Anda di halaman 1dari 12

BAHASA DAN MEMORI

Nama : I r m a Ya n i Ta r i g a n
NIM : 8186191006
Kelas : A Reguler 2018
FR

BAHASA DAN MEMORI

• Bahasa dan memori erat kaitannya. Ketika seseorang


berbicara sering terjadi pengaktifan kembali informasi atau
pengetahuan yang telah disimpan dalam otaknya.
Pemanggilan kembali (recall) informasi atau stimulus adalah
salah satu bentuk pengaktifan fungsi bahasa yang
tersimpan di dalam memori. Otak dapat menyimpan
informasi dari berbagai kategori/jenis pada tempat terpisah
untuk masing-masing kategori/jenis tersebut. Lima tipe
memori meurut Rose and Nicholl (2002:71), yaitu work
(kerja), implicit, remote (jarak jauh/janka panjang),
episodic, dan semantik.
FR

Macam-Macam Memori

• Menurut Penfield dan Roberts (1959: 228-230)


Menyebutkan ada tiga memori, yaitu memori pengalaman, memori konseptual dan memori kata.
a. Memori pengalaman adalah memori yang berkaitan dengan hal-hal di masa lalu dimana ada
suatu pengalaman yang bermakna maka pengalaman tersebut semakin diingat dan disimpan.
b. Memori konseptual adalah memori yang digunakan untuk membangun suatu konsep
berdasarkan fakta-fakta yang masuk ke dalam ingatan manusia. Contoh memori konseptual
misalnya, ketika anak-anak diperkenalkan dengan konsep kupu-kupu dan kemudian melihat
gambar kupu-kupu, maka anak tersebut akan membangun konsep mengenai binatang ini
sehingga pada akhirnya tersimpanlah konsep kupu-kupu itu dimemorinya.
c. Memori kata adalah memori yang mengaitkan konsep dengan wujud bunyi dari konsep
tersebut. Contohnya adalah apabila seseorang yang lupa nama suatu benda berarti dia gagal
memanfaatkan memori kata (Dardjowidjo, 2005: 274).
FR

Menurut Squire dan Kendel (1999)


• Membagi memori menjadi dua, yaitu memori nondeklaratif dan deklaratif.
• Memori deklaratif adalah memori yang berperan dalam memanggil (mengingat)
kembali peristiwa, fakta, kata, muka, musik atau segala atau peristiwa yang pernah
diketahui atau dialami selama hidup seseorang.
• Memori nondeklaratif merupakan perwujudan perubahan perilaku yang timbul
akibat adanya pengalaman tertentu atau adanya stimulus yang diterima. Memori
nondeklaratif bersifat instingtif, tidak secara alamiah atau permanen dimiliki
seseorang. Misalnya seekor monyet yang terbiasa diberikan makanan engan piring
akan melompat-lompat dengan girang ketika seseorang yang memegnag piring
mendekatinya. Demikian juga dengan keterampilan hewan-hewan sirkus yang
dilatih khusus sehingga mereka mampu mengingat apa yang dilatih kan dan
memahami perintah pawangnya.
FR
• Struktur ingatan dapat dibedakan menjadi tiga sistem, yaitu sistem ingatan
sensorik, memori jangka pendek (short term memory) dan memori jangka
panjang (long term memory). Sistem ingatan tersebut dikenal sebagai model
paradigma Atkinson dan Shiffrin yang telah disempurnakan oleh Tulving
dan Madigan (Solso, 1995).
• Memori jangka pendek adalah sebuah “memori pegangan” karena memoori
tersebut hanya menyimpan informasi dalam jangka waktu sesaat atau
temporer, jumlah terbatas, dan informasi itu akan mudah dan cepat
dilupakan.
• Dari memori jangka pendek, informasi ada yang selanjutnya masuk dalam
memori jangka panjang dan ada juga yang hilang atau terbuang. Jumlah
informasi yang dapat disimpan dalam memori jangka pendek biasanya
terbatas hanya sampai tujuh item tunggal, ditambah atau dikurangi dua
(Miller, 1956).
• Memori jangka panjang merupakan pengingatan kembali pengalaman dan
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya yang terorganisasi dalam
schema (kerangka mental). Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka
panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan
selamanya.
FR

• Memori sensori mencatat informasi atau stimulus yang masuk melalui salah
satu atau kombinasi dari panca indra, yaitu secara visual melalui mata,
pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, dan
rabaan melalui kulit. Bila informasi atau stimuli tersebut tidak diperhatikan
akan langsung terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi tersebut
ditransfer ke sistem ingatan jangka pendek. Sistem ingatan jangka pendek
menyimpan informasi atau stimuli selama sekitar 30 detik, dan hanya
sekitar tujuh bongkahan informasi (chunks) dapat disimpan dan dipelihara
di sistem memori jangka pendek dalam suatu saat.
• Setelah berada di sistem memori jangka pendek, informasi tersebut dapat
ditransfer lagi dengan proses pengulangan ke sistem ingatan jangka panjang
untuk disimpan, atau dapat juga informasi tersebut hilang/terlupakan karena
tergantikan oleh tambahan bongkahan informasi baru (displacement) (Solso,
1995). Selanjutnya setelah berada di sistem memori jangka panjang,
informasi tersebut dapat diperoleh kembali melalui strategi tertentu, atau
informasi tersebut terlupakan (gagal atau tidak dapat diperoleh kembali)
karena adanya kekurangan dalam sistem peng‐arsipannya.
FR
B. Kekuatan Ingatan

• Beberapa daerah sensoris dan motorik korteks cerebral di luar daerah


bahasa klasikal terlibat dalam aktivitas penyimpanan dan mengingat
kembali kata-kata dan citra (images) dari kamus mental kita. Memori
tentang nomor telepon, fakta-fakta, dan tempat sangat tergantung pada
perubahan kekuatan hubungan antar saraf.
• Sebaliknya aktivitas belajar dan mengingat akan keterampilan dan prosedur
cara lambat, seperti pengalaman seseorang ketika dia berusaha untuk
meningkatkan keterampilan bermain tenis, tampaknya melibatkan
mekanisme seluler yang mirip dengan mekanisme yang berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan otak. Memori keterampilan biasanya
melibatkan aktivitas motorik yang dipelajari melalui kegiatan berulang-
ulang, tanpa harus mengingat rincian informasi yang berhubungan dengan
keterampilan itu.
FR

• Proses memanggil kembali berlangsung sangat cepat, bisa hanya dalam hitungan
atau satuan mili detik. Mngingat adalah sesuatu yang bisa ditingkatkan atau
dipelajari. Kita bisa belajar memanggil kembali atau menyimpan/mengunci
informasi penting dalam sekejap sehingga mudah diakses. Mengingat informasi
perlu melibatkan berbagai komponen, baik komponen biologis maupun komponen
mental/psikis. Komponen biologis misalnya, kematangan otak, sedangkan
komponen psikis misalnya, minat, motivasi, percaya diri, dan konsentrasi. Banyak
contoh kegiatan sehari-hari yang memerlukan keterpaduan kerja dua kelompok
tersebut, misalnya ketika kita menelepon, mendnegar ceramah, atau kegiatan lain
yang memerlukan konsentrasi tinggi.
• Ketajaman ingatan bukanlah warisan atau bawaan sejak lahir, tetapi merupakan
sebuah keterampilan. Pengembangan daya ingat dapat dilakukan melalui
optimalisasi kapasitas otak. Telah ditemukan empat teknik asosiatif atau mnemonic
yang dipandang ampuh untuk mengoptimalkan kekuatan ingatan, yaitu teknik loci,
kata-kata seirama, akronim, dan pengindeksan. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadapretensi (memori), antara lain verbalisasi (vokalisasi), pengulangan, dan jenis
kelamin (gender).
FR

• Dalam psikologi belajar menunjukkan bahwa semakin banyak panca indra


atau kegiatan yang terlibat secara bersamaan, maka semakin lama daya
ingat atau memori seseorang, artinya proses belajar semakin efektif (Rose
and Nicholl, 2003). Pemaduan beberapa indra atau integrasi beberapa
kegiatan dalam waktu yang sama meningkatkan efektivitas penyerappan
informasi, bahkan seperti yang dikutip oleh Mukmini (2003:89) memori
akan bahasa, termasuk kosakata, yang dipelajari akan lama apabila dalam
suasana belajar tersebut diiringi anggota badan.
• Dalam aktivitas berbahasa, perlu memori. Aktivitas memori, kognisi,
persepsi, perhatian atau konsentrasi, emosi, gerakan anggota badan, dan
sistem panca indra diatur oleh otak (Bonny and Savary, 1990). Dikatakan
pula bahwa otak bertanggungjawab dalam mengendalikan gerakan, bahasa,
pendnegaran, penglihatan, penciuman, dan memori. Otak mampu
menjalankan fungsi yang sangat kompleks dan beragam. Salah satu
fungsinya dalah sebagai pengatur memori.
FR
• Retensi Dan Frekuensi Verbalisasi Kosakata

• Dalam hal belajar, cukup banyak teori dari hasil kajian yang berkaitan
dengan faktor-faktor berpengaruh terhadap taraf retensi (memori), antara
lain verbalisasi (vokalisasi yaitu cara bahsa anaj memadukan masukan
visual, auditori, kinestetik. Anak melihat, mendengar, membaca, melakukan
dan mengucapkannya dan ini cara terbaiknya, selanjutnya pengulangan
adalah membuat memori lebih panjang. Rose and Nicholl juga menemukan
bukti bahwa pengulangan merupakan tahapsangat penting dalam memori
jangka panjang. Terakhir jenis kelamin yaitu salah satu langka
pengoptimalan kekuatan pikiran melalui metode LEM Memori adalah
pengulangan yaitu ulangilah secara mentl apa yang ingin anda ingat.
FR

Memori Kosakata melalui Multisensori

• Salah satu kajian dalam psikologi belajar menunjukkan bahwa semakin


banyak pancaindra atau kegiatan yang terlibat secara bersamaan, semakin
lama daya ingat atau memori seseorang, artinya proses belajar semakin
efektif. Hasil kajian tersebut telah diterapkan dalam metode belajar cepat.
Namun, temuan tersebut belum dikaitkan dengan aspek neurolinguistik,
disajikan beberapa studi pustaka dan hasil penelitian bai yang mendukung
maupun yang mempertanyakan kemutlakan keberterimaan temuan tersebut.
Dengan penyajian seperti itu akan diketahui keberterimaan temuan Rose
dan Nicholl tersebut berdasarkan kajian teorits.
FR

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai