Anda di halaman 1dari 29

MODUL 3

PRODUKTIVITAS DAN EKONOMI GERAKAN

3.1 Tujuan Praktikum


1. Praktikan mampu memahami dan menerapkan cara perhitungan
produktivitas kerja
2. Prakitkan mampu memahami dan menganalisis prinsip-prinsip ekonomi
gerakan
3.2 Landasan Teori
Identifikasi dan Tujuan Ekonomi Gerakan

Mempertimbangkan prinsip–prinsip ekonomi gerakan (the


principles of motion economy) yang dapat menganalisa gerakan–
gerakan kerja setempat yang terjadi dalam sebuah stasiun kerja dan
bisa juga untuk kegiatan–kegiatan kerja yang berlangsung secara
menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lainnya.
Ekonomi gerakan adalah analisis yang dilakukan terhadap
beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya sehingga dapat memungkinkan dilakukannya gerakan–
gerakan yang ekonomis. Ekonomi gerakan sangat berhubungan erat
dengan studi gerakan yang merupakan analisa yang dilakukan pada
bagian–bagian badan pekerja dengan harapan agar gerakan–gerakan
yang tidak efektif dapat dikurangi atau juga dihilangkan agar
diperoleh penghematan dalam hal waktu kerja dan menghemat
pemakaian fasilitas–fasilitas yang tersedia dari segi ekonomisnya.
Prinsip-prinsip ekonomi gerakan adalah eliminasi kegiatan,
kombinasi kegiatan/ gerakan kerja dan penyederhanaan kegiatan.
Prinsip-prinsip Eliminasi Kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Eliminasi semua kegiatan/ aktivitas, langkah-langkah atau
gerakan-gerakan yang memungkinkan.
b. Eliminasi kegiatan yang tidak beraturan. Hal ini dilakukan
dengan cara memposisikan setiap aktivitas kerja dan
material/ komponen pada lokasi yang tetap
c. Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya)
sebagai “holding device”. Aktivitas memegang benda kerja
merupakan aktivitas tidak produktif yang menyebabkan kerja
kedua tangan menjadi tidak seimbang.
d. Eliminasi gerakan-gerakan yang berbahaya dan melanggar
prinsip-prinsip keselamatan atau kesehatan kerja.
e. Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan
kegiatan statis atau fixed position dan menggantinya dengan
tenaga mesin (mekanisasi) seperti power tools, power feeds,
material handling equipment, dan lain-lain.
f. Eliminasi waktu menganggur (idle time) dan waktu
menunggu (delay time) dengan cara membuat perencanaan/
penjadwalan kerja yang baik.
Prinsip-prinsip kombinasi gerakan atau aktivitas kerja adalah sebagai
berikut:
a. Kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang berlangsung
pendek atau terputus-putus dan cenderung berubah-ubah
arahnya dengan gerakan yang kontinyu, tidak patah-patah
serta cenderung membentuk sebuah kurva.
b. Kombinasikan beberapa kegiatan/ aktivitas yang mampu
ditangani oleh sebuah peralatan kerja dengan membuat
desain yang “multi-purpose”.
c. Distribusikan kegiatan kerja dengan membuat keseimbangan
kerja antara kedua tangan. Pola gerakan kerja yang simultan
dan simetris akan memberi gerakan yang paling efektif
Untuk menganalisis dan mengevaluasi metode kerja, prinsip-
prinsip ekonomi gerakan merupakan salah satu aspek yang perlu
diperhatikan. Prinsip ekonomi gerakan dapat digunakan untuk
menganalisis gerakan-gerakan kerja setempat yang terjadi dalam
sebuah stasiun kerja dan dapat juga untuk kegiatan-kegiatan kerja
yang berlangsung secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke
stasiun kerja yang lain. Prinsip ekonomi gerakan secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu (Barnes, 1980):
a. Prinsip ekonomi gerakan yang berhubungan dengan
penggunaan badan/anggota tubuh manusia.
b. Prinsip ekonomi gerakan yang berhubungan dengan tempat
kerja berlangsung.
c. Prinsip ekonomi gerakan yang berhubungan dengan
perancangan alat dan peralatan kerja yang digunakan.

Studi gerakan untuk menganalisa metode kerja yang efektif dan efisien

Studi gerakan atau biasanya disebut dengan ”Motion Study”,


adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja
untuk menyelesaikan pekerjaannya. Studi gerakan pada umumnya
diklasifikasikan ke dalam dua macam studi, yaitu Visual Motion
Study, dan Micromotion Study yang umumnya lebih sering
diaplikasikan karena dianggap jauh lebih ekonomis. Disini hanya
sekedar dilakukan pengamatan secara visual terhadap operasi kerja
yang berlangsung kemudian dibuat suatu peta kerja dengan
mengaplikasikan simbol-simbol therbligs. Langkah selanjutnya adalah
melakukan analisa terhadap gerakan-gerakan kerja yang ada dengan
mendasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi gerakan. [Ergonomi Studi
Gerak dan Waktu, Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas
Kerja (Th 2003, p106-107)] .
Gerakan-Gerakan Fundamental untuk Pelaksanaan Kerja
Manual (Therbligs):
 Mencari (search ): Mencari Elemen dasar gerakan pekerja untuk
menentukan lokasi suatu obyek. Gerakan ini dimulai pada saat
mata bergerak mencari obyek dan berhenti sampai obyek sudah
ditemukan.
 Memilih (select): Gerakan kerja untuk menemukan atau memilih
suatu obyek diantara dua atau lebih obyek yang sama lainnya.
 Mengarahkan (position): Gerakan therblig yang terdiri dari
menempatkan obyek pada lokasi yang dituju secara tepat
 Memeriksa (inspection): Gerakan kerja yang menjamin bahwa
obyek telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan.
Dan gerakan ini dilaksanakan dengan pengecekan secara rutin
oleh operator selama proses kerja berlangsung
 Merencanakan (plan): Merupakan proses mental dimana
operator berhenti sejenak bekerja dan memikir untuk
menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan
selanjutnya
 Keterlambatan yang tak terhindarkan (unavidable delay):
Kondisi keterlambatan ini adalah diakibatkan oleh hal-hal yang
diluar kontrol operator dan merupakan interupsi terhadap proses
kerja yang sedang berlangsung. Contoh pemadaman arus listrik
 Keterlambatan yang dapat dihindarkan (anvoidable delay):
Kegiatan ini menunjukkan situasi yang tidak produktif yang
dialukang operator (merokok, mengobrol, mondar-mandir tanpa
tujuan jelas, dan lain-lain)
 Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to overcome fatigue)
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja tetapi
berlangsung secara periodik
 Memegang untuk memakai (hoold): Gerakan therblig ini terjadi
bilamana tangan memegang obyek tanpa menggerakkan obyek
tersebut
 Memegang (grasp): merupakan gerakan untuk menutup jari jari
tangan terhadap objek yang dihendakidalam oprasi kerja
 Menjangkau (reach): gerakan tangan berpindah tempat tanpa
beban,bisa mendekati atau menjauhi objek
 Membawa (move): gerakan berpindah tangan dengan membawa
beban hanya dalam gerkan ini angan membawa beban
 Melepas (release): gerakan untuk melepaskan objek yang di
pegangnya
 Mengarahkan sementara (pre-position): mengarahkan pada suatu
tempat yang sementara dengan tujuan nanti aan di pindahkan
kembali
 Merakit (assembly): menggabungkan satu objek dengan yang
lainnya sehingga menjadi kesatuan
 Mengurai rakit (disassembly): merupakan kebalikan dari
merakit,disini dua bagian objek di pisahkan dari kesatuan
 Memakai (use): bila satu atau dua-duanya tangan menggunakan
alat.
Prinsip Ekonomi Gerakan

Ekonomi gerakan adalah analisis yang dilakukan terhadap


beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya sehingga dapat memungkinkan dilakukannya
gerakan– gerakan yang ekonomis. Ekonomi gerakan sangat
berhubungan erat dengan studi gerakan yang merupakan analisa
yang dilakukan pada bagian–bagian badan pekerja dengan harapan
agar gerakan–gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau juga
dihilangkan agar diperoleh penghematan dalam hal waktu kerja
dan menghemat pemakaian fasilitas–fasilitas yang tersedia dari
segi ekonomisnya.
Prinsip-prinsip ekonomi gerakan adalah eliminasi kegiatan,
kombinasi kegiatan/ gerakan kerja dan penyederhanaan kegiatan.
Prinsip-prinsip Eliminasi Kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Eliminasi semua kegiatan/ aktivitas, langkah-langkah atau
gerakan-gerakan yang memungkinkan.
b. Eliminasi kegiatan yang tidak beraturan. Hal ini dilakukan
dengan cara memposisikan setiap aktivitas kerja dan material/
komponen pada lokasi yang tetap.
c. Eliminasi penggunaan tangan (baik satu atau keduanya)
sebagai “holding device”. Aktivitas memegang benda kerja
merupakan aktivitas tidak produktif yang menyebabkan kerja
kedua tangan menjadi tidak seimbang.
d. Eliminasi gerakan-gerakan yang berbahaya dan melanggar
prinsip-prinsip keselamatan atau kesehatan kerja.
e. Eliminasi penggunaan tenaga otot untuk melaksanakan
kegiatan statis atau fixed position dan menggantinya dengan
tenaga mesin (mekanisasi) seperti power tools, power feeds,
material handling equipment, dan lain-lain.
f. Eliminasi waktu menganggur (idle time) dan waktu
menunggu (delay time) dengan cara membuat perencanaan/
penjadwalan kerja yang baik.
Prinsip-prinsip kombinasi gerakan atau aktivitas kerja adalah
sebagai berikut: a. Kombinasikan gerakan-gerakan kerja yang
berlangsung pendek atau terputus-putus dan cenderung
berubah-ubah arahnya dengan gerakan yang kontinyu, tidak
patah-patah serta cenderung membentuk sebuah kurva b.
Kombinasikan beberapa kegiatan/ aktivitas yang mampu
ditangani oleh sebuah peralatan kerja dengan membuat desain
yang “multi-purpose” c. Distribusikan kegiatan kerja dengan
membuat keseimbangan kerja antara kedua tangan. Pola
gerakan kerja yang simultan dan simetris akan memberi
gerakan yang paling efektif Penjelasan untuk prinsip
Penyederhanaan Kegiatan adalah sebagai berikut: -
Laksanakan setiap aktivitas/kegiatan kerja dengan prinsip
kebutuhan energi otot yang digunakan minimal - Kurangi
kegiatan mencari objek kerja (peralatan kerja, material, dan
lain-lain) dengan meletakkannya dalam tempat yang tidak
berubah-ubah
Produktivitas Kerja

Makna produktivitas tidak hanya terbatas pada


produktivitas besar biaya dan prestasi kerja, melainkan lebih luas
dan menyeluruh. Kohlers Dictionary for Accountant (1983),
produktivitas didefinisikan sebagai hasil yang didapat dari setiap
proses produksi yang menggunakan satu atau lebih faktor produksi.
Produktivitas ini biasanya dihitung sebagi indeks atau perbandingan
(ratio) output dibanding input dan dapat dinyatakan dalam ukuran
fisik (phisical productivity) dan ukuran finansial (financial
productivity).
Menurut ensiklopedia Britanica (1982:27) disebutkan
bahwa produktivitas dalam ekonomi berarti rasio dari hasil yang
dicapai dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan
sesuatu.

Jenis – jenis Produktivitas


Bila dikelompokan akan di jumpai tiga tipe dasar
produktivitas.Tiga tipe dasar ini merupakan model
pengukuran produktivitas yang paling sederhana berdasarkan
pendekatan rasio output/input, yaitu:
1. Produktivitas Parsial
Perbandingan dari keluaran terhadap salah satu
faktor masukan. Sebagai contoh, produktivitas tenaga
kerja (perbandingan dari keluaran dan masukan tenaga
kerja) merupakan salah satu ukuran produktivitas parsial.
Pada pengukuran produktivitas parsial produktivitas unit
proses secara spesifik dapat diukur.
Misalnya menghitung tenaga kerja :
𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒂𝒓𝒔𝒊𝒂𝒍
Produktivitas parsial = 𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂

Atau
𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍 𝒑𝒂𝒓𝒔𝒊𝒂𝒍
Produktivitas parsial = 𝒋𝒂𝒎 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂

2. Produktivitas Faktor – Total


Perbandingan dari keluaran dengan jumlah tenaga
kerja dan modal. Keluaran bersih adalah keluaran total
dikurangi jumlah barang dan jasa yang dibeli. Berdasarkan
faktor diatas jenis input yang digunakan dalam
pengukuran produktivitas faktor total hanya tenaga kerja
dan modal.
𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍−𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒓𝒂𝒍𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒔𝒂
PFT = 𝒕𝒆𝒏𝒂𝒈𝒂 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂+𝒎𝒐𝒅𝒂𝒍

1. Keluaran meningkat tetapi masukan tetap atau


menunrun
2. Keluaran tetap tetapi masukan menurun
3. Keluaran dan masukan meningkat tetapi perbedaan
keluaran lebih besar dari masukan.
Faktor yang mempengaruhi usaha penigkatan kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha peningkatan produktivitas
1. Faktor Teknis : Yaitu faktor yang berhubungan dengan
pemakaian dan penerapan fasilitas produksi secara lebih baik,
penerapan metode kerja yang lebih efektif dan efisien atau
penggunaan bahan baku yang ekonomis.
2. Faktor Manusia : Yaitu faktor yang mempunyai pengaruh
terhadap usaha-usaha yang dilakukan menusia didalam
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya.
Adapun faktor lainnya menurut Soedirman (1986) dan Tarwaka
(1991) yang merinci faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja secara umum yaitu :
a. Motivasi. Motivasi merupakan kekuatan atau motor
pendorong kegiatan seseorang ke arah tujuan tertentu dan
melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
mencapainya.
b. Kedisiplinan. Disiplin merupakan sikap mental yang
tercermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan,
kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan
terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang
berlaku.
c. Etos kerja. Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu
produktivitas, karena etos kerja merupakan pandangan untuk
menilai sejauh mana kita melakukan suatu pekerjaan dan
terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam
setiap pekerjaan yang kita lakukan.
d. Keterampilan. Faktor keterampilan baik keterampilan teknis
maupun menejerial sangat menentukan tingkat pencapaian
produktivitas. Dengan demikian setiap individu selalu
dituntut untuk terampil dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dan tehnologi (IPTEK) terutama dalam perubahan teknologi
mutakhir.
e. Pendidikan. Tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan
baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal.
Karena setiap penggunaan teknologi hanya akan dapat kita
kuasai dengan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
yang handal.
3.3 Prosedur Praktikum
Langkah-langkah yang harus dilakukan praktikan untuk menyelesaikan
Modul 3 ini adalah sebagai berikut:
Produktivitas Kerja
1. Catat waktu pengamatan (split/komulatif) pada modul 2 untuk
penyelesaian 10 produk pada tiap-tiap stasiun kerja yang dibentuk.
2. Berdasarkan waktu pengamatan (split/komulatif) 10 produk tersebut,
hitung produktivitas parsial tenaga kerja pada tiap-tiap stasiun kerja
yang telah ditentukan pada modul 1 dan 2.
3. Perhitungan produktivitas pada stasiun kerja dilakukan dengan
keluaran (output) 10 produk dan masukan (input) jam tenaga kerja dan
biaya tenaga kerja.
UMR :
 Mojokerto Rp 2.456.302
 Malang Rp 2.895.502
 Blitar Rp 1.954.635
 Surabaya Rp 4.200.479
 Kediri Rp 2.060.925
 Probolinggo Rp 2.319.796

Ekonomi Gerakan
4. Berdasarkan peta tangan kanan dan tangan kiri di modul 1 serta video
perakitan, analisis ekonomi gerakan perkerjaan tersebut dengan
mempertimbangkan gerakan tubuh manusia, pengaturan tata letak
tempat kerja, dan perancangan peralatan (jika diperlukan)
5. Analisis ekonomi gerakan di lakukan pada tiap-tiap stasiun kerja yang
dibentuk.
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Lembar Pengamatan Waktu Kumulatif Per stasiun kerja

Tabel 3.1 Waktu Perakitan

Siklus ke-(Detik)
SK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
44,84 38,84 45,02 44,84 42,05 51,84 47,22 56,84 61,04 43,84
1 476,37
84,5 83,84 92,05 76,84 86,04 81,84 84,05 91,84 89,01 91,84
2 861,85
69,5 69,84 72,25 69,84 72,05 79,84 80,05 82,84 51,55 70,84
3 718,6
Total 198,84 192,52 209,32 191,52 200,14 213,52 211,32 231,52 201,6 206,52 2056,82

Tabel 3.2 Waktu Kumulatif Stasiun Kerja 1

TABEL WAKTU SIKLUS DAN KUMULATIF PADA SK 1


Pekerjaan : Merakit Dasar Badan Mobil Tanggal: 5 November 2020
Nama Operator : Jam : 17.00
Zida Heilmalia A.M.K Timer : Muhammad Zikri
Stasiun kerja 1
Siklus ke-(Detik)
Siklus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu
44,84 38,84 45,02 44,84 42,05 51,84 47,22 56,84 61,04 43,84
Siklus
Waktu
44,84 83,68 128,7 173,54 215,59 267,43 314,65 371,49 432,53 476,37
Kumulatif
Tabel 3.3 Waktu Kumulatif Stasiun Kerja 2

TABEL WAKTU SIKLUS DAN KUMULATIF PADA SK 2


Pekerjaan : Merakit Bagian Atas Mobil Tanggal: 5 November 2020
Nama Operator : Jam : 17.00
Artha Bripka Putri Timer :Muhammad Zikri
Stasiun kerja 2
Siklus ke-(Detik)
Siklus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu
84,5 83,84 92,05 76,84 86,04 81,84 84,05 91,84 89,01 91,84
Siklus
Waktu
84,5 168,34 260,39 337,23 423,27 505,11 589,16 681 770,01 861,85
Kumulatif

Tabel 3.4 Waktu Kumulatif Stasiun Kerja 3

TABEL WAKTU SIKLUS DAN KUMULATIF PADA SK 3


Pekerjaan : Merakit Robot Tanggal: 5 November 2020
Nama Operator : Jam : 17.00
Milad Habiburrohman Timer :Muhammad Zikri
Stasiun kerja 2
Siklus ke-(Detik)
Siklus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu
69,5 69,84 72,25 69,84 72,05 79,84 80,05 82,84 51,55 70,84
Siklus
Waktu
Kumulatif 69,5 139,34 211,59 281,43 353,48 433,32 513,37 596,21 647,76 718,6
3.4.2 Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Tabel 3.5 Tabel Peta Tangan Kanan dan Kiri pada sistem kerja 1

Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Pekerjaan : Perakitan dasar badan mobil

Departemen : Stasiun Kerja 1

No. peta : 01 Sekarang Usulan

Dipetakan oleh : Zida Heilmalia A.M.K.

Tanggal dipetakan : 5 November 2020

Kode : Output

XC 01

XC 06

XC 11

Tangan Kiri Jarak Waktu (s) Lambang Waktu Jarak Tangan


(cm) (s) (cm) Kanan
Kiri Kanan

Menganggur - 2 AD M 2 10 Mengambil
part XC 06

Memegang part - 5 H M 5 5 Mengambil


XC 06 part XC 11

Menganggur - 18 AD P 18 Merakit part


XC 11 ke
XC 06

Menganggur - 1 AD M 1 3 Mengambil
part XC 01
Memegang part - 21 H P 21 Merakit
XC 01 rakitan part
XC 06 dan
XC 11 ke
part XC 01

Total 44 44

WAKTU TIAP SIKLUS 44 detik

JUMLAH PRODUK TIAP SIKLUS 1

WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU PRODUK 44 detik

Tabel 3.6 Tabel Peta Tangan Kanan dan Kiri pada sistem kerja 2

Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Pekerjaan : Perakitan bagian atas mobil

Departemen : Stasiun Kerja 2

No. peta : 01 Sekarang Usulan

Dipetakan oleh : Artha Bripka Putri

Tanggal dipetakan : 5 November 2020

Kode : Output

XC 16

XC 18

XC 15

XC 13

XC 12

XC 20
XC 19

Tangan Kiri Jarak Waktu Lambang Waktu Jarak Tangan


(cm) (detik) (detik) (cm) Kanan
Kanan Kiri

Memegang 4 10 H P 10 4 Merakit
XC 01 XC 16

Memegang 1 5 H P 5 1 Merakit
rakitan XC 18
sebelumnya

Memegang 2 21 H P 21 2 Merakit
XC 15 XC 15

Memegang - 26 H P 26 - Merakit
rakitan XC 12
sebelumnya

Memegang - 4 H P 4 - Merakit
rakitan badan XC 13
mobil
sebelumnya

Memegang - 7,5 H P 7,5 - Merakit


rakitan XC 20
sebelumnya

Memegang - 11 H P 11 - Merakit
rakitan XC 19
sebelumnya

Total 84,5 84,5

WAKTU TIAP SIKLUS 84,5 detik

JUMLAH PRODUK TIAP SIKLUS 1

WAKTU UNTUK MEMBUAT SATU PRODUK 84,5 detik


Tabel 3.7 Tabel Peta Tangan Kanan dan Kiri pada sistem kerja 3

Peta Tangan Kanan dan Tangan Kiri

Pekerjaan : Perakitan robot

Departemen : Stasiun Kerja 3

No. peta : 03 ■ Sekarang □ Usulan

Dipetakan oleh : Milad Habiburrohman

Tanggal dipetakan : 6 November 2020

Input : Output :

XC 09

XC 02

XC 07

XC 08

XC 03

XC 05

XC 04

XC 10

XC 14

XC 17

Lambang

Tangan Kiri Jarak Waktu kiri Kanan Waktu Jarak Tangan


(cm) (s) (s) (cm) Kanan
Mengambil 3 1,5 M M 1,5 4 Mengambil
part XC 02 part XC 09

Memegangang - 6 H P 6 - Merakit
part XC 02 part XC 02
dengan part
XC 09

Memegang - 1,5 H M 1,5 3 Mengambil


hasil rakitan part XC 07

Memegang - 4,5 H P 4,5 - Merakit


part rakitan part XC 07
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 1,5 H M 1,5 4 Mengambil


hasil rakitan part XC 08

Memegang - 7 H P 7 - Merakit
part rakitan part XC 08
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 4,5 H M 4,5 7 Mengambil


hasil rakitan part XC 03

Memegang - 5 H P 5 - Merakit
part rakitan part XC 03
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 2 H M 2 6 Mengambil
hasil rakitan part XC 05
Memegang - 5,5 H P 5,5 - Merakit
part rakitan part XC 03
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 2 H M 2 7,5 Mengambil


hasil rakitan part XC 04

Memegang - 2,5 H P 2,5 - Merakit


part rakitan part XC 04
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 1 H M 1 6 Mengambil
hasil rakitan part XC 10

Memegang - 4 H P 4 - Merakit
part rakitan part XC 10
selama dengan
perakitan rakitan
sebelumnya

Memegang - 1,5 H M 1,5 10 Mengambil


part badan part XC 14
mobil

Memegang - 4,5 H P 4,5 - Merakit


part rakitan part XC 14
selama dengan part
perakitan badan
mobil

Memegang - 2,5 H M 2,5 5 Mengambil


hasil rakitan part orang
orangan
Memegang - 5,5 H P 5,5 - Merakit
part rakitan part badan
selama mobil
perakitan dengan part
orang
orangan

Memegang - 2 H M 2 8 Mengambil
hasil rakitan part XC 17

Memegang - 5 H P 5 - Merakit
part rakitan part
selama sebelumnya
perakitan dengan part
XC 17

Total 69,5 69,5

Waktu tiap siklus 69,5 detik

Jumlah waktu tiap siklus 1

Waktu untuk membuat satu produk 69,5 detik


3.5 Hasil dan Pembahasan
3.5.1 Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja menurut Kohlers Dictionary for
Accountant (1983), didefinisikan sebagai hasil yang didapat dari
setiap proses produksi yang menggunakan satu atau lebih faktor
produksi. Produktivitas ini biasanya dihitung sebagi indeks atau
perbandingan (ratio) output dibanding input dan dapat dinyatakan
dalam ukuran fisik (phisical productivity) dan ukuran finansial
(financial productivity).
3.5.1.1 Produktivitas berdasarkan jam tenaga kerja
Produktivitas berdasarkan jam tenaga kerja digunakan untuk
mengukur efektifitas dari kegiatan operasi.

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (Produk)
Produktivitas jam tenaga kerja =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓

A. Stasiun Kerja 1
Diketahui :
Waktu kumulatif ke 10 = 476,37detik
Output (Produk) = 10 unit
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (Produk)
Produktivitas jam tenaga kerja =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
10
=
476,37

= 0,020992085 unit/detik
= 1,259525159 unit/menit
= 75,57150954 unit/jam
Pada perhitungan tersebut, didapatkan hasil nilai
dari Produktivitas jam tenaga kerja pada stasiun kerja 1
sebesar 0,020992086 unit/detik, 1,259525159 unit/menit,
dan 75,57150954 unit/jam.
B. Stasiun Kerja 2
Diketahui :
Waktu kumulatif ke 10 = 861,85detik
Output (Produk) = 10 unit
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (Produk)
Produktivitas jam tenaga kerja =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
10
=
861,85

= 0,011602947 unit/detik
= 0,696176829 unit/menit
= 41,77060973 unit/jam
Pada perhitungan tersebut, didapatkan hasil nilai
dari Produktivitas jam tenaga kerja pada stasiun kerja 1
sebesar 0,011602947 unit/detik, = 0,696176829 unit/menit,
dan 41,77060973 unit/jam.

C. Stasiun Kerja 3
Diketahui :
Waktu kumulatif ke 10 = 718,6 detik
Output (Produk) = 10 unit
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 (Produk)
Produktivitas jam tenaga kerja =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
10
=
718,6

= 0,013915948 unit/detik
= 0,834956861unit/menit
= 50,09741163 unit/jam
Pada perhitungan tersebut, didapatkan hasil nilai
dari Produktivitas jam tenaga kerja pada stasiun kerja 1
sebesar 0,013915948 unit/detik, 0,834956861 unit/menit,
dan 50,09741163 unit/jam.
3.5.1.2 Produktivitas berdasarkan biaya tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang
dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga
kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan
tenaga kerja tersebut.
Berikut merupakan perhitungan dari Biaya tenaga
kerja setiap detik.
Diketahui :
UMR Mojokerto = Rp 2.456.302
Hari kerja = 24 hari / bulan
Jam kerja = 8 jam

UMR
Produktivitas biaya tenaga kerja = Jam kerja x hari kerja x detik
Rp 2.456.302
=
8 jam x 24 x 3600

= Rp 3,55367 /detik
= Rp 213,2206 /menit
= Rp 12793,2395 /jam

Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui UMR Kota


Mojokerto sebesar Rp 2.456.302, hari kerja 24 hari/bulan dan
waktu kerja 8 jam. Sehingga di hasilkan biaya tenaga kerja
sebesar Rp 3.55367 /detik, Rp 213,2206 /menit dan Rp
12793,2395 /jam.

Untuk mengetahui nilai dari Biaya Tenaga Kerja,


digunakan rumus berikut :
Biaya TK = Produktivitas Biaya TK x waktu kumulatif ke 10
A. Stasiun Kerja 1

Diketahui :

Produktivitas biaya tenaga kerja normal= Rp 3,55367 /detik

Waktu kumulatif ke 10 = 476,37 detik

Output = 10

Biaya TK=Produktivitas Biaya TK×waktu kumulatif ke10


= Rp 3,55367 /detik × 476,37 detik
= Rp 1692,865428/detik

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Produktivitas biaya tenaga kerja =
Biaya tenaga kerja

10
= Rp 1692,865428/detik

= 0,005907144 unit/Rp

1
Produktivitas biaya TK

1
= 0.005907764 unit/Rp

= 169,2865428Rp/unit

Pada perhitungan tersebut, didapatkan hasil nilai


dari Produktivitas biaya tenaga kerja pada stasiun kerja 1
sebesar Rp 1692,865428/detik. Dan untuk produktivitas
biaya tenaga kerja sebesar 169,2865428Rp/unit.

B. Stasiun Kerja 2
Diketahui :
Produktivitas biaya tenaga kerja normal= Rp 3,55367/detik
Waktu kumulatif ke 10 = 861,85 detik
Output = 10
Biaya TK=Produktivitas Biaya TK×waktu kumulatif ke10
= Rp 3,55367 /detik × 861,76 detik
= Rp 3062,4106592/detik

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Produktivitas biaya tenaga kerja =
Biaya tenaga kerja

10
= Rp 3062,4106592/detik

= 0.0032654014 unit/Rp

1
Produktivitas Biaya TK
1
= 0.0032654014 unit/Rp

= 306,24106427 Rp/unit
Pada perhitungan tersebut, didapatkan hasil nilai
dari Produktivitas biaya tenaga kerja pada stasiun kerja 2
sebesar Rp 3062,4106592/detik. Dan untuk produktivitas
biaya tenaga kerja sebesar 306,24106427 Rp/unit.

C. Stasiun Kerja 3
Diketahui :
Produktivitas biaya tenaga kerja normal= Rp 3,55367/detik
Waktu kumulatif ke 10 = 718,6 detik
Output = 10
Biaya TK=Produktivitas Biaya TK×waktu kumulatif ke10
= Rp 3.55367 /detik × 718,6 detik
= Rp 2553,672768/detik
Output
Produktivitas Biaya TK = Biaya Tenaga Kerja
10
= Rp 2553,672768/detik

= 0.003915929 unit/Rp
1
Produktivitas Biaya TK
1
= 0.003915929 unit/Rp

= 255,3672768 Rp/unit
Pada perhitungan tersebut, didapatkan hasil nilai
dari Produktivitas biaya tenaga kerja pada stasiun kerja 3
sebesar Rp 2553,672768/detik. Dan untuk produktivitas
biaya tenaga kerja sebesar 255,3672768 Rp/unit.
3.5.2 Ekonomi Gerakan
Ekonomi gerakan adalah analisis yang dilakukan terhadap
beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaannya sehingga dapat memungkinkan dilakukannya gerakan–
gerakan yang ekonomis.
3.5.2.1 Analisa Ekonomi Gerakan Stasiun Kerja 1
Dalam stasiun kerja 1 terdapat 3 part untuk
menghasilkan sebuah komponen / produk dari stasiun kerja
1. Dalam analisa ekonomi gerakan pada stasiun kerja 1
pergerakan tangan kanan dan tangan kiri sudah seimbang
dan kedua tangan tersebut melakukan pekerjaan yang
jumlahnya sama. Contohnya ketika tangan kanan merakit
XC 11, tangan kiri memasangkan part XC 06 yang akan
dirakit dengan part XC 11. Operator tidak mengalami
kesulitan dalam merakit stasiun kerja 1. Untuk merakit
semua bagian lego dalam stasiun kerja 1 ini dibutuhkan
total waktu 44 detik.
3.5.2.2 Analisa Ekonomi Gerakan Stasiun Kerja 2
Pengamatan yang dilakukan terhadap stasiun kerja
2, terdapat adanya kendala yang dihadapi oleh operator
yaitu pada saat merakit part XC 15 kurang menekan bagian
terebut, sehingga operator harus melakukan dua kali kerja
sehingga menghabiskan waktu. Dan juga operator lupa
dalam meletakkan part XC 12 dan part XC 13 dalam urutan
perakitan dan menyebabkan menghabiskan banyak waktu
untuk mengingat perakitan tersebut. Pada stasiun kerja 2,
operator menggunakan dengan kedua tangannya dengan
baik, namun operator dominasi menggunakan tangan kanan
dalam pengambilan part. Tangan kiri lebih banyak
menganggur dan hanya bertugas memegang badan mobil.
Agar tidak menghabiskan banyak waktu, operator harus
fokus dan teliti dalam merakit bagian lego tersebut dan
operator harus banyak berlatih agar saat bekerja tangan
kanan dan tangan kiri dapat digunakan dengan maksimal.
Untuk merakit semua bagian lego dalam stasiun kerja 2 ini
dibutuhkan total waktu 84,5 detik.

3.5.2.3 Analisa Ekonomi Gerakan Stasiun Kerja 3


Dalam stasiun kerja 3 terdapat 10 part untuk
mennyelesaikan komponen / produk dari stasiun kerja 1 dan
2. Dalam analisa ekonomi gerakan pada stasiun kerja 3,
operator lupa penempatan part dan pada operator masih ada
gerakan yang dibingungkan dalam merakit part.
Pengambilan dan perakitan didominasi oleh tangan kanan
dan tangan kiri hanya bertugas memegang part. Agar tidak
bingung dalam merakit, operator harus fokus dan banyak
berlatih agar saat bekerja tangan kanan dan tangan kiri
dapat digunakan dengan maksimal dan juga tidak bingung
dalam merakit per part. Untuk merakit semua bagian lego
dalam stasiun kerja 3 ini dibutuhkan total waktu 69,5 detik.
3.6 Kesimpulan
1. Pada proses perakitan lego mobil dilakukan sebanyak 15 kali dan untuk
tiap – tiap stasiun kerja mulai dari stasiun kerja 1, 2 dan 3 didapatkan
hasil 0,020992085 unit/detik, 0,011602947 unit/detik dan 0,013915948
unit/detik. Dan untuk menentukan nilai dari Produktivitas berdasarkan
biaya tenaga kerja, diperlukan data UMR Mojokerto sebesar Rp
2.456.302, hari kerja 24 hari/jam, dan jam kerja 8 jam sehingga
menghasilkan Rp 3.55367 /detik. Biaya Tenaga Kerja berasal dari
Produktivitas biaya tenaga kerja dikalikan dengan waktu kumulatif ke
10, sehingga didapatkan nilai berturut – turut sebesar Rp
1692,865428/detik, Rp 3062,4106592/detik dan Rp 2553,672768/detik.
Dalam menentukan nilai Produktivitas biaya tenaga kerja diperlukan
data output (10), biaya tenaga kerja tiap – tiap stasiun kerja, dan
produktivitas biaya tenaga kerja. Sehingga didapatkan hasil secara
berturut – turut yakni 169,2865428 Rp/unit, 306,24106427 Rp/unit, dan
255,3672768 Rp/unit.
2. Prinsip ekonomi gerakan berhubungan dengan analisa gerakan yang
dilakukan pada tiap tubuh pekerja atau operator dengan tujuan
mengetahui gerakan–gerakan yang tidak efektif yang harus dihilangkan
agar menghemat waktu kerja dan menghemat pemakaian fasilitas–
fasilitas yang tersedia dari segi ekonomisnya.
3.7 Daftar Pustaka
Waluyo, Minto. (2008). Produktivitas Untuk Teknik Industri. Sidoarjo :
Dian Samudra.
Raimona Zadry Hilma, Lusi Susanti, Berry Yuliandra dam desto Jumeno.
(2015). Analisis dan Perancangan Sistem Kerja. Padang : Andalas
University Press.
Suyatno, Sastrowinoto. Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi.
Jakarta. 1985.

Anda mungkin juga menyukai