Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca dalam hati adalah membaca dengan menggunakan ingatan visual (visual
memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati
adalah untuk memperoleh informasi.
Membaca nyaring atau membaca bersuara merupakan jenis kompentensi membaca yang
menuntut persyaratan yang ketat. Membaca nyaring bukan sekedar menyuarakan huruf. Jika
hal ini yang terjadi maka pemahaman pada materi yang dibaca akan gagal diperoleh.
Membaca nyaring atau membaca bersuara merupakan kelanjutan dari membaca pemulaan.
Pada membaca pemulaan tekanan ada pada kelancaran dan ketepatan penyuaraan huruf, pada
membaca nyaring difokuskan pada tekanan kata, lagu kalimat atau intonasi, jeda dan
menguasai tanda baca. Keempatnya harus tepat, jika ketepatan ini diabaikan maka murid
akan mengalami kesulitan pada waktu membaca dalam hati atau membaca intensif. Mereka
hanya bias membaca tetapi sulit menemukan pemahaman yang dikandung dalam bacaan.
Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan
mendengarkan dan berbicara. Minat membaca adalah keinginan untuk memperhatikan atau
melakukan kegiatan membaca serta memahami isi dari apa yang tertulis. Dengan membaca,
banyak informasi yang akan di peroleh sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membaca nyaring?
2. Apa saja keterampilan-keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring?
3. Apa pengertian membaca dalam hati?
4. Keterampilan yang dituntut pada membaca dalam hati?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian membaca nyaring.
2. Untuk mengetahui keterampilan-keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring.
3. Untuk mengetahui pengertian membaca dalam hati.
4. Untuk mengetahui keterampilan apa saja yang dituntut pada membaca dalam hati.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Membaca Nyaring
Membaca menurut KBBI adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis
(dengan melisankan atau hanya dalam hati). Sedangkan nyaring menurut KBBI adalah
keras, tinggi dan terang ( tentang suara, bunyi), lantang. Maka dapat disimpulkan bahwa
membaca nyaring merupakan kegiatan melihat serta memahami isi pada bacaan dengan
nada keras, tinggi dan lantang.
Secara umum membaca nyaring diartikan sebagai suatu kegiatan keterampilan
dan memahami isi bacaan yang rumit dan kompleks dengan ucapan, intonasi dan
perasaan. Oleh karena itu, dalam mengajar keterampilan-keterampilan membaca nyaring,
guru harus memahami proses komunikasi dua arah. Lingkaran komunikasi belumlah
lengkap jika pendengar belum memberi tanggapan secukupnya terhadap pikiran atau
perasaan yang diekspresikan oleh pembaca, memang tanggapan tersebut mungkin hanya
dalam hati, tetapi bersifat apresiatif, mempunyai nilai apresiasi yang tinggi.

Membaca nyaring memiliki manfaat bagi siswa, yakni;


1. Mampu memberikan siswa informasi baru.
2. Memperbanyak kosakata
3. Melatih daya imajinasi siswa melalui simakan dari hasil membaca nyaring.

Menurut Nurhadi(2008:11-14) membaca nyaring memiliki lima tujuan, yakni:


1. Membaca untuk tujuan studi (telaah ilmiah). Tujuan membaca ini berguna apabila
kitainin memahami secara detail dan menyeluruh isi buku, menangkap ide pokok atau
gagasan utama buku secara tepat dan mendapatkan informasi tentang sesuatu.
2. Membaca untuk tujuan menangkap garis besar bacaan. Tujuan membaca ini
menggunakan teknik membaca skimming, berguna apabila kita ingin menemukan
informasi dari surat kabar, buku ensiklopedi
3. Membaca untuk menikmati karya sastra seperti novel, cerpen, puisi dan drama.
Membaca yang mempunyai tujuaan menikmati biasanya dilakukan dengan santai.
4. Membaca untuk mengisi waktu luang dilakukan untuk mencari informasi dalam surat
kabar.
5. Membaca untuk mencari keterangan tentang suatu istilah dalam kamus.

5
B. Keterampilan-Keterampilan Yang Dituntut Dalam Membaca Nyaring
Dalam pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa membaca nyaring
menuntut banyak keterampilan. Daftar keterampilan berikut ini sangat menolong para
guru dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan dalam
membaca nyaring.

Kelas I:

1. Mempergunakan ucapan yang tepat.


2. Mempergunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata).
3. Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami.
4. Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti; titik(.), koma(,) ,tanda Tanya(?), tanda
seru(!).

Kelas II:

1. Membaca dengan terang dan jelas.


2. Membaca dengan penuh perasaan, espresi.
3. Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbanta-banta.

Kelas III:

1. Membaca dengar penuh perasaan, ekspresi.


2. Mengerti serta memahami bahan bacaan.

Kelas IV:

1. Memahami bacaan pada tingkat dasar.


2. Kecepatan mata dan suara; tiga patah kata satu detik.

Kelas V:

1. Membaca dengan pemahaman dan perasaan.


2. Aneka kecepataan membaca nyaring bergantung pada bahan bacaan.
3. Dapat membaca tanpa terus menerus melibatkan pada bahan bacaan.

Kelas VI:

1. Membaca nyaring dengan perasaan atau ekspresi.


2. Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan mempergunakan frase atau
susunan kata yang tepat.

6
Peningkatan Keterampilan-Keterampilan Dalam Membaca Nyaring.
Agar dapat membaca nyaring dengan baik, pembaca harusla menguasai keterampilan-
keterampilan persepsi (pengelihatan dan daya tangkap) sehingga dia mengenal dan memahami
kata-kata dengan cepat, yang sama pentingnya dengan hal ini adalah kemampuan
mengelompokkan kata-kata ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan baik
dan lancer. Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud pengarang,
pembaca biasanya menggunakan berbagai cara antaralain;
1. Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yang jelas.
2. Dia menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide yang lainnya.
3. Dia menerangkan kesatuan kata kesatuaan kata-kata yang tepat dan jelas.
4. Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tinggi
sampai akhir dan tujuan tercapai.
5. Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tepat.

C. Membaca Dalam Hati


Membaca dalam hati pada dasarnya adalah membaca dengan mempergunakan ingatan
visual (visual memory), melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam
hati adalah untuk memperoleh informasi.
Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa, mengemukakan bahwa membawa
dalam hati merupakan kunci bagi semua ilmu pengetahuan.
Dalam garis besarnya, membaca dalam hati dibagi atas;

1. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas, objektifnya meliputi sebanyak mungkin
teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tujuan dan tututan membaca ekstensif adalah untuk
memahami isi bacaan yang penting-penting dengan cepat sehingga dengan demikian membaca
secara efesien dapat terlaksana.
2. Membaca Survey
Membaca survey merupakan kegiatan meneliti terlebih dahulu apa yang akan kita
telaah/baca. Kita menyurvey bahan bacaan yang akan kita pelajari, yang akan kita telaah, dengan
jalan;
7
a. Memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku
yang bersangkutan.
b. Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku
yang bersangkutan.
c. Memeriksa, melihat bagan, skema, out line buku yang bersangkutan.

3. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita
bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tulisan untuk mencari serta mendapatkan
informasi.
Tujuan membaca sekilas adalah sebagai berikut;
a. Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat.
b. Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
c. Untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

4. Membaca Dangkal
Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuaan untuk memperoleh
pemahaman dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bacaan. Membaca
untuk kesenangaan di waktu segang; misalnya novel ringan, cerita pendek dan sebagainya. Dlam
membaca, seperti halnya membaca karya ilmiah, dapat dilakukan dengan santai tetapi
menyenangkan.
5. Membaca Intensif
Membaca intensif atau intensive reading adalah studi seksama, telaah teliti dan penangan
terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua
sampai empat halaman setiap hari. Kuensioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata,
telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif. Teks-
teks bacaan yang benar-benar sesuai dengan maksud ini harus dipilih oleh guru, baik dari segi
bentuk maupun isinya. Para pelajar atau mahasiswa yang berhasil pada tahap ini secara langsung
akan berhubungan dengan kualitas serta keserasian pilihan bahan bacaan tersebut.

8
Membaca intensif terbagi atas;

1. Membaca telaah isi (content study reading)


2. Membaca telaah bahasa (linguistic study reading)
Tujuan membaca intensif ini adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh
terhadap argument-argumen yang logis, urutan-urutan retoris atau pola-pola teks, pola-pola
simbolisnya. Nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan social, pola-pola sikap dan tujuan
sang pengarang dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Membaca dibagi menjadi dua, yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca
dalam hati terdiri dari membaca ekstensif dan membaca intensif. Membaca intensif mencakup
membaca survey, membaca sekilas dan membaca dangkal. Sedangkan, membaca intensif
mencakup membaca telaah isi (membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis dan
membaca ide-ide) dan membaca telaah bahasa (membaca bahasa dan membaca sastra).

Membaca dalam hati yang lancer sangat berguna bagi setiap orang yang ingin mencapai
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Cara membaca yang paling baik adalah membaca dalam
hati.

B. Saran

Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa kita harus bias menerapkan dan membedakan
antara membaca nyaring dan membaca dalam hati.

10
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, H.G. 2008. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
(Tarigan 2008:27).( Dawson (et al) 1936:215-2016). (Broughton (et al) 1978:91). (Taringan
2008:30). ( Taringan 1978:33). (Brooks 1964:173).

11
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hambanya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertongannya mungkin penulis tidak bisa
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Membaca Nyaring Dan
Membaca Dalam Hati, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon saran dan keritiknya.
Terimakasih.

Bulungihit, 12 November 2020

Penulis

2
MEMBACA NYARING DAN MEMBACA DALAM HATI
MAKALAH

Oleh;
NAMA : WINDA LESTARI
NPM : 2O520016

UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN 2021

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………..………………………………1


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………2
DAFTAR ISI ………………………………………………….………………………….3
BAB I PENDAHULUAN ……………………….……………………………………….4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………4
C. Tujuan ………………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………5
A. Membaca Nyaring …………………………………………………………….5
B. Keterampilan-Keterampilan Yang Dituntutut Dakam Membaca Nyaring ……6
C. Membaca Dalam Hati ………………………………………………………….7
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………..9
A. Kesimpulan …………………………………………………………………….10
B. Saran ……………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………11

Anda mungkin juga menyukai