PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, diantaranya meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,
satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Minggir mengacu pada standar nasional
pendidikan yang terdiri atas standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
Kurikulum SMP Negeri 1 Minggir disusun mengacu pada SI dan SKL serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional (BSNP) dan ketentuan lain yang
berlaku.
Kondisi keadaan dan Potensi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Minggir
1. Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 MINGGIR.
2. No. Statistik Sekolah : 201.040.206.012
3. Tipe Sekolah : B
4. Alamat Sekolah : Prayan, Sendangsari , Minggir, Sleman, DIY
5. Telepon/HP/Fax : 0274 7492391
6. Status Sekolah : Negeri
7. Nilai Akreditasi Sekolah : 94,70 ( A )
7. Surat Edaran Gubernur Provinsi DIY Nomor 423.5/0912 tahun 2005 tentang
Penerapan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa.
8. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan provinsi DIY Nomor 434/437 tahun 2004
tentang mata Pelajaran Bahasa Jawa.
9. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DIY Nomor 431 tahun 2006
tentang Implementasi Permendiknas Nomor 22, 23, dan 24 tahun 2006.
B. Visi Sekolah
Visi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Minggir dengan motto :
A. Struktur Kurikulum
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 6 ayat ( 1 ) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum,
kejuruan dan khusus pada jenjang dasar dan menengah terdiri atas :
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Tabel1.Cakupan Kelompok Mata pelajaran
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama.
Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.
Substansi mata pelajaran IPA belum terpadu dan IPS sudah merupakan ” IPS
Terpadu ” . Jumlah jam pelajaran per minggu di SMP Negeri 1 Minggir adalah 43 jam
pelajaran dengan 40 menit tiap jam pelajarannya. Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran .
Kurikulum SMP Negeri 1 Minggir memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri.
Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Minggir
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3 3 3 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 5 5 4
4. Bahasa Inggris 6 6 6 4
5. Matematika 6 6 6 4
8. Seni Budaya 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
02. Elektronika 2 2 2
32
Jumlah 43 43 43
Rambu – rambu
1) Satuan Pendidikan yang mampu mengembangkan SK dan KD beserta Silabusnya
dapat melaksanakan mulok sendiri. Penetapan oleh satuan pendidikan dan hasilnya
dilaporkan kepada Dinas Pendidikan setempat. Di SMP Negeri 1 Minggir sudah
mampu mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
2. BERBICARA
(MICARA) 2.1. Bercerita pengalaman bergotong
royong di lingkungan tempat tinggal
Mengungkapkan gagasan atau lingkungan sekolah sesuai
ragam wacana lisan sastra dengan unggah-ungguh berbentuk
dalam kerangka budaya Jawa. geguritan.
4. MENULIS
(NULIS) 4.1. Menulis cerita atau
pengalaman bergotong
Mengungkapkan gagasan wacana royong di lingkungan
tulis sastra dalam kerangka budaya tempat tinggal atau
Jawa. lingkungan sekolah
dalam bentuk
geguritan.
6. BERBICARA
(MICARA) 6.1. Menceritakan dan menanggapi
wacana tata krama berjalan.
Mengungkapkan gagasan
ragam wacana lisan nonsastra 6.2. Menceritakan dan menanggapi
dalam kerangka budaya Jawa. wacana peringatan hari besar
nasional.
7. MEMBACA
(MACA) 7.1. Mengungkapkan dan menanggapi isi
wacana tata krama berjalan.
Memahami wacana tulis
nonsastra dalam kerangka 7.2. Mengungkapkan dan menanggapi isi
budaya Jawa. wacana peringatan hari besar
nasional.
8. MENULIS
(NULIS) 8.1. Mengungkapkan dan menanggapi
wacana tata krama berjalan.
Mengungkapkan gagasan
wacana tulis nonsastra dalam 8.2. Mengungkapkan dan menanggapi
kerangka budaya Jawa. wacana peringatan hari besar
nasional.
2. BERBICARA
(MICARA) 2.1. Melagukan tembang pangkur.
3. MEMBACA
(MACA) 3.1. Membaca wacana wangsalan,
membaca geguritan.
Memahami wacana tulis sastra
dalam kerangka budaya Jawa. 3.2. Mengungkapkan dan menanggapi
nilai-nilai moral karya sastra prosa
(fiksi).
4. MENULIS
(NULIS) 4.1. Menulis wangsalan.
6. BERBICARA
(MICARA) 6.1. Menceritakan dan menanggapi wacana
rambu-rambu kelalulintasan sesuai
Mengungkapkan gagasan unggah-ungguh.
ragam wacana lisan nonsastra
dalam kerangka budaya Jawa. 6.2. Mengungkapkan dan menanggapi isi
wacana lisan pertanian tradisional dan
modern.
7. MEMBACA
(MACA) 7.1. Membaca dan menanggapi wacana
sederhana pertanian tradisional
Memahami wacana tulis beraksara Jawa.
nonsastra dalam kerangka
budaya Jawa. 7.2. Membaca dan menanggapi wacana
sederhana pertanian modern beraksara
Jawa.
8. MENULIS
(NULIS) 8.1. Menulis karangan rambu-rambu
kelalulintasan beraksara Latin.
Mengungkapkan gagasan
wacana tulis nonsastra dalam 8.2. Menulis karangan sederhana rambu-
kerangka budaya Jawa. rambu kelalulintasan beraksara Jawa.
2. BERBICARA
(MICARA) 2.1. Mempraktekan dan mendiskusikan
praktik dalam membaca cerpen.
Mengungkapkan gagasan ragam
wacana lisan sastra dalam 2.2. Melagukan tembang Sinom dan
kerangka budaya Jawa. Dhandanggula.
3. MEMBACA
(MACA) 3.1. Menanggapi naskah cerpen kegiatan
sekolah.
Memahami wacana tulis sastra
dalam kerangka budaya Jawa. 3.2. Menanggapi naskah cerpen kegiatan
lingkungan tempat tinggal.
4. MENULIS
(NULIS) 4.1. Menulis cerkak atau cergam kegiatan
sekolah.
Mengungkapkan gagasan
wacana tulis sastra dalam 4.2. Menulis cerkak atau cergam kegiatan
kerangka budaya Jawa. lingkungan tempat tinggal.
6. BERBICARA
(MICARA) 6.1. Praktik pranatacara kegiatan sekolah
atau lingkungan tempat tinggal.
Mengungkapkan gagasan
ragam wacana lisan nonsastra 6.2. Mendiskusikan praktik pranatacara.
dalam kerangka budaya Jawa.
6.3. Praktik sesorah kegiatan sekolah atau
lingkungan tempat tinggal.
7. MEMBACA
(MACA) 7.1. Membaca teks MC kegiatan sekolah
atau di masyarakat.
Memahami wacana tulis
nonsastra dalam kerangka 7.3. Membaca teks sesorah kegiatan
budaya Jawa sekolah atau kegiatan di masyarakat.
8. MENULIS
(NULIS) 8.1. Menulis teks sesorah kegiatan sekolah.
NO ASPEK KEBAHASAAN
1. MENYIMAK
Memahami wacana lisan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
2. BERBICARA
Mengungkapkan gagasan ragam wacana lisan nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
3. MEMBACA
Memahami wacana tulis nonsastra dalam kerangka budaya Jawa
4. MENULIS
Mengungkapkan gagasan wacana tulis nonsastra dalam kerangka budaya Jawa.
sistem 1.1.
1 1 Menerang kan jenis-jenis
1. Memahami
gelombang radio.
pemancaran dan
penerimaan gelombang 1.2. Menerang kan skema pesawat
radio pemancar FM
radio
1.3. Memahami komponen yang
digunakan pada bagian-bagian
radio penerima FM
2.1. Memahami skema pesawat
2. Membuat pesawat radio radio penerima FM
penerima FM 2.2. Mampu memasang komponen
pada PCB pesawat radio
penerima FM
2.3. Mampu menyoldir komponen
pada PCB pesawat radio
penerima FM
2.4. Memahami cara mencoba
pesawat radio penerima FM
yang telah selesai dibuat
Mekanisme Pelaksanaan
a. Kegiatan pengembangan diri diberikan dan diluar jam pelajaran ( ekstrakurikuler )
dibina oleh guru guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan Kepala Sekolah.
b. Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan pada jam pelajaran (intrakurikuler )
yaitu Bimbingan Konseling ( BK).
c. Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan pada jam ekstrakurikuler adalah :
1. KIR (Karya Ilmiah Remaja)
2. Musik
3. Sepak bola
4. Basket
5. Volly ball
6. Seni tari
7. Membatik
8. Olimpiade MIPA
9. Kerawitan
10. Kelompok Band
11. Kepramukaan
12. Seni baca tulis Al’quran / Iqra’
13. Tonti
14. Elektronika
15. Majalah Dinding / Mading
16. Buletin
Nilai-nilai Karakter
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang
lain.
d. Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya
ke semua orang.
e. Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
a. Peduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
5. Nilai kebangsaan
Perancangan
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap penyusunan rancangan antara lain:
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan
pendidikan karakter yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter peserta didik
direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan pembelajaran
pada mata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui
kegiatan ekstra kurikuler.
2. Mengembangkan materi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan di sekolah
3. Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi,
fasilitas, jadwal, pengajar/fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi)
4. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pembentukan karakter di
sekolah
Perencanaan kegiatan program pendidikan karakter di sekolah mengacu pada jenis-jenis
kegiatan, yang setidaknya memuat unsur-unsur: Tujuan, Sasaran kegiatan, Substansi
kegiatan, Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, Mekanisme Pelaksanaan,
Keorganisasian, Waktu dan Tempat, serta fasilitas pendukung.
Implementasi
E. Pembiasaan
Tujuan Pembiasaan pendidikan karakter pada dasarnya adalah mendorong lahirnya anak-
anak yang baik (insan kamil). Tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik akan
mendorong peserta didik tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan
berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar dan memiliki tujuan
hidup. Masyarakat juga berperan membentuk karakter anak melalui orang tua dan
lingkungannya.
Beban belajar SMP Negeri 1 Minggir dilaksanakan dengan menggunakan system paket.
Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah
ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam
satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk
mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
G. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya
a. Kompleksitas ( kesulitan dan kerumitan materi )
Tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pelaksanaanya menuntut :
1) Guru
a) memahami kompetensi yang harus dicapai siswa.
b) Kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.
2)Waktu
Cukup lama karena perlu pengulangan.
3)Penalaran dan kecermatan siswa yang tinggi
b. Kemampuan sumber daya dukung.
1) ketersediaan tenaga
2) sarana dan prasara pendidikan yang sangat dibutuhkan
3) biaya operasional pendidikan
4) managemen sekolah
5) kepedulian stakeholders sekolah
c. Intake (tingkat kemampuan rata-rata) siswa
1) KKM kelas VII dapat didasarkan pada hasil seleksi PSB, NUN, Raport kelas VI
SD, tes seleksi masuk atau psikotes.
KKM MP KKM SK
4 PKn 75 75 75
5 Bahasa Indonesia 75 75 75
6 Bahasa Inggris 75 75 75
7 Bahasa Jawa 75 76 77
8 Matematika 75 77 78
9 IPA 75 76 78
10 IPS 75 76 77
11 Seni Musik 75 75 75
12 Seni Rupa 75 75 75
13 Seni Tari 75 75 75
14 Pendidikan Jasmani 75 75 75
15 Elektronika 75 75 75
Bagi siswa yang tidak memenuhi KKM pada mata pelajaran tertentu perlu diberikan remidial
oleh guru mata pelajaran. Remidial bisa dilakukan dalam bentuk tugas dan program remideal
dilakukan antara dua sampai dengan empat kali atau sampai mencapai KKM. Nilai yang
Bagi siswa yang sudah mencapai atau melebihi KKM berhak mendapat pengayaan
oleh guru dengan nilai yang diperhitungkan. Penghitungan nilai didasarkan pada nilai
tertinggi dari perolehan nilai yang dicapai siswa. Bentuk pengayaan dirancang oleh masing
masing guru mata pelajaran.
H. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas SMP Negeri 1 Minggir sesuai dengan SK Dirjen Mandikdasmen No:
12/C/Kep/TU/2008 adalah :
2) Tidak terdapat nilai dibawah KKM maksimal 4 mata pelajaran pada semester genap.
3) Kehadiran minimal 95 %
Bagi siswa yang tidak naik kelas sebanyak 1 kali boleh mengulang lagi.
Bagi siswa yang tidak naik kelas 2 kali tidak boleh mengulang lagi (
dipersilahkan pindah ke sekolah lain ).
Rata-rata ulangan harian, Ulangan Tengah semester, dan Ulangan Akhir semester
bobotnya adalah 5 : 2 : 3
Nilai ulangan harian 1,2 dan 3 = 60, 75, 65 rata-ratanya (60+75+65)/3= 66,67
Bagi siswa-siswi yang tidak naik kelas diberi kesempatan untuk mengulang proses
pembelajaran kembali pada tingkatan kelas yang sama mulai dari semester 1 (satu) dan
dilanjutkan sampai semester 2 (dua) dan mengikuti ulangan kenaikkan kelas. Dan bagi siswa-
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan,
melakukan perbaikan pembelajaran dan menentukan keberhasilan belajar siswa. Jenis-
jenis ulangan adalah :
1) Ulangan Harian, adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi siswa setelah menyelesaiakn satu kompetensi dasar (KD)
atau lebih.
2) Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah melaksanakan 8 s.d 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada periode tersebut.
3) Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi siswa di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
4) Ulangan kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir
semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa di akhir semester
genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
5) Sekolah wajib memiliki pedoman untuk menentukan persentase antara hasil ulangan
harian/tugas, midsemester dan ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas
dalam menentukan nilai Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS).
Ulangan harian dilakukan tiap akhir KD dan apabila belum tuntas maka siswa akan
diremidi minimal sebanyak 3 kali sampai nilainya tuntas.Bagi yang sudah tuntas
siswa akan mendapat pengayaan materi. Aturan ini berlaku juga untuk Ulangan
Tengah Semester.
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), siswa dinyatakan lulus apabila :
2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran berikut .
c. Estetika
3. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
(Menyesuaikan Juknis Ujian Sekolah dari Dinas Pendidikan Provinsi tahun yang
bersangkutan ).
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Pelaksanaan les sore diisi dengan penyampaian soal-soal ujian nasional dan dibahas oleh
guru bidang studi masing-masing. Bapak/ibu guru akan menyampaikan trik trik
mengerjakan soal dengan cepat dan tepat. Setiap anak diberikan seperangkat soal untuk
dibahas.Apabila bapak/ibu guru penyaji materi Ujian Nasional berhalangan hadir pada hari
les yang sudah ditentukan maka dimohon untuk bisa menukarkan jadwal lesnya dengan
bapak/ibu guru yang lain atau menghubungi kurikulum sehingga kurikulum akan
mencarikan bapak/ibu guru penggantinya supaya kegiatan les selalu dapat terlaksana baik
9 tidak kosong ). Kehadiran siswa di catat dan akan digunakan pemantauan oleh
Bimbingan Konseling. Berdasarkan kehadiran siswa akan dipanggil siswa-siswa yang
tidak pernah datang les tanpa keterangan ( Alpa ) oleh pihak sekolah ( BK ) untuk
2. Melakukan Try Out Ujian Nasional seminggu 4 kali pada hari Selasa, Rabu, Kamis dan
Jum’at dimulai pada pukul 06.00 – 06.50 WIB pada semester 2 dimulai sekitar bulan
Februari.
4. Mengadakan Try Out UN kerja sama SMP N 1 Minggir dengan lembaga bimbingan
belajar ( Primagama Godean, dll )
6. Mengadakan doa bersama dan belajar bersama di malam hari di SMP N 1 Minggir
menjelang Pelaksanaan Ujian Nasional.
Setelah pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional bagi siswa kelas IX ada kegiatan
pengembalian buku –buku perpustakaan yang diatur waktunya sesuai dengan jadwal
yang ada dan diharapkan untuk selalu masuk tiap hari Senin dan Kamis sehingga kalau
ada informasi informasi penting yang ada hubungannya dengan Ujian Nasional bagi
kelas IX bisa segera disampaikan.
Bagi siswa-siswi yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengulang proses
pembelajaran kembali di kelas IX mulai dari semester 1 (satu) dan dilanjutkan sampai
semester 2 (dua) dan mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah sampai siswa tersebut
dinyatakan lulus dari SMP Negeri 1 Minggir dengan diberikan tambahan materi secara
intensif oleh guru dan selalu diberikan pendampingan selama proses pembelajarannya..
Bagi siswa-siswi yang lulus , diharapkan setelah pengumuman pendaftaran ujian masuk
ke SLTA atau sekolah yang lebih tinggi tingkatannya untuk mengisi blangko isian tentang
tingkatan pendidikan yang diikuti dan sekolah tersebut negeri/swasta. Hal ini sangat
berguna bagi sekolah untuk melacak lulusannya.
1) Pramuka
2) Sepak bola
3) Tenis meja
4) Volly ball
5) Basket
6) Seni music
7) Seni baca tulis Al’quran
8) Tonti
a. Untuk melaksanakan pendidikan kecakapan hidup yang tertuang pada item c, SMP
Negeri 1 Minggir bekerja sama dengan satuan pendidikan formal lain dan /atau
nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
Ekstra kurikuler yang sebagai Pendidikan berbasis keunggulan local antara lain :
1) KIR ( Karya Ilmiah Remaja )
2) Baca tulis Al’quran
3) Olimpiade MIPA
4) Mading
5) Membatik
6) Kerawitan
7) Band
8) Seni Tari ( Badui )
9)
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu Efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk mulok, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran pada SMP N 1 Minggir. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, dan libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari hari besar Nasional dan hari libur khusus. Minggu
efektif di SMP N 1 Minggir ada 48 minggu dan hari efektif 288 hari efektif.
Tabel 3.1. Alokasi Waktu pada kalender Pendidikan SMP Negeri 1 Minggir
No Kegiatan Alokasi Keterangan
Waktu
1 Minggu efektif belajar 38 minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada
setiap satuan pendidikan.
2 Jeda tengah semester 2 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antar semester 2 minggu Antara semester I dan II
4 Libur akhir tahun pelajaran 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahunp pelajaran.
5 Hari libur keagamaan 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
Sesuai dengan acuan penetapan kalender pendidikan maka SMP Negeri 1 Minggir
memakai pedoman berdasarkan :
a. Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
b. Program kegiatan SMP Negeri 1 Minggir.
d. Mematuhi aturan-aturan social yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
e. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi
dalam lingkungan nasional.
q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
d. Estetika;
3) Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi.
5) Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
sesuai dengan tuntunan agamanya.
11) Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, dan aman dalam kehidupan
sehari-hari.
12) Memahami hak dan kewajiban diri dan orng lain dalam pergaulan di masyarakat.
8) Menerapkan hidup bersih, sehat bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
d. Estetika
2) Menghargai karya seni, budaya dan keterampilan sesuai denngan kekhasan local.
1) Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang dengan memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.
2) Mencari dan menerapkan berbagai informasi tntang potensi sumber daya local untuk
menunjang hidup bersih, sehat bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
1) Menerapkan tata cara membaca Al’quran menurut tajwid, mulai dari cara
membaca”Al”-Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada menerapkan
hokum bacaan mad dan waqaf.
3) Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qannah dan tasawuh dan
menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan
namimah.
5) Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad saw dan para sahabat serta
menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di nusantara.
1) Menjelaskan karya Alloh dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan.
3) Bertanggungjawab terhadap diri dan sesama, masyarakat dan gereja sebagai orang
yang sudah diselamatkan.
2) Memahami ajaran Sad Ripu, Sad Atatayi, Sapta Timira sebagai aspek diri yang
harus dihindari.
1) Beriman kepada Tuhan Yang maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui fungsi
serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (Samadhi), dan kebijaksanaan
(panna).
3) Beribadah (kebaktian ) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masing-
masing aliran.
4) Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa
utama Buddha.
5) Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kratif untuk memecahkan
masalah.
f. Pendidikan Kewarganegaraan.
4) Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
g. Bahasa Indonesia
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
4) Menulis
h. Bahasa Inggris
1) Mendengarkan
2) Berbicara
3) Membaca
5) Menulis
i. Matematika
3) Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe
untuk mendapatkan informasi keruangan.
l. Seni Budaya
Seni Rupa
Seni Musik
Seni Tari
Seni Teater
2) Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat
3) Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya
punggung.
n. Keterampilan
Kerajinan
2) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan jahit dan sulam dengan ragam
hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya.
5) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik sayat dan ukir
dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya.
Teknologi Budidaya
3) Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya ikan air tawar dan ikan hias
air tawar di dalam kolam.
Teknologi Pengolahan
A. Silabus
1. Pengertian silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran/tma tertntu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.
2. Landasan Pengembangan Silabus
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (2): Sekolah dan Komite sekolah,
atau madrasah dan komite madrasah, mengmbangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi dinas Kabupatn/kota yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK,
dan departemen yang mengani urusan pemerintahan di bidang agama untuk
MI, MTs, MA, dan MAK.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 : Perencanaan Proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
3. Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus
a. Ilmiah ( Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan )
b. Relevan ( Cakupan kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik )
c. Sistematis ( Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi )
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia
maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral
sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup
pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-
nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan
potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang
dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan
kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah
SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil,
berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal
maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai
dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:
1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan materi;
2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia;
3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk
mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan
ketersedian sumber daya pendidikan.
B. Tujuan
Pendidikan Agama Islam di SMP/MTs bertujuan untuk:
Al-Qur’an
1. Menerapkan Hukum 1.1 Menjelaskan hukum bacaan bacaan ”Al”
bacaan ”Al” Syamsiyah Syamsiyah dan ”Al”Qomariyah
dan ”Al”Qomariyah 1.2 Membedakan hukum bacaan bacaan ”Al”
Syamsiyah dan ”Al”Qomariyah
1.3 Menerapkan bacaan bacaan ”Al” Syamsiyah
dan ”Al”Qomariyah dalam bacaan surat-surat
Al-Qur’an dengan benar
Aqidah
2. Meningkatkan keimanan 2.1 Membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan
kepada Allah SWT dengan sifat-sifat Allah
melalui pemahaman sifat- 2.2 Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur’an yang
sifatNya berkaitan dengan sifat-sifat Allah SWT
2.3 Menunjukkan tanda-tanda adanya Allah SWT
2.4 Menampilkan perilaku sebagai cermin
keyakinan akan sifat-sifat Allah SWT
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4.1 Menjelaskan pengertian tawadhu, ta’at, qana’ah
terpuji dan sabar
4.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadhu,
ta’at, qana’ah dan sabar
Membiasakan perilaku tawadhu, ta’at, qana’ah dan
sabar
Fiqih
5. Memahami ketentuan – 5.1 Menjelaskan ketentuan –ketentuan mandi wajib
ketentuan thaharah Menjelaskan perbedaan hadas dan najis
(bersuci)
Al-Qur’an
9. Menerapkan hukum 9.1 Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin
bacaan nun mati/tanwin dan mim mati
dan mim mati 9.2 Membedakan hukum bacaan nun mati/tanwin
dan mim mati
9.3 Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan
mim mati dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an
dengan benar.
Aqidah
10. Meningkatkan keimanan 10.1 Menjelaskan arti beriman kepada Malaikat
kepada Malaikat 10.2 Menjelaskan tugas-tugas Malaikat
Akhlak
11. Membiasakan perilaku 11.1 Menjelaskan arti kerja keras, tekun, ulet dan
terpuji teliti
11.2 Menampilkan contoh perilaku kerja keras,
tekun, ulet, dan teliti
11.3 Membiasakan perilaku kerja keras, ulet, tekun
dan teliti
Fiqih
12. Memahami tatacara shalat 12.1 Menjelaskan ketentuan – ketentuan shalat
Jum’at jum’at
12.2 Mempraktekkan shalat jum’at
13. Memahami tatacara shalat 13.1 Menjelaskan shalat jama’ dan qashar
jama’ dan qashar 13.2 Mempraktekkan shalat jama’ dan qashar
Al-Qur’an
1. Menerapkan hukum 1.1 Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra
bacaan Qalqalah dan Ra 1.2 Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra
dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an dengan
benar.
Aqidah
2. Meningkatkan keimanan 2.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Kitab-
kepada Kitab-kitab Allah kitab Allah
2.2 Menyebutkan nama Kitab-kitab Allah SWT
yang di turunkan kepada para Rasul
2.3 Menampilkan sikap mencintai Al-Qur’an
sebagai Kitab Allah
Akhlak
3. Membiasakan perilaku 3.1 Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakkal
terpuji 3.2 Menampilkan contoh perilaku zuhud dan
tawakkal
3.3 Membiasakan perilaku zuhud dan tawakkal
dalam kehidupan sehari-hari.
Fiqih
5. Mengenal tatacara shalat 5.1 Menjelaskan ketentuan shalat sunnat rawatib
sunnat 5.2 Memperaktikkan shalat sunnat rawatib
Al-Qur’an
10. Menerapkan hukum 10.1 Menjelaskan hukum bacaan mad dan waqaf
bacaan mad dan waqaf 10.2 Menunjukkan contoh hukum bacaan mad dan
waqaf dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an
10.3 Mempraktikkan bacaan mad dan waqaf dalam
bacaan surat-surat Al-Qur’an
Aqidah
11. Meningkatkan keimanan 11.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada
kepada Rasul Allah Rasul Allah
11.2 Menyebutkan nama dan sifat-sifat Rasul Allah
11.3 Meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW
Akhlak
12. Membiasakan perilaku 12.1 Menjelaskan adab makan dan minum
terpuji 12.2 Menampilkan contoh adab makan dan minum
12.3 Memperaktekkan adab makan dan minum
dalam kehidupan sehari-hari
14. Memahami hukum Islam 14.1 Menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan
tentang hewan sebagai haram dimakan
sumber bahan makanan 14.2 Menghindari makanan yang bersumber dari
binatang yang diharamkan.
Kelas , IX Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Aqidah
3. Meningkatkan keimanan 3.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Hari
kepada Hari Akhir Akhir
3.2 Menyebutkan ayat Al-Qur’an yang berkaitan
dengan hari Akhir
3.3 Menceritakan proses kejadian kiamat sughro
dan kubro seperti terkandung dalam Al-Qur’an
dan Al-Hadits
Akhlak
4. Membiasakan perilaku 4.1 Menjelaskan pengertian qana’ah dan tasamuh
terpuji 4.2 Menampilkan contoh perilaku qana’ah dan
tasamuh
4.3 Membiasakan perilaku qana’ah dan tasamuh
dalam kehidupan sehari-hari.
Aqidah
10. Meningkatkan keimanan 10.1 Menyebutkan ciri-ciri beriman kepada qadha
kepada Qadha dan dan qadhar
Qadhar 10.2 Menjelaskan hubungan antara qadha dan
qadhar
10.3 Menyebutkan contoh-contoh qadha dan
qadhar dalam kehidupan sehari-hari
10.4 Menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang
berkaitan dengan qadha dan qadhar.
Akhlak
11. Menghindari perilaku 11.1 Menyebutkan pengertian takabbur
tercela 11.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku
takabbur
11.3 Menghindari perilaku takabbur dalam
kehidupan sehari-hari
Fiqih
12. Memahami tatacara 12.1 Menyebutkan pengertian dan ketentuan sholat
berbagai shalat sunnah sunnat berjamaah dan munfarid
12.2 Menyebutkan contoh shalat sunnat berjamaah
dan munfarid
12.3 Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah dan
munfarid dalam kehidupan sehari-hari.
E. Arah Pengembangan
Srtandar kompetensi dan dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompotensi untuk penilaian. Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk
madrasah dikembangkan lebih lanjut oleh Departemen Agama.
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat
manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti yang luhur,
dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada
optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Penerapan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama
Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan
mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang
berbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman,
tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah
“standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan
dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan
Tuhan Allah dan mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah secara akrab
karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan berkarya dalam hidup
mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara
terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar
dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di
dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan
lingkungan hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan
Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.
Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil),
yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH BAPA,
ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI
KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan
karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam
nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar
peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam
hidupnya
2. Fungsi
a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan
sehari-hari
b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan
sehari-hari
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
2. Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan SMP peserta didik dibimbing untuk tidak hanya memahami
secara lebih dalam mengenai hubungan Allah dengan manusia, tetapi lebih jauh lagi
peserta didik diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai kristiani dengan respons nyata
melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Pada tahap selanjutnya, peserta didik
diharapkan mampu mengambil keputusan hidup sesuai dengan usia dan kemampuannya
1. Hidup bersyukur dalam segala 1.1 Hidup bersyukur dalam segala situasi
situasi serta mewujudkan hidup
beriman dan berpengharapan 1.2 Mewujudkan imannya dalam hidup
berpengharapan
Nilai-Nilai Kristiani
Nilai-Nilai Kristiani
1. Bertanggung jawab terhadap 1.1 Memahami bentuk dan menunjukkan sikap
diri sendiri, sesama, gereja dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama,
masyarakat untuk dan masyarakat
menunjukkan dirinya sebagai
orang yang sudah diselamatkan
Nilai-Nilai Kristiani
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan indikator pencapaian kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
yang diperlukan untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu diperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
C. Ruang Lingkup
A. Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Menengah
Pertama mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain dan
merupakan kelanjutan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Dasar.
Keempat aspek yang dibahas secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan
pemahaman peserta didik adalah:
1. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria
dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan
dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.
2. Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus
Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.
3. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan
kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.
4. Kemasyarakatan; Aspek ini membahas secara mendalam tentang hidup
bersama dalam masyarakat sesuai firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan
ajaran Gereja.
Yesus Kristus
1. Memahami pribadi Yesus 1.1 Memahami makna sengsara, wafat dan
kebangkitan Yesus sebagai konsekuensi atas
Kristus dan konsekuensi perjuangan-Nya menegakkan nilai-nilai
Kerajaan Allah, sehingga peserta didik
perjuangan-Nya dalam berani meneladani perjuangan Yesus dalam
hidup sehari-hari
upaya mengikuti dan 1.2 Memiliki pengetahuan dasar tentang pribadi
Yesus Kristus sehingga mereka dapat
mewujudkan nilai-nilai bercermin pada pribadi Yesus Kristus dalam
hidup sehari-hari
perjuangannya di dalam
1.3 Memahami peristiwa panggilan dan
kehidupan menggereja pengutusan Yesus Kristus kepada murid-
murid-Nya sehingga terdorong untuk
mengikuti Yesus Kristus dalam hidupnya
sehari-hari
Gereja
2. Memahami pribadi Yesus 2.1 Memahami peranan Roh Kudus sebagai
Kristus dan konsekuensi daya hidup setiap orang dalam
perjuangan-Nya dalam mengembangkan hidup bersama sebagai
upaya mengikuti dan murid-murid Yesus
mewujudkan nilai-nilai 2.2 Memahami Gereja sebagai persekutuan
perjuangan-Nya di dalam murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa-
kehidupan menggereja rupa
2.3 Memahami Gereja sebagai tanda dan sarana
penyelamat (sakramen) bagi semua orang
2.4 Memahami macam-macam sakramen
inisiasi beserta konsekuensinya dalam hidup
menggereja
2.5 Memahami sakramen tobat sebagai tanda
dan sarana rekonsiliasi (pendamaian) antara
manusia dengan Allah dan manusia dengan
sesamanya
2.6 Memahami makna sakramen pengurapan
orang sakit sebagai wujud pendampingan
Gereja terhadap orang yang menderita sakit
2.7 Memahami bentuk-bentuk pelayanan Gereja
dalam upaya mewujudkan karya
penyelamatan Allah, sehingga terdorong
untuk melibatkan diri secara aktif
E. Arah Pengembangan
Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik ini
menjadi dasar bagi Gereja Katolik dalam hal ini Komisi Kateketik KWI, untuk
menyusun kurikulum beserta indikator pencapaian kompetensi yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran dan penilaian.
A.Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan
umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta
peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral
sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup
pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-
nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan
potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang
dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis standar kompetensi dan kompetensi
dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar ini
diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan
Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun sekolah.
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti melalui
pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama;
2. membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham
Jagathita dalam kehidupannya.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pendidikan Agama Hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Sradha
2. Susila
3. Yadnya
4. Kitab Suci
Sradha
1. Meyakini kemahakuasaan Menguraikan ajaran Asta Aiswarya
Sang Hyang Widhi (Tuhan) Menyebutkan bagian-bagian Asta Aiswarya
sebagai Asta Aiswarya
Menguraikan arti dan makna bagian-bagian
Asta Aiswarya
Menunjukkan contoh-contoh kemahakuasaan
Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai Asta
Aiswarya
Kepemimpinan
2. Memahami ajaran 2.1 Menguraikan pengertian pemimpin dan
kepemimpinan Hindu kepemimpinan
2.2 Menjelaskan ajaran kepemimpinan dalam
Asta Bratha
2.3 Menunjukkan contoh-contoh kepemimpinan
dalam Asta Bratha
Budaya
3. Memahami Dharma Gita 3.1 Menguraikan pengertian Dharma Gita
3.2 Menyebutkan jenis-jenis Dharma Gita
3.3 Mengenal teknik-teknik menyanyikan
Dharma Gita
3.4 Menyanyikan contoh-contoh lagu-lagu
kerohanian
Hari Suci
4. Memahami hari-hari suci 4.1 Menyebutkan rangkaian pelaksanaan hari suci
keagamaan Hindu keagamaan Hindu
4.2 Menguraikan makna hari suci keagamaan
Hindu
4.3 Menjelaskan nilai teologis hari suci
4.4 Membuat laporan pelaksanaan hari-hari suci
keagamaan
Susila
5. Memahami Sad Ripu sebagai 5.1 Menguraikan pengertian Sad Ripu
aspek diri yang harus dihindari 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad
Ripu
5.3 Menjelaskan masing-masing bagian
Sad Ripu
5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku
Sad Ripu yang harus dihindari
5.4 Menjelaskan dampak negatif adanya
Sad Ripu
Yadnya
4. Memahami latar belakang 4.1 Menguraikan pengertian Tri Rna
timbulnya Yadnya 4.2 Menyebutkan bagian-bagian Tri Rna
III. serta contohnya masing-masing
4.3 Menjelaskan hubungan antara Tri Rna
dengan Yadnya
4.4 Melaksanakan ajaran Yadnya yang
berkaitan dengan Tri Rna
Susila
5. Memahami Sad Atatayi sebagai 5.1 Menguraikan pengertian Sad Atatayi
aspek diri yang harus dihindari 5.2 Menyebutkan bagian-bagian Sad
Atatayi
5.3 Menjelaskan masing-masing bagian
Sad Atatayi
5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku
Sad Atatayi yang harus dihindari
5.5 Menjelaskan dampak negatif dari Sad
Atatayi
5.6 Melakukan upaya-upaya untuk
menghindari pengaruh Sad Atatayi
dalam diri
Orang Suci
7. Memahami keberadaan orang suci 7.1 Menguraikan syarat-syarat orang suci
7.2 Menyebutkan ciri-ciri orang suci
7.3 Menguraikan kedudukan dan fungsi
orang suci
7.4 Menghormati orang suci
Sradha
1. Memahami Awatara, Dewa dan 1.1 Menguraikan pengertian Awatara,
Bhatara Dewa dan Bhatara
1.2 Menguraikan perbedaan antara
Awatara dengan Dewa dan Bhatara
1.3 Menguraikan hubungan Awatara,
Dewa dan Bhatara dengan Sang
Hyang Widhi (Tuhan)
1.4 Menceritakan turunnya Awatara
dalam Purana
Susila
2. Memahami Sapta Timira sebagai 2.1 Menguraikan pengertian Sapta
aspek diri yang harus dihindari Timira
2.2 Menyebutkan bagian-bagian Sapta
Timira
2.3 Menjelaskan masing-masing bagian
Sapta Timira
2.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku
Sapta Timira yang harus dihindari
2.5 Melakukan upaya-upaya untuk
menghindari dampak negatif Sapta
Timira
IV.
Sejarah Agama Hindu
3. Mengetahui keberadaan kerajaan- 3.1 Menguraikan puncak kejayaan dan
kerajaan Hindu di Indonesia runtuhnya kerajaan Hindu di
Indonesia
3.2 Menjelaskan sebab-sebab keruntuhan
kerajaan Hindu di Indonesia
3.3 Mengambil hikmah dari kejayaan dan
keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia
Budaya
4. Memahami Dharma Gita dalam 4.1 Mendemonstrasikan sloka dalam
Bhagawad Gita dan Sarasamuscaya Bhagawad Gita
4.2 Mendemonstrasikan palawakya
dalam Sarasamuscaya
Yadnya
5. Memahami hakikat Yadnya 5.1 Menyebutkan sumber dan dasar
hukum Yadnya
5.2 Menjelaskan tingkatan pelaksanaan
Yadnya
5.3 Menjelaskan syarat-syarat
pelaksanaan Yadnya
5.4 Mempraktekkan Yadnya dalam
kehidupan sehari-hari
VI.
Hari Suci
6. Menjelaskan hakikat dan tujuan 6.1 Menguraikan hakikat hari-hari suci
perayaan hari-hari suci keagamaan keagamaan
6.2 Menjelaskan tujuan hari-hari suci
keagamaan
6.3 Menjelaskan pengaruh dari hari suci
keagamaan terhadap peningkatan
Sradha dan Bhakti kepada Sang
Hyang Widhi (Tuhan)
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara
historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk
Republik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945]
B. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan
keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib
di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara
dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik,
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi
dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
B. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa negara
C. Ruang Lingkup
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
Mendengarkan
1. Memahami wacana lisan 1.1 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan
melalui kegiatan dalam beberapa kalimat
mendengarkan berita 1.2 Menuliskan kembali berita yang dibacakan
ke dalam beberapa kalimat
Berbicara
2. Mengungkapkan 2.1 Menceritakan pengalaman yang paling
pengalaman dan mengesankan dengan menggunakan pilihan
informasi melalui kata dan kalimat efektif
kegiatan bercerita dan 2.2 Menyampaikan pengumuman dengan
menyampaikan intonasi yang tepat serta menggunakan
pengumuman kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana
Membaca
3. Memahami ragam teks 3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam
nonsastra dengan kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan
berbagai cara membaca konteks yang diinginkan melalui kegiatan
membaca memindai
3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca
cepat 200 kata per menit
3.3 Membacakan berbagai teks perangkat
upacara dengan intonasi yang tepat
Menulis
4. Mengungkapkan pikiran 4.1 Menulis buku harian atau pengalaman
dan pengalaman dalam pribadi dengan memperhatikan cara
buku harian dan surat pengungkapan dan bahasa yang baik dan
pribadi benar
4.2 Menulis surat pribadi dengan
memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa
4.3 Menulis teks pengumuman dengan bahasa
yang efektif, baik dan benar
Mendengarkan
5. Mengapresiasi dongeng 5.1 Menemukan hal-hal yang menarik dari
yang diperdengarkan dongeng yang diperdengarkan
5.2 Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan
situasi sekarang
Berbicara
6. Mengeskpresikan 6.1 Bercerita dengan urutan yang baik, suara,
pikiran dan perasaan lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang
melalui kegiatan tepat
bercerita 6.2 Bercerita dengan alat peraga
Membaca
7. Memahami isi berbagai 7.1 Menceritakan kembali cerita anak yang
teks bacaan sastra dibaca
dengan membaca 7.2 Mengomentari buku cerita yang dibaca
Menulis
8. Mengekspresikan 8.1 Menulis pantun yang sesuai dengan syarat
pikiran, perasaan, dan pantun
pengalaman melalui 8.2 Menulis kembali dengan bahasa sendiri
pantun dan dongeng dongeng yang pernah dibaca atau didengar
Mendengarkan
9. Memahami wacana lisan 9.1 Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan
melalui kegiatan gagasan seorang tokoh/narasumber yang
wawancara disampaikan dalam wawancara
9.2 Menuliskan dengan singkat hal-hal penting
yang dikemukakan narasumber dalam
wawancara
Berbicara
10. Mengungkapkan pikiran, 10.1 Menceritakan tokoh idola dengan
perasaan, informasi, dan mengemukakan identitas dan keunggulan
pengalaman melalui tokoh, serta alasan mengidolakannya
kegiatan menanggapi dengan pilihan kata yang sesuai
cerita dan bertelepon 10.2 Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan
bahasa yang santun
Membaca
11. Memahami wacana tulis 11.1 Mengungkapkan hal-hal yang dapat
melalui kegiatan diteladani dari buku biografi yang dibaca
membaca intensif dan secara intensif
membaca memindai 11.2 Menemukan gagasan utama dalam teks
yang dibaca
11.3 Menemukan informasi secara cepat dari
tabel/diagram yang dibaca
Menulis
12. Mengungkapkan 12.1 Mengubah teks wawancara menjadi narasi
berbagai informasi dengan memperhatikan cara penulisan
dalam bentuk narasi dan kalimat langsung dan tak langsung
pesan singkat 12.2 Menulis pesan singkat sesuai dengan isi
dengan menggunakan kalimat efektif dan
bahasa yang santun
Mendengarkan
13. Memahami pembacaan 13.1 Menanggapi cara pembacaan puisi
puisi 13.2 Merefleksi isi puisi yang dibacakan
Berbicara
14. Mengungkapkan 14.1 Menanggapi cara pembacaan cerpen
tanggapan terhadap 14.2 Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen
pembacaan cerpen (cerita pendek) dengan realitas sosial
Membaca
15. Memahami wacana 15.1 Membaca indah puisi dengan
sastra melalui kegiatan menggunakan irama, volume suara, mimik,
membaca puisi dan buku kinesik yang sesuai dengan isi puisi
cerita anak
15.2 Menemukan realitas kehidupan anak yang
terefleksi dalam buku cerita anak baik asli
maupun terjemahan
Menulis
16. Mengungkapkan 16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan
keindahan alam dan keindahan alam
pengalaman melalui 16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan
kegiatan menulis kreatif peristiwa yang pernah dialami
puisi
Mendengarkan
1. Memahami wacana lisan 1.1 Menganalisis laporan
berbentuk laporan 1.2 Menanggapi isi laporan
Berbicara
2. Mengungkap berbagai
2.1 Berwawancara dengan narasumber dari
informasi melalui
wawancara dan berbagai kalangan dengan
presentasi laporan
memperhatikan etika berwawancara
Membaca
3. Memahami ragam
3.1 Menemukan informasi secara cepat dan
wacana tulis dengan
membaca memindai, tepat dari ensiklopedi/buku telepon
membaca cepat
dengan membaca memindai
Menulis
4. Mengungkapkan
4.1 Menulis laporan dengan menggunakan
informasi dalam bentuk
laporan, surat dinas, dan bahasa yang baik dan benar
petunjuk
4.2 Menulis surat dinas berkenaan dengan
kegiatan sekolah dengan sistematika yang
tepat dan bahasa baku
4.3 Menulis petunjuk melakukan sesuatu
dengan urutan yang tepat dan
menggunakan bahasa yang efektif
Mendengarkan
5. Mengapresiasi 5.1 Menanggapi unsur pementasan drama
pementasan drama 5.2 Mengevaluasi pemeran tokoh dalam
pementasan drama
Berbicara
6. Mengungkapkan pikiran
6.1 Bermain peran sesuai dengan naskah
dan perasaan dengan
bermain peran yang ditulis siswa
Membaca
7. Memahami teks drama 7.1 Mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama
dan novel remaja
7.2 Membuat sinopsis novel remaja Indonesia
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menulis kreatif naskah drama satu babak
pikiran dan perasaan dengan memperhatikan keaslian ide
melalui kegiatan Menulis kreatif naskah drama satu babak
menulis kreatif naskah dengan memperhatikan kaidah
drama penulisan naskah drama
Mendengarkan
9. Memahami isi berita 9.1 Menemukan pokok-pokok berita (apa,
dari radio/televisi siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana) yang didengar dan atau
ditonton melalui radio/televisi
Mengemukakan kembali berita yang
didengar/ ditonton melalui radio/televisi
Berbicara
10. Mengemukakan
10.1 Menyampaikan persetujuan, sanggahan,
pikiran, persaan, dan
informasi melalui dan penolakan pendapat dalam diskusi
kegiatan diskusi dan
disertai dengan bukti atau alasan
protokoler
Membawakan acara dengan bahasa yang
baik dan benar, serta santun
Membaca
11. Memahami ragam
11.1 Menemukan masalah utama dari
wacana tulis dengan
membaca ekstensif, beberapa berita yang bertopik sama
membaca intensif, dan
melalui membaca ekstensif
membaca nyaring
11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi
melalui membaca intensif
11.3 Membacakan teks berita dengan intonasi
yang tepat serta artikulasi dan volume suara
yang jelas
Menulis
12. Mengungkapkan 12.1 Menulis rangkuman isi buku ilmu
informasi dalam bentuk pengetahuan populer
rangkuman, teks berita, 12.2 Menulis teks berita secara singkat, padat,
slogan/poster dan jelas
12.3 Menulis slogan/poster untuk berbagai
keperluan dengan pilihan kata dan kalimat
yang bervariasi, serta persuasif
Mendengarkan
13. Memahami unsur 13.1 Mengidentifikasi karakter tokoh novel
intrinsik novel remaja remaja (asli atau terjemahan) yang
(asli atau terjemahan) dibacakan
yang dibacakan Menjelaskan tema dan latar novel remaja
(asli atau terjemahan) yang dibacakan
Mendeskripsikan alur novel remaja (asli atau
terjemahan) yang dibacakan
Berbicara
14. Mengapresiasi kutipan
14.1 Mengomentari kutipan novel remaja
novel remaja (asli atau
terjemahan) melalui (asli atau terjemahan)
kegiatan diskusi
14.2 Menanggapi hal yang menarik dari kutipan
novel remaja (asli atau terjemahan)
Membaca
15. Memahami buku novel 15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar
remaja (asli atau novel remaja (asli atau terjemahan)
terjemahan) dan antologi 15.2 Mengenali ciri-ciri umum puisi dari buku
puisi antologi puisi
Menulis
16. Mengungkapkan 16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan
pikiran, dan perasaan pilihan kata yang sesuai
dalam puisi bebas 16.2 Menulis puisi bebas dengan
memperhatikan unsur persajakan
Mendengarkan
1. Memahami dialog 1.1 Menyimpulkan isi dialog interaktif
interaktif pada tayangan beberapa narasumber pada tayangan
televisi/siaran radio televisi/siaran radio
1.2 Mengomentari pendapat narasumber dalam
dialog interaktif pada tayangan
televisi/siaran radio
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, 2.1 Mengkritik/memuji berbagai karya (seni
perasaan, dan informasi atau produk) dengan bahasa yang lugas dan
dalam bentuk komentar santun
dan laporan Melaporkan secara lisan berbagai peristiwa
dengan menggunakan kalimat yang jelas
Membaca
3. Memahami ragam 3.1 Membedakan antara fakta dan opini dalam
wacana tulis dengan teks iklan di surat kabar melalui kegiatan
membaca intensif dan membaca intensif
membaca memindai 3.2 Menemukan informasi yang diperlukan
secara cepat dan tepat dari indeks buku
melalui kegiatan membaca memindai
Menulis
4. Mengungkapkan 4.1 Menulis iklan baris dengan bahasa yang
informasi dalam bentuk singkat, padat, dan jelas
iklan baris, resensi, dan 4.2 Meresensi buku pengetahuan
karangan
4.3 Menyunting karangan dengan berpedoman
pada ketepatan ejaan, tanda baca, pilihan
kata, keefektifan kalimat, keterpaduan
paragraf, dan kebulatan wacana
Mendengarkan
5. Memahami wacana 5.1 Menemukan tema dan pesan syair yang
sastra jenis syair diperdengarkan
melalui kegiatan Menganalisis unsur-unsur syair yang
mendengarkan syair diperdengarkan
Berbicara
6. Mengungkapkan 6.1 Menceritakan kembali secara lisan isi
kembali cerpen dan cerpen
puisi dalam bentuk 6.2 Menyanyikan puisi yang sudah
yang lain dimusikalisasi dengan berpedoman pada
kesesuaian isi puisi
dan suasana/irama yang dibangun
Membaca
7. Memahami wacana 7.1 Menemukan tema, latar, penokohan pada
sastra melalui kegiatan cerpen-cerpen dalam satu buku kumpulan
membaca buku cerpen
kumpulan cerita Menganalisis nilai-nilai kehidupan pada
pendek (cerpen) cerpen-cerpen dalam satu buku kumpulan
cerpen
Menulis
8. Mengungkapkan 8.1 Menuliskan kembali dengan kalimat
kembali pikiran, sendiri cerita pendek yang pernah dibaca
perasaan, dan Menulis cerita pendek bertolak dari
pengalaman dalam peristiwa yang pernah dialami
cerita pendek
Mendengarkan
9. Memahami isi 9.1 Menyimpulkan pesan
pidato/khotbah/ceramah pidato/ceramah/khotbah yang didengar
Memberi komentar tentang isi
pidato/ceramah/khotbah
Berbicara
10. Mengungkapkan 10.1 Berpidato/ berceramah/ berkhotbah dengan
pikiran, perasaan, dan intonasi yang tepat dan artikulasi serta
informasi dalam pidato volume suara yang jelas
dan diskusi Menerapkan prinsip-prinsip diskusi
Membaca
11. Memahami ragam 11.1 Menemukan gagasan dari beberapa artikel
wacana tulis dengan dan buku melalui kegiatan membaca
membaca ekstensif, ekstensif
membaca intensif, dan 11.2 Mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan
membaca cepat menjadi uraian melalui kegiatan membaca
intensif
11.3 Menyimpulkan gagasan utama suatu teks
dengan membaca cepat 200 kata per menit
Menulis
12. Mengungkapkan 12.1 Menulis karya ilmiah sederhana dengan
pikiran, perasaan, dan menggunakan berbagai sumber
informasi dalam bentuk 12.2 Menulis teks pidato/ceramah/ khotbah
karya ilmiah sederhana, dengan sistematika dan bahasa yang efektif
teks pidato, surat
pembaca 12.3 Menulis surat pembaca tentang lingkungan
sekolah
Mendengarkan
13. Memahami wacana 13.1 Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan
sastra melalui kegiatan novel yang dibacakan
mendengarkan 13.2 Menjelaskan alur peristiwa dari suatu
pembacaan sinopsis novel yang dibacakan
kutipan/sinopsis novel
Berbicara
14. Mengungkapkan 14.1 Membahas pementasan drama yang ditulis
tanggapan terhadap siswa
pementasan drama 14.2 Menilai mementasan drama yang dilakukan
oleh siswa
Membaca
15. Memahami novel dari 15.1 Mengidentifikasi kebiasaan, adat, etika
berbagai angkatan yang terdapat dalam buku novel angkatan
20-30 an
15.2 Membandingkan karakteristik novel
angkatan 20-30 an
Menulis
16. Menulis naskah drama 16.1 Menulis naskah drama berdasarkan cerpen
yang sudah dibaca
16.2 Menulis naskah drama berdasarkan
peristiwa nyata
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian
perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu
peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imaginatif yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi
dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan
memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam
empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan
wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris
diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan
mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Pembelajaran bahasa Inggris di SMP/MTs ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai
tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari, sedangkan untuk SMA/MA diharapkan dapat mencapai tingkat
informational karena mereka disiapkan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan
tinggi. Tingkat literasi epistemic dianggap terlalu tinggi untuk dapat dicapai oleh peserta
didik SMA/MA karena bahasa Inggris di Indonesia berfungsi sebagai bahasa asing.
B. Tujuan
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk
mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan
budaya.
Membaca
5. Memahami makna 5.1 Membaca nyaring bermakna kata, frasa, dan
dalam teks tulis kalimat dengan ucapan, tekanan dan intonasi
fungsional pendek yang berterima yang berkaitan dengan
sangat sederhana yang lingkungan terdekat
berkaitan dengan 5.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis
lingkungan terdekat fungsional pendek sangat sederhana secara
. akurat, lancar dan berterima yang berkaitan
dengan lingkungan terdekat
Menulis
6. Mengungkapkan 6.1 Mengungkapkan makna gagasan dalam teks tulis
makna dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana dengan
fungsional pendek menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat,
sangat sederhana untuk lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan
berinteraksi dengan lingkungan terdekat
lingkungan terdekat 6.2 Mengungkapkan langkah retorika dalam teks
tulis fungsional pendek sangat sederhana dengan
menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat,
lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat
Mendengarkan
7. Memahami makna 7.1 Merespon makna dalam percakapan transaksional
dalam percakapan (to get things done) dan interpersonal
transaksional dan (bersosialisasi) sangat sederhana secara akurat,
interpersonal sangat lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan
sederhana untuk lingkungan terdekat yang melibatkan tindak
berinteraksi dengan tutur: meminta dan memberi jasa, meminta dan
lingkungan terdekat memberi barang, serta meminta dan memberi
fakta
7.2 Merespon makna dalam percakapan transaksional
(to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) sangat sederhana secara akurat,
lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat yang melibatkan tindak
tutur: meminta dan memberi pendapat ,
menyatakan suka dan tidak suka, meminta
klarifikasi, dan merespon secara interpersonal
8. Memahami makna 8.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
dalam teks lisan fungsional pendek sangat sederhana secara
fungsional dan akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi
monolog pendek sangat dengan lingkungan terdekat
sederhana yang 8.2 Merespon makna yang terdapat dalam monolog
berbentuk descriptive sangat sederhana secara akurat, lancar, dan
dan procedure untuk berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
berinteraksi dengan terdekat dalam teks berbentuk descriptive dan
lingkungan terdekat
procedure
Berbicara
9. Mengungkapkan 9.1 Mengungkapkan makna dalam percakapan
makna dalam transaksional (to get things done) dan
percakapan interpersonal (bersosialisasi) sangat sederhana
transaksional dan dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara
interpersonal sangat akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi
sederhana untuk dengan lingkungan terdekat yang melibatkan
berinteraksi dengan tindak tutur: meminta dan memberi jasa,
lingkungan terdekat meminta dan memberi barang, dan meminta dan
memberi fakta
9.2 Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) sangat sederhana
dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara
akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi
dengan lingkungan terdekat yang melibatkan
tindak tutur: meminta dan memberi pendapat,
menyatakan suka dan tidak suka, meminta
klarifikasi, merespon secara interpersonal
Membaca
11. Memahami makna 11.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis
teks tulis fungsional fungsional pendek sangat sederhana secara
dan esei pendek sangat akurat, lancar dan berterima yang berkaitan
sederhana berbentuk dengan lingkungan terdekat
descriptive dan 11.2 Merespon makna dan langkah retorika secara
procedure yang akurat, lancar dan berterima dalam esei sangat
berkaitan dengan sederhana yang berkaitan dengan lingkungan
lingkungan terdekat terdekat dalam teks berbentuk descriptive dan
procedure
11.3 Membaca nyaring bermakna teks fungsional
dan esei pendek dan sangat sederhana
berbentuk descriptive dan procedure dengan
ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima
Menulis
12. Mengungkapkan 12.1 Mengungkapkan makna dalam teks tulis
makna dalam teks tulis fungsional pendek sangat sederhana dengan
fungsional dan esei menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat,
pendek sangat lancar, dan berterima untuk berinteraksi
sederhana berbentuk dengan lingkungan terdekat
descriptive dan 12.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika
procedure untuk dalam esei pendek sangat sederhana dengan
berinteraksi dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat,
lingkungan terdekat lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat dalam teks berbentuk
descriptive dan procedure
Mendengarkan
1. Memahami makna 1.1 Merespon makna yang terdapat dalam
dalam percakapan percakapan transaksional (to get things done) dan
transaksional dan interpersonal (bersosialisasi) sederhana secara
interpersonal sederhana akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi
untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang melibatkan
dengan lingkungan tindak tutur: meminta, memberi, menolak jasa,
sekitar meminta, memberi, menolak barang, mengakui,
Berbicara
3. Mengungkapkan Mengungkapkan makna dalam percakapan
makna dalam transaksional (to get things done) dan interpersonal
percakapan (bersosialisasi) sederhana dengan menggunakan
transaksional dan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan
interpersonal lisan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
pendek sederhana sekitar yang melibatkan tindak tutur: meminta,
untuk berinteraksi memberi, menolak jasa, meminta, memberi, menolak
dengan lingkungan barang, mengakui, mengingkari fakta, dan meminta
sekitar dan memberi pendapat
Memahami dan merespon percakapan
transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) sederhana dengan menggunakan
ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan
berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar yang melibatkan tindak tutur: mengundang,
menerima dan menolak ajakan, menyetujui/tidak
menyetujui, memuji, dan memberi selamat
Membaca
5. Memahami makna teks Membaca nyaring bermakna teks tulis fungsional
tulis fungsional dan dan esei berbentuk descriptive dan recount pendek
esei pendek sederhana dan sederhana dengan ucapan, tekanan dan intonasi
berbentuk descriptive yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan
dan recount yang sekitar
berkaitan dengan Merespon makna dalam teks tulis fungsional
lingkungan sekitar pendek sederhana secara akurat, lancar dan
berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar
Merespon makna dan langkah retorika dalam esei
pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima
yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks
berbentuk descriptive dan recount
Menulis
6. Mengungkapkan Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis
makna dalam teks tulis fungsional pendek sederhana dengan menggunakan
fungsional dan esei ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan
pendek sederhana berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
berbentuk descriptive, sekitar
dan recount untuk Mengungkapkan makna dan langkah retorika
berinteraksi dengan dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan
lingkungan sekitar ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan
berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar dalam teks berbentuk descriptive dan recount
Mendengarkan
7. Memahami makna Merespon makna yang terdapat dalam percakapan
dalam percakapan transaksional (to get things done) dan interpersonal
transaksional dan (bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat,
interpersonal pendek lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan
sederhana untuk lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
berinteraksi dengan meminta, memberi, menolak jasa, meminta,
lingkungan sekitar memberi, menolak barang, dan meminta, memberi
dan mengingkari informasi, meminta, memberi, dan
menolak pendapat, dan menawarkan / menerima /
menolak sesuatu
Merespon makna yang terdapat dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan interpersonal
(bersosialisasi) pendek sederhana secara akurat,
lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur:
meminta, memberi persetujuan, merespon
pernyataan, memberi perhatian terhadap pembicara,
mengawali, memperpanjang, dan menutup
percakapan, dan mengawali, memperpanjang, dan
menutup percakapan telepon
Berbicara
9. Mengungkapkan
makna dalam Mengungkapkan makna dalam percakapan
percakapan transaksional (to get things done) dan
transaksional dan interpersonal (bersosialisasi) pendek sederhana
interpersonal lisan dengan menggunakan ragam bahasa lisan
pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk
untuk berinteraksi berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang
dengan lingkungan melibatkan tindak tutur: meminta, memberi,
sekitar menolak jasa, meminta, memberi, menolak
barang, meminta, memberi dan mengingkari
informasi, meminta, memberi, dan menolak
pendapat, dan menawarkan / menerima /
menolak sesuatu
Mengungkapkan makna dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) pendek sederhana
dengan menggunakan ragam bahasa lisan
secara akurat, lancar, dan berterima untuk
berinteraksi dengan lingkungan terdekat yang
melibatkan tindak tutur: meminta, memberi
persetujuan, merespon pernyataan, memberi
perhatian terhadap pembicara, mengawali,
memperpanjang, dan menutup percakapan,
serta mengawali, memperpanjang, dan
menutup percakapan telepon
Membaca
11. Memahami makna Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
dalam esei pendek esei pendek sederhana berbentuk recount dan
sederhana berbentuk narrative dengan ucapan, tekanan dan intonasi
Menulis
12. Mengungkapkan Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis
makna dalam teks tulis fungsional pendek sederhana dengan
fungsional dan esei menggunakan ragam bahasa tulis secara
pendek sederhana akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi
berbentuk recount dan dengan lingkungan sekitar
narrative untuk Mengungkapkan makna dan langkah retorika
berinteraksi dengan dalam esei pendek sederhana dengan
lingkungan sekitar menggunakan ragam bahasa tulis secara
akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi
dengan lingkungan sekitar berbentuk recount
dan narrative
Mendengarkan
1. Memahami makna 1.1 Merespon makna yang terdapat dalam
dalam percakapan percakapan transaksional (to get things done) dan
transaksional dan interpersonal (bersosialisasi) pendek sederhana
interpersonal lisan secara akurat, lancar dan berterima untuk
pendek sederhana berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari
untuk berinteraksi yang melibatkan tindak tutur: meminta dan
dalam konteks memberi kepastian, serta mengungkapkan dan
kehidupan sehari-hari menanggapi keraguan
2. Memahami makna 2.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
dalam teks lisan fungsional pendek sederhana secara akurat,
fungsional dan lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam
monolog pendek konteks kehidupan sehari-hari
sederhana berbentuk 2.2 Merespon makna yang terdapat dalam monolog
procedure dan report pendek sederhana secara akurat, lancar, dan
untuk berinteraksi berterima untuk berinteraksi dalam konteks
dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk
kehidupan sehari-hari procedure dan report
Berbicara
3. Mengungkapkan 3.1 Mengungkapkan makna dalam percakapan
makna dalam transaksional (to get things done) dan
percakapan interpersonal (bersosialisasi) pendek sederhana
transaksional dan dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara
interpersonal lisan akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi
pendek sederhana dalam konteks kehidupan sehari-hari yang
untuk berinteraksi melibatkan tindak tutur: meminta dan memberi
dalam konteks kepastian dan mengungkapkan dan menanggapi
kehidupan sehari-hari keraguan
Membaca
5. Memahami makna teks 5.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan
tulis fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk procedure dan
esei pendek sederhana report dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang
berbentuk procedure berterima
dan report untuk 5.2 Merespon makna yang terdapat dalam teks tulis
berinteraksi dalam fungsional pendek sederhana secara akurat,
konteks kehidupan lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam
sehari-hari konteks kehidupan sehari-hari
Merespon makna dan langkah retorika dalam esei
pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-
hari dalam teks berbentuk procedure dan report
Menulis
6. Mengungkapkan 6.1 Mengungkapkan makna dalam bentuk teks tulis
makna dalam teks tulis fungsional pendek sederhana dengan
fungsional dan esei menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat,
pendek sederhana lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam
berbentuk procedure konteks kehidupan sehari-hari
dan report untuk 6.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika
berinteraksi dalam dalam esei pendek sederhana dengan
konteks kehidupan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat,
sehari-hari lancar dan berterima untuk berinteraksi dalam
konteks kehidupan sehari-hari dalam teks
berbentuk procedure dan report
Mendengarkan
7. Memahami makna 7.1 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan
dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
transaksional dan interpersonal (bersosialisasi) pendek sederhana
interpersonal lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk
pendek sederhana berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari
untuk berinteraksi yang melibatkan tindak tutur mengungkapkan
dalam konteks kesantunan
kehidupan sehari-hari 7.2 Merespon makna yang terdapat dalam percakapan
transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) pendek sederhana
secara akurat, lancar, dan berterima untuk
berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari
yang melibatkan tindak tutur memberi berita yang
menarik perhatian, dan memberi komentar
terhadap berita
8. Memahami makna 8.1 Merespon makna yang terdapat dalam teks lisan
dalam teks lisan fungsional pendek sederhana secara akurat,
fungsional dan lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam
monolog pendek konteks kehidupan sehari-hari
sederhana berbentuk 8.2 Merespon makna yang terdapat dalam monolog
narrative dan report pendek sederhana secara akurat, lancar, dan
untuk berinteraksi berterima untuk berinteraksi dalam konteks
dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk
kehidupan sehari-hari narrative dan report
Berbicara
9 Mengungkapkan 9.1 Mengungkapkan makna dalam percakapan
makna dalam transaksional (to get things done) dan
percakapan interpersonal (bersosialisasi) pendek sederhana
transaksional dan dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara
interpersonal dan akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi
monolog pendek dalam konteks kehidupan sehari-hari yang
sederhana berbentuk melibatkan tindak tutur mengungkapkan
narrative dan report kesantunan
untuk berinteraksi
dalam konteks
kehidupan sehari-hari
Membaca
11 Memahami makna teks 11.1 Membaca nyaring bermakna teks tulis
tulis fungsional dan fungsional dan esei pendek sederhana
esei pendek sederhana berbentuk narrative dan report dengan
berbentuk narrative ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima
dan report untuk untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
berinteraksi dalam sehari-hari
konteks kehidupan
sehari-hari 11.2 Merespon makna dalam teks tulis fungsional
pendek secara akurat, lancar dan berterima
untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan
sehari-hari
Menulis
12 Mengungkapkan 12.1 Mengungkapkan makna dalam bentuk teks
makna dalam teks tulis tulis fungsional pendek sederhana dengan
fungsional dan esei menggunakan ragam bahasa tulis secara
pendek sederhana akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi
berbentuk narrative dalam konteks kehidupan sehari-hari
dan report untuk
berinteraksi dalam 12.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika
konteks kehidupan dalam esei pendek sederhana dengan
sehari-hari menggunakan ragam bahasa tulis secara
akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi
dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam
teks berbentuk narrative dan report
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi
oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang
dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan
diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak
pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas.
Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan
menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang
mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak
tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami
masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan
solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan
mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah
diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat
peraga, atau media lainnya.
B. Tujuan
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
C. Ruang Lingkup
Bilangan
1. Memahami sifat-sifat operasi 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan
hitung bilangan dan pecahan
penggunaannya dalam
1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan
pemecahan masalah bulat dan pecahan dalam pemecahan masalah
Aljabar
2. Memahami bentuk aljabar, 2.1 Mengenali bentuk aljabar dan unsur-unsurnya
persamaan dan 2.2 Melakukan operasi pada bentuk aljabar
pertidaksamaan linear satu
variabel 2.3 Menyelesaikan persamaan linear satu variabel
2.4 Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu
variabel
3. Menggunakan bentuk 3.1 Membuat model matematika dari masalah yang
aljabar, persamaan dan berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan
pertidaksamaan linear satu linear satu variabel
variabel, dan perbandingan 3.2 Menyelesaikan model matematika dari masalah
dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan
pertidaksamaan linear satu variabel
3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan
masalah aritmetika sosial yang sederhana
3.4 Menggunakan perbandingan untuk pemecahan
masalah
Aljabar
4. Menggunakan konsep 4.1 Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta
himpunan dan diagram Venn penyajiannya
dalam pemecahan masalah 4.2 Memahami konsep himpunan bagian
4.3 Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang
(difference), dan komplemen pada himpunan
4.4 Menyajikan himpunan dengan diagram Venn
4.5 Menggunakan konsep himpunan dalam
pemecahan masalah
Geometri
5. Memahami hubungan garis 5.1 Menentukan hubungan antara dua garis, serta
dengan garis, garis dengan besar dan jenis sudut
sudut, sudut dengan sudut,
5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika
serta menentukan ukurannya dua garis berpotongan atau dua garis sejajar
berpotongan dengan garis lain
5.3 Melukis sudut
5.4 Membagi sudut
Aljabar
1. Memahami bentuk aljabar, 1.1 Melakukan operasi aljabar
relasi, fungsi, dan persamaan 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-
garis lurus faktornya
1.3 Memahami relasi dan fungsi
1.4 Menentukan nilai fungsi
1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana
pada sistem koordinat Cartesius
1.6 Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis
lurus
Bilangan
5. Memahami sifat-sifat bilangan 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat
berpangkat dan bentuk akar dan bentuk akar
serta penggunaannya dalam 5.2 Melakukan operasi aljabar yang melibatkan
pemecahan masalah bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar
sederhana
5.3 Memecahkan masalah sederhana yang berkaitan
dengan bilangan berpangkat dan bentuk akar
6. Memahami barisan dan deret 6.1 Menentukan pola barisan bilangan sederhana
bilangan serta penggunaannya 6.2 Menentukan suku ke-n barisan aritmatika dan
dalam pemecahan masalah barisan geometri
6.3 Menentukan jumlah n suku pertama deret
aritmatika dan deret geometri
6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan
barisan dan deret
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk
inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui
pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu
dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. Di
tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman
belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara
langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs merupakan
standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi
acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan
KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja
ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru
B. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan
bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
C. Ruang Lingkup
Bahan kajian IPA untuk SMP/MTs merupakan kelanjutan bahan kajian IPA SD/MI
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
2. Materi dan Sifatnya
3. Energi dan Perubahannya
4. Bumi dan Alam Semesta
2. Memahami klasifikasi zat 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan
larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat
2.2 Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan
yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
2.3 Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana
2.4 Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran
3. Memahami wujud zat dan 3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan
perubahannya penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan
sehari-hari
3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari
3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud
zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
4. Memahami berbagai sifat 4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat
dalam perubahan fisika 4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara
dan kimia berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia
4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia
berdasarkan hasil percobaan sederhana
4.4 Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui
percobaan sederhana
1. Memahami berbagai sistem 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan
dalam kehidupan manusia hubungannya dengan kesehatan
1.2 Mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit
yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada
manusia
1.3 Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera
pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai
dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata
pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata
pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena
kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu
mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses
pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
B. Tujuan
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
4. Memahami usaha manusia 4.1 Menggunakan peta, atlas, dan globe untuk
untuk mengenali mendapatkan informasi keruangan
perkembangan 4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah yang
lingkungannya menggambarkan objek geografi
4.3 Mendeskripsikan kondisi geografis dan
penduduk
4.4 Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi
di atmosfer dan hidrosfer, serta dampaknya
terhadap kehidupan
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak
hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek
kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara
tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada
dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan,
kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik,
yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,”
“belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan oleh
mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural.
Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif
dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai
perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi
konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara
memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat
multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan
kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Hal ini
merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup
secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi
peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak
dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta
kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan
kecerdasan emosional.
Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan
kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas berkesenian
harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman
mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya
eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat
yang beragam.
B. Tujuan
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
C. Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya
seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni
sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada
sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta
didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa
terapan daerah setempat
1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gagasan dan teknik karya seni
rupa terapan daerah setempat
Seni Musik
3. Mengapresiasi karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis lagu daerah
musik setempat
3.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan lagu daerah setempat
4. Mengekspresikan diri melalui 4.1 Mengaransir secara sederhana karya lagu
karya seni musik daerah setempat
4.2 Menampilkan hasil aransemen karya lagu
daerah setempat
Seni Tari
5. Mengapresiasi karya seni tari 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari
tunggal daerah setempat
Keterangan:
Seni rupa terapan: Seni rupa yang memiliki fungsi praktis meliputi desain, dan seni kriya.
Seni Rupa
9. Mengapresiasi karya seni rupa 9.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa
terapan daerah setempat
9.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gagasan dan teknik karya seni
rupa terapan daerah setempat
10. Mengekspresikan diri melalui 10.1 Menggambar bentuk dengan objek karya
karya seni rupa seni rupa terapan tiga dimensi dari
daerah setempat
10.2 Membuat karya seni kriya dengan teknik
dan corak daerah setempat
10.3 Menyiapkan karya seni rupa hasil buatan
sendiri untuk pameran kelas atau sekolah
10.4 Menata karya seni rupa hasil buatan
sendiri dalam bentuk pameran kelas atau
sekolah
Seni Musik
11. Mengapresiasi karya seni 11.1 Mengidentifikasi ragam musik daerah
musik setempat
11.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan seni musik daerah setempat
Seni Tari
13. Mengapresiasi karya seni tari 13.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari
berpasangan/kelompok daerah setempat
14. Mengekspresikan diri melalui 14.1 Mengeksplorasi pola lantai gerak tari
karya seni tari berpasangan/ kelompok daerah setempat
14.2 Memeragakan tari tunggal dan
berpasangan/ kelompok daerah setempat
Seni Teater
15. Mengapresiasi karya seni 15.1 Mengidentifikasi jenis karya seni teater
teater daerah setempat
15.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan dan pesan moral seni teater
daerah setempat
16. Mengekspresikan diri melalui 16.1 Mengeksplorasi teknik olah tubuh, olah
karya seni teater pikir, dan olah suara
16.2 Merancang pertunjukan teater daerah
setempat
16.3 Menerapkan prinsip kerjasama dalam
berteater
16.4 Menyiapkan pertunjukan teater daerah
setempat di sekolah
16.5 Menggelar pertunjukan teater daerah
setempat di sekolah
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa
terapan Nusantara
1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa terapan Nusantara
Seni Musik
3. Mengapresiasi karya seni 3.1 Mengidentifikasi jenis lagu Nusantara
musik
3.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan lagu Nusantara
Seni Tari
5. Mengapresiasi karya seni tari 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari
tunggal Nusantara
5.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap
keunikan seni tari tunggal Nusantara
Seni Teater
7. Mengapresiasi karya seni 7.1 Mengidentifikasi jenis karya seni
teater teater Nusantara
7.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan dan pesan moral seni teater
Nusantara
Keterangan
Teater Nusantara: Teater yang tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara.
Seni Rupa
9. Mengapresiasi karya seni 9.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa
rupa terapan Nusantara
9.2 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan gagasan dan
teknik karya seni rupa terapan
Nusantara
10. Mengekspresikan diri melalui 10.1 Membuat karya seni kriya tekstil
karya seni rupa dengan teknik dan corak seni rupa
terapan Nusantara
10.2 Mengekspresikan diri melalui karya
seni grafis
10.3 Menyiapkan karya seni rupa hasil
karya sendiri untuk pameran kelas
atau sekolah
10.4 Menata karya seni rupa hasil karya
Seni Musik
11. Mengapresiasi karya seni 11.1 Mengidentifikasi jenis karya seni
musik musik tradisional Nusantara
11.2 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan seni musik
tradisional Nusantara
Seni Tari
13. Mengapresiasi karya seni tari 13.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari
berpasangan/kelompok Nusantara
13.2 Menampilkan sikap apresiatif
terhadap keunikan seni tari
berpasangan Nusantara
14. Mengekspresikan diri melalui 14.1 Mengeksplorasi pola lantai gerak tari
karya seni tari berpasangan/kelompok Nusantara
14.2 Menyiapkan pementasan tari
berpasangan/kelompok Nusantara
14.3 Mementaskan tari
berpasangan/kelompok Nusantara
Seni Teater
15. Mengapresiasi karya seni teater 15.1 Mengidentifikasi jenis karya seni
teater Nusantara
15.2 Menunjukkan sikap apresiatif
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi seni rupa murni yang
diciptakan di daerah setempat
1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gagasan dan teknik seni rupa
murni daerah setempat
Seni Musik
3. Mengapresiasi karya seni musik 3.1 Mengidentifikasi lagu mancanegara di
Asia
3.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan lagu mancanegara di Asia
Seni Tari
5. Mengapresiasi karya seni tari 5.1 Mengidentifikasi jenis karya seni tari
Mancanegara di Asia
5.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan seni tari Mancanegara di
Asia
Seni Teater
7. Mengapresiasi karya seni teater 7.1 Mengidentifikasi jenis karya seni
teater tradisional dan modern
mancanegara di Asia
7.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan dan pesan moral seni teater
mancanegara di Asia
Keterangan
Teater Kreatif: Teater yang dikembangkan berdasarkan gagasan baru yang tidak mengikuti
begitu saja teater yang sudah mentradisi.
Seni Rupa
9. Mengapresiasi karya seni rupa 9.1 Mengidentifikasi karya seni rupa murni
yang diciptakan di Indonesia
9.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap
keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa murni Indonesia
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan
secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih
melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup,
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan
sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman
belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa
adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas
jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara
alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang
hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat
terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill.
Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang
komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong
pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial),
serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
B. Tujuan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk
jenjang SMP / MTs adalah sebagai berikut.
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,
kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan
beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan
dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air,
dan renang serta aktivitas lainnya
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan
yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat
cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K
dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke
dalam semua aspek.
10. Mempraktikkan teknik dasar senam 10.1 Mempraktikkan teknik dasar gerak
lantai dan nilai-nilai yang terkandung guling depan serta nilai
didalamnya kedisiplinan, keberanian, tanggung
jawab
10.2 Mempraktikkan teknik dasar guling
belakang serta nilai disiplin,
keberanian dan tanggung jawab
11. Mempraktikkan senam irama tanpa 11.1 Mempraktikkan teknik dasar senam
alat dan nilai-nilai yang terkandung irama tanpa alat gerak mengayun
didalamnya dua lengan mengikuti irama , serta
nilai disiplin, estetika toleransi dan
keluwesan
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
Kelas IX , Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Kelas IX , Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
1.2.
Mendiskripsikan Sistem Melakukan pengamatan Mendiskripsikan dengan Tes Tes uraian Sebutkan alat- 6 JP LKS Teliti
system reproduksi reproduksi charta dengan cermat teliti alat-alat reproduksi tertulis alat reproduksi Charta Cermat
dan penyakit yang pada manusia untuk mendiskripsikan pada pria dan fungsinya pada pria dan alat Tanggung
berhubungan alat-alat reproduksi pada Tes uraian jelaskan reprodu jawab
system reproduksi pria dan fungsinya Mendiskripsikan dengan Tes fungsinya! ksi
pada manusia Melakukan pengamatan teliti alat-alat reproduksi tertulis Majalah
charta dengan teliti untuk pada wanita dan fungsinya Tugas Sebutka alat- Koran
Penyakit yang mendiskripsikan alat-alat proyek alat reproduksi Internet
berhubungan reproduksi pada wanita Menjelaskan cara penularan Penuga pada wanita dll
dengan system dan fungsinya dan pencegahan penyakit san dan jelaskan
reproduksi Membuat paper AIDS dan penyakit lain fungsinya!
manusia kelompok dengan penuh yang berhubungan dengan
tanggung jawab untuk system reproduksi Buatlah paper
menjelaskan cara tentang
penularan dan penyakit AIDS
pencegahan penyakit dan penyakit
AIDS dan penyakit lain lain yang
yang berhubungan berhubungan
dengan system dengan system
reproduksi reproduksi
pada manusia
Bagian mata
Mendiskripsikan macam yang berfungsi
Kelainan dan kelainan dan penyakit pada untuk
Tes pilhan
penyakit pada alat indera yang dijumpai membentuk
ganda
alat indera Melakukan diskusi dalam kehidupan sehari-hari bayangan
secara demokratis untuk adalah …..
mendiskripsikan macam- Tes
macam kelainan dan a. iris
tertulis c. retina
penyakit pada alat indera
Keadaan lensa
mata yang
mengering
disebut ….
a. katarak c.
rabun
b. retinitis d.
Xeroftalmia
……………………… .....................................
NIP. ............................ NIP. .............................
Standar Kompetensi :
1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Kompetensi Dasar :
1.2 Mendiskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan sistem
reproduksi pada manusia.
Indikator :
1. Mendiskripsikan sistem reproduksi pada pria dan fungsinya
2. Mendiskripsikan sistem reproduksi pada wanita dan fungsinya
3. Menjelaskan cara pencegahan penyakit AIDS dan penyakit lain yang berhubungan
dengan sistem reproduksi manusia
A. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1 :
Peserta didik dapat :
1. Menyebutkan organ-organ reproduksi pria setelah melakukan pengamatan charta dari
sistem reproduksi manusia.
2. Menjelaskan fungsi masing-masing organ reproduksi pria berdasarkan hasil study
pustaka.
Pertemuan 2 :
Peserta didik dapat :
1. Menyebutkan organ-organ reproduksi wanita dengan melakukan pengamatan charta
dari sistem reproduksi manusia.
2. Menjelaskan fungsi masing-masing organ reproduksi wanita berdasarkan hasil study
pustaka.
3. Mendefinisikan pengertian Ovulasi dengan benar.
4. Mendefinisikan pengertian Menstruasi dengan benar
5. Menjelaskan tahab-tahab perkembangan embrio manusia setelah melakukan
pengamatan charta tentang tahap – tahap perkembangan embrio.
Pertemuan 3 :
Peserta didik dapat :
1. Menyebutkan minimal 3 contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi
manusia berdasarkan hasil study pustaka..
2. Menjelaskan cara pencegahan penyakit AIDS dan penyakit lain yang berhubungan
dengan sistem reproduksi manusia setelah membaca buku tentang kelaianan pada
sistem reproduksi manusia..
C. Metode Pembelajaran
1. Model : - Direct Instruction (DI)
- Kooperatif learning
2. Metode : - Pengamatan charta / model / CD Pembelajaran
- Diskusi kelompok
3. Pertemuan ke 3 :
a. Kegiatan Pendahuluan :
- Guru mengucapkan salam kepada peserta didik.
- Meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan pembelajaran.
- Guru melakukan pengecekan kehadiran dan kerapian peserta didik.
- Motivasi : Dapatkah sistem reproduksi terserang penyakit ?
Sebutkan 1 contoh penyakit menular seksual yang paling populer saat
ini!
b. Kegiatan Inti :
- Guru membimbing peserta didik mengatur posisi tempat duduk perkelompok
untuk melakukan presentasi paper tentang cara penularan dan pencegahan
penyakit AIDS dan penyakit lain yang berhubungan dengan system reproduksi
manusia (Pembuatan paper sudah ditugaskan sebelumnya).
- Guru menunjuk salah satu kelompok sebagai kelompok penyaji,satu kelompok
lain sebagai penyanggah, kelompok lain sebagai peserta.
- Peserta didik melakukan diskusi kelompok secara klasikal.
- Guru membimbing diskusi dan membantu memberikan informasi yang benar.
c. Kegiatan Penutup
- Guru memberi penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik
- Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan hasil diskusi dengan
menampilkan.CD Pembelajaran tentang penyakit menular seksual.
- Guru memberi motivasi pada peserta didik untuk berperilaku baik sesuai dengan
norma agama misalnya tidak melakukan hubungan seks diluar nikah untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit seksual.
- Sebagai refleksi setelah mempelajari mengenai Sistem Reproduksi pada Manusia
tentunya peserta didik sudah memahami dan dapat menjelaskan kembali tentang
kelainan dan penyakit menular yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada
manusia, dan untuk lebih meningkatkan pemahaman carilah referensi pendukung
melalui artikel maupun internet.
- Guru menunjuk ketua kelas untuk memimpin do’a setelah berakhirnya pelajaran.
- Sebelum pulang peserta berjabat tangan dengan guru dan keluar kelas dengan tertib.
E. Sumber Belajar
- Buku Sains Biologi Kelas IX, Erlangga,Istamar 5, hal 76 – 83, 2006
- Buku Sains Biologi Kelas IX, Slamet Prawirohartono, hal 72 – 77, 2005
- Buku Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar IX,Dept. Pendidikan Nas, Sulis dan Yani,hal 15 –
23, 2008
- Buku LKS.
- Charta / model sistem reproduksi manusia.
- Charta perkembangan embrio manusia.
- CD Pembelajaran.
- Media Internet
1. A
2. A
3. C
4. B
5. B
6. A
7. C
8. D
9. D
10. D
SKOR
1. 1
2. 1
3. 1
4. 1
5. 1
6. 1
7. 1
8. 1
9. 1
10. 1
NILAI :
Jumlah Benar X 1 = Nilai
Indikator : Menjelaskan cara pencegahan penyakit AIDS dan penyakit lain yang
berhubungan dengan sistem reproduksi manusia
Tujuan :
1. Menyebutkan minimal 3 contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi
manusia berdasarkan hasil study pustaka..
2. Menjelaskan cara pencegahan penyakit AIDS dan penyakit lain yang berhubungan
dengan sistem reproduksi manusia setelah membaca buku tentang kelaianan pada
sistem reproduksi manusia..
Keterangan :
1. Aspek yang diamati :
A = Partisipasi dalam kelompok
B = Cara menyampaikan pertanyaan
C = Cara menjawab pertanyaan
D = Cara mengajukan pendapat
E = Cara menerima pendapat orang lain
F = Kerapian penyusunan paper
Cara Kerja :
1. Perhatikan gambar tubuh manusia laki – laki dan perempuan yang lengkap dengan bagian
– bagian alat reproduksi
2. Baca buku referensi yang menjelaskan sistem reproduksi manusia.
3. Identifikasi macam dan fungsi alat reproduksi, hasilnya masukkan dalam tabel berikut
4. Buat deskripsi singkat alat – alat reproduksi pada laki – laki dan perempuan.
4 PKn 75 75 75
5 Bahasa Indonesia 75 75 75
6 Bahasa Inggris 75 75 75
7 Bahasa Jawa 75 75 75
8 Matematika 75 75 75
9 IPA 75 75 75
10 IPS 75 75 75
11 Seni rupa 75 75 75
12 Seni musik 75 75 75
13 Pendidikan Jasmani 75 75 75
14 PKK 75 75 75
15 Elektronika 75 75 75
16 TIK 75 75 75
KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MINGGIR
Nomor : 800/ 231
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menunjuk dan menugaskan Guru yang namanya tercantum pada
lampiran Surat ini sebagai TIM Pengembangan KTSP SMP Negeri 1
Minggir.
Kedua : Apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
dibetulkan sebagaimana mestinya .
Ketiga Semua biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada anggaran yang ada.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Sleman
Pada tanggal : 5 Juli 2011
Kepala Sekolah
Sugiyarto, S.Pd.
NIP 19571215 197803 1 005
Kepala Sekolah
Sugiyarto, S. Pd.
NIP 19571215 197803 1 005
b. Guru
1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
Jum
No. Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/Guru Bantu
lah
L P L P
1. S3/S2 - - - - -
2. S1 15 21 1 6 43
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud 2 1 1 - 4
5. D2 - - - - -
6. D1 1 - - - 1
7. ≤ SMA/sederajat - - 1 - 1
Jumlah 21 21 4 1 47
2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan
(keahlian)
- -
- -
Jumlah - 5 42 - - - - - 47
Jumlah 5 23 - - - 2 4 2 16 6 58
1. Identifikasi masalah.
Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama, meliputi : Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindhu sesuai dengan
agama yang dianut oleh siswa keseluruhan.
Tujuan : Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai keyakinan agamanya masing
masing.
e. Matematika
h. Seni Budaya
meliputi : Seni Rupa dan Seni Musik
Tujuan :
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni budaya nasional.