per-nyataan-pernyataan umum yang dibuat
oleh peneliti sendiri dengan gaya bahasanya sendiri. Pokok-pokok pikiran
yang dituangkan dikupas secara singkat, objektif, kritis dan dicari
keterkaitan atau hubungannya dengan teori-teori terdahulu yang pernah
dikerjakan dan dikemukakan oleh peneliti sebelumnya.
11

Kedalaman suatu kajian pustaka sejalan dengan tingkat atau


jenjang keilmiahan suatu penelitian. Ruang lingkup yang relevan, luas
serta dibarengi dengan kedalaman dan ketajaman suatu analisis yang
dipaparkan pada kajian pustaka akan menentukan seberapa besar
sumbangan karya ilmiah tersebut pada pengembangan;
(a) permasalahan yang sedang dikaji
(b) ilmu pengetahuan yang menjadi tumpuan penelitian.
Apa yang lazimnya terjadi ialah seorang peneliti pada waktu mencermati
kajian pustaka sudah mulai mencium adanya sesuatu yang ganjil dari suatu
masalah yang sedang diteliti. Dia sudah mulai bertanya-tanya dan
meragukan kebenaran suatu hipotesis dari suatu teori bahkan peneliti
tersebut semakin ingin mengetahui persoalan yang sebenarnya. Dorongan
itulah merangsang peneliti untuk mengejar persoalan yang diragukan
keakuratannya. mengejarnya, maka dia melacak literatur yang relevan
sejauh mungkin yang dapat memberikan jawaban yang sedang
dicarinya.Hal ini berarti bahwa peneliti ini semakin melebarkan sayapnya
dalam mengupas kajian pustaka. Semakin lama kajian pustaka dilakukan
semakin mendalam dan kupasannya pun semakin mendalam dan tajam.
Umumnya ilmuan kelas unggulan mendasarkan penelitiannya pada
library research karena dia telah memiliki visi keilmuan yang jauh dengan
dukungan data yang luas. Inilah contoh pendalaman suatu teori yang dapat
diangkat sebagai karya setara disertasi. Biasanya dalam mengolah kajian
pustaka kita memerlukan kurun waktu antara tiga sampai enam bulan.
Pada waktu mulai kita tidak berangkat dari nol, tetapi dalam benak kita
sudah mempunyai rencana apa yang hendak diteliti sehingga pada langkah
awal kita sudah mempunyai gambaran global konsep yang hendak
dikembangkan6.

C. Cara menulis kajian Pustaka

6
Ibid. Hal 5
12

Pembuatan kajian pustaka sebaiknya mengikuti langkah awal, sebagai berikut:

1. Mencari informasi ke perpustakaan atau internet.


2. Menyiapkan butir-butir yang perlu dalam mencatat informasi dari pustaka,
meliputi kelengkapan sumber informasi, kriteria informasi, cara mencatat
sumber informsi dari internet, dan sebagainya.
3. Menyiapkan kartu atau buku untuk mengumpulkan informasi yang
relevan.
4. Menyiapkan sistematika pengumpulan informasi.

Penulisan kajian pustaka sebaiknya mengikuti saran sebagai berikut:

1. Pertahankan fokus perhatian pada masalah penelitian yang akan


dilaksanakan, agar penulisan kajian pustaka tetap relevan dengan masalah
yang akan diteliti.
2. Buatlah rencana struktur penulisan kajian pustaka dengan baik (jangan
menulis menurut urutan ditemukannya pustaka itu).
3. Tekankan keterkaitan antara pustaka dengan masalah penelitian yang
(akan, sedang, atau baru saja) dipecahkan oleh peneliti7.

Penyusunan Kajian Pustaka

Menurut Zubaidah (2007) dalam menyususn kajian pustaka perlu usaha


untuk mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya. Sumber tersebut harus
relevan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian. Kajian pustaka dapat
digunakan dengan menggunakan dua pola; yaitu dedukatif dan indukatif. Dengan
dedukatif kita mulai dari proposisi yang berlaku umum dan memberlakukannya
pada keadaan khusus, serta berlaku sebaliknya untuk indukatif.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan di antaranya

 Menyiapkan butir-butir yang perlu mencatat informasi dari pustaka


 Menyiapkan sistematika pengumpulan informasi
 Mencari informasi sebanyak-banyaknya dari bahan kepustakaan maupun
internet.
7
Hamdiyati Dra, Jurnal Cara Membuat Kajian Pustaka. Hal. 4
13

Supaya penliti lebih mudah dalam penyusunan perlu diperhatikan hal-hal berikut:

 Menggunakan masalah penelitian sebagai fokus


 membuat rencana urutan pencarian dan penulisan
 Menekankan keterkaitan pustaka dengan masalah penelitian.

D. Siklus Kajian Pustaka

Seringkali kajian pustaka akan selalu berkembang sebab tidak jarang pada
saat menyusun hipotesis, tambahan acuan belum muncul dan baru muncul
sesudah kita menganalisis data. Pada waktu analisis data dimulai peneliti sering
terbentur pada masalah teknis atau teortis yang mendorong untuk mencari acuan
baru, seperti melalui disertation abstracts, jurnal yang relevan, tesis atau sumber
sumber lain seperti hubungan langsung antara peneliti dengan seorang ahli yang
sebidang. Apabila hal ini terjadi maka perlu meninjau kembali kajuan pustaka
untuk meiengkapl, menamban, nerevisi atau Dankan menguban sama sekali
desain awal karena topik dengan hipotesis yang hendak Kita kaji ternyata telah
selesai dikerjakan oleh orang lain. Hial ini sangat mungkin terjadi karena pada
waktu menyiapkan kajian pustaka dan setelah desain penelitian dibuat, kita
beranggapan bahwa topuk dan teori yang dipilih yang akan date liti belum pernah
diteliti orang lain. Permasalahan itu timbul karena penelitian tersebut dilakukan
oleh seseorang di suatu tempat di luar jangkauan kita yakni di daerah lain atau
bahkan di negara lain. Apabila hal ini terjadi maka kajian pustka dianggap batal
karena penelitian itu dapat dianggap mencuri penelitian orang lain. Oleh karena
itu dalam melakukan penelitian kita harus mengejar kajian pustaka kemana pun
juga misalnya melalui internet.

Jadi dalam melakukan kajian pustaka langkah yang ditempuh dengan cara
maju mundur atau "shuttle" karena hal itu memang diperlukan demi lengkapnya
dan kecermatan kajian pustaka yang dilakukan. Apabila kita sudah yakin bahwa
tidak ada acuan yang tercecer, maka kita tidak lagi dihantui ketakutan kalau
penelitian kita didahului oleh orang lain.
14

Di dalam mengolah dan menganalisis data baik melalui pendekatan


kualitatit atau kuantitatir atau perkawinan antara Keduanya, hasilnya akan kurang
menarik apabila analisisnya hanya sebatas "fact and figures" . Artinya penentian
tersebut hanya berenti pada tahap deskriptif dan "does not gobeyound fact and
figures". Apa yang tersurat harus tegas dan jelas sedangkan anaisis yang tersirat
harus meyakinkan pembaca atau pembahasnya. Di dalam mengulas suatu data,
yakni setelan kita mengait-ngaitkan data yakni setelah kita mengait-ngaitkan dan
membanding-bandingkan baik horisontal maupun vertikal, kita perlu
mempertajam lagi agar mencapai kedalaman dengan cara menghubungkan dengan
teori atau kapan dan mengapa teori itu dicetuskan. Proses maju dan mundur
(proses horisontal) dan tajam untuk mencermati isi buku-buku acuan secara kritis
dan dari berbagai sumber (proses vertikal) serta menarik kesimpulan yang tegas
sebagai kristalisasi fakta-fakta yang terpampang di depan kita menandakan
kedalaman pembahasan yang berkembang dalam penelitian kita. Proses
perkembangan suatu teori atau bagian dari teori demikian diharapkan
menghasilkan terobosan.

Manakala seorang peneliti menemui kesulitan dalam mencari jawaban


yang dapat dipertanggungjawabkan, dia dapat menoleh ke pohon ilmu yang
mungkin dapat membantu menerangi jalan yang gelap yang sedang kita tempuh.
Kadangkala kita memerlukan ilmu lain untuk membimbing kita mencari jawaban
dari pertanyaan yang kita ajukan dalam penelitian dan jawaban itu tidak dapat
diperoleh dalam satu disiplin ilmu kita sendiri. Untuk itu penelitian tersebut
dihentikan atau mencari ilmu lain yang terdekat yang mungkin pernah disinggung
dalam literatur yang digunakan. Dalam menyelesaikan penelitian, kadang-kadang
kita perlu menambah dan memperbaiki kajian pustaka serta memformulasikan
hipotesis yang telah diajukan sebelumnya agar jawaban yang akan diungkap lebih
tepat. Esensinya dalam mengupas kajian pustaka selain melakukan "shuttle"
dalam satu disiplin ilmu, juga ada kalanya memperluas cakrawala kajian pustaka
sehingga hasil penelitian akan lebih mantap, berkadar ilmiah yang tinggi, dan
menarik perhat ian para peneliti dari berbagai disiplin ilmu8.

8
Karuru Perdi. Artikel Pentingnya Kajian Pustaka dalam Penelitian. Hal. 7
15

Sumber Kajian Pustaka

Kajian pustaka dapat diambil dari berbagai sumber yang akurat. Kita bisa
menggunakan buku referensi, jurnal, penelitian sebelumnya, hingga internet

1. Jurnal Penelitian
Dalam jurnal ini beberapa hasil penelitian terpilih diterbitkan sehingga
dapat digunakan sebagai acuan begi perkembangan ilmu pengetahuan
yang baru.
2. Buku
Buku merupakan sumber informasi yang sangat penting karena sebagian
bidang ilmu yang erat kaitannya dengan penelitian diwujudkan dalam
bentuk buku yang ditulis oleh seorang penulis yang berkompeten di bidang
ilmunya.
3. Surat Kabar Dan Majalah Media cetak
ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan mudah diperoleh di
mana-mana. Kamu dapat mencantumkan referensi kajian Pustaka dari
berbagai berita dan artikel yang ada di surat kabar maupun majalah.
4. Internet
Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan di bidang
informasi, para peneliti dapat langsung mengakses intrernet dan
mendapatkan informasi yang diinginkan dari berbagai negara dengan
sangat cepat9.

9
(https://penerbitbukudeepublish.com/)Hal. 5
16

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kajian pustaka memuat uraian tentang kajian literatur yang
mendasari gagasan untuk menyelesaikan masalah. Adapula beberapa
pendapat dari beberapa ahli yang menjelaskan mengenai pengertian dari
kajian pustaka itu yaitu menurut Nyoman Kutha Ratna, menurut Pohan
dan juga ada pula istilah kajian pustaka yang telah didefinisikan yaitu
menurut Bagus, Barr, dan Sisik, menurut W R Borgo, menurut Piagam V,
dan menurut John W. Manfaat kajian pustaka yang dilakukan sebelum
penulisan yang lazim disebut annoted bibiliograpy memberikan landasan
utama pada tingkat awal yang akan mengarahkan peneliti melangkah lebih
lanjut, lebih memfokuskan, lebih mempertajam persoalan yang hendak
diteliti serta model yang akan dikembangkan. Berbagai ragam teori dan
model yang digunakan dalam penelitian sebelumnya, setelah diulas, dikaji,
dicari kelebihan/kekuatan serta kekurangan/kelemahan memberikan
gambaran kepada peneliti permasalahan apa yang tersisa yang perlu lebih
lanjut.
Hasil penelitian seperti ini akan menjadi sumber acuan yang
berbobot dan teruji. Kajian pustaka, disamping membekali peneliti dengan
landasan yang dinginkan, dan sekaligus dapat mencerminkan kedalam
teori yang terlibat dalam penelitian. Kedalaman, kedangkalan materi yang
diajukan akan menentukan apakah penelitian tersebut memiliki kadar yang
tinggi. Jadi kedudukan kajian pustaka dalam penelitian menempati peranan
yang strategis karena dapat merefleksikan kadar keilmiahan dari suatu
penelitian. Fungsi dari kajian pustaka Mengetahui Sejarah, Masalah
Penelitian. Berdasarkan sejarah masalah yang berkaitan dengan masalah
penelitiannya, peneliti akan mendapatkan informasi tentang hal-hal yang
telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, aspek-aspek yang telah
17

diteliti, prosedur-prosedur yang telah diterapkan, hasil dan hambatan yang


ditemukan di dalam penelitian, dan perbedaan antara masalah yang hendak
dipecahkan dengan masalah-masalah yang sudah dipecahkan orang lain.
Memilih Prosedur Penyelesaiaan Masalah Penelitian, Berdasarkan
prosedur-prosedur yang telah diterapkan oleh para peneliti sebelumnya
yang berkaitan dengan masalah penelitiannya, peneliti dapat memilih
prosedur yang cocok atau membuat prosedur baru berdasarkan kajian
tentang kelebihan dan kekurangan dari prosedur-prosedur yang ada.
Memahami Latar Belakang Teori Masalah Penelitian, Berdasarkan latar
belakang teori masal ah penelitian, peneliti dapat memetakan kedudukan
masalah penelitiannya ke dalam perspektif cakupan pengetahuan yang
lebih luas, sehingga dapat membantu peneliti dalam menjelaskan
pentingnya penelitan itu dilakukan serta dampak dari hasil penelitiannya.
Mengetahui Manfaat Penelitian Sebelumnya Berdasarkan kajian
dari hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan, peneliti dapat
memperkirakan manfaat hasil penelitian yang akan dilaksanakannya.
Menghindari Terjadinya Duplikasi Penelitian
Pengkajian pustaka dapat menghindari duplikasi penelitian. Teori-teori
terdahulu yang pernah dikerjakan dan dikemukakan oleh peneliti
sebelumnya.
Apa yang lazimnya terjadi ialah seorang peneliti pada waktu
mencermati kajian pustaka sudah mulai mencium adanya sesuatu yang
ganjil dari suatu masalah yang sedang diteliti. Dia sudah mulai bertanya-
tanya dan meragukan kebenaran suatu hipotesis dari suatu teori bahkan
peneliti tersebut semakin ingin mengetahui persoalan yang sebenarnya.
Umumnya ilmuan kelas unggulan mendasarkan penelitiannya pada library
research karena dia telah memiliki visi keilmuan yang jauh dengan
dukungan data yang luas. Inilah contoh pendalaman suatu teori yang dapat
diangkat sebagai karya setara disertasi. Adapula contoh ataupun cara untuk
menulis kajian pustaka dan juga dan juga cara penyusunan kajian pustaka.
B. SARAN
18

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdiyati Dra, 2008. Jurnal Cara Membuat Kajian Pustaka. Bandung

https://penerbitbukudeepublish.com/

Karuru Perdi. Artikel Pentingnya Kajian Pustaka dalam Penelitian

https://kumparan.com/berita-hari-ini/kajian-pustaka-dalam-penelitian-
pengertian-fungsi-dan-cara-membuatnya-1vIRrXYyEA8

Setyosari Pimako, 2013. Buku Metode Penelitan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai