PENERAPAN YANG SISTEMATIS DARI

ILMU PENGETAHUAN UNTUK

MEMECAHKAN MASALAH
PENDIDIKAN, MELIPUTI : PROSES
YANG KOMPLEKS DAN TERPADU
MENYANGKUT MANUSIA, IDE,
PERALATAN, ORGANISASI

TEKNOLOGI PENDIDIKAN BERBEDA

DENGAN TEKNOLOGI DALAM
PENDIDIKAN

TEKNOLOGI DALAM PENDIDIKAN

YAITU PENERAPAN TEKNOLOGI
TERHADAP SEMUA PROSES YANG
BERKENAAN DENGAN LEMBAGA
YANG BERGERAK DALAM USAHA
PENDIDIKAN

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN MERUPAKAN

BAGIAN DARI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (TI) :

CARA MENDESAIN YANG SISTEMATIS,

MELAKSANAKAN, MENGEVALUASI
PEMBELAJARAN.

TP TIDAK SAMA DENGAN MEDIA

MEDIA MERUPAKAN

SALAH
SATU BAGIAN DARI
TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN

TP = PERANGKAT KERAS ?
KARENA PARADIGMA ORANG

YANG
MELIHAT TEKNOLOGI SEBAGAI
BENTUK ALAT BANTU BERUPA BENDA.

TP =

HARDWARE & SOFTWARE

3 PRINSIP TP :
- LEARNER ORIENTED
- SYSTEM APPROACH
- LEARNING RESOURCES
1.

ISI PELAJARAN HARUS DISESUAIKAN

DENGAN TAHAP ANAK DIDIK
2. SESUATU YANG DIAJARKAN MEMPUNYAI
APLIKASI PRAKTIS.
3. BAHAN AJAR DISUSUN SECARA INDUKTIF

KAITAN SUMBER BELAJAR DAN PUSAT

SUMBER BELAJAR DENGAN TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN DAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN

SUMBER BELAJAR ;SEGALA SESUATU

YANG MELIPUTI PESAN, ORANG,
BAHAN, TEKNIK, LINGKUNGTAN.
SESUATU YANG MEMPUNYAI POTENSI
MEMBUAT ORANG BERUBAH.
SESUATU YANG MEMUNGKINKAN
TERJADINYA PROSES BELAJAR.

PUSAT SUMBER BELAJAR

(LEARNING RESOURCES CENTER)

SUATU SUMBER BELAJAR YANG DIPUSATKAN

DALAM SUATU TEMPAT AGAR EFEKTIF DAN
EFISIEN DALAM PENGGUNAANNYA.
SUATU TEMPAT YANG MERUPAKAN
PERPADUAN ANTARA FUNGSI
PERPUSTAKAAN DAN MULTIMEDIA, UNTUK
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN

MAKNA:
SEGALA SESUATU YANG DAPAT
DIPERGUNAKAN SEBAGAI TEMPAT
DIMANA BAHAN PEMBELAJARAN
DIPEROLEH
TEMPAT PENUNJANG
PEMBELAJARAN

PSB DIPERLUKAN BAGI PELAKU

PENDIDIKAN, PESERTA DIDIIK, GURU,
DOSEN, PERANCANG/PENGEMBANG,
DAN MASYARAKAT.
LEMBAGA PSB DIPERLUKAN DI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
FORMAL DAN NON FORMAL

MENGAPA PERLU ?

PENUNJANG KEGIATAN
PEMBELAJARAN
SEBAGAI TEMPAT LATIHAN
TEMPAT PRODUKSI MEDIA
MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN

PERKEMBANGAN PSB

SUMBER BELAJAR ZAMAN BATU

GURU SEBAGAI SUMBER BELAJAR
UTAMA
SUMBER BELAJAR DALAM BENTUK
CETAK
SUMBER BELAJAR PRODUK
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PERPUSTAKAAN : BAGIAN DARI

PSB SEBAGAI TEMPAT DAN
RUANG UNTUK KEBUTUHAN
BELAJAR.

PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK :
PERPUSTAKAAN YANG BERBASIS
ELEKTRONIK, KOMPUTER DAN
INTERNET

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
MERUPAKAN KERANGKA
OPERASIONAL SUMBER
BELAJAR (SB) DAN PUSAT
SUBER BELAJAR (PSB)

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
MEMPUNYAI TUJUAN DAN
TERKONTROL

SUMBER BELAJAR
PEOPLE (ORANG)
MESSAGE
MATERIALS (BAHAN)
MEDIA
PENDIDIKAN
DEVICE (ALAT)
TECHNIQUE (TEKNIK)
SETTING (LINGKUNGAN)

SUMBER BELAJAR

ORANG
MESSAGE
MATERIALS : biasa disebut software. Didalamnya
terkandung pesan-pesan yang perlu disajikan baik
dengan bantuan alat penyaji mapun tanpa alat
penyaji.
DEVICE : disebut hardware, digunakan untuk
menyajikan pesan.
TECHNIQUE : prosedur rutin atau acuan yang
disiapkan untuk menggunakan alat, bahan, orang dan
lngkungan untuk menyajikan pesan.
SETTING : lingkungan

ORANG (PEOPLE)

BAHAN (MATERIALS)
(SOFTWARE)
MEDIA
PENDIDIKAN
SUMBER BELAJAR

ALAT (DEVICE)
(HARDWARE)
TEKNIK
LINGKUNGAN (SETTING)

SOFTWARE + HARDWARE = MEDIA PENDIDIKAN

MEDIUM = TUNGGAL
MEDIA = JAMAK
BERARTI PERANTARA ATAU
PENGHANTAR

 MEDIA ADALAH

SEGALA BENTUK DAN

SALURAN YANG DIGUNAKAN ORANG
UNTUK MENYALURKAN
PESAN/ONFORMASI. (AECT)
MEDIA ADALAH BERBAGI JENIS
KOMPONEN DALAM LINGKUNGAN
SISWA YANG DAPAT
MERANGSANGNYA UNTUK BELAJAR.
(GAGNE: 1970)

 MEDIA ADALAH

SEGALA ALAT FISIK

YANG DAPAT MENYAJIKAN PESAN
SERTA MERANGSANG SISWA UNTUK
BELAJAR. (BRIGGS : 1970)
MEDIA ADALAH BENTUK-BENTUK
KOMUNIKASI BAIK TERCETAK
MAUPUN AUDIOVISUAL SERTA
PERALATANNYA. MEDIA HENDAKNYA
DAPAT DIMANIPULASI, DAPAT DILIHAT,
DIDENGAR DAN DIBACA. (NEA)

KESIMPULAN
MEDIA ADALAH

SEGALA SESUATU
YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENYALURKAN PESAN DARI
PENGIRIM KE PENERIMA SEHINGGA
DAPAT MERANGSANG PIKIRAN,
PERASAAN, PERHATIAN DAN MINAT
SERTA PERHATIAN SISWA
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA
PROSES BELAJAR TERJADI

MEDIA PEMBELAJARAN

WAHANA PENYALUR

PESAN ATAU
INFORMASI BELAJAR SEHINGGA
MENGKONDISIKAN SESEORANG
UNTUK BELAJAR

Media pembelajaran saat ini dapat dipandang sebagai sub-sistem

dalam kegiatan pembelajaran. Pandangan ini dilatarbelakangi antara
lain oleh :
Adanya orang-orang belajar yang belum memperoleh perhatian
yang cukup tentang kebutuhan, kondisinya, dan tujuannya.
Adanya si-belajar yang tidak cukup memperoleh pendidikan dari
sumber-sumber tradisional dan karena itu perlu dikembangkan
sumber belajar atau media yang baru.
Lebih dikembangkannya sumber-sumber baru berupa : orang
(misalnya penulis buku ajar), isi pesan (tersaji dalam media, dsb.)
bahan (misalnya buku, perangkat lunak televisi), alat (OHP,
televisi, cara-cara tertentu dalam memanfaatkan orang, pesan,
bahan, dan alat, serta lingkungan tempat proses belajar mengajar
berlangsung).
Adanya kegiatan belajar mengajar yang bersistem dan
menggunakan pendekatan sistem dengan bertolak pada landasan
teori dan hasil penelitian yang kemudian dirancang, dipilih,
diproduksi, disajikan, digunakan, disebarkan, dinilai dan
disempurnakan.
Adanya pengelolaan atas kegiatan belajar yang memanfaatkan
pelbagai sumber, kegiatan memilih atau menghasilkan sumber
belajar dan media pendidikan.

JENIS DAN PENGEMBANGAN MEDIA

Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu :

Media audio visual gerak, seperti : film suara, pita video,
film tv.
Media audio visual diam, seperti : film rangkai suara,
halaman suara
Audio semi gerak seperti : tulisan jauh bersuara
Media visual bergerak, seperti film bisu
Media visual diam, seperti : halaman cetak, foto,
microfilm, slide bisu.
Media audio, seperti : radio, telepon, pita audio
Media cetak, seperti : buku, modul, bahan ajar mandiri

PRINSIP UMUM PENGGUNAN MEDIA

TIDAK ADA SATU METODE DAN MEDIA YANG HARUS DIPAKAI DENGAN
MENIADAKAN YANG LAIN
MEDIA TERTENTU CENDERUNG UNTUK LEBIH TEPAT DIPAKAI DALAM
MENYAJIKAN SESUATU UNIT BAHAN AJAR DARI PADA MEDIA LAIN.
TIDAK ADA SATU MEDIAPUN YANG DAPAT SESUAI UNTUK SEGALA MACAM
KEGIATAN BELAJAR.
PENGGUNAAN MEDIA YANG TERLALU BANYAK SECARA SEKALIGUS JUSTRU
AKAN MEMBINGUNGKAN DAN TIDAK MEMPERJELAS PELAJARAN.
HARUS SENANTIASA DILAKUKAN PERSIAPAN YANG CUKUP UNTUK
MEGGUNAKAN MEDIA PENDIDIKAN.
MEDIA HARUS MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DARI PELAJARAN.
PESERTA DIDIK HARUS DIPERSIAPKAN DAN DIPERLAKUKAN SEBAGAI
PESERTA YANG AKTIF.
PESERTA DIDIK HARUS IKUT SERTA BERTANGGUNG JAWAB UNTUK APA YANG
TERJADI SELAMA PERKULIAHAN.
PERLU DIUSAHAKAN PENAMPILAN YANG POSITIF.
HENDAKNYA TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PENDIDIKAN SEKEDAR SEBAGAI
SELINGAN ATAU HIBURAN, PENGISI WAKTU.
PERGUNAKAN KESEMPATAN MENGGUNAKAN MEDIA YANG DITANGGAPI UNTUK
MELATIH PERKEMBANGAN BAHASA, BAIK LISAN MAUPUN TERTULIS.

KEGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN

MEDIA PENDIDIKAN

SECARA UMUM
MEMPUNYAI KEGUNAAN UNTUK
MENGATASI HAMBATAN DALAM
BERKOMUNIKASI, KETERBATASAN
FISIK DALAM KELAS, SIKAP PASIF
PESERTA DIDIK SERTA
MEMPERSATUKAN PENGAMATAN
PESERTA DIDIK.

HAMBATAN KOMUNIKASI
VERBALISME-KETERGANTUNGAN

PADA
PENGGUNAAN KATA-KATA LISAN UNTUK
MEMBERIKAN PENJELASAN
KEKACAUAN PENAFSIRAN
PERHATIAN YANG BERCABANG
TIDAK ADA TANGGAPAN
KURANG PERHATIAN
KEADAAN FISIK LINGKUNGAN BELAJAR
YANG MENGGANGGU

Kehadiran media dalam suatu

kegiatanpembelajaran memiliki nilai-nilai praktis
sebagai berikut :

kehadiran media dalam suatu kegiatanpembelajaran memiliki nilainilai praktis sebagai berikut :
Media pembel;ajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki para siswa.
Media yang disajikan dapat melampaui batas-batas ruang kelas.
Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya.
Media yang disajikan dapat menghasilkan keseragaman
pengamatan siswa.
Secara potensial, media yang disajikan secara tepat dapat
menanamkan konsep dasar yang konkrit, benar, dan berpijak pada
realitas.
Media dapat membangkitkan kenginan dan minat baru.
Media mampu membangkitkan motivasi dan merangsang peserta
didik untuk belajar.
Media mampu memberikan belajarsecara integral dan menyeluruh
dari yang konkrit ke yang abstrak, dari sederhana ke rumit.

PEMILIHAN DAN PEMANFAATAN

MEDIA

Pertama, tujuan instruksional apa yang akan dicapai dalam suatu

kegiatan pembelajaran atau diklat. Dari kajian Tujuan Instruksional
Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ini bisa
dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.
Kedua, materi pembelajaran (instructional content), yaitu bahan atau
kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran
tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan
tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai,
dengan demikain kita bisa mempertimbangkan media apa yang
sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.
Ketiga, familiaritas media dan karakteristik siswa/guru. Yaitu
mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya
karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) maupun kualitatif
(kualitas, ciri, dan kebiasaan) dari siswa terhadap media yang akan
digunakan.
Keempat, adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan
karena pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan
keputusan dari sejumlah media yang akan ataupun yang akan
dikembangkan.

MERANCANG MEDIA

Define (pembatasan), dalam fase ini menyangkut

rumusan tujuan, rancangan media apa yang akan
dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam
perancangan media yang menyangkut bahan,
materi, dana, serta aspek perancangan lainnya.
Develop (pengembangan), dalam fase ini sudah
dimulai proses pembuatan media yang akan
dikembangkan , sesuai dengan fase pertama.
Evaluasi (evaluasi), yaitu fase terakhir untuk
menilai media yang sudah dikembangkan/dibuat,
setelah melalui tahap ujicoba, revisi, kajian dengan
pihak lain. Untuk kemudian direproduksi media
dalam bentuk akhir.

PEMILIHAN MEDIA

MEDIA SIAP PAKAI (MEDIA BY

UTILIZATION)
MEDIA RANCANGAN (MEDIA BY
DESIGN)

DASAR PERTIMBANGAN
MEMILIH MEDIA

Dasar pertimbangan untuk memilih media

adalah sangat sederhana, yaitu dapat
memenuhi kebutuhan atau mencapai
tujuan yang diinginkan atau tidak. Menurut
Mc Connel (1974) Bila media itu sesuai
pakailah ( IF THE MEDIUM FITS USE IT)

Kerucut pengalaman E. Dale

VERBAL
abstrak
SIMBOL VISUAL
VISUAL
RADIO
FILM
TV
WISATA
DEMONTRASI
PARTISIPASI
OBSERVASI
PENGALAMAN LANGSUNG

konkrit