Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Alifah Putri

NIM : 200502110071

UTS FILSAFAT

1. Dalam berpikir ilmiah kita harus mempelajari filsafat ilmu karena filsafat ilmu mengajak untuk
berpikir secara radikal, holistik dan sistematis, hingga kita tidak hanya ikut-ikutan saja, mengikuti
pada pandangan umum, percaya akan setiap semboyan dalam surat-surat kabar, tetapi secara kritis
menyelidiki apa yang dikemukakan orang, mempunyai pendapat sendiri, dengan cita-cita mencari
kebenaran. Adapun prinsip-prinsip berfilsafat diranah akademik yaitu:
 Mempunyai obyek kajian
Berarti bahwa pengetahuan itu terbuka bagi studi lebih lanjut. Dalam konteks ini, suatu
pengetahuan ilmiah, misalnya suatu teori atau hukum umum, yang dikembangkan oleh
seorang ilmuwan tidak diterima begitu saja tanpa syarat namun ilmuwan lain diperbolehkan
untuk menguji atau bahkan melakukan perlawanan terhadap teori itu.
 Mempunyai metode pendekatan
berarti bahwa metode atau cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara
intersubjektif harus tersedia. Hasil karya itu tidak dapat diklasifikasikan sebagai
pengetahuan ilmiah karena orang lain secara intersubjektif tidak mungkin untuk melakukan
itu lagi dalam cara-cara yang secara relatif kurang lebih serupa.
 Disusun secara sistematis
berarti aspek-aspek berbeda yang menjadi bagian dari suatu pengetahuan memiliki potensi
untuk terkait satu dengan yang lain dalam konteks sebuah sistem.
 Bersifat universal
berarti bahwa hasil-hasil pengetahuan ilmiah memiliki kemampuan untuk diterapkan secara
umum pada konteks dan situasi yang kurang lebih sama. Universalitas ini akan menjamin
hasil-hasil penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah memiliki kemampuan generalisasi
eksternal terhadap konteks dan situasi yang memiliki ciri-ciri sama.
 Dalam perspektif Islam, filsafat merupakan upaya untuk menjelaskan cara Allah menyampaikan
kebenaran atau yang haq dengan bahasa pemikiran yang rasional. Contoh; “Surga dibuat dari
asap hati yang terbakar habis. Dan orang yang diberkahi oleh Tuhan adalah orang yang hatinya
telah terbakar habis.”

2. Ruang lingkup filsafat


 Ontologi adalah sesuatu yang dikaji oleh pengetahuan
 epistomologi adalah cara kita mendapatkan pengetahuan
 aksiologi adalah bagaimana kita menggunakan ilmu tersebut

Menurut saya, implementasi ontology dalam ilmu akuntansi adalah saat kita bisa tau hakikat
akuntansi sebenarnya tidak hanya soal teknis semata. Menurut saya akuntansi adalah suatu siklus
dimulai dari pencatatan, pengklasfisikasian, dan penyajian data dimana akan berguna bagi pihak –
pihak pengguna laporan keuangan untuk mengambil keputusan. Sedangkan secara epistomologi,
Akuntansi memiliki beberapa metode yang sesuai dengan kebutuhan yang digunakan contohnya
metode induktif dan metode positivism. Metode induktif digunakan pada saat pengambilna
keputusan dengan melihat laporan keuangan tersebut. Metode positivm adalah jika jika membuat
laporan. Lalu, untuk aksiologi nya sendiri, akuntansi berguna untuk memberikan informasi
kuantitatif dan kualitatif mengenai kesatuan ekomoni terutama yang bersifat keuangan dan
bermanfaat bagi pihak internal dan pihak eksternal yang mengambil keputusan. 

3. Relasi antara :
 Filsafat dengan budaya
kebudayaan adalah satu sikap batin, sifat dari jiwa manusia, yaitu usaha untuk
mempertahankan hakikat dan kebebasannya sebagai makhluk yang membuat hidup ini lebih
indah dan mulia. Hal tersebut membutuhkan filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan
pedoman pelaksanaanya. Hal itu sejalan dengan pemikiran filsafat yaitu senantiasa untuk
memikirkan hakikat tentang sesuatu sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
filsafat dapat berinterrelasi dengan budaya. contoh : lukisan, patung.
 filsafat dengan agama
pada sebagian perkara dan persoalan terdapat keharmonisan antara agama dan filsafat di
mana kaidah-kaidah filsafat dapat diaplikasikan untuk memahami, menafsirkan, dan
menakwilkan ajaran agama.
 filsafat, agama, budaya
Hubungan antara filsafat, agama dan budaya adalah, dimana agama lebih cenderung ke
keidah kaidah, sedangkan budaya sendiri lebih ke jiwa manusia, oleh karna itu antara agama
dan budaya dapat diikat oleh filsafat, karena filsafat cenderung berpikir secara logis.

4. pendekatan antropologi, mendukung bagaimana suatu fenomena agama itu terjadi. Dengan
menggunakan pendekatan dan perspektif antropologi tersebut di atas dapat diketahui bahwa
doktrin-doktrin dan fenomena-fenomena keagamaan ternyata tidak berdiri sendiri dan tidak pernah
terlepas dari jaringan institusi atau kelembagaan sosial kemasyarakatan yang mendukung
keberadaannya. sosiologi merupakan ilmu yang membahas sesuatu yang telah teratur dan terjadi
secara berulang dalam masyarakat. Dalam tinjauan sosiologi masyarakat dilihat sebagai suatu
kesatuan yang didasarkan pada ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil.

5. Menurut saya benar, filsafaat dapat memberikan pencerahaan dalam berkpikir, karena dengan
berfilsafat kita bisa berpikir secara logis dan kritis sehingga tidak langsung mengambil kesimpulan
secara gamblang. Selain itu, dengan berfilsafat, kita juga bisa lebih selektif dalam mengambil
informasi mengenai agama, baik itu yang merendahkan ataupun yang meninggikan agama. karena
semuanya harus benar. Contohnya; saat seseorang hanya berkata bahwa islam itu baik, kita tidak
hanya lansgung mempercayainya. tetapi kita juga harus mengetahui dan menganalisa mengapa
islam itu baik. Dalam dunia nyata sudah banyak orang2 yang dulunya non islam menjadi muslim atau
mualaf karena adanya keinginan untuk berpikir ini.

Anda mungkin juga menyukai