Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT

KELOMPOK 12

NUR AMALIAH AMIR (19.1200.043)

IRMA ARMIANA YUNUS (19.1200.051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah yang maha mengetahui dan maha bijaksana yang telah memberi

petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya . Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada

nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya dari jalan jahiliyah menuju jalan keislaman.

Dan segala Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,kesempatan dan

pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. makalah ini merupakan

pengetahuan pendidikan sepanjang hayat, semua ini di rangkup dalam makalah ini , agar

pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di pahami dan lebih singkat dan akurat .

Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah

dan akan dibahas dalam bab tersebut .Selanjutnya , membaca akan masuk pada inti pembahasaan

dan di akhiri dengan kesimpulan , saran dan makalah ini. Diharapkan pembaca dapat mengkaji

berbagai permasalahan tentang pendidikan sepanjang hayat,kami penyusun mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga

makalah ini bermamfaaat bagi kita semua sebagai bahan rujukan dan renungan bagi kehidupan

Terimakasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pare-pare, 2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A.latar belakang………………………………………………………………………………………………………1

B.rumusan masalah…………………………………………………………………………………………………1

C.tujuan penulisan…………………………………………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN

1.pengertian pendidikan sepanjang hayat………………………………………………………………..2

2.dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat …………………………………………………………….2

3.konsep pendidikan sepanjang hayat………………………………………………………………………3

4.implikasi pendidikan sepanjang hayat…………………………………………………………………….4

5.kepentingan pendidikan seumur hidup…………………………………………………………………..4

6.arah pendidikan sepanjang hayat……………………………………………………………………………5

BAB III PENUTUP

A.kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………….6

B.saran……………………………………………………………………………………………………………………….6

DAFTAR PUSAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pendidikan
yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komprehensif, yakni pendidikan
kemampuan mental, pikir (rasio, intelek), kepribadian manusia seutuhnya.

Dalam hal ini, pendidikan merupakan sebuah aspek penting di dalam sebuah proses dalam
menjalani hidup dan untuk membentuk pendidikan yang berkualitas, kita juga harus bisa
menganalisis situasi pendidikan agar bisa tercapainya proses pebelajaran yang efektif.
Pendidikan adalah kegiatan untuk mengembangkan potensi diri seiring dengan berkembangnya
perubahan-perubahan yang ada. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan bisa bertahan hidup
dan tidak akan bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Manusia akan mengalami
kesulitan didalam hidupnya jika mereka tidak memenuhi aspek-aspek yang penting didalam
sebuah proses yang di namakan pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan sepanjang hayat?

2. Apa saja dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat?

3. Bagaimana konsep pendidikan sepanjang hayat?

4. Bagaimana karakteristik pendidikan sepanjang hayat?

5. Bagaimana implikasi pendidikan sepanjang hayat dalam program pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dasar pikiran pendidikan sepanjang hayat.

2. Mengetahui konsep pendidikan sepanjang hayat.

3. Mengetahui karakteristik pendidikan sepanjang hayat.

4. Memahami implikasi pendidikan sepanjang hayat.


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sebagai lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pendidikan
yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat luas, yaitu pendidikan kemampuan mental,
pikir, (rasio, intelek) dan kepribadian demikian jelas memerlukan rentangan waktu yang relatif
panjang bahkan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan seumur hidup/sepanjang hayat adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan


yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang
berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.

Arti luas pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah bahwa pendidikan tidak
berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya.
Pendidikan sepanjang hayat menjadi suatu kebutuhan yang penting karena, manusia perlu
menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara normal dalam lingkungan masyarakatnya
yang selalu berubah.

B. Dasar Pikiran Pendidikan Sepanjang Hayat

Ada beberapa cara untuk meninjau dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat.
Diantaranya yaitu:

1. Tinjauan Idiologis

Semua manusia dilahirkan sama dan mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk
memperoleh pendidikan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

2. Tinjauan Ekonomis

Salah satu cara keluar dari lingkaran setan antara kebodohan dan kemelaratan ialah dengan
pendidikan seumur hidup.

3. Tinjauan Sosiologis

Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan pendidikan yang
disebabkan oleh sebagian orang tua kurang menyadari pentingnya pendidikan, putus sekolah
bahkan tidak sekolah sama sekali. Oleh karena pemborosan itu dapat berakibat tambahnya
jumlah buta huruf, orang tua merupakan pemecahannya.

4. Tinjauan Politis
Negara kita adalah negara demokrasi di mana seluruh warga negara wajib menyadari hak dan
kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintah.

5. Tinjauan Teknologis

Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi para pemimpin, teknisi, guru dan sarjana dari
berbagai disiplin ilmu harus senantiasa menyusaikan perkembangan ilmu dan teknologi terus
menerus untuk menambah cakrawala pngetahuan di samping keterampilan.

6. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis

Tidak ayal lagi bahwa perkembbangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar
terhadap pendidikan khususnya konsep dan teknik penyampaiannya. Oleh karena
perkembangan ilmu dan teknologi makin luas dan komplek maka tidak mungkin segalanya itu
dapat diajarkan kepada anak di sekolah.

Maka dewasa ini tugas pendidikan formal yang utama adalah bagaimana mengajarkan cara
belajar, menanamkan motivasi yang kuat kepada anak untuk belajar sepanjang hayatnya,
memberi keterampilan kepada anak untuk secara lincah menyesuaikan diri kepada lingkungan
masyarakat yang dengan cepatnya berubah-ubah.

C. Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat

Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh para pakar
pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh sebelum orang-orang barat
mengangkatnya, Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagaimana dinyatakan
oleh Hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

‫ا ُ ْطلُبُ ْالع ِْل َم م َِن ْال َم ْه ِد ِالَى اللَّ ْه ِد‬.

“Tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia.”

Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan
merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal
dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar informal, maupun formal baik
yang berlangsung dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan
masyarakat.

Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya,


yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara
potensial keseluruhan potensi manusia diisi kebutuhannya agar berkembang secara
wajar.

2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia


bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.

3. Mengembangkan kecakapan intelektual.

4. Mengembangkan pola fikir yang lebih konkrit dan praktis.

5. Peningkatan kualitas spiritual dan moral kehidupan seluruh umat manusia dan
masyarakat.

6. Untuk membina kepribadian.[

D. Karakteristik Pendidikan Sepanjang Hayat

Adapun karakteristik pendidikan sepanjang hayat yaitu:

1. Hidup, seumur hidup, dan pendidikan merupakan tiga istilah pokok yang menentukan
lingkup dan makna pendidikan seumur hidup.

2. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah
proses yang berlangsung sepanjang hidup.

3. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi
pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan
(pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan sebagainya).

4. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola-pola


pendidikan non-formal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan-
kegiatan belajar insidental.

5. Pendidikan seumur hidup memiliki dua macam komponen besar yaitu pendidikan umum
dan pendidikan professional. Komponen tersebut tidaklah berpisah sama sekali antara
yang satu dengan yang lainnya tetapi saling berhubungan dan dengan sendirinya
bersifat interaktif.

6. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan


mutu hidup.

E. Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat


Implikasi di sini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan.
Penerapan pendidikn sepanjang hayat pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di
masyarakat mengandung kemungkinan yang luas dan bervariasi.

a. Implikasi pada Program Pendidikan

Secara garis besar dapat dikemukakan sebagai berikut:

1.Pendidikan Baca Tulis

Pengetahuan-pengetahuan baru dapat diperoleh terutama melalui bacaan.

2. Pendidikan Kejuruan

Dengan majunya teknologi dan industrialisasi maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipandang
sekali jadi dan selesai.

3. Pendidikan Profesional

Pendidikan profesional perlu mengikuti perubahan dan sikapnya terhadap profesinya masing-
masing

4.Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik

Dalam pemerintahan dan masyarakat yang demokratis, maka kedewasaan warga negara dan
para pemimpinnya dalam kehidupan negara sangat penting. Untuk itu pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik itu merupakan bagian yang penting dari pendidikan
sepanjang hayat.

5.Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang

Seseorang yang disebut terpelajar (Educated Man) harus memahami dan menghargai nilai-nilai


yang terkandung dalam sejarah, kesusastraan, pandangan hidup, kesenian dari bangsanya
sendiri. Pengetahuan terhadap nilai-nilai tersebut di samping memperkaya khasanah hidupnya,
juga memungkinkan untuk mengisi waktu luangnya yang lebih menyenangkan. Atas dasar itu
semua maka pendidikan kultural dan pengisian waktu luang secara konstruktif merupakan
bagian penting daripada pendidikan sepanjang hayat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan sepanjang hayat (Life Long Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti


hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya.

Dasar pikiran mengenai pendidikan sepanjang hayat antara lain yaitu, tinjauan idiologis,
ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, psikologis, dan paedagogis.

Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa proses pendidikan
merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal
dunia.

Tujuan dari pendidikan sepanjang hayat yaitu Mengembangkan potensi kepribadian manusia
sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.

B. Saran

Konsep tentang pendidikan sepanjang hayat diharapkan akan mengubah pandangan


masyarakat bahwa pendidikan bukan hanya belajar di sekolah formal saja, melainkan dapat
dilakukan di mana saja dan kapan saja, misalnya di lingkungan keluarga dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan. Cet-1. Jakarta: Rineka Cipta. 1991.

Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.

http://richadnugroho.blogspot.co.id/2014/08/konsep-pendidikan-sepanjang-hayat.html.
2015/11/16. 12:24 WIB.

Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan


Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Cet-6. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2010.

Muhadjir, Noeng. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Suatu Teori Pendidikan. Yogyakarta:


Rake Sarasin. 1993.

Suhartono, Suparlan. Wawasan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2008.

Tim Dosen FIP-IKIP Malang. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Malang: Usaha Nasional.


1980.

Yahya, Yudrik. 2005. Wawasan Kependidikan. Jakarta: Depdiknas.

[1]Yudrik Yahya, Wawasan Kependidikan, Jakarta: Depdiknas, 2005, hlm. 19.

[2]Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar


Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, Cet-6, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2010, hlm. 169.

[3]http://richadnugroho.blogspot.co.id/2014/08/konsep-pendidikan-sepanjang-hayat.html ,
2015/11/16, 11:24.

[4]Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Cet-1, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, hlm. 235-236.

[5]Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan,…,236-237.

[6]Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 63-64.

[7]Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,…,65.

[8]Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan,…,66.

[9]Noeng Muhadjir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Suatu Teori Pendidikan, (Yogyakarta:


Rake Sarasin, 1993), hlm. 41.

Anda mungkin juga menyukai