Disusun oleh :
BANDUNG
1
RENCANA TINDAK LANJUT BERDASARKAN REKOMENDASI HASIL
EVALUASI
Kata Pengantar
Dalam kerangka peningkatan mutu sekolah di SMPN 44 Bandung, Kepala Sekolah beserta
Tim telah melakukan berbagai upaya dan salah satu upaya tersebut adalah dengan
melakukan pembinaan langsung ke sekolah yang secara teknis melalui supervise dan juga
dengan melaksanakan monitoring serta evaluasi. Tujuan utamanya adalah: (1) untuk
mengetahui kondisi perkembangan sekolah dalam pemenuhan standar nasional
pendidikan, (2) untuk melakukan pemetaan mutu pendidikanl, (3) untuk menentukan
strategi keberlanjutan dalam penyelenggaraan sekolah yang dikembangkan menjadi
sekolah mandiri, dan (4) memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait dalam
penyelenggaraan sekolah sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi
ini dilengkapi dengan perangkat instrument yaitu: instrument evaluasi pengukuran
keterlaksanaan dan ketercapaian program serta program rencana tindak lanjut berdasarkan
rekomendasi hasil evaluasi(terlampir). Untuk memahami perangkat instrument dan
pelaksanaannya, maka dapat dilihat dalam Evaluasi Diri Sekolah(EDS) Tahun 2013/2014
SMPN 44 Bandung. Diharapkan, informasi dan semua perangkat instrument Supervisi,
Monitoring, dan Evaluasi ini dapat dijadikan salah satu acuan dalam melakukan
pembinaan, pengontrolan, dan sekaligus sebagai upaya akuntabilitas dalam
penyelenggaraan Program Sekolah. Atas segala kritikan dan masukan terhadap tulisan ini
diucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Profil Sekolah 4
Bab I Pendahuluan 5
Bab IV Penutup 19
3
PROFIL SEKOLAH
4
11. Data Siswa 3 (tiga tahun terakhir):
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII + VIII +
Jml Pendaftar IX)
Th. Pelajaran (Cln Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jml Jumlah
Baru) Jml Siswa Jml Siswa Jml Siswa
Rombel Rombel Rombel Siswa Rombel
L P L P L P L P
8 9 13 15 7 49 51 24
2009/2010 461 164 161 194 201
8 6 6 8
7 8 20 19 9 50 50 24
2010/2011 211 144 155 159 160
4 3 7 8
10 7 15 16 8 49 50 25
2011/2012 296 202 189 137 151
8 0 7 0
b. Guru
1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/Guru Bantu Jumlah
L P L P
1. S3/S2 2 4 - - 6
2. S1 11 20 4 3 38
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud - 3 - - 3
5. D2 - - - - -
6. D1 - - - - -
7. ≤ SMA/sederajat - - - - -
Jumlah 13 27 4 3 47
5
2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar belakang Jumlah guru dengan latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugas pendidikan yang TIDAK sesuai
mengajar dengan tugas mengajar
No. Guru Jumlah
D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3
Sarmud Sarmud
1. IPA - - 5 - - - - - 5
2. Matematika - - 4 1 - - 1 - 6
3. Bahasa Indonesia - - 3 1 - - 1 - 5
4. Bahasa Inggris - - 5 1 - - - - 6
5. Pendidikan Agama - - 2 - - - - - 2
6. IPS - - 3 1 - - - - 4
7. Penjasorkes - - 2 - - - 1 - 3
8. Seni Budaya - 1 1 - - - - - 2
9. PKn - - 2 1 - - - - 3
10. TIK/Keterampilan - - 1 - - - 1 - 2
11. Lainnya: - 1 4 - - 1 3 - 4
Jumlah 2 32 5 1 7 47
Keterangan kondisi:
Baik Kerusakan < 15%
Rusak ringan 15% - < 30%
Rusak sedang 30% - < 45%
Rusak berat 45% - 65%
Rusak total >65%
6
b) Data Ruang Belajar Lainnya (di isi dalam angka)
Jumlah Jumlah
Jenis Ruangan Ukuran Kondisi*) Jenis Ruangan Ukuran Kondisi
Ruang Ruang
(pxl) (pxl)
1. Perpustakaan 1 15 x 9 Baik 6. Lab. Bahasa 1 7 x 9 Baik
3. Guru 1 8 x 12 Baik
5. Tamu
Lainnya: ………………
7
14. Kepemilikan Tanah : Pemerintah/yayasan/pribadi/menyewa/menumpang*)
Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual Beli/Hibah*)
Luas Lahan/Tanah : 2020 m2
Luas Tanah Terbangun : 3560 m2
*) Coret yang tidak perlu
Lampirkan rencana tapak (site plan) sekolah skalatis (berskala) dengan ukuran kertas minimal A4.
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Berat
Baik
Baik
Baik
Baik
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Jml
Jml
Jml
Jml
26 520 520 1040 1040 26 26 52 52
Perabot
Almari + rak
Meja Kursi Lainnya
buku/alat
No. Ruang
Ringan
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Berat
Baik
Baik
Baik
Baik
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Jml
Jml
Jml
Jml
1. Perpustakaan 4 4 24 24 2 2
2. Lab. IPA 1 1 1 1
3. Ketrampilan 1 1 1 1 1 1
4. Serbaguna 3 3 3 3 1 1
5. Kesenian 1 1 1 1 1 1
6. Lainnya: ........ 22 22 44 44 1 1
8
c. Perabot Ruang Kantor
Perabot
Almari + rak
Meja Kursi Lainnya
buku/alat
No. Ruang
Ringan
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Berat
Baik
Baik
Baik
Baik
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Jml
Jml
Jml
Jml
1. Kepala 1 1 1 1 3 3 1 1
Sekolah
2. Wk Kepala 4 4 4 4 4 4 1 1
Sekolah
3. Guru 45 45 45 45
4. Lainnya: …..
Ringan
Ringan
Ringan
Berat
Berat
Berat
Baik
Baik
Baik
Baik
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Rsk.
Jml
Jml
Jml
Jml
1. Gudang 1 1 1 1 1 1 1 1
2. Koperasi
3. Lainnya: …..
9
2. Buku bacaan (misalnya novel, buku 1200 Baik
ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.)
3. Buku referensi (misalnya kamus, 3348 Baik
ensiklopedia, dsb.)
4. Lainnya: .....................................
Total
10
3. APBD Propinsi 126.862.500 126.862.500
4. BOS 583.625.000 706.450.000
5. Komite Sekolah/Orang tua siswa (jumlah
keseluruhan iuran bulanan dan sumbangan
pendidikan bagi siswa baru)
6. School Grant
7. Grant Pendidikan Kecakapan Hidup
8. Subsidi Imbal Swadaya
Lain-lain: ........................
Jumlah
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana tindak lanjut berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi merupakan peningkatan
mutu pendidikan di sekolah secara berkesinambungan. Sekolah harus mengembangkan
kegiatan tindak lanjut dari hasil rekomendasi evaluasi program dan mewujudkan indikator
kemajuan sekolah sebagai bukti adanya penerapan hasil evaluasi. Indikator yang perlu
diwujudkan adalah berupa 5 komponen yang terdapat dalam rekomendasi termasuk di
dalamnya perubahan (1) Lingkungan kelas; (2) Cara guru mengajar; (3) Cara siswa
belajar; (4) Kepemimpinan Kepala Sekolah; dan (5) Sistem pembinaan profesionalisme
guru melalui MGMP.
Sebenarnya, secara sadar maupun tidak, sekolah sudah melaksanakan kelima komponen
tersebut, namun tingkat intensitas pelaksanaannya masih bervariasi. Demikian juga dengan
permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dalam rangka pelaksanaan komponen tersebut
juga berbeda. Oleh karena itu semua guru melalui perwakilannya yaitu tim TPS dan kepala
sekolah, diharapkan untuk duduk bersama menyusun RTL sekaligus membuat indikator
perubahan yang akan diwujudkan di SMPN 44 Bandung.
Dari paparan di atas, timbul pertanyaan kunci, yaitu sejauhmana pelaksanaan lima
komponen di SMPN 44 Bandung? Hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh
12
sekolah dalam rangka pelaksanaan lima komponen tersebut? Perubahan apa saja yang
diharapkan tampak di sekolah setelah melaksanakan suatu program kegiatan? Bagaimana
RTL dari sekolah berdasarkan kegiatan sekaligus waktu pelaksanaannnya?
B. Dasar Hukum
1. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana yang diubah dari Peraturan Pemerintah Nomor 10
Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/Madrasah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
12. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Secara garis besar tujuan dari RTL ini untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang
berhubungan dengan implementasi lima komponen sekaligus mengidentifikasi pemecahan
masalah tersebut dengan mengimplementasikan kegiatan-kegiatan yang nampak dalam
13
RTL. Secara khusus, setelah unit ini selesai diharapkan semua pendidik dan tenaga
kependidikan mampu untuk:
Menentukan sejauh mana sekolah sudah melaksanakan lima komponen yang
disampaikan sekaligus mampu mengidentifikasi berbagai hambatan dalam
pelaksanaannya.
Menyusun indikator dari kelima indikator yang diwujudkan kedalam 8 standar
nasional pendidikan.
D.Manfaat
14
BAB II
PENGEMBANGAN INSTRUMEN RENCANA TINDAK LANJUT BERDASARKAN
REKOMENDASI HASIL EVALUASI
Instrumrn rencana tindak lanjut dimulai dari pembuatan instrument evaluasi diri. Dari
instrument tersebut bias tergambarkan sedikitnya lima komponen utama di dalam evaluasi
program sekolah yang berbasis kepada peningkatan mutu. Di bawah ini dipaparkan hasil
evaluasi diri dari kelima komponen tersebut.
Evaluasi Diri
No Komponen Pelaksanaan Komponen Kendala yang dihadapi
selama ini
1 Lingkungan a. Ruang kelas disusun a. Luas ruang kelas terbatas,
sedemikian sehingga sulit untuk merubah
Kelas
rupa sehingga siswa duduk tempat duduk siswa
berkelompok b. SMPN 44 Bandung merupakan
b. Hasil kerja siswa dipajang sekolah dengan luas terbatas,
di dalam dan/atau di luar maka menjadikan kami juga
ruang kelas membatasi di dalam memajang
c. Penggunaan alat bantu hasil kerja siswa
mengajar yang sesuai selama c. Penggunaan alat bantu
pelajaran pembelajaran masih dalam
tahap proses perkembangan,
yang sudah lemgkap maple
IPA, maple pelajaran lainnya
mencoba alam tak kambang
selalu diupayakan
2 Cara Guru .a.Guru memberikan a. Secara dominan masih
15
Mengajar pekerjaan pembelajaran konvensional,
kelompok/berpasangan di walaupun seiring waktu sudah
kelas bayak perubahan semua mata
b. Guru memberikan pelajaran berupaya
pertanyaan sedikitnya 3 menggunakan metode
pertanyaan non hafalan dan pembelajaran yang
memberikan menjadikan siswa sebagai
kesempatan kepada siswa pusat di dalam belajar.
untuk menjawab b. Pembelajaran yang
c. Guru menggunakan mengembangkan daya
pendekatan belajar yang berpikir seperti reasoning dan
bervariasi (lebih dari sekedar pemecahan masalah masih
metode berproses untuk dilakukan di
ceramah dan berdasarkan dalam kegiatan belajar
buku pelajaran semata), mengajar
termasuk dalam hal
menggunakan
lingkungan dan alat bantu
dalam mengajar
d. Guru memantau dan
membantu siswa secara
individual dalam
menyelesaikan tugas
(penilaian formatif) selama
pelajaran yang diamati
3 Cara Siswa a. Siswa memperlihatkan Masih ada beberapa siswa dari
kemampuan kecakapan hidup setiap kelas yang kedisiplinannya
Belajar
personal, sosial, dan akademis perlu diperbaiki dan ditingkatkan
(berdasarkan panduan menjadi lebih baik
diknas), yang meliputi:
· • Bekerja sama dalam
kelompok
· • Pemecahan masalah
b. Karya siswa merupakan
hasil pemikiran siswa sendiri
c. Siswa menggunakan
sumber daya setempat
(lingkungan sekitar untuk
kegiatan luar kelas
atau sumber daya lokal seperti
orang dan materi)
d. Siswa mengutarakan
perasaan, pengalaman dan
pendapatnya selama pelajaran
e. Siswa berpartisipasi aktif di
dalam eksperimen dan/atau
diskusi
4 Kepemimpinan a.Mengadakan Perlunya intensifikasi dan rutinas
rapat/pertemuan dengan para serta dorongan dana didalam
Kepala Sekolah
guru untuk mendiskusikan mengembangkan profesionalitas
16
masalah kurikuler guru
sedikitnya sekali sebulan
b. Melakukan monitoring
kelas secara regular
c. Sekolah memiliki kegiatan
pertemuan pengembangan
profesional yang
diselenggarakan
sedikitnya sebulan sekali
5 Sistem .a.Pertemuan MGMP Pertemuan MGMP Sekolah belum
dilaksanakan minimal sebulan ruutin dilaksanakan setiap bulan,
Pembinaan
sekali kendala yang dihadapi, seiring
Profesionalisme b. Pertemuan MGMP dihadiri kewajiban guru mengajar 24 jam
secara rutin sedikitnya oleh dalam seminggu, menjadikan
Guru melalui
50% guru-guru mata pelajaran waktu dan tempat sulit
MGMP pokok pada tingkat cluster, sinkronisasi sesame guru dalam
rayon atau kabupaten satu mata pelajaran
c. Ada bukti bahwa kegiatan
yang
dikembangkan/didiskusikan
di MGMP telah diterapkan
sedikitnya pada satu kelas di
setiap sekolah yang dipantau.
Pengembangan instrument rencana tindak lanjut dari kelima komponen pada instrument
evaluasi diri, dikaitkan dengan evaluasi diri sekolah(EDS). Dari EDS diperoleh rekomendasi
pada masing-masing standar nasional pendidikan. Hasil rekomendasi pada EDS tersebut bagi
pihak sekolah dijadikan awal melangkah untuk membuat rencana tindak lanjut. Di bawah ini
kami paparkan rekomendasi hasil evaluasi dan rencana tindak lanjutnya.(Terlampir)
17
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Rencana tindak lanjut berdasarkan hasil rekomendasi adalah suatu rencana program
yang terarah karena dibuat dari hasil rekomendasi yang berasal dari analisis hasil
evaluasi.
Analisis dilakukan mulai dari tahap awal analisis secara internal yang menghasilkan
potensi serta masalah yang dimiliki SMPN 44 Bandung, kemudian analisis eksternal
yang menghasilkan peluang dan tantangan bagi SMPN 44 Bandung.
Rekomendasi dari setiap standar nasional pendidikan dibuat dari hasil analisis pada
setiap SNP.
Rencana tindak lanjut(RTL) merupakan rencana program lanjutan dari hasil analisis
yang menghasilkan rekomendasi.
RTL terlahit dari proses yang berkelanjutan dari tahap demi tahap, sehingga terlahir
program-program yang membumi sesuai dengan kebutuhan SMPN 44 Bandung.
B. Rekomendasi
RTL merupakan rencana program yang berkesinambungan, sehingga merupakan
amanah yang harus ditunaikan oleh semua pendidik dan tenaga kependidikan SMPN
44 Bandung.
RTL senantiasa harus direviu setiap tahunnya dengan tahapan yang sama mulai dari
analisis, rekomendasi sampai terlahir RTL.
18
BAB IV
PENUTUP
Harapan kami semua program pada Rencana Tindak Lanjut ini bukan hanya sekedar wacana,
tetapi merupakan tugas bersama untuk mengimplementasikannya. Untuk itu diperlukan
kebersamaan yang sudah dimulai dari awal pada tahap analisis sampai terlahir RTL ini, maka
dibutuhkan kebersamaan pula untuk memiliki dan mengimplementasikan semua rencana
tindak lanjutnya.
Daya dukung dari pihak luar dalam hal ini masyarakat yang terdiri dari orangtua, dunia
usaha, dunia industry, sangat dibutuhkan sehingga bias menjadi pendorong kuat bagi
terlaksananya RTL.
Akhirnya kembali kepada semua warga di SMPN 44 Bandung khususnya para pendidik dan
tenaga kependidikan untuk memberikan hasil yang membuat kepercayaan dari semua pihak
kepada sekolah kita, untuk itu kebersamaan, semangat dan terus berbuat dari mulai hal yang
kecil dan senantiasa berusaha berubah untuk menjadi lebih baik merupakan budaya yang
senantiasa ditanamkan bersama di SMPN 44 Bandung. Budaya itulah menjadi kekuatan
untuk mengimplementasikan semua RTL ini.
19