2 48,01 47,84 49,12 53,84 50,01 51,84 46,08 47,84 46,01 52,84 493,43
40,02 41,84 43,11 42,84 43,21 40,84 41,05 42,84 44,12 39,84 419,71
3
125,04 125,52 130,26 130,52 129,39 128,52 122,29 128,52 126,17 130,52 1276,75
Total
Tabel 5.2 Data pengamatan waktu kumlatif stasiun kerja 1 sesudah perbaikan
Tabel 5.4 Data pengamatan waktu kumlatif stasiun kerja 3 sesudah perbaikan
39
Allowance = × 100%
8 𝑗𝑎𝑚 ×60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 8,125 %
5.5 Hasil dan Pembahasan
5.5.1 Perhitungan waktu baku perakitan alternative / perbaikan
A. Waktu Normal
Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang
diselesaikan oleh pekerja dalam kondisi wajar dann kemampuan
rata-rata. Setelah diketahui besarnya waktu siklus untuk setiap
elemen kerja maka dapat dilakukan perhitungan waktu normal.
Berikut merupakan data dari praktikum ini :
A. Data Stasiun 1
Waktu Siklus rata – rata :
𝛴 𝑋𝑖
Ws =
𝑁
363,61
Ws1 =
10
= 36,361 detik
= 2181,66 menit
= 130899,6 jam
P = 1,16
Waktu Normal :
Wn = Ws × P
Wn1 = 36,361 × 1,16
= 42,17876 detik
= 2530,7256 menit
= 151843,536 jam
B. Data Stasiun 2
Waktu Siklus rata – rata :
𝛴 𝑋𝑖
Ws =
𝑁
493,43
Ws2 =
10
= 49,343 detik
= 2960,58 menit
= 177634,8 jam
P = 1,13
Waktu Normal :
Wn = Ws × P
Wn2 = 49,343 × 1,13
= 55,75759 detik
= 3345,4554 menit
= 200727,324 jam
C. Data Stasiun 3
Waktu Siklus rata – rata :
𝛴 𝑋𝑖
Ws =
𝑁
419,71
Ws3 =
10
= 41,971 detik
= 2518,26 menit
= 151095,6 jam
P = 1,13
Waktu Normal :
Wn = Ws × P
Wn3 = 41,92 × 1,13
= 47,42723 detik
= 2845,6338 menit
= 170738,028 jam
Interpretasi
Pada perhitungan di atas untuk mendapat kan waktu
normal, terlebih dahulu harus mencari siklus rata – rata dan
diperlukan data rata – rata jumlah data dibagi jumlah data.
Sehingga untuk stasiun kerja satu, dua dan tiga
menghasilkan waktu normal 42,17876 detik; 55,75759 detik
dan 47,42723 detik.
B. Waktu Baku
- Allowance : 8,125 %
- P : SK 1 (1,16), SK 2 (1,13), SK 3 (1,13)
= 145,36358 detik
Waktu Baku
100 %
= Waktu Normal total ×
100 %− %𝐴𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100 %
= 145,36358 ×
100 %− 8,125 %
= 158,218863 detik
= 9493,131755 menit
= 569587,9053 jam
Interpretasi
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa
waktu baku / waktu normal yang di dapatkan dari semua
proses kerja pada stasiun kerja 1, stasiun kerja 2, dan stasiun
kerja 3 adalah 158,218863 detik. Di peroleh dari perkalian
nilai waktu normal total dengan 100% dibagi 100% dikurangi
dengan % dari allowance.
5.5.2 Perhitungan Insentif Metode The Halsey
Sistem upah perangsang Halsey ini memberikan perangsang
yang didasarkan pada jumlah waktu yang dihemat, dengan
persentase premi 50 waktu yang di hemat. Alasannya adalah tidak
adanya standar kerja yang tepat sekali. Pola premi berdasarkan
Halsey merupakan salah satu pola upah deviasi dari pola piece work.
Pada pola ini bonus yang dihasilkan dari total waktu yang disisihkan
dibagi untuk para pekerja dan perusahaan dengan perbandingan
secara bervariasi antara 1/3 sampai 1/2 yang umum adalah 50-50 .
maka dari itu sering disebut sebagai Halsey 50-50 plan.
Diketahui :
Wb sebelum perbaikan : 255,073 detik
Wb sesudah perbaikan : 158,218863 detik
UMR Mojokerto : Rp 2.456.302
Wb sebelum − Wb sesudah
A. Efisiensi Kerja = Wb sebelum
255,073 detik− 158,218863 detik
= ×100 % + 100
255,073 detik
= 137,9711443 %
C. Bonus = ( Yw – 1 ) × UMR
= (1,189855722 detik – 1) × Rp 2.456.302
= Rp 466342,9889
= 137,9711443 %
C. Bonus = ( Yw – 1 ) × UMR
= (1,284783583 detik – 1) × Rp 2.456.302
= Rp 699514,4834
= 137,9711443 %
1
B. Total Upah (Yw) =2–( )
𝑥
1
=2–( )
1,379711443
= 1,275210766 detik
C. Bonus = ( Yw – 1 ) × UMR
= (1,275210766 detik – 1) × Rp 2.456.302
= Rp 676000,7553