Anda di halaman 1dari 5

MODEL PEMBELAJARAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING


(CTL)

Disusun Oleh:

Hania Ayu Mediana 17010024002


Nur Aisyah Az-Zahra 17010024018
Sarah Yulian Andriani 17010024033
Nurul Khanifah 17010024044

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019/2020
MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Menurut Nurhadi dalam Sugiyanto (2007) CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah
konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan
dan situasi dunia nyata siswa. 

Menurut Jonhson dalam Sugiyanto (2007) CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah
sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat
makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-
subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka. 

Dapat disimpulkan bahwa


CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam
kehidupan sehari-hari.

Menurut Sofyan dan Amiruddin (2007: 16) mengemukakan bahwa karakteristik


pembelajaran CTL yaitu:
1) kerjasama;
2) saling menunjang;
3) menyenangkan, tidak membosankan;
4) belajar dengan bergairah;
5) pembelajaran terintegrasi;
6) menggunakan berbagai sumber;
7) peserta didik aktif;
8) sharing dengan teman;
9) peserta didik kritis dan kreatif.

Menurut Wina Sanjaya (2006: 114) terdapat lima karakteristik penting dalam proses
pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL yaitu:
1) Dalam CTL pembelajaran merupakan proses mengaktifkan pengetahuan yang sudah
ada artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah
dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah
pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
2) Pembelajaran yang CTL adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah
pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya
pembelajarn dimulai dengan membelajarkan secara keseluruhan, kemudian
memperhatikan detailnya.
3) Pemahaman pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami
dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang
pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan
itu dikembangkan.
4) Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut. Pengetahuan dan pengalaman
yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga
tampak perubahan prilaku siswa.
5) Melakukan refleksi strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai
umpan balik terhadap proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.
Kelebihan dari model pembelajaran CTL

A. Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi
yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
B. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu
isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
C. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
D. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
E. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
F. Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
G. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.

Kelemahan dari model pembelajarab CTL

A. Dalam pemilihan informasi atau materi  dikelas didasarkan pada kebutuhan  siswa 
padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru
akan kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa
tadi tidak sama
B. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
C. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang
kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang
kemampuannya
D. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus
tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran
ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang
dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu
teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
E. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
F. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan
intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan
mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan
kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya.
G. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
H. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya
sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan
berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-
pengetahuan baru di lapangan
Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda – beda. Perbedaan yang dimiliki
siswa tersebut dinamakan sebagai unsur modalitas belajar. Menurut Bobbi Deporter ada tiga
tipe gaya belajar siswa, yaitu tive visual, auditorial dan kinestis. Tipe visual adalah gaya
belajar dengan cara melihat, sedang tipe auditorial adalah tipe belajar dengan cara
menggunakan alat pendengarannya, dan tipe kinestetis adalah tipe belajar dengan cara
bergerak. Ketiga gaya belajar tersebut akan dapat diaplikasikan dengan baik oleh pendidik
dengan menggunakan CTL.
Pembelajaran secara kontekstual ini dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja,
bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan pembelajaran
kontekstual dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini :

1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja
sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik kembangkan sifat
ingin tahu siswa dengan bertanya
3. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok – kelompok.
4. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
5. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
6. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara yang betul – betul
menunjukan kemampuan siswa.

Untuk itu ada beberapa catatan dalam penerapan CTL sebagai suatu strategi pembelajaran,
diantaranya:
1. Strategi pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada
aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
2. Strategi pembelajaran kontekstual memandang bahwa belajar bukan menghafal akan
tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata. Artinya CRL bukan hannya
mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi
bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari –
hari
3. Kelas dalam pembelajaran CTL bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi,
akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan.
Artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung.
4. Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri bukan hasil pemberian dari orang lain.
Artinya CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang
dipelajari dengan situasi kehidupan nyara, jadi siswa dituntut untuk dapat menangkap
hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini
sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan
kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional,
akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,
sihingga tidak akan mudah dilupakan.
Langkah Langkah Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Untuk mencapai kompetensi yang sama dengan menggunakan CTL guru melakukan langkah-
langkah pembelajaran seperti di bawah ini.

1. Pendahuluan
a. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses
pembelajaran dan pentingnya materi palajaran yang akan dipelajari.
b. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL,
c. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa;
d. Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi; misalnya kelompok 1
dan 2 melakukan observasi ke perpustakaan, dan kelompok 3 dan 4 melakukan
observasi ke laboratorium computer
e. Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai bangun datar
sederhana hal yang ditemukan di ruangan tersebut tersebut.
f. Guru melakukan Tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap
siswa.

2. Inti
Di lapangan
a. Siswa melakukan observasi ke ruangan sesuai dengan pembagian tugas
kelompok.
b. Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan di ruangan sesuai dengan alat
observasi yang telah mereka tentukan sebelumnya.

Di dalam kelas
a. Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya
masing-masing.
b. Siswa melaporkan hasil diskusi.
c. Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok
yang lain.

3. Penutup
Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah misalnya
pada bangun datar sederhana sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.
Guru menugaskan siswa untuk membuat gambar tentang pengamatan mereka dengan
tema “bangun datar sederhana”. Atau membuat karangan tentang pengalaman belajar
mereka.

Materi yang cocok untuk CTL adalah materi yang berbasis pada social dan imajinasi
seperti tematic yang sekarang digunakan pada kurikulum 2013 atau pun mata pelajaran yang
dianggap membutuhkan penerapan pembelajaran ini yaitu ilmu sosial : untuk mata pelajaran
sejarah dan sosiologi untuk menentukan aktifitas manusia dan sejenisnya , seni dan budaya :
untuk mengklarifikasi dan membuat karya-karya baru yang imajinatif, ilmu pengetahuan
alam dan fiska : untuk menentukan beberapa penerapannya pada dunia nyata dan beberapa
ilmu lainya yang menyangkut pada ilmu - ilmu yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari -
hari

Anda mungkin juga menyukai