Anda di halaman 1dari 12

PEKAN 2: PEMBELAJARAN BIPA

oleh
MARLIA, S.Pd., M.Hum.
Pembelajaran BIPA

1. Program
2. Prinsip
Pembelajaran 3. Aspek-Aspek
Pembelajaran
BIPA dalam
BIPA
Pembelajaran
BIPA

6. Peran
Lingkungan 5. Budaya dalam 4. Karakteristik
Bahasa dalam Pembelajaran Pembelajar
Pembelajaran BIPA BIPA
BIPA
A. Program Pembelajaran BIPA Program BIPA dipengaruhi oleh:

1. Aspek Sosiologis
Aspek sosiologis berkenaan dengan si
pembelajar BIPA (siapa, apa tujuannya,
perlu belajar yang bagaimana, dan hasil
3. Aspek Psikologis yang seperti apa)
Aspek psikologis
berkenaan dengan sifat
dan sikap si pembelajar 2. Aspek Linguistis
serta kemampuannya Aspek linguistis berkenaan
dalam proses belajar BIPA dengan bahasa Indonesia yang
mana dan seperti apa yang akan
dibelajarkan pada si pembelajar
4. Aspek Pedagogis
Aspek pedagogis
berkenaan dengan
kecakapan-kecakapan
yang akan diarahkan
guna menentukan
langkah pedagoginya Suyitno (2005: 19) dalam Kusmiatun (2016:38-39)
Hal yang harus diperhatikan dalam program BIPA:
Penyusun program BIPA harus memahami sasaran BIPA.
Apakah siswa sekolah dasar/menengah, mahasiswa,
ataukah pegawai. Selain itu, harus dilihat juga dari segi usia Sasaran BIPA
pembelajar, apakah anak-anak, remaja, ataukah dewasa. Hal
01
ini menjadi penting karena semua itu akan sangat
berpengaruh pada desain dan tujuan pembelajaran BIPA itu
sendiri
Tujuan pembelajaran BIPA disesuaikan dengan tujuan
pembelajarnya. Dengan demikian hal ini akan memengaruhi
program pembelajaran, contohnya program BIPA dengan 02 Tujuan Pembelajar
tujuan pembelajar untuk studi lanjut di Indonesia tentunya
akan berbeda dengan tujuan pembelajar yang hanya ingin
berwisata ke Indonesia.
Lamanya belajar juga akan menjadi pertimbangan dalam
penyusunan program BIPA, terutama pada materi dan model
belajarnya. Belum lagi jika pembelajar menginginkan adanya
03 Durasi Belajar
berbagai sisipan budaya Indonesia. Durasi belajar program BIPA
tentunya sangat bervariasi, semua ini bergantung pada
kesepakatan bersama/pada lembaga masing-masing
Sistematis

Relevan

B. Prinsip Aktual, faktual, dan


Pembelajaran kontekstual
BIPA
Teruji dan Terpercaya

Menyeluruh dan Lengkap

Fleksibel

Kusmiatun (2016: 40-41)


Sistematis Relavan Aktual, faktual, dan kontekstual

Pembelajaran BIPA harus Pembelajaran BIPA haruslah Bahan yang dibelajarkan dalam program BIPA
dilakukan secara teratur dan relevan. Pembelajaran harus hendaknya bersifat aktual. Perkembangan
terencana. Ada sistem yang relevan dengan kebutuhan bahasa sangat pesat. Hal ini harus diikuti agar
dibuat untuk mengatur pembelajar, kondisi pembelajar, pembelajaran BIPA tidak menjadi ketinggalan
jalannya program sehingga lingkungan belajar pembelajar, zaman. Peristiwa yang terjadi dan informasi
pembelajaran lebih terarah. tujuan pembelajaran yang sesuai yang faktual juga menjadi bagian penting
Keteraturan ini berkaitan dengan pembelajar, lembaga dalam pembelajaran BIPA. Materi
dengan urutan materi yang pengelola, kemampuan pengajar, pembelajaran haruslah faktual agar pembelajar
akan dibelajarkan dan aturan dan perkembangan bahasa dapat mengaitkan pengetahuan baru dengan
lainnya yang mendukung sebagai bahan utama hal yang ia temukan di lingkungan sekitar.
keberhasilan pembelajaran, pembelajarannya. Pembelajaran dengan objek fisik nyata akan
seperti penyusunan silabus, lebih mudah dipahami oleh pembelajar. Oleh
penyusunan rencana karena itulah, keterkaitan dengan konteks juga
pelaksanaan pembelajaran, harus dipertimbangkan. Pembelajaran BIPA
dan bahan ajar. yang kontekstual akan membantu pembelajar
menguasai dengan baik bahasa yang ia
pelajari. Penyajian makna akan lebih mengena
jika dikaitkan dengan konteksnya daripada
dengan terjemahan.
Teruji dan Terpercaya Menyeluruh dan Lengkap Fleksibel

Pembelajaran BIPA hendaknya sudah teruji dan Pembelajaran BIPA yang ada Pembelajaran BIPA adalah
terpercaya. Suyitno (2005: 18) dalam hendaknya menyeluruh dan lengkap, pembelajaran yang
Kusmiatun (2016: 41) menyebutkan prinsip artinya meliputi berbagai aspek fleksibel, tidak kaku.
pembelajaran yang teruji jika di dalamnya bahasa sesuai kebutuhan pembelajar Pembelajaran BIPA tidak
terdapat contiquity (kontak atau hubungan), dan tersajikan secara lengkap. harus selalu di dalam kelas
repetition (pengulangan), dan reinforcement Belajar bahasa pada dasarnya dan menggunakan cara
(penguatan). Stimulus dari pengajar diharapkan bersifat integratif, bukan terpisah- yang monoton, melainkan
direspons oleh pembelajar sehingga terjadi pisah dalam beberapa bagian saja. lebih fleksibel sesuai
kedekatan antara keduanya. Hal ini akan Untuk itu, biasanya materi yang dengan kebutuhan.
menjadikan pembelajaran makin mudah. disusun bersifat tematik, yang Fleksibel ini berlaku untuk
Demikian pula pengulangan dalam meliputi keterampilan membaca, tempat belajar, waktu
pembelajaran akan makin menguatkan menyimak, menulis, berbicara, dan belajar, materi ajar, media,
pemahaman pembelajar. Penguatan yang tidak menutup kemungkinan ada bahkan evaluasinya.
memunculkan rasa kepuasan akan berdampak tambahan materi terkait tatabahasa
pada hasil belajar yang baik. Dengan demikian, dan pojok budaya di dalamnya yang
pembelajaran dapat dikatakan teruji. tentunya sesuai dengan tema yang
Keberhasilan pembelajaran dan kondisi nyaman telah ditentukan.
akan memunculkan kepercayaan dan
mendukung hasil belajar.
C. Aspek-Aspek Pembelajaran BIPA
Kusmiatun (2016: 42-47)
1 2
Aspek Aspek
Instruksional Non-Instruksional

Aspek instruksional terdiri atas


pembelajar, pengajar, tujuan Adapun aspek noninstruksional terdiri
pembelajaran, perangkat atas analisis kebutuhan pembelajar,
pembelajaran, bahan ajar/materi, sarana prasarana kelas, suasana kelas,
metode dan strategi, media lingkungan belajar, dan motivasi.
pembelajaran, evaluasi, persiapan dan
pengelolaan kelas
D. Karakteristik Pembelajar BIPA
Mayoritas pembelajar BIPA adalah orang
dewasa. Berikut karakteristik pembelajar BIPA
dewasa menurut Kusmiatun (2016: 48-51)

1. Menginginkan pengetahuan yang 6. Suka mencoba hal baru dan


relevan dengan kebutuhan dan menemukan jawaban masalah
tujuan mereka. secara mandiri.
2. Menuntut kejelasan arah belajar. 7. Reaktif dan peka terhadap sesuatu.
3. Mudah belajar jika mereka 8. Menuntut pembelajaran yang logis,
dilibatkan aktif. sistematis (runtut), dan prosedural.
4. Akan mudah belajar jika pokok 9. Suka diperlakukan secara dewasa.
bahasan sesuai pengalamannya. 10. Mengandalkan pengalaman
5. Suka berpendapat dan daripada teori atau buku.
pendapatnya sulit diubah. 11. Memberi tanggapan positif atas
perlakuan pengajar.
E. BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN
BIPA
Mustakim (2003) dalam Kusmiatun
(2016: 52) mengelompokkan materi
ajar BIPA yang berkaitan dengan
budaya, yang perlu disajikan adalah:
(1)benda-benda budaya,
(2)gerak-gerik anggota badan,
(3)jarak fisik ketika berkomunikasi, (9) mata pencaharian,
(4)kontak pandang mata dalam (10) kesenian,
berkomunikasi, (11) pemanfaatan waktu, (12) cara
(5)penyentuhan, berdiri, duduk, dan menghormati orang
(6)adat istiadat yang berlaku dalam lain,
masyarakat, (13) keramah-tamahan, tegur sapa,
(7)sistem nilai yang berlaku dalam dan basa-basi, (14) pujian,
masyarakat, (15) gotong royong,
(8)sistem religi yang dianut masyarakat (16) sopan santun.
F. Peran Lingkungan Bahasa dalam Pembelajaran BIPA

1. Sebagai laboratorium bahasa dalam


pembelajaran BIPA

2. Mempercepat pembelajar BIPA dalam


menggunakan bahasa Indonesia

3. Lingkungan bahasa yang bersifat alamiah


meningkatkan kemampuan pembelajar BIPA

Dengan demikian lingkungan bahasa tetap harus disesuaikan


dengan kebutuhan dan tujuan pembelajar. Namun hal yang
paling penting adalah, kemampuan pembelajar BIPA akan
semakin meningkat jika lingkungan bahasa mendukung.
Daftar Referensi
Kusmiatun, Ari. 2016. Mengenal Bipa dan
Pembelajarannya. Yogyakarta: K-Media.
PPSDK. 2018. Materi Pembekalan BIPA untuk
Pengajar Luar Negeri. Bogor: Tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai