Anda di halaman 1dari 6

David Yusuf Prabawa 13414050

WORK SAMPLING
Pengukuran waktu kerja adalah usaha untuk menentukan lama kerja yang
dibutuhkan seorang operator terlatih dan qualified dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dalam lingkungan kerja yang
terbaik pada saat itu. Pada pengukuran waktu kerja ada dua jenis pengukuran, yaitu:
a. Pengukuran secara langsung.
Pengukuran secara langsung dibagi menjadi 2, yaitu:
Pengukuran Jam henti.
Work Sampling.
b. Pengukuran secara tidak langsung.
Pengukuran secara tidak langsung dibagi menjadi 2, yaitu:
Data Waktu Baku (standar data).
Data Waktu Gerakan.
Metode sampling kerja dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas atau
sampling. Oleh karena itu pengamatan terhadap suatu obyek yang ingin diteliti tidak perlu
dilaksanakan secara menyeluruh melainkan cukup dilaksanakan secara mengambil
sampel pengamatan yang diambil secara acak (Sritomo, 1989). Berikut merupakan tabel
perbedaan penggunaan metode stopwatch dan work sampling.
Stopwatch
Pekerjaan rutin dan monoton

Work Sampling

Perhitungan berdasarkan waktu

Pekerjaan bervariasi dan tidak


rutin
Dapat
mengamati
beberapa
orang
Berdasarkan proporsi

Siklus pekerjaan pendek & jelas

Siklus tidak jelas

Pengamatan kontinu

Pengamatan diskrit

Umumnya mengamati 1 orang

Adapun kegunaan-kegunaan dari Sampling Pekerjaan adalah sebagai berikut:


a.
b.
c.
d.

Untuk mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja
atau kelompok kerja.
Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat pabrik.
Untuk menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
Untuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.

Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan Sampling Pekerjaan antara


lain:

David Yusuf Prabawa 13414050


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan, menentukan


besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan.
Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja
yang baik.
Memilih operator
Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan.
Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan.
Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan, lembaranlembaran pengamatan, alat tulis.

Ada beberapa cara pengolahan data yang dapat dilakukan untuk mengolah data
dalam work sampling.

a. Uji keseragaman

Keseragaman data perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum menggunakan data


yang diperoleh untuk menetapkan waktu standar. Uji keseragaman data bisa
dilaksanakan dengan cara visual atau mengaplikasikan peta kontrol (control chart).
Uji keseragaman data secara visual dilakukan secara sederhana, mudah dan cepat.
Uji keseragaman data dengan menggunakan peta kontrol adalah suatu alat yang
tepat dalam menguji keseragaman data yang diperoleh dari hasil pengamatan.
b. Faktor penyesuaian
Ada beberapa cara untuk menentukan faktor penyesuain antara:
Persentase
Cara menetukan faktor penyesuain dengan cara persentase adalah cara yang
paling awal, mudah, dan sederhana. Persenatse ditentukan oleh pengukur
melalui pengamatan selama pengukuran (ainul.staff.gunadarma.ac.id, 2013).
Westinghouse
Westinghouse Company (1927) ikut dalam memperkenalkan sistem yang
dianggap lebih lengkap dibandingkan dengan sistem yang dilaksanakan oleh
Bedaux. Keterampilan dan usaha yang telah dinyatakan oleh Bedaux sebagai
faktor yang mempengaruhi performance manusia, maka Westinghouse
menambahkan lagi dengan kondisi kerja (working condition) dan konsistensi
dari operator didalam melakukan pekerjaan.
Shumard
Cara Shumard ini adalah patokan penilaian berdasarkan kelaskelas performance kerja dan tiap-tiap kelas biasanya mempunyai nilai sendirisendiri.

c. Synthetic Rating

Synthetic rating adalah metode untuk mengevaluasi tempo kerja operator


berdasarkan nilai waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Prosedur yang
dilakukan adalah dengan melaksanakan pengukuran kerja seperti biasanya dan
kemudian membandingkan waktu yang diukur ini dengan waktu penyelesaian
elemen
kerja
yang
sebelumnya
sudah
diketahui
data
waktunya
(ainul.staff.gunadarma.ac.id, 2013).

David Yusuf Prabawa 13414050

d. Bedaux dan Sintesa

Waktu penyelesaian setiap elemen gerakan dibandingkan dengan harga yang


diperoleh sari tabel waktu gerakan, untuk kemudian dihitung harga rata-ratanya.
Harga rata-rata ini dinilai sebagai faktor penyesuaian bagi satu siklus yang
bersangkutan.
e. Cara Objektif
Cara objektif juga digunakan untuk menghitung waktu baku. Menentukan dengan
cara
objektif
sebelumnya
harus
memperhatikan
2
faktor
yaitu
(ainul.staff.gunadarma.ac.id, 2013):
Kecepatan kerja:
Wajar
: P =1
Lambat
:P<1
Cepat
:P>1
Tingkat kesulitan pekerjaan.
Masing- masing pekerjaan mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Secara garis besarnya tingkat kesulitan suatu pekerjaan dibagi dalam tiga
kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi (ainul.staff.gunadarma.ac.id,
2013).

David Yusuf Prabawa 13414050


Prinsip Ekonomi Gerakan
Untuk menganalisis dan mengevaluasi metode kerja, prinsip-prinsip ekonomi
gerakan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Prinsip ekonomi gerakan
dapat digunakan untuk menganalisis gerakan-gerakan kerja setempat yang terjadi dalam
sebuah stasiun kerja dan dapat juga untuk kegiatan-kegiatan kerja yang berlangsung
secara menyeluruh dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain.
1. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan badan/anggota tubuh
manusia:
Bila mungkin kedua tangan harus memulai dan menyelesaikan gerakannya
dalam waktu yang bersamaan.
Kedua tangan jangan menganggur pada waktu yang bersamaan kecuali
sewaktu istirahat.
Gerakan tangan harus simetris dan berlawanan arah.
Hindari gerakan patah-patah karena akan cepat menimbulkan kelelahan.
Pekerjaan harus diatur sedemikian rupa sehingga gerak mata terbatas pada
bidang yang menyenangkan tanpa perlu sering mengubah fokus.
2. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung:
Tempat-tempat tertentu yang tak sering dipindah-pindah harus disediakan
untuk semua alat dan bahan sehingga dapat menimbulkan kebiasaan tetap
(gerak rutin).
Letakkan bahan dan peralatan pada jarak yang dapat dengan mudah dan
nyaman dicapai pekerja sehingga mengurangi usaha mencari-cari.
Tata letak bahan dan peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan urut-urutan gerakan yang terbaik.
Tinggi tempat kerja (mesin, meja kerja, dan lain-lain) harus sesuai dengan
ukuran tubuh manusia sehingga pekerja dapat melaksanakan kegiatannya
dengan mudah dan nyaman. Dalam hal ini, prinsip-prinsip anthropometri
mutlak harus diterapkan pada saat merancang fasilitas kerja tersebut.
3. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan desain peralatan kerja yang
dipergunakan:
Kurangi sebanyak mungkin pekerjaan tubuh (manual) apabila hal tersebut
dapat dilaksanakan dengan peralatan kerja.
Usahakan menggunakan peralatan kerja yang dapat melaksanakan berbagai
macam pekerjaan sekaligus, baik yang sejenis maupun yang berlainan.

David Yusuf Prabawa 13414050


17 Gerakan dasar Therblig

Tabel. 1 Gerakan Therblig


Adapun penjelasan dari 17 elemen gerakan dasar yang diteliti oleh Frank B. Gilbert dan
Istrinya adalah :
1.

2.

3.

4.

5.
6.
7.

8.

9.

Mencari (search) lambangnya SH


Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar pegawai untuk
menemukan lokasi objek, menggunakan mata.
Memilih (select) lambangnya ST
Gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur menggunakan
tangan dan mata, baru berhenti bila objek sudah ditemukan.
Memegang (graps) lambangnya G
Gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului dengan gerakan
menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa.
Reach (menjangkau) dilambangkan dengan RT
Gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati
maupun menjauhi objek.
Membawa (move)
Gerakan berpindah tangan dimana tangan dalam keadaan dibebani.
Memegang untuk memakai (hold) dilambangkan dengan huruf H
Gerakan memegang tanpa menggerakan objek yang sedang dipegang.
Melepas (release) lambangnya RL
Terjadi ketika pegawai melepaskan objek yang dipegangnya. Berawal dari
pegawai mulai melepaskan tangannya dari objek dan berakhir bila seluruh
jarinya tidak menyentuh objek lagi.
Mengarahkan (position) dilambangkan dengan P
Didahului oleh gerakan mengangkut dan diikuti oleh gerakan merakit
(assembling). Misalnya memutar, menggeser ketempat yang diinginkan dan
berakhir pada saat objek sudah dirakit atau mulai dipakai.
Mengarahkan sementara (preposition) lambangnya PP

David Yusuf Prabawa 13414050

10.

11.

12.
13.
14.

15.

16.

17.

Elemen gerak menuju pada tempat sementara. Tujuan mengarahkan


sementara adalah memudahkan pemegangan apabila objek akan dipakai
kembali.
Pemeriksaan (inspect) lambangnya I
Pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah
memenuhi syarat tertentu atau belum.
Perakitan (assamble) lambangnya A
Gerakan untuk menghubungkan satu objek dengan objek lain sehingga
menjadi satu kesatuan.
Lepas rakit (dissamble) lambangnya DA
Dua bagian objek dipisahkan dari satu kesatuan.
Memakai (use) dilambangkan dengan U
Bila satu tangan atau kedua tangan digunkan untuk menggunakan alat.
Kelambatan yang tidak dapat dihindarkan (un avoidable delay) lambangnya
UD
Kelambatan disini maksudnya adalah kelambatan yang terjadi diluar
kemampuan pengendalian pegawai.
Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay) dilambangkan dengan
AD
Disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh
pegawai baik disengaja maupun tidak.
Merencana (plan) lambangnya Pn
Merupakan proses mental dimana operator berfikir untuk menentukan
tindakan yang akan diambil selanjutnya.
Istirahat untuk menghilangkan fatique (rest to overcome fatique) R
Terjadi pada setiap siklus kerja tetapi secara periodic waktu untuk
memulihkan kembali kondisi badan dari rasa fatique sebagai akibat kerja
berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga karena
pegawainya.

Sumber :
www.anisahituwanita.blogspot.co.id/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
November 2016 pukul 21.00

diakses

26

www.luthfihakim16.wordpress.com/2013/10/09/pengertian-work-sampling/
November 2016 pukul 21.10

diakses

26

Anda mungkin juga menyukai