Anda di halaman 1dari 14

PROFIL SEKOLAH

SMP SWASTA ASSISI SIANTAR

1. Profi

SMP Swasta Assisi dibuka pada tahun 1995 dengan Surat Keputusan /

Izin Pendirian sekolah dari Kanwil Depdikbud No. 97/I05/A/1995 Tangal 19

April 1995, dan Surat Izin Operasional terbaru dari Dinas Pendidikan dan

Pengajaran Kabupaten Simalungun No. 420/2921.A/DS/DISDIK.2013, yang

berdomisili di Jalan Asahan km 6 No. 545, Kecamatan Siantar, Kabupaten

Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Dalam usianya yang menanjak dewasa,

± 18 tahun, dalam perkembangannya secara kwantitaf dan kwalitatif, dapat

disimpulkan SMP Swasta Assisi Siantar relative meningkat, yang dapat kita

lihat dari segi jumlah siswa dan lulusan setiap tahunnya, dengan keadaan

sebagai berikut:

a. Keadaan Jumlah Siswa

Kelas Kelas Kelas


Tahun Jumlah Total
VII Jlh VIII Jlh IX Jlh
Pelajaran
L P L P L P L P

2009/2010 16
62 63 125 83 80 83 55 138 228 198 426
3

2010/2011 79 57 136 59 64 12 79 81 160 216 202 419


3

2011/2012 13
89 87 176 73 58 62 65 127 224 210 434
1

2012/2013 15
84 62 146 73 81 60 58 118 217 201 418
4

2013/2014 13
77 45 122 79 61 74 84 158 230 190 420
9

2014/2015 11
67 62 129 74 42 74 62 136 215 166 382
5

2015/2016 12
73 64 137 68 60 74 42 116 215 166 381
8

2016/2017 13
76 43 119 73 62 69 60 128 218 164 382
5

b. Keadaan Kelulusan Siswa

Tahun Jlh Jumlah


Jlh Peserta Jumlah
Pelajaran Peserta Siswa Persentase
Ujian Siswa
Ujian Jlh Jlh Jlh Tidak kelulusan
Mengikuti Lulus
Terdaftar Lulus

L P L P L P L P

2009/2010 83 55 138 83 55 138 83 55 138 0 0 100%


2010/2011 78 81 159 78 81 159 78 81 159 0 0 100%

2011/2012 59 65 124 59 65 124 59 65 124 0 0 100%

2012/2013 64 58 122 61 58 119 61 58 119 0 0 100 %

2013/2014 74 84 158 74 84 158 74 84 158 0 0 100%

2014/2015 74 62 137 74 62 137 74 62 136 0 0 100%

2015/2016 74 42 116 72 42 114 72 42 114 0 0 100%

2016/2017 68 60 128 68 60 128 68 60 128 0 0 100%

c. Keadaan Umum Secara Internal dan Eksternal

a) Kekuatan(Strenght) adalah sebagai berikut :

1. Sekolah berada di lokasi yang strategis dekat jalan lintas Asahan.

2. Adanya dukungan pemerintah dan dinas pendidikan, para stake

holder, serta masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan

3. Jumlah guru sebanyak 18 orang sehingga relatif memadai untuk

membimbing 4,4,4 rombongan belajar;

4. Kualifikasi guru 100 % adalah lulusan S-1 sehingga kreatif untuk

mengembangkan pembelajaran

5. Tenaga administrasi 2 orang

6. Pustakawan 1 orang;

7. Penjaga sekolah/pegawai lapangan 1 orang;

8. Keamanan (sappam ) 1 orang


9. Input dan output siswa relatif baik.

10. Mempunyai kelas unggulan

b) Kelemahan (Weakness) yang perlu mendapatkan perhatian

adalah:

1. Partisipasi orang tua belum maksimal untuk memfasilitasi siswa;

2. Tingkat kinerja kelembagaan yang masih lemah, terutama dalam

administrasi

3. Relevansi kompetensi Input yang belum terselesi dengan baik

4. Banyaknya Sekolah Negeri yang berdekatan sehingga banyak

pilihan bagi siswa

5. Penghasilan Masyarakat yang masih minim(pas-pasan)

6. Perubahan budaya global yang tidak tersaring akan mempengaruhi

budaya sekolah

7. Semakin pesatnya perkembangan teknologi dan Imformasi yang

akan mempengaruhi eksistensi sekolah

8. Fasilitas ruang belajar belum memadai untuk stdard nasional

9. Laboratorium Bahasa belum ada

10. Laboratorium IPA belum memadai

11. Peralatan Olah raga belum memadai

12. Perpustakaan kurang memadai

13. Ruang multi media kurang memadai


14. Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan tenaga kependidikan belum

terpenuhi

c) Peluang (Oportunity)

1. Perhatian Pemerintah Pusat dan Pemda terhadap pembiayaan

pendidikan untuk sekolah swasta yang mulai meningkat

2. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan

nasional dan peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang

standard nasional pendidikan.

3. Diberlakukannya undang-undang no 15 tahun 2005 tentang guru dan

dosen

4. Dapat tercapainya program sekolah yang optimal

5. Masyarakat sekitar memberikan dukungan dalam upaya

meningkatkan keamanan dan ketertiban sekolah

6. Terdapat forum MGMP, MKKS

7. Suasana lingkungan bersih dan tenang yang relatif kondusif,

nyaman dan menyenangkan

8. Guru-guru yang relatif muda dan energik yang masih mudah untuk

diarahkan dan dikembangkan

9. Letak geografis sekolah yang mudah dijangkau karena berada pada

lintasan jalan besar


10. Jumlah guru yang cukup, dimana 95% telah memenuhi spesifikasi

sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan 50% telah

tersertifikasi.

d) Ancaman(Thearts) yang dihadapi

1. Kurangnya kontroling dan dukungan orang tua siswa dalam

memperhatikan perkembangan dan motivasi belajar siswa, sehingga

sering ditemukan siswa yang memakan/menggunakan uang sekolah

untuk kepentingan lain diluar kepentingan pendidikannya.

2. Banyaknya kegiatan yang menggiurkan siswa di sekitar lingkungan

rumahnya tempat tinggal siswa (Game Online).

3. Pendapatan orang tua siswa yang masih relatif rendah; sehinga

sering dalam membayar/ melunasi kewajiban sekolah anaknya sering

terlambat yang mengakibatkan kegiatan operasional sekolah sering

tersendat.

4. Banyaknya sekolah swasta maupun negeri di sekitar sekolah,

membuat calon siswa mempunyai banyak pilihan.

5. Semakin tingginya persaingan positip antar sekolah yang dalam

pengelolaanya lebih baik dan memiliki berbagai keunggulan.

6. Masih ada kebijakan dinas pendidikan dan MKKS yang

menghambat terlaksanaya otonomi sekolah (MBS).


Berdasarkan analisis kondisi sekolah tersebut, SMP Swasta Assisi

Siantar menyusun Kurikulum untuk memberi kesempatan kepada peserta

didik agar:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memahami dan

menghayati, serta mengamalkan ajaran agamanya masing-masing;

2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,serta

kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik secara optimal

sesuai dengan tingkat perkembangannya;

3. Mampu mengembangkan rasa percaya diri dan bertanggungjawab.

4. Menghadirkan suasana cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari

5. Membudayakan prestasi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan

budaya

6. Menumbuhkembangkan bakat-bakat,minat,dan kreativitas secara optimal;

2. Visi, Misi dan Tujuan Smp Swasta Assisi Siantar

 Visi

“Unggul Dalam Prestasi Berdasarkan Iman Kristiani dan


Berwawasan Lingkungan Hidup”.

 Misi

1. Mewujudnyatakan semangat kerja keras,rela berkorban,inovatif

dan bertanggungjawab.

2. Menumbuhkembangkan rasa percaya diri warga sekolah.


3. Mewujudkan kebersamaan dan rasa ikut memiliki di kalangan

warga SMP Swasta Assisi.

4. Menumbuhkembangkan kepribadian yang dilandasi semangat

cinta kasih Kristiani.

5. Menghadirkan suasana cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari.

6. Meningkatkan kegiatan pembelajaran yang terprogram secara

baik.

7. Membudayakan prestasi dalam bidang ilmu pengetahuan,

teknologi dan budaya.

8. Meningkatkan profesionalisme guru dengan etos kerja tinggi.

9. Memberdayakan warga sekolah agar peduli terhadap lingkungan.

10. Menumbuhkembangkan bakat, minat dan kreativitas secara

optimal.

11. Memiliki teamwork yang cerdas, terampil, kompak dan loyal pada

institusi.

12. Menciptakan suasana sekolah yang nyaman, menyenangkan,

disiplin, aman dan jujur.

13. Menghidupkan relasi personal yang dialogis.

14. Mengaktualisasikan potensi dan bakat seni warga sekolah dalam

bentuk pagelaran.

 Tujuan
Mengembangkan dan meningkatkan akhlak, kepribadian, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mampu mengikuti pendidikan

lebih lanjut dengan konsep:

1. Belajar untuk tahu (Learn to know)

2. Belajar untuk berbuat (Learn to do)

3. Belajar untuk hidup bersama (Learn to live together)

4. Belajar untuk menjadi seorang pribadi (Learn to be)

Kinerja SMP Swasta Assisi Siantar dilihat dari pencapaian delapan

standar pendidikan (SNP) dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Standar Isi

SMP Swasta Assisi Siantar pada tahun pelajaran 2017/2018

menerapkan kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013, menggunakan panduan

yang disusun berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas yaitu:

a. Kurikulum SMP Swasta Assisi SiantarPembelajaran pada kelas VII, VIII,

dan IX dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem

KTSP dan K13.

b. Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 40 menit.

Kurikulum disekolah SMP Swasta Assisi Siantar memiliki struktur

sebagai berikut : terdiri mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,


Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya,

Pendidikan Jasmani, TIK danMulok.

2. Standar Proses

RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),

Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP

kurikulum KTSP dan K13 bagi guru-guru kelas VII, VIII, dan IX penyusunan

RPP menggunakan panduan buku guru dan buku siswa mengunakan multi

metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan

pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam

pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan

memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma

yang ada dalam masyarakat.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Perolehan nilai ujian nasional tahun pelajaran 2016/2017 untuk

masing-masing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Masing-masing

mata pelajaran ujian nasional Bahasa Indonesia 9,50, Matematika 9,75, Ilmu

Pengetahuan Alam 8,20. Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa

siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target

yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan

melanjutkan tingkat sekolah berikutnya

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang

mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu di SMP

Swasta Assisi Siantar Jumlah guru 16 orang dan dibantu sebanyak 4 orang

tenaga kependidikan sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga

kependidikan sekolah.

5. Standar Sarana dan Prasarana

SMP Swasta Assisi Siantar memiliki luas lahan 6.600 m2 dengan

jumlah gedung sebanyak 2 unit, Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat

proses belajar mengajar sebanyak 12 ruang kelas dengan ukuran masing-

masing 9 x 7 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki

satu white board sebagai papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu unit

Proyektor, satu lemari, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa,

memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding

dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.

Ruang guru berukuran (9 × 7) m2 memuat 20 pasang meja dan kursi

guru, 2 rak buku, 4 lemari buku, 1 set sound system dan 1 buah jam dinding.

Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit bangunan dengan ukuran

(10×15) m2, 8 pasang meja dan kursi di ruang baca, 2 pasang meja dan kursi
untuk petugas perpustakaan, 5 rak buku untuk meletakan buku-buku bacaan,

judul buku lebih dari 1000 judul.

Ruang kepala sekolah berukuran (3 × 7 )m2 terdapat 2 lemari buku, 1

pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 set komputer PC,

dan 1 kamar mandi.

Ruang Tata Usaha berukuran (3 × 7 )m2 terdapat 2 lemari buku, 2

Lemari Rak File, 1 meja Biro dan 2 kursi, 1 set kursi dan meja tamu, 2 set

komputer PC dan 2 Printer.

Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang UKS, jamban (WC)

Kepala sekolah/Guru, tamu dan siswa.

6. Standar Pengelolaan

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun

rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga

sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah

(RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan

pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan

rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu

Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan

dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar

Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.

Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan

berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk


melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar

siswa.

7. Standar Pembiayaan

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah

berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi

Jawa Barat. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain

misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan

dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung

pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat

rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah,

dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan

kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan

diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan

menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru

melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian

nasional dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif,

terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui

ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.
Guru kelas yang sudah melaksanakan kurikulum KTSP dan kurikulum

2013. Hasil penilaian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun tugas-

tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan

untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan

akademik siswa kepada kepala sekolah. Hasil penilaian dijadikan dasar bagi

guru sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.

Dari ke 8 standar nasional diatas, 5 standar sudah terpenuhi dan 3

standar nasional yang terpenuhi secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai