WORK SAMPLING
Pengukuran waktu kerja adalah usaha untuk menentukan lama kerja yang
dibutuhkan seorang operator terlatih dan qualified dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dalam lingkungan kerja yang
terbaik pada saat itu. Pada pengukuran waktu kerja ada dua jenis pengukuran, yaitu:
a. Pengukuran secara langsung.
Pengukuran secara langsung dibagi menjadi 2, yaitu:
Pengukuran Jam henti.
Work Sampling.
b. Pengukuran secara tidak langsung.
Pengukuran secara tidak langsung dibagi menjadi 2, yaitu:
Data Waktu Baku (standar data).
Data Waktu Gerakan.
Metode sampling kerja dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas atau
sampling. Oleh karena itu pengamatan terhadap suatu obyek yang ingin diteliti tidak perlu
dilaksanakan secara menyeluruh melainkan cukup dilaksanakan secara mengambil
sampel pengamatan yang diambil secara acak (Sritomo, 1989). Berikut merupakan tabel
perbedaan penggunaan metode stopwatch dan work sampling.
Stopwatch
Pekerjaan rutin dan monoton
Work Sampling
Pengamatan kontinu
Pengamatan diskrit
Untuk mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja
atau kelompok kerja.
Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat pabrik.
Untuk menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
Untuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.
Ada beberapa cara pengolahan data yang dapat dilakukan untuk mengolah data
dalam work sampling.
a. Uji keseragaman
c. Synthetic Rating
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Sumber :
www.anisahituwanita.blogspot.co.id/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
November 2016 pukul 21.00
diakses
26
www.luthfihakim16.wordpress.com/2013/10/09/pengertian-work-sampling/
November 2016 pukul 21.10
diakses
26