Anda di halaman 1dari 23

MODUL II

PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI


(STOPWATCH TIME STUDY)

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Suatu pekerjaan akan dikatakan diselesaikan secara efisien apabila
waktu penyelesaianya berlangsung paling singkat. Ukuran sukses dari
suatu sistem produksi dalam industri biasanya dinyatakan dalam bentuk
besarnya produktivitas atau besarnya output dan input yang dihasilkan.
Dalam hal ini ukuran kerja manusia merupakan faktor utama yang
menentukan usaha peningkatan produktivitas industri. Dalam pengukuran
produktivitas biasanya selalu dihubungkan dengan keluaran secara fisik,
yaitu produk akhir yang dihasilkan. Pengukuran kerja merupakan metode
penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikonstribusikan
dengan unit output yang dihasilkan. Pengukuran waktu jam henti
(stopwatch) adalah suatu cara untuk menentukan waktu baku yang
pengamatannya langsung dilakukan di tempat berlangsungnya suatu
aktivitas atau berlangsungnya suatu pekerjaan dengan menggunakan alat
utamanya adalah jam henti (stopwatch) yaitu dengan mengamati saat
mulainya pekerjaan itu hingga berakhirnya pekerjaan atau aktivitas yang
meliputi waktu setting, waktu operasi dan waktu inspeksi.
Pada praktikum pengukuran waktu kerja dengan jam henti
(stopwatch time study) praktikan diberikan sebuah permasalahan.
Permasalahannya mengenai pengukuran jam waktu kerja menggunakan
stopwatch atau jam henti. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki sistem
kerja dengan mengukur berapa lama waktu baku sampai waktu keefektifan
seseorang dalam bekerja pekerja. Karena waktu keefektifan para pekerja
sangat diutamakan agar para pekerja dapat bekerja dengan optimal.
Pengukuran waktu kerja menggunakan dua operasi kerja dalam pembuatan
tempat sampah yaitu merakit badan dan merakakit atap.

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
I.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum pengukuran waktu kerja dengan jam
henti (stopwatch time study) ini adalah:
1. Menentukan waktu baku atau waktu standard dari suatu elemen
kerja.
2. Menentukan waktu baku atau standard dari suatu rangkaian kerja
proses operasi.
3. Memperkirakan penyesuaian dan kelonggaran bagi suatu
pekerjaan.
4. Menggunakan waktu baku atau standard yang tersedia untuk
melakukan perbaikan sistem kerja.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Perancangan Sistem Kerja
Sistem kerja merupakan suatu kesatuan yang unsur-unsurnya terdiri
dari manusia, peralatan dan lingkungan, dimana unsur-unsur tersebut
terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan dari sistem kerja tersebut. Sistem
kerja dapat berupa suatu sistem yang sederhana sampai dengan suatu
bentuk sistem yang kompleks. Proses produksi di suatu pabrik merupakan
suatu contoh sistem kerja, dimana pada sistem tersebut terjadi interaksi
antara para pekerja, mesin, bahan baku serta lingkungan kerjanya dalam
upaya mencapai tujuan yang diharapkan.
Apabila kita berada dalam dunia pekerjaan, maka terdapat berbagai
faktor yang mempengaruhi jalannya pekerjaan. Faktor-faktor ini perlu
diperhatikan karena bila menimbulkan kerugian apabila tidak diperhatikan
dan mendatangkan keuntungan bila sebaliknya. Penataan dan pengukuran
sistem kerja akan dapat menghasilkan suatu rancangan dan hasil yang
baik, dimana selanjutnya penataan dan pengukuran sistem kerja ini biasa
disebut dengan perancangan sistem kerja.
Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari
teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
dari sistem kerja yang ENASE. Teknik-teknik dan prinsip ini digunakan
untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang efektif, efisien, aman, sehat,
dan nyaman, biasa disingkat sebagai ENASE.
Sistem kerja terdiri dari empat komponen, yaitu:
1. Manusia.
2. Bahan.
3. Perlengkapan.
4. Peralatan (Mesin).
Komponen-komponen itulah yang mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas pekerja. Efisiensi adalah suatu hal yang terpenting yang
dikehendaki dari rancangan suatu sistem kerja dan dapat didefinisikan
sebagai output dan input. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan
yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari
kegiatan yang dijalankan. jadi, semakin sedikit biaya yang diberikan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan semakin efisien sistem kerjanya, efisien
yang tinggi suatu persyaratan produktivitas yang tinggi.
2.2 Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan
lamanya sebuah pekerjaan bisa diselesaikan. Pengukuran kerja berkaitan
dengan penentuan waktu standar. Waktu standar adalah waktu yang
diperlukan oleh seorang pekerja terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu, bekerja pada tingkat kecepatan yang berlanjut, serta
menggunakan metode, mesin dan peralatan, material, dan pengaturan
tempat kerja tertentu. Penentuan waktu standar merupakan masukan
penting bagi perencanaan proses produksi. Salah satu cara yang sering
digunakan untuk menentukan waktu standar adalah dengan cara studi
waktu. Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan
lamanya sebuah pekerjaan bisa diselesaikan.
Pengukuran waktu kerja adalah usaha untuk menentukan lama
kerja yang dibutuhkan seorang operator terlatih dan qualified dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
yang normal dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Pada
pengukuran waktu kerja ada dua jenis pengukuran, yaitu:
a. Pengukuran secara langsung:
 Pengukuran jam henti (stopwatch time study).
 Work sampling.
b. Pengukuran secara tidak langsung:
 Data waktu baku (standar data).
 Data waktu gerakan.
Pengukuran kerja adalah suatu aktivitas untuk menentukan
lamanya sebuah pekerjaan bisa diselesaikan. Pengukuran kerja berkaitan
dengan penentuan waktu standar. Penentuan waktu standar merupakan
masukan penting bagi perencanaan proses produksi. Salah satu cara yang
sering digunakan untuk menentukan waktu standar adalah dengan cara
studi waktu.
Perhitungan dari pengukuran waktu kerja berupa perhitungan :
1. Uji keseragaman data
Uji keseragaman data dimaksudkan untuk menentukan bahwa
populasi data sampel yang digunakan memiliki penyeimbangan yang
normal dari nilai rata-ratanya pada tingkat kepercayaan/ signifikan
tertentu.
2. Uji kecukupan data
Uji kecukupan data digunakan untuk menentukan bahwa jumlah
sampel data yang diambil telah cukup untuk proses inferensi ataupun
pengolahan data pada proses selanjutnya.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Rumus Uji Kecukupan Data


Keterangan:
N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan
K = Tingkat kepercayaan dalam pengamatan. (k = 2, 1-α=95%)

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
S = Derajat ketelitian dalam pengamatan (5%)
N = Jumlah pengamatan yang sudah dilakukan
X = Data pengamatan.
2.3 Penyesuaian (Rating Performance) dan Kelonggaran
(Allowance)
Semisal terlalu cepat seolah-olah terburu buru dalam melakukan
pekerjaan, atau operator menjumpai beberapa kesulitan saat bekerja seperti
keadaan ruangan yang buruk. Pengaruh tersebut dapat mempengaruhi
kecepatan kerja.
Pengukuran itu harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukkan
operator. Ketidakwajaran itu dapat saja terjadi misalnya pekerja tanpa
kesungguhan atau terlalu cepat seolah-olah diburu-buru waktu sehingga
jika pengukur mendapatkan harga rata-rata siklus/elemen yang diketahui
diselesaikan dengan kecepatan tidak wajar oleh operator, maka agar harga
rata-rata menjadi wajar.
Penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata
atau waktu elemen rata-rata dengan suatu harga p yang disebut faktor
penyesuaian. Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka
harga p > 1. Bila operator dipandang bekerja di bawah normal, maka harga
p < 1. Bila operator bekerja dengan wajar maka harga p = 1.
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu untuk kebutuhan
pribadi, menghilangkan rasa fatigue dan hambatan-hambatan yang tidak
dapat dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal-hal yang secara nyata
dibutuhkan oleh pekerja dan yang selama pengukuran tidak diamati,
diukur, dicatat, ataupun dihitung. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Yang termasuk dalam kebutuhan pribadi di sini adalah hal-hal
seperti minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, kekamar kecil,
bercakap-cakap dengan teman sekerja untuk menghilangkan ketegangan
ataupun kejemuan dalam kerja.
1. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatigue.
Rasa fatigue tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi
baik jumlah maupun kualitas.

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
2. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan.
Beberapa contoh yang termasuk ke dalam hambatan tak
terhindarkan adalah:
 Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas.
 Melakukan penyesuaian-penyesuaian mesin.
 Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat
potong yang patah, memasang kembali ban yang lepas dan
sebagainya.

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


III.1 Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel untuk laporan resmi modul 2 adalah:
A. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel-
variabel bebas. Variabel terikatnya adalah waktu baku, waktu siklus, waktu
normal, dan output standard.
B. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel-variabel yang mempengaruhi
variabel terikat, Variabel bebasnya adalah data pengamatan, performance
rating, dan allowance.
III.2 Langkah-Langkah Pengukuran Waktu Baku (Flowchart)
Adapun langkah-langkah dari pengukuran waktu baku (flowchart)
adalah sebagai berikut:
Mulai

Studi Laboratorium Perumusan Masalah Studi Literatur

Tujuan Praktikum

Identifikasi Variabel

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
A

Pengyumpulan Data :
1. Produk dan Komponen
2. Peta tangan kanan dan tangan kiri dan OPC
3. Waktu pengamatan
4. Faktor Penyesuaian
(Performance Rating)
5. Faktor Kelonggaran (Allowance)

Uji Keseragaman data

Penambahan
Data Seragam Tidak
Data

Ya Data Tidak
Seragam
Uji Kecukupan data
Sisa Data

Tidak
N ≤N’
Ya

Faktor Penyesuaian Waktu Siklus


(Performance Rating)
Waktu Normal
Faktor Kelonggaran
Waktu Baku
(Allowance)

Output Standard

Usulan Perbaikan
Kerja
Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
Selesai

Gambar 3.1 langkah langkah pengukuran waktu baku ( flowchart)


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Pengumpulan Data
IV.1.1 Gambar Produk
Adapun gambar produk tempat sampah yang telah dibuat pada
praktikum sebelumnya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Tempat Sampah

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
4.1.2 Peta Proses Operasi (OPC)
Tabel 4.1 Peta Proses Operasi Pembuatan Tempat Sampah

PETA PROSES OPERASI


Pekerjaan : Merakit Tempat Sampah Tanggal Pemetaan : 25 Februari 2020
No Peta : 01
Dipetakan oleh : Selasa II / Kelompok 10
Sekarang Usulan

Atap Badan
Mengukur & Menandai
Mengukur & Menandai T= 20 cm, P= 10 cm,
P= 12 cm & L= 9 cm L= 10 cm

Memotong Memotong Mengikuti Tanda

Melipat

Merakit
++

Memasang Tusuk untuk Merakit Atap dan Badan

Menghias

Inspeksi

Penyimpanan

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
4.1.3 Peta Tangan Kiri Tangan Kanan
Tabel 4.2 Peta Tangan Kiri Tangan Kanan Perakitan Tempat Sampah
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN
Pekerjaan
73,6667 : Merakit Tempat Sampah
157,6667
O-5 O-1
detik
Departemen :- detik

Nomor Peta: 02
75Sekarang
detik O-6 Usulan
129,1667 O-2
2
Dipetakan oleh : Selasa II / kelompok 10 detik
Tanggal dipetakanMelipat
: 25 Februari 2020
32,3333
No Tangan Kiri Jarak Waktu 66,1666
Lambang O-3
3 Waktu Jarak
O-7
detik Tangan Kanan
(cm) (detik) detik (detik) (cm)
1 Mengukur & G R
34,1667 9
O-8 Membuat
detik Menandai 151,8333
H G O-4
Pengunci detik 4
U M Mengukur &
74 detik O-9 P P Menandai
Merakit
RL
U
G
149 UO-10
detik
H G
Memot RL
149,6667 M
2 11
O-11 Memotong
ong detik R
P
RLI - 1
P
R
P G
3 Melipat Melipat
G U
M
RL
R
G
G
Merakit M
4 M Merakit Badan
Badan A
A
P
P
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
Pekerjaan : Merakit Tempat Sampah
Departemen :-
Nomor Peta: 02
Sekarang Usulan
Dipetakan oleh : Selasa II / kelompok 10
Tanggal dipetakan : 11 Februari 2020
Jarak Waktu Waktu Jarak
No Tangan Kiri Lambang Tangan Kanan
(cm) (detik) (detik) (cm)
RL
R
M
Membuat G Membuat
5 G
Pengunci H Pengunci
P
U
RL
R
G G
6 Merakit Pengunci RL M Merakit Pengunci
H A
P
R
G
G
Memasang Tusuk M Memasang Tusuk
H
7 Untuk Merakit RL Untuk Merakit Atap
M
Atap dan Badan A dan Badan
A
U
P
R
G G
P P
8 Menghias Menghias
M M
A A
RL
TOTAL 26 48
Ringkasan

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
Waktu tiap siklus
Jumlah produk tiap siklus
Waktu untuk membuat satu produk

Keterangan:

G : Memegang
H : Memegang untuk memakai
U : Memakai
P : Mengarahkan
R : Istirahat untuk menghilangkan lelah
M : Membawa
RL : Melepas
A : Merakit

4.1.4 Data Pengamatan


Tabel 4.3 Data Pengamatan
Lintasan 1 (Badan)
No Stasiun Kerja
2 3 6 7 9 10
1 Mengukur dan Menandai 139 89 125 204 211 178
2 Memotong 105 147 113 190 126 94
3 Melipat 50 71 52 64 89 71
4 Merakit Badan 99 179 104 267 79 183
Memasang Tusuk +
5 70 364 76 195 113 76
Merakit Atap dan Badan
6 Menghias 199 99 189 165 124 122
Lintasan 1 (Atap)
No Stasiun Kerja
2 3 6 7 9 10
7 Mengukur dan Menandai 91 64 62 55 92 78
8 Memotong 50 149 41 50 61 99
9 Melipat 37 47 23 25 26 36
10 Membuat Pengunci 34 29 34 26 42 40
11 Merakit Atap 111 139 41 79 32 42

IV.2 Pengolahan Data

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
Adapun data yang diolah dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
IV.2.1 Merakit Badan
A. Data Waktu Pengamatan
Data yang didapat dari praktikum pengukuran waktu kerja dengan
jam henti sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Waktu Pengamatan Merakit Badan
∑X Waktu Pengamatan (dalam detik)
10
∑ X2
Sub 2 3 6 7 9
Group
1 139 89 125 204 211 178 946 894916
2 105 147 113 190 126 94 775 600625
3 50 71 52 64 89 71 397 157609
4 99 179 104 267 79 183 911 829921
5 70 364 76 195 113 76 894 799236
6 199 99 189 165 124 122 898 806404
Jumlah 4821 4088711
B. Uji Keseragaman Data
1. Rata-Rata

x=
∑ x = 48 21 =13 3 , 9167 detik
N 36
2. Standar Deviasi

σ=
√ ∑ ( x− x )2
N −1

=
√ ( 1 39−107,639 )2+ ( 8 9−107,639 )2 +…+ ( 122−107,639 )2
36−1
= 65,5364
3. Mencari Nilai K
a. Tingkat Keyakinan
CL = 100% - S% = 100% - 48,93% = 51,07%
Untuk tingkat kepercayaan 95% < CL ≤ 99% harga K=3
Untuk tingkat kepercayaan 68% < CL ≤ 95% harga K=2
Untuk tingkat kepercayaan CL ≤ 68% harga K=1
Analisa: kemungkinan berhasil mendapatkan tingkat
keyakinan sebesar 51,07% maka nilai 1

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
b. Tingkat Ketelitian
σx 65 ,53 64
S= x 100% = x 100 % = 48,93% = 0,4893
x 133 , 9167
Analisis:
Pengukuran membolehkan rata-rata hasil pengukurannya
menyimpang sejauh 48,93% atau 0,4893 dari rata-rata
sebenarnya.
4. Mencari Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah
(BKB)
BKA = x +k . σ
= 133,9167+ (1 x 65,5364) = 199,4531 detik
BKB = x−k . σ
= 133,9167 - (1 x 65,5364) = 68,3803 detik
BK =x
= 133,9167 detik
5. Peta Kontrol x

Gambar 4.2 Peta Kontrol Merakit Badan


Analisis:
Berdasarkan peta kontrol diatas maka dapat dilihat terdapat data
yang keluar dari Batas Kontrol Atas (BKA). Maka dapat
disimpulkan bahwa data belum dapat dikatakan seragam sehingga
perlu dilakukan pembuangan data dan percobaan ulang.
C. Uji Kecukupan Data
Setelah dilakukan uji keseragaman data waktu kerja maka kita

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
dapat melakukan uji kecukupan data dengan rumus sebagai berikut:

[ ][ ]
2 2
k
s √
N ∑ x 2−( ∑ x)
2 1
0 , 48 93
√ 3 6 x 4088711−(23243041)
N '= =
∑x 48 21

= 4,7196
Karena data N ' ≤ N yaitu 4,7196 ≤ 36 maka data yang digunakan
belum cukup.
D. Perhitungan Waktu Kerja
1. Waktu Siklus (WS)

Ws = x=
∑ x = 48 21 = 133,9166
N 36
2. Waktu Normal (WN)
Berikut ini adalah faktor penyesuaian merakit badan:
Tabel 4.5 Tabel Faktor Penyesuaian Merakit Badan
Faktor Penyesuaian
Faktor Kelas Lambang Nilai
Keterampilan Good C1 +0,06
Usaha Good C1 +0,05
Keadaan Kerja Good C +0,02
Konsisten Good C +0,01
Total +0,14
P=1 (pekerja normal) -> P=1 ± performance rating = 1+0,14=1,14
Maka didapat Waktu Normal (WN) sebagai berikut:
WN = WS x P = 133,9166 x 1,14 = 152,6649 detik
Analisis:
Waktu normal yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk
melakukan proses pada pembuatan badan adalah sebesar 152,6649
detik/pcs
3. Waktu Baku (WB)
Untuk stasiun kerja pembuatan badan, faktor kelonggaran yang
diberikan adalah sebagai berikut:

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
Tabel 4.6 Tabel Faktor Kelonggaran Merakit Badan
Faktor Kelonggaran
Jenis Kelonggaran Kelonggaran %
1. Untuk kebutuhan pribadi 3,0
2. Untuk menghilangkan rasa 10,0
Lelah
a. Tenaga yang dikeluarkan 6,0
b. Sikap kerja 1,0
c. Gerakan kerja 0,0
d. Kelelahan mata 0,0
e. Keadaan suhu tempat kerja 3,0
f. Keadaan atmosfer 0,0
g. Keadaan lingkungan 0,0
3. Untuk hambatan yang tak 0,0
Terhindarkan
Besar Kelonggaran 13
Maka diperoleh waktu baku (WB)
100 %
WB = WN x
100 %−% Allowance
100 %
= 152,6649 x
100 %−13 %
= 175,4768 detik/pcs
Analisa:
Waktu baku yang dibutuhkan seorang pekerja yang memiliki
tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan pekerjaan
melakukan proses merakit badan sebesar 175,4768 detik/pcs
4. Output Standard (OS)
1 1
OS = = = 0,00569 pcs/detik
WB 17 5,4768
Analisa:
Output standard yang dihasilkan seorang pekerja yang memiliki
tingkat kemampuan rata-rata dari pekerjaan pada proses merakit
badan sebesar 0,00569 pcs tiap detik
IV.2.2 Merakit Atap
A. Data Waktu Pengamatan

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
Data yang didapat dari praktikum pengukuran waktu kerja dengan
jam henti sebagai berikut:

Tabel 4.7 Data Waktu Pengamatan Merakit Atap


∑X Waktu Pengamatan (dalam detik)
∑ X 2S 10
ub 2 3 6 7 9
Group
1 91 64 62 55 92 78 442 33794
2 50 149 41 50 61 99 450 42404
3 37 47 23 25 26 36 194 6704
4 34 29 34 26 42 40 205 7193
5 111 139 41 79 32 42 444 42352
Jumlah 1735 132447
B. Uji Keseragaman Data
1. Rata-Rata

x=
∑ x = 1735 = 57,8333 detik
N 30
2. Standar Deviasi

σ=
√ ∑ (x−x )2
N−1

=
√ ( 91−57,8333 )2 + ( 64−57,8333 )2 +…+ ( 42−57,8333 )2
30−1
= 32,714
3. Mencari Nilai K
a. Tingkat Keyakinan
CL = 100% - S% = 100% - 59,96% = 40,04%
Untuk tingkat kepercayaan 95% < CL ≤ 99% harga K=3
Untuk tingkat kepercayaan 68% < CL ≤ 95% harga K=2
Untuk tingkat kepercayaan CL ≤ 68% harga K=1
Analisa:
Kemungkinan berhasil mendapatkan tingkat keyakinan
sebesar 68% maka nilai 1
b. Tingkat Ketelitian

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
σx 32,714
S= x 100% = x 100% = 56,57% = 0,5657
x 57,8333
Analisis: Pengukuran membolehkan rata-rata hasil
pengukurannya menyimpang sejauh 56,57% atau 0,5657
dari rata-rata sebenarnya.

4. Mencari Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah


(BKB)
BKA = x +k . σ
= 57,8333+ (1 x 32,714) = 90,5473 detik
BKB = x−k . σ
= 57,8333- (1 x 32,714) = 25,1193 detik
BK =x
= 57,8333 detik
5. Peta Kontrol x

Gambar 4.3 Peta Kontrol Merakit Atap


Analisis:
Berdasarkan peta kontrol diatas maka dapat dilihat terdapat data
yang keluar dari Batas Kontrol Atas (BKA). Maka dapat
disimpulkan bahwa data belum dapat dikatakan seragam sehingga
perlu dilakukan pembuangan data dan percobaan ulang.
C. Uji Kecukupan Data
Setelah dilakukan uji keseragaman data waktu kerja maka kita

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
dapat melakukan uji kecukupan data dengan rumus sebagai berikut:

[ ][ ]
2 2
k
s √
N ∑ x 2−( ∑ x)
2 1
0 , 5657
√ 30 x 674661−(3010225)
N '= =
∑x 1735

= 4,2291
Karena data N ' ≤ N yaitu 4,2291 ≤ 30 maka data yang digunakan
belum cukup.

D. Perhitungan Waktu Kerja


1. Waktu Siklus (WS)

Ws = x=
∑ x = 17 35 = 57,8333 detik
N 30
2. Waktu Normal (WN)
Berikut ini adalah faktor penyesuaian merakit badan:
Tabel 4.8 Tabel Faktor Penyesuaian Merakit Badan
Faktor Penyesuaian
Faktor Kelas Lambang Nilai
Keterampilan Good C1 +0,06
Usaha Good C1 +0,05
Keadaan Kerja Good C +0,02
Konsisten Good C +0,01
Total 4
P=1 (pekerja normal) -> P=1 ± performance rating = 1+0,14=1,14
Maka didapat Waktu Normal (WN) sebagai berikut:
WN = WS x P = 57,8333x 1,14 = 65,9299 detik
Analisis:
Waktu normal yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk
melakukan proses pada pembuatan atap sebesar 65,9299 detik/pcs
3. Waktu Baku (WB)
Untuk stasiun kerja pembuatan atap, faktor kelonggaran yang
diberikan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Tabel Faktor Kelonggaran Merakit Atap
Faktor Kelonggaran
Jenis Kelonggaran Kelonggaran %
1. Untuk kebutuhan pribadi 1,0
2. Untuk menghilangkan rasa 1,0

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
lelah
a. Tenaga yang dikeluarkan 6,0
b. Sikap kerja 1,0
c. Gerakan kerja 0
d. Kelelahan mata 0,0
e. Keadaan suhu tempat kerja 3
f. Keadaan atmosfer 0
g. Keadaan lingkungan 0
3. Untuk hambatan yang tak
terhindarkan
Besar Kelonggaran 12

Maka diperoleh waktu baku (WB)


100 %
WB = WN x
100 %−% Allowance
100 %
= 65,9299 x = 74,9203 detik/pcs
100 %−12%
Analisa:
Waktu baku yang dibutuhkan seorang pekerja yang memiliki
tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan pekerjaan
melakukan proses merakit atap sebesar 74,9203 detik/pcs
4. Output Standard (OS)
1 1
OS = = = 0,0133 pcs/detik
WB 7 4,9203
Analisis:
Output standard yang dihasilkan seorang pekerja yang memiliki
tingkat kemampuan rata-rata dari pekerjaan pada proses merakit
badan sebesar 0,0135 pcs tiap detik
IV.3 Hasil dan Analisa
Adapun hasil analisa dari praktikum model pengukuran waktu kerja
dengan jam henti (stopwatch time study) adalah:
1. Hasil perhitungan waktu baku masing-masing elemen kerja pada
elemen kerja perakitan badan didapatkan waktu baku sebesar 172,7506
detik/pcs, dan waktu siklus sebesar 134,1944 detik, output standard
sebesar 0,0057 pcs/detik, dan waktu normal sebesar 150,2977 detik .

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
Sedangkan pada elemen kerja perakitan atap didapatkan waktu baku
sebesar 73,6060 detik/pcs, waktu siklus sebesar 57,8333 detik, output
standard sebesar 0,0135 pcs/detik, dan waktu normal sebesar 64,7733
detik.
2. Hasil waktu rata-rata pada pembuatan badan untuk stasiun
mengukur dan menandai sebesar 153,667 detik, memotong sebesar
129,1667 detik, melipat sebesar 66,1666 detik, merakit badan sebesar
151,8333, memasang tusuk serta merakit atap dan badan sebesar 149
detik, dan menghias sebesar 149,6667, dengan total waktu semua operasi
pembuatan badan sebesar 803,5 detik. Untuk rata-rata pada pembuatan
atap untuk stasin mengukur dan menandai sebesar 73,6667, memotong
sebesar 75 detik, melipat sebesar 32,3333 detik, membuat pengunci
sebesar 34,1666, merakit atap sebesar 74 detik, dengan total waktu semua
operasi pembuatan atap sebesar 289,1667 detik.
3. Perbaikan sistem kerja pada data perakitan produk perbaikan
sistem kerja pada data perakitan produk tempat sampah tidak perlu
dilakukan karena total perakitan sudah cukup efektif dan efisien. Dengan
N’ kurang dari 36 untuk badan dan N’ kurang dari 30 untuk atap. Sehingga
data pengamatan dikatakan belum cukup.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


V.1 Kesimpulan
Adapun hasil analisa dari praktikum modul pengukuran waktu
kerja dengan jam henti (stopwatch time study) yaitu:
1. Hasil Waktu Badan dan Atap
Hasil perhitungan waktu baku masing-masing elemen kerja pada
elemen kerja perakitan badan didapatkan waktu baku sebesar
172,7506 detik/pcs, dan waktu siklus sebesar 134,1944 detik,
output standard sebesar 0,0057 pcs/detik, dan waktu normal
sebesar 150,2977 detik . Sedangkan pada elemen kerja perakitan
atap didapatkan waktu baku sebesar 73,6060 detik/pcs, waktu

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
siklus sebesar 57,8333 detik, output standard sebesar 0,0135
pcs/detik, dan waktu normal sebesar 64,7733 detik.
2. Elemen Kerja Keseluruhan
Hasil waktu rata-rata pada pembuatan badan untuk stasiun
mengukur dan menandai sebesar 153,667 detik, memotong sebesar
129,1667 detik, melipat sebesar 66,1666 detik, merakit badan
sebesar 151,8333, memasang tusuk serta merakit atap dan badan
sebesar 149 detik, dan menghias sebesar 149,6667, dengan total
waktu semua operasi pembuatan badan sebesar 803,5 detik. Untuk
rata-rata pada pembuatan atap untuk stasin mengukur dan
menandai sebesar 73,6667, memotong sebesar 75 detik, melipat
sebesar 32,3333 detik, membuat pengunci sebesar 34,1666, merakit
atap sebesar 74 detik, dengan total waktu semua operasi pembuatan
atap sebesar 289,1667 detik.
3. Usulan Perbaikan Sistem Kerja
Perbaikan sistem kerja pada data perakitan produk tempat sampah
tidak perlu dilakukan karena total perakitan sudah cukup efektif
dan efisien. Dengan N’ kurang dari 36 untuk badan dan N’ kurang
dari 30 untuk atap. Sehingga data pengamatan dikatakan sudah
cukup.
V.2 Saran
Adapun saran dari praktikum modul pengukuran waktu kerja
dengan jam henti (stopwatch time study) ini, adalah :
1. Sebaiknya keadaan lebih kondusif saat praktikum sudah dimulai.
2. Sebaiknya harus lebih teliti dalam melakukan perhitungan.
3. Sebaiknya lebih teliti lagi untuk mengecek dengan menggunakan
alat-alat praktikum.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Barnes, R.M., 2013 “Motion and time study (Design and Measurement of
work”, john wiley & Sonsm, Second Edition, New York.
Huda, Miftahul. 2014 ”Waktu Siklus, Waktu Normal, Waktu Baku“. (Mifta

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II
hul-huda/2014/01/waktu-siklus-normal-baku.html diakses pada
tanggal 25 Februari 2020 pukul 22.30 WIB.
Indra, Gunawan.2016 “Pengukuran Waktu Kerja“ http://indragunawan.
blogspot/2016/05/-pengukuran-waktu-kerja.html. Diakes pada
tanggal 26 Februari 2020 pukul 00.11 WIB.
Jefri, Irawan.2017 “Ergonomi dan pengukuran waktu kerja“
http://jefrisangpetualangpena.blogspot/2016/05/-ergonomi-dan-
pengukuran-waktu-kerja.html. Diakes pada tanggal 26 Februari
2020 pukul 00.30 WIB.
Kuswadi. 2015. “Statistik berbasis Komputer Untuk Orang - Orang Non
Statistik”. Jakarta: Elex Media Komputindo
Nurmianto, Eko,1998 ”Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya”,
Candimas Metropole, Jakarta.
Sutalaksana, Anggawisastra,1998 Tjakraatmadja, ”Teknik Tata Cara
Biomekanika”, Dept. Teknik Industri ITB.
Sutalaksana, I.F.; Anggawisastra. R. dan Tjakraatmadja, J.H.; 2006.
“Teknik Perancangan Sistem Kerja”. Bandung: ITB.
Wahyu, Eka, 2014 “Ergonomi Dalam Kehidupan Sehari-hari” ,Ikanmas
Sejahtera, Jakarta,
Wingnosoebroto, Sritomo,1995 ”Ergonomi Studi Gerak dan Waktu”, Guna
widya, Edisi-pertama cetakan ketiga, Surabaya.

Nama : Rizaldy Nur Faidzin


NPM/session : 18032010083 / Selasa II
Modul : II

Anda mungkin juga menyukai