Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Teori Kepribadian Dosen pengampu : Dr. Anwar Sutoyo, M.Pd Oleh : Sai Handari 0105513048 PROGRAM PASASAR!ANA PRODI BIMBINGAN DAN KONSE"ING #NI$ERSITAS NEGERI SEMARANG %014 DA&TAR ISI HA"AMAN !#D#" DA&TAR ISI BAB I PENDAH#"#AN 1.1. atar !elakang Masalah 1.". #umusan Masalah 1.$. Tu%uan Penulisan 1.&. Man'aat Penulisan BAB II PEMBAHASAN ".1. (akikat teori kepribadian ".1.1. Konsep dasar teori kepribadian ".1.". Tu%uan mempela%ari teori kepribadian ".1.$. Tantangan dalam membangun teori kepribadian ".". )rgensi teori kepribadian bagi upaya memahami dan memprediksi tingkah laku manusia ".".1. Data psikologi kepribadian ".".". Tu%uan penelitian : #ealibilitas, *aliditas dan etika perilaku ".".$. Teori kepribadian dan penelitian kepribadian ".$. +su , isu dalam teori kepribadian BAB III PEN#T#P DA&TAR P#STAKA "AMPIRAN 1 BAB I PENDAH#"#AN 1'1' "a(ar Bela)an* Ma+alah +ndi*idu merupakan seseorang yang memiliki keunikan dalam dirinya. !erbagai ma-am ragam perilaku ditampakkan karena indi*idu terdiri atas %iwa dan raga. Di dunia, tidak ada satu orang pun yang sama maupun persis, sehingga dalam pemahaman indi*idu diperlukan suatu prediksi untuk dapat berspekulasi terhadap tingkah laku indi*idu itu sendiri. Para teoritikus lebih mendalami kepribadian dan dapat memberikan suatu analisa terkait dengan kepribadian dengan lebih memahami se-ara mendalam bagaimana kepribadian tersebut ada dan dilihat berdasarkan dengan teori yang telah dikembangkan oleh para ahli. Perkembangan teori pun semakin beragam melihat kompleksnya permasalahan yang ter%adi. Sehingga sebagai teoritikus kepribadian harus mampu memahami bagaimana hakikat teori kepribadian. Teori men%adi suatu isu dalam memahami perilaku, maka perilaku dapat dipahami dan diprediksi se-ara ilmiah menggunakan teori kepribadian. !erdasarkan hal tersebut diatas, maka makalah ini akan membahas tiga hal utama yang terkait dengan kepribadian, dari hakikat teori kepribadian hingga isu. isu yang terkait dengan teori kepribadian. 1'%' R,-,+an Ma+alah !erdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1.".1. Apa yang dimaksud dengan hakikat teori kepribadian/ 1.".". !agaimana urgensi teori kepribadian dalam upaya memahami dan memprediksi tingkah laku manusia/ 1.".$. Apa yang men%adi isu , isu penting dalam teori kepribadian/ 1'3' T,.,an Pen,li+an Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tu%uan penyusunan makalah ini adalah untuk : 1.$.1. )ntuk mengetahui hakikat teori kepribadian. 1.$.". )ntuk memahami urgensi teori kepribadian dalam uaya memahami dan memprediksi tingkah laku manusia. 1.$.$. )ntuk mengetahui isu , isu penting dalam teori kepribadian 1'4' Man/aa( Pen,li+an Dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan man'aat: 1.&.1. Terpenuhinya salah satu tugas mata kuliah teori kepribadian. 1.&.". !ertambahnya wawasan mengenai pembahasan hakikat teori kepribadian 1.&.$. Dari pembuatan laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai wawasan untuk mengembangkan ilmu. BAB II PEMBAHASAN %'1' Ha)i)a( (e0ri )e1ri2adian %'1'1' K0n+e1 da+ar (e0ri )e1ri2adian Manusia sebagai makhluk yang telah di-iptakan memiliki berbagai karakteristik yang berbeda, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia men%adi satu kesatuan yang utuh yang terdiri atas %asmani dan rohani, %iwa dan raga. (al ini merupakan suatu gambaran yang se-ara utuh hendaknya dipela%ari oleh seseorang yang berinteraksi dengan manusia. Dalam banyak hal, psikologi kepribadian men%adi sangat akrab bagi sebagian besar orang. Pertanyaan , pertanyaan yang dia%ukan oleh seorang psikolog pro'essional mengenai indi*idu memiliki kesamaan dengan pertanyaan yang biasa orang a%ukan. Akan tetapi, akan terdapat perbedaan besar yang ter%adi baik dalam penga%uan pertanyaan yang dikemukakan maupun bagaimana -ara men-ari %awaban. Pen-arian %awaban terkait dengan pertanyaan , pertanyaan yang men-akup kepribadian berdasarkan dengan teori. Teori kepribadian 01er*one 2 Per*in, "311: 45 merupakan suatu gagasan yang digunakan dalam memahami orang, perkembangan mereka dan perbedaan diantara mereka. (al ini berdasarkan berbagai ma-am sudut pandang tentang manusia. Para psikologi kepribadian 01er*one 2 Per*in, "311: 135 menggunakan istilah kepribadian untuk menggambarkan kualitas psikologi yang memberikan kontribusi terhadap ketahanan 0enduring5 indi*idu dan pola khusus dari perasaan, pola 'ikir dan perilaku. Teoritikus kepribadian mengembangkan teori kepribadian tersebut untuk men%awab pertanyaan , pertanyaan mendasar dari indi*idu. Pertanyaan , pertanyaan tersebut men-akup apa, bagaimana dan mengapa. Pertanyaan apa meru%uk pada karakteristik seseorang dan bagaimana karakteristik ini diorganisasikan dalam kaitannya satu sama lain. Bagaimana meru%uk pada hal , hal yang menentukan kepribadian indi*idu, dan mengapa meru%uk pada penyebab dan alas an di balik perilaku indi*idu )ntuk men%awab pertanyaan apa, bagaimana dan mengapa maka para psikologi kepribadian biasanya menggunakan empat topik yang berbeda: 015 struktur kepribadian , unit dasar atau building block kepribadian, 0"5 proses kepribadian , aspek kedinamisan kepribadian, 0$5 pertumbuhan dan perkembangan , bagaimana indi*idu mampu untuk berkembang se-ara unik sesuai dengan diri kita masing , masing, dan 0&5 psikopatologi dan perubahan perilaku . bagaimana orang berubah dan mengapa mereka terkadang menolak perubahan atau tidak dapat berubah. Suatu pertanyaan yang umumnya mun-ul kemudian adalah bagaimana menge*aluasi teori , teori ini dan membandingkannya antara yang satu sama lain/ !agaimana seseorang dapat menilai kekuatan dan keterbatasan dari berbagai teori ini/ Dan kriteria apa yang digunakan untuk menge*aluasi teori ini/ Menge*aluasi suatu pertanyaan yang umum seperti halnya 6apa yang seharusnya dilakukan oleh teori , teori tersebut/7 sebaiknya dimulai dengan pembahasan awal yang terkait dengan 'ungsi yang harus diberikan oleh satu kesatuan ini. Melalui -ara ini maka dapat die*aluasi se%auh mana masing , masing unit kesatuan memenuhi 'ungsi , 'ungsi tersebut. Teori kepribadian memiliki tiga 'ungsi utama 01er*one 2 Per*in, "311: $&5, yaitu dapat 015 mengorganisasi in'ormasi yang ada, 0"5 memberikan pengetahuan baru mengenai masalah , masalah yang penting, dan 0$5 se-ara keseluruhan mengidenti'ikasi keseluruhan masalah , masalah baru yang perlu dipela%ari lebih %auh. Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teori kepribadian adalah gagasan yang digunakan dalam memahami orang, perkembangan mereka dan perbedaan diantara mereka. Teori tersebut hendaknya mampu untuk men%awab pertanyaan apa, bagaimana dan mengapa dengan menga-u empat topi- yang berbeda sehingga menghasilkan serangkaian %awaban yang koheren atas ketiga pertanyaan tersebut 0apa, bagaimana dan mengapa). %'1'%' T,.,an -e-1ela.ari (e0ri )e1ri2adian Teoritikus kepribadian memiliki suatu kewa%iban dalam mempela%ari manusia se-ara ilmiah. +ni terkait tugas yang memiliki implikasi khususnya untuk mengembangkan teori ilmiah kepribadian. Teoritikus harus men-apai lima tu%uan yang pada umunya tidak ditetapkan dalam kehidupan sehari , hari yang men-akup -ara ber'ikir in'ormal mengenai seseorang. ima tu%uan tersebut yaitu : ".1.".1. Pengamatan yang bersi'at ilmiah Teori ilmiah yang baik disusun berdasarkan pengamatan ilmiah yang -ermat. Dengan mengamati orang se-ara ilmiah, psikolog kepribadian mendapatkan deskripsi yang sistematis mengenai ke-enderungan dan perbedaan diantara manusia se-ara uni*ersal. Deskripsi ini perlu di%elaskan menggunakan teori yang ilmiah. Pengamatan yang -ermat memerlukan tiga persyaratan kun-i, yaitu 015 mempela%arai kelompok manusia dalam %umlah besar dan beragam, 0"5 pengamatan yang dilakukan terhadap manusia benar , benar bersi'at ob%ekti', dan 0$5 psikolog menggunakan alat khusus untuk men%elaskan se-ara spesi'ik, reaksi emosional dan system biologis yang memberikan kontribusi pada 'ungsi kepribadian. ".1.".". Teori yang sistematis Pengamatan terhadap indi*idu tidak -ukup untuk merumuskan teori kepribadian, namun harus menghubungkan pernyataan , pernyataan antara yang satu dengan yang lainnya se-ara sistematis. Menghubungkan antara gagasan yang satu dengan lainnya dengan -ara yang logis dan koheren akan men-iptakan teori yang sistematis. ".1.".$. Teori yang dapat diu%i Psikologi kepribadian merupakan suatu gagasan , gagasan teori yang dapat diu%i dengan bukti ilmiah yang ob%ekti'. Tentu sa%a, hal ini berlaku untuk setiap ilmu pengetahuan apapun. Tetapi, dalam psikologi kepribadian untuk men-apai tu%uan dari teori yang dapat diu%i -ukup menyulitkan. (al ini disebabkan pokok bahasan bidang men-akup karakteristik kesehatan mental yang berisi tu%uan, mimpi, harapan, impuls, kon'lik, emosi, pertahanan diri yang tidak disadari yang benar , benar kompleks dan pada dasarnya sulit untuk dipela%ari se-ara ilmiah. ".1.".&. Teori yang komprehensi' Psikologi kepribadian adalah suatu ilmu yang dapat diu%i dengan bukti ilmiah. Karena merupakan suatu ilmu maka dalam pembuktiannya harus di%aga kualitasnya. Sehingga, psikologi perkembangan harus memikirkan segalanya. Dibebankan pada teori yang berkembang se-ara komprehensi' sehingga mampu men-akup semua aspek psikologis yang signi'ikan dari seseorang. ".1.".4. Aplikasi: dari teori menu%u praktek Tu%uan dari sebuah teori adalah menyampaikan sesuatu yang menarik dan memberikan wawasan mengenai orang. Sehingga, tu%uan dari psikologi kepribadian 015 mengamati orang se-ara ilmiah dan untuk mengembangkan teori yang 0"5 sistematis, 0$5 dapat diu%i, 0&5 komprehensi', dan mengubah teori pusat data ini men%adi aplikasi yang dapat dipraktikkan. Kelima hal tersebut yang dapat membedakan peker%aan psikologi kepribadian dari para penyair, dramawan maupun mahasiswa yang menulis uraian singkat mengenai kepribadian pada hari pertama dalam kelas mereka. Sehingga, psikolog kepribadian se-ara unik memiliki tanggung%awab dalam mengembangkan teori yang komprehensi', dapat diu%i, sistematis, mendasarkan teori tersebut atas pengamatan yang ilmiah, dan mengembangkan teori berbasis aplikasi yang dapat berman'aat bagi manusia dan lingkungan sosial. %'1'3' Tan(an*an dala- -e-2an*,n (e0ri )e1ri2adian Seperti yang telah dibahas sebelumnya terkait teori hendaknya men%adi suatu teori yang komprehensi' dan untuk mewu%udkan hal tersebut tidaklah mudah, bahkan sangat sukar dilakukan. Para ahli harus menghadapi serangkaian tu%uan ilmiah yang menantang yang %auh melebihi pemikiran intuiti' seseorang mengenai kepribadian yang dimana mereka harus men%awab pertanyaan apa, bagaimana dan mengapa dengan membahas se-ara luas mengenai struktur, proses, perkembangan dan perubahan kepribadian. Dan dalam pembahasan tersebut harus mempertimbangkan 'aktor , 'aktor penentu kepribadian yang beragam dari 'aktor genetis hingga 'aktor yag se-ara luas seperti 'aktor sosiabudaya dan masalah , masalah konseptual yang beragam dari pandangan 'iloso'is tentang manusia yang tertanam dalam teori mereka hingga pertanyaan mengenai apakah seseorang dapat memiliki suatu teori ilmiah mengenai manusia yang utama. %'%' #r*en+i (e0ri )e1ri2adian 2a*i ,1a3a -e-aha-i dan -e-1redi)+i (in*)ah la), -an,+ia %'%'1' Da(a 1+i)0l0*i )e1ri2adian %'%'1'1' "OTS 0/ da(a 4Da(a "OTS5 Sebagian besar seseorang mampu untuk memprediksi tingkah laku dan menetapkan se-ara kasat mata bahwa tingkah laku tersebut merupakan kepribadian yang dimiliki. 8amun ada hal yang berbeda yang dilakukan oleh seorang ilmuwan kepribadian. Para teoritikus tersebut harus menggambarkan se-ara implisit agar mampu memahami tingkah laku indi*idu se-ara ob%ekti'. Dalam memahami indi*idu ada lebih dari satu -ara untuk mendapatkan in'ormasi atau data ilmiah tentang indi*idu. Dan sebagai teoritikus kepribadian akan memiliki pengamatan dengan melakukan 6penelitian7 dengan men%alanin prosedur yang ditetapkan untuk memastikan bahwa akan mendapatkan in'ormasi yang seob%ekti' dan seakurat mungkin. Psikolog penelitan telah mengakui pilihan tersebut dan telah mende'inisikan empat kategori data yang salah satunya dapat dipergunakan dalam peelitian 0!lo-k dalam Daniel, "311: &95. Keempat tipe data tersebut adalah : 015 data -atatan kehidupan 0life record data / L-Data5, 0"5 data pengamat 0Observer data/O-data), 0$5 data yang diu%i 0test data/ T data5, dan 0&5 data laporan diri 0self-report data/ S-Data5. , data adalah in'ormasi yang dapat diperoleh dari se%arah atau -atatan kehidupan. : , data adalah in'ormasi yang disediakan oleh pengamat yang mengetahui banyak hal seperti orangtua, teman atau guru. !iasanya dilengkapi dengan kuisoner atau 'ormulir skala lain tempat mereka memberikan nilai tentang karakteristik kepribadian indi*idu yang bersangkutan. T , data adalah in'ormasi yang diperoleh dari prosedur eksperimental atau tes standarisasi. Dan yang terakhir adalah S , data merupakan in'ormasi yang disediakan oleh sub%ek itu sendiri. Data yang seperti ini khususnya ada dalam bentuk respons kuesioner. (anya sa%a self-report %elas memiliki keterbatasan namun pengukuran self-report tidak sulit dan relati' mudah untuk diperoleh data. Sehingga, self-report adalah data yang paling umum digunakan dalam psikologi kepribadian. Kategori :TS adalah system yang berguna untuk menetapkan sumber data alternati*e yang dilakukan oleh psikolog kepribadian. 8amun patut diingat, ada dua poin penting yang harus diingat. Poin pertama, peneliti tidak perlu memilih hanya satu sumber data untuk penelitian mereka. Poin kedua adalah bahwa beberapa data tidak dengan mudah untuk dapat di-o-okkan ke dalam empat skema kategori :TS %'%'1'%' Pen*,),ran -ene(a1 $er+,+ 1en*,),ran /le)+i2el 1ara lain untuk membuat sumber data mengenai kepribadian dapat men%adi berbeda dengan melibatkan pertanyaan apakah pengukuran tersebut menetap atau 'leksibel. ;ika psikolog ingin mengetahui karakteristik seseorang, biasanya akan memberikan butir tes yang sama persis kepada se%umlah kelompok orang dan menghitung nilai untuk masing , masing dengan -ara yang sama. (al lainnya yaitu memberikan kepada seseorang tes kepribadian yang tidak terstruktur, yaitu tes dimana butir , butirnya memperbolehkan orang , orang tersebut untuk mendeskripsikan diri mereka sendiri dengan kata , kata mereka dibandingkan memaksa mereka untuk memberi respon terhadap deskripsi pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Sehingga, psikolog kepribadian memiliki sebuah pembendaharaan teknis untuk mendeskripsikan pengukuran tetap atau 'leksibel. Pengukuran tetap yang diterapkan dengan -ara yang sama kepada semua orang disebut n0-0(e(i). Dan teknik pengukuran yang 'leksibel yang dipela%ari dan disesuaikan dengan indi*idu disebut idi0*ra/i). Teknik nomotetik adalah kumpulan orang yang mendeskripsikan sebuah populasi yang berkenaan dengan serangkaian butir pertanyaan untuk mengukur mereka. Sebaliknya, teknik idiogra'ik memiliki tu%uan utama untuk mendapatkan gambaran mengenai potensi unik, yaitu perbedaan indi*idu. %'%'1'3' Te0ri dan 1en*,),ran )e1ri2adian Dengan pilihan empat sumber data yang berbeda atau prosedur tes idiogra'ik *ersus nomotetik, bagaimana seseorang untuk dapat memilihya/ Tidak dapat dihindari bahwa pilihan , pilihan tersebut dibentuk dengan pertimbangan se-ara teori. Pandangan se-ara teori dari seseorang mengenai kepribadian menentukan apa yang dipikirkan seseorang mengenai prosedur pengukuran yang berbeda. !eberapa psikolog kepribadian memandang hal yang penting diukur adalah pola khusus perilaku. !agi sebagian yang lain, psikolog menaruh perhatian pada ketrampilan, kemampuan dan ren-ana masa depan yang merupakan tu%uan hidup seseorang yang dapat ter-erminkan dalam perilaku sekarang. (ubungan antara teori dan prosedur penelitian ini merupakan suatu upaya untuk menegaskan teori untuk menetapkan tipe data yang paling bernilai untuk dikumpulkan dan bagaimana untuk menginterpretasikan data yang diperoleh tersebut untuk kemudian dapat mempela%ari kepribadian seseorang. %'%'%' T,.,an 1eneli(ian : Reali2ili(a+6 7alidi(a+ dan e(i)a 1erila), Setelah membahas terkait bagaimana pemilihan metode < pengukuran yang dipergunakan dalam mempela%ari kepribadian seseorang yang lebih penting adalah bagaimana pengukuran tersebut harus berhubungan dengan konsep se-ara teori dan minat dalam studi yang dimaksud. Dengan kata lain pengukuran tersebut harus reliabel dan *alid 0=est 2 >in-h dalam 1er*one dan Per*in, "311: 4"5. 15 Reali2ili(a+ Konsep realibilitas menga-u pada tingkat dimana sebuah pengamatan dapat di-ontoh. !erma-am 'aktor dapat mempengaruhi realibilitas dari tes psikologi. #espons indi*idu dapat dipengaruhi oleh 'aktor , 'aktor yang bersi'at sementara, misalnya suasana hati. >aktor lain adalah melibatkan tes itu sendiri. ?ariasi instruksi yang diberikan dan ambiguitas dalam butir tes dapat merendahkan nilai realibilitas. @agasan mengenai realibilitas biasanya diukur dengan dua -ara berbeda dengan teknik yang berbeda yang menyediakan %awaban untuk pertanyaan yang %uga berbeda mengenai tes tersebut 0=est 2 >in-h dalam 1er*one dan Per*in, "311: 4"5. Satu pertanyaan realibilitas men-akup konsistensi internal: apakah butir yang berbeda dalam suatu tes berhubungan satu dengan yang lain, seperti yang diharapkan oleh seseorang bahwa setiap butir -erminan dari sebuah konstruk psikologi umum/ Pertanyaan kedua seperti yang telah di-atatkan sebelumnya dinamakan realibilitas test-retes: %ika seseorang mengikuti tes pada dua waktu yang berbeda, apakah nilai mereka akan berhubungan satu dengan yang lain/ Perbedaan antara tipe , tipe realibilitas men%adi sederhana karena sebuah -ontoh sederhana. Anggaplah seseorang menambahkan sedikit butir tes intelegensi kepada sebuah tes ekstra*ersi. #ealibilitas test retest dari suatu pengukuran akan tetap tinggi 0karena indi*idu kemungkinan akan memiliki per'orma yang sama pada butir tes intelegensi pada waktu yang berbeda5. Tetapi, konsistensi internal dari tes akan men%adi menurun 0karena respons , respons pada butir tes intelegensi pada waktu yang berbeda5. Tetapi, konsistensi internal dari tes akan men%adi menurun 0karena respon , respon pada butir tes ekstra*ersi dan intelegensi kemungkinan tidak dikorelasikan5 %5 $alidi(a+ Selain harus realibel, sebuah pengamatan harus *alid. Konsep *aliditas menga-u pada tingkat dimana pengamatan benar , benar men-erminkan 'enomena dari keterkaitan studi yang dimaksud. Konsep *aliditas digambarkan se-ara baik dalam sebuah -ontoh dimana sebuah pengukuran tersebut tidak *alid: seseorang dapat mengukur intelegensi indi*idu dengan mengukur ukuran kepala mereka dan pengukuran tersebut dapat sa%a sangat sempurna dapat diandalkan, tetapi hal itu tidak akan *alid karena ukuran kepala bukan indikator sebenarnya dari kemampuan mental yang kita sebut 6intelegensi7 0@ould dalam 1er*one 2 Per*in, "311: 4$5. Se-ara singkat, reliabilitas menaruh perhatian pada pertanyaan apakah sebuah tes menyediakan kestabilan dan pengukuran yang dapat ditiru, sedangkan *aliditas menaruh perhatian pada pertanyaan apakah pengukuran benar , benar men-apai konstruk psikologis yang akan diukur. #ealibilitas dibutuhkan untuk *aliditas. ;ika sebuah tes realibel, hal tersebut berarti bahwa nilai tes dipengaruhi oleh 'aktor luar yang se-ara tidak langsung menyatakan bahwa nilai tersebut men-erminkan sesuatu yang lain daripada konstruk psikolog yang dimaksud. 35 E(i)a )e1ri2adian dan )e2i.a)an 1,2li8 Sebagai sebuah kegiatan manusia, penelitian melibatkan masalah etika. Pertanyaan etika timbul dalam pelaksanaan penelitian dan melaporkan hasil penelitian. Pertanyaan , pertanyaan ini tetap men%adi perhatian bagi komunitas psikologi ilmiah 0Smith dalam 1er*one 2 Per*in, "311: 445. Para psikolog memiliki prinsip bahwa dalam melakukan sebuah penelitian dilakukan dengan rasa hormat dan menaruh perhatian pada martabat dan kese%ahteraan orang , orang yang berpartisipasi. (al tersebut akan men-akup e*aluasi terhadap etika penelitian yang dapat diterima, menentukan apakah sub%ek dalam penelitian tersebut akan menghadapi resiko dalam beberapa -ara dan membangun sebuah per%an%ian yang %elas dan adil dengan partisipan penelitian dengan memperhatikan kewa%iban dan tanggung%awab masing , masing. Tanggung%awab etika dari psikolog men-akup interpretasi dan presentasi hasil yang sama dengan pelaksanaan penelitian. Temuan penelitian telah mempengaruhi kebi%akan pemerintah sehingga psikolog harus berhati , hati dalam mempresentasikan penemuan mereka dan memberikan in'ormasi mengenai keterbatasan penemuan mereka kepada yang lainnya berkenaan dengan keputusan personal dan kebi%akan. (al tersebut hendaknya men%adi pengingat bagaimana peran penelitian dalam keputusan personal dan perumusan kebi%akan publik. %'%'3' Te0ri )e1ri2adian dan 1eneli(ian )e1ri2adian Teori kepribadian dan penelitian kepribadian bukan merupakan dua hal yang terpisah atau usaha , usaha yang tidak berhubungan. Keduanya saling terkai se-ara inheren. Teori dan penelitian berhubungan dengan dua alasan, pertama konsep se-ara teori memberikan kesempatan untuk penggalian yang lebih luas serta kedua sebagai pengkhususan %enis data yang berkualitas sebagai 6bukti7 mengenai kepribadian. Penelitian adalah sebuah usaha manusia dan sebuah pilihan adalah bagian dari penelitian sebagai usaha manusia. Semua peneliti sebisa mungkin berusaha untuk men%adi ob%ekti' dalam melakukan penelitian mereka dan pada umumnya mereka memberikan alasan 6ob%ekti'7 untuk mengikuti sebuah pendekatan yang khusus pada penelitian. :leh karena itu, kekuatan pendekatan penelitian didasarkan se-ara relati' pada kekuatan dan keterbatasan pendekatan alternati', walaupun sebuah elemen personal memasukinya. Seperti yang psikolog rasakan saat mereka merasa nyaman dengan satu atau lebih %enis pendekatan pada penelitian. Perbedaan teori , teori kepribadian berhubungan dengan perbedaan strategi , strategi penelitian dan akan membuat %enis data %uga berbeda. Dengan kata lain, hubungan antara se%umlah teori, data, dan penelitian seperti hal tersebut yang menyebabkan pengamatan dihubungkan dengan teori kepribadian sering kali merupakan sebuah perbedaan %enis 'undamental dibandingkan dengan hubungan antar teori. %'3' I+, 9 i+, dala- (e0ri )e1ri2adian Teori kepribadian tentunya membahas serangkaian masalah konseptual yang men%adi pusat dari bidang kepribadian ini. Tentu sa%a hal tersebut men%adi isu , isu penting yang akan dibahas dengan serangkaian pertanyaan dan bahwa satu pertanyaan harus dapat diterapkan pada beberapa sudut pandang se-ara teori. +su , isu tersebut yaitu: %'3'1' Pandangan 'iloso'is terhadap diri sendiri Teori , teori kepribadian memiliki sudut pandang yang sangat berbeda mengenai kualitas esensial dari manusia. !eberapa melibatkan suatu pandangan dimana manusia terlihat se-ara aktor , aktor rasional. Manusia beralasan mengenai dunia, mempertimbangkan kerugian dan keuntungan dari alternati' , alternati' perbuatan, dan berperilaku yang didasarkan pada perhitungan rasional ini. Menurut pandangan ini, perbedaan indi*idual terutama men-erminkan perbedaan dalam proses ber'ikir yang menyertai proses kalkulasi ini. Seseorang harus mengetahui bahwa perbedaan sudut pandang mengenai manusia telah tumbuh dalam lingkugan sosiohistoris yang berbeda. Pendukung dari poin , poin pandangan yang berbeda masing , masing memiliki pengalaman hidup yang berbeda dan telah dipengaruhi oleh tradisi se%arah yang berbeda pula. :leh karena itu, di luar bukti , bukti ilmiah dan 'akta yang ada, teori.teori epribadian dipengaruhi oleh 'aktor. 'aktor personal, semangat dari suatu waktu tertentu dan %uga oleh karakteristik asumsi , asumsi 'iloso'is dari para anggota suatu budaya tertentu 0Per*in dalam 1er*one dan Per*in, "311: "A5. %'3'%' >aktor eksternal dan internal penentu perilaku Perilaku manusia menitikberatkan pada hubungan antara 'aktor internal dan eksternal dan kepentingan relati' dari kedua 'aktor tersebut. Seluruh teori kepribadian setu%u bahwa 'aktor , 'aktor dalam diri organisme dan ke%adian , ke%adian di lingkungan sekitarnya adalah merupakan hal yang penting dalam menentukan perilaku. Meskipun demikian, masing , masing teori ini berbeda dalam pemberian bobot terhadap 'aktor eksternal dan internal. Se-ara *irtual, keseluruhan psikolog kepribadian saat ini mengetahui bahwa mempertimbangkan 'aktor eksternal dan internal dari perilaku manusia adalah penting. Meskipun demikian, teori , teori kontemporer terus berbeda se-ara signi'ikan dalam tingkat dimana mereka memberikan penekanan pada salah satu 'aktor atau yang lain. %'3'3' Konsistensi antarsituasi dan sepan%ang waktu Kepribadian merupakan suatu hal yang dapat tergambar dari sisi luar sebagai perilaku. Dan hal ini menimbulkan spekulasi seberapa konsisten kepribadian dari satu situasi ke situasi yang lain/ !agi beberapa ahli, *ariasi dalam perilaku merupakan suatu pertanda ketidakkonsisten kepribadian. !agi ahli yang lain, hal ini dapat mere'leksikan suatu kapasitas personal yang konsisten untuk mengadaptasi perilaku seseorang pada kebutuhan yang berbeda dari situasi.situasi sosial yang berbeda %uga 0Mis-hel dalam 1er*one 2 Per*in, "311: $35. +ndi*idu setu%u tentang apa yang dipandang sebagai konsistensi namun mereka mungkin tidak setu%u mengenai 'aktor , 'aktor yang menyebabkan kepribadian dapat men%adi konsisten. (al ini karena konsistensi berubah seiring ber%alannya waktu. Dan tidak diragukan lagi bahwa perbedaan antar.indi*idu bersi'at stabil pada tingkat tertentu dan selama periode waktu tertentu 0>raley, "33"B #oberts 2 Del ?e--hio, "333 dalam 1er*one 2 Per*in, "311: "C5. %'3'4' Kesatuan pengalaman dan tindakan serta konsep diri Pengalaman psikologis se-ara umum memiliki suatu kualitas yang terintergrasi atau koheren didalamnya 01er*one 2 Shoda dalam 1er*one 2 Per*in, "311: $35. Perilaku kita terpola, terorganisasi dan bukan a-ak atau penuh keka-auan. ;ika kita mempela%ari isi dari pengalaman.pengalaman sadar maka akan menemukan bahwa mayoritas bersi'at sementara. Sangat sulit untuk menyimpan salah satu ide dalam pikiran untuk periode waktu yang -ukup lama. Meskipun demikian, hal ini %arang membuat kita mengalami dunia yang terasa ka-au dan tidak teratur. Dan hal ini dapat ter%awab dengan dua ma-am alasan, yaitu 015 berma-am komponen pikiran ber'ungsi sebagai suatu system yang kompleks dan 0"5 melibatkan konsep diri. %'3'5' Keberagaman tingkat kesadaran dan konsep ketidaksadaran Satu sisi akti*itas otak yang ter%adi lebih banyak di luar kesadaran. Para ahli kepribadian bertanya apakah aspek.aspek penting dari pem'ungsian kepribadian.moti*asi dan emosi. ter%adi di luar kesadaran. Apabila hal tersebut benar adanya, para ahli men-oba untuk mengkonsepkan system mental yang tergugah oleh proses sadar dan tidak sadar 0Kihlstrom dalam 1er*one 2 Per*in, "311: $15 >akta bahwa beberapa 'ungsi otak ter%adi di luar kesadaran tidak mengimplikasikan bahwa mayoritas proses kepribadian yang signi'ikan ter%adi tanpa kita sari. Manusia terlibat dalam berbagai re'leksi diri dan se-ara khusus -enderung men-erminkan pada diri mereka ketika mereka menghadapi ke%adian hidup yang dipandang penting ketika keputusan yang diambil. %'3':' Peranan masa lalu, masa kini dan masa depan terhadap perilaku Para ahli memiliki berbagai pandangan terkait dengan peranan yang ter%adi pada masa lalu sehingga mempengaruhi perilaku saat ini. Suatu prinsip dasar dari kausalitas adalah bahwa proses yang saat ini sedang akti' adalah penyebab dari ke%adian.ke%adian yang ada. Dalam pengertiannya hanya masa kini yang penting memahami perilaku masa kini. 8amun disisi lain, masa kini dapat dipengaruhi oleh pengalaman. pengalaman %auh di masa lalu atau di masa yang baru sa%a dilewati. Demikian %uga apa yang sedang dipikirkan oleh seseorang pada saat ini dapat dipengaruhi oleh pikiran.pikiran mengenai masa depan baik dalam %angka pendek ataupun %angka pan%ang. BAB II PEN#T#P 3'1' Ke+i-1,lan Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teori kepribadian adalah konsep , konsep dasar < gagasan , gagasan yang digunakan dalam memahami orang, perkembangan mereka dan perbedaan diantara mereka. Teori tersebut hendaknya mampu untuk men%awab pertanyaan apa, bagaimana dan mengapa dengan menga-u empat topi- yang berbeda sehingga menghasilkan serangkaian %awaban yang koheren atas ketiga pertanyaan tersebut 0apa, bagaimana dan mengapa). Pertanyaan , pertanyaan tersebut dapat ter%awab apabila diketahui dengan empat topi- yang berbeda terkait 015 struktur kepribadian, 0"5 proses, 0$5 pertumbuhan dan perkembangan dan 0&5 psikopatologi dan perubahan tingkah laku. Sehingga mampu men-apai tu%uandari sebuah teori sebagai upaya menyampaikan sesuatu yang menarik dan memberikan wawasan mengenai orang. Sehingga, tu%uan dari psikologi kepribadian 015 mengamati orang se-ara ilmiah dan untuk mengembangkan teori yang 0"5 sistematis, 0$5 dapat diu%i, 0&5 komprehensi', dan mengubah teori pusat data ini men%adi aplikasi yang dapat dipraktikkan Selain itu, teori %uga erat kaitannya dengan penelitian, karena teori adalah konsep yang harus diu%i, dan pengu%iannya tersebut harus melakukan penelitian. Sebuah penelitian dikatakan mampu untuk memberikan dampak apabila teru%i *aliditas dan realibilitasnya serta mampu untuk tetap men%aga etika dan %ug kebi%akan publi-. +su.isu yang terkait dengan kepribadian adalah 015 pandangan 'iloso'is terhadap diri, 0"5 'aktor eksternal dan internal penentu perilaku, 0$5 konsistensi antar.situasi dan sepan%ang waktu, 0&5 kesatuan pengalaman dan tindakan serta konsep diri, 045 keberagaman tingkat kesadaran dan konsep ketidaksadaran, serta 095 peranan masa lalu, masa kini dan masa depan. DA&TAR P#STAKA 1er*one, D, Per*in, .A. 0"3115. Kepribadian : Teori dan Penelitian. ;akarta: Salemba (umanika
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita