Anda di halaman 1dari 12

SESI 6

PRIORITY
RULE
Maya Irjayanti, PhD
PRIORITY RULE (ATURAN
PRIORITAS)
Memberikan panduan untuk mengurutkan
pekerjaan yang harus dilakukan.
Aturan ini terutama diterapkan untuk fasilitas
yang berfokus pada proses, misalnya: klinik,
percetakan, atau bengkel kerja.
Tujuan: meminimalkan waktu penyelesaian,
jumlah pekerjaan dalam sistem, dan
keterlambatan pekerjaan dalam sistem, serta
memaksimalkan penggunaan fasilitas
Aturan prioritas
FCFS (First Come First Serve)
Pekerjaan yang datang lebih awal pada suatu pusat kerja
akan dikerjakan lebih dulu. Aturan ini banyak digunakan
pada sektor jasa: bank, supermarket, kantor pos, dan
sebagainya.
SPT (Shortest Processing Time)
Pekerjaan yang lebih pendek waktu prosesnya mendapat
prioritas pertama untuk dikerjakan lebih dulu. Cara ini
seringkali diterapkan bagi perusahaan perakitan.
EDD (Earliest Due Date)
Pekerjaan yang jatuh temponya lebih pendek (batas waktu
paling awal) dikerjakan lebih dahulu.
LPT (Longest Processing Time)
Pekerjaan yang lebih panjang waktu pengerjaan mendapat
prioritas pertama untuk dikerjakan lebih dulu.
Ukuran Efektivitas
Waktu penyelesaian rata-rata
Jumlah aliran waktu total

Jumlah pekerjaan

Utilisasi
Jumlah waktu pengerjaan (pemrosesan)

Jumlah aliran waktu total

Jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem


Jumlah aliran waktu total

Jumlah waktu pengerjaan (pemrosesan)
Keterlambatan pekerjaan rata-rata
Jumlah hari keterlambatan

Jumlah pekerjaan
Lima pekerjaan yang berkaitan dengan tugas arsitektur menunggu
untuk ditugaskan (Data ditunjukkan pada tabel berikut). Tentukan
urutan pengerjaan berdasarkan empat aturan prioritas.

WAKTU PENGERJAAN/ BATAS WAKTU


Pekerjaan
PEMROSESAN (hari) PEKERJAAN (hari)
A 6 8
B 2 6
C 8 18
D 3 15
E 9 23
First Come First Served
Urutan Waktu Aliran Batas waktu
Keterlambatan
Pekerjaan pengerjaan waktu pengerjaan
A 6 6 8 0
B 2 8 6 2
C 8 16 18 0
D 3 19 15 4
E 9 28 23 5
Total 28 77 11

Jumlah aliran waktu total 77


a. Waktu penyelesaian rata - rata    15,4hari
Jumlah pekerjaan 5
Jumlah waktu pengerjaan (pemrosesan) 28
b. Utilisasi    36,4%
Jumlah aliran waktu total 77
Jumlah aliran waktu total 77
c. Jumlah pekerjaan rata - rata dalam sistem    2,75pekerjaan
Jumlah waktu pengerjaan (pemrosesan) 28
Jumlah hari keterlambatan 11
d. Keterlambatan pekerjaan rata - rata    2,2hari
Jumlah pekerjaan 5
Rangkuman Pengukuran Efektifitas
(Dengan sebelumnya membuat urutan
prioritas dengan pendekatan masing-masing)
Uraian FCFS SPT EDD LPT

Rata-rata waktu
penyelesaian (hari) 15,4 13,0 13,6 20,6

Utilisasi (%) 36,4 43,1 41,2 27,2

Rata-rata jumlah
pekerjaan dalam sistem 2,75 2,32 2,42 3,68

Rata-rata keterlambatan
pekerjaan (hari) 2,2 1,8 1,2 9,6
Pekerjaan Hari diterimanya Waktu produksi Batas waktu
pekerjaan yang dibutuhkan pekerjaan

I 139 30 185

II 146 18 170

III 132 26 190

Hari ini hari ke-151 pada jadwal produksi


CRITICAL RASIO
Waktu yang tersisa Bataswaktupekerjaan  Tanggalsek arang
CR  
Hari kerja yang tersisa Waktu pekerjaan yang tersisa

Hari ini adalah hari Hari Kerja


Pekerjaan Batas Waktu
ke-25 pada awal Tersisa
produksi. Tiga A 30 4
pekerjaan berada
pada urutan beikut: B 28 5
C 27 2

Urutan
Pekerjaan CR
Prioritas
A (30-25)/4=1,25 3
B (28-25)/5=0,60 1
C (27-25)/2=1,00 2
Soal Latihan
Anda telah diberikan hasil dengan empat metode
dalam Aturan Prioritas (di slide 7 materi)
Buat proses kerja yang hasilnya telah diketahui di slide
7 materi Aturan Prioritas.
The end..
Thank you for your attention
Soal Latihan

Pekerjaan Waktu pelaksanaan Batas waktu


pekerjaan (hari) pekerjaan (hari)

U X+9 X+12
V X+10 X+15
W X+6 X+10
X X+11 X+21
Y X+12 X+18
Z X+9 X+16

Analisis prioritas pengerjaan dengan keempat aturan


prioritas (X diisi dengan digit terakhir NPM)!

Anda mungkin juga menyukai