Philip H. Phenix (1964) menegaskan Since education is means of helping human beings to become what they can and should become, the educator needs to understand human nature. He needs to understand people in their actualities, in their possibilities, and in their idealities. He must also know how to foster desirable changes in them.
C.
D.
Hakikat Manusia Prinsip-prinsip Antropologis Keharusan Pendidikan Prinsip-prinsip Antropologis Kemungkinan Pendidikan Pendidikan Sebagai Humanisasi
HAKIKAT MANUSI A
Komunikasi/Interaksi
Dinamika Eksisten Manusia adalah untuk menjadi Manusia
Prinsip-prinsip Antropologis Keharusan Pendidikan (Manusia sebagai Makhluk yang Perlu Dididik dan Perlu Mendidik)
Prinsip Historisitas
Eksistensi manusia terpaut dengan masa lalunya sekaligus mengarah ke masa depan untuk mencapai tujuan hidupnya
Prinsip Idealitas
Dalam eksistensinya manusia mengemban tugas untuk menjadi manusia yang ideal
Perkembangan kehidupan manusia bersifat terbuka atau serba mungkin, dan hal ini didukung bukti. Inilah prinsip posibilitas/prinsip aktualitas
Prinsip-prinsip Antropologis Kemungkinan Pendidikan (Manusia sebagai Makhluk yang Dapat Dididik)
Prinsip Potensialitas
Pendidikan bertujuan agar seseorang menjadi manusia ideal. Sosok manusia ideal tersebut antara lain adalah manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, bermoral/berakhlak mulia, cerdas, berperasaan, berkemauan, mampu berkarya, dst
Prinsip Dinamika Manusia (peserta didik) itu sendiri memiliki dinamika untuk menjadi manusia ideal. Prinsip Individualitas
Manusia (peserta didik) adalah individu yang memiliki ke-diri-sendirian (subyektivitas), bebas dan aktif berupaya untuk menjadi dirinya sendiri.
Prinsip Sosialitas Pendidikan hakikatnya berlangsung dalam pergaulan (interaksi/komunikasi) antar sesama manusia (pendidik dan peserta didik) Prinsip Moralitas Pendidikan bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem norma dan nilai tertentu
kita pahami bahwa manusia adalah makhluk yang perlu dididik dan dapat dididik. Di pihak lain, telah kita pahami pula bahwa eksistensi manusia tiada lain adalah untuk menjadi manusia. Inilah keharusannya, dinyatakan Karl Japers bahwa : to be a man is to become a man