Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anak Berkebutuhan
Khusus
Dosen Pengampu : Ramdhan Harjana, M.Pd
Disusun Oleh:
Inovia Faradhilla ( 19144600003 )
Evarista Miranti Wulandari ( 19144600008 )
Wulan Alfiyani ( 19144600010 )
Dilya Maisyarah ( 19144600017 )
Nur Anjlina Muktar ( 19144600022 )
Arini Sriyuni Nur’aini ( 19144600040 )
A1-19
Contents
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Disleksia...............................................................................................3
B. Faktor Penyebab Disleksia.....................................................................................4
C. Ciri – ciri dan Gejala Disleksia..............................................................................7
D. Kelebihan Anak yang menderita Disleksia...........................................................10
E. Upaya atau Cara menangani Disleksia.................................................................13
BAB III...........................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
A. Kesimpulan..........................................................................................................17
B. Saran....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat membuat makalah ini
dengan baik dan dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai “Disleksia”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Anak Berkebutuhan Khusus yang diampu oleh dosen pembimbing kami bapak
Ramdhan Harjana, M.Pd.
Dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah membantu menyelesaikan hambatan dan tantangan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada pembuatan
makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disleksia (bahasa Inggris: dyslexia) adalah sebuah gangguan dalam
perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia
7 hingga 8 tahun. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan
lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau di atas rata-
rata. Ada 3 aspek kognitif penderita disleksia yaitu Pendengaran,
Penglihatan, dan Perhatian. Disleksia mempengaruhi perkembangan
bahasa seseorang.
Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai
penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang
untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga
dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan
kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke
memori pada otak.
Disleksia bukanlah penyakit, melainkan kesulitan belajar yang
berkaitan dengan bahasa tulisan seperti membaca, menulis, dan mengeja.
Disleksia dapat menyerang siapa saja, baik wanita maupun pria,
masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi maupun masyarakat tingkat
ekonomi rendah. Pada umumnya anak yang mengalami disleksia tidak
terdeteksi secara langsung, terutama anak usia pra sekolah. Hal ini
dikarenakan anak-anak masih belum masuk tahap belajar. Jika hal ini tidak
segera diatasi akan terus bertambah parah dan menyulitkan proses belajar
selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pemakalah dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Disleksia ?
1
2. Apa penyebab – penyebab Disleksia ?
3. Jelaskan apa saja ciri – ciri dan gejala Disleksia ?
4. Apa saja kelebihan anak yang menderita Disleksia ?
5. Bagaimana upaya atau cara menangani Disleksia ?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang
menjadi
tujuan dari pemakalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Disleksia
2. Untuk mengetahui penyebab – penyebab Disleksia
3. Untuk mengetahui ciri – ciri dan gejala Disleksia
4. Untuk mengetahui kelebihan anak yang menderita Disleksia
5. Untuk mengetahui upaya atau cara menangani Disleksia
D. Manfaat
Untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Disleksia
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Disleksia
3
Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi
dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal
akibat bawaan keturunan dari orang tua.
4
dalam membaca dan berbahasa. Sejumlah faktor yang diduga memicu
kelainan gen tersebut adalah:
Diagnosis Disleksia
5
Tes akademis. Pasien akan menjalani tes akademis yang dianalisis
oleh ahli di bidangnya.
Pengobatan Disleksia
6
Bekerja sama dengan guru di sekolah. Bicarakan kondisi anak
dengan guru di sekolah anak, kemudian diskusikan cara yang paling
tepat untuk membantu anak agar berhasil dalam pelajaran. Rutinlah
berkomunikasi dengan guru agar Anda mengetahui perkembangan
anak di sekolah.
Bicara dengan anak tentang kondisinya. Beri pemahaman pada
anak bahwa kondisi yang dialaminya dapat diperbaiki, sehingga anak
menjadi semangat untuk belajar.
Batasi menonton televisi. Batasi waktu anak menonton televisi, dan
sediakan waktu lebih banyak untuk belajar membaca. Pilih tema
bacaan yang menarik bagi anak, atau pilih tempat yang menyenangkan
untuk belajar agar anak tertarik membaca.
Bergabung dengan support group. Bergabunglah dengan kelompok
dukungan dengan kondisi yang sama. Pengalaman orang tua lain yang
memiliki anak dengan disleksia, dapat menjadi informasi berharga
guna meningkatkan kemampuan anak.
7
ketidakmampuan dalam membedakan dan memisahkan bunyi dari
kata-kata yang diucapkan. Sebagai contoh: Dennis tidak dapat
memahami makna kata “bat” (kelelawar) dan malahan mengeja satu
per satu huruf yang membentuk kata lain.
Selain itu anak yang mengidap disleksia memiliki kesulitan dalam
permainan yang mengucapkan bunyi-bunyi yang mirip, seperti salah
mengucap “cat” dan “bat”. Berikut akan diberikan ciri-ciri anak
disleksia yaitu:
a. Membaca dengan amat lamban dan terkesan tidak yakin atas apa yang
ia ucapkan.
b. Menggunakan jarinya untuk mengikuti pandangan matanya yang
beranjak dari satu teks ke teks berikutnya.
c. Melewatkan beberapa suku kata, frasa atau bahkan baris-baris dalam
teks.
d. Menambahkan kata-kata atau frasa-frasa yang tidak ada dalam teks
yang dibaca.
e. Membolak-balik susunan huruf atau suku kata dengan memasukkan
huruf huruf lain.
f. Salah melafalkan kata-kata dengan kata lainnya, sekalipun kata yang
diganti tidak memiliki arti yang penting dalam teks yang dibaca.
g. Membuat kata-kata sendiri yang tidak memiliki arti.
h. Mengabaikan tanda-tanda baca.
8
a. Tidak lancar dalam membaca
b. Sering terjadi kesalahan dalam membaca
c. Kemampuan memahami isi bacaan sangat rendah
d. Sulit membedakan huruf yang mirip
9
c. Kesulitan menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri,
misalnya
d. kesulitan untuk memilih kata yang tepat atau kesulitan menyusun kata
dengan benar.
e. Kurang memahami kata-kata yang memiliki rima, contohnya “putrid
menari sendiri”.
Gejala-gejala disleksia biasa akan lebih jelas ketika anak mulai belajar
membaca dan menulis di sekolah. Anak akan mengalami beberapa
kesulitan yang meliputi:
10
"Seolah-olah orang dengan disleksia cenderung menggunakan lensa
sudut lebar untuk melihat dunia, sementara yang lain cenderung
menggunakan telefoto, masing-masing yang terbaik dalam
mengungkapkan berbagai jenis detail," ucap Matthew H. Schneps dari
Universitas Harvard.1.
2. Mudah Menemukan Hal Aneh Secara Detail.
Anak dengan disleksia unggul dalam pemrosesan visual global dan
pendeteksian angka-angka mustahil. Ilmuwan disleksia Christopher
Tonkin menggambarkan kepekaannya yang tidak biasa terhadap 'hal-
hal yang tidak pada tempatnya'.
Ada begitu banyak orang dengan disleksia di bidang astrofisika yang
mendorong penelitian di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian.
Temuan mengonfirmasi bahwa mereka yang menderita disleksia lebih
baik dalam mengidentifikasi dan menghafal gambar yang kompleks.
3. Mengenali Pola Lebih Baik.
Anak dengan disleksia memiliki kemampuan untuk melihat
bagaimana berbagai hal terhubung untuk membentuk sistem yang
kompleks, dan untuk mengidentifikasi kesamaan di antara banyak hal.
Kekuatan seperti itu cenderung memiliki signifikansi khusus untuk
bidang-bidang seperti sains dan matematika, di mana representasi
visual adalah kuncinya
4. Bagus Dalam Pengetahuan Ruang.
Banyak orang dengan disleksia menunjukkan keterampilan yang
lebih baik dalam memanipulasi objek 3D dalam pikiran mereka.
Banyak arsitek dan perancang busana top dunia menderita disleksia.
5. Berpikir dengan Gambar
Orang dengan disleksia cenderung berpikir melalui gambar daripada
kata-kata. Penelitian di University of California menunjukkan bahwa
anak-anak dengan disleksia mengalami peningkatan memori dengan
pengenalan gambar.
6. Memiliki Kecerdasan Vsual dan Spasial
11
Anak dengan disleksia cenderung berpikir dalam bentuk visual atau
gambar dibandingkan kata-kata. Mereka bisa mengingat dengan baik
detil gambar yang sudah mereka lihat. Selain itu, anak dengan
disleksia juga memiliki kelebihan dalam kecerdasan spasial, yang
membuat mereka jago dalam memvisualisasikan apapun dalam bentuk
tiga dimensi di pikiran mereka. Tak heran jika banyak arsitek dan
desainer fashion kelas dunia ternyata juga merupakan orang-orang
dengan disleksia.
7. Sangat Kreatif
Cukup banyak seniman, aktor, dan musisi yang mengalami
disleksia, seperti Steven Spielberg, Walt Disney, Pablo Picasso,
Johnny Depp, dan masih banyak lagi. Meskipun mereka mengalami
kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah, nyatanya mereka
sukses dan mampu memberikan pengaruh melalui karya-karyanya.
Daya kreativitas yang sangat tinggi ini berkembang dengan baik
karena mereka harus terus menerus menemukan cara yang unik untuk
mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.
8. Berpikir Out Of The Box
Anak-anak disleksia bukan hanya problem solver yang baik, mereka
juga memiliki pendekatan baru dan mampu melihat hal-hal yang
sering dilewatkan oleh orang kebanyakan. Mereka sangat pandai
melihat hubungan di antara berbagai informasi dari berbagai disiplin
ilmu, yang membuat mereka sangat berpotensi menjadi inventor
ataupun pemikir out of the box. Ide-ide mereka orisinil dan tidak
konvensional. Seperti halnya yang dialami oleh Richard Branson yang
mengatakan bahwa disleksianyalah kelebihan terbaiknya
9. Rasa Ingin Tahu
Selalu penasaran dan ingin tahu adalah potensi lain yang dimiliki
oleh anak-anak dengan disleksia.Mungkin Anda sering lelah untuk
menjawab pertanyaan “kenapa” dari mereka. Namun rasa ingin tahu
yang tinggi seperti itulah yang sering mengantarkan orang pada
12
kesuksesan, karena dengan rasa ingin tahu tersebut, mereka akan
menemukan hal-hal baru. Seperti halnya Albert Einstein yang pernah
mengatakan bahwa sebenarnya dia tidak memiliki bakat istimewa,
hanya rasa penasaran yang tinggi.
10. Penglihatan Periferal Lebih Tajam
Orang dengan disleksia memiliki penglihatan periferal yang lebih
baik daripada kebanyakan orang. Artinya, mereka dapat dengan cepat
memotret keseluruhan adegan yang terlihat. Meskipun sulit untuk
fokus pada kata-kata individual, disleksia tampaknya membuatnya
lebih mudah untuk melihat secara luas.
11. Berpikir Strategis
Ternyata beberapa orang terkenal dan pengusaha di dunia seperti
Thomas Edison, Henry Ford, Richard Branson, Steve Jobs dan
Charles Schwab penyandang disleksia. Hal ini memungkinkan bagi
mereka untuk memiliki pemikiran yang strategis dan kreatif yang
dapat memberikan keuntungan nyata.
13
2. Meningkatkan semangat menghafal untuk anak, usaha memperbaiki
masalah menghafal kepada peserta didik yang tidak bisa mengeja atau
melafalkan huruf dan selanjutnya yaitu untuk meningkatkan motivasi
belajar pada anak.
1. Metode Multisensori
14
Metode yang memanfaatkan kamampuan visual dan auditori anak
dengan cara menamai huruf sesuai dengan bunyi
bacaannya. Contoh,huruf B yang dibunyikan eb, huruf C
dibunyikan ec, dan lain sebagainya.
3. Metode Linguistik
4. Metode Fernald
5. Metode Gillingham
Metode ini memerlukan lima jam pelajaran selama kurun waktu dua
tahun. Aktivitas pertama diarahkan pada belajar berbagai bunyi huruf
serta perpaduan huruf-huruf tersebut. Siswa akan menjiplak untuk
mempelajari berbagai huruf. Dari bunyi-bunyi tunggal huruf,
15
selanjutnya dikombinasikan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih
besar dan kemudian program fonik diselesaikan.
6. Analisis Glass
7. Metode Hegge-Kirk-Kirk
Metode ini dikembangkan oleh Hegge, Kirk dan Kirk pada tahun
1972. Diutamakan untuk meneliti kemampuan auditori siswa dengan
memadukan bunyi huruf, menuliskan perpaduan bunyi huruf menjadi
kata, lalu menyebutkan kata tersebut. Selanjutnya, menunjukkan kata
pada siswa dan memintanya menyebutkan bunyi huruf yang ada
dalam kata tersebut. Selanjutnya, siswa diminta untuk menuliskan kata
tersebut di atas kertas.
8. Neurological Impress
16
memudahkan siswa mengikuti program ini, proses pembelajaran
dimulai dari tingkat yang rendah dari kemampuan yang dimiliki siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37641015/JURNAL_DISLEKSIA
https://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-disleksia.html
https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/amelia-putri/mama-
perlu-tahu-inilah-ciri-ciri-disleksia-pada-anak/7
https://www.haibunda.com/parenting/20200605143348-60-144664/9-
kelebihan-anak-disleksia-yang-jarang-diketahui
https://journal.sociolla.com/lifestyle/potensi-kelebihan-anak-disleksia
https://hellosehat.com/parenting/disleksia/
18