Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA

KELAS VIII SEMESTER GASAL


TEKS EKSPOSISI

A. Kompetensi Dasar

4.6 Menyajikan gagasan, pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi berupa yang artikel
ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll)
secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, aspek
lisan

B. Indikator

4.6.1 Menentukan topik teks eksposisi


4.6.2 Menentukan kerangka teks eksposisi
4.6.3 Menyusun teks berita berdasarkan kerangka teks eksposisi
4.6.4 Menyunting teks eksposisi

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pembelajaran menggunakan group WA, peserta didik dapat:


1. Menentukan topik teks eksposisi
2. Menentukan kerangka teks eksposisi
3. Menyusun teks berita berdasarkan kerangka teks eksposisi
4. Menyunting teks eksposisi

D. Lembar Kerja Peserta Didik

1. Amatilah kebiasaan-kebiasaan baru yang terjadi selama pandemi covid-19 di


masyarakat.
2. Tentukan topik yang akan dibuat menjadi teks eksposisi.
3. Buatlah kerangka berdasarkan hasil pengamatan.
4. Peserta didik mengembangkan kerangka menjadi karangan teks eksposisi dengan
mempertimbangkan kaidah kebahasaan dan kelengkapan struktur teks.
5. Peserta didik mengunggah teks ke dalam group WA.
6. Peserta didik dengan bimbingan guru saling memberi masukan terhadap kekurangan hasil
karya eksposisi temannya.
7. Peserta didik menyunting teks eksposisi berdasarkan masukan dari temannya.
8. Kehadiran peserta didik ditentukan oleh hasil karya yang diunggah di group WA

Kunci Jawaban:
1. Mengamati kebiasaan-kebiasaan baru yang terjadi selama pandemi covid-19 di
masyarakat.
2. Topik : Physical Distancing 
3. Kerangka teks eksposisi :
1) Covid-19 menjadi pandemi
2) Menjaga kesehatan
3) Physical Distancing 
4. Pengembangan kerangka menjadi karangan teks eksposisi dengan mempertimbangkan kaidah
kebahasaan dan kelengkapan struktur teks.

Physical Distancing bagi Kesehatan


Covid-19 menjadi pandemi yang menyerang hampir semua negara, tak terkecuali di
Indonesia. Total kasus di Indonesia per 17 Juli 2020 sendiri sudah mencapai angka 83.130.
Angka yang sangat fantastis, bahkan pernah per hari pelonjakan kasus positif mencapai
hampir 2000 orang.

Rawannya kondisi Indonesia saat ini, menjadi tantangan bagi setiap individu untuk menjaga
kesehatannya masing-masing dan tidak melanggarnya aturan PSBB yang sudah ditetapkan
pemerintah. Contohnya ialah dengan semakin rajin mencuci tangan dan tetap
menerapkan physical distancing.

Physical distancing adalah pembatasan fisik. Kata tersebut digunakan untuk mengganti


kata social distancing atau pembatasan sosial. Dengan adanya pembatasan fisik dan tidak
berdekatan, maka akan menjaga kesehatan masyarakat agar terhindar dari virus korona yang
biasanya tersebar melalui droplet. Kita pun perlu melihat petugas kesehatan yang sudah
berjuang bagi kesembuhan para pasien seharusnya dihargai dan dijunjung tinggi oleh
segenap masyarakat.

5. Peserta didik mengunggah teks ke dalam group WA.


6. Peserta didik dengan bimbingan guru saling memberi masukan terhadap kekurangan hasil
karya eksposisi temannya.
7. Peserta didik menyunting teks eksposisi berdasarkan masukan dari temannya.
8. Kehadiran peserta didik ditentukan oleh hasil karya yang diunggah di group WA

E. Penilaian Keterampilan
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk : uraian
Amatilah kebiasaan-kebiasaan baru yang terjadi di sekitarmu yang berkaitan dengan pandemik
covid-19!
1. Tentukan topik berdasarkan hasil pengamatanmu!
2. Buatlah kerangka teks eskposisi berdasarkan hasil pengamatanmu!
3. Susunlah teks eksposisi berdasarkan kerangka tersebut!
4. Unggahlah teksmu ke WA group!
5. Berilah komentar terhadap hasil teks yang disusun temanmu!
6. Suntinglah teks eskposisimu berdasarkan komentar teman-temanmu!

KUNCI JAWABAN : (diberikan kepada siswa setelah siswa mengerjakan tugas)


1. Topik : Hidup Sehat
2. Kerangka teks eksposisi:
1) Kebiasaan dan kesadaran hidup sehat
2) Keresahan masyarakat
3) Gaya hidup
4) Menjaga kebersihan
3. Pengembangan Teks Eksposisi berdasarkan kerangka
Gaya Hidup Selama Pandemi

Pernyataan Pendapat (Tesis)
Sebagian orang bisa menyadari atau tidak, ada berbagai kebiasaan yang cenderung berubah
dalam keseharian mereka selama pandemi Virus Corona (Covid-19).
Beberapa kebiasaan hidup sehat disambut positif dari sudut pandang medis.

Argumentasi
Penyebaran virus corona yang semakin cepat semakin membuat kehidupan di masyarakat
tidak tenang. Di berbagai daerah sudah ada beberapa korban yang disebabkan oleh virus
corona sehingga masyarakat berusaha untuk hidup sehat.

Banyak hal dan faktor yang bisa mempercepat begitu juga memperlambat penyebaran virus
Corona, salah satunya adalah gaya hidup.Gaya hidup masyarakat sangat berperan besar.
Gaya hidup yang kurang bersih dan sehat dapat mendukung penyebaran pandemi ini.
Sehingga perlu ada perubahan di masyarakat yaitu dengan beberapa kebiasaan hidup sehat,
diantaranya adalah rajin minum air putih, olahraga, berjemur, makan buah dan sayuran,
menggunakan masker, maupun mencuci tangan.

Penegasan Ulang
Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kebersihan sekitar, perbanyak cuci tangan dan
kurangi interaksi sosial. Dengan semua pihak saling bekerja sama, semoga pandemi ini cepat
berakhir.

F. Materi
Langkah menulis teks eksposisi
1. Menentukan topik yang akan dibahas
2. Mengumpulkan data dan fakta yang berkaitan dengan topik yang sudah ditentukan
3. Menyusun kerangka teks eksposisi berdasarkan strukturnya, yaitu tesis (pernyataan umum),
rangkaian argumen, dan penegasan ulang.
4. Mengembangkan kerangka teks eksposisi yang telah disusun. Perhatikan aspek kebahasaan
dalam mengembangkan kerangka teks.

Cara penulisan judul yang tepat menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
berikut:

1. Setiap Huruf di Awal Kata Ditulis Dengan Huruf Kapital


Contoh :
2. Gunakan Huruf Kecil untuk Preposisi, Konjungsi, dan Interjeksi
Preposisi adalah kata depan yang diikuti oleh kata lainnya. Dilihat dari fungsinya, kata ini
memiliki fungsi untuk menjelaskan dan memberikan kesinambungan antara kata sebelum dan
kata selanjutnya. Yang termasuk dalam preposisi adalah: di, ke, pada, dalam, yaitu, kepada,
daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, dst.
Contoh judul menggunakan preposisi:
1) Surat dari Praha
2) Anak Perawan di Sarang Penyamun

Konjungsi adalah nama lain dari kata sambung. Kata ini memiliki fungsi untuk menghubungkan
kata-kata, kalimat-kalimat, dan ungkapan-ungkapan dan tidak memiliki makna khusus jika
berdiri sendiri. Kata-kata yang termasuk konjungsi termasuk dan, atau, tetapi, ketika,
seandainya, supaya, pun, seperti, oleh, karena, sehingga, bahwa, kalau, untuk, kemudian.

Contoh konjungsi dalam suatu judul:


1) Si Jamin dan Si Johan
2) Dahulu Kaya, kemudian Miskin: Sebuah Antologi Kisah

Interjeksi, adalah istilah lain untuk kata seru yang mengungkapkan isi hati dari si pembicara.
Kata ini relatif jarang ditemui pada judul karya-karya tulis serius, tetapi banyak menjadi pilihan
untuk narasi yang bersifat ekspresif. Contoh interjeksi adalah Alhamdulillah, duh, ih, cih, yuk,
wah, wow, amboi, ah, lho, dan lain-lain.
Perhatikan judul-judul berikut:
1) Gaya Busana Adik Alyssa Soebandono Ini Tidak Kalah dengan Kakaknya, lho!
2) Jalan-Jalan ke Malioboro, yuk!

3. Perhatikan Kaidah Huruf Kapital pada Kata Ulang


Pada dasarnya, kata ulang bisa didefinisikan sebagai kata yang telah mengalami pengulangan
(reduplikasi) pada kata dasarnya. Kata ulang murni (dwilingga) dan kata ulang semu harus
ditulis dengan huruf kapital di setiap awal kata karena sifatnya yang bisa dibilang tidak
mengalami perubahan apapun.
Seperti contoh-contoh berikut:
1) Pengalamanku Menyembelih Biri-Biri di Hari Raya Kurban
2) Hidup Si Kupu-Kupu Malam
3) Sayap-Sayap Kenangan

Sedangkan bentuk kata ulang sebagian, kata ulang berimbuhan, kata ulang dwipurwa, dan kata
ulang perubahan—semua yang sederhananya sudah mengalami perubahan bentuk—hanya
ditulis kapital pada huruf pertama kata ulang.
Seperti pada judul-judul berikut ini:
1) Kapolres Situbondo: Gerak-gerik Ibu Korban Mencurigakan
2) Berjalan-jalan di Kota Surabaya
3) Cerai-berai Negeriku

Langkah Menyusun Paragraf Padu


1. Pilihlah tema atau topik yang akan dibahas dalam paragraf.
2. Buatlah kalimat utama yang memuat ide pokok atau masalah yang akan dibahas dalam
paragraf.
3. Letakkan kalimat utama tersebut di awal, akhir, atau awal dan di akhir paragraf. Letak kalimat
utama ini tergantung jenis paragraf apa yang hendak dibuat, bisa deduktif, induktif, atau
deduktif-induktif.
4. Buat beberapa kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama. Hubungkan antar kalimat
dengan konjungsi atau kata hubung.
5. Membaca keseluruhan paragraf yang telah disusun. Perbaiki apabila ada kalimat yang belum
padu dengan kalimat lain.

Anda mungkin juga menyukai