Kelompok : 19
1. Sandy Rizaldy Agustian / 13-2018-080
2. Ainun Zahra Mustika / 13-2019-061
Tgl. Praktikum : 21 April 2022
Shift :1
Project Manager : Muhaffanah
Kelompok : 19
Nama / NRP : 1. Sandy Rizaldy Agustian / 13-2018-080
: 2. Ainun Zahra Mustika / 13-2019-061
Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak
sesuai dengan kenyataan, maka kami bersedia menanggung sanksi yang akan diberikan.
Project Manager
Muhaffanah
Assembly Line Balancing 1
1. STUDI KASUS
Terdapat suatu perusahaan yaitu PT Trianta Tessera yang berada pada bidang
manufaktur. PT Trianta Tessera merupakan perusahaan hasil pembangunan oleh orang
- orang lulusan Teknik industri yang berjumlah 27 orang pada tahun 2022. Perusahaan
ini berlokasi di Jalan PH. H. Mustofa No 23 Bandung. PT Trianta Tessera memproduksi
sebuah ragum yang memiliki dua tipe yaitu Tipe mono dan Tipe zero.
Konsumen pada perusahaan ini memiliki permintaan yang berfluktuatif setiap
periodenya untuk setiap tipe ragum. Permintaan yang berfluktuatif ini dapat memberikan
pengaruh pada sistem produksi perusahaan sehingga perusahaan harus melakukan
perencanaan produksi. Perusahaan PT Trianta Tessera juga perlu memperhatikan
penyesuaian antara kebutuhan produksi dengan produk yang dihasilkan seperti
ketersediaan sumber daya mesin, tenaga kerja, dan waktu yang digunakan karena
perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya seperti mesin, material dan jumlah
pekerjanya. Perusahaan menetapkan waktu bekerja 24 hari dalam 1 bulan dan jam
kerjanya yaitu 8 jam per hari.
Perusahaan merasa kesulitan dalam melakukan penempatan pekerjaan kedalam
stasiun kerja yang saling berkaitan pada suatu lintasan dalam pembuatan ragum,
sehingga perusahaan dirasa perlu melakukan pengendalian produksi. Upaya
pengendalian produksi yang dilakukan PT Trianta Tessera ini dilakukan karena
keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan perusahaan juga belum dapat
memaksimalkan penempatan pekerjaan pada suatu lintasan perakitan yang efisien.
Perusahaan dirasa perlu memperhatikan keseimbangan untuk setiap stasiun kerja agar
dapat bekerja dengan efisien, sehingga perusahaan mampu memenuhi seluruh
permintaan konsumen dengan tepat waktu dan jumlah yang sesuai, dengan stasiun
kerja yang minimum.
2. METODOLOGI PENELITIAN
3. PENGUMPULAN DATA
Berikut ini merupakan penjelasan dari pengumpulan data yang meliputi data
waktu pengamatan PT Trianta Tessera of Assembly Line Balancing (ALB) dan data waktu
pengamatan Design of Assembly Line Balancing (ALB)
3.1 Data Waktu Pengamatan PT Trianta Tessera Of Assembly Line
Balancing (ALB)
Berikut ini adalah tabel yang berisikan data waktu pengamatan PT Trianta
Tessera of Assembly Line Balancing (ALB) produk pada stasiun kerja pertama yang dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Waktu Pengamatan PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB) SK-1
Waktu Pengerjaan Produk (detik) di Stasiun Kerja Layout PT Trianta Tessera SK-1
Waktu Perakitan Per Komponen
Produk Waktu Proses Idle Time
1 3
1 175 14 189
2 92 18 110
3 107 15 122
4 123 24 147
5 113 12 125
6 97 24 121 1441
Jumlah 707 107 814 1441
Rata-rata 117.833 17.833 135.667 240.167
• Stasiun Kerja 1
Idle Time = 1441 detik
Waktu Proses Rata-Rata = 135.667 detik
• Lintasan Perakitan
Jumlah Produksi = 6 unit
Jumlah Produksi Gagal = 0 unit
Idle Terjadi Pada Stasiun = Produk 6
Berikut ini adalah tabel yang berisikan data waktu pengamatan pengerjaan
produk pada stasiun kerja kedua yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Waktu Pengamatan PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB) SK-2
Waktu Pengerjaan Produk (detik) di Stasiun Kerja Layout PT Trianta Tessera SK-2
Waktu Perakitan Per Komponen
Produk Waktu Proses Idle Time
2 4
1 76 16 92
2 88 20 108
3 70 16 86
4 102 17 119
5 72 18 90
6 47 12 59 1298
Jumlah 455 99 554 1298
Rata-rata 75.833 16.500 92.333 216.333
• Stasiun Kerja 2
Idle Time = 1298 detik
Waktu Proses Rata-Rata = 92.333 detik
• Lintasan Perakitan
Jumlah Produksi = 6 unit
Jumlah Produksi Gagal = 0 unit
Idle Terjadi Pada Stasiun = Produk 6
Berikut ini adalah tabel yang berisikan data waktu pengamatan pengerjaan
produk pada stasiun kerja ketiga yang dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Waktu Pengamatan PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB) SK-3
Waktu Pengerjaan Produk (detik) di Stasiun Kerja Layout PT Trianta Tessera SK-3
Waktu Perakitan Per Komponen
Produk Waktu Proses Idle Time
5 6
1 44 22 66
2 39 24 63
3 39 50 89
4 33 57 90
5 30 69 99
6 24 27 51 1200
Jumlah 209 249 458 1200
Rata-rata 34.833 41.500 76.333 200
• Stasiun Kerja 3
Idle Time = 1200 detik
Waktu Proses Rata-Rata = 76.333 detik
• Lintasan Perakitan
Jumlah Produksi = 6 unit
Jumlah Produksi Gagal = 0 unit
Idle Terjadi Pada Stasiun = Produk 6
Berikut ini adalah tabel yang berisikan data waktu pengamatan pengerjaan
produk pada stasiun kerja keempat yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Waktu Pengamatan PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB) SK-4
Waktu Pengerjaan Produk (detik) di Stasiun Kerja Layout PT Trianta Tessera SK-4
Waktu Perakitan Per Komponen
Produk Waktu Proses Idle Time
7 8 9
1 48 39 50 137
2 38 30 34 102
3 33 47 27 107
4 35 48 55 138
5 22 56 46 124
6 28 39 42 109
Jumlah 204 259 254 717 0
Rata-rata 34.000 43.167 42.333 119.500 0
• Stasiun Kerja 4
Idle Time = 0 detik
Waktu Proses Rata-Rata = 119.500 detik
• Lintasan Perakitan
Jumlah Produksi = 6 unit
Jumlah Produksi Gagal = 0 unit
Idle Terjadi Pada Stasiun =-
3.2 Data Waktu Pengamatan Design Of Assembly Line Balancing (ALB)
Berikut ini adalah tabel yang berisikan data waktu pengamatan untuk proses
Design Of Assembly Line Balancing (ALB) pada stasiun kerja pertama yang dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5. Data Waktu Pengamatan Design Of Assembly Line Balancing (ALB) SK-1
Waktu Pengerjaan Produk (detik) di Stasiun Kerja Layout PT Trianta Tessera SK-1
Waktu Perakitan Per Komponen
Produk Waktu Proses Idle Time
1 2 3
1 107 57 10 174
2 85 69 14 168
3 90 47 14 151
4 143 30 8 181
5 98 31 5 134
6 82 35 14 131 484
Jumlah 605 269 65 939 484
Rata-rata 100.833 44.833 10.833 156.500 80.667
• Stasiun Kerja 1
Idle Time = 484 detik
Waktu Proses Rata-Rata = 156.500 detik
• Lintasan Perakitan
Jumlah Produksi = 6 unit
Jumlah Produksi Gagal = 0 unit
Idle Terjadi Pada Stasiun = Produk 6
Berikut ini adalah tabel yang berisikan data waktu pengamatan untuk proses
Design Of Assembly Line Balancing (ALB) pada stasiun kerja kedua yang dapat dilihat
pada Tabel 6.
Tabel 6. Data Waktu Pengamatan Design Of Assembly Line Balancing (ALB) SK-2
Waktu Pengerjaan Produk (detik) di Stasiun Kerja Layout PT Trianta Tessera SK-2
Waktu Perakitan Per Komponen
Produk Waktu Proses Idle Time
4 5 6
1 66 75 45 186
2 12 35 95 142
3 16 41 87 144
4 18 24 256 298 15
5 8 48 56 112
6 12 58 39 109 103
Jumlah 132 281 578 991 118
Rata-rata 22.000 46.833 96.333 165.167 19.667
• Stasiun Kerja 2
Idle Time = 118 detik
Waktu Proses Rata-Rata = 165.167 detik
• Lintasan Perakitan
Jumlah Produksi = 6 produk
Jumlah Produksi Gagal = 0 unit
Idle Terjadi Pada Stasiun = Produk 4 dan Produk 6
Berikut ini adalah tabel yang berisikan data waktu pengamatan untuk proses
Design Of Assembly Line Balancing (ALB) pada stasiun kerja kedua yang dapat dilihat
pada Tabel 7.
Tabel 7. Data Waktu Pengamatan Design Of Assembly Line Balancing (ALB) SK-3
Waktu Pengerjaan Produk (detik) di Stasiun Kerja Layout PT Trianta Tessera SK-3
Waktu Perakitan Per Komponen
Produk Waktu Proses Idle Time
7 8 9
1 31 25 24 80
2 30 32 29 91 66
3 22 35 33 90 62
4 30 29 29 88 220
5 47 25 82 154 35
6 31 39 24 94 59
Jumlah 191 185 221 597 442
Rata-rata 31.833 30.833 36.833 99.500 73.667
• Stasiun Kerja 3
Idle Time = 442 detik
Waktu Proses Rata-Rata = 99.500 detik
• Lintasan Perakitan
Jumlah Produksi = 6 unit
Jumlah Produksi Gagal = 0 unit
Idle Terjadi Pada Stasiun = Produk 2 sampai Produk 6
4. PENGOLAHAN DATA
Berikut ini berisikan pengolahan data yang dibutuhkan saat proses Assembly
Line Balancing (ALB).
4.1 Perhitungan Parameter Data PT Trianta Tessera Of Assembly Line
Balancing (ALB)
Berikut ini merupakan perhitungan parameter data PT Trianta Tessera Of
Assembly Line Balancing (ALB) yang dapat dilihat dibawah ini.
1. Waktu Produksi
Waktu Produksi = Waktu Pengamatan × Detik (1)
= 45 × 60
= 2700 detik
2. Kecepatan Produksi
Waktu Produksi
Kecepatan Produksi = Jumlah Produksi (2)
2700
= 6
= 450 detik/unit
3. Waktu Rata-Rata Stasiun(Wt ̅̅̅̅)
Berikut ini merupakan hasil yang diperoleh dari perhitungan waktu rata-rata
stasiun yang dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Data Waktu Rata-Rata Stasiun PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB)
Waktu Rata-Rata Stasiun
SK-1 135.667
SK-2 92.333
SK-3 76.333
SK-4 119.500
Jumlah 423.833
Contoh Perhitungan :
̅̅̅̅ Jumlah Waktu Proses
Wt SK-1 = Jumlah Produksi (3)
814
= 6
= 135.667 detik
4. Waktu Siklus
Ws = Maks (Wt1, Wt2, Wt3, Wt4) (4)
= Maks (135.667; 92.333; 76.333;119.500)
= 135.667 detik
5. Waktu Menganggur (Idle Time)
Berikut ini merupakan hasil yang diperoleh dari perhitungan waktu menggangur
(idle time) untuk setiap stasiun kerja pada lintasan.
a. Stasiun
Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan waktu menggangur (Idle
Time) yang dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Data Waktu Menggangur PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB)
Stasiun Waktu Menganggur Lintasan
SK-1 0.000
SK-2 43.333
118.833
SK-3 59.333
SK-4 16.167
Contoh Perhitungan :
Idle Time SK-1 = Ws - Wt1 (5)
= 135.667 – 135.667
= 0 detik
b. Lintasan
Idle Time Lintasan = (K × Ws) - ∑ki-1 Wti (6)
= (4 × 135.667) - (135.667+…+119,500)
= 118.833 detik
6. Efisiensi
Berikut ini merupakan pengolahan data yang terdiri nilai efisiensi untuk setiap
stasiun kerja pada lintasan.
a. Stasiun
Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan data efisiensi untuk setiap
stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Data Efissiensi PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB)
Stasiun Efisiensi Lintasan
SK-1 100.00%
SK-2 68.06%
78.102%
SK-3 56.27%
SK-4 88.08%
Contoh Perhitungan:
Wti
Efisiensi SK-1 = WS
× 100% (7)
135.667
= × 100%
135.667
= 100%
b. Lintasan
∑k Wti
Efisiensi Lintasan = (K i-1
× Ws)
× 100% (8)
423.833
= 4 x 135.667
× 100%
= 78.102%
7. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay)
Berikut ini merupakan pengolahan data yang terdiri dari nilai balance delay dari
setiap stasiun kerja yang diperoleh pada lintasan yang dapat dilihat dibawah ini.
a. Stasiun
Berikut ini adalah hasil perhitungan data dari keseimbangan waktu
senggang (balance delay) untuk setiap stasiun kerja dapat dilihat pada
Tabel 11.
Tabel 11. Data Keseimbangan Waktu Senggang Pt Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing
(ALB)
Stasiun Balance Delay Lintasan
SK-1 0.00%
SK-2 31.94%
21.898%
SK-3 43.73%
SK-4 11.92%
Contoh Perhitungan:
Ws -Wti
Balance Delay SK-1 = Ws
× 100% (9)
135.667 - 135.667
= 135.667
× 100%
= 0%
b. Lintasan
(K ×Ws) - ∑Ki=1 Wti
Balance Delay Lintasan = (K ×Ws)
× 100% (10)
(4 x 135.667) - 423.833
= (4 x 135.667)
× 100%
= 21.898%
8. Smoothness Index
2
Smoothness Index = √∑Ki=1 (Ws -Wti) (11)
2
(135.667-135.667) + (135.667-92.333)2
=√ 2
+(135.667-76.333)2 +(135.667-119.500)
= 75,230
4.2 Rekapitulasi Perhitungan Parameter Data PT Trianta Tessera Of
Assembly Line Balancing (ALB)
Berikut ini merupakan rekapitulasi perhitungan parameter data PT Trianta
Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB) yang dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Rekapitulasi Perhitungan Data PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB)
Idle Time
SK WS (Detik) Wti (Detik) Efesiensi (%) Balance Delay (%) Smoothing Index (%)
Percobaan Perhitungan
SK-1 135.667 1441 1 100.00% 0.00%
SK-2 92.333 1298 1.469314079 68.06% 31.94%
135.667 75.230
SK-3 76.333 1200 1.777292576 56.27% 43.73%
SK-4 119.500 0 1.135285914 88.08% 11.92%
Lintasan 118.8333333 78.10% 21.90%
Contoh Perhitungan :
Jumlah Waktu Proses
1. ̅̅̅̅
Wt SK-1 = Jumlah Produksi
(3)
814
= 6
= 135.667 detik
2. Idle Time Percobaan SK-1 = Jumlah Idle Time pada SK-1 (12)
= 1441 detik
3. Idle Time SK-1 = Ws – Wt (5)
= 135.667 – 135.667
= 0 detik
Wti
4. Efisiensi SK-1 = WS × 100% (7)
135.667
= 135.667
× 100%
= 100%
Ws -Wti
5. Balance Delay SK-1 = Ws × 100% (9)
135.667 - 135.667
= × 100%
135.667
= 0%
2
6. Smoothness Index = √∑Ki=1 (Ws -Wti) (11)
2
(135.667-135.667) + (135.667-92.333)2
= √ 2
+(135.667-76.333)2 +(135.667-119.500)
= 75.230
6. Efisiensi
Berikut ini merupakan pengolahan data yang terdiri dari nilai efisiensi untuk
setiap stasiun kerja pada lintasan.
a. Stasiun
Berikut ini merupakan hasil perhitungan data efisiensi Desain of Assembly
Line Balancing (ALB) untuk setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel
15.
Tabel 15. Data Efissiensi Tiap Stasiun Kerja Design Of Assembly Line Balancing (ALB)
Stasiun Efisiensi Lintasan
SK-1 94.753%
SK-2 100.000% 84.998%
SK-3 60.242%
Contoh Perhitungan:
Wti
Efisiensi SK-1 = × 100% (7)
WS
156.500
= 165.167 × 100%
= 94.753%
b. Lintasan
∑K Wti
Efisiensi Lintasan = (Ki=1
×Ws)
× 100% (8)
421.267
= (3 x 165.167)
× 100%
= 84.998%
7. Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay)
Berikut ini merupakan pengolahan data yang terdiri dari nilai balance delay untuk
setiap stasiun kerja dapat dilihat dibawah ini.
a. Stasiun
Berikut ini merupakan hasil perhitungan data dari keseimbangan waktu
senggang (balance delay) Desain of Assembly Line Balancing (ALB) yang
dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Data Keseimbangan Waktu Senggang Design Of Assembly Line Balancing (ALB)
Stasiun Balance Delay Lintasan
SK-1 5.247%
SK-2 0.000% 15.002%
SK-3 39.758%
Contoh Perhitungan:
Ws -Wti
Balance Delay SK-1 = Ws
× 100% (9)
165.167 - 156.500
= × 100%
165.167
= 5.247%
b. Lintasan
(K ×Ws) - ∑Ki=1 Wti
Balance Delay Lintasan = (K ×Ws)
× 100% (10)
(3 x 165.167) - 421.267
= × 100%
(3 x 165.167)
= 15.002%
8. Smoothness Index
2
Smoothness Index = √∑Ki=1 (Ws -Wti) (11)
2
= √(165.167-156.500) + (165.167-165.167)
2
+(165.167-99.500)
2
= 66.236
Contoh Perhitungan :
Jumlah Waktu Proses
1. ̅̅̅̅
Wt SK-1 = Jumlah Produksi
(3)
939
=
6
= 156.500 detik
2. Idle Time Percobaan SK-1 = Jumlah Idle Time pada SK-1 (12)
= 484 detik
3. Idle Time SK-1 = Ws – Wt (5)
= 165.167 – 156.500
= 1.055 detik
Wti
4. Efisiensi SK-1 = WS × 100% (7)
156.500
= × 100%
165.167
= 94.753%
Ws -Wti
5. Balance Delay SK-1 = Ws × 100% (9)
165.167 - 156.500
= 165.167
× 100%
= 5.247%
2
6. Smoothness Index = √∑Ki=1 (Ws -Wti) (11)
2
=√(165.167-156.500) +
(165.167-165.167)2
2 +(165.167-99.500)
= 66.236
4.5 Rekapitulasi Perbandingan Data PT Trianta Tessera Of Assembly Line
Balancing (ALB) dan Design Of Assembly Line Balancing (ALB)
Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi perbandingan data PT Trianta Tessera of
Assembly Line Balancing (ALB) dan Design Of Assembly Line Balancing (ALB) yang dapat
dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Rekapitulasi Perbandingan Data PT Trianta Tessera Of Assembly Line Balancing (ALB)
dan Design Of Assembly Line Balancing (ALB)
Ws (Detik) Wti (Detik) IT Percobaan IT Perhitungan Efisiensi (%) Belance Delay (%) Belance Delay (%)
SK
Perusahaan Design Perusahaan Design Perusahaan Design Perusahaan Design Perusahaan Design Perusahaan Design Perusahaan Design
SK-1 135.667 156.500 1441 484 1.000 1.055 100.00% 94.75% 0.00% 5.25%
SK-2 165.167 92.333 165.167 1298 118 1.469 1.000 68.06% 100.00% 31.94% 0.00%
135.667 75.230 66.24
SK-3 76.333 99.500 1200 442 1.777 1.660 56.27% 60.24% 43.73% 39.76%
SK-4 119.500 0 1.135 88.08% 11.92%
Lintasan 118.833 74.333 78.10% 85.00% 21.90% 15.00%
5. ANALISIS
menggunakan 4 SK, dari jumlah SK yang digunakan nantinya akan berpengaruh pada
waktu proses perakitan dan ongkos yang dikeluarkan. Semakin besar jumlah SK maka
akan semakin besar juga waktu yang diperlukan dan ongkos yang dikeluarkan, dimana
untuk ongkos layout design dengan jumlah SK 3 sebesar 102.000 sedangkan ongkos
untuk layout perusahaan dengan jumlah SK 4 sebesar 148.000. Selain itu, dapat dilihat
juga dari nilai efisiensi yang diperoleh layout design dimana nilainya lebih besar atau
mendekati 100% dan yang terakhir dapat dilihat dari nilai smoothing index yang
diperoleh oleh layout design dimana nilai smoothing index nya tidak terlalu besar artinya
idle time pada layout design juga akan lebih kecil atau singkat.
6.1 Kesimpulan
Berikut merupakan hasil kesimpulan dari analisis yang diperoleh pada praktikum
modul Assembly Line Balancing
1. Fenomena-fenomena yang mungkin terjadi pada saat proses perakitan yaitu
starfing, blocking, bottleneck dan idle time.
2. Nilai efisiensi untuk perusahaan adalah 84,998% dan untuk design adalah
78,102%. Nilai smoothing index untuk perusahaan adalah 75,230 dan untuk
design adalah 66,236.
3. Hasil yang terpilih berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan yaitu layout
design dengan jumlah SK yang digunakan sebanyak 3 SK dan ongkos yang
dikeluarkan sebesar 102.000.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk PT Trianta Tessera yaitu sebaiknya perusahaan
tersebut melakukan proses penempatan pekerjaan stasiun kerja pada lintasan perakitan
dengan menggunakan layout design dengan jumlah SK sebanyak 3 SK. Parameter dan
hasil perhitungan yang diperoleh dari layout design jauh lebih efisien dibandingkan
layout perusahaan. Dapat dilihat dari nilai smoothing index, efisiensi dan waktu
pengerjaan yang baik sehingga perusahaan dapat meminimasi pengeluaran ongkos
perakitan, serta dapat menyelesaikan produk dengan waktu dan jumlah yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kho Budi. (2019). Pengertian Line Balancing (Keseimbangan Lini) Dan Cara
Menggunakannya. At https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-line-
balancing-keseimbangan-lini-cara-menggunakannya/
2. Nasution A.R.K, Kusumo D.A, Darmawan Ilham. (2021). Usulan Perbaikan
Keseimbangan Lintasan Perakitan Departemen Assembling Menggunakan Metode
Rpw-Mvm Dan Simulasi (Kasus PT.XYZ). Universitas Jendral Achmad Yani.
3. Tim Asisten Laboratorium Sistem Produksi (2022). Modul Praktikum Perencanaan
dan Pengendalian Produksi Periode XXXIV. Bandung: Institut Teknologi Nasional.
Keterangan :