Anda di halaman 1dari 4

7.3.

4 Kalimat Verbal dan Kalimat Non Verbal


Kalimat verbal adalah kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang
predikatnya berupa kata atau frase yang berkategori verba. Sedangkan kalimat non verbal
adalah kalimat yang predikatnya bukan kata atau frasa verbal.
Berkenaan dengan banyaknya jenis atau tipe verba, dibedakan pula adanya kalimat
transitif yaitu kalimat yang predikatnya berupa verba transitif. Kalimat intransitif yaitu
kalimat yang tidak memerlukan objek. Kalimat aktif adalah yang predikatnya kata kerja
katif. Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Kalimat dinamis
adalah kalimat yang predikatnya berupa verba yang secara semantis enyatakan tindakan
dan kalimat statis adalah kalimat yang predikatnya berupa verba yang secara semantis
tidak menyatakan tindakan atau gerakan.
Contoh:
 Dia menendang bola ( kalimat transitif )
 Kakak menari ( kalimat intransitif )
 Abang menulis surat ( kalimat aktif )
 Surat ditulis kakak ( kalimat pasif )
 Mahasiswa itu pulang ( kalimat dinamis )
 Kambing itu sudah mati ( kalimat statis )
 Mereka bukan penduduk desa ini ( kalimat non verbal )

7.3.5 Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat


Kalimat bebas adalah kalimat yang mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap,
atau dapat memulai sebuah paragraf tanpa bantuan atau konteks lain yang
menjelaskannya. Sedangkan kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat berdiri sendri
sebagai ujaran lengkap atau menjadi pembuka paragraf.
Contoh:
Sekarang di Riau amat sukar mencari terubuk (KB). Jangankan ikannya, telurnya pun
sangat sukar diperoleh (KT). Kalau pun bisa diperoleh, harganya melambung selangit
(KT). Makanya, ada kecemasan masyarakat nelayan di sana bahwa terubuk yang spesifik
itu akan puna (KT).
7.3.6 Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang
diujarkan orang. Sedangkan kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan
sesuatu yang diujarkan orang lain.
Contoh kalimat langsung:
 “Apakah gurumu baik?” tanya Rian
 Kata orangtua zaman dahulu, “malu bertanya, sesat di jalan”.
 “ Jangan mendekat” bentak penjahat itu
 “ saya tidak senang pada sifatnya yang angkuh itu!” ujar Arman.

Contoh kalimat tidak langsung:


 Ali bertanya pada saya tentang baik tidaknya guru saya
 Orangtua zaman dahulu berkata bahwa malu bertanya sesat di jalan
 Penjahat itu mendekat agar aku tidak mendekatinya
 Arman mengatakan dia tidak menyukai orang itu karena sifatnya yang angkuh

Perbedaan Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

Kalimat Langsung Kalimat Tidak Langsung


Bertanda petik (“...”) dalam Tidak bertanda petik
ragam bahasa tulis
Intonasi bagian yang dikutip lebih Intonasi mendatar dan menurun
tinggi dari pada bagian lainnya pada bagian akhir kalimat
Kata ganti orang pada bagian Kata ganti orang dalam kalimat
kalimat orang tetap dikutip mengalami perubahan
Tidak berkata tugas Berkata tugas, seperti bahwa,
sebab, untuk dan supaya
Kalimat yang diberi tanda petik Hanya berbentuk berita
bisa berbentuk kalimat berita,
tanya atau perintah
7.3.7 Pengertian Kalimat Minor
Abdul Chaer dalam Linguistik Umum (2003:247) mengatakan, “Kalimat minor
disebut kalau klausanya tidak lengkap, walaupun hanya terdiri dari subjek, predikat,
objek, atau keterangan. Kalimat minor meskipun unsur-unsurnya tidak lengkap, namun
dapat dipahami karena konteksnya diketahui oleh pendengar maupun pembicara.
Contoh kalimat minor:
 Sedang makan! (sebagai kalimat jawaban dari kalimat tanya: Nenek sedang apa?)
 Halo!
 Cepat berangkat!
 Dilarang merokok
 Silakan duduk!

Menurut Kosasih (2003:61) mengatakan, “Kalimat minor adalah kalimat yang


mengandung satu unsur pusat. Unsur pusat yang sering digunakan dalam kalimat minor
berupa predikat. Kalimat minor umumnya digunakan sebagai jawaban atas suatu
pertanyaan, sebagai perintah, ataupun seruan.
Contoh:
 Besok pagi. ( sebagai jawaban atas pertanyaan Kapan Mahmud berangkat? )
 Kerjakan!
 Lari!
 Ani!

7.3.8 Jenis-Jenis Kalimat Minor


Dalam Dasar-dasar Analisis Sintaksis, Parera (2009:50) merumuskan jenis-jenis
kalimat minor menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Kalimat Minor Berstruktur
2. Kalimat Minor Tak Berstruktur

7.3.9 Kalimat Minor Berstruktur


Kalimat minor berstruktur adalah kalimat yang muncul sebagai pelengkap atau
penyempurnaan kalimat utu atau klausa sebelumnya dalam wacana. Kalimat minor ini
dapat melengkapi sebua klausa tunggal, kalimat dengan klausa setara, atau kalimat
denagn klausa bertingkat. Kalimat minor berstruktur dibedakan beradasarkan sumbernya
yaitu:
a. Kalimat Minor Elips
Kalimat elips mengisi satu tagmen secara utuh yang diturunkan dari sebuah klausa
tunggal.
Contoh:
 ( ia menyelesaikan pekerjaannya di kantor ). Lalu pulang.
 ( saya tidak melihat Ayah ). Dan Ibu.

Dalam kalimat minor elips ini pun dimaksudkan pula kalimat minor penggalan.
Contoh:
 ( anda sudah makan?) Sudah!
 ( saudara memukul anak itu?) Bukan!

Kalimat minor elips juga dapat berupa sebuah pemberitaan. Ia sebenarnya bagian dari
sebuah klausa tunggal.
Contoh:
 Hujan! (hujan turun)
 Kebakaran! (ada kebakaran)

Anda mungkin juga menyukai