LANDASAN TEORI
4
Universitas Kristen Petra
5
tidak seragam maka data yang berada di luar batas kontrol tersebut harus dibuang
kemudian pengujian data harus diulang lagi mulai dari uji kenormalan. Rumus
yang digunakan dalam uji keseragaman data adalah:
BK = x ± k σ (2.1)
Dimana:
BK = Batas kontrol
* BKA = Batas Kontrol Atas
* BKB = Batas Kontrol Bawah
x = nilai rata-rata dari data waktu
k = nilai z dari α/2 (diperoleh dari tabel distribusi normal)
σ = standar deviasi dari data waktu
2
⎛k ⎞
N’ = ⎜ K ∑ i
⎜ N X 2 − (∑ X i ) 2 ⎟
⎟ (2.3)
⎜
⎜ ∑ Xi ⎟
⎟
⎝ ⎠
Dimana:
xi = data ke-I
Σxi = penjumlahan seluruh data
Jika: * N ≥ N’, maka jumlah pengamatan telah cukup (data dikatakan cukup)
* N < N’, maka harus dilakukan tambahan pengamatan karena data kurang
Apabila dalam pengujian kecukupan, data dikatakan tidak cukup maka
dapat dilakukan pengambilan data tambahan kemudian dilanjutkan dengan
pengujian yang dimulai dari awal yaitu uji kenormalan data. Selain itu, apabila
data dikatakan tidak cukup dan adanya keterbatasan waktu maka data tetap
dianggap cukup, tetapi perlu ditentukan tingkat ketelitian dari data tersebut.
Ws =
∑x i
(2.4)
N
Dimana:
Ws = waktu siklus / nilai rata-rata dari data waktu (detik)
• Jika waktu kumulatif < waktu siklus kerja, tempatkan operasi tersebut
pada stasiun kerja yang bersangkutan. Jika lebih, tempatkan operasi
dengan bobot posisi yang lebih kecil pada stasiun kerja berikutnya.
Rumus yang digunakan untuk menentukan waktu siklus kerja, yaitu:
Pt
Wsk = (2.9)
Ob
Dimana:
Wsk = Waktu untuk memproduksi 1 unit (detik)
Pt = Periode waktu produksi (detik)
Selain digunakan untuk menentukan jumlah stasiun kerja, line balancing
juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah operator di stasiun kerja. Rumus
yang digunakan dalam menentukan jumlah operator yang optimal di setiap stasiun
kerja adalah sebagai berikut:
Wbi
ni = (2.10)
Wsk
Dimana:
ni = Jumlah operator atau pekerja optimal di stasiun kerja ke-i (orang)
Wbi = Waktu baku di stasiun ke-i (i = 1, 2, 3,…….dan seterusnya)
Rumus yang digunakan untuk mengetahui jumlah mesin yang dapat dilayani oleh
satu operator adalah sebagai berikut:
L + CT
M= (2.11)
L
Dimana:
M = jumlah mesin yang dapat dilayani
L = Total operator servicing time per mesin (loading & unloading) dalam detik
CT = Cycle time mesin (dalam detik)
Untuk mengetahui jumlah operator yang diperlukan untuk suatu lini kerja tersebut
dapat menggunakan rumus berikut ini:
P ΣWb
O= x (2.12)
Tt E
Dimana:
O = Jumlah operator atau pekerja (orang)
P = Jumlah produksi yang ingin dihasilkan (unit)
E = Tingkat efisiensi